Pakai Soft Lens? Sudah Tahu tentang Ini, Belum?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo credit GETTY IMAGES
Kamu pengguna soft lens atau kontak lensa? Atau sedang mempertimbangkan untuk mengganti kacamatamu dengan sepasang soft lens yang keren? Well, apapun itu, baca ini dulu sebelum mengambil keputusan – atau terus melakukan kesalan tak perlu yang bisa dihindari.
Timbang Ulang Tujuanmu Memakai Soft Lens
Maraknya penggunaan soft lens untuk tujuan penampilan memang sudah sangat lumrah, tapi sebagai pelajar perlukah kita melakukannya? Pertama, untuk urusan Tata Tertib sekolah. Kedua, penampilan memang penting, tapi kudu banget ya diribetin saat kita mustinya eksplor banyak hal lain yang lebih jelas, gitu?
Bagi mahasiswa yang telah berusia dewasa awal, penggunaan soft lens memang terhitung lebih fleksibel. Dalam artian, mahasiswa punya peluang lebih sedikit berisiko sakit mata gegara pemakaian soft lens secara mandiri tanpa pengawasan orang tua – secara teori, ya. But again, persoalan ini kembali pada pribadi masing-masing.
Mengganti Kacamata dengan Soft Lens
Jika kamu punya permasalahan visus atau ketajaman penglihatan, mengenakan soft lens sebagai pengganti kacamata memang bisa dipertimbangkan. Tapi ya itu tadi, balik pada pribadi masing-masing: seberapa disiplinnya kamu?
Pake soft lens aja kok, nyambung-nyambung ama disiplin, yak? Sebabnya Sobat Pintar, pertama, kamu kudu perhatikan betul tanggal kadaluwarsa soft lensnya. Kalau musti satu kali pakai, ya satu kali pakai saja. Nggak usah deh, pake coba-coba dipakai lagi. Kalau kadalurwasa soft lensmu tertera tiga bulan setelah pemakaian pertama, taati itu. Buang saja meskipun kamu baru memakainya sekali. Cairan pembersih soft lens juga punya masa kadaluwarsa, biasanya 90 hari setelah kemasan dibuka.
Selain tanggal kadaluwarsa, kamu juga kudu tertib saat memasang dan melepas soft lens – nah looo, tambahan tata tertib lagi, nih. Pastikan tanganmu dalam kondisi bersih tercuci dengan sabun dan air mengalir, kuku jangan panjang, saat hendak memasang dan melepas soft lens. Pastikan pula tabung tempatmu menyimpan soft lens dalam kondisi bersih – bersihkan setiap pekan dan ganti setiap tiga bulan.
Penggunaan soft lens juga nggak boleh seharian – maksimal 8 jam. Durasi pemakain soft lens ini tentu menjadi pertimbangan yang lebih serius bagi pelajar terkait dengan jam sekolah, sementara mahasiswa punya kelonggaran dalam hal ini. Akan tetapi, mahasiswa punya tantangan yang tak kalah berat: soft lens jangan dibawa tidur – kebiasaan nih, kalau sering ketiduran gegara tugas.
Risiko Iritasi dan Kesehatan Mata
Lalai, abai, atau kurang disiplin dalam mengenakan soft lens dapat berakibat masalah pada mata. Dampak ringannya, meskipun tak bisa dianggap sepele, adalah iritasi mata. Saat mata menjadi kemerahan, terasa gatal atau kering terbakar, bisa jadi ada sedikit kesalahan dalam penggunaan soft lens. Apalagi jika dikenakan setiap hari, meskipun dengan tujuan untuk menggantikan fungsi kacamata minusmu, risiko iritasi masih tetap ada.
Untuk meminimalisir risiko seperti ini, periksa ke dokter mata dulu untuk mendapat resep soft lens (ketebalan maupun kadar airnya) yang sesuai dengan kondisi matamu. Ingat, ukuran kacamata berbeda dari ukuran soft lens. Jadi, jangan gunakan ukuran kacamatamu saat ini untuk ngasal saja nyomot soft lens yang dijual di toko-toko. Dan sebaiknya juga membeli soft lensnya di toko optik yang terpercaya.
Soft Lens bagi Pelajar
Jika kamu sanggup menaati segala keribetan mengenakan soft lens seperti yang telah dijelaskan diatas, dan memutuskan untuk sesekali mengganti kacamatamu dengan soft lens, masih ada beberapa hal lain yang kudu diperhatikan. Pertama, pilihlah soft lens bening. Tentunya, kamu nggak pengin dapat masalah dengan Tatib sekolah, kan? Kalau mahasiswa sih, nggak masalah mau eksperimen pake soft lens warna apapun – paling-paling, kalau tampilan jadi aneh ya... gitu, deh. Lagipula, tujuannya kan untuk membantu meningkatkan ketajaman penglihatan (visus), jadi pilihlah soft lens tanpa warna. Kalau untuk fashion sih, lain lagi ceritanya.
Kedua, pilih soft lens dengan diameter yang tepat – itulah sebabnya kamu butuh resep dokter. Again, tujuan kita disini untuk visus, ya. Jadi, abaikan dulu tentang mata belok a la tokoh anime. Yang lebih penting lagi, mengenakan soft lens dengan diameter yang lebih besar akan membuat matamu cepat lelah.
Nah, gimana, nih? Mau pake soft lens apa tetep pake kacamata? Kalaupun sekarang kamu memang sudah menjadi pengguna soft lens, tetap jaga disiplin dalam pemakaiannya, ya. Atau justru baru tau ada perlu diperbaiki? Ups...
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog