Mempelajari Struktur Drama beserta Ciri-Ciri dan Kaidah Kebahasaan
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Cottonbro on Pexels
Pernahkah sobat pintar menonton sebuah drama di televisi atau bahkan pernah memainkan sebuah drama secara langsung? Nah, sebuah drama tentu tidak akan sempurna jika salah satu strukturnya tidak terpenuhi. Melalui artikel ini, sobat pintar akan diajak untuk mempelajari struktur drama beserta ciri-ciri dan kaidah kebahasaannya. Jadi, baca artikel ini sampai selesai ya, sobat!
Kata drama berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti tindakan. Drama dapat diartikan sebagai karya seni yang menggambarkan suatu kisah kehidupan dan watak melalui tingkah laku tokoh (lakon) serta dialog yang dipentaskan. Sementara itu, pengertian teks drama adalah teks yang memuat kisah atau cerita yang dikemas melalui dialog untuk dibawakan melalui seni peran atau akting sehingga dapat menggambarkan cerita dan berbagai peristiwa yang disajikan dalam suatu pentas drama.
Drama berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Selain itu, drama juga dapat difungsikan sebagai sarana pembelajaran dalam menelusuri kehidupan, sebab cerita yang diangkat dalam sebuah drama merupakan cerita yang akan, sudah, atau bahkan tengah ada di masyarakat. Penikmat drama juga akan memperoleh pengetahuan seputar seni teater serta mengembangkan bakatnya dalam hal estetika.
Drama terikat pada bagian-bagian yang menyusunnya secara terstruktur dan sistematis. Bagian-bagian tersebut dijadikan bahan pertimbangan dalam proses kreatif penulisan drama. Bagian-bagian pembangun drama tersebut disebut sebagai struktur teks drama. Menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 237) struktur drama adalah prolog, dialog, dan epilog.
Prolog berisi kata-kata pembuka atau kata pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar yang memberikan gambaran umum mengenai tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau hal-hal lain yang terjadi dalam drama. Prolog biasanya disampaikan oleh narator atau dalang atau tokoh tertentu.
Dialog berisi percakapan antartokoh, biasanya percakapan tersebut terjadi antara dua orang atau lebih. Dialog dalam teks drama merupakan struktur yang paling utama atau penting karena sebuah pementasan drama dibangun melalui dialog-dialog antartokoh di dalamnya.
Selain itu, dialog dalam drama juga memberikan gambaran mengenai karakter tokohnya sehingga saat dipentaskan pemeran atau aktor dan aktris yang memerankan tokoh-tokoh tersebut harus mampu menjiwai emosi tokoh yang diperankannya dan harus mampu mengucapkan dialog dengan nada yang sesuai dengan emosi yang dirasakan oleh tokoh yang diperankannya.
Epilog merupakan kata penutup dalam drama yang menjadi tanda berakhirnya sebuah pementasan drama. Dalam epilog terdapat simpulan atau amanat yang merupakan isi pokok teks drama. Epilog dalam pementasan drama biasanya disampaikan oleh narator atau dalang atau tokoh tertentu.
Dialog sebuah drama terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement). Ketiga bagian dialog tersebut dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan. Satu babak dalam teks drama biasanya mewakili sebuah peristiwa besar dalam dialog, yang ditandai dengan adanya sebuah perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama dalam teks drama tersebut. Sementara adegan dalam sebuah teks drama hanya melingkupi satu pilihan dialog di antara beberapa tokoh dalam teks drama tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga bagian dalam dialog sebuah teks drama:
Pada bagian orientasi, teks dialognya berisi penjelasan mengenai para tokoh mulai dari nama hingga latar belakang tokoh yang diperankan. Selain itu, pembaca atau penonton akan diperkenalkan kepada situasi cerita atau pementasan drama serta konflik awal yang akan dikembangkan pada cerita tersebut
Komplikasi merupakan bagian tengah cerita dalam teks drama yang berfungsi dalam mengembangkan konflik cerita. Dalam bagian ini, dialognya berisi percakapan tokoh utama dan tokoh lainnya yang terlibat dan mengalami berbagai rintangan dalam mencapai tujuannya serta berbagai kesalahpahaman dalam menghadapi berbagai rintangan tersebut.
Resolusi merupakan bagian terakhir yang muncul setelah komplikasi. Titik batas antara komplikasi dan resolusi disebut sebagai klimaks (turning point). Dalam klimaks terjadi perubahan penting nasib dari tokoh utama. Kepuasan pembaca teks drama atau penonton pementasan drama bergantung pada sesuai atau tidaknya nasib tokoh utama dengan harapan mereka yang digambarkan melalui sebuah percakapan atau dialog.
Drama memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan karya seni lainnya. Berikut ini ciri-ciri drama yang perlu sobat ketahui
1. Menggunakan kata yang menunjukkan urutan waktu atau kronologis sebuah kejadian, seperti sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian. 2. Menggunakan verba material atau kata kerja yang dapat dilihat bentuknya secara langsung, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, dan beristirahat. 3. Menggunakan verba tingkah laku atau kata kerja yang tidak dapat dilihat bentuknya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, dan mengalami. 4. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat atau suasana. Contohnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan sebagainya. Â
Nah, Sobat, segitu dulu nih materi mengenai struktur drama. Ternyata mudah, bukan? Selain materi drama, kalian juga bisa belajar tentang materi-materi Bahasa Indonesia yang lebih lengkap melalui aplikasi Aku Pintar di fitur Belajar Pintar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sampai bertemu di pembahasan berikutnya, Sobat Pintar!
Writer : Khusnia
Â
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog