Pilih-Pilih Perguruan Tinggi? Perhatikan 7 Pantangan Ini
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via www.brookings.edu
Kamu sempat mengalami aturan zonasi sekolah? Masih ingat gimana rasanya saat kamu tak punya banyak pilihan? Situasimu akan jauh berbeda saat dihadapkan pada pilihan perguruan tinggi. Kamu bebas memilih mau masuk kampus mana, asalkan lolos tes masuknya saja. Tapi kekebasan pilihan ini bukan berarti tanpa pantangan, ya. Setidaknya, ada hal-hal berikut ini yang sebaiknya kamu perhatikan.
Â
1. Jangan Asal Pilih Lokasi Kampus
Punya kampus impian dan mengejarnya mati-matian sih, boleh-boleh aja. Tapi realistis, deh. Kalau lokasi kampus terlalu jauh sampai-sampai kamu harus berangkat pagi buta dan pulang larut malam, kamu sendiri yang akan capek diperjalanan.
Bagaimana dengan kampus yang berlokasi di lain kota? Selain pertimbangan biaya, pertimbangkan pula kesanggupanmu untuk tinggal jauh dari keluarga yang selama ini memberimu rasa aman dan nyaman.
2. Jangan Abaikan Perhitungan Biaya
Terkait dengan lokasi, biaya adalah faktor tak terelakkan. Jika kamu komuter dari Bogor ke Jakarta untuk kuliah, hitung saja berapa biaya transportasi yang diperlukan. Belum lagi bila ada tugas yang mengharuskanmu wara-wiri ke beberapa tempat.
Tinggal terpisah dari keluarga di kota lain juga berarti anggaran biaya hidup sehari-hari. Butuh pertimbangan matang saat biaya hidup di kota baru, di mana kampus idamanmu berada, lebih tinggi daripada biaya hidup di kota asalmu. Misalnya, kamu ingin kuliah di Universitas Indonesia, di kota yang terkenal dengan biaya hidup lebih tinggi dibanding kota-kota lain.
3. Jangan Terburu-Buru
Menjatuhkan pilihan tempat kuliah hanya karena masa pendaftaran akan segera ditutup adalah tindakan terkonyol untuk dilakukan. Bisa jadi kamu tengah memilih beberapa PTS atau mengikuti Ujian Mandiri dibeberapa PTN. Tetap saja, semua itu harus dilakukan dengan cermat –meskipun bila kamu gagal di SBMPTN.
Lagipula, sikap tergesa-gesa biasanya hanya menimbulkan penyesalan dikemudian hari karena bisa jadi kamu melewatkan sesuatu yang penting. Kamu nggak punya kekuatan super untuk memutar waktu kembali, kan?
4. Jangan Asal Ngikut
Mungkin teman-temanmu akan menjulukimu tidak setia kawan, tapi jangan korbankan masa depanmu hanya demi label sesaat seperti itu. Memilih perguruan tinggi adalah masa dimana kamu harus punya pendirianmu sendiri.
Lagipula, kamu sendiri yang nantinya akan menjalani perkuliahan di jurusan yang telah kamu pilih. Kamu juga yang nantinya akan berkeringat mengerjakan tugas-tugas dan ujiannya. Dan tentunya, kamulah yang akan memetik hasilnya saat bakat dan kemampuanmu berkembang di kampus pilihanmu.
5. Jangan Tergoda Tujuan Lain
Jadi, mahasiswa/ mahasiswi di kampus itu pada enak dilihat? Atau, ada artis yang kuliah di situ – lumayan nih, bisa kenal artis. Barangkali, kampusnya sering nongol di iklan televisi. Jika alasan-alasanmu memilih kampus kurang lebih seperti itu, jangan nyesel kalau nantinya kamu baru sadar tahun-tahun yang terlewat tak membawa tambahan ilmu.
Sedikit bersenang-senang boleh-boleh saja. Tapi bila dilakukan dengan berlebihan, kamu hanya membuang waktu dan kesempatan alih-alih belajar dan mengembangkan kemampuan.
6. Jangan Pesimis
Menetapkan kampus idaman sebagai target memang tindakan yang cerdas. Tapi asal bikin target aja nggak cukup karena harus dibarengi dengan kesadaran kemampuan. Kamu bisa lihat dari hasil try out SBMPTN ataupun prestasi akademikmu selama ini. Kalau skor try out sering berada dibaris akhir, memimpikan Universitas Gadjah Mada atau Institut Teknik Bandung bisa jadi tinggal mimpi selamanya.
Tetaplah realistis, tapi jangan pesimis. Bagaimana kalau gagal? Ya coba lagi dengan pilihan-pilihan lain. Setiap pilihan tentu yang terbaik karena kamu nggak mungkin asal pilih, kan?
7. Jangan Takut Keluar dari Zona Nyaman
Ada banyak perubahan yang akan kamu alami ketika menjadi mahasiswa. Kecuali Politeknik, sistem perkuliahan jauh berbeda dari kegiatan belajar di sekolah. Kamu juga akan bertemu dengan dosen-dosen yang cara mengajarnya berbeda dari guru. Dan masih banyak hal lain yang baru dan mungkin terasa asing di perguruan tinggi.
Tapi jangan khawatir. Perasaan kurang nyaman itu hanya disebabkan oleh hal-hal baru yang kamu temui dan alami. Bisa jadi, kamu malah antusias dengan pengalaman-pengalaman yang baru tersebut. Terima saja dengan tangan terbuka karena pelaut ulung takkan lahir di laut yang tenang.
Terakhir, jangan lupa cek lokasi. Iya, mainlah ke kampus yang kamu impi-impikan selama ini. Lihat langsung seperti apa keadaannya, mahasiswanya, dosennya, atau apapun yang bisa kamu perhatikan setibanya di tempat. Melihat dan mengalami langsung tentu berbeda dari sekedar mendengar dari orang lain atau melihat iklan di leaflet atau televisi.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog