APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Peta Belajar Bersama

Sobat, ini nih, ada Peta Belajar Bersama Bahasa Indonesia di bab ke-4.

Yuk, mulai belajar bersama!

Definisi Proses Morfologis




Sumber: https://www.pngegg.com

Henry Guntur Tarigan

Morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.

Verhaar

Morfologi merupakan bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal.

Bloomfield

Morfologi merupakan pembentukan kata yang menghasilkan morfem tetapi bukan frasa.

Nah, gimana sobat sudah paham kan definisi dari proses morfologis? 

Yuk lanjut ke pembahasan berikutnya!

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Proses Morfologis



Proses morfologis adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.

Proses morfologis meliputi:

Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks (imbuhan) pada sebuah morfem dasar atau bentuk dasar.

Contoh: jalan + {ber-} > berjalan.

Jenis-jenis afiksasi:

  1. Prefiks, adalah afiks yang diimbuhkan di awal bentuk dasar, seperti me- pada kata menghibur. Prefiks dapat muncul bersama dengan sufiks atau afiks lain. Misalnya, prefiks ber- bersama sufiks -kan pada kata berdasarkan.
  2. Infiks, adalah afiks yang diimbuhkan di tengah bentuk dasar. Dalam bahasa Indonesia, misalnya infiks -el- pada kata telunjuk dan -er- pada kata seruling.
  3. Sufiks, adalah afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir bentuk dasar. Umpamanya, dalam bahasa Indonesia, sufiks -an pada kata bagian dan sufiks -kan pada kata bagaikan.
  4. Konfiks, adalah afiks yang berupa morfem terbagi, yang bagian pertama berposisi pada awal bentuk dasar dan bagian yang kedua berposisi pada akhir bentuk dasar. Dalam bahasa Indonesia, ada konfiks per-/-an seperti terdapat pada kata pertemuan, konfiks ke-/-an seperti pada kata keterangan, dan konfiks ber-/-an seperti pada kata bercakapan.
  5. Simulfiks, adalah gabungan afiks yang bukan konfiks, seperti ber-/-an pada kata beraturan yang memiliki makna ‘mempunyai aturan’.

Reduplikasi

Proses reduplikasi atau pengulangan adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan tersebut disebut kata ulang (terumasuk kata majemuk), sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.

Jenis reduplikasi:

  1. Pengulangan seluruh, ialah pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks, contohnya: sepeda menjadi sepeda-sepeda, pohon menjadi pohon-pohon.
  2. Pengulangan sebagian, merupakan pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya. Hampir semua bentuk dasar pengulangan golongan ini berupa bentuk kompleks, seperti: mengambil menjadi mengambil-ambil, berjalan menjadi berjalan-jalan.
  3. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks, jenis ini bentuk dasar diulang seluruhnya dan berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. Artinya, pengulangan itu terjadi bersama-sama dengan proses pembubuhan afiks dan bersama-sama pula mendukung suatu fungsi, contohnya: kereta menjadi kereta-keretaan, pohon menjadi pohon-pohonan.
  4. Pengulangan dengan perubahan fonem, jenis ini merupakan pengulangan bentuk dasar dengan mengubah fonem. Contohnya: bolak-balik yang dibentuk dari dasar balik yang diulang seluruhnya dengan perubahan fonem /a/ menjadi /o/, dan dari /i/ menjadi /a/.

Komposisi (Kata Majemuk)

Komposisi atau kata majemuk adalah sebuah kata yang memiliki makna baru yang tidak merupakan gabungan makna unsur-unsurnya.

Jenis kata majemuk, yaitu:

Kata majemuk setara

Disebut juga sebagai kata majemuk kompulatif atau kata majemuk gabungan, yakni kata majemuk yang bagianbagianya sederajat.

Kata majemuk setara terbagi lagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:

  1. Bagian-bagianya terdiri dari wakil-wakil keseluruhan yang dimaksud, misalnya: kaki tangan, tikar bantal, orangnya tua.
  2. Bagian-bagianya terdiri dari kata-kata yang berlawanan, misalnya: besar kecil, tua muda, tinggi rendah.
  3. Bagian-bagianya terdiri dari kata-kata yang maknanya hampir sama, misalnya panjang lebar, susah payah, hancur lebur.

Kata majemuk tak setara

Disebut juga kata majemuk determinatif, yaitu kata majemuk yang tidak mempunyai inti, terdiri dari:

  1. Kata majemuk dengan susunan DM (Diterangkan Menerangkan), misalnya: raja muda, orang tua, rumah obat.
  2. Kata majemuk dengan susunan MD (Menerangkan Diterangkan), misalnya purbakala, bumiputera, maharaja (kata majemuk seperti ini juga disebut rangkaian sansekerta)

Abreviasi

Abreviasi atau pemendekan adalah proses morfologis dengan cara menanggalkan satu atau sebagian morfem sehingga menjadi bentuk baru yang mempunyai status kata.

Jenis abreviasi, yaitu:

  1. Pemenggalan adalah pembentukan kata melalui suku kata melalui suku dari suatu morfem yang biasanya muncul dalam bahasa lisan. Contoh dalam kata Bu, Pak, dok, Kak, Dik, dan lain sebagainya.
  2. Kontraksi adalah proses pembentukan kata dengan cara meringkas morfem dasar atau gabungan morfem. Contoh dalam kata tak, takkan, begini, begitu, kenapa, kan, mas.
  3. Akronim adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis atau dilafalkan sebagai kata dan biasanya diapakai sebagai hiburan. Contoh dalam kata kutilangdarat, simatupang, manula, balita, batita, dubes.
  4. Singkatan adalah proses pembentukan kata melalui pemendekan berupa huruf. Pelafalan dieja huruf demi huruf atau diucapkan kepanjangannya. Contoh dalam kata MPR, DPA, S.Pd, SMA, km, dll, dsb.
  5. Lambang huruf adalah adalah proses pembentukan kata yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep, kunatitas, satuan, atau unsur. Contoh dalam kata gr, cm, c, l.
  6. Perubahan interen adalah proses pembentukan kata melalui perubahan vokal atau konsonan yang terdapat dalam morfem dasar. Contoh dalam kata dewa-dewi, pemuda-pemudi, saudara-saudari, karyawan-karyawati, direktur-direktris.
  7. Pergeseran kategori adalah pergeseran kelas kata sebagai akibat adanya proses morfologi. Suatu morfem yang awalnya tergolong kelas kata benda akibat proses morfologi menjadi kelas kata kerja. Contoh dalam kata batu-membatu, besar-membesar, kuning-menguining, makan-makanan, minum-minuman.

Yuk Sobat, kerjakan latihan berikut ya!

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

redesain-navbar Portlet