Materi UTBK - SNBT - Penalaran Umum Kelas 12 MIA - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang bertujuan untuk menarik kesimpulan umum dari pengamatan terhadap sejumlah fakta, data, atau kasus spesifik. Penalaran ini dimulai dengan pengamatan atau fakta-fakta tertentu, kemudian pola atau keteraturan diidentifikasi, hingga akhirnya ditarik kesimpulan yang bersifat generalisasi.
Ciri utama penalaran induktif:
- Kesimpulan bersifat probabilistik (mungkin benar, tetapi tidak mutlak).
- Bergantung pada validitas data yang diamati.
Contoh sederhana:
Jika kamu memperhatikan bahwa setiap pagi matahari selalu terbit dari timur, maka kamu dapat menyimpulkan bahwa "matahari selalu terbit dari timur."
Namun, kesimpulan ini bersifat sementara karena dapat berubah jika ada fenomena baru yang ditemukan.
Proposisi/Pernyataan
Proposisi sederhana adalah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran (benar atau salah) dan tidak dapat diuraikan lagi menjadi pernyataan lain.
Proposisi Sederhana
Proposisi sederhana adalah pernyataan tunggal yang tidak memiliki penghubung logis.
Contoh:
- "Matahari terbit di timur." (Benar)
- "2 + 2 = 5." (Salah)
Proposisi Majemuk
Proposisi majemuk adalah gabungan dari dua atau lebih proposisi sederhana yang dihubungkan oleh kata penghubung logis.
Konjungsi (AND)
Menghubungkan dua proposisi dengan "dan". Proposisi majemuk bernilai benar jika kedua proposisi bernilai benar.
Contoh:
"Hari ini hujan dan angin kencang."
Disjungsi (OR)
Menghubungkan dua proposisi dengan "atau". Proposisi majemuk bernilai benar jika salah satu atau kedua proposisi bernilai benar.
Contoh:
"Besok akan hujan atau cerah."
Implikasi (Jika... maka..., -->)
Proposisi majemuk berbentuk sebab-akibat. Proposisi bernilai salah hanya jika antecedent (p) benar dan consequent (q) salah.
Contoh:
"Jika saya belajar, maka saya akan lulus."
Biimplikasi (Jika dan hanya jika, <-->)
Proposisi bernilai benar jika kedua proposisi memiliki nilai kebenaran yang sama.
Contoh:
"Saya lulus jika dan hanya jika saya belajar."
Aritmatika
Operasi Dasar: Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
- Contoh: Hitung hasil dari 72 / 8 + 15 x 3.
- Strategi: Gunakan urutan operasi (prioritas) dengan benar, yaitu kurung, pangkat, perkalian/pembagian, kemudian penjumlahan/pengurangan (aturan BODMAS).
Pecahan: Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan.
- Contoh: Berapa hasil dari (1/3) + (1/5) + (1/6) ?
- Strategi: Samakan penyebut pecahan sebelum melakukan operasi, lalu sederhanakan hasilnya.
Persentase:
- Contoh: Sebuah barang didiskon 20% dari harga Rp500.000. Berapa harga setelah diskon?
- Strategi: Gunakan rumus % x nilai
Bilangan Bulat dan Desimal:
- Contoh: Tentukan hasil dari 3,25 x 4,1.
- Strategi: Kalikan angka seperti bilangan bulat, lalu atur posisi desimal pada hasil akhir berdasarkan jumlah angka desimal pada bilangan yang dikalikan.
Penerapan Aritmatika pada Soal Cerita:
- Contoh: Jika seorang pekerja mendapat gaji Rp2.500.000 per bulan dan ia menyisihkan 20% untuk tabungan, berapa jumlah tabungan setelah 6 bulan?
- Strategi: Pecahkan soal ke dalam langkah-langkah kecil menggunakan operasi dasar.
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved