5 Tips Membuat Anak Aktif saat Pembelajaran Daring
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Anastasiya Gepp dari Pexels
Bukan rahasia lagi bahwa dalam mengajar daring, menumbuhkan minat belajar siswa dan membuat siswa belajar aktif dalam pembelajaran online adalah sebuah tantangan besar bagi seorang guru. Segala keterbatasan seperti keterbatasan interaksi, ruang gerak, dan kegiatan belajar yang mengharuskan anak duduk diam di depan monitor membuat siswa lekas bosan. Jika Guru Pintar tidak jeli dengan kondisi siswa dan mengajar hanya dengan metode ceramah atau metode yang sama setiap waktu, maka siswa akan pasif dan secara otomatis tingkat keterlibatan siswa dalam kelas online akan menurun.
Eits, jangan khawatir Guru Pintar! Tidak ada yang tidak mungkin jika selalu berusaha. Berikut ini adalah tips yang dapat Guru Pintar praktikkan di kelas online supaya siswa-siswa turut aktif dalam setiap proses pembelajaran. Simak sampai akhir ya Guru Pintar!
Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels
Salah satu contoh motivasi belajar siswa adalah aktif dalam pembelajaran. Misalnya siswa memiliki sikap berani bertanya, memberikan pendapat, atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Dalam pembelajaran online, otomatis interaksi siswa sangat terbatas terutama aktivitas fisiknya. Anak-anak hanya dapat melihat teman-teman dan gurunya melalui monitor laptop atau HP saja. Kurangnya interaksi baik antara siswa dengan siswa lainnya maupun siswa dengan gurunya membuat siswa merasa lekas bosan dan menarik diri sehingga terlihat pasif dalam kelas.
Interaksi yang berkualitas saat pembelajaran dapat membuat siswa merasa bersemangat sekaligus meningkatkan keterlibatan siswa dalam kelas online. Interaksi yang terjadi dalam kelas online dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi langsung dapat dilakukan saat pembelajaran sinkron. Sedangkan interaksi yang tidak langsung dapat dilakukan melalui LMS atau aplikasi yang digunakan sebagai penunjang pembelajaran.
Foto oleh RF._.studio dari Pexels
Cara meningkatkan minat belajar siswa diantaranya adalah dengan memberikan pilihan pada tugas untuk menyelesaikan tugas. Siswa akan merasa jenuh jika hanya dijejali dengan latihan soal-soal dalam bentuk menjawab soal-soal. Beban psikologis siswa dalam pembelajaran online sudah begitu berat, jangan sampai Guru Pintar “memaksa” siswa melakukan aktivitas yang membuat pengalaman belajar siswa tidak menyenangkan.
Guru Pintar dapat menyiasati dengan mencari tahu hobi siswa, kegemaran siswa, atau hal-hal lain yang sedang siswa-siswa suka lakukan. Dari situ, Guru Pintar dapat membuat kategori besar untuk merancang bentuk penyelesaian tugas yang dapat dikerjakan siswa tanpa mengurangi esensi pembelajaran itu sendiri. Sebagai contoh di kelas ada siswa yang suka menggambar, suka membuat video, atau senang dengan aktivitas IT seperti membuat powerpoint, canva dan sebagainya. Nah, Guru Pintar memberikan pilihan pengerjaan tugasnya dapat berupa gambar, video, infografis, atau presentasi. Yang perlu diperhatikan adalah kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran. Apakah tugas yang Guru Pintar berikan sudah dapat mengukur perkembangan siswa dalam pembelajaran atau tidak.
Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels
Upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran daring adalah dengan menggunakan teknologi. Siswa generasi milenial yang sudah sangat akrab dengan teknologi, sangat menggemari aktivitas-aktivitas yang berbau teknologi. Saat ini berbagai aplikasi yang menunjang pembelajaran sudah sangat berkembang. Bahkan Guru Pintar tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membuat karena sudah banyak beredar dan dapat diunduh secara gratis. Walaupun terkadang fitur aplikasi gratis terbatas, tetapi tetap dapat dimanfaatkan sebagai cara mengajar menyenangkan.
Contoh teknologi penunjang pembelajaran yang juga dapat digunakan sebagai cara menarik perhatian siswa saat mengajar adalah video konferensi seperti zoom, Google meet, skype, dan whatsapp video call. Sedangkan contoh LMS yang dapat Guru Pintar manfaatkan untuk menumbuhkan minat belajar adalah Google classroom, classdojo, moodle, Edmodo, schoology, dan sebagainya. Teknologi berbentuk aplikasi yang dapat menunjang pembelajaran contohnya seperti canva, quizzis, kahoot, wordwall, padlet, wakelet, dan masih banyak lagi. Guru Pintar dapat memilih teknologi mana-mana saja yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara-cara yang membuat siswa senang.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan yang wajib Guru Pintar kuasai untuk menciptakan dan mengatur kelas dan mengembalikannya jika terjadi gangguan pada saat proses belajar mengajar Pengelolaan kelas tidak hanya berlaku saat pembelajaran offline atau tatap muka ya, Guru Pintar. Saat pembelajaran daring pun Guru Pintar harus memikirkan bagaimana cara mengelola kelas sehingga semua siswa aktif terlibat dan tidak ada yang merasa terabaikan. Dan juga jika terjadi kendala tertentu yang mungkin terjadi saat pembelajaran, Guru Pintar dapat segera mengembalikan pada jalurnya sehingga tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.
Pengelolaan kelas ini dapat Guru Pintar tuangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP). Bagaimana Guru Pintar akan membuka pelajaran, bagaimana menyampaikan materi utama, bagaimana bentuk evaluasi, teknologi atau aplikasi apa yang akan digunakan, dan media apa yang digunakan harus tertuang dengan jelas. Dengan demikian Guru Pintar dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi apakah pembelajaran sudah sesuai dengan rencana atau belum. Dengan demikian Guru Pintar dapat melakukan perbaikan-perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
Tips mengajar yang menyenangkan yang terakhir adalah kegiatan pembelajaran yang bervariasi. Selain akan membuat siswa penasaran dan selalu menanti kegiatan pembelajaran, kegiatan belajar yang bervariasi dapat menjadi cara menarik peserta didik atau siswa dari rasa bosan. Kegiatan pembelajaran yang bervariasi artinya Guru Pintar tidak menerapkan metode yang sama dalam setiap pertemuannya. Secanggih dan semenarik apapun metode yang Guru Pintar ajarkan, jika dilakukan secara terus menerus, secara berturut-turut, dan dalam waktu yang lama akan membuat siswa bosan dan berpikir “itu lagi, itu lagi.”
Apakah tidak boleh menggunakan metode yang sama? Boleh-boleh saja. Yang Guru Pintar harus lakukan adalah memodifikasi atau mengatur frekuensi penggunaan metode yang sama dalam pembelajaran. Sebagai contoh pertemuan pertama Guru Pintar menggunakan video saat pembelajaran, mungkin di pertemuan selanjutnya dapat diganti dengan presentasi berupa power point atau diskusi. Dapat pula Guru Pintar menyelipkan games-games edukatif, tetapi lagi-lagi jangan menggunakan satu jenis games secara berturut-turut dalam jangka waktu yang lama.
Dengan tips-tips di atas, Guru Pintar akan melihat keterlibatan siswa/ keaktifan siswa dalam pembelajaran online akan meningkat. Selalu semangat, ya!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog