Apresiasi Drama

Apresiasi Drama

Apresiasi drama  merupakan kegiatan bersastra yang bertujuan untuk mengenali, menikmati, menghargai, menafsirkan, mengevaluasi, dan mencipta drama. Menurut Efendi (2002: 3), apresiasi drama merupakan kegiatan membaca, menonton, menghayati, memahami, atau menghargai karya drama.

Kegiatan apresiasi drama dibedakan menjadi dua, yaitu apresiasi reseptif dan apresiasi produktif.
Apresiasi drama reseptif berkaitan dengan keterampilan (1) membaca atau memirsa teks drama dan (2) menyimak teks drama.
Apresiasi drama produktif berkaitan dengan keterampilan (1) menulis teks drama dan (2) berbicara dan mempresentasikan teks drama.

Adapun tahapan dalam mengapresiasi drama adalah sebagai berikut :

1. Melibatkan diri dalam karya tersebut. Maksudnya adalah melibatkan diri kita seolah-olah ada dalam cerita atau drama tersebut. Keterlibatan apresiator ini penting agar sang apresiator dapat merasakan dengan baik ucapan tokoh, pemikiran tokoh, tindakan, dan sikap tokoh dalam menghadapi perubahan karakter tokoh, dan nasib yang dialami oleh seorang tokoh.
2. Pemahaman dan penghargaan terhadap cara-cara penulisan yang digunakan oleh sang penulis. Setelah melibatkan diri, tentunya apresiator akan menangkap maksud penulis dalam drama tersebut, termasuk bagaimana peneceritaan yang dilakukan oleh penulis sebagai ciri khasnya.
3. Pendialogan antara hasil pemahamannya terhadap drama yang dibaca dengan hasil pengamatan, penghayatan, dan pemahamannya terhadap kehidupan sekitarnya. Pada tahap ini, apresiator akan melakukan perbandingan mengenai drama yang dibaca atau disaksikan dengan yang terjadi pada dunia nyata. Hal ini dilakukan sebab latar belakang drama sendiri adalah cerita yang mengadopsi kehidupan nyata, baik yang belum, sedang, atau bahkan telah terjadi.

Unsur-Unsur Drama

Nah, Sobat Pintar. Di bagian ini kita akan bersama mempelajari tentang unsur drama.

Drama terdiri dari dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik, meliputi:

Tokoh dan penokohan
Unsur tokoh dan penokohan terdiri tokoh atau pelaku drama dan penokohan atau karakterisasi tokoh sesuai cerita.

Latar
Menurut Budiyati, latar atau setting terdiri dari latar tempat, waktu dan suasana.

Alur
Serangkaian kejadian yang saling berkaitan dalam cerita dari awal hingga akhir.

Tema
Gagasan utama yang menjadi inti terbentuknya cerita dan unsur-unsur drama baik intrinsik dan ekstrinsik.

Amanat
Pesan bagi pembaca yang disampaikan oleh pengarang melalui tokoh dan pertunjukan drama.

Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur yang berasal dari luar drama, yaitu:

1. Riwayat penulis naskah drama
2. Pandangan hidup penulis
3. Sosial budaya yang terkandung dalam drama

Yuk, Sobat Pintar. Kita lanjut ke materi berikutnya.