Apa Sih, Perbedaan Kurikulum Cambridge dan Kurikulum Nasional di Indonesia?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Dalam dunia Pendidikan, kurikulum menjadi bagian penting keberhasilan Pendidikan. Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tertulis pengertian kurikulum, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Guru Pintar pasti sering mendengar ada kurikulum nasional dan juga kurikulum internasional.
Sistem Pendidikan di Indonesia pada umumnya menggunakan kurikulum nasional yang disesuaikan dengan sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) atau Kurikulum 2013. Saat ini karena adanya pandemi covid-19, kurikulum Indonesia yang digunakan adalah kurikulum darurat yang tetap mengacu pada kurikulum 2013.
Selain kurikulum nasional, ada kurikulum internasional yang juga diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, terutama sekolah-sekolah swasta. Salah satu alasan penerapan kurikulum internasional adalah berubahnya standar dan ekspektasi dari orang tua murid yang mungkin ingin anak-anaknya melanjutkan studi di luar negeri atau di sekolah-sekolah bertaraf internasional yang sudah banyak ditemukan di Indonesia.
Salah satu kurikulum internasional yang diterapkan di Indonesia adalah kurikulum Cambridge. Lebih dari 200 sekolah di Indonesia telah menerapkan kurikulum ini. Guru Pintar penasaran, apa sih perbedaan kurikulum Cambridge dan kurikulum nasional? Simak ulasannya berikut ini.
Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels
Terdapat perbedaan yang sangat menonjol antara kurikulum Cambridge dan kurikulum nasional. Salah satunya adalah paket mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa.
Macam macam kurikulum di Indonesia setidaknya ada 10 kurikulum yang pernah ditetapkan sebagai kurikulum nasional. Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sebelum kurikulum 2013 diberlakukan antara lain: kurikulum 2006, kurikulum 2004, kurikulum 1994, kurikulum 1984, dan lain-lain. Semua kurikulum nasional dari dulu hingga sekarang mewajibkan semua siswa untuk mempelajari pelajaran-pelajaran yang sama. Jika ada perbedaan adalah perbedaan pilihan pelajaran muatan lokal yang berbeda antara daerah satu dengan lainnya.
Kurikulum Cambridge international memiliki kebijakan bahwa siswa diberi kebebasan mempelajari pelajaran yang paling disukainya. Dengan kata lain setiap anak akan mempelajari pelajaran berbeda-beda sesuai dengan mata pelajaran yang diminatinya. Sebagai gambaran, jika siswa suka belajar matematika, maka mereka tidak harus belajar sejarah, ataupun biologi. Siswa-siswa diberi kesempatan mempelajari pelajaran kesukaannya secara mendalam sehingga mereka memiliki pemahaman konsep yang kuat. Karena keunikan konten dalam pendidikan yang diberikan kurikulum Cambridge, Guru Pintar diharuskan untuk memiliki kelebihan dari segi pengalaman mengajar dan bagaimana mengemas pembelajaran.
Foto oleh Joshua Mcknight dari Pexels
Dalam kurikulum nasional sudah diketahui bersama bahwa ada 3 rentang jenjang pembelajaran yang wajib diikuti oleh warga negaranya, yaitu:
1. Sekolah Dasar (SD) menghendaki siswa dengan rentang usia 7 tahun – 12 tahun.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk siswa dengan rentang usia 13 tahun -15 tahun.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) diperuntukan siswa dalam rentang usia 16 tahun -19 tahun.
Seperti di Indonesia, pembagian jenjang pembelajaran pada kurikulum Cambridge juga didasarkan pada usia. Bedanya, pada kurikulum Cambridge memiliki 4 jenjang pembelajaran yang sering disebut dengan Cambridge Pathways.
1. Cambridge Primary, untuk siswa berusia 5 tahun -11 tahun.
2. Cambridge Lower Secondary, adalah jenjang kedua yang diperuntukkan untuk siswa berusia 11 tahun -14 tahun.
3. Cambridge Upper Secondary, merupakan jenjang menengah yang diperuntukkan untuk siswa berusia 14 tahun -16 tahun.
4. Cambridge Advanced, adalah jenjang tertinggi untuk siswa berusia 16-19 tahun.
Foto oleh Max Fischer dari Pexels
Dalam kurikulum nasional, bahasa pengantar yang digunakan sudah pasti Bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Meskipun demikian, kurikulum nasional tidak membatasi siswa untuk belajar bahasa asing. Bahasa asing dapat siswa-siswa pelajari sebagai salah satu mata pelajaran wajib maupun pelajaran muatan lokal.
Dalam kurikulum Cambridge pada umumnya bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Begitu pula bahasa yang digunakan dalam buku-buku penunjang pelajarannya. Penggunaan Bahasa Inggris bertujuan untuk mempersiapkan anak untuk memasuki dunia global. Sedangkan buku berbahasa Inggris yang juga memperkenalkan struktur bahasa dan budayanya membuat siswa tidak hanya terbiasa menggunakan bahasa Inggris, tetapi juga cara berpikirnya.
Nah Guru Pintar sudah tahu kan perbedaan antara kurikulum nasional dengan kurikulum Cambridge. Masing-masing kurikulum memiliki target dan tujuannya masing-masing. Pilihan sekolah menerapkan kurikulum yang mana yang sesuai tentu saja harus didasarkan dengan visi dan misi sekolah. Selain itu target pasar juga dapat menjadi pertimbangan pemilihan kurikulum terutama dengan melihat ekspektasi dari wali muridnya.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog