Kenapa sih, kita harus makan, Sobat? Apakah hanya karena untuk menutup rasa lapar yang muncul? Saat ini hidangan makanan sudah menjadi seni tersendiri dibidang kuliner. Ibarat naik kelas, makanan tak sekedar dipandang sebagai penutup rasa lapar saja.

Selain bernilai seni, makanan juga merupakan sumber utama asupan nutrisi badan kita. Inilah sebenarnya yang menjadi perhatian utama dari Jurusan Ilmu Gizi. Apakah Sobat Pintar sudah mengenal tentang jurusan atau program studi ini? Let's find out more!

Berangkat dari Pemenuhan Kebutuhan Tubuh

Alih-alih belajar tentang seni kuliner, mahasiswa Ilmu Gizi justru lebih fokus belajar tentang pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh sistem tubuh kita. Sebelum belajar meracik makanan, mahasiswa jurusan ini terlebih dahulu belajar tentang berat badan ideal, indeks massa tubuh, kebutuhan kalori harian, kebutuhan ketika sakit, dan lain sebagainya.

Tak hanya pemenuhan nutrisi pada kondisi tertentu, seperti ketika sakit atau menyusui bayi, mahasiswa Ilmu Gizi juga mencermati tentang pemenuhan gizi manusia pada tahap yang berbeda – seperti gizi bayi, balita, usia sekolah, dewasa, hingga lansia. Itulah sebabnya mahasiswa jurusan ini banyak mendapat tugas untuk terjun ketengah masyarakat.

Dekat dengan Ilmu Kesehatan

Karena keterkaitannya dengan pemenuhan nutrisi, yang berdampak langsung pada kesehatan, ranah Ilmu Gizi sangat dekat dengan Ilmu Kesehatan. Dalam perkuliahannya, mahasiswa Ilmu Gizi harus memahami patofisiologis, termasuk matakuliah Biokimia Gizi, Ilmu Bahan Pangan, Metabolisme Zat Gizi, Teknologi Pengolahan Pangan, dan lain-lain.

Apakah Ilmu Gizi melulu berkaitan dengan kesehatan? Tentu tidak, Sobat. Karena masih mempelajari tentang makanan, mahasiswa jurusan ini pun memperoleh matakuliah Gizi Kuliner, Manajemen Pelayanan Makanan, hingga Pengembangan Produk Pangan.

Tak Harus Bekerja Dibidang Kesehatan

Karena cakupan bidang ilmunya cukup luas, alumni Ilmu Gizi memiliki banyak pilihan profesi. Bagi yang lebih menyukai bidang kesehatan, mereka dapat bekerja dibagian instalasi gizi rumah sakit. Ahli gizi di rumah sakit seperti ini biasanya bertugas menyiapkan makanan untuk pasien yang menjalani rawat inap.

Tak harus di instansi kesehatan, Sarjana Ilmu Gizi (S.Gz.) pun dapat bekerja sebagai konsultan gizi di pusat kebugaran. Masih bersinggungan dengan kesehatan, profesi ahli gizi juga dibutuhkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) maupun Badan Ketahanan Pangan (BKP).

Sobat Pintar lebih tertarik pada bidang kuliner? Alumni Ilmu Gizi juga dapat bekerja dibagian quality control perusahaan makanan dan minuman, hotel, rumah makan, maupun restoran. Selain itu, Sarjana Ilmu Gizi mampu menjalankan usaha katering untuk kalangan berkebutuhan gizi tertentu, seperti penderita diabetes, ibu menyusui, atau yang lain.

Kuliah Ilmu Gizi

So, are you interested in nutrient science, Sobat? Pada jenjang S1, jurusan ini dikenal sebagai Gizi saja atau Ilmu Gizi, tergantung pada perguruan tingginya masing-masing.

Jurusan-jurusan yang telah terakreditasi A oleh BAN-PT saat ini yaitu Ilmu Gizi Universitas Jenderal Soedirman, Ilmu Gizi Universitas Airlangga, Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor, Ilmu Gizi Universitas Brawijaya, Gizi Universitas Indonesia, Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin, Ilmu Gizi Universitas Diponegoro, dan Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada.

Pada universitas-universitas diatas, Ilmu Gizi bisa berada pada Fakultas Ekologi Manusia, Fakultas Kesehatan Masyarakat, atau Fakultas Kedokteran. Dari fakultasnya, kita dapat menyimpulkan bahwa Jurusan atau Prodi Ilmu Gizi merupakan bagian dari ranah Saintek.

Sobat Pintar yang saat ini tengah duduk dikelas IPA dapat memilih jurusan ini pada jalur SNMPTN maupun SBMPTN. Akan tetapi, Ilmu Gizi Unair sempat membuka lintas jurusan pada SNMPTN 2019 dari pelajar IPS, Bahasa, maupun SMK yang relevan – sudah termasuk IPA, tentunya. Nah, apakah Sobat Pintar ingin menjadi seorang ahli gizi?