Memahami Angka Romawi, Cara Penulisan Romawi 9, 4, 11, 6, 8, 7 - Pelajari Selengkapnya
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Ales Krivec on Unsplash
Angka Romawi 1 sampai 100 itu penulisannya bagaimana, sih? Kalau angka Romawi yang bentuknya garis-garis seperti pada gambar jam di atas, mungkin kamu sudah kenal. Kamu juga pasti bisa menuliskan angka Romawi 10.
Namun bagaimana kalau angka Romawinya lebih dari 12? Bila harus menuliskan angka Romawi 1 sampai 100, kamu bisa melakukannya, Sobat Pintar?
Â
Photo by Thomas Bormans on Unsplash
Eitts, jangan buru-buru kepo sama angka Romawi 1 sampai 100. Kita pahami dahulu apa itu angka Romawi. Menurut KBBI, angka Romawi adalah angka yang berasal dari Zaman Kerajaan Romawi. Angka romawi merupakan salah satu simbol yang melambangkan angka numerik berdasarkan sistem penulisan Romawi kuno. Enggak percaya, Sobat? Yuk, kita pelajari sejarahnya!
Photo by Concha Mayo on Unsplash
Sudah paham kan, apa itu angka Romawi? Iya, angka Romawi adalah sistem penomoran yang digunakan oleh bangsa romawi kuno. Sejarah angka Romawi mulai berkembang pada tahun 100 Masehi dan masih digunakan hingga saat ini.
Pada zaman tersebut, bangsa Romawi kuno menggunakan sistem penomoran tersendiri yang diadaptasi dari bangsa Etruscan. Adaptasi ini terlihat dari bentuk dan simbol penulisan angka Romawi yang mirip dengan penulisan angka bangsa Etruscan yang menggunakan huruf dan gambar. Penulisan tersebut dirasa terlalu sulit untuk dibaca dan ditulis oleh bangsa Romawi kuno, maka pada abad pertengahan bangsa Romawi kuno membuat angka Romawi dengan sistem penulisan matematika yang lebih sederhana. Contohnya penulisan angka:
Penomoran di atas adalah pada penomoran matematika bangsa Etruscan. Bangsa Romawi menyederhanakannya dengan penulisan angka I V X C.
Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa angka Romawi berasal dari goresan-goresan hitungan matematika yang digunakan oleh para penggembala di Dalmasia dan Italia hingga abad ke-19. Saat menghitung domba mereka, para penggembala akan memberikan tanda goresan pada tongkatnya.
Namun setelah munculnya sistem penomoran angka Arab, angka Romawi mulai tidak digunakan. Salah satu alasannya adalah karena angka Romawi tidak memiliki angka nol (0), padahal angka nol penting untuk digunakan dalam perhitungan matematika tingkat tinggi.
Meski begitu, sampai saat ini angka Romawi masih sering digunakan. Biasanya tulisan angka Romawi sering kita jumpai pada jam analog, penomoran halaman yang menggunakan angka Romawi kecil, ataupun penulisan bilangan-bilangan bertingkat.
Photo by Shawn Lee on Unsplash
Kamu sudah tahu, Sobat, bagaimana cara penulisan angka Romawi yang benar? Sistem penomoran angka Romawi hanya terdiri dari tujuh simbol huruf, yaitu I, V, X, L, C, D, dan M, masing-masing huruf mewakili angka. Agar lebih jelas perhatikan tabel penulisan angka Romawi yang benar di bawah ini.
Photo by Aku Pintar
Bagaimana untuk angka Romawi lebih dari 5000? Penulisan angka Romawi yang benar adalah dengan menempatkan sebuah garis di atas simbol untuk menandai angka dikalikan dengan 1000. Penulisan angka Romawi sendiri dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu pengulangan, pengurangan, penjumlahan, dan gabungan.
Pengulangan adalah sistem penulisan angka Romawi dengan mengulang kembali angka yang sama secara berurutan. Tidak semua angka Romawi dapat ditulis ulang, Sobat Pintar. Angka Romawi yang dapat ditulis ulang hanya I, X, C, dan M saja. Pengulangan angka Romawi maksimal dilakukan sebanyak tiga kali saja. Contoh penulisan angka Romawi yang benar:
I = 1
II = 2
III = 3
XX = 20
CCC = 300
Urutan angka Romawi yang lebih kecil disusul angka besar akan menggunakan sistem pengurangan. Maksudnya, jika terdapat dua angka Romawi, dengan angka sebelah kiri lebih kecil atau kurang dari angka sebelah kanan, maka angka besar dikurangi dengan angka kecil. Contoh penulisan angka Romawi yang benar dengan cara pengurangan:
Angka Romawi 4 = IV
V yang berarti angka 5 dikurangi dengan I yang berarti angka 1, maka IV berarti angka 4
Angka Romawi 9 = IX
X yang berarti angka 10 dikurangi dengan I yang berarti angka 1, maka IX berarti angka 9
Angka Romawi 40 = XL
L yang berarti angka 50 dikurangi dengan X yang berarti angka 10, maka XL berarti angka 40
Urutan angka Romawi yang lebih besar disusul angka kecil akan menggunakan sistem penjumlahan. Maksudnya, jika terdapat dua angka Romawi, dengan angka sebelah kiri lebih besar dari angka sebelah kanan, maka angka besar ditambah dengan angka kecil. Contoh penulisan angka Romawi yang benar dengan cara penjumlahan:
Angka Romawi 6 = VI
V yang berarti angka 5 ditambah dengan I yang berarti angka 1, maka VI berarti angka 6
Angka Romawi 11 = XI
X yang berarti angka 10 ditambah dengan I yang berarti angka 1, maka XI berarti angka 11
Angka Romawi 68 = LXVIII
L yang berarti angka 50 ditambah dengan X yang berarti angka 10 ditambah lagi dengan V yang berarti angka 5 ditambah dengan III yang berarti angka 3, maka LXVIII berarti angka 68
Gabungan merupakan sistem penulisan angka Romawi yang menggabungkan ketiga sistem di atas. Contoh penulisan angka Romawi yang benar:
XCVII = XC + V + II = (100 – 10) + 5 + 2 = 90 + 5 + 2 = 97
CDXXXIV = CD + XXX + IV = (500 – 100) + 30 + (5 – 1) = 400 + 30 + 4 = 434
Agar lebih mudah, perhatikan urutan angka Romawi dalam tabel di bawah ini, Sobat Pintar. Berikut angka Romawi 1 sampai 100.
Ada juga yang penulisannya khusus, Sobat! Berikut tabel tulisan angka Romawi dari satu sampai 1500.
Photo by Pixabay on Pexels
Tau ngga, Sobat, kalau kita menggunakan angka Romawi dalam notasi musik atau chord chart? Tulisan angka Romawi dalam notasi musik ditujukan untuk memudahkan pemusik memahami dan memainkan progresi akor dalam sebuah lagu. Akor adalah kombinasi tiga nada atau lebih yang bersuara sama dalam satu oktaf. Nah, simbol akor yang menggunakan angka Romawi kecil adalah akor minor.
Sampai sini dahulu kita belajar tentang tulisan angka Romawi ya, Sobat Pintar. Kamu bisa belajar tentang lebih banyak tentang apa itu angka Romawi melalui aplikasi Aku Pintar di fitur Belajar Pintar, mata pelajaran Matematika.
Penulis: Kak Sophia
Penyunting: Deni Purbowati
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog