Kenali Ciri-Ciri Siswa Tidak Paham Pelajaran
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels
Mengajar siswa yang banyak dalam satu kelas merupakan sebuah tantangan bagi seorang guru. Siswa yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda membuat guru harus peka terhadap ciri-ciri siswa tidak paham pelajaran atau siswa belum paham pelajaran. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan solusi guru agar siswa mudah memahami pelajaran.
Baca juga: Memahami Karakteristik Siswa sebagai Peserta Didik saat Belajar-Mengajar
Guru Pintar mungkin sudah berusaha dengan maksimal untuk memberikan pemahaman kepada seluruh siswa selama proses pembelajaran, namun terkadang hal tersebut belum cukup membuat seluruh siswa mengerti materi pelajaran. Hal ini bisa saja terjadi karena ada beberapa siswa yang membutuhkan perhatian lebih untuk mencerna atau memahami pelajaran tersebut. Tidak mengherankan jika keberhasilan proses transfer pengetahuan kepada siswa memiliki persentase kurang dari 100% atau bahkan di bawah 50%.
Rupanya hal ini bukanlah masalah baru dan banyak dialami oleh guru-guru di Indonesia. Apapun penyebabnya, Guru Pintar memiliki tanggung jawab untuk mengatasi hal ini. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mengenali gejala-gejala anak yang berkesulitan belajar seperti berikut ini.
Sebagai seorang guru, Guru Pintar dituntut untuk memberikan perhatian kepada siswa secara merata, dan tidak pilih kasih. Dengan demikian akan lebih mudah bagi Guru Pintar untuk mengenali tanda-tanda siswa masih belum memahami pelajaran atau membutuhkan perhatian lebih dari gurunya, seperti berikut ini:
Foto oleh Thirdman dari Pexels
Anak kurang paham pelajaran atau sudah paham pelajaran ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung akan terlihat dari apakah mereka mendengarkan dan memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh Guru Pintar. Jika Guru Pintar menemukan siswa yang memiliki tatapan mata kosong atau seperti memikirkan sesuatu, dapat diartikan bahwa mereka sedang tidak konsentrasi.
Siswa yang tidak konsentrasi atau mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi selama proses pembelajaran berlangsung salah satunya disebabkan siswa tidak memahami pelajaran karena mereka merasa cara mengajar Guru Pintar yang membosankan atau mereka sedang menghadapi banyak masalah. Siswa yang merasa tidak mengerti dan tidak segera mendapatkan solusi akan mudah sekali terdistraksi sehingga sulit untuk kembali berkonsentrasi pada pelajaran.
Siswa tidak memahami materi pembelajaran tentu saja secara otomatis akan mengalami penurunan nilai. Nilai siswa baik dalam raport ataupun penilaian harian merupakan salah satu cara mengetahui perkembangan pengetahuan siswa di sekolah. Jika ada siswa yang mengalami penurunan nilai atau bahkan selalu mendapatkan nilai yang rendah, maka hal tersebut merupakan alarm bagi Guru Pintar untuk segera bertindak. Perhatian dan komunikasi yang baik antara guru dan siswa akan sangat membantu untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah mengapa siswa tidak memahami pelajaran, apakah cara mengajar tidak sesuai, atau apakah guru membutuhkan media pembelajaran supaya siswa lebih mudah memahami pelajaran.
Baca juga: Cara Mengajar Agar Materi Mudah Dipahami Siswa
Foto oleh Pragyan Bezbaruah dari Pexels
Cara mengukur pemahaman siswa terkait materi yang telah diajarkan dapat dilakukan dengan memberikan post test atau tanya jawab secara lisan setelah materi diberikan. Guru Pintar pasti pernah menemukan siswa yang kurang percaya diri saat menjawab pertanyaan. Guru pintar dapat melihat dari gerak-gerik saat mengerjakan tes atau dari intonasi saat memberikan jawaban pada pertanyaan. Siswa yang kurang paham cenderung akan merasa kurang percaya diri dan takut salah. Oleh karena itu, Guru Pintar harus dapat memberikan rasa aman pada siswa saat belajar sehingga mereka tidak takut bertanya jika mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran.
Contoh siswa yang tidak paham adalah selalu salah saat menjawab pertanyaan. Hal ini tanpa disadari oleh siswa dapat menimbulkan rasa cemas dan takut kalau-kalau akan ditunjuk untuk menjawab pertanyaan. Tidak jarang siswa akan merasa cemas dan takut secara berlebihan dalam memahami materi pelajaran. Sebagai guru yang baik, Guru Pintar harus peka terhadap hal ini dan berusaha untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa yang seperti ini. Perhatian dari Guru Pintar akan dapat menumbuhkan rasa kuat pada diri siswa. Harapannya, siswa tidak lagi merasa cemas dan takut saat menjalani kegiatan pembelajaran bersama Guru Pintar dan berani bertanya atau mengungkapkan pendapatnya saat pembelajaran berlangsung.
Hal yang dapat menyebabkan siswa tidak paham adalah adanya gangguan belajar. Gangguan belajar dapat berasal dari dalam diri siswa sendiri atau dari luar seperti suasana kelas. Siswa yang sudah memahami pelajaran biasanya dapat menanggulangi gangguan-gangguan belajar yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah dan aktif terlibat dalam proses belajar mengajar. Siswa tersebut akan lebih tertantang dan memiliki daya tarik terhadap pelajaran bila materi yang dipelajarinya tersebut dapat dipahami dan dikuasai dengan baik. Sebaliknya, jika siswa mengalami kesulitan memahami materi pelajaran, maka akan tampak sikap yang pasif dari diri mereka. Siswa hanya duduk dan melihat temannya. Tidak jarang ketika ditunjuk, mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala atau diam membisu dan menundukkan kepalanya.
Jika Guru Pintar menemukan lima gejala di atas, jangan didiamkan saja. Segera lakukan pendekatan atau berikan treatment yang tepat sehingga semua siswa dapat mencapai target pembelajaran yang telah ditetapkan.
Baca juga : Mengapa Siswa Tidak Paham Pelajaran? Salah Siapa?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog