Kenapa Cuaca Akhir-Akhir Ini Panas? Ternyata Karena Ini
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Dakota Roos on Unsplash
Kenapa akhir-akhir ini panas (2023)? Kamu ngerasa ga, Sobat Pintar, kalau cuaca akhir-akhir ini tuh panasnya kebangetan? Pernahkah kamu bertanya-tanya, misalnya, mengapa cuaca hari ini panas?
Kalau dari penjelasan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), peningkatan cuaca di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena kita lagi masuk musim kemarau. Makanya, jangan tanya lagi ya, mengapa sebelum hujan suhu udara terasa panas? Kita enggak lagi berada di musim penghujan, Sobat. Sebaliknya, kita sedang memasuki musim kemarau dan udara terasa makin panas - udah kayak di sauna aja deh, ya!
Namun sebenarnya apa saja sih penyebab cuaca panas di Indonesia? Yuk, kita bahas!
Â
Photo by Jorge Vasconez on Unsplash
Cuaca ekstrem, khususnya pada akhir kuarter pertama 2023, di wilayah Asia Selatan disebabkan oleh gerak semu matahari. Gerak semu tersebut menghasilkan lonjakan panas tertinggi, seperti yang terjadi di tahun ini, sehingga udara menjadi lebih panas dan bikin kita merasa gerah. Jelas, itu adalah salah satu ciri-ciri cuaca panas. Jangan lupa bawa payung dan minum yang banyak ya, Sobat, biar enggak kepanasan!
Selain gerak semu matahari, suhu panas yang kita alami juga dipengaruhi oleh tren pemanasan global dan perubahan pola gelombang panas (heatwave). Asal kamu tau, Sobat, gelombang panas itu sering banget terjadi. Bahkan, peluangnya bisa naik sampe 30 kali lipat, loh!
Suhu panas yang kita rasakan sekarang ini juga disebabkan oleh matahari yang tidak tertutup awan. Akibatnya, radiasi matahari bisa mencapai maksimum saat cuaca cerah. Udah deh, udara menjadi makin panas!
Namun tenang aja, Sobat, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sudah menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tidak masuk ke dalam kategori ekstrem yang membahayakan – yang kayak gelombang panas (heatwave) itu, tuh!
Photo by Stijn Dijkstra on Pexels
Musim kemarau 2023 dikategorikan sebagai musim yang normal. Prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), musim kemarau tahun ini bakal lebih panas dari biasanya, tapi suhu masih dalam batas normal. Memangnya berapa suhu udara yang normal? Suhu udara di Indonesia dikatakan normal selama tidak lebih dari 35 derajat Celcius, Sobat. Kita bakal masih tetap ngerasa panas, tapi masih dalam batas wajar.
Terkait dengan cuaca ekstrem dan perubahan iklim, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) lebih lanjut memprediksi bahwa ada beberapa wilayah di Indonesia, seperti Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Jawa Timur, yang mengalami musim kemarau lebih awal, yaitu pada awal bulan April 2023. Sementara itu, bulan Mei 2023 menjadi saat dimulainya musim kemarau di sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Banten, sebagian besar Jawa Barat, Papua bagian selatan, dan sebagian Pulau Sumatera bagian selatan. Di bulan Juni 2023, musim kemarau tiba di beberapa daerah seperti Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara. Berbagai wilayah tersebut mengalami musim kemarau pada waktu yang berbeda-beda, Sobat.
Photo by Johnny Chau on Unsplash
Suhu udara panas akhir-akhir ini membawa tak hanya dampak negatif, tetapi juga positif. Dampak negatif cuaca panas yang berkepanjangan antara lain sebagai berikut.
Suhu panas dapat menyebabkan risiko kesehatan seperti dehidrasi, heatstroke, kelelahan, dan gangguan kesehatan lainnya. Orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan suhu panas atau memiliki kondisi kesehatan tertentu cenderung lebih rentan terhadap dampak negatif ini.
Panas yang berlebihan dapat menyebabkan kekeringan dan mengganggu pertumbuhan tanaman. Tanaman pertanian dan perkebunan dapat mengalami kekeringan, kekurangan air, dan kerusakan akibat suhu panas. Hal ini dapat berdampak pada produksi pangan dan ekonomi pertanian.
Suhu panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan pasokan air. Sumber daya air seperti sungai, danau, dan waduk mengering, yang mengakibatkan kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari, pertanian, maupun industri.
Suhu panas yang tinggi dapat meningkatkan polusi udara. Reaksi kimia antara polutan dan sinar matahari dapat memicu pembentukan ozon troposferik, partikel-partikel polutan, dan pencemaran udara lainnya. Akibatnya, terjadi penurunan kualitas udara dan peningkatan risiko masalah pernapasan.
Cuaca ekstrem meningkatkan permintaan energi untuk pendinginan ruangan, seperti penggunaan AC. Hal ini dapat membebani pasokan energi dan meningkatkan risiko pemadaman listrik.
Suhu panas yang tinggi dan kekeringan dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan. Vegetasi yang kering mudah terbakar dan api dapat dengan cepat merambat, mengancam lingkungan, hewan, dan manusia.
Sekadar tahu risiko-risiko di atas saja enggak cukup, Sobat Pintar. Kita perlu memahami bagaimana menjaga kesehatan serta keselamatan saat menghadapi cuaca ekstrem. Namun ternyata suhu panas juga memiliki beberapa dampak positif sebagai berikut.
Suhu panas yang cenderung hangat seringkali mengundang orang untuk melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan, seperti piknik, bermain di pantai, bersepeda, atau mengadakan acara olahraga dan festival. Cuaca cerah yang menyenangkan menjadi kesempatan untuk menikmati alam dan berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga.
Suhu panas yang tidak terlampau terik sering menjadi daya tarik pariwisata, terutama di daerah pantai, pulau-pulau tropis, dan destinasi wisata alam. Banyak wisatawan yang mencari sinar matahari, pasir pantai, dan air laut yang hangat untuk bersantai dan berlibur. Kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak positif pada perekonomian lokal dan industri pariwisata.
Suhu panas yang cerah merupakan sumber daya potensial untuk energi terbarukan, seperti energi surya. Panas matahari dapat diubah menjadi energi listrik melalui panel surya. Sumber energi ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Suhu panas yang cenderung hangat dan cuaca cerah sering kali dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan kesejahteraan mental. Paparan sinar matahari dapat merangsang produksi serotonin, hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati dan siklus tidur. Keberadaan serotonin yang memadai dalam sistem tubuh kita secara umum dapat meningkatkan perasaan bahagia dan memperbaiki suasana hati.
Cuaca panas memberikan kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman. Suhu panas yang cukup hangat dapat meningkatkan proses fotosintesis dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat berdampak positif pada pertanian dan perkebunan, sehingga meningkatkan hasil panen dan ketersediaan makanan.
Meskipun sudah mengetahui dampak negatif dan positif cuaca panas, sebaiknya kita tetap waspada dan mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat, Sobat Pintar. Terpenting, kita harus menjaga kesehatan dengan menghindari risiko dehidrasi dan heatstroke saat cuaca ekstrem terjadi.
Penulis: Nur Lailatul Maghfiroh
Penyunting: Deni Purbowati
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog