Cari Kampus
kampus_pintar_v3
Informasi Seputar Berita Kampus
Informasi spesial untuk menambah wawasan Sobat Pintar tentang Universitas Gadjah Mada (UGM)
UPH IMPACTS LIVES, 20 March 2022
Buktikan Kualitas, FH UPH Raih Juara Nasional Philip C. Jessup Moot Court Competition.
Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil menjadi juara nasional dalam babak penyisihan kompetisi Philip C. Jessup International Law Moot Court Competition (ILMCC) 2022. Keberhasilan tim ILMCC UPH pada National Round ini membawa mereka untuk melanjutkan perjuangan di International Round yang diselenggarakan secara online pada 24 Maret-10 April 2022. Prestasi ini menjadi bukti kualitas mahasiswa FH UPH diakui hingga skala internasional. Philip C. Jessup ILMCC sendiri adalah kompetisi peradilan semu internasional tertua dan bergengsi yang diikuti oleh 80 negara di dunia. Selain meraih juara nasional, tim ILMCC UPH yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2019-2022: Andrew Daniel Djapri, Cloudio Ardelle Hitipeuw, Kayla Latisya Faza, Christelle Clairine Siregar, dan Caitlynn Nadya Aurelia, juga berhasil meraih kategori Best Applicant Memorial, Best Combined Memorials Awards, dan Best Oralist untuk Cloudio Adelle Hitipeuw. “Kami sangat gembira dan bangga karena berprestasi di Philip C. Jessup Moot Court Competition. Dari kompetisi ini, kami mendapat pengalaman untuk mengimplentasikan ilmu yang kami peroleh di kelas sekaligus mengasah kemampuan dalam membuat argumentasi hukum, argumentasi banding pada persidangan, dan berkesempatan mempelajari situasi kerja profesional,” jelas Cloudio. Sepanjang kompetisi, tim ILMCC UPH harus melewati beragam tahap yang menantang, mulai dari babak eliminasi, perempat final, semifinal, dan babak final, hingga akhirnya UPH berhasil terpilih mewakili Indonesia di babak internasional, mengalahkan 13 kompetitor dari universitas lainnya. “Kami telah mempersiapkan materi dengan baik, dan persiapan ini sangat membantu kami dalam menemukan serta memahami materi-materi kompetisi, sehingga membuat tim kami selalu meraih peringkat tertinggi,” tambah Kayla. Seluruh anggota tim ILMCC UPH sepakat bahwa pencapaian ini pastinya berkat bimbingan yang diperoleh dari FH UPH. Mulai dari peran pelatih sekaligus dosen FH UPH, Jessica Los Banos, hingga para alumni UPH angkatan 2010-2017 yang turut andil dalam proses persiapan. “Pelatih dan para senior kami memiliki banyak pengalaman dan telah lebih dulu meraih beragam penghargaan. Semua masukan, arahan, dan pelatihan yang mereka berikan telah membangun kepercayaan diri dan menjadikan persiapan kami semakin matang. Semangat dan kepercayaan diri ini akan terus kami jaga untuk menghadapi tahap internasional. Kami juga bertekad untuk melakukan persiapan yang lebih maksimal dan meraih prestasi terbaik,” tutup Andrew. FH UPH berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas dan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan beragam pengalaman baik di dalam maupun luar negeri. Bagi kamu yang ingin mewujudkan cita-cita menjadi profesional handal di bidang hukum, FH UPH adalah pilihat tepat untukmu! Informasi lebih lanjut, hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaUPH IMPACTS LIVES, 20 March 2022
Buku “COVID-19 and Beyond” Hasil Kolaborasi Antar Prodi UPH Menjawab Berbagai Isu COVID-19, Beri Edukasi Pada Masyarakat.
Program Studi (Prodi) Biologi, Psikologi, dan Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH) berkolaborasi dan meluncurkan sebuah buku digital bertajuk ‘COVID-19 and Beyond’ pada 4 Maret 2022 lalu. Civitas Academica UPH yang terlibat dalam penulisan buku ini terdiri dari Dr. dr. Juandy Jo, Dr. Ir. Reinhard Pinontoan, Astia Sanjaya, S.Si, M.S., Suawa, Natania Abigail Christy, S.Si., Vivian Litanto, S.Si. dari Prodi Biologi; David Matahari, S.Psi., M.Sc. dari Prodi Psikologi; dan Dr. Henri P. Uranus dari Prodi Teknik Elektro; beserta sejumlah mahasiswa dan alumni Prodi Biologi. Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga melibatkan beberapa penulis eksternal. Harapannya, buku ini dapat menjadi sumber rujukan bagi masyarakat agar dapat mengetahui informasi akurat terkait COVID-19 dan menarik pelajaran dari pandemi ini. “Buku ‘COVID-19 and Beyond’ mengajak pembaca untuk mengupas pandemi COVID-19 secara lebih mendalam. Tidak hanya berfokus pada virus dan penyakitnya saja, tetapi juga terkait dampaknya yang luas pada berbagai aspek kehidupan kita. Di dalamnya, dibahas tentang virus SARS-CoV-2, perjalanan penyakit, penanganan COVID-19 di tingkat individu sampai negara, pengaruh pandemi terhadap ketahanan psikologis dan lingkungan, pemilahan konsumsi informasi, termasuk hoaxes, tentang pandemi, hingga upaya imunisasi terhadap SARS-CoV-2,” ungkap Dr. dr. Juandy Jo, Koordinator Tim Penulisan dan Dosen Prodi Biologi UPH. Buku ini juga menjelaskan tentang bagaimana perbandingan Indonesia dan negara lain dalam menangani pandemi. Menurut Dr. Ir. Reinhard Pinontoan, Ketua Program Studi (Kaprodi) Biologi UPH, bahwa sebenarnya Indonesia adalah salah satu negara yang cepat tanggap dalam penanganan kasus COVID-19. “Selain kolaborasi antar dosen, kami juga melibatkan alumni UPH yang saat ini berkarya di Australia, Jepang, dan Eropa. Melalui keterlibatan mereka, kami ingin menunjukkan gambaran nyata dari respon masyarakat di negara-negara tersebut terhadap kebijakan pemerintah, sehingga bisa dijadikan perbandingan. Dari situ kami dapat menjelaskan lewat buku ini bahwa Indonesia berhasil menanggulangi pandemi,” jelas Dr. Reinhard Pinontoan. Lebih lanjut, dalam buku ini juga dituangkan penjelasan mengenai efektivitas dari disinfektan, hand sanitizer, dan sinar Ultra-Violet (UV) yang selama ini selalu dipakai masyarakat selama masa pandemi dalam melawan virus. “Hand sanitizer ataupun disinfektan sudah menjadi teman kita selama pandemi. Secara efektivitas dua benda ini cukup baik karena dalam kandungannya terdapat bahan-bahan aktif bersifat virusidal yang berarti dapat membunuh virus. Tetapi dalam buku ini kita akan mempelajari lebih dalam bahwa ada peraturan-peraturan tertentu yang harus dipatuhi dalam memakai hand sanitizer dan disinfektan, serta perbandingannya dengan cuci tangan pakai sabun,” tutur Natania Abigail, S.Si., Asisten Dosen Prodi Biologi UPH. Hal serupa juga disampaikan oleh Dr. Henri Uranus, Kepala Laboratorium Elektronika dan IoT (Internet of Things) Prodi Teknik Elektro UPH, tentang penggunaan sinar ultraviolet (UV) dalam mematikan virus dan bakteri. Dalam buku ini juga dijelaskan pengetahuan mendalam mengenai sinar UV, jenis-jenis sinar UV, keefektifannya, resikonya, dan cara penggunaan sinar UV yang aman. Selain dari sisi kesehatan, keunikan dari buku ini juga terletak pada adanya penjelasan dari sisi psikologis manusia selama masa pandemi yang dijelaskan oleh salah satu Dosen Prodi Psikologi UPH, David Matahari, S.Psi., M.Sc. Beliau memaparkan bahwa sejak awal pandemi bahkan hingga kini, beragam hoaks tersebar di tengah masyarakat. David juga menjelaskan bagaimana kecenderungan individu dalam memilih dan memilah informasi. “Di buku ini saya tuangkan analisis dari dua sistem berpikir yaitu cepat dan lambat dalam menerima suatu informasi. Kebanyakan manusia memakai sistem berpikir yang pertama yaitu cepat dalam mengolah informasi. Inilah yang rentan sekali dalam menyikapi berita hoaks selama masa pandemi,” katanya. Peluncuran buku ini tentu menjadi kebanggaan bagi UPH dan juga menjadi bukti kontribusi nyata UPH bagi masyarakat. UPH berharap buku ‘COVID-19 and Beyond’ mampu menjadi salah satu media dalam mengedukasi masyarakat dan turut mengambil peran dalam mengurangi penyebaran virus SARS-COV-2 serta dampaknya, dari beragam sudut pandang. Buku ini dapat diakses melalui Google Playstore atau di link berikut https://bit.ly/Covid-19andBeyond. UPH terus berkomitmen memberi dampak positif bagi masyarakat, baik melalui penelitian maupun beragam kegiatan pengembangan dan implementasi ilmu pengetahuan. Mari bergabung dan ciptakan dampak positif bersama UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaUPH IMPACTS LIVES, 20 March 2022
Komitmen LKBH FH UPH Beri Bantuan Hukum Gratis Untuk Masyarakat Tidak Mampu.
Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (LKBH FH UPH) terus berkontribusi memberikan pelayanan konsultasi dan bantuan hukum gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. LKBH FH UPH yang telah berdiri sejak 1 Februari 2006 merupakan perwujudan dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam Tri Dharma Pendidikan Tinggi. Kegiatan LKBH FH UPH sendiri yaitu mencakup konsultasi, bantuan hukum dan juga kerap melakukan penyuluhan di bidang hukum. Melalui kegiatan yang dilakukan, LKBH UPH berharap dapat membantu masyarakat yang mengalami masalah hukum. Rizky Karo Karo, Dosen Hukum UPH dan Sekretaris Pelaksana Harian LKBH FH UPH menjelaskan bahwa kegiatan LKBH FH UPH menyasar kepada masyarakat kurang mampu, khususnya yang berada di area Tangerang Raya. “LKBH UPH memberikan konsultasi hukum yang terbagi dalam lingkup hukum perdata dan hukum pidana. Selama pandemi, kami juga terus berupaya maksimal memberikan konsultasi hukum secara daring dan melalui tatap muka jika diperlukan. Adapun syarat mendapatkan bantuan hukum secara gratis adalah warga diminta untuk mengurus terlebih dahulu Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Pejabat Pemerintahan yang berwenang, misalnya Lurah atau Kepala Desa, atau dokumen pengganti sesuai aturan yang berlaku seperti Kartu Indonesia Sehat atau Kartu Beras Miskin,” jelas Rizky. Salah satu bukti kegiatan dan kontribusi nyata yang telah dilakukan oleh LKBH FH UPH adalah berpartisipasi dalam rangkaian hari ulang tahun Kota Tangerang ke-29 pada 21 Februari 2022 dengan memberikan konsultasi hukum gratis secara virtual untuk masyarakat yang berada di daerah Kecamatan Tangerang. “Antusias warga yang daftar sangat besar. Pada acara tersebut kami memberikan konsultasi seputar permasalahan hukum di bidang ketenagakerjaan dan di bidang hukum keluarga khususnya perkawinan. Bagi warga yang ingin mendapatkan pendampingan hukum secara lanjut maka harus mendaftar kembali dengan membawa surat-surat yang diperlukan,” kata Rizky. LKBH FH UPH juga ditunjuk oleh Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Tangerang menjadi salah satu Lembaga Bantuan Hukum yang terpilih dalam memberikan konsultasi dan bantuan hukum virtual secara gratis. Kegiatan yang dilaksanakan pada 16 Maret 2022 ini berlangsung dari Gedung Pusat Pemerintah Kota Tangerang. Di sisi lain, LKBH FH UPH terus berkontribusi dalam memberikan wawasan terkait bidang hukum. Salah satunya dengan partisipasi Rizky Karo Karo sebagai perwakilan LKBH UPH di acara ‘Obrolan Peneliti’ dengan tema “Kualitas Layanan Bantuan Hukum Sebagai Perwujudan Akses Keadilan”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia (BALITBANG Hukum dan HAM), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham RI), dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum HAM Banten. Menurut Rizky, kehadiran Lembaga Bantuan Hukum di Indonesia sangat bermanfaat bagi penduduk Indonesia khususnya bagi masyarakat kurang mampu, karena hal ini adalah perwujudan dari prinsip access to justice, yaitu hak mendapatkan akses keadilan bagi seluruh masyarakat. Dalam pelaksanaanya, LKBH FH UPH turut melibatkan mahasiswa FH UPH, yaitu dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memberi penyuluhan seputar bantuan hukum secara langsung kepada warga di sekitar Tangerang. Dengan ini, para mahasiswa UPH mendapat pengalaman dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kelas. Fakultas Hukum UPH berkomitmen untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat melalui pelayanan bantuan hukum berkualitas juga dalam mendidik mahasiswa untuk menjadi profesional di bidang hukum yang berintegritas dan memiliki karakter untuk melayani sesama. Mari bergabung menjadi bagian Fakultas Hukum UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaUPH IMPACTS LIVES, 20 March 2022
Jalin Kemitraan Internasional, Akuntansi UPH Resmi Kerja Sama dengan ACCA dan ICAEW.
Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Pelita Harapan (UPH), baik dari kampus Lippo Village, Medan, dan Surabaya, telah resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua lembaga akuntansi internasional yaitu Association of Chartered Accountants (ACCA) dan Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) pada 23-24 Februari 2022 lalu. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UPH, DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., dan Ketua Program Studi Akuntansi UPH, Dra. Wijaya Triwacaningrum, S.E., M. A., Ak., CA., CMA., CSRS., CSRA., serta Hani Karunia, MBA., Msc. selaku Market Head ACCA Indonesia, juga Conny Siahaan, selaku ICAEW Head of Indonesia. Kerja sama ini membuka kesempatan bagi mahasiswa Prodi Akuntansi untuk dapat melengkapi diri dengan pengetahuan, sertifikasi bertaraf global, dan menyiapkan diri menjadi lulusan yang siap bersaing secara global. Rektor UPH menyambut baik kerja sama dan mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bukti nyata bahwa UPH merupakan kampus berstandar global. “UPH sangat bersyukur bisa bekerja sama baik dengan ACCA dan ICAEW karena memang UPH selalu berorientasi untuk mencapai kampus global reach and global quality. Sehingga dengan penandatanganan ini, semakin membuktikan komitmen UPH untuk memiliki kemitraan global guna mendukukung pengembangan Prodi Akuntansi UPH. Saya berharap kerja sama ini akan semakin mempersiapkan mahasiswa kita untuk mencapai standar global, sehingga mampu berkontribusi bagi Indonesia dan dunia; dimanapun tempat mereka berkiprah,” ucap Rektor UPH. Lebih lanjut Ketua Prodi Akuntansi UPH Dra. Wijaya menyatakan bahwa kerja sama ini tentu akan semakin menambah wawasan keilmuan di bidang akuntansi secara global dan kesempatan mengambil sertifikasi, yang akan semakin memberi nilai tambah bagi para lulusan. “Dengan kerja sama ini, mahasiswa Akuntansi UPH bisa mulai mengambil tahapan-tahapan sertifikasi sedari awal bersamaan dengan tahun tertentu saat mereka kuliah, sehingga pencapaian nilai tambah tersebut dapat diraih lebih awal. Peluang ini akan memacu mereka untuk menjadi individu yang kompetitif saat bersaing di dunia kerja,” ungkap Dra. Wijaya. Menanggapi kemitraan ini, pihak ICAEW yang diwakili oleh Conny Siahaan berharap dapat melakukan kolaborasi dalam bidang pertukaran informasi, peningkatan kapasitas para dosen, dan juga dukungan belajar untuk para mahasiswa yang mengambil kualifikasi ICAEW dimana mereka diharapkan dapat menjadi chartered accountants. Hal serupa juga disampaikan oleh pihak ACCA yang diwakilkan oleh Hani Karunia, “Sebagai organisasi global, ACCA telah menjadi advokat yang aktif dan antusias dalam memajukan profesi akuntansi di banyak wilayah dengan membangun hubungan kerja bersama para pemangku kepentingan; khususnya mitra pendidikan seperti UPH. Kerja sama mutual ini menjadi cara dalam meningkatkan pengalaman mahasiswa UPH sebagai calon anggota ACCA, mengantisipasi masa depan dari komunitas akuntansi, serta profesi akuntansi secara menyeluruh,” jelas Hani Karunia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH terus berupaya melakukan kerja sama dengan perusahaan maupun organisasi besar lainnya guna mengembangkan program-program pembelajaran yang transformatif dan relevan sehingga menghasilkan lulusan berkualitas yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Jadilah bagian dari UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaUPH Resmi Buka Pusat Studi G20 Indonesia, Pertama di Wilayah ASEAN.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pelita Harapan (UPH) secara resmi membuka Pusat Studi Group of Twenty (G20) Indonesia. Peresmian dilakukan secara daring oleh Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI), Stephanie Riady, B.A., M.Ed., Executive Director Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), dan DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc. selaku Rektor UPH. Pusat Studi yang akan dijalankan selama 5 tahun ini berfokus menjadi ‘Knowledge Hub G20’ pertama di Asia Tenggara yang berkontribusi untuk membantu panitia nasional G20 dalam hal riset, inovasi, penyediaan pakar, dan masukan dari sisi akademik. Menko Perekenomian RI menyatakan, Pusat Studi G20 yang pertama di ASEAN ini dapat menjadi pusat penelitian studi baru dalam rangka mendukung penanganan isu-isu global. “Pusat Studi G20 di UPH menjadi pusat studi berbasis universitas pertama di Indonesia maupun di Kawasan ASEAN. Kami berharap, pusat studi ini dapat menghasikan penelitian-penelitian baru tentang studi Geopolitik dan Geoekonomi pasca Covid-19 nanti. Saya sangat berharap pusat studi ini dapat melibatkan dan juga menghadirkan para global experts untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia,” ungkapnya. Dalam kesempatan ini, Rektor UPH juga menyambut gembira atas dibukanya Pusat Studi G20 di UPH. Ia menyatakan bahwa Pusat Studi ini menjadi komitmen UPH untuk terus berkontribusi aktif bagi kemajuan bangsa. “Pusat Studi G20 di UPH merupakan bentuk kontribusi produktif UPH kepada komunitas akademis juga pemerintah untuk aktif memberikan masukan yang bermanfaat terhadap panitia nasional Presidensi G20 sekaligus guna meningkatkan kerja sama multilateral. Saya bersyukur UPH mendapat kepercayaan ini, dan UPH akan berperan maksimal dalam memenuhi tujuan Pusat Studi G20, yaitu sebagai ‘Knowledge Hub G20’ pertama di Asia Tenggara,” jelas Rektor UPH. Respon positif juga diberikan oleh Stephanie Riady, B.A., M.Ed., ia mengungkapkan, “Sebagai satu-satunya universitas swasta yang memiliki Pusat Studi G20, kami berkomitmen untuk siap berperan maksimal guna mendukung kesuksesan Pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan Presidensi G20. Pembukaan Pusat Studi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperkaya proses pendidikan di UPH.” Amelia Joan Ribka Liwe, S.S., M.A., Ph.D. selaku Managing Director Pusat Studi G20 UPH dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Hubungan Internasional (MHI) UPH mengatakan, tujuan dari Pusat Studi ini adalah untuk mempromosikan pertukaran intelektual dan pembangunan pengetahuan tentang G20 termasuk prioritas dan implementasinya. “Pembentukan Pusat Studi G20 berfokus pada lima tujuan awal yaitu membangun fasilitas fisik di kampus UPH dan struktur organisasi, meningkatkan kesadaran masyarakat akan kepresidenan G20 Indonesia melalui sosialisasi media dan kegiatan penjangkauan masyarakat serta membangun jaringan sarjana internasional yang berkepentingan dengan G20, mengembangkan akuisisi materi G20 yang sistematis dan membuat sistem penyimpanan online untuk materi G20, mempromosikan pertukaran intelektual dan pemahaman interdisipliner tentang G20 melalui kuliah umum bulanan dan diskusi, juga mendorong proyek penelitian dan publikasi yang berorientasi pada kebijakan,” jelasnya. Rangkaian pembukaan Pusat Studi G20 juga disertai dengan kegiatan ‘The Indonesian G20 Studies Center International Symposium’ dengan menghadirkan para akademisi, peneliti, tenaga pendidik, mahasiswa, serta pemerhati dari dalam dan luar negeri. Pusat Studi G20 UPH merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi UPH, khususnya FISIP UPH, atas kepercayaan dan dukungan serta kerja sama untuk saling menunjang kegiatan-kegiatan penelitian dan forum diskusi ilmiah. FISIP UPH akan selalu menyediakan tenaga peneliti yang mumpuni dan fasilitas yang diperlukan dalam menjalankan Pusat Studi G20.
Baca SelengkapnyaBEM ONE-UPH Berikan Donasi Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pelita Harapan (UPH) yang terdiri dari kampus Lippo Village, Surabaya, dan Medan melakukan aksi sosial ‘ONE-UPH Peduli Semeru’ sebagai bentuk kepedulian dari mahasiswa UPH terhadap warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur. Pengumpulan donasi yang dilakukan mulai 13 Januari sampai 6 Februari 2022, telah mengumpulkan dana sebanyak Rp.18.083.065 dan disalurkan melalui Wahana Visi Indonesia (WVI) pada 11 Februari 2022 lalu. Aksi sosial ini diikuti dan didukung penuh oleh segenap civitas akademika serta 44 organisasi kemahasiswaan dari ketiga kampus UPH. “Erupsi Gunung Semeru pada bulan Desember 2021 tercatat setara dengan jumlah erupsi Gunung Semeru dalam 13 tahun terakhir dan saat ini masih berstatus level 3 atau siaga. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan masyarakat setempat. Sebagai sesama, tentu kita memiliki tanggung jawab untuk menolong saudara-saudara kita yang terdampak dan aksi yang kita lakukan saat ini bersama dengan Wahana Visi Indonesia menjadi bentuk nyata dari kepedulian itu,” jelas Felicia Sharon selaku Ketua BEM UPH Lippo Village periode 2021/2022. Curtis Jay Taylor Ph.D., selaku Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan UPH, merespon positif dan turut memberikan dukungan penuh dalam aksi ONE-UPH Peduli Semeru. Menurutnya, aksi ini merupakan cerminan dari misi UPH yaitu membentuk karakter mahasiswanya memiliki rasa kepedulian untuk melayani sesama. “Saat ini bencana alam letusan Gunung Semeru telah mengakibatkan kerusakan yang signifikan. Banyak warga yang harus diungsikan, juga banyak keluarga kehilangan orang yang dicintai, kehilangan mimpi dan pekerjaan, serta mengalami luka yang parah. Apa yang kita lakukan ini adalah bentuk respon kita terhadap bencana yang terjadi dan juga merupakan bentuk kasih, kepedulian terhadap sesama, dan ucapan syukur kita terhadap kebaikan Tuhan. Saya percaya Tuhan memberkati setiap usaha mereka yang melayani bagi kemuliaan-Nya,” ungkap Curtis Jay Taylor. UPH berharap dana donasi yang telah terkumpul dapat membantu meringankan beban warga terdampak di wilayah sekitar Gunung Semeru dan kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkala. Aksi sosial yang dilakukan BEM ONE-UPH menjadi bukti bahwa mahasiswa UPH tidak hanya dibekali dalam bidang akademik saja, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang membawa perubahan, serta menjadi berkat bagi bangsa dan sesama. Mari bergabung dengan UPH sekarang! Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Student Consultant di 0811-1790-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaDukung Implementasi MBKM, SoD UPH Berpartisipasi dalam Program MSIB.
School of Design (SoD) Universitas Pelita Harapan (UPH) mendukung kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan menjalankan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) pada tahun ajaran semester ganjil 2021-2022. MSIB merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin memperlengkapi dirinya dengan menguasai kompetensi spesifik dan praktis yang juga dicari oleh Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). “Program ini menjadi sangat penting karena dengan program Kampus Merdeka MSIB, mahasiswa diberi kesempatan untuk mencari pengalaman profesional melalui magang ataupun mencari ilmu dan studi yang dapat memperlengkapi pengetahuan yang diberikan di kampus melalui Studi Independen. Mahasiswa menjadi kaya pengalaman juga pengetahuan yang akan menambah bekal mereka saat sudah selesai dan bekerja nanti,” kata Dr. Martin L. Katoppo, S.T., M.T., selaku Dekan SoD UPH. Salah satu mahasiswa dari program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH peminatan Sinematografi yaitu, Rahel Ayustine (2019) menjadi mahasiswa yang mengikuti program MSIB dan menjalankan masa magang di PT Mojadi Aplikasi Indonesia (Mojadi App), sebuah platform edukasi pelajar Indonesia yang memberikan solusi dari kekhawatiran dan kebingungan akan masa depan melalui berbagai fitur e-learning. Mojadi App sendiri merupakan sebuah perusahaan yang tergabung dalam program Kampus Merdeka Kemendikbudristek RI. Rahel mengaku selama program magang, ia banyak mendapatkan hard skills seperti keterampilan, complex problem solving, analytical skills, maupun soft skills seperti etika profesi/kerja, komunikasi, dan kerja sama. “Selama ikut program MSIB di Mojadi App, saya mendapat pengalaman yang paling unik yaitu dapat mempraktekan pekerjaan secara langsung pada saat situasi pandemi yang berawal dari pra produksi hingga pasca produksi untuk mendapatkan hasil yang bagus dalam bentuk video. Selain itu saya juga mendapatkan banyak bimbingan dari mentor-mentor yang baik dan berprestasi di bidang akademik,” ungkapnya. Bagi Rahel, dengan mengikuti program MSIB ini ia bisa mendapatkan pengayaan pengalaman profesional dan pengetahuan dari luar kampus, sehingga ia dapat melihat dan merasakan perkembangan dunia profesi serta keragaman pengetahuan yang ada di luar. UPH akan terus mendukung visi misi yang disampaikan oleh Kemendikbudristek dan semakin meningkatkan kerjasama UPH dengan institusi mitra strategis dari dalam maupun luar negeri untuk dapat mengimplementasikan program-program dari MBKM. Di SoD UPH, para mahasiswa terus dibimbing hingga mampu menjadi desainer yang berkualitas serta menghadirkan inovasi desain berkelanjutan dan transformasional. Jadilah bagian dari UPH sekarang! Untuk informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1790-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaUPH Ditunjuk Komisi IX DPR RI Sebagai Mitra Diskusi Dalam Penyusunan RUU POM.
Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali mendapatkan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) dari Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam membahas Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Pengawasan Obat dan Makanan (POM) pada 10 Februari 2022 secara daring. Rektor UPH, DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak beserta dengan jajaran rektorat dan para Dekan Fakultas UPH, menyambut baik kunjungan virtual dari Tim Panitia Kerja (Panja) RUU POM yang dipimpin oleh Charles Honoris selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dan juga ketua tim. Kunspik ini bertujuan untuk mendapatkan masukan konkret dari para akademisi di UPH sebagai substansi yang diatur dalam penyusunan RUU dan nantinya akan dijadikan bahan untuk memfinalisasi RUU POM. Dalam kunspik tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris menjelaskan bahwa negara memiliki kewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Tetapi pada kenyataannya, sampai saat ini masih terdapat produk obat dan pangan olahan yang beredar tidak memenuhi persyaratan keamanan. “Undang-Undang tentang POM sangat diperlukan untuk mengatur pengawasan obat, kosmetika, dan pangan olahan secara khusus sehingga dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat. Untuk itulah kami memerlukan rekan diskusi dan masukan dari berbagai stakeholders termasuk lingkup akademisi seperti UPH, karena UPH merupakan salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia yang memiliki ekspertis di bidang obat-obatan dan makanan olahan. Sehingga kami mendapatkan masukan-masukan yang konkret dan bisa membantu kami merumuskan RUU ini,” jelas Charles. Lebih lanjut, Charles mengatakan bahwa RUU POM ini penting untuk dibahas oleh institusi pendidikan karena banyaknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kapabilitas, kemampuan serta pengetahuan yang ahli di bidangnya. Menurutnya, UPH adalah salah satunya yang memiliki tenaga pengajar profesional dan mumpuni. “Kami memilih UPH sebagai mitra diskusi karena kami yakin UPH merupakan universitas yang memiliki tenaga pengajar unggul dan berkualitas. Terlebih lagi, tadi kami juga dapat masukan untuk melakukan terobosan dalam mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) pengawasan obat dan makanan. Saya rasa itu merupakan masukan yang sangat baik sekali untuk kami terutama Badan POM, sehingga kami bisa lebih intens untuk mengawasi pengolahan makanan dan obat-obatan. Kalau misalnya nanti akan terwujud pengadaan LBH POM di kampus-kampus, saya rasa yang diuntungkan adalah masyarakat kita karena pengawasan obat dan makanan bisa dijangkau lebih luas lagi dan lebih dekat kepada masyarakat,” ungkap Charles. Hal serupa juga disampaikan oleh Rektor UPH, menurutnya perlu adanya dorongan untuk mendirikan LBH POM yang di prakarsai oleh setiap perguruan tinggi, di bawah koordinasi Fakultas Hukum dengan melibatkan para ahli dari disiplin ilmu Farmasi, Teknologi Pangan, Kedokteran, Pertanian, dan Program Studi (Prodi) terkait lainnya. “Secara umum, sistem pengawasan obat dan makanan sudah cukup baik. Yang masih perlu ditingkatkan adalah keterlibatan para pemangku kepentingan dalam pengawasan. Untuk itu dukungan sistem informasi yang terpadu dan mudah diakses oleh masyarakat luas sangat dibutuhkan, baik untuk sarana pengaduan maupun penyebaran informasi yang tepat. LBH POM perguruan tinggi secara sinergis menjadi mitra Badan POM independen yang berpartisipasi dalam menjalankan pengawasan obat dan makanan, termasuk menampung pengaduan masyarakat sebagai bagian dari misi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). UPH senantiasa berharap bisa berperan dalam aspek pembangunan Indonesia,” kata Rektor UPH. UPH berharap hasil dari diskusi ini akan diolah dan dijadikan rekomendasi oleh DPR RI yang akan mengakomodir kritik dan saran tersebut agar penyusunan RUU POM ke depan menjadi efektif. UPH terus berupaya untuk bersinergi dengan pemerintah dalam memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik. Jadilah bagian dari UPH sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaSambut Hari Cahaya Sedunia, Teknik Elektro UPH Adakan Webinar Menambah Wawasan Teknologi Cahaya.
Dalam rangka menyambut Hari Cahaya Sedunia, Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Himpunan Optika Indonesia mengadakan webinar dengan tema “Accelerating Artificial Intelligence with Light” pada 21 Januari 2022 lalu. Webinar ini menghadirkan Darius Bunandar, Ph.D., selaku Chief Scientist dan Founder dari Lightmatter, sebagai pembicara yang membahas penggunaan prosesor fotonik dimana ini dapat mempercepat sekaligus menghemat daya dari prosesor untuk Artificial Intelligence (AI). Fotonika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara cahaya dan material, khususnya menekankan pada perangkat dan juga sistem berbasis cahaya. Dalam presentasinya, Darius Bunandar menjelaskan tantangan dunia elektronik saat ini dan bagaimana cahaya dapat dijadikan sebuah alat untuk mengakselerasi AI melalui photonic computing. “Saat ini fenomena dark silicon telah terjadi dimana kita tidak bisa menggunakan prosesor sepenuhnya sekaligus tanpa membuatnya terbakar. Dengan kata lain kita hampir menyentuh batas penggunaan teknologi transistor, namun di saat yang sama computer requirements untuk AI semakin bertumbuh pesat. Solusinya adalah fokus pada GeMM (General Matrix Multiplication),” papar Darius. Lightmatter berhasil membuat prosesor fotonik yang mampu melakukan operasi GEMM dengan kecepatan dan penghematan daya lebih baik daripada prosesor komersial yang ada saat ini. Lightmatter juga akan mengeluarkan prosesor fotonik bernama “Envise”, dibuat dengan teknologi silikon fotonik yang memiliki interface ke chip elektronik sementara proses GEMM dilakukan secara optic. Melalui webinar ini, Dr. Marincan Pardede, S.Si., M.Si., selaku Ketua Prodi Teknik Elektro UPH, berharap cabang ilmu fotonika yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas Indonesia dapat lebih dikenali fungsi dan perannya dalam perkembangan teknologi saat ini. “Pada zaman sekarang, begitu pentingnya era AI di dalam perkembangan Industri 4.0. Pekerjaan manusia sekarang sudah dapat lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi AI. Tentunya, hal ini sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat, terutama mahasiswa kami di UPH karena ini ada kaitannya juga dengan teknologi cahaya yang akan dipelajari dan sangat berguna di masa depan,” Jelas Dr. Marincan. Prodi Teknik Elektro UPH terus menawarkan kurikulum terpadu yang membekali mahasiswa dengan prinsip ilmiah dan rekayasa yang fundamental, juga dengan berbagai kerjasama yang menghasilkan program-program berkualitas. Segera daftarkan dirimu di UPH! Untuk informasi lebih lanjut, daftar di sini atau hubungi Student Consultant di 0811-1790-901.
Baca SelengkapnyaDosen Prodi Arsitektur UPH Raih Juara 1 Sayembara Pemprov DKI ‘Desain Bundaran HI’.
Dosen Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH), Ar. Firman Setia Herwanto, IAI., berhasil meraih juara pertama dalam pagelaran Sayembara Desain Bundaran Hotel Indonesia (HI), diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Sarana Jaya dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta. Penjurian sayembara dilakukan pada 25 Januari 2022 lalu bersama Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D., sebagai Juri Kehormatan. Sayembara ini bertujuan untuk menyaring ide-ide baru dalam upaya penataan fasilitas publik di kawasan Bundaran HI yang nantinya akan saling berintegrasi dengan kawasan Tanah Abang. “Ketertarikan saya pada perancangan ruang publik yang mampu memberikan pengalaman baru bagi masyarakat lewat karya arsitektur, menjadi motivasi saya untuk mengikuti sayembara ini. Pastinya prestasi ini sungguh membanggakan karena mampu berkontribusi di proyek besar untuk lokasi strategis kota Jakarta. Terlebih ketika kerja keras saya dengan tim dari PT Arkonin terbayar ketika mengetahui publik merasakan manfaat dan mengapresiasinya,” jelas Firman. Bagi Firman, di sinilah peran seorang arsitek yaitu mampu berdampak dan memberi pengalaman berbeda, unik, dan khas kepada publik melalui konsep arsitektur. Semangat ini yang dituangkan Firman melalui karyanya yang berfokus pada ‘eye-level movement’. Firman dan tim membangun galeri di sekitar cawan (bundaran dan kolam) dengan level galian rendah, sehingga para pejalan kaki masih bisa menikmati pemandangan langit kota. Ditambah dengan fasilitas jalur sepeda dan jembatan penyeberangan yang dibangun terintegrasi. Seluruh konsep desain dari Firman dan tim ini telah melalui serangkaian proses penilaian, mulai dari penjurian, persiapan rancangan teknis, materi animasi, dan sket tiga dimensi (3D), hingga terpilih sebagai juara. Menurut Firman, pengalaman ini begitu berkesan karena ia mendapat kesempatan untuk bisa mempelajari sejarah serta kondisi cagar budaya yang penting dalam proses penataan kota. Melalui pengalamannya mengikuti sayembara, Firman juga memberikan pesan bagi mahasiswa/i di Arsitektur UPH. “Baik di perlombaan atau pun ketika kita mengerjakan proyek, tanamkan selalu semangat melakukan yang terbaik. Pengorbanan tenaga dan waktu pasti terbayar dengan apresiasi masyarakat sekitar ketika pekerjaan kita memberikan dampak. Jangan ragu ikut kompetisi, karena ini dapat menjadi tempat kalian meningkatkan keahlian,” pesan Firman. Prestasi yang diraih Dosen Prodi Arsitektur UPH ini telah menjadi bukti bahwa UPH memiliki pengajar yang berkompeten dan berkualitas. Mari bergabung dengan UPH, jangan ragu untuk memulai perjalanan pendidikanmu dan raih berbagai prestasi bersama UPH! Daftar di sini atau Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaTerima Penghargaan Internasional, Alumni Desain Produk UPH Raih Good Design Award 2021.
Aditya Cipta Sugandha & Christine Natalia, Alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) Program Studi (Prodi) Desain Produk, berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang Good Design Award 2021 yang diselenggarakan oleh Chicago Athenaeum Museum dan Museum of Modern Art (MoMA), New York, Amerika Serikat. Kompetisi internasional ini merupakan suatu pagelaran seni tahunan yang telah diadakan sejak tahun 1950, meliputi kategori desain industri, produk, dan grafis, serta melibatkan seniman-seniman dari berbagai negara. “Pada saat pengumuman pemenang, kami sulit percaya. Akan tetapi, kami merasa kalau usaha dan kerja keras kami sungguh telah membuahkan hasil seperti yang kami harapkan. Kami senang karena telah membanggakan orangtua kami melalui kompetisi internasional ini. Selain itu, kami juga telah membuktikan kepada relasi kami bahwa pendidikan dari UPH sangat berkualitas,” kata Aditya bangga. Dalam ajang kompetisi internasional ini, Aditya dan Christine telah melakukan proses konsep dan sketsa kasar sejak pertengahan tahun 2019. Keduanya saling bekerjasama dengan baik dalam melakukan pemilihan desain akhir, pembuatan sample, media grafis dan kelengkapan dokumen, hingga pada bulan Februari 2020 hasil karya mereka diajukan dalam Good Design Award. Kerjasama antara Aditya dan Christine melahirkan sebuah karya yang disebut sebagai “Hito”, sebuah bangku serbaguna yang dirancang agar pengguna dapat berintaksi dengan hewan peliharaan mereka. Selain desain yang unik, “Hito” menawarkan fitur rak bawah yang dapat digunakan sebagai tempat berbaring hewan peliharaan atau sebagai tempat penyimpanan buku-buku favorit pengguna. Sisi depan bangku memiliki fitur yang menawarkan pengguna untuk dapat memilih desain yang sesuai dengan selera mereka. Sepanjang kompetisi, Aditya dan Christine mengingat berbagai mata kuliah yang dipelajari selama menempuh studi di Prodi Desain Produk, khususnya mata kuliah Mebel dan Computer Modeling, dimana ilmu ini mereka gunakan dari proses awal hingga hasil desain akhir. “Kami merasa semua mata kuliah yang ditempuh selama di UPH, dan setiap pembelajaran dari para dosen UPH telah membantu kami dalam mempertimbangkan juga menetapkan keputusan selama proses persiapan kompetisi ini. Selama kami menjadi mahasiswa, UPH sering menawarkan berbagai aktivitas dan kompetisi kepada mahasiswanya untuk berpartisipasi. Aktivitas organisasi diluar jam kuliah juga sangat membantu kami dalam berinteraksi dan memberanikan diri untuk ikut berkarya,” ungkap Christine. Prodi Desain Produk UPH terus memperlengkapi mahasiswa dengan program pendidikan berkualitas dan dosen-dosen yang berpengalaman. Sama seperti Adithya dan Christine, kamu juga bisa memulai perjalananmu di UPH dan meraih berbagai prestasi. Ayo, daftarkan dirimu sekarang! Daftar di sini. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaUPH Resmi Buka Prodi Baru D4 Teknologi Laboratorium Medis.
Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka Program Studi (Prodi) baru yaitu Diploma 4 (D4) Teknologi Laboratorium Medis (TLM). Prodi ini secara resmi akan memulai kelas pertama pada Agustus 2022. TLM adalah pelayanan laboratorium kesehatan untuk mengetahui keadaan tubuh seseorang terhadap kondisi suatu penyakit dengan cara melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia. Program D4 TLM UPH dapat ditempuh dalam waktu empat tahun dengan jumlah total SKS adalah 144. “Tentunya kami sangat bersyukur, karena akhirnya Prodi D4 TLM kini dibuka, di bawah naungan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) bersama-sama dengan D3 dan S1 Farmasi. Kami berkomitmen agar Prodi D4 TLM ini dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dunia pendidikan kesehatan di Indonesia, juga para lulusan nya nanti yang akan berperan serta dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu hadirnya D4 TLM diharapkan dapat memperlengkapi prodi-prodi yang telah ada di UPH sekarang ini sehingga dapat semakin maju dan berkembang bersama dalam mencapai visi dan misi UPH,” kata Dela Rosa, M.M., M.Sc.Apt., selaku Dekan FIKES UPH. Program Studi D4 TLM memiliki keunggulan dalam hal Diagnostik Molekuler, di mana bidang ini masih sangat jarang didalami oleh universitas lain. Dengan adanya Pandemi Covid-19, pemeriksaan Molekuler mulai dikenal oleh masyarakat luas karena pemeriksaan utama yang digunakan untuk Covid-19 adalah Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan salah satu teknik pemeriksaan secara Molekuler. “Dengan adanya pembukaan prodi ini, UPH dapat mengembangkan metode Diagnostik yang lebih baik secara khusus dalam bidang Diagnostik Molekuler, hal ini merupakan keunggulan dari program studi D4 TLM UPH. Sehingga para lulusan nantinya dapat membantu dokter-dokter untuk dapat menegakkan Diagnostik yang lebih valid,” kata Maroloan Aruan, M.Si., selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) D4 TLM. Prodi D4 TLM juga menjalin kerjasama dengan PT. Siloam International Hospitals Tbk yang menaungi semua Rumah Sakit, Laboratorium, dan Klinik Siloam, dimana hal ini akan memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL). Rektor UPH, DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. menyambut baik dibukanya prodi baru ini. Ia mengatakan bahwa pembukaan prodi D4 TLM merupakan suatu kesempatan baik bagi UPH untuk berperan dalam memajukan pelayanan kesehatan di Indonesia. “Kita tahu bahwa salah satu pembangunan yang sangat penting adalah di sektor kesehatan dan kita bersyukur bahwa upaya kita untuk memajukan pelayanan kesehatan di Indonesia semakin dilengkapi dengan adanya Prodi D4 TLM ini. UPH terus berusaha secara maksimal dalam menyiapkan tenaga kesehatan profesional yang berkualitas,” kata Rektor UPH. Dengan dibukanya prodi D4 TLM, UPH membuktikan komitmennya untuk memberikan pendidikan terbaik bagi para mahasiswa yang berfokus pada bidang Diagnostik Molekuler guna menghasilkan lulusan berkualitas tinggi dan unggul dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaFakultas Hukum UPH Adakan Seminar Nasional, Berikan Jawaban Mengenai Tax Amnesty.
Program Studi (Prodi) Doktor Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan seminar nasional bertajuk ‘Investasi, Industri, dan Tax Amnesty’ yang diselenggarakan secara hybrid, bertempat di UPH Learning Hub, Cikarang pada 26 Januari 2022. Seminar nasional ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat selaku wajib pajak, khususnya mengenai pemberlakuan Tax Amnesty sebagai sarana untuk memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan urusan pajak setiap tahunnya. Seminar ini menghadirkan Dr. Edy Gunawan, SE., SH., M.Ak., CA., BKP., CLA., selaku Konsultan Audit dan Pajak, yang juga merupakan Alumni Doktor Hukum UPH Angkatan 2013, dan Dr. Drs. Hadi Poernomo, AK., CA., MBA., salah satu alumni UPH yang mendapatkan gelar Doktor Hukum pada tahun 2021, sekaligus sebagai Dirjen Pajak periode 2001-2006, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2009-2014. Dalam pemaparannya, Dr. Edy menyampaikan bahwa kelalaian para pelaku usaha maupun pekerja dalam menyelesaikan tanggung jawab pajak tahunan dapat menyebabkan sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan. “Tujuan dari Tax Amnesty itu sendiri adalah memberikan suatu pengampunan, dimana wajib pajak yang ikut dapat dibebaskan dari penetapan Surat Ketetapan Pajak (SKP). Tax Amnesty juga menjadi fasilitas dirapikannya database para wajib pajak agar urusan perpajakan terselesaikan,” ungkapnya. Hal serupa juga turut disampaikan oleh Dr. Hadi Poernomo. Menurutnya, akan sangat disayangkan apabila wajib pajak tidak mengikuti program Tax Amnesty yang sudah memasuki jilid kedua ini. Pemberlakuan Tax Amnesty jilid kedua telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2022 mendatang. Wajib pajak hanya perlu mengakses website resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan di https://pajak.go.id/pps, dan mengisi beberapa formulir yang tertera. “Dengan mengikuti Tax Amnesty, hal ini akan memudahkan para wajib pajak untuk menyelesaikan urusan pajak yang tertunda di tahun-tahun sebelumnya. Urusan pajak yang terselesaikan tentunya akan memberikan keuntungan bagi para wajib pajak serta dapat meningkatkan kualitas perekonomian negara,” jelas Dr. Hadi. Kualitas hukum dan perekonomian negara ada di tangan generasi selanjutnya. Melalui pendidikan yang berkualitas, Fakultas Hukum UPH menjadi pilihan tepat dan terpercaya dalam mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi generasi penerus yang profesional di bidangnya. Daftar di sini untuk menjadi bagian dari UPH! Informasi lebih lanjut, hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaFakultas Pariwisata UPH Adakan Ambassador Talk Bersama Duta Besar Belanda.
Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan (FPar UPH) bersama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD PKS), Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), dan Adi Gastronom Indonesia (AGASI) kembali mengadakan Ambassador Talk Show dengan tema besar ‘Restoran Indonesia di Belanda, Peluang dan Posisinya dalam Diplomasi dan Pariwisata’. Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 21 Januari 2022 ini menghadirkan H.E. Mayerfas selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Hendro Tan selaku General Manager dari Poentjak Restaurant, dan Agus Hermawan seorang Chef Executive Ron Gastrobar Indonesia di Belanda, sebagai panelis yang memberikan pandangan mengenai potensi kuliner Indonesia di Belanda dan pengaruhnya dalam diplomasi juga pariwisata. Duta Besar Indonesia untuk Belanda, H.E Mayerfas, menjelaskan bahwa hubungan kerjasama antara Indonesia dan Belanda terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. “Kerjasama Indonesia dan Belanda terus meningkat. Saat ini saja ada sekitar 400 restoran Indonesia di Belanda yang dijalankan oleh para diaspora Indonesia di Belanda. Tentu hal ini dapat kita jadikan modal untuk memperkuat diplomasi antara Indonesia dan Belanda karena budaya kuliner bisa dijadikan alat untuk mengembangkan kerja sama di sektor pendidikan dan budaya, ekonomi, dan juga sektor-sektor lain,” paparnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa cita rasa makanan Indonesia yang dihasilkan dari rempah-rempah juga akan berdampak bagi peningkatan permintaan rempah-rempah dan sawit yang harus diekspor ke Belanda. Menurutnya, hal ini dapat berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Hal serupa juga dinyatakan oleh Agus Hermawan. Ia menyampaikan bahwa selain kaya akan cita rasa dari rempah-rempah, bisnis kuliner Indonesia juga dikenal memiliki hospitality yang baik dan dapat dijadikan modal untuk memperluas pasar ke negara-negara Eropa lainnya. “Indonesia memiliki potensi spices, hospitality, budaya, dan beragam makanan yang memiliki filosofi dan ciri khas masing-masing yang dapat dikembangkan, dilestarikan, dan diperkenalkan pada dunia. Generasi muda Indonesia sudah sepatutnya bangga dan tidak perlu malu dalam mempelajari kuliner Indonesia karena kekayaan itulah yang dapat dijadikan ujung tombak untuk memikat para turis dan investor untuk datang ke Indonesia,” jelasnya. Turut hadir dalam acara ini, Rektor UPH DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang rempah-rempah dan memiliki modal untuk melakukan diplomasi serta mengembangkan sektor pariwisata melalui kuliner. Fakultas Pariwisata UPH terus berupaya membentuk lulusan-lulusan yang dapat berkontribusi dalam mengembangkan budaya kuliner dan sektor pariwisata Indonesia sampai ke tahap internasional melalui kurikulum yang holistis dan juga program-program yang relevan dan inovatif. Bagi kamu yang ingin bergabung dengan Fakultas Pariwisata UPH, daftarkan dirimu segera untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Student Consultants di 0811-1790-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaUPH Learning Hub, Fasilitas Pembelajaran Berstandar Internasional.
Universitas Pelita Harapan (UPH) meresmikan fasilitas terbaru berstandar internasional pada Januari 2022 yaitu Learning Hub yang resmi dibuka pada 2 lokasi, Cikarang dan Manado. Kehadiran UPH Learning Hub menjadi jawaban bagi para kaum profesional yang ingin mendapatkan kualitas pendidikan terbaik melalui program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, skill, dan kemampuan individual. Rektor UPH dalam sambutannya pada acara pembukaan mengatakan bahwa tujuan pembukaan Learning Hub ini adalah komitmen UPH untuk memperluas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. “Hadirnya Learning Hub merupakan bukti bahwa dalam dunia digital kita dapat memperkuat jangkauan pendidikan ke mana saja dengan memanfaatkan teknologi. Saya yakin UPH Learning Hub akan menghadirkan kualitas pendidikan yang dapat dinikmati oleh masyarakat yang menginginkan kualitas pendidikan untuk hidup lebih baik,” kata Rektor UPH. Hal serupa juga disampaikan oleh Eric Jobiliong selaku Associate Provost of Innovation and New Programs, ia mengatakan bahwa tujuan dihadirkannya Learning Hub ini memiliki tujuan yang sejalan dengan visi dan misi UPH dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan profesional. “UPH Learning Hub menjadi salah satu partisipasi nyata UPH dalam memperluas jaringan pendidikan ke berbagai daerah. Kami berkomitmen agar seluruh sistem pembelajaran yang akan didapatkan peserta merupakan pendidikan berbasis holistis dan berstandar internasional. UPH Learning Hub dapat dimanfaatkan oleh para peserta kegiatan yang umumnya nanti berasal dari kaum profesional, disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing. Hal ini dilakukan agar mereka semakin terarah untuk mengembangkan keahlian dan kompetensi untuk menjadi SDM unggul dan berkualitas,” kata Eric. UPH Learning Hub di Cikarang dan Manado menawarkan program-program seperti kegiatan Sertifikasi, Short Courses, Training, dan kegiatan pembelajaran lainnya. Program yang ditawarkan juga terbuka baik bagi individu, korporasi atau organisasi, dan lembaga pemerintahan. Fasilitas yang tersedia di UPH Learning Hub juga lengkap, antara lain Digital Library, Collaborative Learning Space / Lounge, dan Classroom, serta fasilitas lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk berkegiatan. Fasilitas ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh para peserta kegiatan UPH Learning Hub. Melalui UPH Learning Hub, UPH berharap dapat semakin banyak menghasilkan pemimpin yang kompeten dan profesional dengan memberikan pendidikan yang unggul, holistis, dan transformasional, serta dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar semakin luas dan terjangkau oleh masyarakat. Jadi, tunggu apa lagi? Segera bergabung menjadi bagian UPH Learning Hub. Informasi lebih lanjut, hubungi 0812-8118-5880 (UPH Learning Hub, Cikarang) dan 0853-3130-3008 (UPH Learning Hub, Manado).
Baca SelengkapnyaFK UPH Undang Menkes RI pada Forum Dekan Nasional, Bahas Kualitas Pendidikan Dokter di Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) menyelenggarakan Forum Dekan Nasional Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (Fordeknas AFKSI) 2022, yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, pada 21-23 Januari 2022. Kegiatan diskusi antar FK swasta se-Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di dunia kesehatan serta menjadi forum untuk membahas kualitas kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia. Dalam sambutannya pada acara pembukaan, Ir. Budi Sadikin menyampaikan bahwa penting bagi universitas akreditasi A untuk memiliki pendidikan kedokteran spesialis, agar semakin banyak dokter-dokter spesialis yang bisa menyebar ke seluruh Indonesia. “Teman-teman di rumah sakit dan di universitas bisa bekerja sama. Ini merupakan tanggung jawab universitas-universitas akreditasi A dan rumah sakit swasta di Indonesia, untuk lebih bisa mendorong lagi supaya lebih banyak yang mau membangun pembukaan program studi spesialis. Hal ini dilakukan agar lebih banyak dokter-dokter spesialis, karena Indonesia masih memerlukan banyak dokter spesialis yang mau melayani ke berbagai daerah,” jelas Ir. Budi. Hal serupa juga disampaikan oleh Dekan FK UPH, Prof. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS., Ph.D, yang menyampaikan bahwa fasilitas pendidikan kedokteran di Indonesia harus dapat mencetak dokter yang berkualitas dan dapat bersaing dengan negara asing. “Kegiatan forum ini sangat diperlukan karena kita perlu mendengarkan dan berdiskusi bagaimana cara meningkatkan pendidikan kedokteran yang berkualitas di Indonesia. Hal ini dilakukan supaya nanti di dalam mencetak kurikulum, kita akan memperhatikan apakah produksi kualitas dokternya sudah sesuai, apakah lulusan-lulusan dokter kita ini sudah mumpuni untuk Indonesia bahkan dunia? Hal inilah yang akan menjadi evaluasi bersama untuk menciptakan pendidikan kedokteran yang baik,” tuturnya. Guna mencapai tujuan tersebut, FK UPH telah berupaya untuk meningkatkan standar kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia dengan membuka Program Studi (Prodi) spesialis Radiologi. Hal ini merupakan terobosan pertama bagi universitas swasta membuka prodi spesialis agar semakin banyak kesempatan untuk para calon dokter spesialis juga peluang untuk menjawab kebutuhan dokter spesialis di berbagai daerah. FK UPH senantiasa memberi mahasiwa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan mereka dengan pengalaman langsung, melalui kurikulum pembelajaran inovatif yang berbasis pemecahan masalah. Ayo, bagi kamu para calon dokter, jadilah bagian dari UPH sekarang! Untuk informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaUPH Selenggarakan Corporate Gathering, Bahas Masa Depan Dalam Dunia Kerja.
Career Center and Corporate Relations (CCCR) Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan Corporate Gathering pada 20 Januari 2022 di Gedung Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN), Karawaci, Tangerang. Acara ini khusus dihadiri oleh tim Human Resources (HR) perusahaan-perusahaan Lippo dari berbagai sektor bisnis. Kegiatan yang diadakan secara rutin ini merupakan suatu program yang bertujuan untuk membangun kerja sama antar sesama mitra, supaya kedepannya setiap perusahaan dapat menjadi wadah bagi generasi penerus untuk berkontribusi dalam memberikan pelayanan di dunia kerja. Ir. Nursari Dewi Lugito, M.Pd., selaku Direktur dari CCCR mengemukakan, “Kami sebagai departemen yang menangani relasi dengan industri, tujuannya adalah meningkatkan kerjasama dengan mitra industri. Kerja sama yang terjalin ini diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa untuk masuk ke dunia kerja melalui program magang maupun rekrutmen,” ungkapnya. Pada acara ini, diadakan pula sesi diskusi mengangkat tema “Future of Work”. Sebagai pembicara, hadir Shahrizal Mohd Suffian, Senior Client Partner Korn Fery Indonesia, menyampaikan bahwa masa depan dunia kerja ada di tangan generasi selanjutnya. Untuk itu Shahrizal mengajak agar perusahaan membuka kesempatan bagi generasi muda, serta memberikan pelatihan yang kompeten di bidangnya. Hal senada turut disampaikan oleh Andreas Y. Keban, SIP., MSc., Senior Manager Human Resources Business Partner dari Maxx Coffee, “Kegiatan seperti ini tentunya merupakan kegiatan yang baik untuk dilakukan, dari kegiatan seperti ini kita bisa belajar bersama, khususnya bagaimana mengembangkan perusahaan dari aspek HR, sekaligus membuka kesempatan untuk generasi selanjutnya untuk berkarya di perusahaan,” jelas Andreas. Corporate Gathering yang diselenggarakan oleh CCCR UPH menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat belajar dan bertukar pikiran, serta memberikan peluang bagi para generasi muda untuk berkarya di dalam dunia kerja. Dengan terjalinnya kerja sama UPH dengan mitra perusahaan, hal ini menjadi bukti bahwa UPH terus mempersiapkan mahasiswanya mendapatkan peluang karier impian. Jangan ragu lagi untuk menjadi bagian dari UPH, segera daftarkan dirimu di sini sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaRektor UPH Terima Penghargaan Lifetime Achievement ITTA Foundation.
Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. menerima penghargaan Lifetime Achievement dalam ajang penghargaan Indonesia Travel and Tourism Awards (ITTA) 2021-2022. Ajang penghargaan industri pariwisata berskala nasional yang dihadirkan oleh ITTA Foundation ini diselenggarakan pada 5 Desember 2021 lalu di The Tribata Convention Dharmawangsa Jakarta. ITTA Foundation memberikan penghargaan Lifetime Achievement kepada Rektor UPH atas kontribusinya yang besar bagi perkembangan industri pariwisata di Indonesia. Rektor UPH telah terlibat dalam berbagai aspek kepariwisataan Indonesia selama lebih dari 9 tahun. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa karya dan pekerjaan yang ia lakukan bukanlah untuk mendapatkan pujian atau penghargaan, melainkan untuk selalu berupaya berkarya dan melayani sebaik mungkin dengan talenta dan kesempatan yang Tuhan berikan. “Sejak waktu saya menjadi Presiden Direktur Indosat, saya sudah yakin Indonesia memiliki potensi luar biasa di bidang pariwisata yang jika dikelola dengan baik akan menjadi salah satu sektor penting bagi perekonomian Indonesia serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meskipun saat ini pandemi telah mendisrupsi pariwisata dan membatasi ruang gerak manusia, namun kedepannya pariwisata akan mengalami transformasi yang juga akan mengikuti penyesuaian perkembangan dunia dan masyarakat,” jelas Rektor UPH. Setelah menjadi Rektor UPH, beliau terus mendorong dan mendukung pembangunan kepariwisataan dan pendidikan melalui Fakultas Pariwisata (Fpar) UPH. Beliau berharap pariwisata Indonesia dapat terus maju dan berkontribusi menyejahterakan masyarakat sebagai salah satu sektor ekonomi yang menyajikan kesempatan kerja yang luas. “Pariwisata akan tetap menjadi potensi sektor ekonomi Indonesia dan kebutuhan masyarakat modern. Kedepannya pariwisata harus bertransformasi sesuai perkembangan dunia dan masyarakat. Untuk itulah kita perlu memiliki sumber daya manusia yang mampu menghadapi itu semua, perlu adanya Pendidikan Pariwisata yang selalu mengikuti perkembangan. UPH siap berkontribusi untuk Pariwisata melalui pendidikan yang terbaik dan unggul,” tutur Rektor UPH. Fakultas Pariwisata UPH siap berkontribusi untuk memberikan pendidikan transformatif dan bermutu untuk memajukan pariwisata berkelanjutan, serta berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan peduli terhadap perkembangan pariwisata Indonesia. Bagi kamu yang ingin menjadi bagian dari Fpar UPH, daftarkan dirimu sekarang juga! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants UPH di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaPengukuhan Prof. Dr. Sabrina Sihombing Sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen UPH.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Dr. Sabrina Oktaria Sihombing, S.E., M.Bus., dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Manajemen pada Rabu, 19 Januari 2022, berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 1 Oktober 2021. Pada acara pengukuhan, Prof. Sabrina menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul “Peran Penting Nilai dalam Manajemen Berkelanjutan”. Melalui paparannya, ia menyampaikan bahwa pentingnya memahami nilai-nilai pribadi yang dapat memengaruhi perilaku individu untuk mencapai manajemen berkelanjutan. “Manajemen berkaitan dengan orang-orang yang melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, dalam manajemen perlu pemahaman yang baik akan faktor-faktor eksternal dan internal yang dapat memengaruhi perilaku individual. Salah satu faktor internal utama yang dipercaya sebagai fondasi dalam memengaruhi perilaku seseorang adalah nilai-nilai pribadi. Nilai-nilai pribadi kemudian terbentuk yang merepresentasikan keyakinan, prinsip, serta kualitas dari orang tersebut. Nilai-nilai pribadi yang kemudian akan memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan orang tersebut,” papar Prof. Sabrina. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam manajemen keberlanjutan, nilai-nilai pribadi juga memengaruhi nilai-nilai kerja. Nilai kerja adalah apa yang dianggap seseorang sebagai sesuatu yang penting dan relevan saat bekerja. Nilai-nilai kerja akan memengaruhi komitmen, kinerja, loyalitas, dan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Pemahaman akan nilai-nilai kerja karyawan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam memotivasi mereka untuk berkomitmen dan produktif dalam pekerjaannya. Menurutnya, pemahaman akan nilai-nilai pribadi dan nilai kerja yang selaras dengan nilai perusahaan akan mendukung keberlangsungan perusahaan tersebut. “Pemahaman akan nilai-nilai pribadi yang selaras dengan nilai perusahaan akan mendukung keberlangsungan perusahaan tersebut. Penerapan manajemen yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam bisnis, pemerintahan, dan masyarakat, membutuhkan orang-orang yang dapat memikul tanggung jawab untuk proses keberlanjutan tersebut. Penelitian dan literatur telah menunjukkan bahwa karakteristik individu, yaitu nilai-nilai pribadi, merupakan elemen kunci dalam penerapan tersebut,” jelas Prof. Sabrina. Prof. Sabrina berharap, buah hasil penelitiannya ini dapat memberikan suatu pandangan baru tentang pentingnya memahami nilai-nilai pribadi seseorang untuk mendukung keberlangsungan perusahaan. Dengan kembali adanya penambahan Guru Besar di UPH, yaitu Prof. Dr. Sabrina Oktaria Sihombing sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen, telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi UPH. Melalui hal ini juga UPH menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan keilmuan pendidikan manajemen agar semakin relevan dengan situasi kehidupan terkini.
Baca SelengkapnyaAlumni Sinematografi UPH Raih Juara di Festival Film Pendek Internasional 2021.
Alumni Sinematografi Universitas Pelita Harapan (UPH) 2016, yaitu Siti Nazhifah Putri Ayunda atau yang akrab dipanggil Nanda berhasil mengukir prestasi dalam International Photography and Short Movie Festival (IPSMF) 2021. IPSMF merupakan sebuah festival dan ajang perlombaan skala internasional untuk karya fotografi dan juga film pendek dengan tujuan menjadi media pertukaran budaya antar negara melalui karya-karya yang diperlombakan. Nanda meraih “Best Student Cinematography” dengan film pendek nya yang berjudul “Petan”. “Saya sangat bersyukur karena meraih penghargaan sebagai “Best Student Cinematography” di IPSMF 2021. Saya dan tim merasa senang dan bangga, bahwa karya yang dibuat dengan sepenuh hati dan penuh perjuangan ini ternyata berbuah manis. Selama proses pembuatan, para dosen selalu bersedia untuk memberi masukan dan arahan kepada saya serta banyak memfasilitasi saya pada waktu asistensi,” ujar Nanda. Nanda mengaku, ia termotivasi untuk menunjukkan hasil kerja kerasnya bersama dengan tim kepada publik, karena ia yakin film “Petan” layak untuk diperlihatkan kepada negara-negara lain. Film “Petan” mengandung suatu adat kebiasaan orang Indonesia yang kental di dalamya, sehingga dapat mencerminkan keunikan dan keanekaragaman budaya asli Indonesia. Kata “Petan” sendiri diambil dari nama budaya khas Jawa yang artinya cari kutu. Budaya Petan biasanya dilakukan oleh para ibu-ibu dengan berbaris berjejer untuk mencari kutu di rambut teman di depannya, biasanya dilakukan sambil berbincang, bergosip, berbagi cerita, dan juga bercanda ria. Nanda menulis film pendek tentang kebiasaan cari kutu, dengan tujuan pelestarian budaya. “Petan merupakan film bergenre komedi drama dengan berlatar di sebuah kampung di Jawa Tengah dan menggunakan Bahasa Jawa pada percakapannya. Film ini dibuat lucu dan dramatis baik dari segi cerita maupun visual. Saya dan tim memadukan dua komponen tersebut, yaitu cerita yang lucu, menarik dan mudah dimengerti serta dipadukan dengan visual yang dibuat seunik mungkin,” kata Nanda. Setelah mendapatkan penghargaan ini, harapannya adalah tetap terus belajar untuk dapat menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi. Ia juga berharap terutama pada kalangan sineas muda seperti dirinya agar membuat karya yang tidak hanya baik untuk dirinya sendiri, tetapi karya yang diciptakan bisa bermanfaat bagi orang lain. Buat kamu yang penasaran dengan Film “Petan”, tonton di sini! Peminatan Sinematografi UPH menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin menjadi sineas muda dalam memahami proses pembuatan film yang berkualitas dan perkembangan industri perfilman saat ini. Ayo, gabung ke UPH sekarang! Informasi lebih lanjut klik di sini atau hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaUPH Learning Hub Resmi Dibuka di Manado, Siap Tingkatkan Kualitas SDM.
Fasilitas terbaru dari Universitas Pelita Harapan (UPH) yaitu Learning Hub, resmi dibuka di Manado pada Jumat, 14 Januari 2022. Peresmian yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Manado ini dihadiri oleh Drs. Steven O.E. Kandouw, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. selaku Rektor UPH, dan Stephanie Riady, B.A., M.Ed., Executive Director Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), serta Eric Jobiliong, Ph.D., Associate Provost of Innovation and New Programs. Kehadiran UPH Learning Hub Manado menjadi jawaban bagi para kaum profesional yang ingin mendapatkan kualitas pendidikan terbaik melalui program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, skill, dan kemampuan individual. Rektor UPH dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan pembukaan learning hub di Manado adalah komitmen UPH untuk memperluas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. “Saya harap dengan dibukanya Learning Hub ini akan memberikan akses pendidikan yang holistis, transformatif, dan berkualitas. Saya percaya bahwa kehadiran UPH Learning Hub di Manado akan memberikan satu kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara. Hadirnya Learning Hub juga merupakan bukti bahwa dalam dunia digital kita dapat memperkuat jangkauan pendidikan ke mana saja dengan memanfaatkan teknologi. Saya yakin UPH Learning Hub akan menghadirkan kualitas pendidikan yang dapat dinikmati oleh masyarakat yang menginginkan kualitas pendidikan untuk hidup lebih baik,” kata Rektor UPH. Hal serupa juga disampaikan oleh Eric Jobiliong, ia mengatakan bahwa tujuan dihadirkannya Learning Hub ini memiliki tujuan yang sejalan dengan visi dan misi UPH dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan profesional. “UPH Learning Hub di Manado menjadi salah satu partisipasi nyata UPH dalam memperluas jaringan pendidikan ke berbagai daerah. Kami berkomitmen agar seluruh sistem pembelajaran yang akan didapatkan peserta merupakan pendidikan berbasis holistis dan berstandar internasional. UPH Learning Hub dapat dimanfaatkan oleh para peserta kegiatan yang umumnya nanti berasal dari kaum profesional, disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing. Hal ini dilakukan agar mereka semakin terarah untuk mengembangkan keahlian dan kompetensi untuk menjadi SDM unggul dan berkualitas,” kata Eric. Drs. Steven O.E. Kandouw selaku Wakil Gubernur Sulawesi Utara menyambut baik upaya UPH dalam memperluas jaringan pendidikan yang terbuka bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas SDM. “Kehadiran UPH Learning Hub di Manado ini sejalan dengan visi misi dari pemerintah setempat dan juga pemerintah pusat yang sedang fokus dalam peningkatan kualitas SDM. Tujuan dan program-program yang ditawarkan oleh UPH learning Hub sangat baik, terutama pada program-program short course yang tematik. Kedepannya kita betul-betul berharap bisa bekerja sama baik dari sektor pendidikan dan pemerintah, kita seiring sekata dengan penuh semangat akan meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan revolusioner,” kata Steven. Rangkaian acara peresmian UPH Learning Hub dilanjutkan dengan Seminar Nasional dengan tema “Mempersiapkan Sumber Daya Manusia di Dunia Kerja dalam Menghadapi Peluang dan Tantangan Era Revolusi Industri 4.0” dengan pembicara utama Prof. Dr. Herman Karamoy, S.E., M.Si., Ak, CA, yang saat ini menjabat sebagai CEO Siloam Hospital Manado. UPH Learning Hub di Manado menawarkan program-program seperti kegiatan Sertifikasi, Short Courses, Training, dan kegiatan pembelajaran lainnya. Program yang ditawarkan juga terbuka baik bagi individu, korporasi atau organisasi, dan lembaga pemerintahan. Melalui UPH Learning Hub, UPH berharap dapat semakin banyak menghasilkan pemimpin yang kompeten dan profesional melalui pendidikan unggul, holistis, dan transformasional, serta dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar semakin luas dan semakin terjangkau oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaUPH Learning Hub Resmi Dibuka di Cikarang, Hadirkan Fasilitas Pembelajaran Berstandar Internasional.
Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka fasilitas terbaru yaitu UPH Learning Hub, Cikarang. Bertempat di District One Grand Meikarta, UPH Learning Hub Cikarang diresmikan oleh DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., selaku Rektor UPH, Stephanie Riady, B.A., M.Ed., Executive Director Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), dan Eric Jobiliong, Ph.D., Associate Provost of Innovation & New Programs, serta H. Sutomo, S.H., M.M. selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Bekasi. UPH Learning Hub Cikarang hadir dengan menawarkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, keahlian, dan kemampuan individual melalui kegiatan Sertifikasi, Short Courses, Training, serta kegiatan pembelajaran lainnya untuk menghasilkan pemimpin kompeten dan profesional melalui pendidikan yang unggul, holistis, dan transformasional. Dalam sambutannya, Rektor UPH mengatakan bahwa UPH berkomitmen memperluas sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan menghadirkan Learning Hub. “UPH Learning Hub merupakan salah satu partisipasi nyata UPH dalam memperluas jaringan pendidikan di berbagai daerah yang memungkinkan para calon mahasiswa khususnya mereka yang sedang bekerja untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dari UPH. Kami berkomitmen agar seluruh sistem pembelajaran yang kami sajikan merupakan pendidikan berbasis holistis dan berstandar internasional. Oleh karena itulah, kami harap bahwa kontribusi UPH untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia semakin luas dan semakin terjangkau oleh masyarakat,” kata Rektor UPH. Hal serupa juga disampaikan oleh Eric Jobiliong, ia mengatakan bahwa tujuan dihadirkannya Learning Hub ini sejalan dengan visi dan misi UPH dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan profesional. “UPH Learning Hub merupakan extension of learning facilities dari kampus utama UPH di Semanggi. Fasilitas dan mutu pembelajaran holistis yang disediakan di Learning Hub dapat dimanfaatkan oleh para peserta kegiatan terutama para kaum profesional sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Hal ini dilakukan agar mereka semakin terarah untuk mengembangkan skill dan kompetensi untuk menjadi SDM yang mempunyai nilai unggul dan berkualitas,” kata Eric. Sebelumnya, UPH Learning Hub di Cikarang telah dikunjungi oleh Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc., selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III pada Oktober 2021 lalu. Ia menyambut baik hadirnya UPH Learning Hub sebagai upaya UPH dalam memperluas jaringan pendidikan yang terbuka bagi masyarakat luas. Dalam rangkaian acara peresmian ini, dilaksanakan juga Seminar Nasional dengan tema “Menjawab Tantangan Global Dengan Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Unggul Melalui Pendidikan Berkualitas dan Dinamis untuk Indonesia Maju” yang dibawakan oleh Ketua APINDO Kabupaten Bekasi, H. Sutomo, S.H., M.M. Dalam penyampaian materinya, Sutomo menuturkan bahwa penting sekali bagi SDM dalam mempersiapkan diri untuk lebih unggul dan memiliki kompetensi diri bagi Indonesia maju. “Dalam dunia industri, kualitas seorang karyawan sangat penting untuk diperhatikan karena memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri. Pastinya para karyawan membutuhkan pelatihan-pelatihan yang bisa membekali skill mereka dalam bekerja. Kehadiran UPH Learning Hub di Cikarang memberikan satu warna yang berbeda dan dapat menjadi peluang bagi kaum profesional untuk bisa meningkatkan keahlian dan menjadi seorang individu yang unggul di bidangnya,” tutur Sutomo. UPH Learning Hub di Cikarang terbuka baik bagi individu, korporasi atau organisasi, dan juga lembaga pemerintahan. Melalui UPH Learning Hub, UPH berkomitmen untuk dapat lebih lagi menghasilkan pemimpin yang kompeten dan profesional melalui pendidikan unggul, holistis, serta transformasional.
Baca SelengkapnyaMRIN-UPH Melakukan Penelitian Fungsi Antibodi Manusia Pasca Vaksin Covid-19.
Dosen Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Pelita Harapan (UPH) yang juga merupakan peneliti di Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN), Dr. rer. nat. dr. Juandy Jo, melakukan penelitian terhadap titer antibodi dengan judul ‘Assessment on Anti-SARS-CoV-2 Receptor-Binding Domain Antibodies among CoronaVac-Vaccinated Indonesian Adults’ yang dipublikasikan di jurnal Clinical and Experimental Vaccine Research (2022;11(1):116-120). Kegiatan penelitian yang mulai dilakukan pada April 2021 ini memiliki tujuan untuk melihat fungsi antibodi manusia setelah divaksin dalam melawan virus Covid-19. “Dulu waktu awal Covid kita melakukan tes antibodi manusia atau ketahanan tubuh kita terhadap virus Covid, yang hasilnya reaktif atau non reaktif. Nah, terlebih lagi waktu vaksinasi sudah mulai dijalankan di Indonesia, orang-orang mulai melakukan pemeriksaan titer antibodi atau kuantitas antibodi, agar dapat mengetahui antibodi mereka cukup atau tidak menghadapi virus Covid. Tetapi banyak yang tidak tahu, antibodi mereka itu apakah benar-benar bekerja atau tidak dalam melawan virus Covid. Untuk itulah penelitian ini dilakukan,” tutur Dr. dr. Juandy Jo. Dalam penelitian ini, Dr. dr. Juandy Jo spesifik meneliti antibodi manusia yang telah divaksin Sinovac. Ia kemudian membagi ke dalam tiga kelompok sebagai perbandingan. Kelompok satu adalah orang-orang yang telah divaksinasi menggunakan vaksin Sinovac, kelompok dua adalah orang-orang penyintas Covid, dan kelompok terakhir adalah orang-orang yang belum divaksin Sinovac dan belum pernah terkonfirmasi terinfeksi Covid-19. Yang menarik, hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara kelompok satu dan kelompok dua. Hasilnya, dari dua kali dosis vaksin Sinovac menginduksi sekonversi lengkap pada orang dewasa naif SARS-CoV-2 dengan titer anti-SARS-CoV-2 antibodi Receptor-Binding-Domain (RBD) mulai dari 9,1 hingga 151,9 U/mL. Nilai median lebih rendah dari satu diamati pada orang dewasa yang pulih dari COVID-19 bergejala ringan (38,7 berbanding 114,5 U/mL). Meskipun demikian, 93,6% dari orang dewasa yang divaksinasi, berbeda dengan 76,5% orang dewasa yang pulih, menunjukkan tingkat penghambatan di atas batas untuk memblokir pengikatan RBD-ACE2. Ini menunjukkan bahwa dua dosis CoronaVac bersifat imunogenik dan cenderung protektif di antara dewasa Indonesia. “Kalau kita mengukur kuantitas atau jumlah antibodi saja maka hasilnya adalah kadar antibodi pada penyintas Covid yang bergejala ringan akan lebih tinggi 4x lipat dibandingkan dengan orang yang sudah divaksinasi Sinovac dua kali. Jadi kalau melihat dari hasil penelitian ini, masyarakat akan menilai bahwa vaksin Sinovac sepertinya tidak berguna. Akhirnya saya melakukan penelitian yang melihat berdasarkan fungsi antibodi yang ada pada tubuh manusia. Ternyata hasilnya fungsi antibodi yang dihasilkan dari vaksin Sinovac ini cukup bagus, kadarnya hampir sama dengan fungsi antibodi penyintas. Ini menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan dari vaksin Sinovac walaupun jumlahnya kecil tetapi dapat bekerja,” jelas Dr. dr. Juandy Jo. Menurutnya, vaksin Sinovac sangat bekerja terutama saat varian Delta sedang marak. Vaksin ini bekerja mengurangi tingkat keparahan orang yang terinfeksi dan mengurangi tingkat kematian terhadap orang yang terinfeksi. Dua hal ini sangat membantu dibandingkan dengan orang yang tidak pernah divaksin sama sekali. “Jangan berpaku pada pengukuran jumlah antibodi saja. Jumlah antibodi yang tinggi berdasarkan hasil tes bukan jaminan seseorang akan kebal dari Covid, dan juga jumlah antibodi dapat berbeda seiring waktu. Kemudian, vaksin Sinovac dapat bekerja dengan efektif untuk mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian,” pesannya. MRIN-UPH tentu membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Ayo, untuk kamu yang senang dengan penelitian ilmiah di bidang biologi atau kesehatan, mari bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Biologi UPH. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta Gandeng SoD UPH Dalam Program Penataan Kampung Kumuh Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) bersama School of Design Universitas Pelita Harapan (SoD UPH) berkomitmen mendorong inovasi di permukiman padat penduduk dan kumuh pada kawasan Ibu Kota. Komitmen tersebut dinyatakan dalam program Community Action Plan (CAP) yang dicanangkan pemerintah untuk direalisasikan pada 200 Rukun Warga (RW) pertama di DKI Jakarta. Kerjasama yang dilakukan pada tanggal 20 dan 28 November 2021 lalu ini berupaya untuk mengawal dan terjun langsung bersama warga untuk berkarya serta berinovasi di kampung-kampung. “Pemprov DKI Jakarta memang sedang melakukan penataan kampung kumuh dengan menerapkan pendekatan CAP. Pendekatan ini merupakan program solusi dari masalah permukiman kumuh di wilayah Ibu Kota yang mendorong warga untuk secara nyata mengambil peran dalam memperbaikinya dan kami menggandeng UPH dalam membantu merealisasikan program ini,” jelas Sarjoko, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta. SoD UPH dipercaya pemerintah setempat untuk mengawal 4 lokasi kampung yakni RW 1, 2, dan 10 Kelurahan Sukapura serta RW 10 Kelurahan Semper Timur. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh UPH dan pemerintah setempat meliputi penghijauan, pembuatan mural edukasi, dan pengembangan potensi ekonomi yang dapat mendorong warga setempat untuk aktif berperan dalam meningkatkan kualitas permukiman sehingga dapat dijauhkan dari stigma kampung kumuh. “Dalam kerja sama ini SoD UPH melakukan berbagai macam kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan perencanaan yang mencakup perencanaan kawasan secara fisik dan juga perencanaan dalam mendorong warga setempat untuk melakukan kegiatan yang dapat mendorong kemajuan dari situasi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat,” ujar Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T., selaku Dekan SoD UPH. Martin juga menegaskan hal ini menjadi bukti nyata bahwa UPH tidak hanya ingin mengembangkan teori saja namun memiliki dasar dan visi untuk menjadi berkat dan terang yang dapat memberikan dampak positif bagi banyak orang melalui pelayanan yang dilakukan kepada masyarakat. SoD UPH terus berupaya membekali mahasiswa agar dapat menjadi profesional yang memiliki kontribusi nyata melakui karya serta menjadi berkat bagi masyarakat. Kamu juga bisa menjadi bagian dari UPH, daftarkan dirimu sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaGuna Mengembangkan Kualitas UMKM Indonesia, Business School UPH Menandatangani MoU dengan PT. INAmikro.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) atau Business School Universitas Pelita Harapan (UPH) melakukan kerjasama dengan PT. INAmikro guna meningkatkan kualitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kerjasama ini diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Dekan FEB UPH, Dra. Gracia Shinta S. Ugut, MBA., Ph.D dan founder PT. INAmikro, Debbie Sianturi Tampubolon, yang dilakukan pada tanggal 15 November 2021 lalu. Melalui kerjasama ini, mahasiswa FEB UPH yang melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat akan menemui para pelaku khusus UMKM yang akan diberikan pendampingan dan pelatihan mulai dari literasi keuangan maupun digital, dimana hal ini diharapkan dapat menuntun pertumbuhan UMKM untuk dapat masuk ke pasar digital. “Literasi keuangan dan digital pelaku UMKM tergolong rendah sehingga perlu dilakukan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk membantu memberikan pendampingan yang berkelanjutan agar UMKM dapat naik kelas. Implementasinya nanti para mahasiswa yang melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat akan terjun langsung kepada kluster-kluster mikro misalnya kluster perajin tahu tempe, perajin batik, sehingga mereka dapat langsung mendampingi para pelaku UMKM untuk memahami bagaimana menggunakan teknologi digital dalam meningkatkan bisnis mereka dan memajukan sektor mikro,” tutur Debbie. Selain membekali pelaku-pelaku UMKM, kerjasama ini diharapkan dapat melatih mahasiswa yang terjun langsung di lapangan untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran yang mereka dapatkan selama perkuliahan. “Dalam kerjasama ini, keterlibatan mahasiswa dan para dosen itu akan menjadi sangat real. Mereka bisa melihat bahwa tidak semua teori, konsep, atau framework dapat diaplikasikan di lapangan sehingga mereka pun akan belajar juga melalui pengalaman ini,” timpal Gracia. Kedua pihak berharap, kerjasama ini dapat menjadi pembelajaran dua arah antara pelaku UMKM dan juga mahasiswa yang terjun di lapangan serta dapat menjadi kontribusi nyata dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. Melalui berbagai kemitraan yang dilakukan dengan perusahaan, organisasi, dan juga universitas besar lainnya, FEB UPH terus berupaya mengembangkan program-program pembelajaran yang transformatif dan relevan guna menghasilkan lulusan berkualitas yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan, organisasi, dan masyarakat. Kamu juga bisa menjadi bagian dari UPH dengan mendaftarkan dirimu sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaFakultas Kedokteran UPH Kukuhkan Prof. Dr. dr. Julius July sebagai Guru Besar Ilmu Bedah Saraf.
Tangerang, 15 Desember 2021 – Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K)., M.Kes., IFAANS., dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Bedah Saraf pada Rabu, 15 Desember 2021, berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 1 Juli 2021. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Pemahaman dan Penerapan Neuroplastisitas Otak; Berawal dari Rehabilitasi Fungsi Otak dalam Bidang Bedah Saraf hingga Proses Belajar dan Psikomotor”, Prof. Julius menjabarkan keistimewaan salah satu organ manusia yaitu otak. Melalui paparannya, Prof. Julius juga menjelaskan terkait neuroplastisitas otak; yaitu istilah yang menggambarkan kemampuan otak untuk selalu belajar, berubah dan beradaptasi sepanjang hidup kita, baik secara struktur maupun fungsi. “Selama bertahun-tahun berkecimpung dalam bidang bedah saraf, mulai dari masa sebagai dokter residen bedah saraf hingga saat ini, saya memperhatikan dan mempelajari banyak hal tentang keistimewaan organ manusia yaitu otak. Terutama kemampuan otak untuk pulih dari gangguan fungsi yang kita sebut defisit neurologis. Salah satu contoh kasusnya ada pada pasien saya, wanita muda usia 17 Tahun, dengan riwayat kejang berulang, dan tangan kirinya spastik dengan kekuatan motorik 4. Dia berkeinginan kuat untuk sembuh dari kelainan pembuluh darah otak (Arteriovenous malformation / AVM) yang dia alami. Akhirnya operasi dilaksanakan dan AVM berhasil diangkat dengan baik. Paska operasi, pasien mengalami kelumpuhan sisi kiri selama beberapa bulan dan menjalani fisioterapi. Setelah 9 bulan, fungsi motorik sisi kiri kembali seperti semula. Saya ikut bahagia, karena pasien sudah sehat. Banyak kasus AVM kortikal (di permukaan otak) yang juga memperlihatkan hasil yang sama. Hal ini benar-benar membuktikan kemampuan otak untuk pulih dari gangguan fungsi yang kita sebut defisit neurologis,” jelas Prof. Julius. Menurutnya, sebagai seorang dokter spesialis bedah saraf, tidak hanya perlu memahami teknik operasi saja, tetapi juga harus menguasai ilmu dasar seperti mengenal dan memahami bagaimana neuron bekerja, berkomunikasi antara satu neuron dengan neuron lainnya, dan bagaimana kehidupan neuron yang sehat dalam keseimbangan (homeostasis). Di samping itu juga anatomi otak, pembuluh darah yang mensuplai aliran darahnya, termasuk semua faktor yang bisa mempengaruhi fungsinya, seperti asupan dan pengaruh lingkungan. Jika ada indikasinya, para dokter juga masih harus menguasai pengobatan lanjutan dan implikasinya seperti radiasi, kemoterapi, molekuler terapi, dan imunoterapi. Tidak menutup kemungkinan juga untuk perkembangan terapi lainnya yang jauh lebih baik, untuk itu para dokter harus selalu up to date mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. “Sebagai seorang spesialis bedah saraf, kita harus selalu menerapkan prinsip-prinsip kesehatan untuk pemulihan pasien-pasien kita, disamping tindakan dan obat-obatan yang kita berikan. Kita perlu memastikan bahwa nutrisi pasien cukup, oksigenasi harus baik dan memadai, pemulihan fungsi juga harus didukung oleh fisioterapi yang baik dan benar, edukasi pasien dan keluarga juga penting, dan tentunya penatalaksanaan gangguan tidur. Kita senantiasa harus mengingatkan pasien dan keluarga untuk menerapkan berbagai prinsip kesehatan, supaya kita mendapatkan hasil pengobatan yang optimal,” jelas Prof. Julius. Dalam pengukuhannya, Prof. Julius July juga berharap dan juga berpesan untuk para dokter bedah saraf, terutama kepada para mahasiswa FK UPH dan seluruh residen bedah saraf di seluruh Indonesia untuk terus mengasah kemampuan dan keahlian dalam memahami sifat dan uniknya otak manusia. “Kalian akan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia, oleh sebab itu kemampuan dan keahlian kalian harus lebih baik. Prinsip dasarnya adalah kita harus selalu mencintai apa yang kita pelajari, dan dalam belajar bukan kecepatan yang utama ditahap awal tetapi kehati-hatian, kerapian, kesempurnaan, dan konsistensi untuk tidak menyerah. Selalu belajar dari kesalahan, tetapi jangan mengulangi kesalahan yang sama. Dan ingat, bahwa membentuk atau merubah otak kita butuh waktu bertahun tahun. Kita perlu melakukan kebiasaan yang baik dan melatih otak kita dengan keterampilan agar tangan kita menjadi terampil, melatih otak kita untuk berpikir analitik, mampu melakukan sintesis dan selalu melakukan evaluasi. Dengan demikian, otak kita akan menjadi otak dokter Indonesia yang kompeten, terampil dan handal,” pesannya. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi UPH, atas dikukuhkannya Prof. Dr. dr. Julius July sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Bedah Saraf. Penambahan Guru Besar ini, membuktikan bahwa UPH terus mendukung kemajuan ilmu pendidikan kedokteran di Indonesia agar semakin berkarya dan melahirkan dokter-dokter yang memiliki kemampuan intelektual yang baik, terampil, komitmen dalam melayani, mewujudkan kesehatan masyarakat, serta memiliki sikap profesional.
Baca SelengkapnyaResmi Sandang Gelar Doktor di UPH, Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat Ajak Masyarakat Jadi Lifelong Learner Transformatif.
Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Wakil Ketua MPR RI, telah resmi diwisuda pada 27 November 2021 lalu dengan menyandang gelar Doctor of Research in Management (DRM) dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Dalam sambutannya, Lestari menyatakan bahwa prinsip untuk terus menjadi lifelong learner telah menuntunnya menyelesaikan program Doktor di UPH yang memiliki visi memberikan pendidikan unggul, holistis, dan transformatif. Lestari percaya bahwa seseorang harus mengalami pembelajaran holistis yang tidak hanya mengasah pengetahuan saja melainkan benar-benar dibentuk sehingga nantinya mampu bermisi menjadi pelayan, penggerak perubahan di bidang yang digeluti dengan berpegang teguh pada nilai-nilai humanis dan nilai luhur kebangsaan. Dalam disertasinya yang berjudul “Transformasi Pengelolaan Organisasi di Daerah Pasca-Bencana dan Pasca-Konflik: Studi Kasus Yayasan dan Sekolah Sukma Bangsa”, Lestari melakukan penelitian terhadap dinamika dan komitmen revitalisasi pendidikan Yayasan Sukma di Aceh sebagai daerah pasca-bencana Tsunami sejak tahun 2004-2020. Menurut Lestari, Tsunami Aceh 2004 telah mengguncang dunia dan mendorong adanya model transformasi organisasi dinamis yang menampilkan organisasi sebagai dialectical being yang memiliki kemampuan untuk melakukan sintesis secara terus menerus karena adanya compassionate leadership sehingga bantuan terhadap daerah pasca-bencana dapat disalurkan dan revitalisasi pendidikan pun dapat dilakukan. “Hasil dari penelitian ini adalah temuan model transformasi organisasi dinamis yang hanya mungkin jika diterapkan learning organization sebagai filosofi pada sebuah organisasi yang telah mapan, didukung kemampuan penciptaan (knowledge creation), ketahanan adaptif (adaptive resilience), kemampuan dinamis (dynamic capabilities), dan kemampuan inovatif (innovation capacity). Model ini memampukan setiap individu untuk berinovasi karena memiliki spiritual belief dan didukung funding commitment serta dapat menjadi pedoman bagi individu, kelompok, dan masyarakat untuk membangun sebuah ekosistem organisasi dinamis tanpa mengesampingkan spiritualitas kemanusiaan dan ketuhanan. Saya juga berharap, compassion leadership yang juga menjadi temuan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain untuk menggali tentang kepemimpinan yang berbela rasa, berdasarkan kasih, dan mau hadir untuk merestorasi penderitaan menjadi kebahagiaan,” papar Lestari. Selama menempuh studi di UPH, Lestari membagikan pandangan dan kesan yang dirasakannya. Baginya, ungkapan yang tepat untuk merepresentasikan seluruh proses belajar di UPH adalah ‘scientia lux est’, yang berarti bahwa pengetahuan adalah cahaya. Lestari mengatakan bahwa pengalaman studinya di UPH memampukannya untuk menjadi pembelajar yang bertransformasi dan berdampak tak hanya bagi dunia kampus atau dunia kerja, tetapi juga bagi masyarakat luas. “Saya ingat sekali didampingi seluruh pengajar khususnya para promotor yang tak henti memberikan motivasi, mengingatkan celah-celah kecil untuk ditelusuri, memberikan kritik dan saran yang menjadi pemantik untuk terus menggali kedalaman pengetahuan. Menempuh studi di UPH menurut saya menjadi proses dialogis dan dinamis karena UPH menyajikan dinamika belajar holistik, dialogis, dan transformatif tanpa mengesampingkan nilai humanis dan spiritualitas sehingga semua naradidik didorong untuk mengembangkan talenta diri, menjadi pembelajar unggul dengan pengalaman menyenangkan,” jelas Lestari. Menyelesaikan program doktor di UPH merupakan awal bagi Lestari untuk dapat mengimplementasikan keilmuan guna memajukan bangsa Indonesia. Menurutnya, hidup manusia selamanya harus terus belajar dan tetap melanjutkan tanggung jawab yang telah, sedang, dan akan dilakukan dengan tetap berpegang teguh pada spiritualitas pendidikan, kemanusiaan, dan kebangsaan. Inilah yang merupakan tanggung jawab moral setiap lulusan universitas demi Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Program DRM UPH berkomitmen untuk menghadirkan program doktoral yang komprehensif, holistik, dan transformatif untuk menghasilkan lulusan yang dapat berkontribusi melalui ilmu yang diimplementasikan dalam masyarakat. Didukung dengan para dosen kompeten dan praktisi profesional sebagai tenaga pengajar, metode belajar dan keilmuan yang relevan dengan tren yang ada, serta networking yang luas. Mari bergabung di UPH dan segera hubungi 0821-8250-9332 untuk pendaftaran program Executive Education Center (EEC) UPH!
Baca SelengkapnyaMahasiswa Desain Produk UPH Raih Prestasi Grand Award IDGS 2021 Dengan Karya Perhiasan Khas Nias.
Sharon Belinda Edwina, mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) Program Studi (Prodi) Desain Produk angkatan 2017, berhasil mengukir prestasi membanggakan di akhir masa perkuliahannya di UPH dengan meraih grand award dalam ajang kompetisi Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2021. IGDS merupakan sebuah kompetisi desain yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin) guna memberikan apresiasi tertinggi bagi para desainer produk industri. Pada tahun 2021 ini, IGDS mengumpulkan 361 karya dari para desainer di seluruh Indonesia untuk dilombakan dan Sharon berhasil meraih posisi pertama dalam kategori Design Concept melalui karyanya yang diberi judul “Nifitali-tali”. “Saya tidak menyangka bisa memenangkan grand award dalam kompetisi besar ini, saya juga bersyukur karena melalui prestasi ini saya sangat merasakan pimpinan Tuhan lewat seluruh prosesnya dan saya juga senang bisa membanggakan orang tua, serta para dosen yang selalu membimbing saya serta memberikan kepercayaan dan semangat. Kompetisi ini menjadi penutup yang sempurna dalam dunia perkuliahan saya di UPH yang begitu berkesan,” ujar Sharon antusias. Sharon mengaku, motivasinya untuk mengikuti kompetisi ini adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman, namun ketekunan dan spirit of excellence yang ia terapkan selama proses pengerjaan karya “Nifitali-tali” membawanya pada kemenangan. Produk “Nifitali-tali” sendiri merupakan sebuah koleksi perhiasan pria bergaya kontemporer terdiri dari set kalung, brooch, dan earcuf yang membangkitkan teknik perhiasan tradisional yang sudah mulai dilupakan, yakni teknik pembuatan Nifitali-tali dari Nias. Sharon berhasil mengembangkan teknik pembuatan Nifitali-tali agar lebih mudah dipasang dan berhasil melakukan transformasi konsep yang diterapkan dalam desain koleksi tersebut agar relevan dengan desain kontemporer namun tetap dapat menyampaikan pesan dan cerita tentang kebudayaan Nias. “Keunikan dari Nifitali-tali ini adalah emotional approach dari perhiasan itu sendiri yang dapat menyentuh dan membawa orang masuk ke dalam emosi dari pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, perhiasan saya juga memakai teknik dan cerita dari masyarakat Indonesia yang dibungkus dengan tampilan kontemporer sehingga dapat menyampaikan budaya Indonesia khususnya Nias dengan cara yang menarik dan sesuai di zaman sekarang,” jelas Sharon. Sharon berharap, prestasi yang ia dapatkan ini dapat menjadi pengalaman berharga yang bisa ia bagikan kepada orang-orang yang memiliki minat yang sama dengannya agar mereka dapat mengembangkan bakat dan pengetahuannya di bidang desain produk. Prodi Desain Produk UPH terus memperlengkapi mahasiswa untuk menghasilkan desain yang inovatif, kreatif, dan fungsional melalui produk-produk yang dapat memberi solusi serta meningkatkan kualitas kehidupan. Sama seperti Sharon, kamu juga bisa memulai perjalananmu di UPH dan mengukir prestasi. Ayo, segera daftarkan dirimu sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaCindy Lovanka, Mahasiswa Arsitektur UPH Raih Grand Award Planet Budapest 2021.
Cindy Lovanka, mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur angkatan 2018 Universitas Pelita Harapan (UPH), berhasil meraih posisi pertama dalam kompetisi ‘Planet Budapest 2021: A Green Step Closer’. Planet Budapest 2021 merupakan sebuah kompetisi proyek yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Hungaria di Indonesia dengan target partisipan mahasiswa strata satu (S1) dan strata dua (S2) dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam kompetisi ini, para peserta diminta untuk membuat paper dan mempresentasikan mengenai konsep spesifik dan framework menggunakan Hungarian Green Technology di Indonesia. Melalui karya tulisnya, Cindy berhasil memenangkan grand award setelah lolos pada babak presentasi di hadapan Lilla Karsay, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia. “Saya merasa senang bisa menjuarai kompetisi ini, karena melalui kompetisi ini saya mendapatkan banyak pengalaman seperti bertemu dengan Ibu Lilla Karsay dan Bapak Abdurachman Hudiono Dimas Wahab selaku Duta Besar Indonesia di Hungaria. Saya pikir ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa untuk dapat bertemu dengan mereka dan bisa menambah wawasan mengenai sustainability dan krisis yang terjadi di dunia melalui exhibition dan summit. Selain itu tentunya saya juga memperoleh kesempatan untuk menambah wawasan saya di bidang arsitektur dengan mengeksplor Budapest,” tutur Cindy. Ketertarikan Cindy dalam menulis sebuah makalah menjadi pemantik baginya untuk mengikuti kompetisi ini. Dalam proyeknya, Cindy mengangkat topik mengenai lahan gambut yang perlu direstorasi dan dipreservasi keberadaannya. Ia mengkolaborasikan empat teknologi perusahaan Hungaria dalam satu framework di mana lahan gambut bisa dikembalikan kesuburannya serta diperbaiki dari kerusakan yang terjadi. “Menurut saya, menggabungkan empat teknologi dari Hungarian Companies dalam satu framework mampu membentuk sistem yang kuat dan sesuai dengan tema yang dihadirkan. Selain itu, saya juga menekankan pada tindakan keberlanjutan yang menjadi kolaborasi antar perusahaan untuk menjaga dan mencegah kerusakan pada lahan gambut serta intervensi dalam bidang edukasi agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” jelas Cindy. Cindy pun menyatakan bahwa ia sangat bersyukur, pembelajaran yang diperoleh di UPH mampu menjadi bekal baginya untuk menggali lebih dalam mengenai topik yang ia angkat. Dengan dukungan penuh dari dosen-dosen yang senantiasa membimbing serta memberi motivasi, Cindy mampu menuntaskan proyeknya dan berhasil meraih hasil yang membanggakan. Kedepannya, Cindy berharap untuk dapat mewujudkan serta menerapkan apa yang sudah ia tuangkan dalam karya tulisnya di kehidupan nyata. Buat kamu yang ingin menjadi praktisi profesional di bidang Arsitektur, UPH menjadi pilihan terbaik untuk menempuh pendidikan dan mewujudkan cita-citamu. Ayo, segera daftarkan dirimu di UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Teknik Industri UPH Raih Juara di iSMEC 2021 dengan Ide Kembangkan UKM Jamu.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas Pelita Harapan (UPH) meraih prestasi membanggakan dengan menjadi juara di ajang Industrial on Small and Medium Enterprise Competition (iSMEC) 2021 “Optimizing The Role of Gen Z to Rebuild The Sustainable Existence of Indonesian Herbs Enterprises”. Para mahasiswa yang tergabung antara lain: Tim SNC terdiri dari Nicole Kusdenia (2018), Cherry Cecilia (2018), dan Fransiska Faulina (2019) berhasil meraih Juara Pertama dan Juara Favorit; kemudian dari Tim LAY terdiri dari Yussarah Melinda (2019) dan Leander Angelo (2019) berhasil meraih Juara Kedua. Kompetisi berskala nasional ini diadakan oleh Universitas Brawijaya pada 7 September-21 November 2021. Bagi para mahasiswa prestasi ini tentu sangat membanggakan dan mampu diraih berkat pendidikan yang didapat di Teknik Industri UPH. “Dalam kompetisi ini kami sebagai generasi Z harus memberikan ide metode dan solusi untuk meningkatkan industri jamu di Indonesia. Kami mendapatkan studi kasus untuk memberikan metode dan solusi pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) ‘Djamoe Tradisional Soedirjo’. Untuk itu kami membuat strategi dengan ide yang detail, praktis, dan realistis,” jelas Nicole. Terkait kompetisi ini, Leander menjelaskan serangkaian tahapan dalam kompetisi tersebut. Dimulai dari penyusunan dan pengiriman abstrak mengenai ide metode dan solusi terkait studi kasus sebagai syarat lolos babak pertama. Selanjutnya yaitu penulisan dan pengumpulan paper sebagai syarat untuk lolos babak kedua. Hingga di babak terakhir, kedua tim mempersiapkan presentasi dan creative video untuk dipresentasikan di hadapan para juri juga dipublikasikan di media sosial iSMEC 2021. Setelah melewati seluruh rangkaian ini, kedua tim UPH berhasil meraih juara yang diumumkan pada 21 November 2021. Yussarah dan Fransiska percaya bahwa kedua tim UPH berhasil menjadi juara karena unggul dari sisi penulisan paper yang komprehensif, pembuatan video dan presentasi yang sistematis, detail, mudah dipahami, jeli membuat segmentasi pasar, metode penelitian yang tepat, dan solusi yang relevan serta aplikatif. Lebih lanjut bagi Cherry, seluruh keberhasilan ini tentunya berkat dukungan para dosen dan ilmu yang sudah mereka dapatkan selama di UPH. Menurutnya, “Mata kuliah yang sangat bermanfaat yaitu Entrepreneurship, Strategi Perusahaan, Manajemen Pemasaran, Production Planning and Inventory Control (PPIC), Psikologi Industri, Metodologi Penelitian, sangat mendukung kami dalam penulisan paper. Selain itu aktif di organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) dan lainnya pastinya juga semakin membantu saya untuk bisa bekerja dalam tim, memiliki leadership dan kemampuan public speaking yang baik.” Meresponi prestasi ini, Priskila Christine Rahayu, S.Si., M.T., Ketua Prodi Teknik Industri UPH menyatakan, “melalui pengalaman tersebut, saya berharap mendapatkan wawasan yang semakin luas, semakin percaya diri, menambah networking, dan mengasah soft skill serta hard skill yang pastinya bermanfaat dalam karier mereka ke depan.” Bagi para mahasiswa sendiri, selain menjadi wadah pembelajaran dan pembentukan diri, yang terpenting adalah kompetisi ini juga menjadi cara agar ilmu yang mereka miliki dapat diterapkan dan mampu menjadi dampak. Seperti di kompetisi ini, mereka berharap ide yang mereka berikan dapat bermanfaat bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) jamu di Indonesia. Bagi kamu yang ingin belajar, berprestasi, dan berkarier profesional di bidang keilmuan Teknik industri, UPH pilihan tepat dan terpercaya yang akan membekali kamu secara komprehensif. Daftar di sini atau informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaProf. Dr. Fransisco Budi Hardiman Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Filsafat UPH.
Dosen Fakultas Liberal Arts (FLA) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Dr. Fransisco Budi Hardiman, S.S., M.A., dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Filsafat pada Rabu, 8 Desember 2021, berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 1 Juli 2021. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Tugas Filsafat di Era Komunikasi Digital”, Prof. Budi menjelaskan bahwa saat ini filsafat telah menghadapi tantangan baru dan menghasilkan kebaruan di era digital. Menurutnya, pendapat bahwa filsafat sudah mati adalah sebuah kesalahpahaman karena yang berakhir bukan filsafat, melainkan cara-cara berfilsafat yang kadaluwarsa dan harus mengikuti perkembangan di era digital. “Saat ini filsafat menghadapi tantangan baru dan hal tersebut berkaitan dengan kebaruan komunikasi digital yang terdiri dari tiga aspek. Pertama, komunikasi menjadi bodyless karena kita ada di mana-mana tanpa tubuh atau hadir secara digital, dan inilah yang disebut dekorporealisasi. Kedua, tindakan digital juga berpotensi global, inilah yang disebut deteritorialisasi. Ketiga, kemudahan teknologi digital membuat tindakan mendahului keputusan kesadaran, itulah yang disebut banalisasi,” jelas Prof. Budi. Meresponi fenomena yang ada, Prof. Budi mengungkap bahwa ada tiga tugas filsafat di era komunikasi digital yaitu menyingkap ambivalensi komunikasi digital, kritik ideologi dan refleksi rasional, serta memberi tilikan etika komunikasi digital. “Tugas pertama adalah menyingkap ambivalensi komunikasi digital. Dewasa ini, perluasan kapasitas kemanusiaan kita berjalan seiring dengan kekuasaan besar robotisasi yang mendegradasi berpikir menjadi sekedar proses ‘teknis’, seperti browsing atau googling. Agaknya, kita tidak hanya dilatih menjadi kosmopolitan, tetapi juga sekaligus menjadi Cybernatic Organism (Cyborg) makhluk dengan bagian tubuh organik sekaligus biomekatronik. Tugas kedua adalah kritik ideologi dan refleksi rasional. Filsafat bertugas mewaspadai hubungan-hubungan kekuasaan teknokratis dan dogmatisme sains dan teknologi. Filsafat juga bertugas untuk menyingkap perubahan pemahaman antropologis, epistemologis, dan estetis yang diakibatkan oleh interaksi antara manusia dan dunia digital. Tugas ketiga adalah memberi tilikan etika komunikasi digital. Etika harus menghasilkan kembali dunia milik bersama, mulai dari sopan santun, kode etik, asas-asas moral, sampai pada tuntutan hak-hak komunikasi warga digital. Ia juga perlu memberi kritik atas praktik monopoli perusahaan-perusahaan penambang data,” jelas Prof. Budi. Prof. Budi berharap, tugas filsafat dalam menghadapi tren komunikasi digital menghasilkan perubahan-perubahan yang menyangkut gambaran manusia dan pemahaman tentang pengetahuan, keindahan, dan kebaikan. Secara khusus bagi para mahasiswa agar mampu bersikap kritis terhadap semakin banyaknya informasi yang diperoleh di era digital ini. Meresponi pengukuhan Guru Besar, Rektor UPH, DR. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., menyatakan, “Menyimak orasi ilmiah kita menyadari bahwa memasuki era digital membawa banyak perubahan luar biasa di dalam kehidupan kita. Tanpa pemikiran filsafat kita mungkin terjerumus ke dalam hal yang tidak baik. Maka dari itu, UPH bersyukur Prof. Budi hadir melalui penelitiannya untuk mengajak kita merenungi peran filsafat yang sangat diperlukan untuk beretika di era digital ini.” Hadir dalam prosesi pengukuhan, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc. mengapresiasi pencapaian Prof. Budi dan juga bertambahnya Guru Besar di UPH. Prof. Agus berharap agar dengan bertambahnya guru besar ini membawa kinerja UPH secara signifikan menjadi semakin baik. Pengukuhan Prof. Fransisco Budi Hardiman sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Filsafat menjadi kebanggaan tersendiri untuk UPH. Dengan adanya penambahan Guru Besar Ilmu Filsafat, menunjukan bahwa UPH senantiasa terus mendukung perkembangan keilmuan pendidikan filsafat agar semakin luas dan relevan dengan keadaan terkini.
Baca SelengkapnyaUPH Resmi Bekerja Sama dengan Lipscomb University, USA.
Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi bermitra dengan Lipscomb University, Amerika Serikat. Rektor UPH, DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc dan W. Craig Bledsoe selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Profesor Ilmu Politik Lipscomb University, serta Hannah J. Stolze selaku Associate Professor of Supply Chain Management Lipscomb University dan Executive Director The Wheaton College Center for Faith & Innovation menandatangani surat perjanjian kerja sama secara daring pada 17 November 2021. Kedua belah pihak telah sepakat untuk bekerjasama dalam menyelenggarakan program Student Mobility seperti pertukaran pelajar atau program studi wisata. Kemitraan yang terjalin antara UPH dan Lipscomb University ini menjadi salah satu contoh integrasi program “Kampus Merdeka” antara UPH dan universitas luar negeri yang selaras dengan kebijakan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang mengamanatkan perguruan tinggi untuk menawarkan peluang bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah lintas jurusan, atau mengambil mata kuliah dalam program studinya di universitas yang berbeda, baik dalam skala nasional maupun internasional. Kerja sama ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa UPH karena membuka kesempatan bagi mereka untuk memperluas wawasan dan pengalaman. Dalam lingkup kampus, kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas dan implementasi kerja sama dengan institusi pendidikan dari luar negeri sehingga bisa meningkatkan akreditas universitas dan semakin mempererat hubungan antar dua universitas yang memiliki fondasi kepercayaan yang sama (faith-based university). “Kami bersyukur atas kesempatan untuk berkolaborasi dengan anggota Council for Christian Colleges & Universities (CCCU) lain yang memiliki keyakinan dan nilai yang sama. Rencananya Study Tour Program akan diadakan offline di UPH. Namun, dengan catatan tergantung dengan situasi pandemi dan peraturan karantinanya nanti. Harapannya, pada pertengahan tahun 2022 nanti sudah lebih aman dan mudah untuk masuk ke wilayah Indonesia sehingga kami bisa terus merencanakan Student Mobility Program tersebut,” jelas Shirley Yauwhan selaku Manajer Global Partnerships & International Office UPH. Ruang lingkup kerja sama yang terjalin antara UPH dan Lipscomb berada di level universitas, sehingga terbuka bagi fakultas mana saja yang ingin bekerjasama. Kerjasama ini merupakan bentuk komitmen nyata UPH untuk menghasilkan para lulusan yang siap terjun di dunia internasional. Mari bergabung bersama UPH! Pendaftaran untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023 sudah dibuka. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaFakultas Pariwisata UPH Bahas Peluang Bisnis Restoran Indonesia sebagai Upaya Diplomasi dan Pintu Gerbang Pariwisata di Swiss.
Fakultas Pariwisata (FPar) Universitas Pelita Harapan (UPH) bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD PKS), Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), dan Adi Gastronom Indonesia (AGASI) mengadakan Ambassador Talk Show yang bertemakan ‘Restoran Indonesia di Swiss, Peluang dan Posisinya dalam Diplomasi dan Pariwisata’ pada 19 November 2021 lalu. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengetahui peran restoran Indonesia di Swiss, baik mengenai peluang dan posisinya dalam diplomasi dan pariwisata Indonesia, memberi gambaran bagaimana Duta Besar Indonesia melakukan gastronomi diplomasi, serta memahami tantangan yang dialami pemilik restoran Indonesia di Swiss. Menurut Ir. Rizky Handayani, selaku Deputi bidang produk wisata dan penyelenggara kegiatan Kemenparekraf, gastronomi menjadi salah satu potensi kuat untuk mengembangkan produk wisata Indonesia yang setiap tahunnya akan terus meningkat. “Gastronomi benar-benar merupakan salah satu potensi utama yang bisa membuat dan mengembangkan produk-produk wisata Indonesia. Hal ini juga didukung oleh program nasional pemerintah ‘Indonesia Spice Up The World’ yang mengangkat kekayaan bumbu-bumbu Indonesia, produk olahan makanan, dan termasuk bagaimana mendorong banyaknya restoran Indonesia di negara lain untuk memperkenalkan kuliner Indonesia sehingga tercipta peluang bahwa Indonesia merupakan destinasi gastronomi,” ungkap Ir. Rizky. Seiring dengan hal tersebut, Prof. Dr. Muliaman Darmansyah Hadad selaku Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Swiss juga menjelaskan upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss dalam melakukan Gastronomi Diplomasi. “Perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dengan Swiss juga membuka peluang bisnis yang besar, salah satunya membuka restoran Indonesia di Swiss. Selain itu, kedutaan juga terus mendukung pelaksanaan gastro diplomasi dengan cara melibatkan orang-orang Indonesia perantauan (Disapora) dan bekerja sama dengan para pelaku bisnis restoran di Swiss, melakukan capacity building dalam bentuk cooking class misalnya untuk menyediakan juru masak yang berkualitas, dan membuat strategi marketing dan branding,” papar Prof. Dr. Muliaman. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa bisnis restoran Indonesia bisa membuka jalan terhadap hubungan antara Swiss dan Indonesia dalam konteks yang lebih luas, karena restoran tidak hanya berbicara mengenai rasa dan kuliner saja melainkan juga hospitality, edukasi, dan bisnis yang saling berkaitan dengan gastro diplomasi. Hadir dalam acara tersebut, Mia Schreiber, sebagai pemilik Restoran Indonesia ‘Dapuramia’ di Swiss menambahkan, bahwa bisnis restoran di Swiss memang memiliki peluang yang sangat baik, namun terdapat juga tantangan tersendiri dalam melaksanakannya, seperti memikirkan cara yang kreatif, inovatif, dan efektif untuk memperkenalkan Indonesia melalui pelayanan, makanan yang disajikan, bahkan juga melalui konsep interior restoran sehingga para pelanggan dapat merasakan pengalaman yang dapat memberikan kesan baik untuk Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang layak untuk diperkenalkan ke dunia internasional. Oleh sebab itu, peluang bagi Indonesia untuk membuka usaha restoran di luar negeri juga meningkat seiring dengan bertambahnya minat negara asing terhadap budaya kuliner Indonesia. Fakultas Pariwisata UPH terus berusaha memperlengkapi mahasiswa dan lulusannya untuk turut andil dalam pengembangan sektor pariwisata Indonesia sampai ke tahap internasional melalui kurikulum yang holistis dan juga program-program yang inovatif. Bagi siswa/siswi kelas 12, kamu bisa mendaftarkan diri di Fakultas Pariwisata UPH untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023. Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaUPH Jadi Tuan Rumah Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI Dalam Memantau Implementasi MBKM.
Universitas Pelita Harapan (UPH) mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah dalam Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam memantau implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada 12 November 2021 lalu. Kedatangan Tim Panitia Kerja (Panja) MBKM Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI dan juga Ketua Tim disambut baik oleh Rektor UPH DR. (Hon) Jonathan L. Parapak beserta dengan jajaran rektorat dan dekan fakultas UPH. Kunspik ini juga turut mengundang beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya yang ada di Tangerang seperti Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) dan Universitas Pamulang (Unpam). Dalam Kunspik tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menjelaskan, kedatangan Panja MBKM untuk mendapat masukan dari PTS dalam membuat legislasi peraturan perundangan dan juga untuk memantau implementasi MBKM di lapangan. “Kami dari Komisi X Panja MBKM sangat senang karena mendapatkan suatu informasi terkait dinamika dan juga saran-saran untuk pelaksanaan MBKM ini. Pada umumnya menyambut baik dan merasa memang program ini sangat bagus dan sesuai dengan rencana kita kedepan yaitu membuat pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) kita memiliki daya saing. Tetapi dalam pelaksanaannya banyak sekali hal-hal yang harus dibenahi dan diperbaiki agar tujuannya tercapai,” ujar Hetifah. Lebih lanjut, Hetifah mengatakan bahwa alasan Panja MBKM Komisi X DPR RI memilih UPH sebagai tuan rumah untuk diskusi ini karena UPH merupakan salah satu kampus panutan yang telah melaksanakan program MBKM dengan sangat baik. Serta keyakinannya pada kesiapan UPH untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra pendukung baik di dalam maupun luar negeri untuk membangun suatu jaringan baru dalam upaya menyiapkan SDM unggul dan mengembangkan pendidikan di Indonesia. Dalam diskusi tersebut, Rektor UPH mengatakan bahwa UPH menyambut positif program MBKM. Ia juga mengungkapkan bahwa UPH telah mengadopsi kebijakan MBKM ini dalam kurikulum 2020. “Kebijakan MBKM ini sangat tepat waktu, sesuai tuntutan perkembangan dalam dunia pendidikan serta lingkungan eksternalnya, misalnya perkembangan teknologi informasi, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), serta dunia kerja. Pada saat ini, di UPH sudah dibentuk Gugus Tugas MBKM untuk menyusun prosedur implementasi masing-masing aktivitas MBKM. Untuk sinkronisasi dengan DUDI, UPH secara berkala mengadakan pertemuan, Focus Group Discussion (FGD), dan sebagainya dengan para mitra, sebagai masukan dalam penyelarasan kurikulum. Selain itu, UPH juga kerap mengundang para profesional yang kompeten untuk menjadi pembicara tamu dalam proses pembelajaran mahasiswa. Mitra DUDI pun dilibatkan dalam perencanaan dan tinjauan kurikulum,” ungkap Rektor UPH. UPH berharap, hasil dari diskusi ini akan diolah dan dijadikan rekomendasi dan oleh Kemendikbudristek yang akan mengakomodir kritik dan saran tersebut agar program MBKM ke depan menjadi sangat efektif. UPH terus berupaya untuk meningkatan kualitas pembelajaran yang diakui secara nasional dan internasional, serta memanfaatkan teknologi pembelajaran authentic untuk kebutuhan dunia kerja. Ayo, jadilah bagian dari UPH sekarang! Pendaftaran Tahun Akademik (TA) 2022/2023 sudah dibuka, informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaWisudawan UPH Sebagai Profesional Muda Siap Mengabdi Bagi Bangsa.
Tangerang, 27 November 2021 – Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Village menggelar wisuda untuk melantik 1154 wisudawan-wisudawati dari program Doktor, Magister, Sarjana, Sarjana Terapan, dan Diploma III untuk Tahun Akademik 2020-2021. Pelantikan wisudawan-wisudawati dilakukan oleh DR. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., selaku Rektor UPH dan dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Agus Setyo Budi. M.Sc., Kepala LLDIKTI Wilayah III, serta DR. (HC) James Riady selaku Founder UPH. Pada acara wisuda ini, akan dilantik sebanyak 31 wisudawan dari tingkat Diploma III, 49 wisudawan dari tingkat Diploma IV, 748 wisudawan dari tingkat Strata I, dan 326 wisudawan dari tingkat Strata II serta Strata III, dimana 29 diantaranya merupakan wisudawan yang lulus dengan pujian/Cum Laude. Sesuai dengan tema wisuda yaitu “Go Beyond”, Rektor UPH berharap para wisudawan UPH siap diutus menjadi profesional muda dan mengabdikan ilmu yang telah didapat untuk menjadi berkat bagi bangsa dan negara. “Saat ini bangsa kita sedang menantikan mereka – mereka yang sudah dipersiapkan, profesional – profesional yang siap untuk mengabdi, dan Anda adalah orang-orang yang sudah siap untuk mengabdikan ilmu yang telah didapatkan dan menjadi berkat bagi masyarakat dan bangsa kita. UPH mengutus Anda, para wisudawan/wisudawati untuk membawa perubahan dan perbaikan bagi masyarakat dengan terus menjiwai dan mengemban Visi UPH, yakni: pengetahuan sejati, iman kepada Kristus, dan karakter mulia. Visi yang sudah ditanamkan dalam pribadi Anda masing-masing, sedari awal Anda memasuki bangku perkuliahan hingga menyelesaikan studi dari UPH,” pesan Jonathan L. Parapak. Hadir dalam pelantikan wisudawan-wisudawati UPH, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Prof. Agus Setyo Budi., M.Sc., juga memberikan pesannya kepada seluruh wisudawan untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang adaptif dan fleksibel dalam menghadapi kemajuan teknologi. “Selamat dan sukses kepada Saudara sekalian, kita semua menyadari bahwa momen ini merupakan suatu titik pencapaian bagi seluruh mahasiswa karena telah melalui proses belajar yang penuh dengan tantangan. Setelah meninggalkan UPH, saudara akan memasuki kehidupan bermasyarakat yang lebih luas untuk meraih sukses ke depannya. Saya percaya bahwa lulusan UPH merupakan sumber daya yang unggul dan berkemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi. Marilah kita perlihatkan bahwa lulusan UPH adalah pelopor yang mampu memberikan sumbangsih nyata pada almamater dan bangsanya,” katanya. Turut memberikan sambutannya kepada wisudawan-wisudawati UPH, DR. (HC) James Riady mengatakan bahwa para wisudawan merupakan harapan UPH untuk menjadi pemimpin transformasional yang memberikan dampak positif untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Pada 25 Oktober 2021 lalu, Faculty of Nursing (FoN) atau Fakultas Keperawatan UPH sudah melangsungkan wisuda dan mengangkat sumpah perawat dari 432 wisudawan. Para wisudawan FON sebelumnya juga telah mengikuti Uji Kompetensi (UKOM) Ners dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 1 Oktober 2021 dan seluruhnya berhasil dinyatakan ‘Kompeten’ dengan persentase kelulusan 100%. Hal ini semakin membuktikan UPH dalam mencetak lulusan perawat yang handal, terampil, dan berkualitas tinggi. Acara wisuda UPH Lippo Village masih diadakan secara daring dan untuk memastikan keamanan bersama maka setiap panitia dan pimpinan universitas yang melakukan proses rekaman diwajibkan melakukan antigen swab test. Rangkaian pelantikan wisudawan ini berjalan dengan hikmat dan penuh makna. Diharapkan kedepannya para lulusan UPH dapat terus mengobarkan semangat untuk bergerak maju dan melampaui batasan yang ada serta dapat mengatasi tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaDipercaya Keluarga, UPH Unggul dengan Networking Luas dan Berkualitas.
Selain kualitas pendidikan yang terjamin, Universitas Pelita Harapan (UPH) juga memastikan setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk membangun networking yang luas dan berkualitas. Tentu networking menjadi hal penting untuk dimiliki baik di dunia karier profesional maupun setiap aspek kehidupan lainnya. Keunggulan networking yang luas ini diakui oleh Timothy Inkiriwang-Alumni Fakultas Hukum (FH) 2002, Bezaleel Inkiriwang-Alumni Akuntansi 2004, dan Samuel Inkiriwang-Alumni Fakultas Hukum 2010; tiga bersaudara yang kompak untuk memilih UPH. “Bagi saya networking yang luas dan berkualitas menjadi keunggulan utama UPH. Mulai dari pertemanan di awal kuliah yang terus terkoneksi hingga sekarang dan saling mendukung,” jelas Timothy yang saat ini berkarier sebagai Senior Associate di Hanafiah Ponggawa & Partners. Selama masa kuliahnya, Timothy mendapatkan relasi bukan hanya dari pertemanan di FH UPH. Namun pengalamannya ketika terpilih untuk menjadi bagian dari komunitas pertama ‘Student Athlete’ juga semakin memperluas relasinya. Selain itu, dengan bergabungnya Timothy di tim Basket UPH (saat ini bernama Eagles), membuatnya mendapatkan beasiswa penuh selama kuliah. Baginya pengalaman itu sangat menjadi berkat, karena telah membuat orangtuanya bangga. “Bagi saya dukungan orangtua untuk saya memilih UPH sangat berperan. Orangtua saya percaya UPH adalah tempat tepat untuk kami bisa berkontribusi di ‘marketplace’. Hal ini terbukti karena saya merasa dipersiapkan untuk bisa lulus dan berdampak melalui profesi saya. Kini sebagai konsultan hukum, saya punya kesempatan untuk berkontribusi dengan memberi jasa konsultasi bahkan secara free untuk masyarakat yang membutuhkan,” tambah Timothy. Melihat pengalaman dan lingkungan pertemanan yang positif, menjadi alasan utama yang turut mempengaruhi kedua adik Timothy yang akhirnya juga memilih UPH sebagai tempat studi. “Waktu Timothy sudah masuk kuliah, saya sering menginap di Karawaci dan mengikuti aktivitas Timothy, termasuk ikut masuk ke lingkup pertemanan. Dari pengalaman Timothy itu saya langsung memiliki bayangan lingkungan dan pertemanan seperti apa yang saya dapatkan ketika saya masuk ke UPH. Itu yang membuat saya semakin yakin,” cerita Bezaleel. Bezaleel yang kini berprofesi sebagai System Specialist di Masshiro&Co juga menyatakan bahwa UPH memenuhi ekspektasinya. Selain unggul dari sisi networking, UPH juga memiliki lingkungan kampus yang nyaman dan berbeda dari kampus lainnya pada saat itu, memiliki visi yang sejalan dengan nilai di keluarganya, pembelajaran dengan metode bi-lingual, dan fasilitas yang mendukung. Lebih lanjut, Samuel juga mengatakan bahwa keputusannya memilih UPH adalah langkah yang tepat. “Saya setuju UPH memiliki beragam kegiatan yang mampu menjadi platform untuk semakin memperluas networking yang tentunya bermanfaat bagi karier para lulusannya. Pengalaman kuliah di UPH benar-benar sangat saya nikmati,” ungkap Samuel. Dengan kualitas terbaik dan networking yang luas, UPH menjadi universitas yang telah dipercaya dan menjadi pilihan bagi setiap keluarga. Untuk itu UPH terus berkomitmen mendorong perkembangan mahasiswa baik dari sisi akademis maupun non-akademis. Beragam kegiatan dipersiapkan sebagai tempat bagi mahasiswa dalam mengasah skills juga membangun networking sejak awal kuliah. Untuk kamu siswa/i kelas 12, UPH memiliki beragam program studi yang dapat kamu pilih sebagai tempat tepat dalam mempersiapkan kamu untuk mengejar karier impian. Daftarkan dirimu di sini. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaUPH Film Festival 2021 “Heritage” Motivasi untuk Lestarikan Kekayaan Indonesia Lewat Karya.
Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali mengadakan UPH Film Festival (UFF) yang ke-5 dengan mengusung tema “Heritage” dimana puncak acara berlangsung pada 24 November 2021. UFF ‘Heritage’ merupakan bentuk kepedulian DKV UPH agar generasi muda Indonesia memiliki rasa kepemilikan dan terus melestarikan kekayaan Indonesia, salah satunya lewat karya film dan animasi. Untuk semakin memotivasi, DKV UPH juga telah menyiapkan beasiswa bagi pemenang di kategori sekolah siswa menengah, sebagai apresiasi sekaligus dukungan bagi para siswa untuk berani berkarya dan mengejar impian. “Heritage secara harfiah memiliki makna ‘inherit’ atau kepemilikan. Makna kepemilikan ini tidak hanya berbicara mengenai aspek kebudayaan saja, melainkan ada sifat ketergantungan akan kepedulian dan penghargaan terhadap konten yang ada di dalamnya. Dengan mengusung tema ini, kami berharap agar generasi muda dapat merepresentasikan identitas tanah air kita, salah satunya melalui karya dari dunia perfilman dan animasi yang dapat membawa konten segar, unik, serta berbeda,” jelas Naldo Yanuar, S.Sn., MT., dosen DKV UPH sekaligus Ketua Acara UFF 2021. Naldo juga menjelaskan bahwa UFF 2021 dikemas dalam konsep festival, kompetisi, dan film screening yang menayangkan film pendek serta animasi karya pelajar dari seluruh Indonesia untuk dikompetisikan. Untuk kompetisi sendiri telah terkumpul 136 submissions yang terbagi menjadi kategori film dan animasi; Film Fiksi dan Film Dokumenter kategori Mahasiswa, serta Film Fiksi dan Cerita Pendek kategori siswa sekolah menengah. Selain kompetisi, UFF juga menghadirkan talk show bersama sineas dan animator ternama yaitu Lucky Kuswandi dan Yohan Power yang juga menjadi juri dalam kompetisi UFF 2021. Lucky Kuswandi sendiri adalah sutradara yang banyak mengangkat tema film mengenai diaspora, culture, dan gender. Film terakhirnya Ali & Ratu-ratu Queens mendapatkan 16 nominasi di Festival Film Indonesia termasuk Nominasi Sutradara Terbaik dan Film Panjang Terbaik. Selanjutnya, Yohan Power dikenal sebagai representasi konten ilustrasi asia dan animasi di industri game maupun film sekelas Bandai Namco yang kini juga terlibat sebagai Art Director dalam pengembangan konten nasional maupun internasional. Baik Lucky maupun Yohan, keduanya mengapresiasi upaya DKV UPH yang terus menghadirkan UFF setiap tahunnya. Menurut Lucky kuswandi, ajang seperti UFF ini mampu menjadi ekosistem. “Ekosistem dimana karya, talenta, serta ide saling bertemu dan berdiskusi. Ajang ini menjadi penting terlebih karena diadakan di institusi pendidikan, tempat pemupukan dan regenerasi para profesional bagi masa depan industri yang lebih baik,” jelas Lucky. Sejalan dengan Lucky, Yohan juga menyatakan, “Ajang UFF menjadi langkah tepat dari DKV UPH untuk mengenalkan bidang kreatif ini bagi para pelajar sedini mungkin. Apalagi mengingat industri dan tren konsumsi konten video saat ini yang sedang mengalami kemajuan, institusi pendidikan memang sudah seharusnya mendorong lulusannya untuk bisa beradaptasi dengan situasi ini.” DKV UPH berharap ajang UFF mampu menjadi cara untuk memotivasi generasi muda untuk terus memaksimalkan potensi dan berani berkarya. Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang memiliki cita-cita di bidang film atau animasi, DKV UPH adalah pilihan tepat yang mampu mempersiapkan kamu menjadi sineas atau animator handal. Daftar di sini atau informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaCoM UPH Luncurkan Album Perdana ‘The Unvarying Fragments of Light’.
Conservatory of Music (CoM) atau Fakultas Ilmu Seni Universitas Pelita Harapan (UPH) merilis album perdana bertajuk ‘The Unvarying Fragments of Light’ pada 22 Oktober 2021 lalu. Album ini merupakan hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa peminatan Jazz & Pop CoM UPH untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dalam berkarya dan bekerja bersama musisi prominen di Indonesia, serta untuk memperkaya proses belajar mengajar yang ada di CoM. ‘The Unvarying Fragments of Light’ juga berkolaborasi dengan musisi-musisi Jazz terbaik di Indonesia seperti Tohpati, Nesia Ardi, Dira Sugandi, Barry Likumahuwa, dan Oele Patiselano. Koordinator peminatan Jazz & Pop CoM UPH sekaligus Producer, Composer, dan Arranger ‘The Unvarying Fragments of Light’ yaitu Sri Hanuraga atau yang akrab dipanggil Aga mengatakan, album ini memperlihatkan bagaimana CoM UPH menawarkan pendidikan musik yang begitu luas dan beragam. “Ini merupakan karya resmi pertama peminatan Jazz & Pop CoM UPH yang memperlihatkan versatility (keberagaman musik dalam album) serta kedalaman dan keluasan pendidikan musik yang ditawarkan oleh CoM. Sudah sepantasnya kita sebagai institusi pendidikan musik terbaik di Indonesia dan pencetak generasi muda musisi tanah air di masa depan yang takut akan Tuhan mengadakan proyek ini dengan visi memberikan kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa untuk dapat menunjukkan talenta dan skill mereka dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya,” kata Aga. ‘The Unvarying Fragments of Light’ sendiri adalah bercerita mengenai sebuah perjalanan mencari jati diri seseorang untuk kembali jatuh cinta dengan tujuan dan makna hidup diri. Album ini mendefinisikan momen terendah dan momen puncak dalam sebuah perjalanan hidup, dibungkus dalam enam komposisi dengan pengaruh dari berbagai genre dan gaya musik yang berbeda dalam satu kisah yang utuh. “Di dalamnya ada 6 lagu yang bercerita tentang keterlemparan seseorang dan bagaimana ia terasing dari dirinya yang sejati. Di setiap track nya menceritakan bagaimana proses seseorang memahami keberadaannya di dunia dan akhirnya menemukan dirinya kembali menjadi manusia yang teguh dan utuh,” tutur Aga. CoM UPH berharap, karya-karya dalam album ‘The Unvarying Fragments of Light’ dapat dinikmati tidak hanya oleh pecinta dan penikmat genre musik Jazz & Pop saja, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Sebagai kelanjutan dari album perdana ini, nantinya CoM UPH akan membuat sebuah film pendek berdasarkan cerita setiap lagu yang direncanakan akan dirilis pada akhir bulan November atau awal bulan Desember dan akan diperankan oleh mahasiswa serta dosen UPH. CoM UPH terus berupaya agar produksi album perdana ini bisa menjadi titik acuan dan menjadi agenda rutin fakultas, sehingga pada proses produksinya para mahasiswa mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga kedepannya. Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang ingin mengasah potensi di bidang musik, mari bergabung sekarang dengan UPH! Pendaftaran mahasiswa baru UPH untuk Tahun Akademik 2022/2023 telah dibuka, daftarkan dirimu di sini. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaLLDIKTI Tunjuk UPH Sebagai Kampus Panutan Dalam Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka Sesuai Prosedur.
Dalam menjalankan penerapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di seluruh kampus Indonesia, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III menunjuk Universitas Pelita Harapan (UPH) menjadi salah satu contoh kampus yang telah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan baik. Hal ini diketahui pada kunjungan LLDIKTI ke UPH untuk pengambilan video (shooting), 18 Oktober 2021 lalu. Nantinya, video tersebut akan di tayangkan perdana saat kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) LLDIKTI III tahun ini yang memiliki tema besar tentang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 2021/2022. “UPH termasuk salah satu Perguruan Tinggi (PT) di wilayah LLDIKTI III yang paling awal tanggap merespon arahan PTM, dan setelah dilakukan visitasi lapangan pun ternyata hasilnya sesuai dengan ketentuan yang diatur pada Surat Edaran (SE) No. 4 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tahun Akademik 2021/2022. UPH menjadi salah satu perguruan tinggi yang menjadi role model pemberlakuan PTMT sesuai prosedur. Arah tujuan pembuatan video adalah mengajak PT lain untuk juga mulai melakukan PTM agar loss learning tidak terus terjadi,” kata Dian Rusdiana, M.Pd, selaku Analis Penjamin Mutu, sub bagian akademik LLDIKTI Wilayah III. Menurutnya, pemberlakuan PTM yang dijalankan oleh UPH terutama dari segi persiapan sudah sesuai prosedur yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari kepatuhan mengikuti persyaratan prosedur seperti telah melaporkan pada satuan tugas (satgas) daerah setempat dan ke LLDIKTI Wilayah III, membentuk tim satgas internal kampus, menyusun Standar Operating Procedure (SOP) protokol kesehatan, dan yang terpenting telah mendapatkan persetujuan dari orangtua atau wali mahasiswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka. UPH tetap memberikan opsi pembelajaran melalui aplikasi moodle dan live streaming sebagai pengganti kegiatan praktikum bagi yang belum memungkinkan untuk mengikuti PTM. Menanggapi hal tersebut, Fakultas Pariwisata (FPar) UPH sebagai salah satu fakultas yang telah menjalani PTMT juga melakukan prosedur prokes ketat pada kegiatan-kegiatan praktikum mahasiswa. “Pada dasarnya kami mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan juga satgas Covid di Kabupaten Tangerang. Khusus untuk FPar, kegiatan praktikum di laboratorium itu kita pastikan tidak lebih kapasitasnya dari 50%. Sebagai fakultas yang kegiatan praktiknya berhubungan dengan penyajian makanan, maka kita sangat berhati-hati. Untuk mahasiswa travel, kita juga sudah mulai bergerak melakukan perjalanan dengan mengutamakan prokes tersebut,” jelas Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A. Par., M.M., CHE. selaku Dekan Fakultas Pariwisata. UPH sudah siap menyambut kembali mahasiswa untuk masuk kampus dengan standar protokol kesehatan yang telah diakui oleh LLDIKTI. Pastikan kamu juga siap masuk ke UPH sekarang! Pendaftaran Tahun Akademik (TA) 2022/2023 sudah dibuka, informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaD3 Farmasi UPH Berhasil Lulus 100% Uji Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian.
Sebanyak 31 lulusan Program Studi (Prodi) Diploma Tiga (D3) Farmasi Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan pertama berhasil lolos Uji Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian (UKTTK) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia (APDFI) bersama Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI). Dengan berhasil lulus dari UKTTK, para lulusan UPH mendapatkan Sertifikat Kompetensi, yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK). Pencapaian ini menjadi bukti kualitas lulusan D3 Farmasi UPH memiliki kompetensi yang sudah sesuai standar capaian dari pemerintah. “Saya bersyukur atas capaian dari angkatan pertama D3 Farmasi UPH yang berhasil lulus 100% di UKTTK ini. Setiap mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya di D3 Farmasi, langkah selanjutnya mereka harus mengikuti UKTTK. Setelah lulus ujian ini mereka akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang menjadi syarat mutlak untuk menjadi TTK teregistrasi dan dapat berkarier di bidang kefarmasian,” jelas Dela Rosa, M.M., M.Sc. Apt., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UPH. Lebih lanjut, Jessica Novia, M.Sc., Ketua Prodi D3 Farmasi UPH menjelaskan bahwa pada UKTTK para lulusan D3 Farmasi UPH ini harus menempuh 180 soal ujian yang dilakukan secara Computer Based Test (CBT) dan mencakup materi terkait farmasi komunitas, teknologi farmasi dan farmasi bahan alam. “Tentu untuk mencapai keberhasilan ini, beragam tantangan kami hadapi. Terutama karena ini merupakan angkatan pertama yang mengikuti UKTTK. Dari sisi dosen, kami diminta untuk berkontribusi dalam penyusunan soal dan ini pertama kalinya kami membuat soal yang harus memenuhi standar soal UKTTK. Dari sisi mahasiswa, mereka dituntut untuk dapat memenuhi standar nilai kelulusan yang hanya ditentukan dari 180 soal pilihan ganda. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka, terlebih karena bahan yang harus mereka kuasai begitu luas,” papar Jessica. Lebih lanjut Jessica menekankan bahwa jauh sebelum UKTTK ini dilaksanakan, D3 Farmasi UPH sudah mempersiapkan lulusannya secara matang untuk memiliki kompetensi yang sesuai standar capaian pemerintah. Salah satu langkah konkret yang dilakukan yaitu dengan latihan soal setiap minggu mulai dari semester ganjil tahun ketiga di mata kuliah Kapita Selekta. Selain itu D3 Farmasi UPH juga mendapat dukungan dari APDFI Regional 1 berupa bimbingan dan latihan soal. Kedepannya langkah praktis ini akan terus diterapkan kepada seluruh mahasiswa D3 Farmasi UPH, sehingga kualitas dari para lulusan D3 Farmasi UPH akan selalu mengikuti standar capaian yang ada. Prodi D3 Farmasi UPH terus berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan terbaik dalam mempersiapkan para lulusan untuk menjadi calon Tenaga Teknis Kefarmasian yang handal dan sesuai standar yang dibutuhkan. Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang ingin berprofesi di bidang kefarmasian, Prodi D3 Farmasi pilihan tepat untuk kamu. Daftarkan diri kamu di sini atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaWakili Provinsi DKI Jakarta, The Johannes Oentoro Library UPH Jadi Pemenang Nasional di ALIA 2021.
The Johannes Oentoro Library (JOL) Universitas Pelita Harapan (UPH) terpilih sebagai pemenang tingkat nasional dalam anugerah Academic Library Innovation Award (ALIA) 2021 ‘Smart Library for Smart Society During Pandemic’ yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) pada 20 Oktober 2021 lalu. Prestasi ini membuktikan JOL UPH melakukan inovasi dan kreativitas dalam penyelenggaraan perpustakaan sehingga semakin berperan dalam membentuk masyarakat yang maju dan menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi selama masa pandemi. Manajer JOL UPH, Dhama Gustiar Baskoro, S.S., M.Pd., mengungkapkan dirinya dan tim sangat bersyukur atas pencapaian ini. “Sungguh kami sendiripun tidak menyangka akan menjadi pemenang di ajang nasional ini, tentu kami sangat bahagia dan mengucap syukur kepada Tuhan atas berkatnya kami bisa menjadi juara 1 tingkat nasional dan berhadapan dengan pesaing-pesaing kuat dari berbagai universitas di Indonesia,” ungkap Dhama. Tim JOL UPH meyakini, bahwa program unggulan yang diusung mereka yaitu ‘Information Literacy Smart Class (ILSC)’ sangat sesuai dengan karakter penilaian utama dari para juri karena berhubungan dengan topik lomba yang diangkat yaitu ‘Inovasi Perpustakaan di masa Pandemi’. ILSC sangat memudahkan mahasiswa dalam melakukan kelas online, terutama mahasiswa dapat memilih waktu pengerjaan kelasnya sendiri. “ILSC terinisiasi karena adanya pembatasan mobilitas dan tatap muka sehingga terbentuk kelas asinkronus untuk menunjang pembelajaran di UPH. Menurut kami program ini relevan dan memang sangat mendukung pengembangan akses layanan dan koleksi kami yang sebagian besar dalam bentuk digital. Pada babak penilaian, kami fokus mempresentasikan satu program ini sehingga lebih applicable dalam pelaksanaannya. Presentasi ini juga dilengkapi dengan hasil survei dari responden yang jumlahnya ribuan dan dilengkapi juga dengan testimoni dari mahasiswa dan dosen,” kata Dhama. JOL UPH senantiasa berinovasi menciptakan berbagai layanan yang prima bagi seluruh civitas akademika UPH dan akan terus meningkatkan program layanan ILSC menjadi lebih baik lagi sehingga dapat bermanfaat secara optimal untuk mahasiswa UPH dan bisa menjadi inspirasi bagi perpustakaan lainnya. Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang ingin berkuliah dan mendapatkan fasilitas perpustakaan dengan kualitas layanan terbaik, pendaftaran mahasiswa baru UPH untuk Tahun Akademik 2022/2023 telah dibuka, daftarkan dirimu di sini sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaKualitas dan Sistem Pendidikan UPH Jadi Kepercayaan Keluarga.
Dengan rekam jejak, kualitas pendidikan yang terjamin dan sistem pendidikan yang unggul, Universitas Pelita Harapan (UPH) menjadi universitas paling dipercaya oleh setiap kalangan termasuk dalam lingkup keluarga. Salah satu bukti kepercayaan terhadap UPH, disampaikan oleh Veronica Chandra Kirana Soenarjo, Alumni Magister Kenotariatan (MKn) 2017; ibu dari Rio, Alumni S1 Fakultas Hukum, 2015 dan mahasiswa MKn 2020. Pasangan Ibu dan anak ini kompak menyatakan bahwa UPH memiliki kualitas terbaik dalam mendukung karier keduanya di bidang hukum. “UPH adalah perguruan swasta terbaik dengan lokasi strategis. Bagi saya, keunggulan utama UPH yaitu dosen yang berlatar belakang sebagai praktisi sehingga setiap ilmu yang diajarkan dapat dipahami dan dihidupi secara relevan. Saya dibekali ilmu seputar bidang kenotariatan dan pertanahan yang sangat cocok untuk profesi saya sebagai notaris. Apalagi Program Studi (Prodi) MKn UPH menyediakan kelas weekend, jadi saya dapat berkuliah tanpa mengganggu jam kerja,” jelas Veronica yang berhasil menjadi lulusan terbaik Prodi MKn Batch 9 dalam Wisuda UPH 2019. Kualitas yang sejak awal Vero percaya, menjadi alasan baginya untuk mendukung Rio memilih UPH, mulai dari Program Strata Satu hingga Program Magister. “Pastinya Mama mau melihat saya bertumbuh menjadi pribadi yang berkualitas dan jadi lebih baik dari sebelumnya. Karena itu ketika Mama menyarankan untuk memilih FH UPH, saya percaya terhadap pilihan Mama. Saya yakin FH UPH mampu membentuk saya menjadi pribadi yang berintegritas, adil, dan mampu melayani sesama melalui profesi saya di bidang hukum. Terlebih juga karena akreditasi FH UPH sudah A dan fasilitas yang sangat lengkap,” ungkap Rio. Setelah menjalani studinya di FH dan kini di MKn UPH, Rio telah melihat bahwa sistem pembelajaran UPH selalu relevan dan mengikuti perkembangan jaman. Selain ilmu, UPH juga mengajarkan etika, kepemimpinan, dan karakter melalui program Liberal Arts (Mata Kuliah Umum di UPH). Nilai tambah lainnya yang dilihat Rio adalah, visi misi UPH peduli terhadap perkembangan spiritual mahasiswa dan sejalan dengan panggilan hatinya. Hal ini ia rasakan melalui keikutsertaannya dalam organisasi “Spiritual Growth” dan organisasi mahasiswa FH UPH “Christian Law Student Fellowship”. “Dengan pendidikan dan kegiatan kerohanian yang baik, saya yakin UPH mampu menghasilkan komunitas mahasiswa yang sehat dan sesuai dengan kebenaran. Ini sungguh terlihat pada anak saya, Rio. Bagaimana Rio terus bertumbuh dalam imannya, memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan, sesama, dan bangsa. Rio mampu menjaga perilakunya dan terus takut akan Tuhan. Tentu ini juga buah dari apa yang Rio dapatkan di UPH. Saya bersyukur kami berdua bisa menempuh pendidikan di UPH, bahkan bonusnya kami bisa diwisuda bersama tahun 2019,” tambah Vero. Bagi Vero dan Rio, UPH menjadi tempat yang sangat berkesan. Tempat yang tepat dalam mendukung profesi mereka di bidang hukum. “UPH is the best university,” tambah Vero dan Rio kompak. UPH terus berkomitmen menjadi universitas yang dipercaya dan menjadi pilihan tepat setiap keluarga. Secara khusus bagi Anda yang ingin berprofesi di bidang hukum, FH UPH akan membekali dengan serangkaian keterampilan hukum yang kokoh, kurikulum yang dilandaskan pada hukum nasional dan internasional, serta mendidik setiap mahasiswa menjadi pribadi yang berintegritas. Daftarkan diri Anda di sini atau informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaUPH Jalin Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Bitung, Fokus Kembangkan Sumber Daya.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pelita Harapan (UPH) telah resmi bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Sulawesi Utara di bawah kepemimpinan Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar terkait pengembangan sumber daya yang diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 18 Oktober 2021 di Kantor Wali Kota Bitung. Kerja sama ini merupakan implementasi komitmen dari FEB UPH dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi guna memberi dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. MoU ditandatangani oleh Rektor UPH DR. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. yang disampaikan oleh Liza Handoko, S.E., M.M., Wakil Dekan FEB UPH untuk ditandatangani secara langsung oleh Maurits Mantiri di Kantor Wali Kota Bitung. Menyambut baik kerja sama ini, Maurits mewakili Kota Bitung menyampaikan terima kasih kepada UPH dan melihat kerja sama ini sangat penting dalam mempercepat peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan UMKM. Maurits berharap agar kerja sama ini dapat terealisasi dengan baik, memiliki action plan yang jelas dan terukur. Sesuai dengan ruang lingkup yang telah disepakati, Liza menyatakan kesiapan FEB UPH dalam mendukung program Pemkot Bitung. “Kami siap untuk berkolaborasi dan memberi kontribusi keilmuan bagi kota Bitung, memberi dampak dalam peningkatan sumber daya kota Bitung, menuju konsep Digital City dan Kawasan Ekonomi Khusus. Terlebih lagi, kerja sama ini memberikan kesempatan bagi para dosen dalam melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), sebagai salah satu poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui sumbangsih ilmu pengetahuan untuk memberikan solusi yang dibutuhkan.” Liza juga menambahkan bahwa kerja sama ini terdiri dari tiga fokus utama yaitu pendampingan dalam peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, dan peningkatan pelayanan publik. Salah satu bentuk realisasi kerja sama, dalam waktu dekat FEB UPH akan memberikan pelatihan penyusunan proposal bisnis dan laporan keuangan bagi UMKM. Kedepannya, FEB UPH berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama dan bersinergi dengan berbagai organisasi, baik dengan pemerintahan, asosiasi, dan korporasi; guna menghadirkan pendidikan yang holistis dan transformatif baik dari sisi akademis juga praktis. Melalui pendidikan yang berkualitas dan selalu relevan dengan kebutuhan dunia industri terkini, FEB UPH pilihan tepat dan terpercaya dalam mempersiapkan para mahasiswa menjadi profesional di bidangnya. Bagi kamu siswa/i kelas 12, mari bergabung bersama FEB UPH dan kejar cita-cita untuk menjadi pemimpin masa depan yang berdampak. Daftar di sini atau informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaCareer Webinar “Understand the Job Market” Bagikan Kiat Sukses Menjadi SDM Unggul.
Career Center and Corporate Relations (CCCR) Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar rangkaian acara Career Festival 2021, dengan mengadakan webinar “Understand the Job Market”. Webinar yang diadakan pada Jumat 8 Oktober 2021 ini memiliki tujuan untuk membekali para lulusan UPH dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia profesional. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 200 alumni dan mahasiswa dari UPH Lippo Village, Medan, dan Surabaya ini menghadirkan Raja Eka, Sales Training Manager dari Glints, sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan karier. Dalam webinar ini, Raja membagikan tentang fenomena perubahan pasar kerja, kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang diharapkan oleh perusahaan, dan kiat sukses menjadi SDM yang dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja. “Kondisi job market saat ini membutuhkan banyak sekali orang-orang yang mahir dalam bidang Information Technology (IT) dan industri yang paling diminati sehubungan dengan hal itu adalah e-commerce, financial-technology (fin-tech), data science talents, dan artificial intelligence (AI) atau deep tech dan machine learning,” ujar Raja Eka. Selain memahami kondisi lapangan pekerjaan yang ada, Raja juga menekankan bahwa penting bagi jobseeker untuk memahami kualifikasi pekerja yang dicari oleh perusahaan. Menurut Raja ada tiga kualifikasi utama yang harus dimiliki seorang pencari kerja. Pertama adalah skills dan experience, hal ini berbicara tentang kesesuaian antara kemampuan dan pengalaman dengan posisi kerja yang tersedia. Lalu yang kedua adalah culture fit. Seorang jobseeker harus tahu betul apakah budaya suatu perusahaan itu sejalan dengan nilai yang dianutnya. Terakhir adalah soft skills yang dimiliki oleh pencari kerja. “Soft skills ini adalah hal yang bisa kita mulai kembangkan dari sekarang. Hal-hal seperti analytical thinking, proactiveness, communication skills, dan responsibility akan sangat membantu kita untuk dapat menjadi SDM yang unggul di dunia kerja. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk tahu terlebih dahulu tujuan kita, kenali diri kita, dan kembangkan diri melalui training dan networking,” tambahnya. CCCR UPH berharap melalui rangkaian kegiatan webinar Career Festival 2021, mahasiswa dan alumni dapat mempersiapkan diri mereka untuk terjun ke dunia profesional. Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dan rangkaian webinar mendatang, kunjungi careercenter.uph.edu. UPH terus berkomitmen untuk mempersiapkan setiap lulusan menjadi sumber daya manusia unggul yang dapat memberikan kontribusi positif dan memiliki daya saing. Pendaftaran UPH Tahun Akademik (TA) untuk 2022/2023 sudah dibuka, informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant 0811-1709-901 atau daftar di sini.
Baca Selengkapnya100% Lulus Uji Kompetensi Ners 2021 Kemendikbud, Fakultas Keperawatan UPH Capai Tingkat Kelulusan Tertinggi.
Fakultas Keperawatan atau yang biasa disebut Faculty of Nursing (FON) Universitas Pelita Harapan (UPH) meraih pencapaian tertinggi dalam tingkat kelulusan mahasiswa pada Uji Kompetensi (UKOM) Ners Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diumumkan pada 1 Oktober 2021. Sebanyak 432 mahasiswa FON yang mengikuti ujian ini berhasil dinyatakan ‘Kompeten’ dengan persentase kelulusan 100%. Dekan FON UPH, Grace Solely Houghty, M.B.A., M. Kep merasa bangga atas pencapaian ini karena UKOM adalah suatu ujian nasional yang disusun oleh Kemendikbud untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai standar profesi perawat sekaligus menjadi syarat wajib untuk dapat bekerja di pelayanan kesehatan. “Ini adalah pencapaian luar biasa yang ditunjukkan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Ners. Banyak sekali tantangan yang dihadapi dalam tahun pandemi ini, dimana secara bersamaan FON juga harus siap sedia membantu melayani di Rumah Sakit Siloam Group. Banyak perubahan yang harus diadaptasikan oleh institusi pendidikan dan mahasiswa terkait dengan proses pembelajaran. Mahasiswa sangat fleksibel dan menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan proses pembelajaran dengan baik,” ungkap Grace. Selama persiapan UKOM, mahasiswa FON UPH dibimbing dengan mengutamakan latihan soal atau try out guna melihat perkembangan nilai mahasiswa secara kognitif dan kesiapan dalam mengikuti ujian. Menurut Marisa Junianti Manik, BSN, M. Kep, selaku Kepala Program Profesi Ners, persiapan lainnya adalah mengadakan workshop untuk memberikan tips dan trik menjawab soal dengan menggunakan critical thinking, rasional, dan menetapkan prioritas dalam menjawab soal, termasuk juga cara mengakses aplikasi mobile dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk melakukan latihan soal setiap saat. “Kami sudah mempersiapkan mahasiswa sejak mereka masuk program Akademik Sarjana dan Profesi Ners. Selama program Ners berjalan kurang lebih 1 tahun, kami memberikan latihan ujian dalam bentuk studi kasus setiap stase profesi. Selain itu, kami mendaftarkan mereka dalam suatu aplikasi latihan uji kompetensi dari AIPNI yang dikenal dengan ‘siNERSI’ yang bisa diakses menggunakan gadget. Selama 4 bulan penuh sebelum jadwal UKOM, kami tim dosen memantau proses pembelajaran dalam aplikasi ini, dan dengan tekun dan sabar mengingatkan mahasiswa untuk belajar. Kami tim dosen juga membuat suatu UKOM Preparation yang berlangsung selama lima hari bersama mahasiswa untuk mempersiapkan mereka dengan tips dan trik menjawab soal-soal UKOM serta membahas studi kasus yang kami berikan melalui platform learn.uph.edu,” kata Marisa. Dalam menyambut UKOM tahun 2022, FON UPH akan terus berupaya mencari cara-cara pembelajaran kreatif, efektif, dan inovatif lainnya agar mahasiswa FON yang mengikuti ujian tahun depan juga dapat mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan. “Harapan kami tentunya mahasiswa FON kedepannya akan selalu lulus tepat pada waktunya. Namun, tidak hanya lulus dari uji kompetensi ini saja, tetapi kami berharap mereka melewati proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan dapat menjadi perawat yang kompeten, berkarakter, memiliki komitmen melayani Tuhan dan sesama melalui profesi keperawatan, dan juga memiliki belas kasih,” tutur Marisa. Selamat untuk para dosen dan mahasiswa yang telah bekerja keras atas pencapaian TOP di antara 25 universitas di Indonesia ini. UPH adalah universitas paling terpercaya untuk melatih perawat berkualitas tinggi dan terus berupaya mencetak lulusan perawat yang handal dalam keterampilan, memiliki karakter ilahi yang berorientasi terhadap pelayanan, serta menjadi perawat yang proaktif untuk menolong sesama. Mari bergabung bersama FON UPH! Pembukaan pendaftaran online untuk program bantuan pendidikan FON UPH Tahun Akademik (TA) 2022/2023 akan segera dibuka. Informasi lebih lanjut hubungi 0812-8499-6168 atau ke one.uph.edu. UPH juga menyediakan program S1 Kelas Karyawan Keperawatan (Conversion Class) bagi kamu yang ingin melanjutkan kuliah sambil bekerja, khususnya bagi lulusan D-3 yang saat ini bekerja di rumah sakit, ini waktu yang tepat untuk bergabung bersama UPH. Pendaftaran untuk TA 2021/2022 Semester Genap sudah dibuka dan kelas akan dimulai pada Januari 2022, segera hubungi Student Consultant 0812-8603-3380 untuk informasi lebih lanjut, atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaArsitektur UPH Raih ‘Future Pillar Award’ dalam Penghargaan Autodesk ASEAN Innovation Awards 2021.
