APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Informasi Seputar Berita Kampus

Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)

Berita Kampus

Azrul Prayoga, 26 February 2020

BPPK Kemenlu dan UNIB Gelar Distas Strategi Pengembangan Ekspor Komoditas Bengkulu

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kementerian Luar Negeri (BPPK Kemenlu) yang diwakili Kepala Pusat P2K Asia Pasifik dan Afrika, Dyah Lestari Asmarani beserta sejumlah staf Kemenlu, berkunjung ke UNIB dan menggelar diskusi terbatas tentang strategi pengembangan ekspor komoditas unggulan Bengkulu, di ruang rapat pimpinan UNIB, Selasa (25/2/2020). Diskusi terbatas (Distas) ini dimaksudkan sebagai forum diskusi dan stocktaking masukan serta pandangan-pandangan dari berbagai pihak, khususnya para pemangku kepentingan terkait bagi formulasi rekomendasi kebijakan luar negeri, yang akan disampaikan kepada pimpinan Kementerian Luar Negeri. Selain melibatkan pihak UNIB yang dipimpin langsung oleh Rektor UNIB Prof. Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc, forum diskusi ini juga mengundang Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan, Kepala PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bengkulu, Kepala Kantor Kesayahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, General Manager PT. Pelindo II (Persero) Cabang Bengkulu, serta rektor dan pimpinan perguruan tinggi swasta se Bengkulu. Kepala UPT Kerjasama dan Layanan Internasional (KSLI) UNIB, Yansen, Ph.D kepada Tim Humas UNIB usai Distas mengatakan, pada forum ini dibahas sejumlah hal tentang kemungkinan kerjasama lintas sektor dalam upaya mengembangkan strategi ekspor komoditas unggulan Bengkulu, juga terkait dengan rencana pemerintah menjadikan kawasan Pelabuhan Pulau Baai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Khusus UNIB dan lembaga perguruan tinggi lainnya, kemungkinan kerjasama yang akan dilakukan yaitu menyangkut penelitian aspek-aspek terkait kegiatan ekspor dan impor, kemudian kegiatan akademik seperti pemagangan mahasiswa, peningkatan kapasitas SDM dan kegiatan lainnya yang relevan dengan tri dharma perguruan tinggi,” ujarnya. Teken MoU dan Kuliah Umum Usai menggelar Distas dengan sejumlah pihak di ruang rapat pimpinan UNIB, Kepala BPPK Kementerian Luar Negeri Dr. Siswo Pramono, L.L.M yang diwakili Kepala Pusat P2K Asia Pasifik dan Afrika, Dyah Lestari Asmarani, melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rektor UNIB Prof. Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc. “MoU ini merupakan payung hukum rencana kerjasama yang nanti akan dilaksanakan oleh BPPK Kemenlu dan UNIB. Apa dan bagaimana bentuk kegiatan kerjasamanya, nanti akan dibicarakan lebih lanjut secara spesifik oleh kedua pihak,” tukas Yansen. Kunjungan rombongan pimpinan dan staf Kemenlu ke UNIB diakhiri dengan acara kuliah umum yang mengangkat tema “Diplomasi Ekonomi Republik Indonesia” yang disampaikan oleh Dyah Lestari Asmarani. Acara ini berlangsung di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB dan dihadiri tidak kurang 250 mahasiswa dari berbagai fakultas selingkung UNIB. Kuliah umum disambut baik dan dibuka oleh Rektor UNIB Prof. Dr. Ridwan Nurazi. Menurutnya, kegiatan ini adalah wadah akademis dalam upaya menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para mahasiswa, khususnya tentang kebijakan diplomasi ekonomi Indonesia. “Pengetahuan tentang kebijakan luar negeri dan diplomasi ekonomi Indonesia ini sangat penting dalam upaya mempersiapkan generasi muda menghadapi era perdagangan bebas dan era revolusi industri 4.0. Kegiatan ini juga bertujuan memberikan motivasi kepada mahasiswa agar ketika lulus nanti banyak yang berminat menjadi diplomat,” sampai Rektor. (unib.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Azrul Prayoga, 29 January 2020

UNIB dan University of Oxford Kolaborasi Penelitian Bahasa Enggano

Berbagai MoU (Memorandum of Understanding) Universitas Bengkulu (UNIB) dengan sejumlah universitas di luar negeri terus menunjukkan keberlanjutan yang signifikan. Teranyar, MoU UNIB dengan University of Oxford UK, ditindaklanjuti dengan kegiatan kolaborasi riset tentang Bahasa Daerah Bengkulu, khususnya Bahasa Enggano. Mengawali kerjasama penelitian ini, Prof. Mary Darymple dari University of Oxford UK telah bertemu dan melakukan pembahasan dengan Tim Peneliti dari UNIB yaitu Dr. Arono, Dr. Irma Diani, Dr. Wisma Yunita dan beberapa dosen peneliti lainnya dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNIB. Kolaborasi riset ini juga melibatkan peneliti dari Australian National University dan didukung juga oleh Balai Bahasa Bengkulu. Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerjasama dan Layanan Internasional (KSLI) atau International Office UNIB, Yansen, Ph.D mengatakan, pertemuan dan pembahasan awal kolaborasi riset ini telah dilaksanakan tanggal 23 Januari 2020, untuk mematangkan rencana penelitian dan menyusun agenda kegiatan yang akan dilakukan. Dalam pertemuan tersebut hadir Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP UNIB Prof. Bambang Sahono, Ketua Program S2 Bahasa Inggris Prof. Safnil, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Dr. Dedi Sofyan dan Sekretaris Jurusan Agus Joko Purwadi, M.Hum, serta beberapa dosen lainnya. “Riset yang dilakukan adalah terkait Bahasa Enggano sebagai salah satu bahasa yang terancam punah. Penelitian ini merupakan penelitian yang penting dalam mengkaji bahasa-bahasa lokal yang ada di Indonesia,” ujar Yansen kepada Tim Humas, Selasa (28/1/2020). Tambah Yansen, dalam pertemuan juga dibahas bahwa hasil riset harus memberikan dampak dalam penyelamatan bahasa melalui pengajaran di sekolah-sekolah. “Bahasa Enggano merupakan warisan budaya Bangsa Indonesia. Maka hasil riset juga harus menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia,” tukasnya. (unib.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Azrul Prayoga, 24 December 2019

UNIB Terima Penghargaan “BP Informatif” dari KI Provinsi Bengkulu

Dalam pemeringkatan hasil evaluasi tingkat kepatuhan Badan Publik (BP) terhadap UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan Komisi Informasi (KI) Provinsi Bengkulu tahun 2019, UNIB mendapat penghargaan tertinggi yaitu kualifikasi Informatif untuk kategori BP Perguruan Tinggi se Provinsi Bengkulu. Pengumuman hasil evaluasi dilakukan Komisi Informasi Provinsi Bengkulu di Gedung Daerah Balai Semarak Bengkulu, Jumat siang (20/12/2019). Setelah diumumkan, pemberian penghargaan berupa piagam penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2019 dilakukan oleh Wakil Gubernur Bengkulu H. Dedy Ermansyah. Dari pimpinan UNIB, untuk menerima penghargaan tersebut diwakili oleh Kepala Biro Umum dan Sumber Daya (USD) Ir. Ahkmad Nezar, yang juga sebagai Sekretaris Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) UNIB. “Alhamdulillah kita mendapat penghargaan Informatif, kualifikasi tertinggi dalam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2019 yang diselenggarakan Komisi Informasi Provinsi Bengkulu,” ujar Ir. Akhmad Nezar, usai menerima piagam penghargaan dari Wakil Gubernur Bengkulu. Dijelaskan Akhmad Nezar, untuk kategori Badan Publik Perguruan Tinggi, Komisi Informasi Provinsi Bengkulu melakukan evaluasi terhadap 11 perguruan tinggi yang ada di daerah ini. Setelah melakukan proses evaluasi kurang lebih empat bulan, mulai tahap pengisian SAQ (Self Assesment Quisionare), visitasi dan presentasi di hadapan Tim Penilai Independent, akhirnya UNIB dinyatakan peraih nilai tertinggi dengan kualifikasi Informatif disusul Universitas Dehasen (Unived) yang meraih Cukup Informatif. Hasil evaluasi ini lanjut Ahkmad Nezar, relevan dengan hasil evaluasi dilakukan Komisi Informasi Pusat (KIP) bulan November 2019 lalu, dimana UNIB untuk level nasional berhasil meraih penghargaan kualifikasi Cukup Informatif. “Di tingkat nasional kita meraih penghargaan Cukup Informatif, tapi persaingannya puluhan perguruan tinggi negeri se Indonesia. Jadi, wajar untuk tingkat daerah UNIB meraih kualifikasi tertinggi yaitu sebagai Badan Publik yang Informatif,” sampai Akhmad Nezar, seraya menambahkan bahwa penghargaan ini merupakan indikator terukur kalau UNIB telah mengimplementasikan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Sementara itu, menurut Ketua Komisi Informasi Provinsi Bengkulu, Murdan Lair, keikutsertaan Badan Publik di Provinsi Bengkulu dalam kegiatan evaluasi kepatuhan terhadap UU No. 14 Tahun 2008 ini masih kurang. Buktinya, dari 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Bengkulu yang dievaluasi, hanya 13 OPD yang mengembalikan SAQ. Sementara untuk kabupaten/kota, dari 11 BP, hanya 9 yang mengembalikan, dan dari 11 BP Perguruan Tinggi, hanya 3 yang mengembalikan SAQ. “Ke depan kita harapkan seluruh Badan Publik dapat aktif dalam kegiatan evaluasi ini serta harus melaksanakan Keterbukaan Informasi Publik sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 14 Tahun 2008,” tegasnya. (unib.ac.id)

Baca Selengkapnya
Berita Kampus

Azrul Prayoga, 04 December 2019

UI GreenMetric : UNIB Kampus Hijau Ranking 23 Nasional dan 423 Dunia

Universitas Bengkulu (UNIB) merupakan salah satu dari 72 perguruan tinggi di Indonesia yang kembali berpartisipasi dalam pemeringkatan kampus hijau tingkat nasional dan internasional yang dilakukan lembaga pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) GreenMetric. Dibanding tahun 2018 lalu, pada tahun 2019 ini rangking UNIB sedikit lebih baik, yaitu dari rangking 29 menjadi ranking 23 tingkat nasional. Kemudian untuk tingkat dunia, dari rangking 494 pada tahun 2018 menjadi ranking 423 pada tahun 2019. Untuk tingkat dunia ini, pemeringkatan diikuti 780 universitas dari 85 negara di dunia. Pengumuman ranking kampus hijau nasional dan internasional versi UI GreenMetric dilakukan hari Selasa, 3 Desember 2019 lalu di Kampus UI Depok. Dari pengumuman itu, kampus di Indonesia yang menempati posisi teratas masih Universitas Indonesia (UI), diikuti Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gadjah Mada pada urutan kedua dan ketiga sebagai Kampus Hijau di Indonesia. Sedangkan Kampus Hijau tingkat dunia berdasarkan UI GreenMetric World University Rankings 2019, rangking pertama adalah Wageningen University and Research, Belanda. Peringkat kedua dan ketiga dunia diraih University of Oxford, Inggris dan University of California Davis, Amerika Serikat. Informasi dihimpun Humas UNIB dari berbagai sumber, UI GreenMetric merupakan inovasi UI yang telah dikenal luas di dunia internasional sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus. Dari tahun ke tahun, terjadi peningkatan antusiasme peserta perguruan tinggi di dunia untuk berpartisipasi dalam pemeringkatan kampus terhijau. Pemeringkatan UI GreenMetric of World Universities dilandasi oleh tiga filosofi dasar, yakni Environment, Economic, dan Equity (3’Es) dengan bobot indikator penilaian yang terdiri atas Keadaan dan Infrastruktur Kampus (15%), Energi dan Perubahan Iklim (21%), Pengelolaan Sampah (18%), Penggunaan Air (10%), Transportasi (18%), dan Pendidikan (18%). Pada tahun 2010-2012, ranking UNIB versi UI GreenMetric pernah menempati posisi 10 besar tingkat nasional. Namun, seiring semakin banyak perguruan tinggi yang berpartisipasi maka posisi UNIB bergeser ke 20-30 besar tingkat nasional yang merupakan posisi cukup mentereng jika dibandingkan ribuan perguruan tinggi lainnya se-antero Indonesia. Pada tahun 2019 ini, perguruan tinggi di Indonesia yang menempati ranking 10 besar kampus hijau adalah : 1. Universitas Indonesia, 2. Institute Pertanian Bogor, 3. Uiversitas Gajah Mada, 4. Universitas Diponegoro, 5. Institute Teknologi Sepuluh Nopember, 6. Universitas Negeri Semarang, 7. Universitas Sebelas Maret, 8. Universitas Islam Indonesia, 9. Telkom University, dan 10. Universitas Padjajaran. Sedangkan 10 peringkat teratas kampus hijau skala dunia versi UI GreenMetric 2019 adalah : 1. Wageningen Universityy and Research, 2. University of Oxford, 3. University of California Davis, 4. University of Nottingham, 5. Nottingham Trent University, 6. Umwelt-Campus Birkenfeld, 7. Leiden University, 8. University of Groningen, 9. University College Cork, dan 10. Bangor University. (unib.ac.id)

Baca Selengkapnya

Berita Kampus

FH UNIB Juara I Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi Regional Barat 2019

Fakultas Hukum UNIB kembali menorehkan prestasi dalam perlombaan bidang hukum. Kali ini, Tim FH UNIB meraih Juara I pada ajang Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi atau CMCC (Constitutional Moot Court Competition) Piala Ketua Mahkamah Konstitusi Wilayah Barat 2019, yang digelar di Universitas Lampung, 1-3 Oktober 2019. Berdasarkan informasi disampaikan Kepala Bagian HAN/HTN Fakultas Hukum UNIB, Dr. Edra Satmaidi, SH, M.Hum melalui Dosen Pembina CMCC, Ari Wirya Dinata, SH, MH, Tim CMCC FH UNIB meraih Juara I setelah di babak final berhasil mengalahkan Tim CMCC Universitas Lampung. “Kompetisi ini diikuti 12 perguruan tinggi wilayah regional barat. Dari 12 peserta dibagi dua group dan peraih point tertinggi di masing-masing group berhak melaju ke babak final. Akhirnya, setelah mengalahkan UNSYIAH (Universitas Syahkuala-Aceh), Tim CMCC UNIB mendapat point tertinggi di group B dan masuk final yang berhadapan dengan Tim CMCC UNILA dari group A. Nah di babak final, Tim CMCC UNIB juga berhasil meraih point tertinggi dan dinyatakan sebagai Juara I dan Tim UNILA harus puas sebagai Juara II,” ujar Ari kepada Tim Humas, Kamis (3/10/2019). Tim CMCC FH UNIB beranggota lima mahasiswa yaitu, Ummu Salamah, Anissa Salsabila, Indah Rosalina, Mega Martina Napitupulu, Syabrina Nasution, dan Rahmat Hidayat. Para mahasiswa ini, juga pernah meraih prestasi gemilang sebelumnya, seperti menjadi Juara I Nasional Debat Konstitusi Mahkamah Konstitusi dan Juara II Debat Hukum pada ajang “Andalas Law Competition” di Universitas Andalas – Sumatera Barat. “Dengan kemenangan ini Tim CMCC FH UNIB akan melaju ke tingkat nasinoal CMCC Piala Ketua Mahkamah Konstitusi di Jakarta tanggal 13-16 Nopember akan datang. Kita akan mempersiapkan diri dengan baik sehingga pada tingkat nasional juga bisa meraih prestasi lebih baik,” ucap Ari. Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum UNIB Prof. Dr. Herawan Sauni, SH, MS mengaku sangat bangga atas prestasi para mahasiswa di Tim CMCC ini. Dia juga mengatakan pihak fakultas akan memberikan support agar Tim CMCC FH UNIB dapat mengikuti kompetisi tingkat nasional dan meraih prestasi gemilang seperti yang terjadi pada kompetisi debat konstitusi beberapa waktu lalu. “Untuk tingkat nasional nanti, kita akan support dan dukung sepenuhnya. Para anggota tim juga harus mempersiapkan diri dengan baik, sehingga FH UNIB kembali menjadi juara seperti pada lomba debat MK bulan Agustus lalu,” ujar Prof. Herawan. Informasi dihimpun Tim Humas UNIB dari website https://mkri.id, Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi Tingkat Regional Barat Tahun 2019 digelar Mahkamah Konstitusi (MK) bekerjasama dengan Universitas Tarumanegara (UNTAR), Universitas Lampung (UNILA), serta Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (APHAMKA). Tim CMCC UNIB berhasil meraih Juara I usai mengalahkan Universitas Lampung (Juara 2) dalam babak final dengan tema “Pendekatan Konstitusional dan Perspektif HAM Terhadap Keterbukaan Informasi Publik Yang Dikecualikan UU”, pada Rabu (2/10/2019) malam. Selain itu, Universitas Bengkulu juga terpilih sebagai tim yang melaju ke tahap nasional bersama 2 pemenang lainnya, yakni Universitas Padjadjaran dan Universitas Islam Jakarta. Mereka akan berkompetisi kembali dengan para pemenang dari Regional Timur dan Regional Tengah untuk memperebutkan Piala Bergilir Ketua MK. Kepala Bagian Humas dan Kerjasama Dalam Negeri MK, Fajar Laksono menekankan siapapun yang menjadi juara dalam kompetisi ini merupakan yang paling terbaik dari yang terbaik. Karena semua peserta telah menunjukkan masing-masing kemampuannya yang memukau dewan juri. “Argumentasi yang dikemukan oleh para delegasi sudah baik dan menguasai materi, Terimakasih kepada semua delegasi karena semua tampil memukau menampilkan kemampuan terbaiknya,” tuturnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum UNILA Maruli menilai kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berargumentasi. Selain itu, berfungsi guna menumbuhkan budaya untuk melatih berbicara secara positif. Semoga nantinya para mahasiswa dapat mengambil pembelajaran untuk mempersiapkan masa depan. “Bersama tumbuhkan cinta tanah air yang berguna bagi kehidupan kita semua, kepada pemenang dan semua mahasiswa harus melakukan yang terbaik kedepannya dan semoga bisa lebih baik lagi untuk beracara secara nyata di MK,” tandasnya. Sebagai pemenang Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi Regional Barat dari Universitas Bengkulu, Ummu Salamah ditemui setelah pengumuman juara, merasa sangat bahagia karena menjadi pemenang dalam Kompetisi bergengsi se-Indonesia. Selain itu, ia dan timnya juga akan bekerja keras demi yang terbaik di kompetisi tingkat nasional nantinya. “Tentunya bahagia bisa jadi juara ternyata bisa menjadi juara regional ini. Untuk selanjutnya, akan belajar dan bekerja keras agar bisa berkompetisi dengan lancar di tahap nasional,” ucapnya. Pengumuman para pemenang tersebut disampaikan oleh Dosen FH UNTAR Ahmad Redi sebagai perwakilan juri. Turut menjadi juri, Kabag Humas dan Kerjasama Dalam Negeri MK Fajar Laksono, Panitera Pengganti MK Wilma Silalahi, Peneliti MK Bisariyadi dan Anna Triningsih, Ahmad Sudiro Dekan FH UNTAR, Dosen FH Universitas Pancasila Ilham Hermawan, Hesti Armiwulan Ketua Lab HTN FH Ubaya, Ketua DPD APHAMK Jabar Rusli K Iskandar, Sunny Ummul Firdaus Sekjen DPP APHAMK. Jayus DPP APHAMK Jatim, Siti Marwiyah Ketua DPP APHAMK Jatim, Dosen FH UNILA Budiono serta Yusnani Hasyim Zum. (unib.ac.id)

Baca Selengkapnya