Contoh Kalimat Efektif: Pengertian, Syarat, Hingga Ciri-Ciri
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Nick Morrison on Unsplash
Sobat Pintar, pernah gak sih kalian menjumpai bacaan yang kalimatnya bertele-tele? Menurut kalian, kalimat tersebut mudah dipahami atau tidak? Jika suatu kalimat disampaikan dengan teks yang panjang (bertele-tele), tetapi tidak mudah untuk dipahami, berarti kalimat tersebut tidak efektif. Lalu, apa sih kalimat efektif itu? Biar lebih paham, yuk, kita simak materi kalimat efektif berikut ini, Sobat!
Apa itu kalimat efektif? Pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang susunannya mudah dipahami dan makna kalimat tersebut tersampaikan dengan tepat kepada pembaca atau pendengar.
Bagaimana suatu kalimat dikatakan efektif? Syarat kalimat efektif adalah jika gagasan yang ada di dalamnya dapat diterima oleh pendengar maupun pembaca dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Kalimat tersebut tidak mengandung maksud yang lain atau menyimpang.
Kalimat efektif termasuk topik yang sering keluar di soal TPS UTBK Pemahaman dan Bacaan Menulis, Sobat. Jadi, buat Sobat Pintar yang ingin masuk kampus impian lewat jalur SBMPTN, wajib banget belajar materi kalimat efektif dari sekarang agar bisa mendapatkan skor UTBK yang memuaskan.
Untuk mempelajari penggunaan kalimat efektif, Sobat Pintar harus tahu ciri-ciri dan contoh kalimat efektif. Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif, lengkap dengan contohnya. Perhatikan juga bagaimana struktur kalimat efektif disusun agar Sobat dapat membedakannya dengan kalimat tidak efektif.
Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal subjek dan predikat. Contoh, Rangga belajar di kamar. Subjek kalimat tersebut adalah ‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’
Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus dihindari.
- Hindari pengulangan subjek. Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang. Contoh kalimat tidak efektif (salah): Karena dia sakit, dia tidak masuk sekolah. Contoh kalimat efektif (benar): Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.
- Hindari sinonim kata. Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama, gunakan salah satu saja. Contoh kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin berlatih agar supaya menang. Contoh kalimat efektif (benar): Dia rajin berlatih agar menang.
- Perhatikan bentuk kata jamak. Jika sebuah kata sudah memiliki makna jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi. Contoh kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri. Contoh kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.
Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun menyimpang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau diksinya. Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah
Coba Sobat baca, pasti jadi bingung, di sini maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya? Nah, supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:
- Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah. - Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah
Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan.
Kalimat di atas tidak efektif sebab makna yang terkandung tidak logis. Coba deh Sobat pikirkan, apakah waktu dan tempat itu bisa dipersilakan? Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk bapak/ibu A (nama) kami persilakan.”
Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik.
Jika mengacu pada PUEBI, kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif karena kata ‘karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Seharusnya ditulis dengan ‘karier.’
Nah, segitu dulu Sobat, belajar Bahasa Indonesia kali ini. Jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah.
Writer: Khusnia Editor: Deni Purbowati
ArtikelTerkaitV3
Mengapa Pohon Natal Selalu Cemara atau Pinus? Ini Rahasia Si
Hai, Sobat Pintar! Pernah nggak sih kamu penasaran kenapa pohon Natal selalu identik dengan pohon cemara atau pinus? Kenapa nggak pakai pohon mangga atau jambu aja, ya? Ternyata, ada sejarah panjang dan makna mendalam di balik tradisi ini. Yuk, kita kupas...
Baca Selengkapnya
Investasi Masa Depan: Kenapa Harus Mulai Sekarang dan Piliha
Hai, Sobat Pintar! Pernahkah kamu membayangkan bagaimana kondisi keuanganmu di masa depan? Apakah kamu sudah mempersiapkannya dengan baik? Salah satu cara terbaik untuk memastikan masa depan finansial yang cerah adalah dengan berinvestasi. Yuk, kita bahas...
Penyelamat Tanpa Sorak: Mengenal Lebih Dekat Profesi Pemadam
Sobat Pintar, kalau ditanya cita-cita, pasti banyak yang menjawab dokter, polisi, atau pilot. Tapi pernah nggak sih kepikiran jadi firefighter atau pemadam kebakaran? Profesi ini sering banget dibandingin sama polisi karena sama-sama berjasa buat masyarak...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog