Mengenal Gap Year – Peran Guru ketika yang Muda Punya Pilihan
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Gap Year, photo by Maksim Gonchareno on pexels
Apakah Guru Pintar pernah mendengar istilah gap year? Bagi sebagian kita, gap year mungkin masih terasa asing. Padahal bagi banyak pelajar di Eropa, pengalaman gap year dianggap sebagai sesuatu yang penting hingga tren ini pun diadopsi secara luas di Amerika Serikat.
Apa Itu Gap Year?
Dikenal juga sebagai sabbatical year, gap year adalah suatu periode ketika seseorang rehat dari sekolah untuk bekerja, bepergian, atau melakukan kegiatan sukarelawan/ voluntir. Masa rehat ini biasanya dilakukan setelah lulus sekolah (SMA/ sederajat) dan sebelum kuliah.
Konsep rehat ini bermula dari Jerman sebelum PD I. Para pemuda Jerman menggunakan pengalaman gap year sebagai proses pendewasaan diri dengan berkeliling Eropa. Kegiatan bepergian ini terus berkembang di dekade-dekade berikutnya, menyebar ke berbagai negara lain di dunia termasuk Amerika Serikat, Afrika Selatan, hingga Selandia Baru.
Apa Manfaat Gap Year?
Adalah Karl Haigler dan Rae Nelson, penulis The Gap Year Advantage: Helping Your Child Benefit from Time Off Before or During College dan Gap Year, American Style Journeys Toward Learning, Serving, and Self-Discovery. Kedua penulis dan peneliti ini menyebutkan betapa bermanfaatnya pengalaman gap year bagi pelajar.
Alih-alih dipandang sebagai sekedar masa rehat, gap year adalah kesempatan untuk menjernihkan pikiran sehabis sekian tahun masa sekolah. Selama periode gap year, para anak muda ini bisa menggunakan waktunya untuk bersiap melanjutkan kuliah.
Sembari melakukan berbagai kegiatan untuk memperkaya pengalaman gap year, mereka memiliki waktu yang cukup untuk lebih mengenal dan memahami diri sendiri. Mereka juga tak terburu-buru dalam menimbang pilihan jurusan dan rencana masa depan setelah lulus kuliah, sehingga terhindar dari penyesalan akibat keputusan yang salah di kemudian hari.
Pemahaman diri sendiri yang baik serta keputusan yang diambil secara sadar dan matang diharapkan mampu memperkuat komitmen mereka pada tahap hidup selanjutnya. Bahkan, mahasiswa dan karyawan yang memiliki pengalaman gap year cenderung memiliki life skills yang lebih baik daripada mereka yang tidak punya pengalaman serupa.
Bagaimana Memaksimalkan Gap Year?
Akan tetapi, perlu diingat bahwa kegiatan apa saja yang dilakukan selama gap year akan berdampak secara langsung pada seberapa besar manfaat yang diperoleh. Seseorang yang menghabiskan masa gap year untuk rebahan saja tentu berbeda dari mereka dengan pengalaman gap year yang kaya dan beragam.
Di sinilah kualitas life skill yang diperoleh membedakan antara satu orang dengan yang lain meskipun sama-sama melakukan rehat sebelum kuliah. Jadi bagaimana cara untuk memaksimalkan pengalaman gap year?
Menghabiskan masa gap year dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif seperti mengambil kursus keterampilan, menjadi sukarelawan kegiatan sosial, bekerja paruh waktu, dan lain sebagainya. Masa gap year juga bisa dimanfaatkan untuk merintis bisnis atau proyek pribadi yang tak bisa dikerjakan karena terhalang jadwal sekolah.
Bahkan, gap year juga dapat digunakan untuk menyiapkan seleksi masuk PTN pada tahun berikutnya. Pada intinya, baik dilakukan karena terpaksa atau sukarela, manfaat dari pengalaman gap year akan sangat ditentukan oleh individu yang melakukannya.
Apa Peran Ortu dan Guru Pintar?
Maka dari itu, peran Ortu dan Guru Pintar dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab pribadi Sobat Pintar. Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, Sobat Pintar akan mampu menjalani masa gap year yang penuh manfaat.
Misalnya, jika ingin menggunakan gap year untuk persiapan seleksi masuk PTN tahun depan, alangkah baiknya jika Sobat Pintar sudah terbiasa belajar secara mandiri. Maka, pembiasaan dan bimbingan untuk belajar mandiri dapat dilakukan sebelum mereka lulus sekolah.
Atau, barangkali Sobat Pintar ingin mengembangkan diri di bidang lain? Tentunya, mereka takkan mampu mengikuti kursus atau merintis proyek tertentu selama gap year, misalnya, tanpa dukungan Ortu Pintar.
Keterlibatan semua pihak memang sangat penting agar gap year tak berakhir menjadi satu periode yang sia-sia. Dengan memiliki pemahaman konsep yang sama tentang gap year, peran serta Ortu dan Guru Pintar akan sangat dibutuhkan oleh Sobat Pintar – jika mereka memilih untuk menjalaninya.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog