Tingkatkan Kedekatan Guru dan Siswa melalui Pendekatan Pembelajaran yang Tepat
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Shannia Christanty on Unsplash
Membangun kedekatan dengan siswa memang tidak selalu mudah untuk dilakukan. Guru Pintar tentu memiliki cerita sendiri betapa sulitnya mendekati siswa tertentu untuk tujuan tertentu (biasanya diperlukan ketika timbul permasalahan yang memerlukan intervensi guru). Sebaliknya, ada pula tipe siswa yang memang jauh lebih mudah terbuka dengan siapa saja, termasuk guru-gurunya.
Demikian pula, ada tipe guru yang lebih mudah akrab dengan semua siswa (biasanya menjadi guru favorit di sekolah). Ada pula guru yang cenderung memiliki batasan dalam menjalankan peranan dan fungsinya sebagai pendidik. Tidak ada yang benar atau salah dalam semua konteks tersebut, tetapi komunikasi guru dan siswa sebenarnya cukup berpengaruh terhadap prestasi akademik.
Â
Photo by Z on Unsplash
Rasa-rasanya tidak berlebihan bila sebagai guru, kitalah yang semestinya menginisiasi untuk membangun kedekatan dengan siswa. Guru yang dekat dengan siswa cenderung memahami kebutuhan, minat, dan kemampuan individual siswa, sehingga dapat menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif, yang sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap siswa.
Di sisi lain, siswa yang merasa dekat secara emosional dengan gurunya akan cenderung lebih termotivasi untuk belajar. Komunikasi guru dan siswa yang baik membuat siswa merasa dihargai, didukung, dan termotivasi untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Secara tidak langsung, siswa pun termotivasi untuk berperilaku baik di kelas karena menghargai gurunya.
Mari sejenak kita renungkan, Guru Pintar. Ketika guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat dan siswa tidak terlibat dalam perilaku yang mengganggu di kelas, bukankah kita sama-sama dapat menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan positif?
Photo by Thirdman on Pexels
Komunikasi guru dan siswa yang terbuka, umpan balik yang konstruktif, dan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dalam jangka panjang berpengaruh terhadap perkembangan etika kerja siswa. Siswa belajar nilai-nilai penting seperti disiplin, tanggung jawab, dan resiliensi dalam mencapai tujuannya. Siswa juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, dan berinteraksi dengan orang dewasa dalam posisi otoritatif, yang merupakan keterampilan-keterampilan penting dalam dunia kerja.
Nilai-nilai penting di atas, sebagaimana kita pahami bersama, tidak cukup sekadar dihafalkan dan diujikan. Penyerapan nilai-nilai penting tersebut membutuhkan proses. Nah, kita dapat mengintegrasikannya melalui pendekatan dalam pembelajaran di sekolah, Guru Pintar. Berikut beberapa alternatif pendekatan pembelajaran di sekolah yang dapat diterapkan.
Student-centered learning adalah metode pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam metode pendekatan pembelajaran ini, kita memberikan siswa kebebasan untuk memilih projek atau topik yang diminatinya. Tugas kita adalah mendukung siswa dalam proses pembelajaran mandiri. Cara pendekatan dengan siswa dalam metode pendekatan pembelajaran ini adalah dengan menjalankan peranan kita sebagai fasilitator dan mentor dalam perjalanan pembelajaran individu siswa.
Dalam collaborative learning atau pembelajaran kolaboratif, siswa didorong untuk bekerja sama dalam kelompok atau projek tim. Peranan kita adalah sebagai pemimpin dan pembimbing kolaborasi yang berlangsung. Bisa dibilang metode pendekatan pembelajaran ini adalah salah satu tips dekat dengan siswa karena kolaborasi yang menuntut interaksi terus-menerus membuat kita lebih dekat dengan siswa. Pula, siswa dapat membangun hubungan dengan teman-temannya, yang mana dapat berpengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran.
Dalam project-based learning atau pembelajaran berbasis projek, siswa mengerjakan projek-projek yang bersifat praktis dan terkait dengan kehidupan nyata. Tugas kita adalah mendukung siswa dalam menyelesaikan projek-projek tersebut. Cara pendekatan dengan siswa dalam metode pendekatan pembelajaran ini adalah dengan menjalankan peranan kita sebagai pembimbing. Kita dapat memberikan umpan balik yang lebih personal kepada siswa saat mereka bekerja pada projeknya masing-masing.
Photo by Max Fischer on Pexels
Setiap pendekatan pembelajaran yang disebutkan di atas memerlukan kedekatan serta komunikasi guru dan siswa yang baik. Sekali lagi, bukan hal yang mudah bagi setiap guru untuk membangun kedekatan dengan siswa. Akan tetapi, ada beberapa tips cara pendekatan dengan siswa yang sebenarnya dapat kita lakukan, Guru Pintar.
- Kenal dengan siswa secara individual, bukan klasikal. Meski tak mudah, usahakan untuk mengetahui minat, kekuatan, kelemahan, dan tantangan yang dihadapi oleh setiap siswa.
- Simak dengan penuh perhatian ketika siswa mengutarakan masalah pribadi atau akademik. Tunjukkan empati dan pengertian terhadap perasaan dan pengalamannya.
- Saat menghadapi masalah atau kesulitan, siswa membutuhkan orang dewasa yang dapat diandalkan. Marilah menjadi sosok tersebut, setidaknya dengan memberikan dukungan emosional yang dibutuhkannya.
- Fokus pada pencapaian dan upaya yang telah dilakukan oleh siswa, bukan hanya kesalahan atau kegagalannya. Berikan umpan balik yang konstruktif dan positif.
- Menjadi teladan yang baik dengan menunjukkan etika kerja, integritas, dan sikap yang positif terhadap pembelajaran.
- Berikan siswa kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di kelas, seperti menentukan topik projek atau aturan kelas. Keterlibatan seperti ini dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap pembelajaran.
- Dorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, mengutarakan perasaannya, atau memberikan masukan tentang proses pembelajaran.
- Tunjukkan kepedulian terhadap kehidupan siswa di luar pembelajaran. Ikuti perkembangannya di luar kelas, seperti kegiatan olahraga, pentas seni, atau ekstrakurikuler.
- Untuk meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri siswa, berikan pujian atau apresiasi atas prestasi yang diraihnya sebagai bentuk penghargaan.
- Siswa harus merasa bahwa mereka diperlakukan dengan adil. Maka dari itu, kita harus menerapkan aturan kelas yang konsisten dan memberikan konsekuensi yang adil.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pendekatan guru dan siswa sangat tergantung dari invidivu diri kita masing-masing. Sekali lagi, tak ada yang benar atau salah dalam hal ini. Namun yang pasti, sebagaimana kita sadari, komunikasi guru dan siswa berpengaruh terhadap prestasi akademik.
Adalah kebijaksanaan tiap-tiap guru dalam menentukan cara memilih metode pembelajaran yang baik, yang sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran kita masing-masing. Mari, Guru Pintar, terus tingkatkan kualitas diri dengan mengikuti pelatihan, membaca buku, dan mengembangkan keterampilan kita dalam berinteraksi dengan siswa.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog