Terdengar sepele, tapi saat sakit kepala datang, rasanya benar-benar mengganggu. Sobat Pintar yang cukup sering mengalaminya pasti tahu bagaimana sakit kepala dapat menghentikan kegiatan apapun yang dikerjakan. Jangankan untuk belajar atau mengerjakan tugas, berkegiatan normal saja rasanya sudah sulit.

Tapi apa sih sebenarnya penyebab sakit kepala? Barangkali, dengan mengetahuinya, kita dapat mencegahnya. Let's read on and find out.

1. Kurang Istirahat

Otak juga butuh istirahat, Sobat. Mengistirahatkan otak bisa dengan refreshing, menghentikan belajar sebentar. Lakukan kegiatan sela yang menyenangkan, termasuk olahraga. Tidur juga salah satu bentuk istirahat, lho.

Sakit kepala dapat terjadi karena otak kita terlalu dipaksa bekerja ketika telah terlalu lelah. Begadang menyelesaikan tugas bisa jadi salah satu penyebabnya. Ketika pembuluh darah di area dahi atau tengkuk membengkak, bisa dipastikan kepala Sobat akan seketika terasa nyut-nyutan.

Istirahat teratur lebih disarankan daripada istirahat ketika sudah kelelahan. Our body has its own biological clock that allows it to recognize when to do what. Irregular sleeping pattern will disrupt the clock. Bahkan, tidur terlalu lama dari kebiasaan juga dapat menyebabkan sakit kepala.

2. Stres

Saat kita stres, secara alami badan kita melawannya dengan mengeluarkan hormon. Ketika masa stres itu berakhir, kadar hormon tersebut turun dengan tiba-tiba sehingga memicu pembesaran saluran darah menuju otak. Itulah yang menyebabkan sakit kepala, sebagaimana disebutkan di laman Dokter Sehat.

Selain itu, stres juga dapat menyebabkan ketegangan pada area bahu, leher, dan otot kepala. Bahkan ketegangan otot dahi yang sederhana sekalipun, misalnya mengernyit, dapat memicu sakit kepala.

Theoretically, you're supposed to avoid yourself from being stressed. But doesn't it sound impossible to evade stress? Bagaimanapun juga, beban pikiran takkan dengan mudah enyah dari kepala kita. A good stress management should improve our quality of life in general, indeed.

3. Makanan

Tahukah Sobat, kalau terlambat makan dapat mengakibatkan sakit kepala? Barangkali selama ini Sobat Pintar hanya fokus pada rasa lapar, padahal perut yang kosong terlalu lama juga dapat membuat sakit kepala.

That's why it's really worth considering why you have to be on a diet. Bila rasa lapar masih bisa diabaikan, sakit kepala sepertinya lebih mengganggu, bukan? Belajar tak bisa, tugaspun terbengkalai.

Makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin saat dikonsumsi juga dapat membuat sakit kepala karena badan kita harus menormalkan suhu. Masih mengacu pada Dokter Sehat, sistem syaraf kitalah yang merasa panas atau dingin. Perubahan suhu mendadak dapat mengganggu sistem syaraf tersebut sehingga menimbulkan rasa sakit kepala.

4. Radiasi

Menggunakan komputer atau laptop dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan sakit kepala. Pasalnya, mata dipaksa bekerja melebihi batas lelahnya. Saat Sobat Pintar mulai merasa pandangan kabur atau mata terasa kering, biasanya sakit kepala akan segera menyusul – terutama pada tengkuk.

The same case applies to cellphone. Kalau Sobat belajar bersama Aku Pintar, usahakan untuk mengistirahatkan mata setelah 20 menit fokus – misalnya dengan memandang titik jauh selama beberapa waktu.

5. Dehidrasi

Asupan air yang cukup dapat membantu melancarkan peredaran darah kita, Sobat. Nah, jika kita kekurangan cairan atau dehidrasi, sirkulasi darah juga terganggu. Dan bukankah oksigen diangkut dalam darah kita? Salah satu dampak dari kadar oksigen yang rendah berupa sakit kepala.

Selain kelima penyebab diatas, sakit kepala juga dapat ditimbulkan oleh bau yang menyengat, cahaya yang terlalu intens, suara yang terlalu bising, maupun suhu cuaca yang terlalu ekstrim. Bahkan sekedar topi maupun ikat rambut yang terlalu erat juga dapat menyebabkan sakit kepala. Now, have you found why you get your headache?