7 Kegiatan Pembelajaran di Kelas untuk Membangun Kerja Tim
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Thirdman on Pexels
Kerja sama tim atau teamwork adalah salah satu dari sekian banyak soft skills yang harus dimiliki oleh peserta didik, Guru Pintar. Soft skill sendiri merupakan keterampilan nonteknis yang berkaitan dengan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, mengendalikan dirinya sendiri, dan bekerja secara efektif.
Sebagaimana kita alami sendiri, keterampilan kerja tim sering kali menjadi kunci keberhasilan di tempat kerja, baik untuk individu maupun kelompok. Oleh sebab itu, siswa perlu mengembangkan keterampilan nonteknis ini, terutama dalam berkomunikasi, berkolaborasi, mengatasi konflik, menjalin hubungan, dan mencapai tujuan bersama dengan orang lain.
Lantas apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kerja sama antar siswa siswi di kelas, sehingga mereka dapat membangun kerjasama tim sedini mungkin? Berikut beberapa cara meningkatkan keterampilan kerja tim dalam kelas yang dapat kita terapkan, Guru Pintar.
Â
Photo by Van Tay Media on Unsplash
Projek yang tepat dapat meningkatkan kerja sama antar siswa siswi. Misalnya, siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan survei dan observasi di sekolah mengenai isu lingkungan, kesehatan mental, hubungan antar siswa, atau masalah sosial lainnya. Kerjasama siswa dalam kerja kelompok diperlukan agar mereka dapat menggali ide-ide yang kreatif dan realistis, sehingga didapatkan solusi yang inovatif untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan pengalaman dan pembelajaran yang diperolehnya masing-masing.
Photo by Rene Asmussen on Pexels
Role-play atau permainan peran di kelas dapat membangun teamwork dalam kerja kelompok. Kita dapat menentukan skenario, misalnya, sebuah tim yang menghadapi konflik internal dalam sebuah projek. Tugas siswa dalam role-play tersebut adalah bekerja sama untuk mengatasi konflik yang timbul sebagai leader, anggota yang kurang berkontribusi, dan anggota dengan approach berbeda terhadap konflik. Bimbing siswa untuk mencapai kesepakatan agar seluruh anggota tim dapat kembali bekerja. Contoh kerja tim dan kolaborasi seperti ini dirancang untuk membantu siswa memahami pentingnya komunikasi yang efektif dalam teamwork.
Photo by Tima Miroshnichenko on Pexels
Diskusi, selama kita dapat memastikan bahwa setiap siswa aktif terlibat, dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja sama tim. Dalam strategi four chair fishbowl, misalnya, ada empat siswa yang duduk di tengah, dikelilingi oleh sisa siswa lainnya. Hanya empat siswa di tengah yang boleh berbicara bergantian, sedangkan siswa lainnya mendengarkan. Jika ingin menyampaikan pendapat, siswa lain menepuk pundak salah satu dari empat siswa di tengah. Setelah selesai berbicara, siswa tersebut harus mengosongkan tempat duduknya untuk ditempati oleh siswa lain yang menepuknya tadi. Besar kecilnya kelompok dan topik yang didiskusikan dapat kita sesuaikan sendiri, Guru Pintar. Semakin kontroversial topiknya, biasanya semakin menarik.
Photo by Vanessa Loring on Pexels
Salah satu strategi mengajar guru untuk memupuk kerja tim di kelas adalah melalui studi kasus. Misalnya, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing memiliki anggota yang pandai menggambar, kerajinan tangan, dan kemampuan seni lain yang berbeda. Tugas kerja sama tim ini adalah menciptakan instalasi seni yang mencerminkan identitas kolektif mereka. Ada yang merancang sketsa, mengumpulkan materi, dan merangkai instalasi, pada setiap kelompok. Sesuaikan tugas dengan kemampuannya masing-masing. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan karyanya dengan menjelaskan konsep dan proses kreatif yang telah dilalui.
Photo by Alena Darmel on Pexels
Bila dirasa sudah waktunya, ada baiknya mengenalkan siswa dengan projek yang lebih menantang, Guru Pintar. Misalnya, kita dapat menentukan projek STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics) yang fokus pada desain dan pengembangan produk inovatif untuk membangun kerjasama tim di kelas. Produk yang dihasilkan ditujukan agar dapat memecahkan masalah yang nyata di lingkungan masyarakat sekitar. Setelah identifikasi masalah rampung, langkah berikutnya adalah merancang, mengembangkan, dan menguji prototipe produk tiap kelompok sebelum mempresentasikan solusi tersebut di kelas.
Photo by Mufid Majnun on Unsplash
Simulasi merupakan peragaan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya. Keadaan yang dapat disimulasikan di kelas bermacam-macam, Guru Pintar. Misalnya, saat belajar tentang isu-isu sosial dan dampaknya terhadap masyarakat, tugaskan setiap kelompok untuk menyimulasikan program sosial yang bertujuan untuk mengatasi masalah nyata di lingkungannya masing-masing. Di samping membangun kelompok belajar yang baik, simulasi seperti ini dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah sosial dan mendorong kreativitas dalam merancang solusi yang inovatif.
Photo by Napat Noppadolpaisal on Unsplash
Untuk menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, kita dapat memulainya dari kelompok kecil di kelas yang berisi tiga sampai empat anggota saja. Misalnya, berikan tugas kepada setiap kelompok untuk mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan menyusun laporan penelitian yang komprehensif tentang dampak perubahan iklim. Bimbing setiap kelompok untuk berbagi tugas, siapa yang bertanggung jawab atas analisis data iklim, siapa yang bertanggung jawab atas dampak biologis, dan siapa yang bertanggung jawab atas dampak sosial. Pembagian tugas seperti ini bertujuan untuk membangun teamwork dalam kerja kelompok.
Tentu saja, kita dapat memodifikasi, mengembangkan maupun menyederhanakan, setiap kegiatan pembelajaran di atas, Guru Pintar. Pada intinya, kegiatan-kegiatan seperti yang dicontohkan di atas ditujukan untuk memfasilitasi pembelajaran yang mendorong siswa untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan membangun kerjasama tim yang baik sedini mungkin. Selama nilai-nilai tersebut hadir, kita selalu punya pilihan untuk menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan keadaan kelas masing-masing.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog