APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Strategi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Tahun 2022

Persiapan pembelajaran tatap muka 2022

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Akhirnya banyak sekolah saat ini sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau juga dikenal dengan Pertemuan Tatap Muka terbatas atau PTMT. Pembelajaran tatap muka adalah proses belajar yang dilakukan secara langsung/face to face antara siswa dan guru di sekolah. Sedangkan PTM terbatas adalah pembelajaran tatap muka yang dilakukan di sekolah dengan batasan-batasan tertentu seperti jumlah siswa dan guru, dan juga lama belajar di sekolah.

Meskipun demikian, kewaspadaan terhadap penularan virus covid 19 yang saat ini sudah memiliki banyak varian harus tetap ditingkatkan. Oleh karena itu, Pemerintah telah memberikan rambu-rambu bagaimana menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka yang harus dipatuhi oleh semua pihak. Rambu-rambu yang berupa peraturan ini memuat beberapa hal seperti durasi waktu pembelajaran tatap muka terbatas, protokol kesehatan yang harus dipatuhi, hingga SOP jika ada hal yang terjadi di sekolah berkaitan dengan virus covid 19.

Dengan pengalaman penyelenggaraaan kegiatan PTM pada tahun ajaran 2021/2022, Guru Pintar dapat melakukan evaluasi dan mulai merancang strategi pembelajaran pertemuan tatap muka yang mungkin saja akan dilakukan secara penuh alias 100 persen. Persiapan pembelajaran tatap muka 2022 sangat penting supaya Guru Pintar memiliki panduan dalam melaksanakan pembelajaran di tahun ajaran nanti. Persiapan apa saja yang harus dilakukan?

1. Memilih metode pembelajaran yang tepat

Persiapan pembelajaran tatap muka 2022
Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels

Setelah sekian lama melakukan pembelajaran online, kebiasaan-kebiasaan selama BDR sudah mulai melekat baik pada siswa maupun guru. Padahal, dalam menyelenggarakan kegiatan belajar tatap muka, metode yang digunakan tidak boleh sama. Seperti Guru Pintar ketahui bahwa metode pembelajaran memiliki andil besar dalam keberhasilan sebuah proses pembelajaran.

Metode belajar tatap muka sebelum dan sesudah corona melanda tentu sangat berbeda. Ancaman virus yang masih membayang-bayangi pembelajaran tatap muka membuat Guru Pintar harus pandai-pandai merancang metode yang memiliki resiko kecil terhadap penularan virus ini. Misalnya bagaimana siswa tetap aktif dalam belajar tanpa adanya kontak fisik.

2. Membuat Persiapan Belajar

Alasan pembelajaran tatap muka diberlakukan kembali salah satunya adalah karena adanya learning loss. Banyak siswa, orang tua, bahkan guru mengeluhkan betapa tidak maksimalnya pembelajaran tanpa bertemu satu sama lain. Oleh karena itu pada pembelajaran tatap muka 2022 Guru Pintar perlu mempersiapkan dari sekarang. Persiapan penting yang saat ini harus dilakukan adalah mulai mempelajari kurikulum baru yang akan segera diberlakukan. Kurikulum 2021 atau dikenal dengan kurikulum prototipe ini memiliki beberapa perbedaan dengan kurikulum yang telah diterapkan sebelumnya. Dibutuhkan pemahaman yang mendalam sehingga dapat membuat persiapan permbelajaran dengan matang.

Setelah memahami kurikulum baru, Guru Pintar dapat mulai belajar membuat modul pembelajaran, program semester, metode pembelajaran, sumber belajar, dan lain sebagainya. Supaya persiapan yang dilakukan tepat, jangan malu untuk bertanya, mengikuti seminar atau pelatihan terkait kurikulum baru ini, atau bergabung dengan komunitas-komunitas guru yang biasanya menjadi wadah bagi para guru untuk berbagi informasi.

3. Merancang media pembelajaran

Media belajar boleh saja sama. Tetapi yang harus diperhatikan adalah apakah media tersebut masih relevan untuk digunakan pada siswa yang berbeda. Pada pembelajaran di era new normal tentu saja akan ada beberapa perubahan-perubahan. Guru Pintar harus siap dengan segala hal termasuk bagaimana membuat media yang baik untuk siswa.

Dalam membuat media, Guru Pintar harus mempertimbangkan karakter siswa, kebutuhan siswa, dan materi yang akan diberikan. Langkah-langkah untuk merancang media pembelajaran yang tepat dimulai dengan membuat peta empati untuk mengetahui keadaan dan kendala yang siswa hadapi. Setelah itu Guru Pintar dapat mendefinisikan masalah yang dihadapi siswa, dan kemudian dilanjutkan dengan mencari ide bagaimana bentuk media yang sesuai dengan peta empati dan definisi masalah yang sudah ditemukan. Langkah selanjutnya adalah membuat prototipe atau purwarupa. Setelah memiliki purwarupa media, lakukan uji coba. Guru Pintar dapat menggunakan feedback atau umpan balik yang didapatkan baik dari siswa maupun teman sejawat dapat dijadikan sebagai panduan untuk melakukan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan media pembelajaran.

4. Mendesain tugas

Tugas mandiri siswa di rumah adalah hal yang biasa dilakukan oleh siswa selama belajar di masa pandemi. Tugas sangat penting sebagai alat yang nantinya akan digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, tugas yang diberikan harus tepat dan sesuai sasaran.

Miskonsepsi yang banyak terjadi selama ini adalah tugas itu dibuatnya belakangan dan terpisah dari proses belajar mengajar itu sendiri. Kebanyakan tugas yang diberikan dalam bentuk menjawab soal-soal. Hal ini membuat tugas yang diberikan kurang efektif dalam mengukur perkembangan belajar siswa. Bagaimana bentuk tugas yang akan diberikan harus Guru Pintar tentukan setelah menentukan tujuan pembelajaran. 

5. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan


Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels

Mengajar pada pertemuan tatap muka terbatas memang diikat dengan berbagai batasan-batasan. Hal ini sering  membuat Guru Pintar lupa bahwa guru dan siswa harus tetap menikmati proses pembelajaran. Jangan hanya fokus menyampaikan materi dan memberikan tugas-tugas saja. Sehingga membuat siswa tidak bersemangat lagi dalam belajar.

Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tetap merupakan sebuah keharusan. Dengan demikian akan menambah semangat dan gairah siswa dalam belajar. Suasana belajar dapat dibentuk dengan menyediakan tempat belajar yang kondusif. Misalnya dengan membuat pengaturan-pengaturan bangku atau tata letak kelas yang tidak membosankan. Terapkan gimmick-gimmick yang menyegarkan suasana belajar, dan jangan lupa teknik mengajar yang dapat membuat siswa ketagihan.

6. Membuat SOP yang jelas dan tegas

Virus corona sudah banyak bermutasi yang terakhir adalah varian omicron dan kabarnya ada varian baru yang juga mengancam keselamatan manusia. Dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka tahun 2022, guru bersama sekolah dan juga satgas perlu membuat SOP yang akan memandu jalannya PTM. SOP mengatur berbagai aspek mulai dari syarat mengikuti PTM hingga apa yang akan dilakukan jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi pada warga sekolah.

Demikian cara mengajar efektif pada pembelajaran tatap muka  tahun 2022. Meskipun dalam keterbatasan, jangan sampai siswa tidak memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan dan juga bermakna. Salam sehat! Tetap semangat!

 

00

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog