APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Pahit Manisnya Menjadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Cari Tahu Jurusanmu

photo via newsroom.wayne.edu

Banyak yang bilang menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi tuh menyenangkan, kuliahnya santai, ilmunya juga enggak ribet – kan cuma komunikasi. Eh, tapi salah banget kalau sampai sekarang kamu masih beranggapan Ilmu Komunikasi adalah jurusan yang santai. Lihat lebih dekat tentang jurusan ini, yuk!

 

Ilmu Komunikasi tuh induknya banyak ilmu lain, masih santai kuliahnya?

Banyak keilmuan bidang lain yang berakar dari Ilmu Komunikasi, misalnya Public Relations, broadcasting - yang bisa kamu cobain melalui Kursus Pintar, jurnalistik, dan lain sebagainya. Hanya dengan kuliah di satu jurusan ini saja, kamu akan belajar beberapa bidang ilmu sekaligus – it's complicated.

Mata kuliah Ilmu Komunikasi juga sebenarnya jauh dari kata santai. Marketing Communication, Event Management, Social Marketing Communication, Periklanan – tebak sendiri deh, seberapa tebal buku-buku teks dari nama-nama mata kuliah ini. Belum lagi kalau udah ketemu sama matakuliah riset – yang menjadi salah satu menu pokok mahasiswa Ilmu Komunikasi, seperti Riset Komunikasi Strategis, Strategi Media, Perilaku Konsumen, Crisis Management, dan tentunya Metodologi Penelitian Komunikasi Kuantitatif serta Kualitatif.

Bila kampusmu nanti belum punya Fakultas Ilmu Komunikasi, jurusan Ilmu Komunikasi biasanya masih berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Jika demikian, mau tak mau, kamu juga harus mantengin mata kuliah Pengantar Ilmu Politik, Sejarah Sosial dan Politik Indonesia, Sistem Hukum Indonesia, Filsafat Ilmu dan Logika, Investor Relation, dan sejenisnya. Masih berharap kuliahnya santai?

 

Mahasiswa Ilmu Komunikasi pasti mengalami kegalauan maksimal pada satu titik di masa kuliahnya, kamu siap?

Baik terpisah menjadi satu fakultas sendiri maupun berdiri sebagai satu jurusan di FISIP, Ilmu Komunikasi menawarkan konsentrasi atau peminatan bidang yang berbeda. Sebagai contoh, Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro memiliki dua peminatan, yaitu Jurnalistik dan Komunikasi Strategis. Pada Jurnalistik, kamu belajar tentang broadcasting dan produksi program televisi, radio, atau media massa yang lain. Sementara itu, Public Relations, Media Planning, Advertising, Event Management, dan lain-lain dapat kamu pelajari pada Komunikasi Strategis.

Tentunya, tiap perguruan tinggi memiliki konsentrasi atau peminatan yang sedikit berbeda, tapi efeknya tetap sama saja buat mahasiswa – galau! Bayangkan aja nih, ya. Kamu udah mantep pengen jadi anchor sejak kecil gegara rajin nonton berita di televisi. Eh... apa daya, setelah sekali saja bikin iklan, kamu langsung pengen jadi copy writer.

Bisa kejadian begitu? Oh, banyak mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mengalami dilema saat masa konsentrasi kuliah ini tiba, hingga tak jarang mereka pindah-pindah jalur konsentrasi atau peminatan.

Tak cuma buku teks dan dosen, segala sesuatu di sekitarmu menjadi sumber pengetahuan yang menarik. Jangan ketawa kalau dosenmu nanti ngasih tugas nonton televisi selama 10 menit setiap hari – meskipun kedengarannya asyik, bayangin aja kamu wajib belakukannya tiap semester. Yang ada juga kamu enggak bakalan enjoy, abisnya kudu mikir isi tontonan televisi itu untuk kemudian bikin laporan.

Yak, nonton televisi itu cuma bagian dari riset aja dan nyaris tiap mata kuliah mengharuskanmu bikin riset. Bahkan untuk iklan produk berdurasi 30 detik, risetnya aja udah bisa bikin kamu kejar-kejaran dengan deadline tugas produksi siaran, fotografi, produksi majalah, atau presentasi mata kuliah yang lain.

Hikmahnya, kamu tak tergantung pada dosen dan buku-buku kuliah dalam menuntut ilmu. Kamu bisa belajar banyak dari orang-orang sekitarmu, yang kamu temui selama bikin tugas atau praktikum mata kuliah ini dan itu.

Bahkan berinteraksi dengan tim dalam kerja kelompok juga bisa bermanfaat sebagai aplikasi dari ilmu tentang komunikasi yang telah kamu pelajari. Alhasil, mahasiswa Ilmu Komunikasi biasanya adalah pribadi-pribadi yang lebih peka pada lingkungan sekitarnya, memiliki toleransi yang tinggi, dan berpikiran terbuka.

160

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog