Materi Sosiologi - Perubahan Sosial dan Dampaknya terhadap Kehidupan Masyarakat Kelas 12 IIS - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Perubahan Sosial dan Dampaknya terhadap Kehidupan Masyarakat
12 IIS SMA
Sub Materi 5
-
Peta Belajar Bersama
-
Perubahan Sosial dan Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Sosial
-
Perubahan Sosial dan Perubahan Hubungan Antar Individu dan Antar Kelompok
-
Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kesenjangan Sosial di Masyarakat
-
Perubahan Sosial, Kemajuan Masyarakat, dan Perkembangan Masyarakat Menuju Kehidupan Masyarakat yang Demokratis
Peta Belajar Bersama
Hai Sobat Pintar! Perhatikan peta konsep untuk BAB tentang Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat di bawah ini!
Yuk mari kita mulai belajar bersama!
Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial
Sumber: https://www.kompasiana.com
Pada dasarnya, perubahan merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat disebut sebagai perubahan sosial, yaitu gejala umum yang terjadi sepanjang masa pada setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Di sini manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya, di mana manusia selalu mencari sesuatu yang baru untuk mengubah suatu keadaan agar menjadi lebih baik.
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Kemudian, karakteristik perubahan sosial adalah sebagai berikut:
- Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat mengalami perubahan.
- Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang berada dalam satu mata rantai.
- Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena ada penyesuaian diri.
- Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja.
- Dalam menghadapi perubahan, yang paling penting adalah bagaimana seseorang menyikapinya.
Perubahan Sosial dan Perubahan Hubungan Antarindividu dan Antarkelompok
Sumber: https://www.sosiologimudah.com/
Perubahan sosial telah memengaruhi perubahan hubungan antarindividu dan antarkelompok yang terdapat dalam masyarakat. Menurut Robert Maclver, perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan keseimbangan hubungan sosial. Kemudian menurut George Ritzer, perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.
Apabila kita membahas tentang individu atau kelompok yang berhubungan dengan perubahan sosial, asumsinya bahwa individu atau kelompok merupakan subjek sekaligus objek dari perubahan itu sendiri. Di sini individu atau kelompok merupakan pelaku perubahan sosial. Sementara itu, individu atau kelompok yang sebagai objek berarti merekalah yang menerima pengaruh perubahan sosial baik positif maupun negatif. Apabila individu dijadikan sebagai pelaku perubahan, diharapkan dapat memengaruhi kelompok atau tatanan sosial.
Perubahan Sosial dan Dampaknya terhadap Kesenjangan Sosial di Masyarakat
Sumber: https://www.gramedia.com/
Masyarakat merupakan suatu organisasi yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan yang disebut sebagai sistem. Apabila dalam suatu sistem salah satu unsurnya tidak berfungsi dengan baik, maka keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan. Di sini ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial yang lama-kelamaan berubah menjadi disintegrasi sosial. Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat akan menjadi kacau sehingga akan ditemukan keadaan yang anomie atau tanpa aturan.
Proses disintegrasi juga akan dijumpai pada keadaan ketertinggalan budaya (cultural lag), yaitu perbedaan taraf kemajuan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan karena pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama. Selain anomie dan cultural lag, disorganisasi/disintegrasi juga dapat dijumpai pada kondisi percampuran kebudayaan (mestizo culture), yaitu percampuran dua kebudayaan atau lebih yang mempunyai warna dan sifat yang berbeda. Karakteristik percampurannya adalah meniru kebudayaan lain tanpa mengetahui arti sesungguhnya. Situasi disintegrasi biasanya ditandai oleh:
- Masyarakat tidak mematuhi norma yang berlaku
- Timbul ketidaksepahaman di antara anggota kelompok
- Tidak berfungsinya sanksi
- Menurunnya kewibawaan para tokoh masyarakat dan pimpinan masyarakat
Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berbentuk pergolakan daerah, aksi protes dan demonstrasi, kriminalitas, dan kenakalan remaja. Selain menimbulkan dampak negatif, perubahan sosial juga membawa dampak positif seperti semakin mudah dan cepatnya manusia menyelesaikan segala aktivitas, semakin baiknya kualitas individu atau masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi baru, semakin meningkatnya integrasi sosial, semakin cepatnya mobilitas sosial, dan semakin berkembangnya pola pikir manusia melalui pertukaran budaya serta pertukaran informasi yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Modernisasi
Sumber: https://www.caraprofesor.com/
Menurut Johan Willem Schoorl, modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan. Aspek yang paling menonjol dalam proses modernisasi adalah perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Misalnya, perkembangan teknologi pertanian yang awalnya menggunakan tenaga hewan berkembang kearah yang maju dengan munculnya penemuan traktor.
Di Indonesia, istilah modernisasi seringkali disalahartikan. Di mana orang cenderung mengartikan modernisasi sebagai westernisasi, terutama pada sikap para pelakunya yang cenderung selalu meniru secara mutlak pengaruh Barat yang masuk. Modernisasi juga tidak sama dengan sekularisasi. Di mana sekularisasi merupakan suatu proses pemisahan antara nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai duniawi dengan penekanan pada kepentingan duniawi.
Modernisasi menyangkut perubahan sikap dan mentalitas, pengetahuan, keterampilan, serta struktur sosial masyarakat menuju suatu kehidupan yang modern sesuai dengan tuntutan zaman. Ciri-ciri manusia modern adalah 1) Menghormati hak dan kewajiban orang lain; 2) Lebih berorientasi pada masa kini; 3) Berpendirian kuat dan menghargai ilmu pengetahuan; 4) Menyadari potensi diri dan mau mengembangkannya; 5) Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah di sekitarnya; 6) Bersikap terbuka terhadap pengalaman dan penemuan baru; dan 7) Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap. Kemudian menurut Peter L. Berger, modernisasi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Modernitas telah merusak ikatan solidaritas sosial yang melekat dalam kehidupan masyarakat tradisional
- Terjadi ekspansi pilihan personal
- Terjadi peningkatan keragaman keyakinan
- Terjadi orientasi ke depan dan kesadaran atas waktu
Selain dorongan modernisasi, menurut Soerjono Soekanto syarat-syarat modernisasi adalah 1) Cara berpikir ilmiah yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas; 2) Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi; 3) Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu; 4) Penciptaan iklim yang menyenangkan terhadap modernisasi; 5) Tingkat organisasi yang tinggi; dan 6) Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
Selain syarat-syarat di atas, agar modernisasi dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan dukungan kebudayaan masyarakat. Di sini sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi adalah rajin, tepat waktu, berani mengambil resiko, disiplin, kompetitif, adil, jujur, rasional, toleran, dan peduli lingkungan. Kemudian gejala-gejala modernisasi adalah sebagai berikut:
- Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisioal oleh masuknya pengaruh budaya dari luar sehingga budaya asli semakin pudar.
- Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
- Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang.
- Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat.
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved