Mengejar PTN – Caramu yang Mana?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo credit Moyan Brenn - Flickr.com
Kalau sudah mengenali berbagai tipe cara belajar, tentu kamu bisa memahami cara belajarmu sendiri. Lebih kearah mana, nih? Suka suasana tenang saat latihan soal? Suka tanya jawab, tebak-tebakan rame-rame? Atau malah belajar tepat seminggu bahkan semalam sebelum SBMPTN? Coba lihat, kamu yang mana?
Maju Pantang Mundur, Serang Semua Lini
Bisa dibilang, kamu tipe oportunis dalam hal ini. Tau kalau jalur masuk PTN tuh ada tiga, trus tiga-tiganya kamu coba. Pertama, kamu siapin semua berkas buat SNMPTN. Tapi, sembari nyiapin SNMPTN dan nunggu pengumumannya, kamu juga belajar buat SBMPTN – semangat banget, cuy! Ya... kali-kali aja SNMPTN gagal, kan masih ada jalur lain, si SBMPTN. Eitts, bukan pesimis lho, ya! Ini namanya penuh perhitungan mencoba semua peluang.
Dan kamupun masih ngumpulin info tentang Seleksi Mandiri. Kampus mana yang membuka Seleksi Mandiri dengan jurusan pilihanmu, nama-namanya sudah kamu kantongi sejak jauh-jauh hari. Ya namanya juga usaha, ya kan? Kita gak pernah tau rejekimu masuk PTN lewat jalur mana.
Uniknya, nggak semua pelajar menempuh semua jalur demi peluang. Ada juga pelajar yang menganggap SNMPTN, SBMPTN, maupun Seleksi Mandiri sebagai sesuatu yang harus ditakhlukkan – ajang pembuktian bahwa kamu sanggup lolos ke PTN melalui semua jalur. Kalau bisa sih, begini-beginian dikurang-kurangi aja, Sobat Pintar. Pasalnya, nggak semua pelajar sejenius kamu. Masih banyak mereka yang harus berjuang mati-matian untuk lolos bahkan pada satu jalur saja. Keberadaanmu yang hanya untuk coba-coba bisa jadi nyerobot hak kawan-kawan yang lain.
Yang Penting PTN, Jurusan Belakangan
Tipe bahaya banget, nih! Mungkin kamu punya alasan finansial untuk masuk PTN – meskipun alasan ini perlu dicermati lagi saat ini. Atau lebih bahaya lagi, pingin jadi mahasiswa PTN gegara gengsi atau prestis. Sah-sah saja sih sebenarnya, toh itu alasan pribadi. Tapi jangan sampai demi PTN, trus kamu nggak peduli jurusan atau program studi kuliahmu nanti!
Misalnya, kamu pingin banget kuliah di UGM atau UI. Iya, bergengsi banget. Tapi kalau kamu memilih jurusan dengan passing grade terendah atau kuota maksimal dengan peminat minimal, itu namanya konyol! Coba pikir lagi, kenapa jurusan itu sepi peminat? Barangkali prospek lulusannya kurang menjanjikan? Barangkali akreditasinya masih C?
Dan yang paling penting, apa kamu suka belajar disitu? Misalnya kamu memilih Jurusan Sastra Jerman. Dengan background IPA, kamu kurang memahami betul seluk beluk sastra. Udah gitu, kamu juga kesulitan catch up dengan Bahasa Jermannya. Alhasil, kamu kebanyakan tidur saat dikelas dan banyak matakuliah yang nggak lulus. Nah, lanjutin sendiri deh, endingnya.
Rajin Mengikuti Semua Kelas: Les Privat maupun Bimbel
Entah emang rajin dari sononya, atau kamu memang punya tekad super kuat untuk lolos SBMPTN. Yang jelas, sepulang sekolah, jadwalmu nggak ada kosongnya sampai malam. Les privat, jalan. Belajar di lembaga bimbingan belajar juga oke. Bahkan di rumahpun, kamu masih aja ngubek-ngubek buku latihan soal yang tebal dan beratnya bisa buat latihan angkat beban.
Apapun motivasi atau alasanmu, kamu telah berusaha yang terbaik – yang kamu bisa. Banyak orang percaya, usaha takkan mengkhianati hasil. Kamu bisa buktikan itu.
Serius, tapi Santai
Percaya nggak percaya, belajar dengan tutor atau bergabung dengan bimbel malah bikin tipe pelajar yang santai makin stres. Kalau hati udah nggak enak, justru nggak ada materi pelajaran yang terserap. Bagi kamu yang nggak bisa diatur-atur dengan jadwal yang konsisten, masih boleh kok belajar dengan caramu sendiri.
Mungkin kamu lebih mengenal soal-soal SBMPTN dengan menyaksikan teman-temanmu belajar – tanpa benar-benar sepenuhnya terlibat. Bisa jadi, nilai-nilai sekolahmu kelewat layak untuk ikut SNMPTN karena kamu jenius di kelas – meskipun sering ditegur guru karena kamu nggak bisa diem.
It's okay, tak ada yang salah dengan keunikanmu belajar itu. Asal, catet nih ya, caramu belajar emang begitu – bukan sekedar mencari-cari alasan untuk menuruti kemalasan.
Caramu belajar dan mengejar PTN incaran lebih mendekati yang mana, nih? Mengenali cara belajar diri sendiri akan membuat proses belajarmu lebih efisien. Jadi, apapun jalur masuk PTN yang dipilih, kamu tetap punya persiapan matang sekaligus waktu rehat yang cukup.
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog