4 Teori Psikologi Ini Tentukan Kecerdasan Siswa dari Lingkungan
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Ryoji Iwata on Unsplash
Perkembangan otak anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Secara eksternal, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan otak, salah satunya adalah lingkungan. Sekolah termasuk bagian dari faktor lingkungan tersebut, sehingga kita tidak bisa mengabaikan besarnya peran sekolah terhadap perkembangan kecerdasan siswa.
Ada sejumlah teori yang menyoroti betapa signifikannya pengaruh lingkungan bagi kecerdasan siswa. Apa saja itu? Mari mengenal empat teori prominen dalam psikologi perkembangan dan psikologi kognitif di bawah ini, Guru Pintar.
Photo by Alex Alvarez on Unsplash
Teori yang dikemukakan oleh Uri Bronfenbrenner ini menyebutkan lima sistem lingkungan yang memengaruhi perkembangan anak, termasuk peningkatan kecerdasan. Kelima lingkungan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mikrosistem adalah lingkungan yang dialami secara langsung oleh anak, meliputi keluarga, sekolah, dan pertemanan.
2. Mesosistem merupakan hubungan antar komponen dalam mikrosistem, seperti hubungan antara keluarga dan sekolah.
3. Eksosistem meliputi lingkungan eksternal yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap anak, misalnya bagaimana lingkungan kerja orang tua berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan perkembangan otak anak.
4. Makrosistem merupakan konteks budaya di tempat tinggal anak, meliputi nilai-nilai sosial, adat kebiasaan, hukum, dan norma budaya.
5. Kronosistem menjelaskan bagaimana waktu mengubah dan memengaruhi kehidupan anak, bisa berupa peristiwa bersejarah maupun perubahan keadaan yang dialaminya.
Photo by Jed Villejo on Unsplash
Albert Bandura menekankan pentingnya pengaruh lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif anak. Menurut teori pembelajaran Bandura, faktor lingkungan sangat berpengaruh bagi kepintaran seorang anak lantaran kemampuannya untuk mengamati dan meniru orang-orang di sekitarnya. Melalui perilaku yang diperagakan oleh orang lain, anak memperoleh pengetahuan tentang cara melakukan perilaku tersebut dan lantas mengadaptasinya ke dalam perilakunya sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa teori ini juga turut menyoroti bagaimana pengaruh lingkungan terhadap karakter anak. Namun hal ini pun berarti bahwa lingkungan sosial yang mampu mendukung dan memberikan kesempatan untuk belajar dapat mempengaruhi kecerdasan IQ anak.
Photo by Daniel Tong on Unsplash
Jean Piaget menekankan pentingnya interaksi anak dengan lingkungannya agar dapat memahami tentang dunia dan bagaimana kehidupan berjalan. Menurut teori ini, kecerdasan dipengaruhi oleh lingkungan yang kaya akan stimulasi dan peluang eksplorasi. Melalui eksplorasi dan interaksi yang aktif, anak dapat mengembangkan skema kognitifnya. Pada gilirannya, pemikiran dan tindakan anak merupakan hasil dari aktivitas kognitifnya sendiri dan interaksinya dengan dunia di sekitarnya.
Photo by Kévin et Laurianne Langlais on Pexels
Lev Vygotsky fokus pada pentingnya peran bahasa dan interaksi sosial dalam pengembangan kognitif anak. Dengan kata lain, interaksi sosial dan faktor lingkungan mempengaruhi kecerdasan anak. Menurut Vygotsky, anak lebih berprestasi berkat bantuan orang dewasa atau orang lain yang lebih berpengalaman. Berdasarkan teori ini, strategi pembelajaran di lingkungan sekolah yang sesuai adalah pembelajaran yang mengutamakan kolaborasi, berbasis kelompok, serta memperhatikan tingkat kemampuan dan kebutuhan individual siswa.
Semua teori di atas menekankan bahwa lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, memainkan peran penting dalam membentuk kecerdasan siswa. Memang betul, kecerdasan anak dipengaruhi lingkungan dan gen, sebagaimana diulas di sini. Akan tetapi, faktor-faktor seperti stimulasi kognitif, dukungan sosial, dan pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan otak anak dan kecerdasannya.
Oleh sebab itulah, Tes IQ Aku Pintar dirancang untuk dihadirkan bersama Tes Kepribadian, Tes Kemampuan, dan Tes Gaya Belajar. Multi-tes ini disusun sedemikian rupa sehingga peserta mendapatkan hasil asesmen kemampuan dan potensinya secara menyeluruh. Peserta tes juga dapat mengikuti Tes Penjurusan untuk mengetahui jurusan kuliah yang paling sesuai dengan kemampuan dan potensinya masing-masing. Tentu saja, tes yang terakhir disebutkan ini sangat dibutuhkan oleh siswa yang akan segera lulus sekolah.
Seluruh rangkaian tes di atas bisa didapatkan dalam satu langkah hanya dengan mendaftar Tes Psikologi 3P (Potensial, Passion & Personality) - Paket Unggul. Siswa yang mengikuti psikotes ini juga berhak mendapatkan sesi konseling bersama psikolog berpengalaman. Laporan tes lengkap, termasuk skor IQ dan hasil konseling, dapat diperoleh dengan mendaftar Tes Psikologi 3P Paket Unggul sekarang!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog