Begini Cara Mulai Karir Penerjemah atau Translator
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Trid India on Pixabay
Karir sebagai penerjemah itu menarik ga sih buatmu, Sobat Pintar? Ada aja loh, yang sudah bercita-cita menjadi penerjemah bahasa atau translator sejak masih sekolah. Sebagian lagi "terjerumus" memulai karir sebagai translator saat kuliah.
Kalau kamu gimana, Sobat? Mau dengan sukarela "menjerumuskan diri" atau menunggu aja sampai, siapa tau, nanti "terjerumus" juga menjadi penerjemah bahasa?
Â
Photo by VoiceMonk Studio on Pixabay
Secara umum orang yang menerjemahkan disebut penerjemah atau translator, tetapi sebenarnya engggak sesimpel itu, Sobat. Karir sebagai penerjemah dapat dipilah berdasarkan berbagai faktor seperti hasil terjemahannya, spesialisasinya, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasilnya, misalnya, ada penerjemah (translator) dan ada pula interpreter (juru bahasa). Perbedaan penerjemah dan interpreter adalah pada, sekali lagi, hasil terjemahannya. Tugas penerjemah adalah mengalihbahasakan teks tertulis, bisa berupa buku, dokumen, artikel, ataupun teks lainnya. Sementara tugas interpreter adalah mengalihbahasakan dialog langsung dalam situasi seperti konferensi, pertemuan bisnis, pengadilan, atau event lainnya yang pembicaranya menggunakan beberapa bahasa berbeda.
Baik pekerjaan translator maupun interpreter dapat dispesialisasikan ke bidang-bidang tertentu. Misalnya, ada translator yang khusus menerjemahkan buku-buku di bidang ekonomi, hukum, atau kesehatan. Begitu juga dengan interpreter, ada yang khusus bekerja di bidang politik, bisnis, dan lain sebagainya.
Photo by Susanne Jutzeler, Schweiz CH suju-foto on Pixabay
Sampai sini mungkin kamu bertanya-tanya, jika ingin menjadi translator harus kuliah jurusan apa? Sastra adalah jurusan yang umumnya paling direkomendasikan bila kamu pengin menjalani karir sebagai penerjemah. Mahasiswa sastra memang belajar penerjemahan secara khusus dan paham betul tentang struktur bahasa, tata bahasa, kosakata, gaya bahasa, dan konteks budaya dalam bahasa yang dipelajarinya.
Namun kamu enggak harus menjadi mahasiswa sastra untuk memulai karir sebagai translator, Sobat Pintar. Pada intinya, penerjemah bahasa memerlukan penguasaan dua bahasa atau lebih. Makanya jangan heran kalau ada saja mahasiswa Hubungan Internasional sampai Antropologi yang menekuni pekerjaan translator. Kamu juga bisa mengikuti kursus atau pelatihan penerjemahan bahasa untuk menjadi seorang translator.
Perlu dicatat, penguasaan bahasa hanyalah modal dasar buat memulai karir sebagai translator. Lebih dari sekadar mengalihbahasakan, tugas penerjemah adalah menganalisis teks dalam bahasa asal dan bahasa target. Di samping komponen bahasa dan budaya yang mesti dikuasai, translator harus memahami betul materi teks yang diterjemahkannya. Oleh sebab itu, ada saja penerjemah yang latar belakang pendidikannya bukan sastra atau bahasa, tetapi menguasai betul apa yang diterjemahkannya dan dapat mengalihbahasakan materi terjemahannya dengan baik.
Bagaimana dengan interpreter? Meskipun sama-sama sebagai penerjemah bahasa, dibutuhkan kemampuan yang berbeda untuk menjadi interpreter, Sobat. Seorang interpreter butuh skill menyimak yang sangat baik dan mampu mengubah pesan secara cepat dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa mengubah arti atau nuansa pesan tersebut.
Photo by Oli Lynch on Pixabay
Yang menarik dari karir sebagai penerjemah itu, Sobat Pintar, kamu bisa memulainya sekarang juga. Enggak sedikit mahasiswa yang bekerja lepas sebagai penerjemah bahasa. Untuk menunjukkan kompetensi kepada calon klien, ada juga translator yang mengikuti Tes Sertifikasi Nasional HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia).
Karier sebagai penerjemah dapat dimulai dengan mencari lowongan penerjemah bahasa di situs-situs freelancer atau bergabung dengan agensi penerjemah. Selama itu, kamu juga harus sambil membangun portofoliomu, Sobat. Manfaatkan akun-akun media sosialmu untuk membangun personal branding-mu sebagai translator.
Pada tahap awal karir sebagai penerjemah, sebaiknya kamu tetap realistis. Sebagai mahasiswa, gaji translator yang bekerja lepas cukup lumayan lah buat menambah uang jajan. Sebenarnya sulit juga disebut gaji karena penghasilan penerjemah bahasa di Indonesia, terutama yang pekerja lepas, biasanya dihitung berdasarkan jumlah kata. Tarifnya bervariasi, tetapi pada umumnya ditentukan oleh pengalaman, spesialisasi, dan kompleksitas terjemahan. Dokumen-dokumen di bidang hukum, teknik, kedokteran, dan bidang-bidang lain dengan tingkat kesulitan yang tinggi biasanya bertarif lebih mahal.
Di dunia kerja, saat ini diperkirakan gaji seorang penerjemah berkisar 7-8 juta per bulan, tetapi angka ini sangat bergantung pada status kepegawaian, industri tempat bekerja, lokasi kerja, dan pengalaman kerja. Seiring berjalannya waktu dan akumulasi pengalaman, karir sebagai penerjemah dapat berkembang menjadi editor, manajer proyek penerjemahan, atau spesialis penerjemah dalam bidang atau bahasa tertentu.
Nah, sudah tau kan sekarang, gimana cara menjadi penerjemah, Sobat Pintar? Menarik ga, prospek karir sebagai penerjemah buatmu? Kalau memang tertarik, rencanakan saja sedari sekarang agar kamu bisa memulai karir sebagai translator sesegera mungkin.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog