APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Tes Psikologi Anak SMA Dukung Rencanakan Masa Depan

Layanan tes psikologi sekolah yang holistik diperlukan guna memberikan dukungan terbaik bagi siswa, guru, dan orang tua.

Photo by Kobe on Pexels

Layanan tes psikologi sekolah sekarang semakin banyak diberikan kepada peserta didik. Terutama di SMA, tes psikologi sudah menjadi kebutuhan yang krusial. Tak hanya pemahaman bakat minat, tetapi kesejahteraan mental remaja SMA juga menjadi perhatian penting dalam layanan tes psikologi.

Kesejahteraan mental merupakan bagian yang tak kalah penting jika disandingkan dengan prestasi akademis siswa, Guru Pintar. Di usia remaja akhir, siswa SMA/SMK masih mengalami proses perkembangan psikologi yang tak bisa dikatakan mulus tanpa rintangan.

 

Perkembangan Psikologi Anak SMA

tes psikologi sma kurikulum merdeka
Photo by Gading Ihsan on Unsplash

Psikologi perkembangan anak SMA dapat diamati dari serangkaian peristiwa atau pencapaian signifikan di usia remajanya. Bagi remaja SMA, kemampuan mengelola stres dan emosi dengan baik sudah menjadi pencapaian yang patut dihargai.

Selain emosi (dan sosial), psikologi perkembangan anak SMA yang lainnya mencakup fisik dan kognitif. Ada beberapa milestones atau tahapan pencapaian penting berikut yang seyogianya tidak diabaikan oleh orang tua dan guru.

1. Perkembangan Fisik

Di masa SMA perkembangan fisik remaja lelaki pada umumnya masih berlangsung, berbeda dengan remaja perempuan yang pertumbuhan fisiknya mulai terlihat stabil. Banyak anak SMA yang:

  • selera makannya tinggi
  • butuh tidur lebih banyak, bahkan sampai ketiduran di kelas
  • memiliki koordinasi visual-spasial yang baik, yang dapat dimanfaatkan terutama untuk belajar menyetir karena dapat memperkirakan jarak dan kecepatan atau bereaksi dengan cepat
  • cekatan dalam mengerjakan berbagai hal, terutama projek-projek yang rumit.

2. Perkembangan Kognitif

Di masa pertengahan hingga akhir remajanya, anak SMA mulai memiliki awareness lebih luas daripada kehidupannya sendiri. Remaja SMA pelan-pelan akan memikirkan tentang hidup, dengan mulai:

  • menunjukkan peningkatan kemampuan bernalar, dapat berdeduksi dengan logis, dan mampu membedakan antara fakta dengan fiksi
  • berpikir secara abstrak, mampu membandingkan apa yang sebenarnya dan kemungkinan-kemungkinan lain dibaliknya
  • memikirkan dan menemukan cara untuk mengatasi berbagai kemungkinan
  • menetapkan cita-citanya, bisa mendengarkan pendapat orang lain tetapi teguh dengan keputusannya sendiri
  • paham akan akibat jangka pendek maupun jangka panjang dari perbuatannya
  • memahami mana yang salah dan benar, mampu membuat keputusan sesuai hati nuraninya
  • memiliki kemampuan untuk menulis dengan tingkat kesukaran yang relatif tinggi tentang, misalnya, sains, sastra, dan lain-lain
  • menemukan cara dalam mencari, menggunakan, dan membandingkan informasi dari banyak sumber sekaligus.

3. Perkembangan Sosial dan Emosi

Remaja berusia 14 sampai 18 tahun mengalami perubahan sosial dan emosi yang sangat besar. Kematangan emosi siswa SMA yang lulus sudah jauh berbeda dengan masa ketika baru masuk. Milestones di bawah ini memberikan gambaran psikologi perkembangan anak SMA pada usianya masing-masing.

Usia 14 tahun:

  • dapat menyadari kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri
  • bisa merasa malu atas keluarga dan orang tuanya sendiri
  • berjuang agar lebih mandiri
  • ingin berteman dan diterima oleh teman-teman sebayanya
  • terlihat egois, impulsif, atau temperamental.

Usia 15 tahun:

  • suka mendebat
  • lebih menghargai kakak/adiknya ketimbang orang tua
  • berteman dengan lebih sedikit sahabat, mulai berpacaran
  • mencermati apa yang dirasakannya dan menemukan penyebabnya.

Usia 16 – 18 tahun:

  • menjadi lebih dekat dengan keluarga, mulai memandang orang tua sebagai individu yang utuh dengan kehidupannya, perasaannya, masalahnya, dan pengalamannya sendiri
  • memahami dirinya sendiri dengan lebih baik, menyadari kontribusi positifnya dalam berteman maupun dalam hubungan yang lain
  • menghabiskan banyak waktu dengan teman
  • dapat mengungkapkan perasaannya, baik yang positif maupun negatif, dan berusaha menyelesaikan konflik.

 

Karakteristik Anak SMA Usia 15-18 Tahun

tes psikologi siswa sma
Photo by 周 康 on Pexels

Anak remaja di masa SMA/SMK sedang mengasah kemampuannya bernalar dan belajar menyelesaikan masalah. Akhir usia remaja pada umumnya ditandai dengan kemampuan anak dalam menghargai sisi-sisi positif dirinya sendiri. Tak jarang kita menjumpai karakteristik siswa SMA/SMK di bawah ini selama berada di sekolah.

  • Perkembangan fisiknya cepat, termasuk tinggi dan berat badan. Dengan selesainya masa pubertas, perkembangan karakteristik seksual sekunde siswa sudah mencapai tahap akhir. Perubahan hormon yang dialami dapat berpengaruh terhadap suasana hati dan perilakunya.
  • Kemampuan berpikir abstrak dan memahami konsep-konsep yang kompleks semakin berkembang. Perkembangan kognitif ini ditandai juga dengan peningkatan kemampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis informasi, dan mempertanyakan asumsi.
  • Berkenaan dengan pembentukan identitas diri, siswa SMA/SMK masih terus berproses. Suasana hatinya bisa berubah-ubah akibat perubahan hormon dan tekanan sosial. Remaja di usia ini juga memiliki keinginan untuk lebih mandiri dan mengambil keputusan sendiri.
  • Teman sebaya menjadi sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Karena menginginkan  lebih banyak kebebasan, siswa SMA/SMK dapat mengalami perubahan dinamika hubungan dengan orang tuanya.
  • Remaja SMA sudah mulai memikirkan dan merencanakan masa depannya, termasuk memilih jurusan kuliah atau jalur karier. Fokusnya pada bidang akademis dan persiapan kuliah mulai meningkat.
  • Peningkatan eksplorasi dalam berbagai hal baru, yang terkadang melibatkan perilaku berisiko seperti melanggar aturan. Penggunaan teknologi dan media sosial yang intens dapat memengaruhi cara remaja SMA berinteraksi sehari-hari dan cara pandangnya tentang kehidupan.

 

Permasalahan Psikologis Anak SMA

biaya tes psikologi untuk sekolah SMA/SMK
Photo by RDNE Stock project: on Pexels

Mengingat sejumlah karakteristik yang telah diuraikan di atas, ada berbagai permasalahan psikologis yang tak dapat dihindari oleh remaja SMA. Sebagian permasalahan tersebut tampak dengan jelas tanpa guru atau orang tua bersusah payah mengamati, sedangkan sebagian lain memerlukan alat bantu seperti tes psikologi untuk memindai. Sebagai gambaran, berikut beberapa permasalahan psikologis yang sering ditemui pada anak SMA.

  • Stres akademis, bisa berasal dari tekanan untuk mendapatkan nilai tinggi dan prestasi akademis yang baik. Stres juga bisa diakibatkan oleh persiapan ujian masuk perguruan tinggi negeri atau ujian sekolah.
  • Kesehatan mental, bisa berupa rasa sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dinikmati, yang secara umum menunjukkan gejala depresi. Kecemasan berlebihan atau anxiety juga merupakan masalah kesehatan mental yang dapat mengganggu kehidupan sosial sehari-hari. Remaja SMA bisa mengalami anoreksia, bulimia, atau gangguan makan lainnya yang disebabkan oleh buruknya kesehatan mental.
  • Masalah identitas dan harga diri, bisa berupa krisis identitas ataupun rasa rendah diri.
  • Masalah sosial, terkadang ditimbulkan dari tekanan teman sebaya. Remaja SMA mudah merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan kelompok. Akibatnya, tak sedikit remaja yang terjerumus pada perilaku negatif seperti penggunaan zat terlarang. Bullying, baik fisik, verbal, atau cyberbullying, juga menjadi bagian dari permasalah sosial anak SMA. Sebagian anak bahkan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman dan keluarga.
  • Masalah perilaku, meliputi kenakalan remaja seperti melanggar hukum atau aturan sekolah. Penyalahgunaan zat, seperti penggunaan alkohol, narkoba, atau zat berbahaya lainnya, termasuk ke dalam masalah perilaku remaja SMA.
  • Tekanan keluarga, bisa terjadi lantaran adanya konflik dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya. Tekanan juga bisa diakibatkan oleh tuntutan untuk memenuhi harapan orang tua yang terlalu tinggi, baik di bidang akademis maupun nonakademis.
  • Perubahan fisik dan hormonal, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau tidak puas serta perubahan suasana hati dan perilaku.
  • Penggunaan teknologi, bisa berakibat kecanduan terhadap gadget dan media sosial. Aktivitas sehari-hari dapat terganggu, demikian pula dengan hubungan sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan bahkan dapat menimbulkan rasa tidak puas atau stres akibat terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain.

 

Aspek-Aspek Penting dalam Tes Psikologi Jenjang SMA

layanan tes psikologi sekolah
Photo by cottonbro studio on Pexels

Sekali lagi, sebagian dari permasalahan di atas menunjukkan gejala yang dapat kita amati secara langsung, Guru Pintar. Namun ada pula permasalahan yang memerlukan layanan tes psikologi sekolah untuk mengatasinya.

Untuk itu, tes psikologi siswa SMA yang tepat sebenarnya diperlukan demi memahami dan mendukung perkembangan peserta didik secara holistik. Setidaknya ada beberapa aspek penting di bawah ini yang harus ada dalam tes psikologi SMA.

1. Aspek Kognitif

Tes psikologi siswa SMA harus mampu mengukur kecerdasan umum atau IQ. Kecerdasaan verbal, numerik, figural, logika, daya ingat, dan kemampuan menyelesaikan masalah termasuk di dalamnya.

2. Aspek Gaya Belajar

Preferensi gaya belajar siswa, meliputi visual, auditori, atau kinestetik, menjadi salah satu pengukuran yang penting di dalam tes psikologi SMA. Peferensi atau kecenderungan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi berbeda-beda. Dengan mengetahui gaya belajar peserta didik, kita dapat menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai.

3. Aspek Kepribadian

Tes psikologi SMA dirancang agar dapat mengukur kemampuan siswa dalam mengelola emosi. Bagaimana kemampuannya dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial dan kelompok teman sebaya, juga menjadi perhatian.

Terlebih lagi, tes psikologi SMA dibutuhkan untuk membantu siswa memahami dirinya sendiri, meliputi value, keyakinan, dan aspirasi pribadinya. Identifikasi tipe, introver atau ekstrover, maupun karakteristik kepribadian lainnya juga diperlukan.

4. Aspek Kemampuan

Minat karier remaja memerlukan perhatian lebih, Guru Pintar. Pilihan karier dan bidang pekerjaan hendaknya sesuai dengan minat, kemampuan, dan kepribadian siswa. Tes psikologi SMA mengukur aspek bidang dari yang paling diminati sampai yang paling tidak diminati siswa. Dengan demikian, siswa dapat merencanakan langkah-langkah yang tepat menuju karier yang diinginkannya.

5. Aspek Akademis

Aspek akademis yang diukur dalam tes psikologi SMA, terutama tes penjurusan, mencakup identifikasi minat dan bakat siswa di berbagai bidang akademis. Tes penjurusan juga mengukur kesiapan siswa untuk menghadapi tantangan akademis lebih lanjut, termasuk kesiapan untuk masuk perguruan tinggi.

 

Manfaat Tes Penjurusan untuk Siswa SMA/SMK

Tes penjurusan dalam tes psikologi siswa SMA dirancang untuk membantu menyiapkan remaja masuk ke perguruan tinggi pada program studi yang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya. Berikut sejumlah manfaat penting yang diperoleh dari tes psikologi SMA ini.

  • Tes penjurusan membantu siswa mengidentifikasi minat dan bakatnya dalam berbagai bidang studi atau keterampilan. Siswa dapat memilih jurusan yang sesuai dengan apa yang disukainya dan tempat kuliah yang dapat memberinya kesempatan untuk berkembang.
  • Tes penjurusan memberikan panduan karier dengan menunjukkan jalur pendidikan yang paling sesuai dengan profil siswa. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, siswa dapat memutuskan pilihan kariernya di masa depan.
  • Ketika belajar di jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, siswa cenderung lebih termotivasi dan bersemangat belajar. Sikap positif terhadap pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan prestasi akademis secara keseluruhan.
  • Tes penjurusan membantu menempatkan siswa di jalur yang paling cocok, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan karena sesuai dengan minat dan kemampuannya. 
  • Tes penjurusan membantu siswa mengenal diri sendiri, kekuatan dan kelemahanya, dengan lebih baik. Semakin baik pemahaman diri sendiri, semakin baik pula pengembangan pribadi dan profesional seseorang di masa depan.
  • Dengan penjurusan yang tepat, siswa dapat fokus mengembangkan keterampilan spesifik yang relevan dengan jurusan pilihannya. Artinya, siswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk pendidikan lanjutan atau dunia kerja.
  • Siswa yang belajar di jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya cenderung mampu menyesuaikan diri dengan lebih baik. Siswa seperti ini memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik.
  • Lantaran menyadari bahwa dirinya berada di jalur yang tepat, siswa mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih rendah. Sebaliknya, stres dan kecemasan yang tinggi biasanya dialami siswa akibat ketidakpastian akan pendidikan dan kariernya di masa depan.
  • Siswa yang belajar di jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya cenderung lebih puas dengan pilihannya sendiri. Kemungkinan untuk keluar (drop out) atau berganti jurusan menjadi jauh lebih kecil.
  • Tes penjurusan memberikan informasi yang berharga bagi sekolah dan orang tua untuk merencanakan pendidikan siswa dengan lebih baik. Pemilihan mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan program pendukung lainnya dalam Kurikulum Merdeka dapat dijalankan dengan lebih efektif dan efisien.

 DAFTAR DI SINI: https://akupintar.id/tes-psikologi

Untuk itu, Aku Pintar menyediakan layanan tes psikologi sekolah dengan memberikan tes psikologi SMA Kurikulum Merdeka. Biaya tes psikologi untuk sekolah SMA/SMK ini sangat terjangkau, dan tersedia diskon yang menarik.

 

Kesimpulan

Tes psikologi pada jenjang SMA/SMK memainkan peran penting dalam memahami dan mendukung perkembangan siswa secara holistik. Tes psikologi SMA ini mencakup berbagai aspek penting seperti kemampuan kognitif, kepribadian, gaya belajar, dan lain-lain.

Tes psikologi siswa SMA yang dilengkapi dengan tes penjurusan sangat membantu siswa memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Tes seperti ini dapat mengidentifikasi minat dan bakat, memberikan panduan karier, meningkatkan motivasi belajar, bahkan sampai mengurangi tingkat drop out. Secara keseluruhan, layanan tes psikologi sekolah dibutuhkan untuk memberikan panduan yang berharga bagi siswa, guru, dan orang tua dalam merencanakan pendidikan yang lebih baik.

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog