5 Faktor Penghambat Kreativitas Siswa
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Pixabay dari Pexels
Salah satu keterampilan abad 21 yang wajib siswa kuasai adalah berpikir kreatif. Apa yang dimaksud dengan kreativitas? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Dengan kata lain kreativitas yang dimiliki seseorang dapat membantu mereka untuk berpikir out of the box dan selalu dapat menciptakan unsur kebaruan dalam hal-hal yang dilakukannya. Kata kreatif selalu disandingkan dengan kata inovatif karena sudah umum orang yang kreatif akan selalu berusaha membuat inovasi-inovasi yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain.
Setiap siswa dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang besar dan keinginan untuk selalu bereksplorasi. Jika Guru Pintar mampu menstimulasi dengan baik, maka siswa akan memiliki keterampilan berpikir kreatif. Namun, seringkali tanpa Guru Pintar sadari ada hal-hal yang dilakukan di kelas justru menjadi penghambat bagi siswa untuk berpikir kreatif. Guru Pintar harus mengetahui dan memahami faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi faktor penghambat perkembangan anak sekaligus faktor penghambat kreativitas siswa. Hal-hal apa saja yang menghambat kreativitas seseorang?
Foto oleh Craig Adderley dari Pexels
Tanpa sadar, sering kata-kata yang dilontarkan oleh guru di kelas adalah bentuk larangan atau ancaman. Meskipun bermaksud baik karena ingin melindungi atau menegakkan disiplin, tetapi banyak ahli mengatakan cara-cara seperti ini sangat tidak dianjurkan untuk diterapkan pada siswa. Sering melarang, mengancam, atau menakut-nakuti siswa akan membuat mereka tidak berani mengambil risiko. Secara otomatis hal ini membuat anak pasif.
Apakah siswa harus dibiarkan melakukan apa saja yang mereka suka? Tentu saja tidak. Seorang guru yang baik harus mengetahui rambu-rambu membiarkan melakukan sesuatu atau meminta mereka untuk tidak melakukan sesuatu. Supaya yang keluar dari tindakan guru tidak memberi kesan negatif seperti pelarangan atau ancaman, Guru Pintar harus menggunakan cara-cara dan kata-kata yang bijak yang tidak menyakiti hati siswa.
Foto oleh Yan Krukov dari Pexels
Kreativitas anak dibangun dari rasa ingin tahu. Saat menjelaskan pelajaran di kelas, sering kali siswa berebutan untuk bertanya sehingga membuat kelas gaduh. Terkadang tanpa sadar Guru Pintar menjadi marah karena kelas menjadi berisik dan menyuruh siswa untuk diam. Hal ini ternyata dapat memberi dampak buruk dan menjadi hambatan berpikir kreatif siswa. Jika Guru Pintar melakukan hal ini secara terus menerus, maka siswa akan berpikir bertanya akan membuat guru marah jadi lebih baik diam saja.
Guru Pintar tidak ingin kan hal seperti ini terjadi di kelas? Jangan mengekang rasa ingin tahu siswa hanya karena ingin kelas berjalan dengan tenang. Guru Pintar dapat membuat kesepakatan dengan siswa bagaimana cara bertanya sehingga semua siswa mendapat kesempatan bertanya untuk mengobati rasa ingin tahunya. Untuk menstimulasi rasa ingin tahu siswa, Guru Pintar juga boleh lho, mengaplikasikan berbagai metode mengajar salah satunya dengan belajar di luar kelas atau studi banding.
Hambatan berpikir kreatif lainnya adalah dengan memberikan komentar-komentar negatif pada siswa. Mungkin Guru Pintar memiliki maksud baik yaitu meningkatkan motivasi siswa untuk melakukan hal lebih baik lagi. Sayangnya tanpa disadari, kata-kata “motivasi” yang dilontarkan bukannya menjadi faktor pendorong kreativitas siswa tetapi sebaliknya justru membuat jiwa siswa terluka.
Contoh komentar negatif yang mempengaruhi bahkan menghambat siswa berpikir kreatif misalnya “Masak seperti ini saja tidak bisa?” “Payah sekali”atau “masak hanya begini saja?” Kalimat-kalimat negatif seperti ini dapat mematahkan semangat dan antusiasme siswa dalam belajar. Parahnya, siswa akan berpikir mereka tidak mampu melakukan apa-apa dengan baik atau merasa dirinya tidak berguna. Kondisi ini tentu pasti akan memicu turunnya kreativitas. Jika ada hal yang harus diperbaiki oleh siswa, Guru Pintar dapat memilih kata-kata yang menyadari kesalahannya tanpa mengecilkan hatinya.
Foto oleh fauxels dari Pexels
Hambatan kreativitas yang tanpa disadari telah Guru Pintar berikan kepada siswa adalah dengan memberikan keiatan belajar yang monoton. Siswa diberikan tugas yang sama dari waktu ke waktu sehingga membuat siswa menjadi seperti robot karena selalu melakukan hal rutin. Kegiatan belajar lain yang menjadi faktor penghambat kreativitas siswa adalah dengan memberikan drilling. Siswa selalu “disuapi” sehingga tidak ada keinginan untuk berusaha sendiri.
Untuk mengindari hal itu, selalu berikan kejutan-kejutan pada siswa dengan kegiatan non-rutin yang selalu membuat siswa penasaran. Lakukan cara-cara yang dapat membuat kemampuan berpikir kreatif siswa dapat terstimulasi dan terasah dengan baik.
Guru Pintar, tanamkan pada siswa bahwa menjadi berbeda itu tidak apa-apa. Banyak Guru Pintar dan juga orang tua melabeli anak dengan sebutan aneh atau bandel hanya karena mereka melakukan sesuatu yang berbeda dari teman-temannya. Padahal, jika ditilik lebih dalam siswa seperti ini memiliki potensi besar yang harus selalu mendapat dukungan dari Guru Pintar.
Membebaskan anak dalam berpendapat selama dilakukan dengan cara-cara yang sopan atau memberikan pilihan pada siswa baik dalam kegiatan belajar maupun penyelesaian tugas dapat melatih cara berpikir untuk mendapatkan solusi-solusi yang baru dan kreatif. Hal-hal yang “seragam” tidak selamanya baik ya Guru Pintar. Menjadi beda adalah salah satu cara untuk menunjukkan siapa diri kita.
Nah Guru Pintar, demikianlah 5 faktor penghambat kreativitas siswa. Sedapat mungkin hindari hal-hal di atas terjadi di kelas supaya siswa dapat berpikir kreatif tanpa batas.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog