Kecerdasan Emosional vs Kecerdasan Kognitif, Mana yang Lebih Penting?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by SHVETS production on Pexels
Kecerdasan Kognitif (IQ) atau Kecerdasan Emosional (EQ) yang sebenarnya lebih penting? Bisakah kamu punya IQ yang tinggi, tetapi EQ yang rendah? Sebaliknya, mungkinkah orang punya IQ rendah, sedangkan EQ-nya tinggi? Pernah ngga, kamu bertanya-tanya seperti itu, Sobat Pintar?
Terus, bagaimana dengan dirimu sendiri? Apakah IQ dan EQ yang kamu miliki sudah cukup oke? Yuk, cari tau!
Â
Photo by Tima Miroshnichenko on Pexels
IQ atau kecerdasan kognitif adalah kapasitas atau kemampuan kita untuk memecahkan masalah, memahami informasi, belajar, berpikir abstrak, dan mengingat. Kecerdasan kognitif sering dikaitkan dengan kemampuan akademis, kecerdasan verbal dan numerik, serta kemampuan kita untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.
Contoh kecerdasan kognitif yang paling sering kita jumpai sehari-hari adalah menyelesaikan soal matematika. Saat menyelesaikan soal matematika, sebenarnya kita melalui proses identifikasi masalah, mengembangkan strategi untuk menyelesaikannya, dan lantas menerapkan solusi yang efektif.
Contoh kecerdasan kognitif yang lain adalah kemampuan berpikir kritis. Saat mendengar atau membaca suatu informasi, orang dengan kecerdasan kognitif yang baik mampu mengevaluasi kebenarannya secara obyektif dan mengenali asumsi yang tidak terbukti. Untuk menanggapinya, orang yang cerdas secara kognitif bahkan mampu memberikan argumen yang koheren.
Namun enggak semua orang dapat melakukannya, Sobat, sebab kecerdasan kognitif setiap orang berbeda. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan kognitif antara lain genetik, lingkungan, pola makan, gaya hidup, dan lain-lainnya.
Photo by Isi Parente on Unsplash
EQ atau kecerdasan emosional adalah kemampuan kita untuk mengenali, memahami, mengelola, dan mengungkapkan emosi dengan cara yang tepat. Kita dikatakan memiliki kecerdasan emosional yang baik bila dapat menggunakan informasi emosional tersebut sebagai panduan untuk berpikir dan bertindak. Untuk itu kita harus memiliki self-awareness, pengaturan emosi, motivasi, empati, dan keterampilan sosial yang baik.
Sayangnya, semua itu enggak selalu mudah dilakukan oleh setiap orang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang, antara lain faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup. Selain itu, kecerdasan emosional dapat dipengaruhi oleh kesehatan mental. Stres yang kronis, depresi, atau anxiety dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengelola emosi dengan baik.
Emangnya gimana tanda-tandanya bila seseorang mampu mengelola emosinya dengan baik? Ciri-ciri seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik antara lain mampu mengelola konflik, beradaptasi dengan perubahan, dan menjalin hubungan interpersonal dengan baik pula.
Seseorang yang cerdas secara emosional biasanya mampu mengelola rasa marah atau frustasi dengan tenang tanpa merusak hubungan dengan orang lain. Contoh kecerdasan emosional seperti ini merupakan bentuk pengaturan emosi yang kita rasakan, Sobat Pintar.
Contoh kecerdasan emosional lainnya adalah kemampuan kita untuk memahami perasaan teman yang sedang sedih dan memberikan dukungan yang dibutuhkannya. Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk mengatasi stres, mengelola tekanan, dan menangani situasi sulit dengan sikap yang seimbang dan positif. Oleh karena itulah, kecerdasan emosional berperan penting dalam berbagai sisi kehidupan, seperti dalam lingkungan kerja, hubungan pribadi, dan pengembangan diri.
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels
Perbedaan antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan intelektual atau kognitif meliputi beberapa aspek. Kecerdasan kognitif penting dalam mencapai keberhasilan akademis, menyelesaikan tugas-tugas kompleks, serta berpikir analitis dan kritis dalam berbagai bidang profesi. Sementara itu, kecerdasan emosional penting dalam memahami diri sendiri, mengelola stres, membangun hubungan yang sehat, dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
Kalau begitu manakah yang lebih penting, kecerdasan kognitif (IQ) atau kecerdasan emosional (EQ)? Keduanya sama-sama penting, Sobat. IQ dan EQ sama-sama berkontribusi terhadap kesuksesan kita meskipun dalam konteks yang berbeda. Terlebih lagi, IQ dan EQ tidak dapat dipisahkan secara mutlak. Keduanya justru saling melengkapi dan membentuk kemampuan kita secara keseluruhan.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan kognitif dan emosional. Misalnya, seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik dapat mengelola stres, anxiety, atau mengurangi gangguan emosi lain yang dapat menghambat proses belajarnya. Dengan begitu, akan lebih mudah baginya untuk fokus pada pemahaman materi pelajaran atau masalah yang kompleks. Pada contoh ini, tampak bahwa kecerdasan emosi memberikan pengaruh terhadap proses kognitif.
Bagaimana dengan dirimu sendiri, Sobat Pintar? Kamu merasa lebih cerdas secara kognitif atau emosional? Untuk memastikannya, ikutan Tes Psikologi 3P aja! Tes ini enggak cuma mengukur IQ, tetapi kamu juga bisa mengikuti konseling bersama psikolog yang berpengalaman. Kapan lagi kamu bisa menggali potensi IQ dan EQ sekaligus kayak gini kalau bukan sekarang?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog