Materi Geografi - Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Kelas 11 IIS - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Peta Belajar Bersama
Sobat, ini nih, ada Peta Belajar Bersama Geografi di Bab kesatu!
Yuk, mulai belajar bersama kita!
Letak
Letak Wilayah Indonesia
Letak Astronomis
Astronomis Indonesia adalah 6° LU (Lintang Utara) – 11° LS (Lintang Selatan) dan antara 95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur Timur). Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim tropis dan berada di belahan timur bumi.
Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan. Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi alam yang luar biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah menjadi subur. Flora dan fauna juga sangat beraneka ragam.
Pengaruh dari letak dilihat dari garis bujur, maka Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tiga daerah waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian tengah (WITA), dan Indonesia bagian barat (WIB).
Letak Geografis
Letak Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua tentunya sangat mempengaruhi wilayah Indonesia. Pengaruh letak geografis Indonesia adalah sebagai berikut :
Indonesia Mempunyai Dua Musim
Letak Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua pun berpengaruh terhadap keadaan cuaca dan iklim. Indonesia yang beriklim laut, disebabkan pengaruh angin laut yang mendatangkan hujan. Selain itu iklim di Indonesia mempunyai iklim musim, kemarau dan hujan. Hal ini disebabkan oleh angin muson yang berhembus selalu berganti arah setiap enam bulan.
Wilayah Indonesia Sangat Strategis
Indonesia yang diapit 2 samudera dan 2 benua, membuat wilayah Indonesia sangat strategis sebab dilalui oleh persimpangan lalu lintas internasional baik itu di laut atau di udara.
Indonesia Kaya Akan Budaya
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya daerah karena bentuk negaranya yang kepulauan.
Indonesia Menjadi Negara Maritim Terbesar di Dunia
Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena mempunyai lebih dari 17 ribu pulau. Berdasarkan statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan, hasil laut di Indonesia baru dimanfaatkan 48% dari potensi sebesar 6,7 juta ton.
Indonesia Memiliki Keanekaragaman
Letaknya yang berada dalam kawasan tropis membuat Indonesia kaya akan hasil hutan. Indonesia juga memiliki beraneka ragam jenis flora dan fauna yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya.
Indonesia Negara Agraris
Indonesia terletak dalam kawasan yang beriklim tropis yang menyebabkan tanah di Indonesia sangat subur. Hal yang demikian ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai negara pertanian dan perkebunan.
Indonesia Potensi Menjadi Negara Pariwisata
Selain letaknya yang sangat strategis, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dimana setiap pulau mempunyai keindahan yang luar biasa.
Letak Geologis Indonesia
Selain letak geografis di atas, wilayah Indonesia juga memiliki letak geologis yang didasarkan pada keadaan litosfernya, khususnya yang berhubungan dengan gejala pergerakan kulit bumi (tektonisme atau diatropisme) dan gejala kegunungapian (vulkanisme).
Letak Geologis Indonesia pada Pertemuan Tiga Lempeng Dunia
Wilayah Indonesia, secara geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia, yaitu lempeng Pasifik (atau lempeng dasar samudera Pasifik), lempeng Australia (atau lempeng Indo-Australis) dan lempeng Eurasia (dengan bagian kecilnya adalah lempeng benua Asia).
Akibat dari letak geologis Indonesia, kita harus waspada terhadap bencana alam yang dapat ditimbulkan oleh letusan gunung api dan gempa bumi. Namun demikian, kita juga harus bersyukur terhadap manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia sehubungan dengan letak geologisnya tersebut, antara lain:
- Bahan material yang dihasilkan dari letusan gunung api suatu saat mengalami pelapukan dan menghasilkan tanah vulkanis yang subur. Karena itu, di sebagian besar Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusatenggara dan banyak lagi tempat lain yang merupakan daerah subur bagi kegiatan pertanian.
- Batuan yang terbentuk dari pembekuan magma di bawah permukaan bumi mengandung mineral-mineral atau bijih logam seperti platina, emas, perak, besi, tembaga, mangan dan lain-lain. Dengan memiliki banyak gunung api berarti bumi Indonesia memiliki potensi barang tambang yang sangat melimpah.
- Magma yang meresap pada lapisan batuan dapat menyentuh fosil tumbuhan, kemudian mengubah fosil tumbuhan tersebut menjadi batuan metamorf (malihan) kontak. Batuan tersebut dikenal dengan nama batu bara. Batu bara yang berkualitas tinggi terbentuk melalaui proses persentuhan dengan magma.
Letak Geologis Indonesia pada Pertemuan Dua Sistem Pegunungan Muda Dunia
Pembentukan pegunungan di muka bumi (orogenesa) merupakan hasil pengerjaan lempeng-lempeng litosfer yang saling bertumbukan. Untuk itu, letak pegunungan selalu berhubungan dengan daerah pertemuan lempeng-lempeng litosfer. Wilayah Indonesia dilihat dari letak geologisnya berada pada pertemuan sistem pegunungan dunia yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Sirkum Mediterania
Dimulai dari wilayah sekitar laut Tengah (laut Mediterania) memanjang ke arah Timur, yang terdiri dari rangkaian pegunungan di Eropa, Iran, Afghanistan, Himalaya (India – RRC), Arakan Yoma (Myanmar), kemudian belok ke selatan menyambung dengan pegunungan yang terdapat di pulau Sumatera, pulau Jawa, kepulauan Nusa Tenggara dan berakhir di laut Banda.
Sirkum Pasifik
Diawali dari Amerika Selatan memanjang ke arah Utara dan Barat, menyambung dengan pegunungan yang membentuk kepulauan Aleut (antara benua Amerika Utara dan benua Asia), semenanjung Kamsyatka (Rusia), pegunungan di kepulauan Jepang, pulau Formosa (Taiwan), merangkai dengan pegunungan di kepulauan Filipina.
Sampai di wilayah Indonesia, Sirkum Pasifik bercabang dua; (1) menyambung dengan pegunungan di Kalimantan, dan (2) menyambung dengan rangkaian gunung api yang terdapat di Sulawesi Utara. Dari Sulawesi, Sirkum Pasifik menyambung dengan jalur pegunungan lipatan Busur Australia (disebut juga Busur Papua).
Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia
Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia
Pegunungan
Karakteristik wilayah daratan Indonesia dipengaruhi dua sirkum pegunungan dunia, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Seperti sudah disinggung di atas, wilayah daratan Indonesia dipengaruhi oleh dua sirkum pegunungan, yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania.
Selain itu, Indonesia memiliki jumlah pegunungan yang cukup banyak misalnya di Jawa terdapat jalur pegunungan Dieng, di pulau Kalimantan ada pegunungan Meratus, dan di bagian timur Indonesia yaitu pulau Papua ada pegunungan Jaya Wijaya. Pada umumnya daerah pegunungan ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai daerah perkebunan.
Gunung
Indonesia memiliki kurang lebih 100 buah gunung api dengan tiga golongan, yaitu padam (mati), istirahat, dan masih aktif. Gunung-gunung di wilayah daratan Indonesia ini menjadi bagian dari cincin api pasifik . Dampak positif dari gunung berapi yang tersebar suburnya tanah di Indonesia, menyebabkan curah hujan yang teratur dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat berpijak dan sumber kehidupan bagi manusia.
Namun, dampak negative dari banyaknya gunung berapi ini adalah tingkat ancaman bencana alam yang cukup tinggi, sehingga mengintai keselamatan masyarakat sekitar.
Dataran tinggi
Terletak di antara pegunungan atau gunung-gunung. Wilayah dataran tinggi umumnya merupakan daerah yang padat penduduknya. Kepadatan tersebut disebabkan oleh tanahnya yang subur dan udara yang sejuk.
Dataran tinggi Indonesia di antaranya adalah dataran tinggi Bandung, dan dataran tinggi Malang di Pulau Jawa, dataran tinggi Agam, Karo , dan Gaya di Pulau Sumatera, dan dataran tinggi Toraja di Pulau Sulawesi, dan dataran tinggi Madi di Pulau Kalimantan.
Dataran rendah
Letaknya tidak lebih dari 200 meter dari permukaan laut. Wilayah ini sering dijadikan pusat kegiatan perdagangan dan industri. Hal ini karena transportasi darat maupun laut lebih mudah.
Contoh dataran rendah di Indonesia terdapat di bagian timur Pulau Sumatera. Wilayah dataran rendah lainnya banyak di Pulau Kalimantan, Pulau Nusa Tenggara dan Maluku serta Papua. Di Nusa Tenggara misalnya tanah baik untuk peternakan, karena sebagian besar merupakan padang rumput.
Sejarah Kemaritiman Indonesia
Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan
Internasional di Indonesia
Indonesia merupakan negara maritim, yaitu negara yang mampu memanfaatkan dan menjaga wilayah lautnya. Pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan besar untuk menguasai laut dan armadanya yang besar dan mampu mengarungi samudera.
Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaan pada abad ke – 6 sampai dengan 10 M. Kerajaan ini menguasai seluruh jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara.
Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok sebagai negara benua yang kaya akan komoditas perdagangan. Hal ini dilakukan dengan menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda.
Sriwijaya menjadikan kerajaannya sebagai pengendali rute perdagangan lokal dengan mengenakan biaya atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya menguasai pelabuhan dan mendirikan gudang-gudang perdagangan untuk pasar Tiongkok dan India.
Kemunduran terbesar Indonesia sebagai bangsa maritim terjadi pada saat VOC mulai menguasai jalur perdagangan terpenting di Nusantara. Setelah VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda, Batavia diprogramkan sebagai pusat perkapalan dan perdagangan internasional di Asia Tenggara. Program ini diimbangi oleh Inggris dengan membangun Singapura sebagai pelabuhan paling bebas di dunia.
Pada masa pendudukan Jepang, jaringan pelayaran antar pulau diambil alih dan dikuasai Jepang. Sebagian kapal-kapal KPM disita oleh Jepang dan sebagian lagi keluar dari perairan Indonesia. Kapal-kapal Tiongkok dan Singapura juga tidak banyak lagi berlayar di perairan Nusantara.
Setelah Indonesia merdeka, laut Nusantara kembali ditata. Deklarasi Djuanda menjadi tonggak sejarah pengakuan terhadap pentingnya sektor ekonomi maritim. Pemerintah juga mengeluarkan aturan tentang nasionalisasi perusahaan maritim Belanda.
Perairan laut Indonesia memiliki beberapa jalur laut utama, yaitu Laut Natuna, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku, dan Laut Banda.
Materi Geografi SMA - 11 IIS Lainnya
Sebaran dan Potensi Sumber Daya Alam
6 Sub Bab Materi
Dinamika Kependudukan di Indonesia untuk Perencanaan Pembangunan
4 Sub Bab Materi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup dalam Kaitannya Pembangunan Berkelanjutan
4 Sub Bab Materi
Jenis dan Penanggulangan Bencana Alam melalui Edukasi, Kearifan Lokal, dan Pemanfaatan Teknologi Modern
3 Sub Bab Materi
Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia berdasarkan Karakteristik Ekosistem
3 Sub Bab Materi
Keragaman Budaya Bangsa sebagai Identitas Nasional berdasarkan Keunikan dan Sebaran
4 Sub Bab Materi
Ketahanan Pangan Nasional, Penyediaan Bahan Industri, serta Potensi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia
3 Sub Bab Materi
Wilayah Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Kaitannya Pembangunan Berkelanjutan
3 Sub Bab Materi
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved