Hayoo tunjuk tangan, siapa yang kamarnya rapi! Tahukah kamu, ruangan yang berantakan cenderung membuat orang di dalamnya merasa stres. Mungkin itulah salah satu sebabnya kenapa gaya hidup minimalis semakin diminati belakangan ini. Biar nggak ketinggalan tren, yuk ikuti tips berikut ini untuk menata kamarmu.

1. Visualisasikan Kamar Impianmu

Suatu project bisa dikerjakan kalau kamu punya goal. Makanya, coba bayangkan seperti apa kamar ideal yang kamu inginkan. Kalau masih belum ada ide, browse saja gambar-gambar before dan after interior kamar tidur di Internet. Tak harus dibuat sama persis, kamu selalu bisa menyesuaikan goal itu dengan kondisi kamarmu – dan tentunya, kondisi keuanganmu.

2. Mulai dari Perabotan Besar

Mengacu pada dreamed room yang kamu miliki, mulailah menata ruangan. Penataan ruangan bisa diawali dari penempatan perabotan besar, seperti tempat tidur dan lemari. Bila menempatkan perabotan besar menempel pada dinding, kamu punya space kosong di tengah ruangan yang akan membuat kamarmu terasa lebih lapang. Bila kamar kosmu berukuran kecil, kamu bisa membuat ilusi ruangan yang lebih besar dengan menempatkan kaca berukuran besar.

3. Maksimalkan Ruang Penyimpanan

Jika memungkinkan, pilihlah perabot yang multifungsi – terutama untuk tempat penyimpanan. Eitts, tak harus mengganti seluruh perabot yang ada sekarang – apalagi, kalau kamu menggunakan kamar kos yang cuma bisa diterima apa adanya.

Pada dasarnya, yang paling penting untuk menjaga kerapian adalah teknik penyimpanan barang. Manfaatkan setiap space yang tersedia, misalnya kolong tempat tidur, untuk menempatkan kotak penyimpanan atau kompartemen. Barang-barang yang tak kamu gunakan setiap hari bisa disimpan di dalam kompartemen tersebut. And hey, kenapa tak menghias kompartemen-kompartemen itu agar tampak lebih indah?

4. Jangan Menumpuk Barang

Kamu kesulitan memilah baju mana yang ingin disimpan dan mana yang sudah tak dipakai lagi? Hal yang sama berlaku pula pada barang-barangmu yang lain, seperti sepatu, sendal, novel, komik, atau yang lain.

Bagi sebagian orang, memang tak mudah untuk bergaya hidup minimalis. Meskipun demikian, bukan berarti kamu bebas menumpuk barang – lama-kelamaan, kamarmu bakal penuh juga! Untuk membantumu menyortir barang-barang, buatlah kategori kantung barang untuk di: simpan, buang, donasikan, dan jual. Sambil menunggu kantungnya penuh, kamu masih punya waktu untuk mengambil kembali salah satu barangmu sebelum kantung-kantung itu dihantarkan menuju tujuannya.

5. Merombak Kamar bila Memungkinkan

Bila tak ada kendala dana, dan kamu menempati kamarmu sendiri (bukan kamar kos), tak ada salahnya mengecat ulang dinding kamar. Warna netral yang cerah dapat memberi kesan kamarmu lapang dan bersih. Bagaimana dengan kamar kos? Coba tanyakan dulu pada pengelola. Bila diperbolehkan, kamu bisa menghias dinding kamar dengan selotip warna-warni atau wall sticker. Kalau tak diperbolehkan, mungkin kamu cukup mengganti gorden kamar dengan warna yang lebih cerah.

Menambahkan hiasan atau pajangan, bahkan tanaman hidup, boleh-boleh saja. Tapi kalau mau tetap rapi dan minimalis, sebaiknya letakkan ornamen tersebut pada satu bagian kamar saja.

6. Rapikan Tempat Tidur

Bagian terpenting dari kamar: tempat tidur. Tapi jujur saja, seberapa besar perhatianmu pada bagian terpenting ini? Meskipun terdengar merepotkan untuk merapikannya setiap pagi – hanya untuk dikacaukan lagi nanti malam, rutinitas ini penting, lho.

Karena permukaannya yang cukup luas, kita mudah tergoda melempar apapun, mulai ponsel, baju, laptop, buku, dan lain sebagainya, ke atas tempat tidur. Saat hendak tidur, kamu biasanya sudah dalam keadaan lelah hingga tak ada lagi tenaga untuk membereskan semua kekacauan itu. Apa tidurmu nyaman dan nyenyak dengan begitu banyaknya barang di sekitarmu? Sebaliknya, bayangkan badanmu yang lelah dipenghujung hari, siap disambut oleh tempat tidur yang rapi dan bersih. Bukankah kenyamanan ini sepadan dengan sedikit usahamu merapikan tempat tidur sebelum berangkat sekolah atau kuliah tadi?

Setelah membuat kamarmu menjadi rapi, yang diperlukan berikutnya adalah konsistensimu dalam menjaganya. Sederhana, kok. Misalnya, selalu kembalikan setiap barang ke tempatnya: buku, pensil, penggaris, baju, tas, dan lain-lain. Nantinya, ketika membutuhkan salah satu barang tersebut, kamu akan dapat dengan mudah menemukannya di tempatnya – tak perlu lagi buang-buang waktu untuk mencari.