Dunia kampus dengan segala seluk beluknya seakan tak habis dibahas. Ada saja yang baru, terutama bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa baru. Eh, tapi bukan berarti mahasiswa lama juga nggak butuh update, lho. Apalagi kalau soal dosen, pasti seru-seru dan nggak boleh ada yang terlewat dari topik ini – terutama tentang bagaimana menghadapi para pengajar di perguruan tinggi tersebut. Mau tahu tips lulus dari tiap matakuliah tanpa masalah dengan dosen? Yuk lihat berikut ini.

1. Tepat Waktu

Tepat waktu bukan hanya tentang datang di kelas, tapi juga saat ada janji temu ataupun mengumpulkan tugas dari dosen. Memang tak semua dosen disiplin soal waktu, tapi kelak kamu akan berterimakasih pada dirimu sendiri bila sejak sekarang terbiasa melakukannya.

FYI, dosen tuh nggak cuma ngajar kelasmu dan pekerjaannya nggak cuma ngajar. Jadi kalau bisa tepat waktu, kamu terhitung memudahkan urusan beliau. Nggak rugi kan, memberi kemudahan buat orang lain. Toh, kamu juga diuntungkan dengan manajemen waktu yang baik – pekerjaanmu bisa tuntas dengan lebih rapi.

2. Fokus dan Aktif di Kelas

Sengebosenin apapun dosenmu, bersikaplah baik selama di kelas. Ingat, kamu udah diusia dewasa, jadi bersikap dan bertindaklah sesuai dengan usiamu. Nggak usah pegang ponsel ditangan, sibuk chat, ngobrol sama teman sebelah, atau ngerjain tugas matakuliah lain. Dilarang tidur di kelas juga, ya!

Dan berusahalah untuk menjadi mahasiswa yang aktif. Utarakan saat dosen menanyakan pendapatmu, sampaikan sanggahan dengan sopan bila kamu tak sependapat dan punya data yang bisa dipertanggungjawabkan, dan bertanyalah bila memang ada yang mengganjal dibenakmu. Dosen tuh ngajar kamu, bukan monolog di depan kelas. Suasana kelas juga akan lebih asyik kalau ada interaksi timbal balik.

Anggaplah kamu beruntung saat bertemu dengan dosen yang nggak bikin hidupmu ribet – nggak ngatur-ngatur baju, nggak marah-marah biarpun kamu ngaret, nggak ngebangunin saat kamu ketiduran di kelas, atau setipe itulah. Tapi sebenarnya, gimana kamu bersikap di kelas selama jam belajar tuh lebih mencerminkan tentang siapa dirimu yang sesungguhnya.

3. Bersikap Sopan

Dimanapun kamu berada, bersikap sopan tuh udah keharusan – apalagi pada orang yang berilmu seperti dosen dan guru. Mungkin dosenmu masih tampak muda, tetap saja beliau lebih tua dari kamu. Jadi sudah sewajarnya kamu bersikap sopan pada orang yang lebih tua.

Bersikap sopan bukan berarti lebay, ya. Kamu bisa mempersilakan dosenmu berjalan duluan saat berpapasan di lorong sempit, menyapa saat berpapasan di jalan, menahan pintu saat dosenmu akan lewat, bahkan membantu saat beliau tampak kesulitan dengan buku, map, atau tas yang dibawanya. Tapi lakukan saja karena kamu tulus melakukannya, bukan supaya kamu dikasih nilai A. Seperti telah disebutkan diatas, sikap sopan lebih mencerminkan tentang siapa dirimu.

4. Jangan Bolos

Biasanya memang mahasiswa boleh tidak hadir selama beberapa pertemuan, tapi alangkah baiknya bila kamu tak memanfaatkan hak istimewa tersebut. Nyatanya, tak jarang mahasiswa suka titip tandatangan supaya terhitung datang.

Tahu nggak, sih. Bisa jadi total kehadiranmu selama kuliah akan mempengaruhi nilai akhir semester. Memang jurus titip tandatangan itu dapat menyelesaikan masalah nilai, tapi kamu sendiri yang akan rugi karena ketinggalan materi kuliah atau update-update penting yang lain.

5. Kerja Keras

Oke, kamu udah hadir di kelas dengan super rajin. Tapi kalau kamu cuma datang duduk diam, tugas juga nggak ngerjain, kerja kelompok cuma titip nama, ya tetep aja kamu bakal susah lulus dari suatu matakuliah.

Mungkin kamu beruntung saat dosenmu tipe orang yang murah hati, nggak pelit nilai. Tapi lantas apa yang kamu pelajari selama kuliah?

Menjadi warga kampus tuh lebih dari sekedar melahap buku-buku dan teori-teri mutakhir. Disitulah kamu ditempa menjadi seorang dewasa yang siap dan tangguh menghadapi masa depan. Bagaimana kamu menjalani perkuliahan adalah cerminan bagaimana kamu menjalani hidupmu dimasa depan.

Bertemu dengan berbagai tipe teman dan dosen juga akan melatihmu untuk bertemu dengan lebih banyak tipe orang diluar sana nantinya. Jadi sebenarnya, semuanya kembali pada dirimu sendiri, bagaimana kamu menyikapinya – alih-alih sibuk menilai bagaimana dosennya.