Jurusan Kimia Kerja Apa Setelah Lulus Kuliah? Ini Jawabannya
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by National Cancer Institute on Unsplash
Jurusan yang banyak peluang kerjanya itu ada bermacam-macam, tetapi mungkin cuma Kimia yang fleksibilitasnya di atas rata-rata. Keterampilan yang diperoleh dari jurusan ini seolah menyiapkanmu untuk cepat beradaptasi dengan bidang pekerjaan yang baru. Isn't it cool, Sobat Pintar?
Eiitts, ternyata yang cool itu ga cuma kualitas lulusannya yang serba bisa. Masih banyak hal lain yang menarik tentang jurusan Kimia. Apa yang dipelajari selama kuliah? Lulusan jurusan Kimia kerja apa saja? Dan banyak pertanyaan lain tentang jurusan Kimia yang akan kamu dapatkan jawabannya di bawah ini. Baca sampai selesai, ya!
Â
Sebenarnya ada beberapa macam jurusan Kimia, Sobat. Misalnya, pada Program D3 ada Analis Kimia, dan Teknik Kimia. Pada Program S1, ada Tadris/Pendidikan Kimia, Teknik Kimia, dan yang kita bahas kali ini adalah Kimia.
Nah, yang terakhir ini dikenal juga dengan jurusan Kimia Murni karena kuliahnya fokus pada pemahaman dasar tentang sifat-sifat zat, reaksi kimia, struktur molekul, dan prinsip-prinsip kimia fundamental. Biar lebih jelas, ini dia gambaran sebagian mata kuliah yang ada dalam kurikulum Prodi Kimia ITS.
Biologi Umum
Fisika Modern
Kimia Matematika dan Komputasi
Struktur Molekul
Termodinamika Kimia
Dasar Kimia Organik
Metode Pemisahan dan Pemurnian
Spektometri
Struktur, Sifat, dan Reaktifitas Senyawa Anorganik
Dinamika Kimia
Reaksi Senyawa Organik
Keterampilan Analisis Kimia
Unsur dan Senyawa Anorganik
Biokimia
Spektroskopi Atom dan Molekul
dll.
Pada umumnya, setelah menuntaskan mata kuliah dasar, mahasiswa Kimia akan memilih peminatannya masing-masing. Di tahap inilah kamu dapat memilih, Sobat, mau mendalami kimia industri, misalnya, atau yang lain. Sebagai gambaran lagi, berikut sebagian mata kuliah pilihan di Kimia ITS, yang dapat dipilih sesuai peminatan mahasiswa masing-masing.
Kimia Lingkungan
Kemo-Biosensor
Elektroanalisis
Kimia Forensik
Senyawa Kompleks
Kimia Katalis
Geokimia dan Mineralogi
Rekayasa Genetika
Kimia Bahan Makanan
Bioromodiasi
Kimia Koloid
Kimia Zat Padat
Kimia Permukaan
Kimia Industri
Polimer
Kimia Membran
Fitokimia
Sistematika Kimiawi Tumbuhan
Kimia Pewangi dan Perisa
Kimia Obat
Stereokimia Organik
Geokimia Batubara
Kimia Kelautan
Photo by Bermix Studio on Unsplash
Industri kimia, farmasi, makanan dan minuman, kosmetik, minyak dan gas, serta industri manufaktur lainnya di Indonesia saat ini membutuhkan lulusan Kimia. Dalam hal ini, lulusan jurusan Kimia Murni bersaing ketat dengan lulusan Teknologi Kimia Industri (D4), yang dikenal juga dengan jurusan Kimia Industri.
Lulusan kimia industri, baik dari jurusan terkait maupun jurusan Kimia Murni dengan peminatan kimia industri, relatif unggul dalam memenuhi kebutuhan industri-industri tersebut. Sebabnya, para lulusan ini memiliki kompetensi yang lebih terfokus pada penerapan dan proses industri.
