Mengenal Model Pembelajaran Jigsaw di Sekolah
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Tara Winstead dari Pexels
Metode pembelajaran Jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran aktif yang melibatkan semua siswa. Menguasai berbagai model pembelajaran atau metode pembelajaran adalah salah satu aspek kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sebisa mungkin Guru Pintar harus membuat semua siswa terlibat dalam pembelajaran sehingga masing-masing siswa memiliki pengalaman belajar yang sama.
Pemilihan model atau metode pembelajaran harus tepat sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan maksimal. Pemilihan metode atau model pembelajaran harus menyesuaikan dengan jenis materi yang ingin disampaikan dan juga karakteristik serta kebutuhan siswa. Oleh karena itu, Guru Pintar tidak bisa memilih secara sembarangan atau metode yang dirasa nyaman dan sesuai dengan Guru Pintar sendiri.
baca juga: 8 Metode Pembelajaran Menarik yang Wajib Guru Tahu
Foto oleh Alexander Suhorucov dari Pexels
Metode pembelajaran jigsaw adalah metode atau strategi pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa untuk belajar berkelompok dengan masing-masing siswa bertanggung jawab pada satu topik atau bahasan yang kemudian dikolaborasikan dengan anggota kelompok lain sehingga membentuk pengetahuan yang utuh. Istarani (2014, hlm. 81) mengatakan bahwa model pembelajaran jigsaw adalah model pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Setiap siswa tidak hanya harus mempelajari materi yang menjadi tanggung jawabnya, tetapi juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompoknya. Metode ini melatih kemampuan kognitif maupun sosial siswa yang sangat diperlukan di dalam bermasyarakat.
Mengapa metode ini harus digunakan? Ada tiga alasan mengapa Guru Pintar harus mengajarkan metode ini kepada siswa, yaitu:
1. Membantu membangun pemahaman siswa.
2. Mendorong pembelajaran kooperatif di antara siswa.
3. Membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam mendengarkan, berkomunikasi, dan memecahkan masalah.
Foto oleh Fox dari Pexels
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus Guru Pintar lakukan dalam menerapkan metode pembelajaran jigsaw:
1. Perkenalkan strategi dan topik yang akan dipelajari oleh siswa.
2. Bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 siswa dan berikan tugas yang berbeda-beda pada setiap siswa dalam kelompok tersebut.
3. Siswa bergabung dengan siswa lain dari kelompok berbeda dengan tugas yang sama. Kemudian siswa dengan tugas yang sama tersebut berdiskusi dan bertukar pikiran sehingga membentuk kelompok ahli.
4. Setelah selesai berdiskusi dengan “kelompok ahli”, masing-masing siswa akan kembali kepada kelompok asalnya untuk membagi hasil diskusi mereka dengan kelompok ahli.
5. Setiap kelompok yang sudah selesai saling berbagi pengetahuan masing-masing, akan melakukan presentasi.
6. Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran, Guru dapat memberikan kuis atau tugas secara individual tentang tema yang telah dipelajari.
7. Hal yang perlu diperhatikan oleh guru adalah jika menggunakan strategi pembelajaran Jigsaw untuk mempelajari materi baru, Guru Pintar harus mempersiapkan sebuah panduan dan isi materi yang runtut serta cukup, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di sekolah.
1. Meringankan tugas guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada teman-teman dalam kelompoknya.
2. Pemerataan penguasaan materi oleh siswa dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat dan siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan dengan lebih baik.
3. Dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain.
5. Setiap siswa memiliki kesempatan menjadi ahli dalam kelompoknya.
6. Siswa saling ketergantungan positif satu sama lain selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain kelebihan, ternyata jigsaw learning juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kelemahan metode jigsaw dalam pembelajaran menurut beberapa ahli seperti Hamdayama (2014, hlm. 83) dan Ibrahim (dalam Majid, 2013, hlm. 184):
1. Siswa yang lebih aktif dalam kelompok memiliki kecenderungan untuk mendominasi proses diskusi dan mengontrol jalannya diskusi.
2. Siswa dengan kemampuan membaca dan berpikir yang lebih rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.
3. Siswa memiliki kecerdasan di atas rata-rata temannya akan cenderung merasa bosan ketika menerima penjelasan dari rekannya yang dinilai kurang setara dengannya.
4. Membutuhkan kejelian dari guru dalam membentuk kelompok sehingga kelompok benar-benar heterogen. Jika tidak, ada kemungkinan terbentuk kelompok yang anggotanya kurang menonjol semua atau sebaliknya.
5. Penugasan anggota kelompok untuk menjadi tim ahli kadang tidak sesuai dengan kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari.
6. Siswa yang pasif atau merasa kurang dibandingkan temannya akan mengalami krisis percaya diri. Hal ini tidak akan berlangsung lama jika mendapat dukungan guru dan teman-teman dalam kelompok, lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.
Demikianlah metode pembelajaran dengan Jigsaw. Selamat menerapkannya di kelas, Guru Pintar!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog