Tips Belajar Sendiri – 6 Langkah Mudah untuk Diikuti
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Tips Belajar Sendiri, image via www.self-directed.org
Kapan Sobat Pintar belajar? Menunggu disuruh guru, diawasi orang tua, atau suka sendiri mengerjakannya? Jika memiliki inisiatif sendiri untuk belajar, artinya Sobat hebat!
Bagaimana tak hebat kalau kita punya minat dan semangat untuk belajar sesuatu, menentukan sendiri referensi dan materi yang dipelajari, hingga menilai hasil belajar sendiri. It's cool to know what you want, go and try to get it, then see yourself if you have accomplished your goal.
Dapatkah cara ini diterapkan untuk belajar materi pelajaran sekolah – atau kampus? Tentu saja bisa, Sobat. Begini langkah-langkahnya.
1. Tentukan Tujuan Belajarmu
Sobat tahu bedanya berjalan dan jalan-jalan? Saat kita berjalan, kita punya tujuan yang akan dicapai. Saat jalan-jalan, kita bisa berjalan berputar-putar entah sampai tiba di mana. Begitu pula dengan belajar. When you know your goal, you'll know what to do.
Yang tak kalah penting, buatlah tujuan yang realistis ya, Sobat. Ibaratnya, Sobat takkan berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta, bukan? Kalau jalan kaki dari rumah ke sekolah, masih bisa dilakukan. Jadi, tak perlu membuat tujuan yang muluk-muluk. Sesuaikan saja dengan kemampuan dan keadaan diri sendiri.
2. Tumbuhkan Minat pada Berbagai Hal
Ketika kita tertarik pada seseorang, kita ingin tahu segala hal lebih banyak tentang orang tersebut. Begitu juga dengan belajar, Sobat. When you're interested in something, you have the fuel to go on and learn about it. Tak hanya pelajaran di sekolah atau kampus, melainkan ada banyak hal di sekitar kita yang sebenarnya cukup menarik untuk dipelajari.
3. Susun Tema-Tema yang Ingin Dipelajari
Seperti meniti anak tangga, kita belajar sesuatu secara bertahap. Misalnya Sobat Pintar ingin menulis sebuah novel beratus-ratus halaman, pastikan kita sudah memahami dulu subyek dan predikat dalam kalimat. Kemudian, pelajari kata sambung antar kalimat, dan seterusnya.
Saat ingin belajar tentang sesuatu, kita perlu merencanakan apa yang harus dipelajari terlebih dahulu. Kemudian, rencanakan apa lagi yang akan dipelajari berikutnya. Bisakah kita belajar tanpa rencana? Tanpa perencanaan seperti ini, kita memang masih tetap bisa belajar. Hanya saja, kita akan membutuhkan waktu lebih lama.
4. Tentukan Standar Keberhasilanmu
Sobat suka ujian atau tidak? Suka atau tidak, ujian mengukur seberapa sukses proses belajar kita. Kalau belajar secara mandiri, bagaimana menentukannya? Apa kita harus membuat soal-soal ujian sendiri, kemudian dikerjakan sendiri? Tentu tidak, Sobat.
Bila Sobat belajar percakapan Bahasa Inggris, misalnya, komunikasi yang lancar tanpa salah paham dengan native speaker bisa menjadi tolok ukur. Atau ketika Sobat belajar melukis, maka tanggapan, pujian, atau kritik dari orang lain bisa menjadi feedback yang patut disimak.
5. Jangan Hindari Tantangan
Dalam berbagai hal yang kita kerjakan, kita akan menghadapi persoalan. Tapi bagaimana kita menyikapi persoalan itu, sebagai hambatan atau tantangan, akan menentukan seberapa banyak pelajaran yang kita petik. Jadi, jangan buru-buru mundur ketika menemukan tantangan didepan ya, Sobat!
6. Maksimalkan Cara Belajarmu
Kalau hobimu belajar, sepertinya takkan ada banyak masalah untuk mengerjakannya. Tapi bagaimana kalau selama ini kita belajar karena harus melakukannya? Temukan gaya belajar yang paling sesuai untukmu disini, Sobat. Dengan cara yang tepat, belajar takkan terasa bagai kewajiban yang mengikat.
Mempelajari sesuatu sendiri memang tak mudah dikerjakan bila selama ini kita terbiasa disuruh belajar. Apalagi, kita juga terbiasa mengukur keberhasilan dengan skor ujian.
Belajar secara mandiri mengubah seluruh pemahaman belajar yang sudah terasa familiar selama ini. Saat belajar sesuatu sendiri, kita harus menemukan minat, menentukan tujuan, mengatur kegiatan belajar, hingga menentukan standar keberhasilan sendiri.
Dan kapan belajar kita berhasil? Bukan dari hasil ujian, Sobat. Melainkan, mari kita mulai menghargai setiap hari yang dilewati dengan belajar. Mari menghargai proses belajar dari setiap menit yang kita luangkan – karena kita akan terus belajar selama napas dikandung badan.
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog