Kamu Tipe Pelajar Auditori? Simak 4 Tips Belajar Berikut Ini
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Coba renungkan lagi. Apakah teman-temanmu suka bercerita padamu? Apa mereka bilang kamu pendengar yang baik? Sudahkah kamu ditegur karena sibuk melihat hal lain saat guru menjelaskan sesuatu di depan kelas? Apa kamu mudah mengingat nama orang yang baru kenalan? Bila jawabanmu adalah iya untuk semua pertanyaan sederhana di atas, kemungkinan besar kamu bertipe auditori.
Apa itu auditori? Auditori adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kecenderungan seseorang menerima, memproses, dan menyimpan informasi dengan mengandalkan indera pendengaran. Seseorang disebut auditori bila ia mudah mengingat instruksi verbal, cenderung lugas menyampaikan isi kepala, lebih mudah menangkap perubahan intonasi suara, dan seterusnya. Kalau kamu tipe auditori, pasti mudah bagimu mengingat apa saja tugas yang telah disebutkan guru pada menit-menit terakhir sebelum jam pelajaran usai. Kalau kamu tipe auditori, mudah saja bagimu untuk menarik perhatian audience dengan cara dan gaya bicaramu yang menarik, penuh dengan irama.
Dan tahukah kamu kalau seseorang yang bertipe auditori memerlukan cara belajar yang berbeda? Karena sebagian besar pelajar bertipe visual, seringkali kalian yang bertipe auditori mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami pelajaran yang disampaikan. Terlepas dari faktor-faktor yang membuat siswa auditori mengalami kesulitan dikelas, cobalah beberapa tips sederhana berikut ini untuk meningkatkan efektivitas waktu belajarmu.
Â
1. Gunakan Recorder
Kamu bisa minta ijin pada guru untuk merekam penjelasan yang akan disampaikan. Kamu bisa mengulang-ulang rekaman tersebut sambil jogging, tiduran, atau membantu kesibukan orang tua di rumah.
2. Bikin Kelompok Belajar
Bila belajar berkelompok, kamu bisa mendengarkan atau menjelaskan pada temanmu – dengan kata lain, diskusi. Kedua aktivitas audio dan verbal tersebut adalah cara belajar yang mudah banget nyambungnya sama otak auditori.
3. Cari Lingkungan yang Tenang
Kalaupun musti belajar sendiri, perhatikan keadaan sekitar. Kalau terlalu ramai atau bising, kamu bakal kesulitan berkonsentrasi. Tak harus belajar dalam keadaan yang sunyi senyap, tapi kamu bisa menikmati waktu belajarmu sambil mendengarkan musik instrumental. Atau, kalau kamu Muslim, bisa juga sambil mendengarkan lantunan Al Qur'an. Suara latar belakang yang konstan, tenang, dan tak bising bisa membuat belajarmu jadi lebih efektif.
4. Menyuarakan Pelajaran
Jangan tak enak hati kalau merasa perlu membaca keras-keras karena itu memang cara belajar seorang auditori. Dengan mendengarkan suaramu sendiri, kamu bisa mengingat materi pelajaranmu dengan lebih mudah. Bahkan, kamu bisa menyanyikan hafalan atau konsep penting. Gunakan nada yang mudah diingat, maka hafalan atau konsep tersebut akan tersimpan di memorimu selamanya.
Tips terakhir boleh kamu terapkan saat membaca instruksi ujian yang tertulis di kertas. Tapi ingat, jangan membaca terlalu keras hingga mengganggu teman-temanmu, ya! Karena sekarang kamu sudah mengenali tipe dan bisa meningkatkan efektivitas belajarmu, jangan merasa rendah diri atau minder karena berbeda dari kebanyakan orang visual, ya. Setiap orang berbeda, dan perbedaan yang ada padamu akan membuatmu semakin berprestasi. Misalnya, kamu calon yang handal untuk mengikuti lomba debat sekolah, atau teman yang bisa diandalkan untuk presentasi kelompok di depan kelas. Jadi, cobalah!
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog