Kamu sudah tahu bedanya antara SBMPTN, SNMPTN, dan Seleksi Mandiri? Selamat deh, kalau sudah tahu beda ketiganya berarti kamu pelajar yang keren. Kalau belum tahu, apa nggak keren? Tetep keren juga kok, apalagi kalau kamu membaca ulasan singkat tentang ketiganya berikut ini.

Jangan Sia-Siakan Prestasi Akademikmu yang Jempolan, Cobalah Masuk PTN Melalui Jalur SNMPTN/ Undangan

Memang biasanya guru-gurumu menganjurkan nilai rapor yang stabil sejak semester 1 sampai 5 kalau kamu mau ikutan SNMPTN. Tapi jika tekadmu kuat, nilai yang sesekali jatuh juga tak apa – coba saja! Yang penting, pilihan jurusan kuliah yang kamu ajukan (maksimal ada tiga pilihan) sudah dipikir masak-masak karena bisa jadi adik tingkatmu yang menanggung penaltinya saat kamu mengabaikan panggilan penerimaan.

So, setelah mantap dengan keputusanmu untuk mengambil jalur SNMPTN, segera temui wali kelas dan guru BP/ BK. Panitia SNMPTN di sekolah akan membantu kelengkapan berkas-berkas yang diperlukan, termasuk Nomor Induk Siswa Nasional yang kamu butuhkan.

Perlu diketahui, selain nilai rapor sebagai proyeksi IP-mu saat kuliah nanti, status akreditasi sekolahmu saat ini juga menjadi pertimbangan lolos tidaknya kamu dijalur SNMPTN. Untuk tahun 2019, mahasiswa baru jalur undangan disetiap PTN hanya hanya dapat digunakan oleh lulusan SMA tahun 2019 saja.

Pilih SBMPTN Jika Pede Hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer Lebih dari Passing Grade Jurusan di Kampus Impian

Mulai tahun 2019, SBMPTN hadir dengan tatalaksana baru. Bila selama ini kamu sudah terbiasa dengan kehebohan ujian masuk PTN setiap pertengahan tahun setelah Ujian Nasional, tahun 2019 akan berbeda. Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) masuk PTN akan dilaksanakan dalam bulan Maret hingga Mei 2019. Kok lama? Iya, karena masing-masing kamu dapat mengambil ujian maksimal 2x – kalau-kalau kamu masih kurang puas dengan nilai yang diperoleh pada pertama kali ujian. Kemudian, nilai yang kamu peroleh itulah yang digunakan untuk mendaftar ke kampus impianmu.

Bagaimana supaya nilaimu nanti dapat melampaui passing grade jurusan pilihanmu? Sering-sering latihan soal, ya! Ada dua materi matauji, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Bila TPS menguji kemampuanmu pada bidang kognitif, penalaran, dan pemahaman umum, maka TKA menguji pengetahuanmu pada rumpun IPA/ Saintek atau IPS/ Soshum.

Berbeda dari SNMPTN yang tak berbayar, kamu harus membayar Rp200.000,00 untuk satu kali UTBK. Jika memutuskan untuk menempuh jalur ini, bersiaplah bersaing masuk PTN dengan lulusan SMA tahun 2019, 2018, dan 2017.

Seleksi Mandiri, Jalur Alternatif Masuk PTN

Terakhir, selain SNMPTN dan SBMPTN, kamu bisa masuk PTN melalui jalur Seleksi Mandiri. Tatalaksana masuk PTN yang satu ini sangat tergantung PTN-nya masing-masing, jadi kamu tidak bisa menggunakan Seleksi Mandiri pada satu PTN sebagai patokan. Bahkan, nama ujiannya juga berbeda, seperti Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI), Ujian Saringan Masuk Universitas Brawijaya (USM UNSRI), Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada (UTL UGM), dan lain-lain.

Karena bersifat mandiri atau sendiri-sendiri, ujian Seleksi Mandiri pada tiap PTN juga tak sama. Ada PTN yang menerapkan ujian tulis, ada pula yang mengacu pada nilai SBMPTN pada tahun yang sama sebagai cara seleksi. Misalnya, Universitas Sebelas Maret dan Universitas Airlangga selama ini menggunakan nilai SBMPTN sebagai salah satu kriteria seleksi mahasiswa barunya melalui jalur Seleksi Mandiri.

Perlu dicatat, tak semua PTN membuka jalur Seleksi Mandiri. Bahkan, ITB baru menyelenggarakan Seleksi Mandirinya yang pertama pada tahun 2019. Jadi, perlu dicek lagi apakah PTN yang kamu incar memang punya jalur Seleksi Mandiri atau tidak. Dan bila ada, cek pula bagaimana mekanisme Seleksi Mandirinya.

Trus, jalur mana yang kamu pilih? Masing-masing memang punya plus minusnya, itulah kenapa kamu perlu mempertimbangkan masak-masak seberapa besar peluangmu pada masing-masing jalur masuk PTN. Namun apapun pilihanmu, kita semua berharap semoga itulah yang mengantarmu meraih impianmu.