Secara umum dunia industri membutuhkan tenaga kerja terampil di bidang kimia untuk berbagai tujuan, mulai dari pengembangan produk baru hingga pemantauan kualitas dan keberlanjutan. Permintaan ini merupakan peluang bagi lulusan kimia untuk memasuki dunia kerja.
Photo by Trew on Unsplash
Permintaan tenaga kerja di bidang kimia oleh dunia industri, di sisi lain, berarti ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Namun dengan pengembangan diri yang baik oleh lulusannya, Kimia masih terhitung sebagai salah satu jurusan yang banyak peluang kerjanya.
Karena fleksibilitasnya, lulusan jurusan Kimia bisa bekerja di berbagai sektor, sebagaimana telah disebutkan di atas. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan prospek kerja jurusan Kimia pada berbagai sektor industri.
Industri kimia adalah sektor kerja yang utama bagi lulusan Kimia. Bidang pekerjaan industri kimia meliputi produksi bahan kimia, pengembangan produk, penelitian dan pengembangan, serta manajemen kualitas.
Lulusan Kimia sering berkarier di industri farmasi. Bidang pekerjaannya meliputi penelitian dan pengembangan obat baru, pengujian klinis, produksi farmasi, dan pengawasan mutu.
Industri makanan dan minuman juga menawarkan banyak peluang bagi lulusan Kimia. Bidang pekerjaan dalam industri makanan dan minuman meliputi penelitian dan pengembangan produk makanan, pengawasan mutu, atau kepatuhan peraturan pangan.
Industri minyak dan gas membutuhkan kimia untuk berbagai aplikasi. Lulusan Kimia dibutuhkan dalam pemrosesan minyak dan gas, penelitian dan pengembangan energi terbarukan, serta analisis lingkungan.
Di samping industri minyak dan gas, sektor lingkungan secara umum memerlukan lulusan Kimia. Biasanya lulusan Kimia bekerja dalam industri yang berkaitan dengan pengelolaan limbah, analisis kualitas air dan udara, serta pemantauan polusi lingkungan.
Lulusan Kimia juga dapat bekerja di industri teknologi? Betul, Sobat Pintar. Lulusan Kimia dibutuhkan terutama dalam pengembangan bahan-bahan baru untuk aplikasi teknologi informasi, semikonduktor, atau bahan bakar sel.
Bila kimia industri dirasa terlalu banyak pesaing, kamu bisa mengeksplorasi prospekmu di sektor pendidikan dan penelitian. Tak sedikit lulusan jurusan Kimia Murni yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kemudian berkarier sebagai pengajar di perguruan tinggi atau peneliti di lembaga penelitian.
Lulusan Kimia dapat bekerja sebagai konsultan independen atau bekerja untuk perusahaan konsultan. Pada umumnya jasa yang ditawarkan mencakup konsultasi teknis, kepatuhan peraturan, atau manajemen risiko. Berbagai sektor industri membutuhkan bantuan konsultasi untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, meningkatkan kualitas produk, memecahkan masalah teknis, atau mengembangkan produk baru yang inovatif.
Dengan pengalaman dan pengetahuan yang memadai, lulusan Kimia dapat menduduki posisi manajemen atau kepemimpinan. Pada posisi ini, ruang lingkup pekerjaannya meliputi pengawasan operasi, pengembangan produk, atau kepatuhan regulasi.
Photo by CDC on Unsplash
Di samping pengalaman kerja, lokasi, industri, dan perusahaan, tingkat pendidikan turut memengaruhi rentang gaji, termasuk gaji lulusan Kimia. Gaji Sarjana Kimia saat ini di Indonesia diperkirakan mulai dari Rp4 jutaan per bulan, terutama pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, pendidikan, dan kesehatan. Sementara itu, perusahaan teknologi dan tambang dapat menawarkan gaji dobel digit untuk ahli kimia.
Secara umum, gaji lulusan Kimia terbilang kompetitif, terutama di sektor-sektor farmasi, teknologi, dan energi. Didukung dengan pengalaman praktis, seperti magang industri atau proyek penelitian, lulusan jurusan Kimia Murni memiliki keterampilan yang lebih relevan dengan dunia kerja.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog