Kamu Pengguna Earphone? 3 Risiko Seram Ini Patut Dicermati
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via www.powerschool.com
Earphone sudah menjadi bagian dari lifestyle kita masa kini. Bagaimana denganmu? Seberapa sering kamu menggunakan aksesoris smartphone ini? Sama tak terpisahkannya seperti kamu dengan smartphonemu? Padahal, sebenarnya penggunaan earphone yang berlebihan dapat mengakibatkan beberapa masalah, lho.
1. Gangguan Pendengaran
Kamu bisa mendengar saat temanmu berbisik-bisik membicarakanmu dengan teman yang lain? Enggak? Selamat! Berarti kamu manusia normal yang hanya bisa mendengar suara percakapan wajar pada kisaran 60 desibel (dB).
Pendengaran kita masih bisa mentolerir, bahkan menikmati, suara yang cukup keras pada 80 dB. Akan tetapi, 5 dB diatasnya, pendengaran kita sudah mencapai ambang batas aman. Bila kamu tak ingin kehilangan pendengaran, jangan sampai mendengarkan suara diatas 85 dB – apalagi mendengarkannya cukup sering dan dalam durasi yang lama.
Sebagai gambaran, suara mesin pemotong rumput mencapai 90 dB dan konser musik rok sekitar 120 dB. Bagaimana dengan earphone? Sebagian besar earphone menghasilkan suara pada kisaran 95-108 dB – yup, lebih keras dari suara mesin pemotong rumput. Artinya, ketika menggunakan earphone dalam waktu yang cukup lama, kamu telah merusak syaraf telingamu dengan sengaja.
Coba perhatikan, saat hening tak ada suara dari luar, apakah ada suara mendenging di telingamu? Gesekan earphone dengan telinga dalam durasi yang lama dapat mengakibatkan dengung suara tersebut. Dan bisa jadi, gangguan ini adalah awal dari penurunan pendengaran – dalam hal ini, tak terkait dengan usia, ya!
2. Infeksi Telinga
Saat ini, kamu bisa menemukan beragam model earphone dipasaran. Disisi lain, masing-masing manufacturer saling berkompetisi untuk menghasilkan produk (earphone) yang paling keren dan berkualitas. Semakin jernih suara yang dihasilkan melalui earphone, maka semakin bagus pula kualitasnya. Setidaknya, begitulah keyakinan konsumen dan pasar saat ini secara umum.
Sayangnya, demi kualitas suara yang bening dan jernih, manufacturer biasanya kurang memperhatikan desain earphone yang mendukung proses eksresi telinga. Telinga kita secara alami memproduksi minyak yang membasahi dinding lorong bagian dalam, kemudian membawa kotoran keluar. Saat telinga kita tertutup earphone cukup lama, dan tak ada aliran udara keluar masuk, proses ekskresi tersebut jadi terganggu.
Lama-kelamaan, tumpukan kotoran di dalam lubang telingamu akan mengeras sehingga perlu bantuan dokter THT untuk mengeluarkannya. Lebih parah lagi, kamu bisa mengalami infeksi telinga – sebuah kondisi yang sama-sama membutuhkan penanganan dari dokter THT.
3. Berakibat Kematian
Wuih, serius, nih? Yup, sebenarnya udah banyak kejadian orang meninggal gegara earphone. Eitts, bukan gegara ditelan! Tapi karena perangkat elektronik yang digunakan, biasanya smartphone, sedang tersambung pada listrik – kalau smartphone, biasanya sedang charging. Dari tahun ketahun, kecelakaan seperti ini terjadi diberbagai negara, misalnya di Malaysia, UK, Rusia, dan lain-lain.
Jika kamu tak bisa lepas dari earphone, gunakan saja waktu charging smartphonemu sebagai waktu istirahat telingamu dari earphone. Meskipun sebenarnya, disarankan untuk melepas earphone setelah digunakan selama 15 menit. Selain itu, jangan dibiasakan mendengarkan dengan volume suara yang terlalu keras – biasanya kita suka nggak nyadar mengeraskan volume suara earphone saat berada dalam suasana ramai atau berisik.
Yang tak kalah penting, untuk mengurangi kemungkinan infeksi telinga, sebaiknya jangan saling pinjam-meminjam earphone. By the way, tahukah kamu kapan terakhir kali temanmu membersihkan telinganya sebelum kamu meminjam earphone miliknya?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog