Aktuaria

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pernah mencanangkan program 1000 aktuaris lantaran tingginya kebutuhan akan profesi aktuaris di Indonesia. Saat ini diperkirakan kebutuhan tersebut baru tercukupi 50%-nya saja. Lagipula, setiap perusahaan asuransi diwajibkan memiliki setidaknya satu orang aktuaris berdasarkan Keputusan Menkeu tahun 2003. Sebagai perbandingan, sebuah perusahaan asuransi sebenarnya membutuhkan lebih dari empat atau lima orang aktuaris.

Setelah lulus kuliah di Jurusan Aktuaria, Sobat Pintar tidak harus mengikuti ujian dan menjadi aktuaris. Masih ada pilihan profesi lain bagi Sarjana Ilmu Aktuaria segera setelah lulus, tanpa tambahan ujian lagi, antara lain sebagai ekonom, akuntan, financial adviser, analis bisnis, analis risiko, underwriter, analis investasi, statistisi, dan lain sebagainya.

Kuliah Aktuaria membuatmu banyak berkutat dengan matematika, statistika, dan analisis. Jika Sobat Pintar selama ini memiliki minat pada hal-hal tersebut, kuliah Aktuaria akan terasa bagai tantangan yang seru. Apalagi untuk lulus ujian profesi, ada 10 mata uji yang harus dilalui secara bertahap. Minat yang kuat dan kemampuan yang baik akan sangat dibutuhkan selama kuliah Aktuaria.

Untuk menjadi mahasiswa Aktuaria, Sobat Pintar tidak harus berasal dari kelas IPA di SMA. Jurusan ini sebenarnya terbuka bagi anak IPS maupun SMK, asalkan lulus seleksi masuk kuliahnya serta memiliki minat dan kemampuan di bidang matematika.