KKN, apa itu? Bukan korupsi kolusi dan nepotisme, tapi KKN adalah Kuliah Kerja Nyata. Nanti saat kuliah, Sobat Pintar harus mengikuti kegiatan community service ini. Memang tak semua perguruan tinggi menerapkan program KKN, tapi sebagian besar kampus mewajibkannya. Nah, sebenarnya seperti apa sih, program ini?

Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Sebagai mahasiswa nanti, Sobat Pintar pun terikat dengan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi. Artinya, kegiatanmu tak hanya terbatas pada kuliah dan penelitian (mengerjakan skripsi, misalnya), tapi juga wajib terlibat dalam pengabdian masyarakat. Nah, salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah KKN.

KKN dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner. Artinya, mahasiswa dari berbagai bidang atau disiplin ilmu bersama-sama mengerjakan KKN di wilayah yang telah ditentukan oleh kampus.

Seiring dengan prinsipnya sebagai community service, mahasiswa yang melakukan KKN di suatu tempat bertanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan potensi masyarakat setempat. Dengan kata lain, program-program kerja yang dijalankan haruslah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.

Misalnya, warga pada suatu wilayah KKN didominasi oleh para pengrajin kayu. Mahasiswa KKN dapat membantu meningkatkan pemasaran hasil kerajinan tersebut melalui digital marketing. Tentunya, program kerja yang ditawarkan haruslah dirundingkan bersama seluruh peserta mahasiswa KKN dan seizin warga sekitar.

Bermanfaat bagi Mahasiswa

So, you'll spend some time, doing something with your team, at a new place that you most likely know nothing about. Selain memenuhi salah satu syarat kelulusan kuliah, kenapa Sobat Pintar nanti harus melakukannya?

Sebab pertama, KKN merupakan kesempatanmu untuk belajar bersama masyarakat. Pada contoh diatas, warga setempat memang dapat belajar tentang cara baru dalam memasarkan produksinya. Tapi pada saat yang sama, mahasiswa KKN juga belajar langsung tentang ragam kerajinan tangan, hingga bagaimana membuatnya.

Kedua, melalui kegiatan KKN, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya dari bangku kuliah. Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian, misalnya, dapat membantu warga petani dalam mengelola hasil-hasil pertanian sehingga diperoleh nilai ekonomi yang lebih baik.

Namun yang terpenting, apapun latarbelakang disiplin ilmu masing-masing mahasiswa, kegiatan KKN yang diikutinya adalah kesempatan untuk belajar tentang dinamika kehidupan ditengah masyarakat. Saat KKN itulah mahasiswa belajar dan mengembangkan life skills yang tak kalah penting dibanding studi akademisnya.

Kegiatan KKN bukan tanpa masalah, memang. Tapi jangan menggunakan masalah KKN yang pernah mampir ditelinga sebagai acuan KKN-mu kelak. Justru, kita dapat belajar banyak dari permasalahan yang telah terjadi sehingga tak perlu mengulang kesalahan yang sama. Bukan begitu, Sobat?