Kolaborasi mahasiswa dan dosen Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) meraih penghargaan di Autodesk ASEAN Innovation Awards 2021 kategori Future Pillar Award pada 7 September lalu. Tim UPH yang terdiri dari Bobby Wijaya, Caroline Abigail, Sherine (Arsitektur 2018), serta dosen pembina Jacky Thiodore, S. Ars., M. Arch., dan Gregorius Anugerah Gegana, S. Ars., M. Arch, menggagaskan lima gambar proyek yang dalam tahap konstruksi digital menggunakan software Autodesk. Penghargaan ini diberikan kepada Arsitektur UPH karena pengaplikasian software Autodesk dalam pembuatan karya dan hasil penilaian peran akademisi membina mahasiswa dalam konstruksi digital untuk membangun pilar masa depan. “Tentunya kami merasa bangga atas pencapaian ini. Kami bersyukur karena pembelajaran arsitektur di UPH sudah berbasis teknologi terbaru sehingga kami para mahasiswa diajak terus mengikuti perkembangan arsitektur digital. Pak Jack dan Pak Greg merupakan dosen yang sangat kompeten dalam membantu kami memperkenalkan dan mengaplikasikan software Autodesk tersebut. UPH juga selalu menyediakan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran kami,” ungkap Bobby. Foto proyek yang diikutsertakan merupakan hasil karya para mahasiswa selama satu semester di mata kuliah ‘Studio Desain Arsitektur 3’. Mata kuliah lainnya yang diterapkan adalah Studio Riset Arsitektur & Simulasi dan Analisis Bangunan. Melalui bekal ilmu yang didapatkan ini, foto proyek yang dihasilkan oleh Bobby dan tim memiliki keunikan tersendiri yang terlihat pada penekanan integrasi struktur; sistem mekanikal, elektrikal, dan pemipaan, serta desain pada bangunan, sehingga hasil dari analisis dan simulasi bangunan menghasilkan iterasi (pilihan) desain yang beragam. “Kami bangga bila mengikuti kompetisi yang dapat membawa nama baik Arsitektur UPH di level internasional. Kami juga mendapatkan pengalaman berharga, memperluas relasi, dan kesempatan membuktikan kemampuan kami dengan para peserta yang datang dari banyak negara. Di Arsitektur UPH, para dosen terus mendorong mahasiswa untuk berkompetisi guna mengaplikasikan ilmu dan skill yang didapat di perkuliahan. Terbukti di tahun belakangan ini, kami lihat mahasiswa lebih proaktif mengikuti kompetisi,” tutur Gregorius. Pencapaian prestasi ini menjadikan kualitas dari Arsitektur UPH mendapatkan apresiasi dan atensi publik di tingkat internasional, secara khusus di regional ASEAN. Tentu ini juga menjadi bukti bahwa kurikulum prodi Arsitekur UPH mampu menawarkan kompetensi tinggi untuk bisa bersaing secara global. Untuk kamu siswa/i kelas 12 yang bercita-cita untuk menjadi profesional di bidang Arsitektur, UPH pilihan terpercaya dan tepat untuk kamu. Ayo segera daftarkan dirimu sekarang. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaThe Johannes Oentoro Library UPH Raih Juara 1 ALIA 2021 Tingkat Provinsi DKI Jakarta.
The Johannes Oentoro Library (JOL) Universitas Pelita Harapan (UPH) terpilih sebagai pemenang mewakili wilayah DKI Jakarta dalam anugerah Academic Library Innovation Award (ALIA) 2021 ‘Smart Library for Smart Society During Pandemic’ yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) pada 15 September 2021 lalu. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan apresiasi kepada perpustakaan yang menunjukkan inovasi dan kreativitasnya dalam penyelenggaraan perpustakaan sehingga semakin berperan dalam membentuk masyarakat yang maju dan menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi selama masa pandemi. Nantinya, JOL UPH akan mewakili provinsi DKI Jakarta untuk melaju ke ALIA 2021 tingkat nasional. Manajer JOL UPH, Dhama Gustiar Baskoro, S. S., M. Pd., mengatakan bahwa mengikuti kompetisi ini menjadi cara untuk meningkatkan diri dan mengenalkan program unggulan ‘Information Literacy Smart Class (ILSC)’ milik JOL UPH ke perpustakaan universitas lainnya. Program inilah yang membawa JOL UPH terpilih sebagai pemenang ALIA 2021 wilayah DKI Jakarta. “Kami merasa terhormat bisa mewakili FPPTI wilayah DKI Jakarta dan membawa nama UPH dalam lomba ALIA secara nasional dengan program inovasi yang sudah dijalankan. Selain sebagai cara untuk dapat meningkatkan kualitas, kami juga ingin mengenalkan program ILSC sebagai salah satu program unggulan perpustakaan UPH kepada universitas lainnya dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi mereka,” kata Dhama. ILSC merupakan program pelatihan literasi informasi dengan metode asinkronus yang bisa digunakan para pengguna untuk melakukan pelatihan secara mandiri dengan akses yang mudah dan dapat mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir dengan waktu yang lebih fleksibel. Program ini didasari karena banyak pengguna perpustakaan yang kesulitan dalam penulisan dan pengunggahan mandiri tugas akhir karena memiliki waktu yang terbatas. ILSC dapat digunakan pengguna dengan melakukan pendaftaran melalui learn.uph.edu. “Perpustakaan dulu hanya dianggap sebagai tempat koleksi, tapi perpustakaan di abad 21 harus menjadi tempat edukasi literasi informasi ke penggunanya. Literasi informasi di era digital saat ini, juga harus memiliki program yang inovatif, seperti program ini bisa dilakukan secara mandiri (end-to-end) dari pendaftaran hingga pemberian setifikat, juga disertakan modul-modul yang komprehensif dan mudah untuk dimengerti oleh penggunanya. Berdasarkan testimoni dan survey pengguna, program ini membantu para pengguna dalam menyelesaikan tugas akhir mereka, karena fleksibilitas yang diberikan serta modul-modul yang mudah dimengerti dalam pembelajaran mandiri, sehingga pengguna juga bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap Dhama. Prestasi ini tentunya dapat diraih berkat kerja sama dan diskusi konsep yang baik oleh tim JOL UPH yang terlibat; Kevin Marvellino sebagai koordinator tim, Bramantiasto Adjie sebagai editor video, Yanni Karina sebagai penyedia data dan testimoni, Christine Natalia Nababan sebagai Narator, dan Dhama Baskoro sebagai pengarah dan penulis narasi. Tim JOL UPH saat ini tengah bersiap menjadi perwakilan provinsi DKI Jakarta di ALIA 2021 tingkat nasional pada 12 Oktober mendatang, dan tentunya berharap dapat memenangkan kembali di kompetisi ini. JOL UPH senantiasa menjadi fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian universitas dengan memberikan layanan berkualitas SERVE (Sympathetic, Easy, Rapid, Valid, Enthusiastic), menyediakan akses ke sumber daya informasi dalam semua format, dan mendidik pengguna untuk menggunakan sumber daya serta teknologi informasi secara etis. Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang ingin berkuliah dan mendapatkan fasilitas perpustakaan dengan kualitas layanan terbaik, pendaftaran mahasiswa baru UPH untuk Tahun Akademik 2022/2023 telah dibuka, daftarkan dirimu sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaGo Beyond Celebration 2021, Ajak Mahasiswa Untuk Bergerak Maju Melampaui Segala Tantangan.
Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi menutup UPH Festival 2021 pada 24 September 2021 dengan menampilkan berbagai pertunjukan meriah dalam acara Go Beyond Celebration yang melibatkan 14 penari dari mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), 7 musisi dan 15 penyanyi dari mahasiswa Conservatory of Music (CoM). Acara ini dilakukan secara hybrid yaitu onsite (hanya untuk para penampil dan panitia) dan online yang disiarkan melalui live streaming. Rektor UPH, DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., menyambut hangat seluruh mahasiswa baru dan berharap mereka dapat dibentuk sesuai visi misi UPH. “Kami berharap mahasiswa baru yang menjadi bagian dari keluarga besar UPH dapat bertumbuh bersama dan dibentuk menjadi utusan Allah yang memiliki true knowledge, faith in Christ, and Godly character sesuai visi UPH sehingga dapat mempersiapkan diri untuk go beyond,” tutur Rektor UPH. Acara Go Beyond Celebration menghadirkan pertunjukkan seni panggung, musik, tarian, dan video tipografi. Menurut Indrawan Tjhin, S.Kom., B.Mus., MM., E.M.B.A., Dekan Fakultas Ilmu Seni UPH yang juga sebagai Show Director dalam pertujukan ini mengungkapkan situasi pandemi membuat persiapan dan latihan untuk acara ini sangat menantang karena harus dijalankan secara online. “Melatih tari dan musik dengan metode online atau jarak jauh sangat menantang. Kami tetap konsisten dengan prosedur kesehatan. Baru bertemu secara fisik hanya kurang lebih 5 kali, per pertemuan hanya 2-3 jam. Kami bertemu mengharmonisasikan musik, vokal dan koreografi. Semua performers dan tim belakang layar konsisten rutin melakukan tes antigen untuk menjaga kesehatan kami masing-masing,” ungkap Indrawan. Pertunjukan Go Beyond Celebration 2021 dibagi ke dalam 4 babak, yaitu ‘Into the Storm’, ‘Be Still’, ‘Rejoice in Him’, dan ‘Go Beyond’. Babak pertama, yaitu ‘Into the Storm’ memiliki makna bahwa sekalipun harus melewati banyak tantangan kehidupan, mahasiswa harus dapat memahami bahwa Tuhan masih terus bekerja dan membentuk mereka untuk mengatasi tantangan tersebut. Dilanjutkan ke babak kedua yaitu ‘Be Still’ yang bermakna agar setiap orang menyadari providensia Allah melalui teman dan keluarga yang membantu mereka untuk tetap bertahan dan setia dalam berbagai tantangan. Di babak ketiga dengan tema ‘Rejoice in Him’ yang bermakna umat manusia harus bersuka di dalam Tuhan dan menemukan tujuan Tuhan dalam hidup mereka untuk go beyond dan menjadi berkat bagi sesama. Babak terakhir yang menjadi puncak dari rangkaian acara yaitu ‘Go Beyond’ menyatakan bahwa mahasiswa baru siap diperlengkapi dan diproses untuk memiliki true knowledge, faith in Christ, dan Godly character. Rangkaian acara penutupan UPH Festival 2021 ini berjalan dengan meriah dan penuh makna. Diharapkan kedepannya mahasiswa baru dapat terus mengobarkan semangat untuk bergerak maju dan bertumbuh bersama melampaui batasan yang ada serta dapat mengatasi tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang. Jadilah bagian dari keluarga UPH! Bagi kamu siswa/i kelas 12, pendaftaran mahasiswa baru untuk Tahun Akademik 2022/2023 telah dibuka, segera daftarkan diri dan raih cita-citamu bersama UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaSI UPH Gelar Lokakarya Sinergi Technopreneurship, Implementasikan Kurikulum MBKM.
Program Studi Sistem Informasi (SI) Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Lokakarya dengan tema ‘Sinergi Technopreneurship Dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Meredeka (MBKM)’, untuk memetakan minat dan merumuskan strategi pendampingan kewirausahaan bagi mahasiswa pada 28 Agustus 2021 lalu. Agenda yang merupakan bagian dari aktivitas Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) ini, dihadiri oleh Stephanie Riady, B.A., M.Ed, selaku Executive Director Yayasan Pendidikan Pelita Harapan, Dr. Rijanto Purbojo, S.Psi., M.Sc. selaku Directorate of Online Education UPH, Kusno Prasetya, Ph. D selaku Head of Web and Mobil Application Lab Information Systems UPH, serta para ekspertis industri di bidang teknologi. Kebutuhan untuk menumbuhkan minat wirausaha yang dikaitkan dengan teknologi pada mahasiswa dalam program technopreneurship, menjadi latar belakang Prodi SI UPH mengadakan lokakarya ini. Kusno Prasetya, Ph. D menuturkan ada dua usulan aktivitas pengimplementasian PKKM di SI UPH, yaitu technopreneur yang inovatif dan kreatif serta lab virtual untuk pembelajaran adaptif. Untuk saat ini, SI UPH telah menjalankan aktivitas yang pertama yaitu technopreneurship dan akan berjalan selama tiga tahun kedepan. “Ada beberapa sub kegiatan dalam aktivitas PKKM, seperti peningkatan skill dosen dalam mengembangkan materi ajar terkait technopreneurship, implementasi case-based method dan teknologi virtual reality dalam mata kuliah, magang, dan pembentukan lab inkubasi start-up,” ungkap Kusno. Senada dengan hal tersebut, Dr. Rijanto Purbojo, S.Psi., M.Sc yang juga merupakan Ketua Tim Taskforce Kampus Merdeka UPH menekankan pada pentingnya kegiatan wirausaha berbasis teknologi sehingga bisa memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kegiatan wirausaha yang dikaitkan dengan teknologi itu merupakan suatu inisiatif yang sangat baik dan dibutuhkan di masa sekarang. Tidak hanya dari sisi orientasi bisnis saja tapi juga dari sisi masyarakat secara umum kebutuhannya juga sangat besar. Kegiatan wirusaha bermaksud untuk menumbuhkan minat mahasiswa kita dalam berwirausaha sehingga bisa menjadi sebuah solusi untuk mengatasi pengangguran, terutama pengangguran intelektual dan sarjana, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Sebagai tenaga pendidik, kita harus menyiapkan kurikulum agar mahasiswa bisa mulai ikut kegiatan wirausaha pada tahun kedua menjelang tahun ketiga perkuliahan mereka,” jelas Rijanto. Nantinya, para mahasiswa yang mendaftar dan lulus seleksi untuk mengikuti kegiatan wirausaha MBKM akan menjalani beberapa program pelatihan dan pembimbingan yang dimulai dari penyusunan proposal bisnis, melakukan eksekusi bisnis, mengikuti lokakarya dan pembekalan, mengevaluasi kegiatan bisnis, sampai ke pelaporan hasil kegiatan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh mahasiswa nantinya juga akan dinilai terhadap aspek-aspek penguasaan mahasiswa seperti keahlian teknis, konseptual, kemampuan manajerial, sumber daya manusia, teknologi pemasaran, keuangan, dan manajemen waktu. Meresponi hal tersebut, Stephanie Riady, B.A., M.Ed berharap kegiatan yang dilakukan oleh SI UPH untuk MBKM semakin menguatkan jaringan UPH dengan dunia industri. “Lokakarya seperti ini sangat penting dan berguna sekali untuk para mahasiswa, karena mereka bisa mendapatkan pengetahuan baru dari pengalaman para ekspertis industri di bidang teknologi. Yang terutama, tentunya kita berharap akan semakin mengetahui kesempatan-kesempatan yang ada melalui MBKM dan berbagai kesempatan untuk mahasiswa seperti magang. Kolaborasi dan feedback yang kuat antara dunia akademik dan industri semua akan semakin maju, semakin kuat, dan tangguh untuk menghadapi tantangan di era yang akan datang,” papar Stephanie. SI UPH berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi seluruh mahasiswa, untuk dapat menjadi wirausaha profesional dan berguna bagi pertumbuhan ekonomi negeri. Ayo, gabung bersama UPH dan sukseskan program MBKM! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaMRIN-UPH Berpartisipasi Temukan Antiserum IgY Sebagai Alternatif Pengobatan Covid-19.
Salah satu peneliti di divisi Immunology Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Universitas Pelita Harapan (MRIN-UPH), dr. Teridah E. Ginting, DVM, PhD terlibat dalam konsorsium nasional bersama dengan Kamaludin Zarkasie (Peneliti dari PT IPB Shigeta), dalam meneliti antiserum Immunoglobulin Y (IgY). Kegiatan penelitian yang mulai dilakukan pada Juni 2020 lalu ini memiliki tujuan untuk membuat antiserum IgY yang diproduksi oleh ayam sebagai alternatif pengobatan bagi pasien Covid-19. “Prosesnya sebenarnya berasal dari immunogen yang akan kita suntikkan ke ayam petelur, kemudian ayam tersebut akan bertelur, dan telurnya kita ambil pada bagian kuningnya saja. Dari kuning telur tersebut kita akan mengekstraksi antibodi terhadap immunogen yang kita suntikkan, itu merupakan hasil penelitian ini,” ungkap dr. Teridah. Antiserum IgY merupakan kandidat yang sangat baik untuk membuat antiserum pengobatan Covid-19, karena memiliki karakteristik yang sangat stabil pada pH 4-9 dan hingga 65 derajat celcius dalam kondisi larutan, juga tetap aktif dapat mengikat antigen, serta tahan terhadap enzim pepsin pH 4-6. Selain itu, IgY memiliki fungsi yang sama dengan Immunoglobulin G (IgG) yang diproduksi oleh mamalia. “Ciri-ciri itulah yang membuat kami para peneliti yakin bisa menjadikan IgY kandidat yang sangat baik untuk pengobatan infeksi Covid-19. Nantinya, antiserum mengandung antibodi tersebut kemudian diberikan kepada pasien secara imunisasi pasif untuk membantu mempercepat proses penyembuhan,” tutur dr. Teridah. Menurut dr. Teridah, cara pengobatan terhadap penyakit infeksi dengan antiserum ini telah dilakukan sejak lama bahkan sudah ada pada saat pandemi virus Spanyol 1918, sehingga seharusnya sudah dipastikan aman untuk menjadi alternatif pengobatan Covid-19. Hingga saat ini, IgY antibodi dari kuning telur memungkinkan diproduksi secara efisien hingga 100mg total IgY per telur. “Tentunya harapan terbesar kami dengan IgY ini adalah kita memiliki suatu alternatif untuk terapi pasien Covid-19 yang membutuhkan. Sehingga, pasien tersebut tidak lagi mengalami kesulitan untuk mencari donor yang jumlahnya terbatas sekali di Indonesia. Kita tahu sekarang, bagaimana perkembangan Covid-19 di Indonesia yang sedang menghadapi varian-varian baru, sehingga ini menjadi suatu harapan besar bagi kita untuk menghasilkan IgY yang lebih spesifik terhadap varian baru,” jelas dr. Teridah. MRIN-UPH secara aktif meresponi pandemi global dengan meneliti Covid-19. Hingga hari ini, MRIN-UPH diakui sebagai institusi penelitian swasta satu-satunya di Indonesia yang berpartisipasi dalam mengirimkan genom ke GISAID, dengan total 17 urutan asam nukleat di bulan Mei 2020 dan Januari 2021. Dalam memperluas kerja sama dan juga pengembangan penelitian untuk masa depan, MRIN-UPH tentu membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Ayo, untuk kamu yang senang dengan penelitian ilmiah di bidang bioteknologi atau kesehatan, mari bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaDirikan Joomba Smoothies, Joshua Satrio Tunjukkan Berkembangnya Inovasi Pangan di Indonesia.
Founder dari Joomba Smoothies, Joshua Satrio yang juga merupakan alumni Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH) tahun 2012 membagikan pengalamannya saat kuliah di UPH dan bagaimana akhirnya ia berhasil mendirikan Joomba Smoothies, pada Virtual Open House 27 Agustus 2021. Diakui oleh Joshua bahwa banyak sekali ilmu yang ia dapatkan saat menempuh perkuliahan di Prodi Teknologi Pangan UPH, termasuk dalam membangun sebuah bisnis di industri food and beverage. “Di UPH aku banyak banget dapat pengetahuan baru terutama mengenai kualitas bahan dan inovasi dari makanan atau minuman. Hal ini tentu saja aku implementasikan ke dalam produk ku sendiri di Joomba Smoothies. Selain itu, aku jadi lebih siap untuk membangun bisnis karena aku dibekali dari sisi pengetahuan teknis, kepemimpinan, kemampuan komunikasi, dan networking,” kata Joshua. Selain ilmu yang didapat, Joshua juga bercerita bahwa dengan aktif dalam komunitas dan organisasi Prodi, membuat proses pembelajaran semakin menyenangkan. Salah satu organisasi yang berkesan adalah ‘Food Explore’ yang merupakan pameran inovasi makanan-makanan unik di UPH, misalnya es krim rendang atau mie yang terbuat dari wortel. “Banyak kesempatan selama belajar di UPH, bukan hanya melalui mata kuliah, tetapi juga kesempatan untuk belajar berorganisasi dan bekerja sama dengan orang lain. Kalau kalian suka buat inovasi dari bahan makanan atau minuman, kalian harus banget masuk di Prodi Teknologi Pangan UPH. Asiknya lagi, fasilitas-fasilitas yang disediakan UPH itu sangat lengkap, jadi menunjang banget buat kalian yang mau belajar dan berinovasi,” jelas Joshua. Hingga saat ini, Joomba Smoothies yang ia bangun memiliki 73 gerai di seluruh Indonesia dan telah bergabung dalam Jiwa grup. “Aku ingin Joomba diingat sebagai minuman buah-buahan yang sehat dan juga fun. Dari segi tampilan sampai pada kemasan aku pikirkan dengan sangat matang sehingga dapat menarik generasi muda. Harapannya, mereka lebih memperhatikan kesehatan tapi dengan cara yang fun,” tutur Joshua. Prodi Teknologi Pangan UPH menyediakan fondasi yang kuat dalam sains pangan, sehingga mahasiswa dapat membuat banyak inovasi baru. Dengan berorientasi kepada industri, UPH terus mendorong mahasiswa untuk menerapkan ilmu ke dalam berbagai situasi kehidupan yang nyata, sehingga saat lulus mereka siap untuk memulai bisnis sendiri. Jadi untuk kamu siswa/i kelas 12, pendaftaran UPH untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023 sudah dibuka, ayo daftarkan dirimu sekarang. Informasi lebih lanjut kunjungi website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaMaksimalkan Potensi Menuju Kesuksesan, Jadi Motivasi Nadia Saphira Alumni FH UPH.
Nadia Saphira, Alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) 2006 yang kini berkarier sebagai pengacara juga pengusaha, membagikan pengalaman dan pesan bagi siswa-siswi sekolah menengah dalam acara UPH Virtual Open House, 28 Agustus 2021. “Maximize Your Potential and Grow into Success” menjadi tema yang memotivasi dan menginspirasi para peserta. “Mengetahui potensi kitabisa dimulai dengan melakukan apa yang kita suka dan maksimalkan hal tersebut untuk menuju kesuksesan. Apa yang membuat kamu semangat ketika mengerjakannya, itu bisa kamu tekuni dan bisa menjadi target yang ingin kamucapai. Setelah itu, komitmen dan terus belajar, menjadi kunci untuk terus mengembangkan potensi tersebut.Tapi yang perlu diingat, mencari potensi diri tidak semudah kamu googlingya, yang langsung dapat secara instan,” ungkap Nadia. Nadia menyatakan bahwapencapaian kariernya saat ini adalah hasil dari proses pencarian potensi dan pembekalan diri, salah satunya melalui pendidikan berkualitas. Diakui Nadia, orangtuanya memiliki andil besar dalam mengarahkannya untuk memilih studi di bidang ilmu hukum. Dari saran orangtuanya, Nadia melakukan pertimbangan dan riset terkait keuntungan studi ilmu hukum. Proses ini akhirnya membawa Nadia yakin memilih studi di FH UPH. “Dari ayah dan seluruh proses pertimbangan, saya yakin bahwa ilmu hukum dibutuhkan dalam beragam bidang. Setiapindustri atau profesi pasti membutuhkan sebuah hukum yang mengatur. Keyakinan ini yang akhirnya membuat saya memilih FH UPH. Di UPH saya merasa profesi saya sebagai artis pada saat itu tidak berpengaruh pada apapun. Saya sangat senang ketika saya diperlakukan seperti mahasiswa biasa, tidak ada yang memberi perlakuan berbeda atau mem-bully saya, lingkungan yang nyaman, dan ditambah lagi fasilitas apik serta pendidikan yang berkualitas. Apalagi dosen-dosen di FH UPH selalu mau berbagi ilmu baik di dalam dan luar kelas. Pengalaman ini sangat berharga untuk saya,” jelas Nadia. Menurut Nadia, seluruh proses yang dilalui selama studi di UPHadalah bekal yang membuatnya mampu memaksimalkan potensi dan tentunya bermanfaat dalam mengembangkan bisnis serta profesinya sebagai seorang pengacara dan lifestyleentrepreneur. Kini Nadia tengah fokus dalam mengembangkan firma hukum, beauty clinic, dan studio olahraga miliknya. “Ketika kuliah, saya fokus pada studidan hanya menerima pekerjaan shooting ketika libur kuliah.Saya yakin, semua usaha dan komitmen pasti membawa kita kepada target yang ingin dicapai. Pastikan pendidikan jadi prioritas dan pintar membagi waktu,” pesan Nadiakepada seluruh peserta. Dari pengalaman Nadia, UPH ingin mengajak semua anak muda, khususnya siswa/i kelas 12, untuk fokus mengembangkan potensi hingga menjadi seorang yang sukses.Bagi kamu yang bercita-cita menjadi profesional di bidang hukum, FH UPH adalah pilihan tepat untuk kamu. Daftarkan dirimu sekarang untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023. Cari tahu informasi pendaftaran UPH lebih lanjut di website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaBerhasil Kembangkan Bisnis dari Nol, Ivan Mario Bagikan 2 Kunci Utama.
Ivan Mario, Founder Ivan Mario Photography dan fotografer muda lulusan Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan (UPH) 2004, membagikan 2 kunci utama dalam memulai bisnis kepada siswa-siswi sekolah menengah yang bergabung dalam acara UPH Virtual Open House bertemakan “Never Too Young to Start Business” pada 28 Agustus 2021. Menurutnya, tidak ada istilah “terlalu muda” untuk memulai berbisnis karena saat ini perkembangan zaman mempermudah seseorang untuk memulai bisnisnya dari awal. Ivan mengatakan bahwa passion di bidang fotografi telah menggiringnya untuk memfokuskan diri dalam bisnis wedding photography. Menurutnya, ada dua kunci utama bagi seseorang untuk berani memulai bisnis, yaitu skillful dan faithful. “Skillful ini berbicara mengenai kecakapan kita dalam berbisnis. Ini meliputi persiapan kita, perencanaan kita, bagaimana kita melihat peluang dan mempersiapkan semuanya itu. Dalam memulai bisnis, tentu yang pertama seseorang harus memiliki modal, hal ini tidak hanya berbicara mengenai uang semata, melainkan juga persiapan lainnya seperti kecakapan dalam merencanakan, mengatur keuangan, dan lain sebagainya,” jelas Ivan. Kunci yang kedua menurut Ivan adalah faithful, yang merupakan sikap seseorang untuk memiliki pemikiran jangka panjang terhadap bisnis yang dimilikinya. “Kita harus memiliki visi dan tujuan yang jelas kira-kira 10 atau 20 tahun kedepan bisnis kita akan menjadi seperti apa. Tujuan itu tentunya tidak hanya berorientasi pada keuntungan atau uang saja, tetapi bagaimana kita bisa memberi dampak baik melalui bisnis yang kita jalankan,” tambah Ivan. Kedua hal tersebut menjadi dasar Ivan dalam membangun, menjalankan, dan mengembangkan bisnisnya dari nol. Hal ini tentu dapat juga diterapkan untuk anak-anak muda zaman sekarang yang ingin memulai bisnis. Ivan mengaku ia merasa beruntung karena kuliah di Sistem Informasi (SI) UPH, karena mendapatkan dua ilmu sekaligus. “Program Studi (Prodi) SI UPH itu selain belajar tentang dunia pemrograman dan teknologi, juga belajar tentang ilmu-ilmu bisnis. Kedua ilmu tersebut berguna banget waktu aku mulai berbisnis,” kata Ivan. Tunggu apa lagi? Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang bercita-cita punya bisnis sendiri, daftarkan dirimu di SI UPH yang akan membekali kamu untuk menjadi pebisnis profesional. SI UPH memiliki tiga peminatan yaitu: Sistem Informasi Bisnis, Analisis Data Bisnis, serta Pemograman Data Seluler & Web. Dapatkan info lebih lanjut seputar pendaftaran UPH di website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaBehind the Scene Cerita Sukses Sutradara Muda Gilbert March, Alumni DKV UPH.
Berkembangnya industri kreatif membawa banyak peluang karier terbuka, salah satunya di bidang musik. Gilbert March, Alumni Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pelita Harapan (UPH) 2013 yang juga berprofesi sebagai seorang sutradara melihat peluang tersebut. Menurutnya, perkembangan ini menjadikan profesi sutradara yang identik dengan pembuatan film, kini memiliki peluang menjanjikan dalam penggarapan video musik. Gilbert membagikan cerita di balik kisah suksesnya dalam UPH Virtual Open House pada tanggal 27 Agustus 2021 dengan tema “Cinematography 101: Making A Great Film”. Gilbert yang akrab disapa Gigi adalah sutradara muda yang kiprahnya sudah diakui musisi ternama Indonesia, seperti Raisa, Afgan, Titi DJ, Rayi, dan masih banyak lagi. Selain video musik, Gigi juga menggarap beragam video iklan produk-produk di Indonesia. Tentu kesuksesan yang diraihnya ini bukan proses instan, melainkan telah melalui proses dan usaha yang harus ditempuhnya dalam menghasilkan karya visual berkualitas, sehingga dipercaya mampu menarik penonton. Salah satunya yaitu proses pendidikan yang ditempuhnya di DKV UPH. “Jika menarik mundur perjalanan saya, sebenarnya saya mengawalinya dengan ketertarikan dalam bidang fotografi. Ketertarikan ini menuntun saya memilih DKV UPH. Awalnya saya kurang percaya diri karena masih banyak keterampilan yang belum saya kuasai. Namun di DKV UPH saya diperlengkapi, mulai dari tiga semester pertama saya mendapat pendidikan dasar terutama skill menggambar yang kini menjadi modal dasar saya sebagai sutradara. Hingga akhirnya saya lulus dan percaya diri terjun di profesi ini,” jelas Gigi. Setelah menguasai kemampuan dasar, Gigi pun memilih peminatan Sinematografi untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilannya membuat video dalam beragam genre.“Pengetahuan saya terhadap beragam genre ini akhirnya sangat berguna dalam pengembangan konsep video musik yang saya garap,” tambah Gigi. Program Studi DKV UPH hadir untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman bahasa visual yang dapat mereka gunakan untuk memproduksi berbagai video atau film, animasi, dan desain grafis. Untuk kamu siswa/i kelas 12 yang ingin berkarier di bidang perfilman, animasi, ataupun desain grafis, DKV UPH adalah pilihan tepat untuk kamu. Info selengkapnya mengenai pendaftaran Tahun Akademik (TA) 2022/2023 dapat kamu cari lebih lanjut di website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaRichie Wirjan Bagikan Tiga Indikator Penting Bikin Start Up Hingga Dilirik Investor.
Universitas Pelita Harapan (UPH) mendukung para mahasiswa baru menjadi entrepreneur handal dan dipandang oleh investor dengan mengundang Richie Wirjan, alumni Ilmu Komunikasi UPH 2007, Founder dan CEO Credens Strategic Branding, dalam Virtual Open House UPH pada 26 Agustus 2021. Richie membagikan apa saja yang perlu disiapkan bagi seseorang yang ingin memasuki dunia bisnis agar usahanya ‘dilirik’ oleh investor. Memiliki tujuan yang jelas Menurut pengalaman Richie dalam membangun bisnisnya, para investor pasti akan melihat tujuan seorang wirausaha dalam mendirikan bisnisnya. Pertanyaan “why” haruslah dapat dijawab dengan jelas oleh si pebisnis, agar investor semakin yakin. “Menjadi seorang pebisnis harus memiliki jawaban atas pertanyaan “why”, misalnya mengapa mau mulai bisnis, mengapa bisnisnya harus di bidang makanan, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Bagi investor, seorang pebisnis yang memiliki jawaban “why” merupakan sosok yang menarik karena mengetahui dengan sungguh dan pasti apa yang sedang ia lakukan. Dengan adanya tujuan yang jelas dilengkapi dengan keberanian untuk eksekusi, hal ini dapat dijadikan suatu pengalaman untuk disampaikan kepada investor. Pasti investor juga akan berpikir, jangan ajak-ajak kita (investor) kalau belum jelas,” tutur Richie. Penjelasan produk yang komprehensif Selain memiliki tujuan yang jelas, hal lain yang dilihat oleh investor saat mempertimbangkan untuk invest pada suatu usaha rintisan atau start-up adalah penjelasan produk yang dijual oleh perusahaan. Dalam hal ini, investor melihat peluang terjualnya produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada masyarakat, seberapa cepat produk tersebut laku di masyarakat serta berapa lama produk tersebut akan bertahan di pasaran. Pada saat inilah, para founder harus menggunakan kemampuan mereka untuk menjelaskan dan meyakinkan investor akan produk yang mereka jual. Jika founder gagal menjelaskan dan meyakinkan produknya kepada investor, maka investor juga tidak yakin untuk berinvestasi. Jalankan bisnis yang sesuai dengan minat Richie menyarankan agar para pebisnis bisa menjalankan usaha yang sesuai dengan minat mereka, bukan karena “latah” ataupun ikut-ikutan dengan orang lain. “Investor juga ingin invest dalam jangka waktu yang lama, jika seseorang menjalankan bisnis karena ikut oleh tren yang ada, maka kecil kemungkinan untuk dapat bertahan lama karena seperti yang kita tahu tren akan selalu berubah. Jika produk yang dijual sudah tidak tren lagi, maka apa yang akan dilakukan founder? Berhenti? Kalau ‘angin-anginan’, investor jarang mau lirik,” kata Richie. Tentunya berbagai kiat dan pengalaman yang dijelaskan oleh Richie tersebut didapatkannya saat ia berkuliah di Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UPH. Richie merasa bahwa ilmu yang didapatkan selama kuliah sangat membantunya dalam dunia pekerjaan, karena ia dibekali dengan keahlian berkomunikasi yang efektif sehingga dapat menyakinkan para investor pada saat ia mendirikan perusahaannya. Dalam Prodi Ilmu Komunikasi UPH, kamu akan dibekali dengan teori dan ilmu praktis yang akan menjadikanmu seorang lulusan berkualitas dalam industri kreatif dan pemasaran. Ayo, gabung sekarang ke UPH! Untuk siswa/i kelas 12, pendaftaran untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023 sudah dibuka. Kunjungi website UPH Festival 2021 untuk cari tahu selengkapnya, informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaSelalu Mau Belajar Hal Baru, Rahasia Sonia Basil Jalankan Bisnis Sejak Kuliah.
Rangkaian acara Virtual Open House Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 27 Agustus kali ini mengajak salah satu alumni Program Studi (Prodi) Perhotelan UPH tahun 2014 yaitu Sonia Basil, untuk membagikan pengalamannya dalam membangun bisnis crafted cake bernama Cakeology. Bisnis yang ia rintis dari masa kuliah ini, telah memperoleh kesuksesan yang cukup besar sehingga Cakeology terkenal di kalangan anak remaja hingga orang dewasa yang menyukai homemade cake cantik dan unik. Menurut Sonia, hal terpenting dalam membangun dan juga menjalankan suatu bisnis adalah terus mau belajar hal baru dan selalu memikirkan rencana masa depan. “Dengan melakukan kedua hal itu, menurut aku seorang pengusaha dapat memahami apa yang sedang dibutuhkan pelanggan, kemudian kita bisa mengetahui cara pemasaran yang tepat itu seperti apa, dan pasti caranya itu harus mengikuti tren yang ada. Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan, maka kita bisa berpikir buat kedepannya kira-kira produk kita harus yang seperti apa supaya bisa diminati banyak orang,” jelas Sonia. Karakter menjadi seseorang yang selalu ingin belajar hal baru ini telah diterapkan Sonia sejak lama, termasuk pada saat ia berkuliah. Di tahun 2016, Sonia yang merupakan mahasiswa perhotelan menjalani magang di salah satu hotel di Ubud, Bali. Selama menjalani masa magang, Sonia fokus untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu baru. Bagi Sonia, menjadi seorang yang fokus pada sesuatu yang sedang dijalani merupakan hal yang sangat penting. “Kalau aku saat lagi belajar, ya belajar, biar ilmu yang aku dapat juga aku serap semuanya. Aku benar-benar fokus pada saat magang dan ambil pengalaman dari sana. Banyak banget ilmu yang aku dapat dan itu sangat berguna ketika diterapkan dalam dunia pekerjaan atau dunia bisnis seperti yang sedang aku jalanin sekarang,” kata Sonia. Tentunya ilmu dan pengalaman yang didapatkan Sonia dalam menjalani bisnis ia dapatkan ketika berkuliah di UPH. Menurutnya, Perhotelan UPH memberikan ia wawasan yang luas terkait dunia bisnis dan cara pemasarannya. UPH terus berkomitmen untuk mendukung mahasiswanya menjadi professional entrepreneur. Perhotelan UPH juga banyak menjalin relasi dengan industri perhotelan di dalam dan di luar negeri yang tentunya akan memperbesar peluang mahasiswa untuk dapat belajar ataupun bekerja dengan institusi di luar UPH. Buat kamu yang gemar dengan dunia perhotelan, ayo daftarkan diri kamu sekarang untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023! Informasi lebih lanjut kunjungi website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaCindy Gulla Bagikan Kiat Kenali dan Kembangkan Potensi Diri.
Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan Virtual Open House yang merupakan rangkaian kegiatan dari UPH Festival 2021, dengan mendatangkan salah satu influencer dan content creator muda yang juga alumni Ilmu Komunikasi UPH tahun 2015, Cindy Gulla. Dalam webinar yang berlangsung pada 26 Agustus 2021 ini, Cindy mengajak para anak muda untuk mengenali dan mengambangkan potensi yang dimiliki. “Seperti pengalamanku dulu, aku benar-benar yakin bahwa aku punya potensi lebih di bidang tarik suara dan aku ingin potensi aku ini bisa berkembang. Maka dari itu aku berjuang dengan mengikuti audisi nyanyi di mana-mana. Sampai akhirnya aku lulus audisi di JKT 48. Aku harap, temen-temen semua juga bisa sama seperti aku. Kita tidak boleh mudah menyerah dan harus sadar akan kemampuan yang kita miliki, sehingga impian kita bisa tercapai,” kata Cindy. Dengan kemampuan dan kesuksesan yang diraih, Cindy ternyata tetap memperhatikan pendidikannya. Ia memilih kuliah di UPH dengan konsentrasi Integrated Marketing Communication, di Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan lulus di tahun 2019. Menurutnya, sejak kuliah banyak sekali hal-hal baru yang ia terima, termasuk ilmu yang mendukung pekerjaannya sekarang menajdi seorang influencer dan content creator. “Pastinya sekarang anak-anak muda seperti kita punya kebiasaan sering main sosial media (sosmed) bahkan menghabiskan waktunya untuk main sosmed. Sebenarnya boleh saja, asal kita punya prinsip untuk membuat konten-konten yang positif di sosmed kita. Misalnya dengan menggunakan kata-kata yang baik, atau bisa memberikan banyak pengetahuan baru untuk orang lain. Aku banyak belajar di UPH tentang bagaimana caranya kita berkomunikasi dengan orang lain, baik lewat sosmed atau komunikasi langsung. Di UPH juga aku dapat banyak persepsi komunikasi baru, lalu bagaimana kita membangun network dengan teman-teman mahasiswa dan dosen yang mungkin nantinya bisa dijadikan rekan kita dan bisa diajak kerja sama di kemudian hari,” sebut Cindy. Dalam Prodi Ilmu Komunikasi UPH kamu akan belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik serta dilengkapi oleh berbagai ilmu lainnya seperti psikologi, politik, sosiologi, dan lainnya, sehingga mempermudah seorang lulusan ilmu komunikasi untuk terjun ke berbagai bidang pekerjaan. Kini, berbagai mata kuliah di Prodi Ilmu Komunikasi UPH juga dirancang mengikuti perkembangan zaman. Tunggu apa lagi? Bagi kamu siswa/i kelas 12, pendaftaran mahasiswa baru UPH untuk Tahun Akademik 2022/2023 telah dibuka, daftarkan dirimu ke UPH sekarang! Kunjungi website UPH Festival 2021 untuk cari tahu selengkapnya, informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca Selengkapnya3 Tips Raih Cita-Cita Ala Desiree Roring, Alumni HI UPH.
Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Virtual Open House dengan menggandeng narasumber profesional dan berkualitas dari kalangan alumni UPH. Salah satunya adalah Desiree Roring, Alumni Hubungan Internasional (HI) UPH 2015 dan juga sebagai Putri Indonesia Sulawesi Utara 2020 yang terpilih menjadi Putri Intelegensia 1. Pada Virtual Open House UPH 26 Agustus 2021, yang juga merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan UPH Festival 2021 ini, Desiree membagikan tips meraih cita-cita kepada siswa-siswi sekolah menengah. Pertama, mengenali diri sendiri dan mengetahui apa yang diminati. “Saya tahu cita-cita saya dan apa yang saya inginkan dan kerjakan, yaitu terlibat dalam Non–Governmental Organization (NGO) seperti UNICEF. Untuk itu memilih HI UPH adalah cara saya untuk mengejar cita-cita saya. Pendidikan adalah fondasi penting dalam pertumbuhan kualitas diri dan saya tahu studi di HI UPH pastinya semakin mempersiapkan diri saya untuk berdampak di NGO yang akan saya tempati nantinya,” jelas Desiree. Kedua, terus belajar dan melakukan berbagai hal yang mendukung proses pencapaian cita-cita. Hal yang dilakukan Desiree misalnya, ia selalu memanfaatkan waktu selama studi di UPH untuk memaksimalkan kapasitasnya. Ilmu yang diperolehnya di UPH menjadi pegangannya dan selalu dilatih, salah satunya kemampuan Desiree melakukan public speaking yang meningkat pesat berkat beragam kesempatan berlatih yang ia manfaatkan selama di UPH. “UPH itu kampus holistis, artinya saya benar-benar dipersiapkan menyeluruh, mulai dari sisi akademis, soft skills, hard skills hingga pengembangan karakter saya; dan ini yang memang saya butuhkan untuk meraih cita-cita saya,” tambah Desiree. Ketiga, Desiree mengajak siswa/i yang hadir untuk berani mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman guna mengejar cita-cita. Salah satu yang ia lakukan misalnya dengan mengikuti ajang Puteri Indonesia. Baginya menjadi Puteri Indonesia merupakan jembatan untuk semakin mengasah kualitas diri dan mengumpulkan berbagai informasi terkait NGO. Desiree bersyukur bisa menjalani studi di HI UPH yang memiliki lingkungan belajar dan kualitas pendidikan yang mampu membentuk dirinya untuk menjadi sosoknya saat ini dan mencapai prestasi membanggakan. HI UPH membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keahlian praktis untuk bergerak di bidang perdagangan internasional, budaya, studi ASEAN, serta korporasi dan keamanan internasional. Program HI UPH pastinya dirancang agar mahasiswa siap ketika lulus untuk mengatasi tantangan dunia profesional dalam bidang hubungan internasional. Jadi, untuk siswa/i kelas 12, kamu bisa mendaftarkan diri kamu di UPH sebagai langkah awal untuk menggapai cita-citamu. Info selengkapnya mengenai pendaftaran TA 2022/2023bisa kamu dapatkan di website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaBelajar Adalah Kunci Mengejar Kesuksesan, Pesan Jourdan Kamal bagi Generasi Muda.
Universitas Pelita Harapan (UPH) melihat pentingnya agar generasi muda paham bahwa mereka adalah generasi yang akan membawa kemajuan bagi dunia dan belajar adalah langkah awal untuk mengejar kesuksesan. Untuk itu melalui UPH Virtual Open House, UPH menghadirkan Jourdan Kamal, founder dari sebuah marketplace ‘Mau Belajar Apa’ yang memiliki visi untuk memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk belajar apa saja. Virtual Open House bertemakan “The Power of Youth” ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan UPH Festival 2021 yang berlangsung pada 26-28 Agustus 2021. “The success to life is always through learning, bahwa setiap proses hidup kita, mulai dari nol, semuanya media kita untuk belajar. Seperti yang saya lakukan ketika memulai ‘Mau Belajar Apa’. Saya harus mencari koneksi dengan siapa saja yang bisa memberikan pelajaran bagi saya. Pastinya proses ini juga harus didukung dengan kerendahan hati dan dorongan passion dari dalam kita. Artinya terus belajar, passion, menjalin relasi, dan rendah hati menjadi kunci kita untuk mengejar apa yang menjadi visi kita,” ungkap Jourdan. Selain menyelesaikan kuliahnya di National University of Singapore, Jourdan juga mengikuti kelas seputar digital marketing untuk mengasah dan meningkatkan kualitas diri. Dari sini akhirnya Jourdan menyadari visi dalam hidupnya, yaitu menginspirasi dan mengajak orang untuk terus belajar apa saja yang diinginkan. Lebih lanjut, selain fondasi pendidikan, Jourdan juga melihat bahwa kemampuan memimpin (Leadership skill) sangat penting dalam proses mengejar kesuksesan. Bagaimana kita bisa memimpin diri sendiri dan orang lain yang akhirnya akan membuat kita dapat menjalani visi serta meraih kesuksesan. Untuk itu dalam sesinya, Jourdan mengajak siswa/i sekolah menengah yang hadir untuk aktif dalam setiap kesempatan guna membangun dan mengasah kemampuan memimpin. Melalui tema UPH tahun ini, yaitu ‘Go Beyond’, UPH ingin mengajak para anak muda untuk menjadi pemimpin yang unggul sehingga bisa melampaui berbagai macam hal, dimulai dengan belajar. Dengan banyaknya program studi yang bisa kamu pilih, UPH menjadi pilihan tepat untuk kamu membekali dan meningkatkan kualitas diri. Terlebih dengan beragam kegiatan kemahasiswaan di UPH, pastinya kamu juga bisa mengasah soft skills dan hard skills yang kamu miliki. Bagi kamu siswa/i kelas 12, pendaftaran UPH untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023 sudah dibuka, ayo daftarkan dirimu sekarang. Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaDari Passion Jadi Karier Membanggakan, Ini Cerita Kezia Amelia Alumni CoM UPH.
Kezia Amelia, Alumni Conservatory of Music (CoM) Universitas Pelita Harapan (UPH) 2012, pemain solo biola dan influencer yang berhasil membuktikan bahwa passion dan kecintaannya terhadap musik membuahkan hasil. Kezia yakin pendidikan dan beragam kesempatan yang dia dapatkan selama studi di CoM UPH, adalah hal yang telah membentuk dirinya saat ini. Pengalaman ini semua dibagikan oleh Kezia kepada siswa/i sekolah menengah di acara UPH Virtual Open House yang bertema “I Love Music, Can it Be my Future Career?”, pada 26 Agustus 2021. “Keputusan saya memilih CoM UPH sangat saya syukuri. CoM UPH membekali saya dengan berbagai skills musik, baik yang sesuai dengan peminatan yang saya pilih juga beragam ilmu lainnya. Waktu itu peminatan yang saya pilih adalah Classical Performance dan fokus di biola, tapi saya juga mendapat kesempatan belajar hal lainnya seperti produksi musik, mengajar, juga memainkan alat musik lainnya,” ungkap Kezia. Kezia juga berbagi cerita ketika keputusannya memilih kuliah musik dipertanyakan orangtua dan orang sekitarnya. Hal ini karena masih adanya stigma di tengah masyarakat yang memandang bahwa berkarier di bidang musik tidak menjanjikan. Namun terbukti, beragam kesempatan berkarya sudah Kezia dapatkan. Mulai menjadi guru, tim orchestra salah satu maestro musik Indonesia, Erwin Gutawa, sampai akhirnya memutuskan untuk fokus mengembangkan karier sebagai violin solo performance, dan kini berhasil menjadi influencer muda yang menginspirasi banyak orang. “Musik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita dan berkarier di bidang musik pasti menjanjikan. Dalam keseharian kita sering mendengarkan musik, film-film yang kita tonton pun membutuhkan musik, dan di setiap acara juga ada musik. Pastinya ini semua membutuhkan sumber daya manusia untuk memproduksi musik tersebut. Ini peluang yang menjanjikan,” tambah Kezia. Di kesempatan ini Delicia Mandy Nugroho, S.Sn.,M.Mus., Ketua Program Studi (Kaprodi) CoM UPH juga menyatakan bahwa CoM UPH berkomitmen melahirkan pelaku seni dan produser berkualitas dan profesional dalam industri musik, dan menapaki jenjang karir yang menjanjikan. “Terlebih CoM UPH mendukung kebijakan Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Terutama terkait pemberian kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa terjun langsung dalam industri musik selama mereka menjadi mahasiswa. Beragam kolaborasi dengan para profesional musik dan materi kuliah baik praktek dan teori sudah dipersiapkan untuk mendukung kebijakan ini dan tentunya untuk pengembangan diri mahasiswa kami,” jelas Delicia. CoM UPH memiliki beragam peminatan antara lain: Music Therapy, Sound Design, Classical Performance, Pop and Jazz Performance, dan Performing Arts Production and Management. Jadi bagi siswa/i kelas 12 yang memiliki cita-cita menjadi seorang profesional di bidang musik, CoM UPH pastinya menjadi pilihan tepat untuk kamu. Ayo daftarkan dirimu sekarang untuk Tahun Akademik (TA) 2022/2023. Cari tahu informasi pendaftaran UPH lebih lanjut di website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaKemenparekraf, Kemendag, dan Polri Beri Pesan bagi Mahasiswa Baru UPH.
Di hari kedua UPH Festival 2021 ‘Go Beyond’ lebih dari 4.000 mahasiswa baru Universitas Pelita Harapan (UPH) Tahun Akademik (TA) 2021/2022 disambut dengan pesan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.BA.,M.BA., dan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dr. Jerry Sambuaga, serta Wakil Ketua Bidang Akademik STIK – PTIK, Brigjen Pol. Dr. Asep Adisaputra, S.H.,.S.I.K.,M.H.,M.Si. dalam acara Distinguished Guest Speaker (DGS), 27 Agustus 2021. Ketiga narasumber mendorong mahasiswa baru UPH, baik yang ada di Lippo Village-Karawaci, Plaza Semanggi-Jakarta, Surabaya, dan Medan, untuk jeli melihat peluang, mengembangkan ide bisnis, beradaptasi dengan kondisi zaman dan kemajuan teknologi, serta bijak memanfaatkan teknologi digital. Mengawali paparannya, Sandiaga Uno memberikan pesan semangat bagi mahasiswa baru untuk terus mendorong diri menjadi kreatif. “Generasi muda harus kreatif; berani mencoba, gagal, lalu bangkit lagi. Generasi muda yang kreatif adalah ‘the future strength’. Mahasiswa UPH bukan kaum rebahan tapi kaum pembawa perubahan. Studi kalian di UPH adalah fondasi untuk belajar disiplin, menjalani proses, dan tempat kalian mendapatkan ilmu yang relevan, serta membangun networking,” pesan Sandiaga. Terlebih di kondisi pandemi saat ini, menurut Sandiaga, kita harus semakin memaksa diri untuk berpikir kreatif, berinovasi, daya adaptasi, dan kolaborasi. Sandiaga juga mengajak mahasiswa UPH untuk terus meningkatkan kualitas diri, salah satunya dengan memanfaatkan beragam program yang disediakan Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif. Senada dengan Sandiaga, Dr. Jerry Sambuaga juga menjelaskan kontribusi positif Ekonomi Digital Indonesia (EDI) terhadap perekonomian Indonesia. “Di tengah kondisi pandemi, Indonesia mencapai rekor neraca perdagangan tertinggi selama 10 tahun terakhir yaitu per Juli 2021 surplus di angka 14,42 miliar USD. Dari peningkatan kondisi perekonomian ini, nyatanya EDI memberikan kontribusi yang besar dan potensial,” papar Jerry. Jerry menambahkan, bahwa potensi nilai transaksi e-commerce diproyeksikan akan terus meningkat karena masih ada 62,9 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang belum terkoneksi dengan platform digital. Pemerintah sendiri sudah memiliki beragam sarana, bantuan, dukungan pemerintah dalam pengembangan UMKM, sehingga ekosistem UMKM berbasis digital menjadi potensi yang harus dimanfaatkan. Untuk mendukung kemajuan UMKM, Jerry mengajak mahasiswa UPH turut berkontribusi dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yaitu dengan tindakan konkret menggunakan produk-produk Indonesia setiap harinya. Paparan juga diberikan oleh Brigjen Pol. Asep Adisaputra yang membahas terkait fenomena kejahatan dunia siber (cyber-crime) sebagai konsekuensi dari perkembangan teknologi digital dan bagaimana peran Kepolisian Nasional RI untuk menjaga ekosistem digital di Indonesia tetap sehat melalui upaya Restorative Justice. “Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. menyatakan bahwa Restorative Justice dalam penegakan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) adalah upaya tindak lanjut untuk melakukan pemulihan. Penyelesaian persoalan yang bisa dilakukan dalam beragam bentuk kegiatan bersama dengan nilai humanistik dan musyawarah, serta dapat diselesaikan di luar pengadilan. Namun tentu ada beberapa persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan metode restorative justice yang bersifat musyawarah yaitu kejahatan cyber bersifat SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), radikalisme, dan separatisme.” jelas Brigjen Pol. Asep. Dalam pelaksanaannya, Brigjen Pol. Asep mengingatkan bahwa penegakan UU ITE ini menjadi tanggung jawab bersama antara jajaran POLRI juga masyarakat. Menutup seluruh paparan, Rektor UPH DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M. Eng. Sc., mengapresiasi seluruh paparan yang diberikan oleh narasumber dan berharap agar paparan ini bermanfaat sebagai landasan bagi mahasiswa untuk semangat berkontribusi bagi bangsa dan negara. UPH berkomitmen penuh dalam memberikan pendidikan berkualitas, guna mengembangkan soft skills dan hard skills, sehingga mahasiswa UPH siap berdampak dan menjadi berkat bagi bangsa Indonesia. UPH berkomitmen untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pebakti yang kreatif, inovatif, dan tangguh, serta berkontribusi bagi bangsa dan negara. Bagi siswa/i kelas 12 yang sedang mempersiapkan diri memasuki dunia perkuliahan, UPH siap menyambut dan akan membekali kamu menjadi generasi muda yang berdampak bagi Indonesia. Pendaftaran mahasiswa baru UPH Tahun Akademik 2022/2023 telah dibuka, daftarkan dirimu ke UPH sekarang! Kunjungi website UPH Festival 2021 atau hubungi Student Consultant di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaUPH Sambut Lebih Dari 4.000 Mahasiswa Baru dalam UPH Festival 2021 ‘Go Beyond’.
Universitas Pelita Harapan (UPH) menyambut lebih dari 4.000 mahasiswa baru Tahun Akademik (TA) 2021/2022 dalam UPH Festival 2021, yang diselenggarakan secara virtual pada 26-28 Agustus 2021 dengan tema ‘Go Beyond’. UPH Festival 2021 menghadirkan beragam program kreatif dan inspiratif yang dapat diikuti oleh mahasiswa baru untuk memberikan semangat dalam memasuki dunia perkuliahan. Acara penyambutan mahasiswa baru diawali dengan pelantikan secara simbolis yang dilakukan oleh Rektor UPH, DR. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., melalui acara Convocation kepada lebih dari 4.000 mahasiswa baru di seluruh kampus UPH yang berlokasi di Lippo Village-Karawaci, Plaza Semanggi-Jakarta, Surabaya, dan Medan. Sejalan dengan tema ‘Go Beyond’, Rektor UPH berharap agar selama di UPH mahasiswa baru dipersiapkan untuk siap diutus (Go) oleh Tuhan dan menjadi pemimpin masa depan yang menjadi berkat bagi bangsa dan negara (Beyond). “Selamat datang para mahasiswa baru, selamat bergabung dalam keluarga UPH. Kami menyambut para mahasiswa baru dengan penuh semangat dan rasa syukur kepada Tuhan yang telah mengirim saudara masuk ke UPH. Kami berharap, selama saudara belajar di UPH, saudara sungguh-sungguh menikmati berkat sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik. Sesuai dengan tema UPH Festival tahun ini yaitu ‘Go Beyond’, saya berharap selama belajar di UPH, saudara dipersiapkan untuk diutus menjadi berkat sesuai panggilan dan bidangnya masing-masing serta menjadi berkat bagi bangsa dan negara kita Indonesia,” kata Rektor UPH kepada seluruh mahasiswa baru. Turut menyambut mahasiswa baru, Founder UPH, DR. (HC) James Riady, memberikan pesan dan dorongan bagi mahasiswa agar dapat mengambil peran sebagai pemimpin yang transformasional bagi Indonesia bahkan dunia ketika menyelesaikan masa studi di UPH. Sambutan untuk mahasiswa baru juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, B.A., M.B.A, yang mengingatkan kepada mahasiswa untuk mengambil bagian dengan memaksimalkan program Kampus Merdeka. “Mahasiswa Indonesia bisa memanfaatkan untuk mengikuti program-program Kampus Merdeka, seperti magang di perusahaan atau organisasi sosial dunia, melakukan studi independen, membangun desa, melakukan riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, merancang dan merintis wirausaha, melakukan pertukaran mahasiswa di luar atau dalam negeri, atau mengajar di Sekolah Dasar (SD) maupun di Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui program Kampus Mengajar. Seluruh program tersebut dirancang untuk memberikan peluang kepada mahasiswa dengan keragaman minat dan ketertarikan agar mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis dalam buku teks atau diajarkan di kelas,” terang Nadiem. Melalui UPH Festival 2021 ini, mahasiswa baru juga dijelaskan mengenai regulasi dan peraturan yang harus ditaati selama menjalani masa studi di UPH, antara lain seperti pengurusan administrasi, cara berpakaian, tata krama, etika menghubungi dosen, etika bersosial media, dan lainnya. UPH berkomitmen untuk terus beradaptasi di era baru ini dalam memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh mahasiswa. Rangkaian kegiatan UPH Festival 2021 dirancang lebih dari sekedar orientasi mengenal kampus baru. Dengan beragam program acara yang diadakan, UPH Festival 2021 akan menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa baru untuk belajar tetang panggilan mereka sebagai mahasiswa dan peran mereka nanti sebagai pemimpin masa depan yang visioner. Selamat datang mahasiswa-mahasiswi baru di UPH! Bagi kamu siswa/i kelas 12, pendaftaran mahasiswa baru UPH untuk Tahun Akademik 2022/2023 telah dibuka, daftarkan dirimu ke UPH sekarang! Kunjungi website UPH Festival 2021 untuk cari tahu selengkapnya, informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901 (Student Consultant).
Baca SelengkapnyaUPH Cetak Lulusan Doktor Hukum ke-99 dan ke-100, Ini Pendapat Mereka tentang FH UPH!
Dr. Wimpie Tangkilisan, MSc (Founder pinterpolitik.com, International Journal of Social Policy and Law (IJOSPL), dan Winrow Veritas Law Firm) dan Dr. Drs. H. Hadi Poernomo, Ak., CA., M.B.A (Dirjen Pajak 2001-2006 dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan 2009-2014), resmi menyandang gelar Doktor Hukum setelah dinyatakan lulus dalam sidang terbuka promosi doktor di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH UPH) melalui ujian daring pada 14 Agustus 2021. Kualitas pendidikan hukum terbaik, serta komitmen para jajaran dosen dalam melayani dan memberikan pengalaman ilmu untuk mahasiswanya, menjadi alasan bagi Wimpie dan Hadi memilih berkuliah di UPH. Keduanya melihat program Doktor Hukum UPH sebagai jawaban atas kebutuhan mereka dalam melanjutkan studi guna memperkaya ilmu dan melakukan penelitian yang berguna bagi bangsa. “Doktor Hukum UPH itu universitas yang dekan dan dosennya sudah jauh lebih berpengalaman dan sangat kaya ilmunya tentang dunia hukum. Tentunya saya ingin banyak belajar pada orang-orang yang punya ilmu hukum kuat dan berpengalaman, agar saya semakin dalam mempelajarinya. Selama perkuliahan, saya jadi lebih banyak tahu teori-teori ilmu hukum yang kemudian saya kawinkan dengan pengalaman saya,” ungkap Hadi. Hal serupa juga diungkapkan oleh Wimpie, menurutnya pelayanan yang diberikan oleh dosen-dosen yang ada dalam program Doktor Hukum UPH begitu tulus dalam memperhatikan mahasiswa secara individual. “Setelah saya bandingkan dengan beberapa universitas-universitas lainnya di Jakarta maupun luar kota, yang berbeda dari program Doktor Hukum UPH itu adalah dedikasi dari jajaran rektorat sampai ke dosen begitu berkomitmen memperhatikan mahasiswa secara pribadi, tidak mengganggap sebagai murid biasa, tapi individu demi individu dianggap manusia. Kami diperlakukan dengan baik, teliti, telaten, apabila membuat kesalahan selalu dikoreksi dan diberikan masukan-masukan membangun. Friendly tapi serius dalam bidang keilmuan hukum,” kata Wimpie. Wimpie tercatat sebagai lulusan Program Doktor Hukum UPH ke-99, dengan judul disertasi “Jaminan Kepastian Hukum Atas Keamanan Penyimpanan Data KTP Elektronik pada Cloud Storage dan Ancaman Penyalahgunaannya dalam Konstelasi Pemilu di Indonesia”. Sedangkan Hadi Poernomo tercatat sebagai lulusan ke-100 dengan judul disertasi “Eksistensi Single Identity Number dalam Bank Data Perpajakan Sebagai Upaya Hukum Pencegahan Tindak Pidana Korupsi”. Dengan pengalaman berkuliah yang dirasakan, baik Wimpie juga Hadi melihat program Doktor Hukum UPH sebagai pilihan tepat bagi individu yang ingin melanjutkan studi dan memperkaya ilmu hukum, dimana UPH juga senantiasa mendukung para mahasiswanya melakukan terobosan-terobosan penelitian yang dihasilkan melalui disertasi yang berguna bagi hukum di Indonesia. “UPH adalah universitas terbaik ketika kita berbicara tentang ilmu hukum. Dalam proses belajar, para dosen dan pembimbing betul-betul memberikan hati dan ruang pelayan yang sangat baik sekali untuk mahasiswanya. You will learn something new, UPH is the best choice!” tambah Wimpie. Program Doktor Hukum UPH dirancang untuk membekali mahasiswa berprestasi dengan keterampilan penelitian tingkat lanjut. UPH juga senantiasa berkomitmen menghasilkan lulusan Doktor Hukum yang mampu mengembangkan ilmu hukum dan mengamalkannya untuk kepentingan masyarakat. Mari bergabung dalam program Doktor Hukum UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Graduate School Student Consultant di 0812 8535 2278.
Baca SelengkapnyaUPH Jadi Tuan Rumah Konferensi Ilmiah ISMOA 2021.
Program studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH) menjadi tuan rumah acara ‘The International Symposium on Modern Optics and Its Applications (ISMOA) 2021’. ISMOA tahun ini mengangkat tema utama “Photonics for Better Life”, dan diadakan secara virtual pada tanggal 2-4 Agustus 2021. Pertemuan ilmiah dua tahunan ini diselenggarakan oleh Indonesian Optical Society (InOS) bekerja sama dengan dua universitas nasional lainnya, menyediakan forum komunikasi ilmiah dan interaksi antara ilmuwan regional dan ilmuwan internasional terkemuka yang bekerja di bidang optik modern yang berkembang pesat. Rangkaian kegiatan konferensi terdiri dari sesi webinar, plenary, presentasi poster, serta presentasi makalah dari para ilmuwan internasional. Dari tema utama acara ini terdapat 14 topik spesifik yang dibahas mendalam di sesi diskusi panel. Diantaranya, Photonic Sensing, Photonic for fighting the pandemic, Biophotonics, Micro and Nano Photonics, Plasmonics, Metamaterials, Photovoltaics/Solar Cells, Nonlinear Optics, Optical Spectroscopy, Numerical Modeling and Simulation of Photonics, Photonics for ICT, Functional optical materials, Photonic Crystal and Photonic Crystal Fibers, dan Semiconductor Photonic Devices. “Simposium ini mendatangkan banyak pembicara tamu yang merupakan peneliti terkemuka di bidang fotonika dan optika. Topik yang dibahas antara lain sensor fotonika, solar sel, chip fotonika, metamaterial, soliton, dan lainnya. Kegiatan ini juga mengadakan tutorial research yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa dan peneliti muda semakin termotivasi dalam melakukan penelitian,” tutur Dr. Ir. Henri P. Uranus, MT, SMIEEE, Ketua Prodi Teknik Elektro UPH yang juga Ketua Panitia ISMOA 2021. Sementara itu, Rektor UPH, DR. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc mengatakan, penyelenggaraan kegiatan konferensi ini memiliki peran yang penting dalam menjawab tantangan nasional dan global menuju industri 4.0 dan society 5.0. “Menurut saya, IT (Information Technology) dalam hal ini optik dan fotonik, memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dalam mendukung pendidikan industri bahkan kehidupan sosial. Saya berharap, para ilmuwan, peneliti, profesor, akan terus memberikan kontribusi besar bagi pengembangan fiber optic untuk kesejahteraan umat manusia,” ungkapnya. Pada hari terakhir ISMOA 2021, terpilihlah Okky F. P. G. Daulay dari University of Twente, Netherlands sebagai Best Contribute Paper dengan judul makalah ‘Programmable Integrated Microwave Photonic Filter using a Modulation Transformer and a Double-Injection Ring Resonator’ dan Nur Atiqah Mansor dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Malaysia sebagai Best Poster dengan judul ‘Sustainable Material of Saturable Absorber for Stable Q-switched EDFL Generation’. Prodi Teknik Elektro UPH senantiasa memberikan kurikulum terpadu yang membekali para mahasiswa dengan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa yang fundamental, serta penerapan disiplin ilmu yang dikombinasikan dengan keterampilan penelitian dan pengembangan yang integral. Ayo, PASTI bisa kuliah Teknik Elektro di UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaSistem Informasi UPH Berhasil Memenangkan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka 2021.
Program studi (Prodi) Sistem Informasi (SI) Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil memenangkan dana hibah sebesar Rp. 752.000.000 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2021, pada Juni 2021 lalu. Keberhasilan ini didapatkan UPH setelah melalui proses seleksi PKKM 2021 liga 2 bersama dengan 46 perguruan tinggi lainnya. Pengajuan proposal ini diprakarsai oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) SI UPH yaitu Arnold Aribowo, S.T., M.T dan beberapa dosen yang tergabung dalam taskforce team PKKM UPH yang terdiri dari Kusno Prasetya, Ph.D, Andree E Widjaja, Ph.D, dan Alfa Satya Putra, B.Sc., M.Sc. Arnold Aribowo menjelaskan, SI UPH melakukan persiapan mengikuti PKKM 2021 sejak Februari 2021 yang lalu. “Pada tanggal 4 Februari 2021, kami mengirimkan proposal PKKM pada pemerintah dan Puji Tuhan, di akhir bulan April 2021 dilakukan review oleh tim penilai dari pemerintah. Akhirnya, di bulan Juni 2021, proposal kami dinyatakan sebagai salah satu pemenang hibah PKKM,” ujar Arnold. Dengan dana yang telah dipercayakan oleh pemerintah melalui Dikti ini akan digunakan untuk berbagai program yang telah direncanakan yaitu Technopreneur & Laboratorium virtual untuk pembelajaran adaptif selama tiga tahun ke depan. “Dari program-program yang sudah kita rencanakan, akan diimplementasikan ke berbagai kegiatan seperti mengadakan seminar lokakarya terkait PKKM, pelatihan bersertifikasi untuk dosen, pembelian peralatan untuk menunjang aktivitas belajar mahasiswa, dan pembelian modul terkait yang dibuat oleh institut bereputasi internasional. Realisasi program-program tersebut sudah mulai dilaksanakan dan sesuai dengan jadwal, akan dilakukan review oleh Dirjen Dikti di akhir tahun untuk menentukan kelanjutan di tahun kedua. Hal yang sama akan berlaku hingga berlanjut sampai tahun ketiga,” jelas Arnold. Lebih lanjut, Arnold dan tim berharap, dengan adanya dana hibah ini dapat memberikan dampak positif bagi sistem pembelajaran untuk mahasiswa yang semakin bermutu, dan juga untuk mendukung program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). SI UPH berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi seluruh mahasiswa, mari bergabung sekarang! PASTI bisa kuliah Sistem Informasi di UPH. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Biologi dan Teknik Industri UPH Raih Hibah Insentif PKM-GT dari Kemenristekdikti.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi dan Teknik Industri Universitas Pelita Harapan (UPH) menerima hibah insentif Program Kreativitas Mahasiswa – Gagasan Tertulis (PKM-GT); yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Mahasiswa UPH yang terdiri dari Jonathan Suciono Purnomo, Samuel Owen Mudana (Biologi 2018), dan Wira Yudidharma (Teknik Industri 2018) ini menggagaskan ide Penerapan Filtrasi Mikro plastik Metode Iron Oxide Pada Instalasi Pengolahan Air. Ide ini diakui sebagai ide futuristik yang mampu memberi solusi pada permasalahan nyata dan berhak mendapat hibah insentif sebesar Rp. 3.000.000. Kompetisi ini merupakan bukti kolaborasi mahasiswa UPH lintas disiplin ilmu yaitu bidang ilmu biologi dan teknik industri. “Memang tema gagasannya terkait dengan keilmuan biologi. Tapi dalam mencari solusi menurut kami lebih efektif untuk menggabungkan keilmuan dari bidang lainnya yang terkait. Dari bidang Biologi, kami membutuhkan pemahaman terkait mikro plastik dan dampak yang ditimbulkan, sedangkan dari bidang Teknik Industri, kami membutuhkan gagasan bagaimana membuat sistem alur filter yang efektif untuk menyaring mikro plastik,” ungkap Jonathan. PKM-GT sendiri adalah bentuk kegiatan bagi mahasiswa untuk memberikan gagasan futuristik mengenai solusi permasalahan yang saat ini dihadapi dalam bentuk pengumpulan proposal secara daring. Proposal tersebut berisi paparan permasalahan, solusi terbarukan, langkah-langkah implementasi serta pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi gagasan ini. Lebih lanjut Samuel menjelaskan terkait ide solusi filtrasi mikro plastik metode iron oxide adalah cara penyaringan mikro plastik menggunakan serbuk besi. “Penggunaan plastik sangat dibutuhkan oleh industri, namun sisa penggunaan ini dapat menjadi polusi. Terlebih lagi plastik ini dapat terpecah akibat sinar ultraviolet (UV), penggerusan, dan zat kimiawi menjadi partikel mikro (mikro plastik). Mikro plastik yang masuk ke dalam golongan lembah karsinogen ini dapat masuk ke air dan berdampak buruk bagi organisme, termasuk manusia yang memanfaatkan air sungai sebagai air keran, air minum, dan sebagainya. Untuk itu gagasan kami adalah menyaring plastik menggunakan serbuk besi yang dapat secara selektif mengikat mikro plastik pada instalasi pengolahan air, sehingga kualitas air terpisahkan, mana air yang bebas mikro plastik dan mana air yang mengandung mikro plastik dan terkategorikan sebagai limbah,” jelas Samuel. Diakui ketiganya keikutsertaan mereka dalam PKM-GT ini membawa beragam manfaat. Seperti Wira yang merasa bersyukur dapat mengaplikasikan ilmu yang ia pelajari selama di Teknik Industri UPH, “Misalnya saya belajar bagaimana menyusun sebuah sistem yang efektif dan efisien dalam sebuah alur pekerjaan, untuk proposal ini yaitu sistem alur filtrasi. Selain itu dari kegiatan ini saya juga belajar cara menuangkan ide dan menyusunnya ke dalam proposal, belajar berpikir kritis, mendapat wawasan baru yang berbeda dengan ilmu yang biasa saya pelajari yaitu mikro plastik.” UPH selalu mendorong mahasiswa untuk aktif berprestasi dengan berani menuangkan ide kreatif dan mengimplementasikan ilmu yang didapat selama kuliah serta membuka kesempatan para mahasiswa untuk berkolaborasi lintas prodi. Untuk kamu siswa kelas 12 yang ingin melanjutkan studi dan berprestasi di bidang biologi maupun teknik industri, UPH pilihan tepat untuk kamu. Kamu PASTI bisa kuliah dan mencapai cita-citamu di Prodi Biologi dan Teknik Industri UPH. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Pariwisata UPH Raih Juara Terbanyak di Hospitour 2021.
Mahasiswa Fakultas Pariwisata yang terdiri dari Program Studi (Prodi) Perhotelan dan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2018-2020 berhasil meraih juara terbanyak dalam tujuh kategori di Kompetisi Nasional Hospitour yang berlangsung pada 29 Juni-1 Juli 2021 secara online. Dari tujuh kategori tersebut, terdapat tiga kategori di mana UPH sebagai pemenangnya, antara lain kategori Cooking Competition, kategori Travel Vlog Competition, dan kategori Hospitality Business Idea. Prestasi ini secara garis besar membuktikan bahwa keterampilan mahasiswa Perhotelan dan UPW UPH dalam bidang-bidang yang fokus dengan dunia manajemen pariwisata diakui kualitasnya secara nasional. “Sangat bersyukur dan bangga kita bisa menang di Hospitour 2021, apalagi kami dapat juara di lomba-lomba yang dikhususkan untuk mahasiswa hospitality & tourism seperti cooking dan travel vlog. Melalui perlombaan ini, kami jadi bisa lebih paham akan materi-materi kuliah yang telah dipelajari karena harus mempraktikkannya langsung,” kata Jessica Versailus, peraih Juara Pertama kategori Cooking Competition. Hal serupa juga disampaikan oleh Herlin Ellen Kurniawan, Elvina Rosalie Suryajaya dan Christine Sherlia, tim delegasi UPH untuk kategori Hospitality Business Idea Competition yang berhasil mendapatkan juara pertama. Menurut mereka, teori dan praktik dari mata kuliah yang telah dipelajari, membuatnya lebih percaya diri untuk mengikuti lomba. “Ada lima materi kuliah yang kami terapkan pada materi perlombaan yaitu Digital Marketing, Business Management, Pemasaran untuk Pariwisata, Manajemen Akuntansi & Keuangan Pariwisata, Kewirausahaan & Inovasi Pariwisata. Seluruh ilmu yang kami dapatkan dalam mata kuliah ini kami terapkan dalam membuat ide bisnis yang kami gunakan dalam kompetisi ini bernama “Baso Aci Lah”, yaitu merupakan traditional street food dari Kota Garut, Jawa Barat yang terbuat dari tepung tapioka dalam kemasan vacuum packaging dan disajikan secara instan. Ide ini muncul karena kami ingin menemukan cara yang aman untuk menikmati jajanan pinggir jalan di masa pandemi,” jelas Herlin. Selain meraih prestasi pada kategori perlombaan di bidang hospitality, mahasiswa UPW UPH juga meraih prestasi di kategori Travel Vlog Competition. Dengan membawakan tema “Living Heritage”, konsep video blog yang ditampilkan oleh Denny Desmawan sangat unik karena tempat wisata yang ditujunya adalah Taman Safari Indonesia, Bogor, di mana ia ingin menujukkan keanekaragaman fauna Indonesia. Hal tersebut mampu memikat para juri dan menghantarkan Denny menjadi pemenang pada kategori tersebut. “Saya memutuskan memilih Taman Safari Indonesia Bogor sebagai destinasi yang saya tuju. Menurut saya ketika mendengar kata heritage, semua orang akan fokus kepada sejarah, museum, peninggalan sejarah, dan lainnya, padahal banyak sekali “living heritage” yang Indonesia punya tentunya, keanekaragaman Fauna Indonesia yang begitu banyak dan unik. Video saya mempunyai tujuan bukan hanya untuk memenangkan kompetisi melainkan juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi flora dan fauna di Indonesia,” tutur Denny. Selain ketiga kategori tersebut, mahasiswa-mahasiswi perhotelan dan pariwisata UPH juga mendapatkan tempat di juara dua, tiga, dan favorit. Berikut beberapa pemenang Hospitour 2021 dari UPH: Virtual Tour Guiding Juara 2: Veronica Aurelia & Cherry Angeline Affael Juara 3: Jordy Setiawan & Natania Kurniawan Travel Vlog Juara 2: Angellica Midian Sinaga Travel Review Juara 2: Cindy Callista Juara 3: Jo Philbert Fusion Drink Juara 3: Jessica Alexandra Food Review Juara Favorit: Christina Michelle Susanto Selamat untuk para pemenang! Fakultas Pariwisata UPH memberikan kurikulum yang komprehensif dengan melatih hardskill dan softskill dalam seluruh kegiatan termasuk mengajak mahasiswanya aktif dalam kegiatan perlombaan. Selain mendalami teori, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman praktis dalam mempromosikan keindahan dan prospek industri pariwisata di Indonesia. Mari bergabung di Fakultas Pariwisata UPH sekarang! PASTI bisa kuliah Pariwisata di UPH! Informasi lebih lanjut, hubungi 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaMRIN-UPH Resmi Bekerja Sama dengan NCGM Jepang.
Mochtar Riady Institute for Nanotechnology-Universitas Pelita Harapan (MRIN-UPH) menjadi institusi riset swasta pertama di Indonesia yang resmi bekerja sama dengan National Center for Global Health and Medicine (NCGM) di Tokyo, Jepang. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan pada Mei 2021 dan menjadi pintu antara MRIN-UPH dengan NCGM untuk dapat saling melengkapi dan berinovasi melalui penelitian bersama. NCGM merupakan pusat penelitian medis berskala internasional di Jepang, yang mencakup lembaga penelitian, rumah sakit, dan program studi khusus Keperawatan. Dengan mensinergikan kinerja dari unit-unit tersebut, NCGM terus melakukan kerja sama antar institusi dari beragam negara dengan melakukan penelitian mulai dari basic science, pengujian obat, sampai dengan uji klinis. Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D., selaku Presiden Yayasan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology menyatakan bahwa NCGM dapat menjadi role model bagi MRIN-UPH untuk terus memperluas ruang lingkup baik dari sisi penelitian maupun bentuk kerja sama. Prof. Irawan menambahkan bahwa kerja sama antar MRIN-UPH dengan NCGM dapat terjalin berkat adanya relasi baik yang sudah tercipta dari sebelum penandatanganan MoU dilakukan. “Di tahun 2019, perwakilan NCGM pernah berkunjung ke MRIN-UPH. Saya sendiri juga pernah mengunjungi NCGM sewaktu menjadi visiting professor di Kyoto University. Melalui kunjungan dan pertemuan ini ada komunikasi dan relasi yang terjalin, serta saling melihat kualitas yang dimiliki masing-masing, hingga akhirnya memutuskan untuk meresmikan kerja sama,” ungkap Prof. Irawan. Prof. Irawan berharap kedepannya MRIN-UPH dapat terus menggandeng lembaga penelitian dari negara lainnya yang memiliki visi sejalan dan dapat saling melengkapi. Ia juga menyampaikan fakta bahwa MRIN-UPH sebagai bagian dari Lippo Health and Medical Group, bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran UPH, Bioteknologi UPH, Rumah Sakit Siloam, dan Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC), akan menjadi daya tarik bagi lembaga lainnya untuk bekerja sama dengan MRIN-UPH di bidang penelitian. Dalam memperluas kerja sama, MRIN-UPH tentu membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Untuk itu, bagi kamu yang bercita-cita menjadi peneliti di bidang bioteknologi atau kesehatan, mari bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Biologi UPH. Pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu di UPH! Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaMagister UPH Luncurkan Program Studi Informatika.
Pascasarjana Universitas Pelita Harapan (UPH) meluncurkan Program Studi (Prodi) baru yaitu Informatika. Prodi ini secara resmi akan memulai kelas pertama pada bulan Agustus 2021, dengan metode pembelajaran blended learning, yakni kombinasi kelas tatap muka dan kelas online. Dengan dibukanya prodi ini, UPH membuktikan komitmen untuk turut mengembangkan kemampuan dan pengetahuan dalam bidang teknologi informasi, guna mempersiapkan pemimpin yang siap menyongsong era industri 4.0. Magister Informatika menawarkan kurikulum komprehensif dengan 36 Satuan Kredit Semester (SKS) dan lama studi hanya 1,5 tahun. “Ini sebagai jawaban atas adanya kebutuhan dari riset, terutama saat ini untuk masuk ke dalam industri 4.0 membutuhkan adanya teknologi yang canggih. Misalnya, Artificial Intelligent (AI), Big Data, Blockchain, dan Information of Technology (IoT) yang semuanya berlingkup dalam Teknik Informatika,” jelas Pujianto Yugopuspito (Yugo), Dekan Fakultas Ilmu Komputer UPH. Prodi Magister Informatika menawarkan empat bidang peminatan yaitu; Informatika Medis, Artificial Intelligent, Komputasi Awan dan Teknologi Blockchain, serta Data Sains. Peminatan-peminatan tersebut akan dilaksanakan melalui dua bentuk program pendidikan (track) yaitu kelas reguler (course work) dan kelas penelitian (by research). Khusus untuk kelas penelitian, metode pembelajarannya dilakukan dalam bentuk research coaching, sehingga waktu konsultasi penelitian lebih fleksibel. “Salah satu keunggulan kami yaitu menyediakan track master by research, yang artinya mereka tidak perlu setiap hari ada di UPH untuk mengerjakan sebuah riset. Dari situ kita memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang mereka punya dan yang kita punya di UPH melalui pengawasan by remote. Kemudian juga memberikan keleluasaan bagi mereka dalam belajar di saat mereka juga butuh tutor yang memenuhi kualifikasi sebagai peneliti dari UPH. Dengan memilih track master by research, kita berharap mahasiswa dapat lebih mudah mengerjakannya, karena topik yang dapat diambil bisa lebih bebas atau bisa disesuaikan dengan pekerjaan yang sedang mereka lakukan,” kata I Made Murwantara, Dosen Magister Informatika UPH. Prodi Magister Informatika UPH terbuka untuk seluruh calon mahasiswa dari Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1) dengan latar belakang bidang studi Science, Technology, Engineering & Mathematics (STEM) dan non-STEM. Calon mahasiswa akan melakukan tes masuk untuk mengukur kemampuan dasar dan penempatan rencana studi, setelahnya dapat langsung mengikuti pembelajaran atau melalui matrikulasi yang diadakan secara daring dengan persyaratan kelulusan yang akan ditentukan oleh tim Magister Informatika. “Dengan dibukanya Prodi S2 Informatika ini, saya berharap dapat membangun center of excellence baru sesuai dengan bidang-bidang peminatan yang disediakan di UPH. Dengan membuktikan bahwa UPH memiliki center of execellence yang baik di bidang Teknik Informatika, tentunya kita berharap para lulusannya memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengembangkan teknologi informasi yang dapat diterapkan secara nyata di masyarakat dalam bentuk produk hasil penelitian,” tutur Yugo. Mari bergabung di Magister Informatika UPH sekarang dan jadilah profesional informatika yang paling dibutuhkan di era industri 4.0! Informasi lebih lanjut, hubungi 0812-8535-2278.
Baca SelengkapnyaUPH Membuka Program Magister Informatika Sistem Track Master by Research.
Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) DR. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., membuka program baru Magister Informatika dengan sistem Track Master by Research. Acara pembukaan yang dilakukan secara daring ini dihadiri juga oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer UPH Dr. Eng. Pujianto Yugopuspito, M.Sc., dan dilanjutkan dengan acara webinar yang berjudul “Towards Excellence in Information Technology”, dengan mengusung pembicara yaitu Mochtar Riady selaku Founder Lippo Group yang berbicara tentang masa depan teknologi blockchain di Indonesia. “Program ini menjadi bukti nyata bahwa UPH berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia yang cakap menghadapi era industri 4.0, dengan mengembangkan teknologi informasi yang dapat diterapkan secara nyata di masyarakat,” pesan Jonathan L. Parapak. Program Magister Informatika secara resmi akan memulai kelas pertama pada bulan Agustus 2021, menggunakan metode pembelajaran blended learning, yakni kombinasi kelas tatap muka dan kelas daring, dengan kurikulum komprehensif sebanyak 36 Satuan Kredit Semester (SKS) dan durasi belajar selama 1,5 tahun. “Program ini adalah jawaban kebutuhan dari riset, terutama pada masa era industri 4.0 ini, yang membutuhkan adanya teknologi yang canggih, misalnya, Artificial Intelligent (AI), Big Data, Blockchain, dan Information of Technology (IoT) yang tercakup dalam lingkup Teknik Informatika,” jelas Pujianto Yugopuspito. Prodi Magister Informatika UPH menawarkan empat bidang spesialisasi yaitu; Informatika Medis, AI, Komputasi Awan dan Teknologi Blockchain, serta Data Sains. Spesialisasi tersebut akan dilaksanakan melalui dua bentuk program pendidikan (track) yaitu kelas reguler (course work) dan kelas penelitian (by research). Khusus untuk kelas penelitian, metode pembelajaran akan dilakukan dalam bentuk research coaching, guna menunjang kebutuhan mahasiwa untuk waktu konsultasi penelitian yang lebih fleksibel. “Salah satu keunggulan program Magister Informatika UPH adalah track master by research, artinya mahasiswa tidak perlu hadir di UPH setiap hari untuk mengerjakan sebuah riset, bahkan mahasiswa yang tinggal dimanapun di seluruh Indonesia dapat bergabung dengan program ini, karena kemudahan yang diberikan oleh kelas penelitian Magister Informatika memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat belajar tanpa perlu meninggalkan pekerjaan dan lokasi tempat tinggal mereka. Mahasiswa memiliki keleluasaan untuk menggunakan fasilitas yang mereka miliki di lokasi tempat tinggal atau pekerjaan mereka dan menggunakan fasilitas milik UPH by remote melalui pengawasan. Track master by research juga memudahkan mahasiswa karena topik riset yang dipilih, bisa disesuaikan dengan pekerjaan yang sedang mereka lakukan,” kata I Made Murwantara S.Si., M.Kom., Ph.D., Dosen Magister Informatika UPH. Program Magister Informatika terbuka bagi semua calon mahasiswa dari Diploma IV (D4) atau Strata I (S1) dengan latar belakang bidang studi Science, Technology, Engineering & Mathematics (STEM) dan non-STEM. Tentunya hal ini adalah peluang yang baik untuk para praktisi industri teknik informatika yang ingin meningkatkan kualifikasi akademik mereka, baik untuk peningkatan karier maupun untuk dapat terus bersaing dalam pekerjaan mereka di era revolusi industri 4.0.
Baca SelengkapnyaWisudawan UPH Sebagai “Agent of Transformation” di Dunia Nyata.
Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Village menggelar wisuda untuk lulusan program Diploma IV, Strata I hingga Strata II dan Strata III tahun akademik 2020-2021. Pelantikan 3149 wisudawan ini dilakukan oleh Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., selaku Rektor UPH dan dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Agus Setyo Budi. M.Sc., selalu Kepala LLDIKTI Wilayah III. Christine L. Sommers, Ph.D., RN, CNE, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan DR. Curtis Jay Taylor Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UPH, juga turut hadir dalam acara ini. Rektor berharap para wisudawan-wisudawati UPH, menjadi ‘agent of transformation’ yang menerangi dan membawa pengharapan di tengah dunia yang penuh tantangan dan perubahan yang cepat di era revolusi industri 4.0. “Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin dengan karakter yang berkualitas, pemimpin yang memiliki integritas tinggi, dan cerdas dalam menghadapi berbagai tantangan. Maka UPH mengutus Anda, para wisudawan/wisudawati sebagai duta/ambassador untuk membawa perubahan dan perbaikan bagi masyarakat dengan terus menjiwai dan mengemban Visi UPH, yakni: pengetahuan sejati, iman kepada Kristus, dan karakter mulia. Visi yang sudah ditanamkan dalam pribadi Anda masing-masing, sedari awal Anda memasuki bangku perkuliahan hingga menyelesaikan studi di UPH,” pesannya. Tercatat sebagai salah satu lulusan UPH Lippo Village yang dilantik hari ini adalah DR. H. Sandiaga Uno, B.BA., M.BA. (Program Doktor Manajemen, 2020) yang lulus dengan predikat Magna Cum Laude atau Lulus dengan Pujian. Ia kini tengah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sejak akhir tahun 2020 lalu. Dalam disertasinya yang berjudul “The Effect of Entrepreneurial Values (EV) and Entrepreneurial Orientation (EO) on the Financial Performance and Their Impacts on Future Intention: An Empirical Evidence from Indonesia State–Owned Enterprise”, Sandiaga Uno mengambil 81 perusahaan induk BUMN sebagai sampel penelitian untuk menguji peranan EV terhadap EO dengan berlandaskan teori dari Schwartz. “Saya ucapkan terima kasih atas semua bimbingan para promotor dan co-promotor dalam menyelesaikan penelitian saya. Penelitian saya menguji teori bahwa dalam proses transformasi BUMN, diperlukan pemimpin yang memiliki akhlak, loyalitas, dan teamwork. Apabila hal ini juga diterapkan oleh kita selaku lulusan UPH, tentunya akan mendorong adanya intensi berkolaborasi dan pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan kebutuhan bangsa ini.” tutur Sandiaga Uno dalam pidatonya sebagai Wisudawan Terbaik /Valedictorian. Bertemakan “Grow and Go”, pada acara wisuda ini ada sekitar 316 orang wisudawan dari tingkat Diploma IV, kemudian 2635 orang winisuda tingkat Strata I dan 198 orang wisudawan tingkat Strata II dan Strata III yang dilantik pada hari ini, dimana 39 diantaranya merupakan winisuda yang lulus dengan pujian/Cum Laude. Sebelum dilangsungkannya acara wisuda, divisi Career Center & Corporate Relationship UPH juga telah mengadakan program perekrutan secara daring/virtual hiring yang dinamakan “Virtual on Campus Recruitment” dengan perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia seperti Kantor Akuntan Publik PricewaterhouseCoopers (PwC), Bank Mandiri, dan Bank BNI; guna menyalurkan lulusan-lulusan UPH. Kehadiran program pendidikan tinggi holistis bertaraf internasional yang komprehensif termasuk perekrutan yang disediakan oleh UPH, mendapat sambutan positif dan antusias dari orangtua dan mahasiswa yang ada. Acara wisuda UPH Lippo Village diadakan secara daring dan untuk memastikan keamanan bersama, setiap panitia, pimpinan universitas dan winisuda yang melakukan proses rekaman, diwajibkan untuk melakukan antigen swab test. Acara Graduation Ceremony ini dihadiri secara daring oleh Para Wakil Rektor, Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), Kepala LLDIKTI Wilayah III, perwakilan senat dan guru besar universitas serta orang tua para winisuda yang berbahagia.
Baca SelengkapnyaFH UPH Raih Peringkat Top 39 di Philip C. Jessup International Law Moot Court Competition 2021.
Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) meraih prestasi internasional di kompetisi peradilan semu. Mahasiswa angkatan 2017-2020: Arianne Kumara, Clement Alexander Djuli, Louisa Syaura Amalia Mononutu, Kayla Faza, Andrew Daniel Djapri, Christelle Clairine Siregar, dan Cloudio Ardelle Hitipeuw berhasil meraih peringkat Top 39 Overall Team Rankings & 38th in the Hardy C. Dillard Award Rankings (Best Combined Memorial) di kompetisi peradilan semu Philip C. Jessup International 2021. Tim UPH menjadi salah satu dari dua tim universitas nasional yang berhasil melaju ke 48 tim teratas dalam Advanced Rounds. Philip C. Jessup International Law Moot Court Competition 2021 adalah kompetisi debat internasional tertua dan terbesar di dunia, dengan peserta dari lebih dari 550 sekolah hukum di lebih dari 87 negara. Kompetisi ini berbentuk simulasi perselisihan fiktif antar negara di hadapan Mahkamah Internasional dan badan peradilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tahun ini, kompetisi Jessup mengangkat kasus yang berurusan dengan tanggung jawab internasional selama pandemi, suaka diplomatik, dan tindakan kekerasan yang melibatkan pesawat sipil. Bagi tim Jessup UPH, mengikuti kompetisi ini menjadi cara untuk mengasah keterampilan diri di bidang hukum, serta mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat di FH UPH. “Kami sanggat bangga bisa mewakili UPH dan juga Indonesia sebagai salah satu dari dua tim yang terus lanjut hingga tahap Advanced Round. Dari kompetisi ini, kami belajar membuat legal arguments, oral advocacy, dan kultur kerja profesional. Kami juga mendapatkan pengalaman untuk bekerja dan berpraktik layaknya di dunia kerja nyata yang profesional. Terlebih lagi, kami juga belajar bahwa kerja sama tim dalam memecahkan sebuah kasus adalah hal yang sangat bermanfaat dalam konteks kelas maupun dunia kerja nanti,” jelas Arianne. Prestasi ini tentunya dapat diraih berkat kerja sama yang baik dan tim Jessup UPH juga mendapat bimbingan dari para senior FH UPH sebagai advisors mereka; Hanna Yovita Onggano (2015) dan Tiffany Revilia Jonan (2016). “UPH mempunyai sejarah bertanding di kompetisi-kompetisi international moot court yang cukup banyak. Karenanya, senior-senior kami yang telah mencapai banyak penghargaan di tahun-tahun sebelumnya sangat membantu kami dengan saran-saran dan nasihat mereka. Senior-senior tersebut juga sangat terlibat dalam melatih tim kami selama kami bertanding, sehingga kami dapat membangun rasa percaya diri bahwa kami pun dapat meraih penghargaan-penghargaan yang sama atau mendekati dengan tim-tim sebelumnya,” tutur Arianne. Mereka berharap prestasi ini dapat memotivasi teman-teman lainnya untuk terus berprestasi, menjadi individu yang berani keluar dari zona nyaman, serta memperluas wawasan dengan banyak membaca dan memperkaya pengalaman dengan ikut berbagai kompetisi. Buat kamu yang ingin menjadi praktisi profesional di bidang hukum, FH UPH menjadi pilihan terbaik dalam mewujudkan cita-citamu. Ayo, kamu PASTI bisa kuliah Hukum di UPH! Informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaPandangan Guru Besar Hubungan Internasional UPH dalam Konferensi Internasional ‘The Belt and Road Initiative: What’s Now, What’s Next’ UCSI Malaysia.
Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D., Guru Besar bidang Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) dipercaya untuk menyampaikan pandangannya terkait ‘The Belt and Road Initiative’ atau BRI bagi Indonesia dalam acara berskala internasional yang diadakan UCSI University, Malaysia pada 18 Mei 2021. Dalam acara yang bertajuk ‘The Belt and Road Initiative: What’s Now, What’s Next’ ini, Prof. Aleksius menjelaskan seputar BRI dari beragam sudut pandang, salah satunya dari sisi penerimaan masyarakat atau social acceptability. Mengutip penjelasan Prof. Aleksius, BRI adalah proyek besar inisiasi Negara Cina guna membangun jejaring perdagangan dan investasi di seluruh dunia melalui jalur darat dan maritim. Dengan adanya jalur maritim ini, menandakan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia memiliki fungsi strategis. Sederhananya, melalui inisiasi ini, Cina dapat masuk ke negara-negara penerima untuk membangun hubungan saling menguntungkan antar negara. Keuntungan dari sisi Cina yaitu untuk mengembangkan perdagangan, investasi, dan memperluas target marketnya. Kemudian dari negara penerima, keuntungan yang diperoleh adalah pinjaman dana guna membangun negara, memperluas jejaring perdagangan, dan pemanfaatan teknologi yang dimiliki Cina. Bagi Indonesia misalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat memanfaatkan dana investasi tersebut untuk mengerjakan proyek konektivitas antar pulau di Indonesia, dengan membangun infrastruktur darat dan laut. “Namun dalam praktiknya, Belt and Road Initiative ini selain melibatkan pemerintah, juga dipengaruhi andil masyarakat di dalamnya. Sehingga penting untuk membangun pemahaman dan penerimaan masyarakat, bahkan mengupayakan agar masyarakat mampu memanfaatkannya. Untuk itu dibutuhkan strategi diplomasi kepada masyarakat, atau yang sering disebut sebagai public diplomacy di dalam keilmuan Hubungan Internasional. Dalam hal ini pemerintah harus menggandeng beragam pihak seperti media, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan pihak terkait lainnya untuk mengkomunikasikan manfaat dari inisiasi ini serta memberikan kritik yang konstruktif bagi pemerintah maupun pelaku ekonomi swasta,” papar Prof. Aleksius. Selain itu dengan masuknya Cina ke Indonesia, Prof. Aleksius juga menyatakan pentingnya seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, pelaku industri, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama meningkatkan kualitas bangsa. Indonesia harus mampu membangun daya saing, mendorong produktivitas para pelaku ekonomi lokal, pengembangan teknologi, pendidikan, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan terbuka dengan Cina. “Dari sisi pendidikan, UPH sebagai institusi pendidikan memiliki porsi untuk mendukung pemerintah dalam memanfaatkan BRI ini. UPH dapat membekali pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan semangat daya juang mahasiswa untuk mampu bersaing melalui kurikulum dan beragam aktivitas kampus. Selain itu para akademisi juga dapat melakukan joint research antar universitas untuk menggali dan mengkomunikasikan seputar manfaat inisiasi ini maupun topik lainnya,” tambah Prof. Aleksius. Keikutsertaan Indonesia dalam ‘The Belt and Road Initiative’ ini menandakan Indonesia memiliki fungsi strategis dan penting bagi Cina, maupun negara lainnya. Untuk itu SDM handal sangat dibutuhkan guna memanfaatkan fungsi strategis Indonesia dan mengelola hubungan internasional Indonesia dengan negara lain, demi kemajuan bangsa. Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang ingin menjadi SDM handal yang memiliki minat di bidang hubungan antar negara, program studi (prodi) Hubungan Internasional (HI) UPH jadi pilihan tepat. Mari bergabung di UPH, kamu pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu. Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaCindy Lim (DKV 2009)
ALUMNI DKV UPH TAWARKAN JASA DESAIN YANG BERKARAKTER DAN INOVATIF MELALUI FORTELIN CREATIVE STUDIO. Dengan perkembangan di berbagai sektor bisnis, teknologi, dan sosial media yang begitu pesat di Indonesia, peran desain yang berkarakter dan berdampak menjadi kian penting. Melihat peluang dalam kebutuhan tersebut, Cindy Lim, Alumni DKV UPH angkatan 2009 melahirkan Fortelin Creative Studio – sebuah studio desain grafis dan kreatif yang berbasis di Jakarta dengan visi untuk menyediakan jasa solusi kreatif dan inovatif agar brand dari berbagai lini dapat berkembang melalui branding yang terintegrasi. Berasal dari kata “Fortælling” yang memiliki makna cerita atau narasi, Fortelin memiliki visi untuk menjadi solusi bagi banyak brand dalam mengembangkan bisnis, membangun identitas, dan menceritakan kisah mereka melalui karya desain dan bahasa visual. Cindy mengakui bahwa berkecimpung dalam dunia desain grafis dan seni berangkat dari kecintaannya terhadap bidang gambar dan lukis. Cindy yang sewaktu kecil senang menuangkan apa yang ada dalam imajinasinya pada secarik kertas kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di UPH setelah lulus SMA dan mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual untuk memperdalam dan mengeksplorasi passion dan skill di bidang seni. Tentu dalam perjalanannya sebagai designer dipenuhi dengan tantangan – tuntutan untuk terus memperbarui ilmu, beradaptasi, dan mengikuti perkembangan teknologi dan selera pasar menjadi beberapa kriteria yang menurut Cindy harus ia asah terus untuk bersaing di industri kreatif yang ketat. Ia berharap dengan keunggulannya tersebut, ia dapat selalu memberikan servis yang terbaik dan menciptakan desain berkualitas tinggi. “Kepercayaan yang diberikan oleh klien-klien saya dalam mengerjakan desain untuk membantu bisnis mereka berkembang adalah motivasi utama saya dalam memperjuangkan Fortelin. Saya merasa sangat puas ketika saya dapat berkontribusi dan memberikan solusi untuk bisnis mereka dari segi visual atau desain. Desain bukan hanya pekerjaan bagi saya – it’s who I am. Hal ini juga yang mendorong saya untuk terus berkarya, memberikan dan menciptakan desain yang terbaik,” ucap Cindy dengan penuh antusiasme. Kesuksesan Cindy dalam mengembangkan sebuah studio kreatif tentu tidak terlepas dari pendidikan yang dijalaninya di UPH. Dengan memegang teguh kejujuran, integritas, konsistensi, menghormati orang lain, serta kerendahan hati, Cindy yang saat kuliah mendapat kesempatan untuk mengikuti program beasiswa ternyata juga turut aktif dalam kegiatan organisasi dan kepanitiaan yang diselenggarakan. Cindy percaya bahwa melalui pengalaman akademis dan non-akademisnya selama di UPH membentuk dirinya saat ini dan merupakan proses yang sama penting dalam kehidupannya. “Saya yakin dengan nilai-nilai, kurikulum serta fasilitas yang sangat memadai dan baik yang dimiliki oleh UPH. UPH menjadi stepping stone bagi saya dalam berkarir, karena di UPH saya mendapat banyak sekali pelajaran dan pengalaman, karakter saya dibentuk, dan kemampuan saya diasah. Semua itu menjadi bekal bagi saya ketika saya terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya,” tutup Cindy.
Baca SelengkapnyaUPH Mengadakan Sentra Vaksin Bagi Publik & Mahasiswa, untuk Mendukung Program “Herd Immunity” Pemerintah.
Jakarta, 15 Juni 2021 – Sebagai salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Pelita Harapan (UPH) mendukung program Herd Immunity pemerintah, UPH mengadakan sentra vaksin bagi masyarakat publik dan juga bagi mahasiswa/i UPH. Berlokasi di Pluit Village Lantai 2, Jl. Pluit Indah No 12, Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara; sentra vaksin UPH akan berlangsung pada tanggal 17-26 Juni 2021 (tutup pada hari Minggu 20 Juni 2021). Sentra vaksin ini akan dibuka mulai pukul 09.00 hingga pukul 16.00 wib setiap harinya. Adapun persyaratan bagi penerima vaksin cukup mudah yakni Berusia minimal 18 tahun, Belum pernah menerima vaksin gotong royong sebelumnya Wajib melakukan pendaftaran secara daring terlebih dahulu, dan Khusus mahasiswa/i UPH, wajib menunjukkan smartcard UPH menyediakan dua pendaftaran yang ditujukan untuk mengorganisir pendaftaran mahasiswa dan masyarakat umum agar lebih terkendali dan menghindari terjadinya penumpukkan antrian di lokasi sentra vaksin. Masyarakat umum dapat mendaftar melalui bit.ly/sentravaksinuphumum sedangkan mahasiswa/i UPH yang ingin mendapatkan vaksin, dapat mendaftar melalui bit.ly/vaksinasimahasiswauph. Calon penerima vaksin dapat memilih tanggal vaksinasi sesuai ketersediaan yang ada pada formulir pendaftaran, kemudian akan menerima konfirmasi, lalu datang sesuai tanggal vaksinasi yang telah dipilih. Rektor UPH, Dr. (H.C) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. antusias bahwa program ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. ”UPH melihat bahwa masih diperlukan sentra vaksin bagi masyarakat umum terutama untuk masyarakat produktif pemegang KTP luar Jabodetabek, yang bekerja di area Jabodetabek. Ini tentunya memerlukan partisipasi dari setiap institusi, selain inisiasi pemerintah. Kepedulian UPH membantu program pemerintah tentunya harus diwujudnyatakan dan kami bersyukur karena dengan terbukanya sentra vaksin UPH, maka makin banyak orang yang dapat dilayani,” Lebih lanjut, Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelita Harapan menyatakan “UPH memiliki tema Impact Lives artinya memberi dampak positif, sehingga kegiatan ini merupakan bukti bahwa UPH sangat memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua yang terlibat dalam program pendidikan di masa pandemi, termasuk masyarakat umum. Sebagai institusi pendidikan, UPH siap sedia membantu Gerakan Nasional Vaksinasi COVID-19 untuk mempercepat program kekebalan kelompok/herd immunity 1 tahun dari pemerintah,” Sentra Vaksin UPH dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat termasuk penyemprotan disinfektan di lokasi sentra vaksin UPH.
Baca SelengkapnyaTetap Berkarier dan Kuliah, PJJ Ilkom UPH Tawarkan Pendidikan Berkualitas yang Fleksibel.
Kualitas pendidikan terbaik, fleksibel, dan mampu mendukung karier menjadi alasan bagi Ruth Paulina dan Christina Nadya memilih Pendidikan Jarak Jauh Ilmu Komunikasi (PJJ Ilkom) Universitas Pelita Harapan (UPH). Keduanya melihat PJJ Ilkom UPH sebagai jawaban atas kebutuhan mereka dalam melanjutkan studi guna mendukung karier. “Saya berprofesi sebagai guru selama 20 tahun. Namun melihat perkembangan, ijazah D3 yang saya miliki tidak cukup sehingga saya harus meningkatkan kompetensi dengan studi lanjut. Di tahun 2016 saya menemukan informasi mengenai PJJ Ilkom dengan konsentrasi Integrated Marketing Communication (IMC) di website UPH dan sangat cocok dengan kondisi saya yang masih bekerja dan tinggal di luar Jakarta,” ungkap Ruth Paulina, alumni PJJ Ilkom UPH 2017. Menurut Ruth, cukup sulit mencari program PJJ dengan waktu kuliah fleksibel, biaya terjangkau yang dapat dicicil, dan berkualitas seperti yang ia dapatkan di UPH. Ditambah lagi Ruth melihat para dosen UPH sangat kompeten dan berdedikasi tinggi dalam mengajar, mampu menyiapkan video dan bahan ajar lainnya dengan sangat baik, dan siap sedia untuk dihubungi para mahasiswa untuk berdiskusi. Ruth menyatakan. “Kuliah di Ilkom UPH, semakin mendukung pekerjaan saya yang membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan menjadi tools penting untuk mengajar semakin efektif. Terlebih selain menjadi guru, saya juga terlibat sebagai tim pengembangan kurikulum dan misi di sekolah. Artinya saya harus berinteraksi untuk memberikan pelatihan pada kepala sekolah dan guru dari sekolah-sekolah lain, tentunya memerlukan keahlian komunikasi yang mumpuni.” Pengalaman senada juga diungkapkan Christina Nadya, Mahasiswi PJJ Ilkom UPH yang saat ini bekerja sebagai Pramugari di Maskapai Garuda Indonesia. Christina juga melihat bahwa belajar di Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi pada konsentrasi IMC, yang kini dinamakan Digital Marketing Communication (DMC), menjadi kunci keberhasilan untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan menjalin relasi yang dibutuhkan dalam karier. “Setelah tiga tahun bekerja, saya ingin kembali melanjutkan kuliah yang sempat terhenti di universitas lain, karena memutuskan berkarier lebih dahulu. Saya mencari universitas terbaik yang memiliki program PJJ Ilmu Komunikasi dan menemukan UPH. Saya mencoba mendaftar dan ingin melakukan transfer kredit untuk mata kuliah yang pernah saya ambil sebelumnya. Senang sekali karena saya bisa melanjutkan studi sambil bekerja dengan tenang sampai saat ini,” kata Christina. Dengan pengalaman yang dirasakan, baik Christina juga Ruth melihat PJJ Ilmu Komunikasi UPH sebagai pilihan tepat bagi individu yang ingin melanjutkan studi dengan waktu yang fleksibel dan biaya terjangkau. “Dengan seluruh pengalaman saya, saya sangat puas dapat menyelesaikan studi di UPH. Bagi saya, UPH memiliki sistem yang jauh lebih baik dari kebanyakan institusi pendidikan lainnya. Karena ini saya merekomendasikan PJJ Ilkom UPH kepada orang lain yang membutuhkan,” tambah Ruth. Melalui PJJ Ilkom dan program studi lainnya di Kelas Karyawan UPH, Anda dapat berkuliah sekaligus tetap berkarier. Dengan beragam pilihan program studi yang ditawarkan, calon mahasiswa dapat memilih bidang studi sesuai minat dan karier yang sedang ditempuhnya. Mari bergabung di Kelas Karyawan UPH dengan daftar di sini. Informasi lainnya dapat menghubungi 0812-8603-3380.
Baca SelengkapnyaKementerian Koordinator Bidang Perekonomian Resmi Menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan UPH untuk Meningkatkan Hubungan Kelembagaan.
Jakarta, 7 Juni 2021 – Bertempat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, resmi dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) dan Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Kabinet Indonesia Maju, Dr. (H.C) Ir. Airlangga Hartanto, M.B.A., M.M.T. Perjanjian kerja sama yang berlaku selama tiga (3) tahun sejak ditandatangani oleh Dr. Ir. Rizal Affandi Lukman, M.A. sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional dan Rektor UPH ini, akan berfokus pada peningkatan hubungan kelembagaan antara pemerintah dengan dunia akademik yang saling memberikan manfaat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak di bidang kerja sama ekonomi internasional, antara lain meliputi pendirian Pusat Studi Group of Twenty (G20), penyelenggaraan program magang bagi mahasiswa UPH serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia para pihak terkait substansi kerja sama ekonomi internasional. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, selaku Ketua Sekretariat Bidang Sherpa dan Finance Track, Susiwijono Moegiarso, S.E., M.E., membuka acara dengan memberikan pengantar bahwasanya kerja sama ini dilakukan sebagai bagian persiapan Panitia Nasional G20 sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No. 12 Tahun 2021 tanggal 27 Mei 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia, yang menyebutkan bahwa Panitia Nasional G20 dapat melakukan kerja sama dengan para pihak yang dapat mendukung suksesnya pelaksanaan acara tersebut. “Harapan kami tentunya dengan pembentukan Pusat Studi G20 dengan pihak akademik, dapat membantu Panitia Nasional G20 antara lain dalam riset/penelitian, inovasi dan penyediaan pakar untuk Presidensi G20, diharapkan dapat mendukung kesuksesan pelaksanaan Presidensi G20 tahun 2022 mendatang,” jelas Susiwijono Moegiarso. “Kerja sama dengan Universitas Pelita Harapan didasari antara lain adanya ketersediaan dan keunggulan sumber daya akademik dan keinginan untuk memperdalam isu-isu ekonomi internasional, terutama yang terkait G20. Harapan saya, kerja sama dengan Universitas Pelita Harapan adalah pionir untuk membuka peluang bagi perguruan tinggi lainnya dalam melaksanakan kerja sama serupa. Juga bagi mahasiswa UPH yang melakukan program magang, kerja sama ini tentunya menjadi momen pembelajaran yang dapat menjadi bekal mereka di masa depan,” demikan arahan Airlangga dalam pidatonya. Rektor UPH, Dr. (H.C) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. menyambut gembira atas diadakannya perjanjian kerja sama ini karena memberikan kontribusi produktif kepada komunitas akademis dan semua yang berkepentingan untuk meningkatkan kerja sama multilateral. “Tentunya saya sangat berterima kasih UPH diberi kesempatan mendukung pemerintah dalam persiapan acara yang sangat penting ini. UPH akan berusaha maksimal untuk mensukseskan program ini. Kerja sama ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperkaya proses pendidikan di UPH,” ujar Jonathan. Respon positif juga dilontarkan Dr. Naniek N. Setijadi, S.Pd., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPH beserta jajarannya, atas ditunjuknya UPH sebagai mitra kerja sama Kemenko Perekonomian, secara khusus, atas pendirian Pusat Studi G20 yang akan berada di lingkungan FISIP UPH. Menurut Naniek, “Penunjukkan ini merupakan suatu kehormatan bagi UPH, khususnya FISIP UPH, atas kepercayaan dan dukungan serta kerja sama untuk saling menunjang kegiatan-kegiatan penelitian dan forum diskusi ilmiah. FISIP UPH juga akan siap dengan tenaga peneliti yang mumpuni dan fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan Pusat Studi G20 tersebut. Harapan kami, di masa depan, pusat studi ini dapat merangkul perguruan tinggi lainnya dan dengan pusat studi serupa, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, Pusat Studi G20 Indonesia dapat menjadi ”Knowledge-Hub” terkait isu-isu mengenai G20 secara nasional maupun regional, yang dapat menjadi sumbangsih pemikiran yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia dan dunia,”. Acara penandatanganan ini dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, dan hanya dihadiri oleh undangan yang terbatas yang dihadiri oleh empat belas (14) mahasiswa magang dari UPH.
Baca SelengkapnyaJuara 1 Menyanyi Pop, Otniel Sukses Banggakan UPH di Peksiminas Kemendikbud 2020.
Otniel Karisma Parmadean, mahasiswa Conservatory of Music (CoM) Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil mengukir prestasi membanggakan pada kompetisi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) November 2020 lalu. Pada kompetisi seni yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) tersebut, Otniel sukses mencatatkan prestasi Juara I Lomba Menyanyi Pop Putra, tingkat Nasional. Otniel mengalahkan para perwakilan universitas ternama lainnya dari seluruh Indonesia dengan membawakan lagu “Monokrom” dari Tulus. Atas pencapaian prestasi tersebut, Otniel mengaku sangat gembira karena perjuangannya pada kompetisi Peksiminas 2020 berbuah maksimal. “Rasanya seperti bermimpi, karena saya merasa masih banyak sekali yang perlu saya tingkatkan. Prestasi ini menjadi penyemangat untuk lebih gigih dalam mengasah bakat, selain sebagai bentuk penghargaan dari Tuhan atas kerja keras saya,” ucap Otniel. Otniel merasa ada dua hal keunikan dalam dirinya yang menjadi faktor kemenangan yaitu karisma dan penjiwaan saat melantunkan lagu pilihannya. Ia merasa beruntung karena mendapatkan materi tersebut di perkuliahan. “Aku beruntung karena aku kuliah di CoM UPH, jadi aku memiliki cukup bekal dibidang musik. Aku menerapkan mata kuliah Teori Musik dan Solfeggio. Solfeggio merupakan latihan kemampuan pendengaran pada musik, baik ketepatan ritmik atau ketepatan nada,” tutur Otniel. Menanggapi prestasi yang diraih Otniel, Indrawan Tjhin, S. Kom., B.Mus., MM., E.M.B.A selaku Dekan CoM UPH menyatakan rasa bangganya. Ia berharap semangat Otniel dalam meraih prestasi ini dapat ditiru oleh mahasiswa-mahasiswa lainnya. “Saya turut bangga atas prestasi Otniel. Tentu ini merupakan sikap yang saya harap dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk lebih semangat belajar, berkarya dan berprestasi,” ungkap Indrawan. Di CoM UPH, para mahasiswa terus didorong untuk mengikuti berbagai kompetisi untuk meningkatkan kemampuan bermusik, termasuk melalui praktik langsung seperti tampil di panggung konser atau recital. CoM UPH juga senantiasa melibatkan mahasiswa dalam proyek-proyek kreatif contohnya kolaborasi dengan musisi-musisi profesional antara lain Tohpati, Barry Likumahuwa, Oele Patisellano, Nesia Ardi dan Dira Sugandi, musisi kenamaan yang juga merupakan alumni UPH. Ingin asah potensi musik kamu? Segera bergabung di CoM UPH! Peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ masih terbuka luas. Informasi lebih lanjut, hubungi 0811-1709-901 (Student Consultant) atau daftar langsung di sini.
Baca SelengkapnyaDelegasi Hubungan Internasional UPH Raih Penghargaan Utama ‘Best Delegation’ di SUNMUN 2020.
Selamat kepada mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2018 dan 2019, yang berhasil meraih penghargaan utama ‘Best Delegation’ di Southeastern United Nexus Model United Nations (SUNMUN) 2020. Penghargaan ini diraih atas keberhasilan para delegasi yang mendapatkan penghargaan terbanyak di kategori yang ada di SUNMUN, yaitu pada kategori United Nations Human Rights Council (UNHRC) dan United Nations Commission on Narcotic Drugs (UNCND), dua komite di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disimulasikan dalam SUNMUN 2020. SUNMUN 2020 berlangsung pada 19-20 Desember 2020, dengan tema “Igniting Change: Enhancing Protection in an Increasingly Connected World”, dengan total peserta sekitar 150 orang dari berbagai negara, khususnya India, Indonesia, dan Filipina. SUNMUN sendiri adalah konferensi simulasi sidang PBB perdana, berbasis amal yang diadakan untuk membantu masyarakat di masa pandemi COVID-19. Seluruh dana yang didapatkan, kemudian didonasikan kepada National Children’s Hospital di Filipina. Berikut adalah tim delegasi mahasiswa HI UPH yang berpartisipasi dalam SUNMUN 2020: Arlen Kevino Hart, 2019 – (Best Delegate UNHRC) Jenny Sari Winata, 2019 – (Most Outstanding UNHRC) Felica Sharon, 2019 – (Best Position Paper dan Verbal Commendation UNHRC) Stefan Christian Gultom, 2019 – (Most Outstanding UNCND) Edward Soewanto, 2019 – (Best Position Paper UNCND) Angela Filipus, 2019 – (Honourable Mention UNCND) Stefani Sanjaya, 2018 Yoga Yules, 2019 Arlen Kevino Hart, salah satu delegasi mahasiswa HI UPH di SUNMUN 2020 menyatakan, “Dengan ikut kompetisi ini, kami berhadapan langsung dengan isu-isu internasional, mempraktikkan cara melakukan riset, speech¸ dan berdiplomasi yang baik, sesuai dengan apa yang sudah kami dapat di kelas saat kuliah. Selain itu, bergabung dalam komunitas dan berpartisipasi di kompetisi, pastinya semakin memperluas wawasan dan mengenal latar belakang beragam negara.” Lebih lanjut, Angela Filipus, yang merupakan Ketua delegasi, merasa bahwa partisipasi dalam kompetisi adalah cara tepat mengasah kemampuan berdiplomasi dan negosiasi yang sangat diperlukan sebagai mahasiswa HI. Terlebih melalui kompetisi internasional ini, diakui Angela semakin menambah koneksinya hingga skala internasional. Berpartisipasi dalam kompetisi juga diyakini mereka sebagai cara tepat dalam menerapkan ilmu dan kemampuan yang sudah diperoleh dari beragam mata kuliah di UPH. “Ikut dalam kompetisi Model United Nations (MUN) sangat berguna untuk mengimplementasikan pelajaran yang kami dapat dari berbagai mata kuliah. Contoh mata kuliah yang relevan seperti Hukum Internasional, Politik Internasional, Ekonomi Internasional, Conflict Resolution, dan lainnya. Mata kuliah ini yang menjadi fondasi kami dalam berdiplomasi, menyusun resolusi dan argumen saat berpidato sesuai kaidah hukum internasional yang berlaku,” pungkas Felica Sharon yang juga tergabung dalam delegasi HI UPH. Meresponi prestasi ini, Floranesia Lantang, S.H.Int., MNatSecPol., Ketua Prodi HI UPH menyatakan kebanggaannya. “Kami bangga dengan prestasi mahasiswa kami. Prestasi pada SUNMUN menambah daftar prestasi prodi dalam ranah Internasional. Sejak 2017, sudah tercatat 70 prestasi dalam kompetisi MUN. Kami mendukung mahasiswa kami untuk aktif, karena partisipasi dalam kompetisi akan semakin melatih mereka untuk mempraktikkan teori atau konsep yang mereka dapat di kelas.” Para delegasi juga berpesan kepada para junior ataupun calon mahasiswa HI UPH agar aktif berpartisipasi mengikuti beragam kompetisi guna mengimplementasikan mata kuliah secara nyata, sedari awal masa perkuliahan. Jadi untuk kamu siswa/i kelas 12 yang memiliki mimpi untuk berprestasi di bidang hubungan internasional, HI UPH pilihan tepat untuk kamu! HI UPH akan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keahlian praktis di bidang perdagangan internasional, budaya, studi ASEAN, dan korporasi serta keamanan internasional. Manfaatkan peluang Beasiswa 100 Miliar, daftar di sini atau informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaTerus Berprestasi! Mahasiswa FH UPH Juara Pertama National Business Law Community Summit 2021.
Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Mahasiswa Angkatan 2018: Alvin Nathanael, Nitta Kandiah, dan Fenyo Ezra Tania, meraih Juara Pertama dalam “Paper Presentation Competition” pada National Business Law Community (NBLC) Summit 2021. Ini adalah pertama kalinya mahasiswa FH UPH ikut di kompetisi tersebut dan mampu menunjukkan kualitasnya dengan langsung merebut tempat pertama! National Business Law Community Summit 2021 adalah kompetisi yang diadakan oleh Universitas Atma Jaya pada 20-21 Februari 2021. Kompetisi ini bertemakan ‘Upaya Hukum Sektor Perbankan Guna Menanggulangi Kasus Non-Performing Loan pada Masa Pandemi Covid-19’ dan diikuti 10 universitas, baik universitas negeri atau swasta, dari seluruh Indonesia. Bagi Alvin dan tim, mengikuti kompetisi ini menjadi cara untuk mendorong diri agar tetap produktif dan selalu mengasah kemampuan, serta mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat di FH UPH. “Kompetisi menjadi tempat kami mengasah kemampuan analisis dan menerapkan mata kuliah yang sudah kami dapatkan di FH UPH. Misalnya Pendidikan Latihan Kemahiran Hukum 1 (PLKH 1), kami belajar untuk menganalisa permasalahan yang ada dan memberikan solusi hukum terhadap permasalahan tersebut. Selain itu, Hukum Perbankan yang sangat relevan dengan tema kompetisi ini, yaitu mengenai sektor perbankan dalam menanggulangi kasus non-performing loan,” jelas Alvin sebagai ketua tim. Mengikuti kompetisi juga menjadi kesempatan emas dalam menantang diri keluar dari zona nyaman guna meningkatkan kualitas diri, seperti yang dirasakan Nitta. Salah satu tantangan yang berkesan adalah ketika melakukan riset dengan wawancara online bersama para praktisi perbankan guna mendapatkan sudut pandang mereka. Lebih lanjut bagi Fenyo, prestasi ini tentu dapat diraih berkat kerja sama yang baik dan bimbingan dari dosen pembimbing FH UPH; Jerry Shalmont, S.H., M.H. dan Grace Iskandar Darmawan, S.H., M.H. “Kami bekerja sama dengan baik dalam setiap persiapan. Mulai dari riset, menyusun paper, konsultasi dengan dosen kami, ibu Jerry dan ibu Grace. Bahkan satu minggu sebelum kompetisi dilangsungkan, kami mendapatkan bimbingan intensif terkait presentasi dan tanya jawab. Pertanyaan yang diberikan oleh dosen pembimbing saat latihan tanya jawab, ternyata juga menjadi pertanyaan juri saat kompetisi. Menurut kami, ini adalah salah satu faktor utama kemenangan kami,” cerita Fenyo. Atas pencapaian ini, Jerry Shalmont menyatakan kebanggaannya pada kerja keras yang sudah dilakukan ketiga mahasiswa ini. Ia berharap para mahasiswa FH UPH aktif berkompetisi, karena selain menjadi tempat mengasah kemampuan, mahasiswa juga dapat merasakan manfaat jangka panjang lainnya. “Mayoritas perusahaan mencari lulusan yang selain memiliki Indeks Prestasi (IP) yang bagus juga memiliki pengalaman berkompetisi sebagai nilai tambah. Ini manfaat jangka panjang yang dapat diraih para mahasiswa,” tambah Jerry. Untuk itu dengan prestasi ini, Alvin, Nitta, dan Fenyo berharap dapat memotivasi teman-teman lainnya agar mau ikut berbagai kompetisi guna melatih hard skills dan soft skills. Terlebih dari sisi fakultas, FH UPH sangat mendukung dan memberi kesempatan luas bagi para mahasiswanya berkompetisi. Untuk kamu siswa/i kelas 12 yang bercita-cita memiliki profesi di bidang hukum, FH UPH akan memperlengkapi kamu dengan pengetahuan dan keterampilan hukum yang relevan dengan kebutuhan baik di skala nasional maupun global. Mari bergabung di UPH dengan memanfaatkan Beasiswa 100 Miliar dan daftar di sini. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultant UPH 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaBioteknologi UPH Temukan Bakteri Penghilang Warna Limbah Tekstil.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Bioteknologi Universitas Pelita Harapan (UPH), Dr. Reinhard Pinontoan bersama dengan tim, melakukan penelitian terhadap adanya bakteri yang mampu mendekolorisasi warna biru metilen. Kegiatan penelitian yang dilakukan pada Maret 2020 lalu ini memiliki tujuan untuk mengisolasi potensi bakteri penghilang warna biru metilen dari air Sungai Progo yang terkontaminasi limbah. Hal ini didasari atas kepedulian Dr. Reinhard terhadap fenomena pencemaran air akibat limbah industri tekstil yang masih menjadi masalah lingkungan di Indonesia. Padahal, air dari sungai tersebut menjadi sumber air bagi masyarakat sekitar. Dr. Reinhard mendasarkan penelitiannya dengan mengambil sampel di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang memiliki beberapa pabrik tekstil di sekitar sungai Kulon Progo. Salah satu zat pewarna yang umum digunakan oleh industri tekstil tersebut yaitu biru metilen, diduga mencemari dan menurunkan kualitas air sungai. “Kita ambil sampel dari Sungai Progo untuk kemudian kita teliti dan kita ambil bakterinya, kemudian bakteri tersebut diisolasi. Karena menggunakan prinsip penelitian bioremidiasi, kita memanfaatkan mikroba yang sudah ada di lingkungan tersebut untuk diidentifikasi apakah mikroba tersebut punya kemampuan untuk mendekolorisasi warna tertentu, yang tadinya terkontaminasi, bisa menjadi bening kembali. Dalam penelitian ini kita khusus meneliti warna biru metilen,” ujar Dr. Reinhard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang diisolasi teridentifikasi sebagai Comamonas aquatica dan Ralstonia mannitolilytica. C. aquaticaPMB-1 dan R. mannitolilytica PMB-2 mampu mendekolorisasi warna biru metilen dengan persentase dekolorisasi 67,9% dan 60,3%. Bakteri tersebut masing-masing diinkubasi selama 96 jam pada suhu 37 ° C. “Kami berharap dengan menghilangkan warna biru metilen yang ada pada air sungai, racun yang terkandung di dalam air yang terkontaminasi juga turut hilang. Sehingga kita bisa mendapatkan sumber air mineral yang layak dikonsumsi untuk kegiatan sehari-hari,” tutur Dr. Reinhard. Selain menghasilkan produk-produk makanan dan meneliti zat-zat yang ada di dalamnya, Program Studi (Prodi) Bioteknologi UPH juga senantiasa melakukan penelitian yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Mahasiswa Bioteknologi UPH akan dibekali dengan teori ilmiah yang kuat dan penerapan teknologi praktis, sehingga para lulusannya dapat menghasilkan berbagai ide dan produk inovatif dalam berbagai sektor termasuk kesehatan, lingkungan, dan industri. Segera daftarkan dirimu pada Prodi Bioteknologi UPH dengan memanfaatkan Beasiswa 100 Miliar di sini. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH di 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan Perjanjian Kerja Sama MRIN-UPH dengan Eijkman terkait Whole Genome Sequencing Virus SARS-COV-2.
Mochtar Riady Institute for Nanotechnology-Universitas Pelita Harapan (“MRIN-UPH”) resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (“Eijkman”), lembaga penelitian di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Indonesia pada Kamis, 29 April 2021. Kerja sama antara Eijkman dan MRIN-UPH adalah mengenai Whole Genome Sequencing (WGS) virus SARS-COV-2 (virus penyebab Covid 19), dimana MRIN-UPH merupakan lembaga penelitian swasta pertama yang bekerja sama dengan Eijkman dalam penelitian WGS SARS-CoV-2. Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D., selaku Presiden Yayasan Mochtar Riady Nanotechnology Institute dan Prof. dr. David H. Muljono, Sp.PD., FINASIM, Ph.D., selaku Deputi Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, disaksikan oleh Dr. rer. nat. Ivet Suriapranata, selaku Kepala Divisi Penelitian MRIN-UPH, dan Drh. Safarina G. Malik, M.S., Ph.D., selaku Sekretaris Utama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. “Kolaborasi antara MRIN-UPH dengan Eijkman adalah sarana yang baik untuk melakukan pertukaran ide dan knowledge transfer. Kedua lembaga memiliki kualitas dan nilai lebih. Eijkman memiliki fasilitas lengkap dan sumber daya manusia yang banyak. Sedangkan MRIN-UPH adalah bagian dari Medical Science Lippo Group, yang tergabung bersama Fakultas Kedokteran UPH dan Rumah Sakit (RS) Siloam yang memiliki jaringan yang luas di Indonesia. Jaringan yang luas ini memungkinkan MRIN-UPH mendapat akses sampel dari berbagai daerah di Indonesia,” jelas Prof. Irawan. Dr. Ivet menambahkan bahwa dengan kerja sama ini, kontribusi MRIN-UPH terkait pemetaan genom SARS-CoV-2 semakin luas. “Sebelumnya MRIN-UPH hanya melakukan partial genome sequencing dari SARS-CoV-2. Bersama Eijkman, kami dapat berkontribusi melakukan WGS yang bermanfaat dalam pemetaan varian virus penyebab COVID-19 yang ada di Indonesia, termasuk mutasi virus tersebut. Untuk kerja sama ini, MRIN-UPH akan memilih sampel-sampel yang memenuhi kriteria seperti profil pasien dan nilai Cycle Threshold (CT) tertentu. Kemudian sampel dikirimkan ke Eijkman untuk dilakukan sequencing. Jika data sudah lengkap maka data ini akan dilaporkan kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) sehingga dapat diakses publik,” tambah Dr. Ivet. Lebih lanjut, Dr. Safarina yang biasa dipanggil Dr. Ina ini menjelaskan, kerja sama WGS SARS-CoV-2 ini akan dibagi menjadi dua tahap. “Dalam tahap pertama, MRIN-UPH akan menyediakan reagen untuk meneliti 100 sampel yang dikerjakan Eijkman. Kemudian data WGS dari 100 sampel ini akan dilaporkan ke GISAID. Dalam tahap kedua, MRIN-UPH akan melakukan pengiriman sampel secara rutin ke Eijkman untuk berpartisipasi dalam pemenuhan target Eijkman dari pemerintah Republik Indonesia, yaitu pengiriman data WGS dari 5,000 sampel ke GISAID di tahun ini,” papar Dr. Ina. Diakui oleh Dr. Ina, kerja sama mengenai penelitian WGS SARS-CoV-2 ini adalah yang pertama dilakukan dan telah menjadi pionir untuk kerja sama serupa antara Eijkman dengan lembaga penelitian lainnya, terutama lembaga riset dari daerah di luar pulau Jawa. Ia berharap kerja sama ini mampu berkontribusi dalam peningkatan kemampuan genome surveillance di Indonesia. Artinya meningkatkan kapasitas nasional agar sigap mengetahui apabila ada anomali kasus dan dapat menangkap varian atau mutasi virus SARS-CoV-2 di Indonesia lebih awal. Lebih lanjut, menurut Prof. dr. Herawati Sudoyo, M.Sc., Ph.D. (Prof. Hera), Deputi Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, kerja sama dengan MRIN-UPH juga terbuka pada respon inang (pasien) terhadap patogen penelitian penyakit, selain penelitian patogennya. “Selain meneliti patogennya, bersama MRIN-UPH, kami juga ingin melakukan penelitian terhadap gejala klinis dari pasien. Karena beda pasien maka bisa berbeda juga respon dan dampak penyakit yang dirasakan,” papar Prof. Hera. Melalui peluang kerja sama yang ada, MRIN-UPH berkomitmen untuk siap berkontribusi dalam kemajuan penelitian. Tentu dalam menjalankan kerja sama juga membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Untuk itu, bagi kamu yang bercita-cita menjadi peneliti di bidang bioteknologi atau Kesehatan, mari bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH. Pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu di UPH! Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaPartisipasi Global MRIN-UPH, Kirimkan Data Genom Virus Corona ke ‘GISAID’.
Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Universitas Pelita Harapan (MRIN-UPH) berpartisipasi aktif secara global dalam penelitian terkait perkembangan virus Corona di Indonesia dengan mengirimkan sekuens DNA virus dari sampel pasien Covid-19 di Indonesia ke GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data). MRIN UPH yang berdiri sejak 2006 menjadi satu-satunya lembaga penelitian swasta Indonesia, yang berpartisipasi dalam pengiriman genom ke GISAID. MRIN-UPH yang awalnya berfokus pada penelitian terkait kanker, turut merespon kondisi global dengan melakukan penelitian virus Corona penyebab Covid-19. Hingga saat ini, total 17 sekuens sudah dikirimkan pada Mei 2020 dan Januari 2021 ke GISAID. Diakui Dr. rer. nat. Ivet Suriapranata, Principal Investigator MRIN-UPH, upaya ini dapat tercapai karena MRIN UPH sebagai bagian dari UPH Medical Science Group (Fakultas Kedokteran UPH, Rumah Sakit (RS) Siloam, dan MRIN) mendapat dukungan penuh dalam pengumpulan sampel dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Ditambah lagi dengan fasilitas penelitian seperti alat sequencer yang dimiliki secara mandiri. “Melalui pengiriman Sekuens DNA ke GISAID, harapannya perkembangan evolusi virus Corona baik di Indonesia juga dunia dapat terus terpantau. GISAID sendiri adalah lembaga internasional yang didirikan Jerman sejak 2008, sebagai bank data beragam virus influenza di seluruh dunia yang kini juga menjadi bank data bagi beragam mutasi virus Corona. Dengan sistem website berbasis open source, setiap lembaga terdaftar dapat memantau setiap varian genom virus Corona terbaru. Informasi ini yang digunakan WHO (World Health Organization) serta pemerintah dan lembaga kesehatan masing-masing negara sebagai acuan dalam membuat diagnosis, menerapkan langkah preventif tambahan, dan pengembangan vaksin yang tepat,” papar Dr. Ivet. Lebih lanjut Aksar Chair Lages, M.Si, Research Assistant MRIN UPH menjelaskan serangkaian proses untuk mengirimkan genom ke GISAID. “Diawali dengan pengambilan sampel genom pasien Covid-19 yang didapat dari RS Siloam Lippo Village. Acuan pertama kriteria sampel yang diteliti adalah sampel dari pasien dengan CT (Cycle Threshold) Value di bawah 25 (berpotensi memiliki jumlah virus lebih banyak dalam suatu sampel) menggunakan metode Real Time – PCR (Polymerase Chain Reaction) dan memastikan virus yang terdeteksi memiliki rangkaian protein utuh. Melalui proses reverse transcriptase PCR, RNA dari sampel tersebut kemudian diubah menjadi DNA dan dilakukan proses pengurutan (sequence process) guna mengetahui tipe gen virus Corona pada sampel tersebut. Urutan DNA ini yang kemudian dilaporkan bersamaan dengan data pasien yang diambil sampelnya kepada GISAID untuk diverifikasi dan dirilis di website mereka,” jelas Aksar. MRIN UPH berkomitmen untuk terus berperan aktif dan bersinergi dengan setiap pihak dalam upaya penanganan pandemi di bangsa ini. Untuk pengiriman sekuens diakui Dr. Ivet akan terus dilakukan selama pandemi masih berlangsung. Selain itu, beragam upaya lainnya juga turut dilakukan MRIN misalnya dengan berpartisipasi dalam konsorsium penelitian antibody treatment untuk Covid-19. Lebih dari itu, upaya pro-aktif MRIN juga turut diakui pemerintah yang menggandeng MRIN UPH untuk terlibat dalam konsorsium yang didirikan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi, guna melakukan pemilahan genom utuh dan pengawasan varian virus baru; dimana MRIN UPH berkolaborasi dengan lembaga riset pemerintah yaitu Eijkman Institute for Molecular Biology beserta Perguruan Tinggi Negeri lainnya. Ke depannya, Dr. Ivet dan Aksar meyakini bahwa ranah penelitian akan terus berkembang dan peneliti yang kompeten akan semakin dibutuhkan guna melakukan penelitian baik dalam upaya penanggulangan suatu penyakit maupun inovasi penelitian lainnya. Keduanya juga berpesan bagi para calon peneliti untuk sejak dini memupuk semangat dalam belajar dan memperkaya ilmu. Bagi kamu yang memiliki passion menjadi peneliti di bidang kesehatan atau bidang bioteknologi, kamu dapat bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH dengan memanfaatkan Beasiswa 100 Miliar dan daftar di sini. Informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901
Baca SelengkapnyaMahasiswi UPH Meraih Juara ‘People’s Choice Winner’ dalam Kompetisi Food Expo 2020, University of Newcastle, Australia.
Mahasisiwi Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil meraih penghargaan sebagai ‘People’s Choice WInner’ dalam kompetisi internasional Food Expo 2020 yang diadakan oleh University of Newcastle, Australia. Seperti yang dilansir dalam https://www.newcastle.edu.au/highlights/student-highlights/ludwina-eugenia, ketertarikan untuk mendapatkan fasilitas kelas dunia dan pengalaman industri berskala internasional, membawa Ludwina Euginia untuk memilih program studi Dual-Degree Teknologi Pangan, UPH. Program Dual-degree ini merupakan program kemitraan antara UPH dengan University of Newcastle. Dengan program ini, Ludwina berkesempatan untuk merasakan pengalaman belajar di Australia, sebagai bagian dari proses penyelesaian studinya di UPH. Ludwina memulai proses studinya di University of Newcastle selama pandemi Covid-19. Dengan kebijakan pembatasan perjalanan dan segala kegiatan di luar rumah, membuat Ludwina harus melakukan kegiatan studinya secara online. Terlepas dari jarak, semangatnya untuk mendapatkan pengalaman dan ikut terlibat aktif dalam setiap mata kuliah (course) begitu luar biasa. Ludwina ikut serta dalam Food Competition tahunan yang bertempat di University Ourimbah, partner University of Newcastle. Kemampuannya untuk selalu berkomunikasi aktif dengan rekan satu tim hampir setiap harinya dan berbekal pengetahuan, keterampilan, dan keahlian satu sama lain; membawa Ludwina dan tim mampu menghasilkan ide-ide inovatif untuk produk makanan dan meraih penghargaan “People’s Choice Winner”. Kolaborasi global secara virtual ini, menyoroti bagaimana passion terhadap makanan mampu menyatukan setiap individu. “Saya sangat senang bekerja dengan tim saya. Mereka sangat baik dan saya dapat belajar banyak dari mereka. Sangat menarik dan pastinya sangat bermanfaat untuk memenangkan penghargaan setelah semua kerja keras yang kami lakukan dalam proyek ini,” ungkap Ludwina. Selain itu, Ludwina juga mengakui bahwa ia menikmati setiap mata kuliah yang diberikan begitu praktis, terutama mata kuliah pengembangan produk makanan yang memberinya gambaran sekilas tentang bagaimana bekerja dalam penelitian dan pengembangan. Lebih dari itu, Ludwina tidak pernah menyangka bahwa ia juga diperlengkapi keterampilan pemasaran yang baru baginya. “Keterampilan yang saya pelajari sangat berguna untuk bekerja dalam bisnis dan pemasaran di industri makanan atau jika saya ingin membuka bisnis makanan dan minuman (food and beverage),” tambah Ludwina. Ketua Prodi Teknologi Pangan Ir. W. Donald R. Pokatong, M.Sc., Ph.D. menyatakan prestasi Ludwina dalam kompetisi bertajuk proyek pengembangan pangan ini sangat membanggakan. “Ludwina dan timnya mengerjakan produk mayo vegan (vegetarian mayonnaise) yang disebut ‘Kacang Bergizi’ dan berhasil meraih penghargaan. Tentu prestasi ini sangat membanggakan karena mampu membuktikan bahwa mahasiswa kami dapat berkompetisi dalam skala internasional. Selain prestasi tersebut, Ludwina juga dianugerahi Beasiswa Musim Panas (Summer Vacation Scholarship). Beasiswa yang begitu kompetitif ini menawarkan kepada penerima untuk mengambil bagian dalam program penelitian selama enam minggu dan melakukan penelitian isu terkini sesuai dengan fokus studi mereka. Berbekal keterampilan yang sudah diasahnya, Ludwina akan bekerja bersama akademisi terkemuka Dr. Tamara Bucher. Menurut Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) Eric Jobiliong, Ph.D., kesempatan Ludwina untuk melakukan penelitian di University of Newcastle ini adalah kesempatan yang sangat baik. “Kami bersyukur atas pencapaian Ludwina yang mendapat kesempatan riset dengan dukungan dari University of Newcastle, bekerja bersama para mahasiswa dan pengajar di sana. Kami berharap penelitian yang sudah ia lakukan dan ide-idenya mampu memberi manfaat bagi banyak orang. Ini menjadi bukti kualitas mahasiswa UPH yang mampu berdampak dan memiliki ide kreatif hingga ke skala internasional,” kata Eric. Teknologi Pangan UPH memiliki fokus dalam penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi pangan ke dalam kebutuhan industri juga kemajuan penelitian. Mendorong setiap mahasiswa untuk aktif baik di dalam maupun di luar kampus. Bagi siswa/i kelas 12 yang memiliki passion di bidang teknologi pangan, mari bergabung dan manfaatkan Beasiswa 100 Miliar. Daftarkan diri kamu di sini atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultant UPH 0811-1709-901.
Baca SelengkapnyaPT Rovega Indonesia Memilih Desain Mebel Karya Mahasiswi UPH Guna Menjawab Kebutuhan Konsumen Bekerja dari Rumah.
Tiga karya mahasiswi Desain Produk Universitas Pelita Harapan (UPH) terpilih PT Rovega Indonesia sebagai desain mebel terbaik dalam menjawab kebutuhan bekerja dari rumah selama pandemi. Ketiga mahasiswi Desain Produk 2018 ini yaitu Agnes Veronica, Flonetta Felling, dan Natassya Winoto berhasil menciptakan desain meja kerja yang serba guna, ergonomis, nyaman, dan multifungsi. Pemilihan desain mebel terbaik ini merupakan bagian dari kerja sama antara PT Rovega Indonesia (salah satu perusahaan mebel premium di Indonesia) dengan UPH. Tujuan kerjasama ini ialah menghasilkan kolaborasi dunia Pendidikan & industry, yang mampu menjawab kebutuhan pasar terkini. Kerja sama yang diimplementasikan dalam mata kuliah Desain Mebel ini menghasilkan 63 desain karya 21 orang mahasiswa, yang dinilai langsung oleh jajaran Direksi PT Rovega Indonesia. Untuk itu, setiap mahasiswa harus membuat konsep desain, rendering detail, gambar Teknik & detail spesifikasi. “Di awali dengan mengikuti mata kuliah Desain Mebel II, kami diminta untuk membuat desain mebel meja kerja yang nyaman, compact, dan high functional untuk mendorong produktivitas bekerja dari rumah, sesuai dengan instruksi yang dijelaskan tim Rovega” jelas Flonetta. Agnes menambahkan, mahasiswa memiliki waktu kurang dari 45 hari untuk dibimbing dosen dan membuat satu konsep dengan tiga alternatif desain. Kemudian, sebagai tahap final, setiap mahasiswa harus mempresentasikan desainnya di depan Edward Tirtajasa, Direktur Sales dan Marketing PT Rovega Indonesia. Edward sendiri mengaku puas dengan presentasi karya mahasiswa UPH yang nyatanya mampu menjawab tantangan yang diberikan. “Poin utama tantangan ini yaitu menciptakan konsep desain yang menjadi solusi berkualitas, value for money, ide orisinil yang menarik, dapat diimplementasikan dan diterima pasar. Saya cukup terkejut dan puas, karena dengan keterbatasan pandemi juga waktu, mereka mampu menunjukkan karya yang menarik & kreatif,” jelas Edward dengan antusias. Natassya fokus memberikan solusi pada area kerja sempit dengan desain meja kerja kecil bergaya’mid-century’ dengan beragam kegunaan yaitu meja laptop pendek dan tinggi, dilengkapi ruang penyimpanan multifungsi. Kemudian ide meja Agnes ialah ‘portable’, yakni meja kerja berbahan dasar aluminium dan rotan, yang ringan sehingga dapat dilipat dan dipindahkan, guna mengatasi kebosanan saat bekerja di rumah. Sedangkan Flonetta menyasar kenyamanan bekerja melalui nuansa natural dan homey, dan fokus pada area laptop (tabletop) yang luas dan dilengkapi dengan tempat penyimpanan stop kontak di dalam, sehingga lebih rapih. Desainnya juga dilengkapi dengan multi-storage yang banyak, agar dapat meletakkan beragam kebutuhan pendukung selama bekerja. Ketiga karya ini akan dipublikasikan di media sosial PT Rovega Indonesia untuk mendapatkan feedback dari pasar sebelum diproduksi masal. Edward berharap, hal ini dapat menambah pengalaman dan wawasan bagi desainer, bahwa desain selain sesuai arahan, bagus dan kreatif, juga harus dapat diterima oleh konsumen. Dengan kerja sama ini, Desain Produk UPH ingin menekankan bahwa proses pendidikan di UPH sangat komprehensif dan langsung melibatkan industri terkait, sehingga setiap mahasiswa UPH mampu mengimplementasikan ilmu di kelas ke dalam desain yang sesuai kebutuhan industri juga tren pasar. Jadi untuk kamu siswa/i kelas 12 yang ingin menjadi problem solver melalui desain, Desain Produk UPH adalah pilihan tepat. Setiap mata kuliah, para pengajar, fasilitas, hingga jejaring dengan industri terkait; dipersiapkan tepat sasaran, agar mahasiswa siap menjadi desainer profesional yang dibutuhkan pasar. Manfaatkan Beasiswa 100 Miliar dan bergabung dengan UPH. Info lebih lanjut hubungi 0811-1709-901 atau daftar langsung di one.uph.edu.
Baca SelengkapnyaUPH mewakili Indonesia Raih Juara Technology Infusion 2020, La Trobe University-Australia.
Berita membanggakan dibawa oleh tim gabungan mahasiswa Program Studi (Prodi) Bioteknologi dan Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH), atas keberhasilannya meraih 1st runner-up dan 2nd runner-up dari lomba ide kota cerdas “Technology Infusion Grand Challenge 2020” yang diadakan oleh La Trobe University Australia, pada 27 November 2020. Tim UPH juga menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang masuk ke dalam tahap final dan meraih juara. Pada kompetisi ini, UPH mengirimkan 2 tim yaitu “Team Hiroep” yang terdiri dari Andrew Dwijanto, Josavan Ezekhiel (Teknik Elektro UPH), Livi Anastasia, dan Sania City (Bioteknologi UPH) yang meraih 1st runner-up, dan juga “Team SmartStep” yang terdiri dari Athiyyarizka Farbila Rachmah, Suawa Natania Abigail Christy, Jesselyn Tanoto (Bioteknologi UPH), Winly Williamdi, dan Owen (Teknik Elektro UPH) yang meraih 2nd runner-up. Team Hiroep mengusung ide AirAid, masker cerdas terhubung Information of Technology (IoT) yang membantu mengumpulkan data polusi untuk peta polusi kota, sekaligus memperingatkan kalau si pemakai berada di daerah dengan polusi tinggi dan filter sudah saatnya diganti. “Semakin banyak orang yang memakai AirAid, maka semakin banyak data yang terkumpul sehingga bisa membantu pemerintah untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan polusi udara. Selain itu, kita dapat mengetahui kualitas udara lingkungan sekitar kita, guna melindungi diri untuk bernapas lebih baik,” jelas Livi Anastasia. Sedangkan Team Smartstep mengusung ide tegel-tegel (ubin) cerdas yang memprediksi pergerakan penumpang dalam kereta Commuter Line Jabodetabek yang terhubung IoT sehingga dapat memberikan wawasan bagi pengelola jasa angkutan kereta untuk mengatur jumlah penumpang agar lebih nyaman dan physical distancing terjaga. SmartStep juga bertujuan untuk mengevaluasi jadwal dan jumlah gerbong kereta pada jam sibuk. “Tujuan lainnya dari SmartStep adalah mendorong orang untuk bepergian lebih banyak tetapi dengan menggunakan lebih sedikit kendaraan pribadi sehingga polusi dapat dikurangi dan turut meningkatkan kualitas udara di Jakarta,” tutur Owen. Proses mengikuti kompetisi ini dilakukan selama 1 tahun, mulai dari submit proposal di akhir tahun 2019, submisi pitching video, funding dari La Trobe University, pembuatan prototype, pembuatan video final, dan penjurian di akhir tahun 2020. Dalam kompetisi ini, tim UPH harus bersaing dengan 14 universitas dari India, China, Indonesia, dan Srilanka. Selamat atas kerja keras, kerja kreatif, dan kerja cerdas dari tim mahasiswa UPH serta untuk tetap berprestasi di tengah pandemi ini. UPH berkomitmen untuk mendidik para mahasiswa menjadi profesional yang mengadaptasi inovasi teknologi digital. Mari bergabung bersama UPH, dan manfaatkan program “Beasiswa 100 Miliar” bagi siswa/i kelas 12. Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH di 0811-1709-901 atau daftar di sini
Baca SelengkapnyaKPMG, Satu dari “The Big Four” KAP Resmi Bekerja Sama dengan UPH.
Departemen Career Center & Coroporate Relations (CCCR) Universitas Pelita Harapan (UPH) telah resmi bekerja sama dengan KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler) Indonesia, satu dari Big Four Kantor Akuntan Publik (KAP) ternama di dunia. Kerja sama dengan KPMG ini diharapkan dapat semakin memperluas networking dan mempermudah para mahasiswa juga lulusan UPH untuk terjun berkarier secara profesional di perusahaan ternama yang berskala internasional ini. “Selama ini KPMG sudah tidak asing dengan kualitas UPH karena sudah ada mahasiswa yang magang dan alumni UPH yang bekerja di KPMG. Dengan melihat kualitas lulusan UPH, inilah yang mendorong KPMG menyambut antusias kerja sama ini, melalui penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) pada 1 Desember 2020,” jelas Dharamanita Kusumaningrum, Manager CCCR UPH. Keyakinan KPMG terhadap kualitas UPH, mendorong KPMG untuk antusias bekerja sama baik dengan program studi (prodi) Akuntansi maupun prodi lain di UPH. “Ruang lingkup kerja sama CCCR UPH dengan KPMG ini meliputi kesempatan untuk magang, perekrutan karyawan, dan pembekalan persiapan karier kepada mahasiswa UPH baik UPH Kampus Karawaci, Kampus Surabaya, dan Kampus Medan. Selain fokus pada prodi Akuntansi, kerja sama berjangka waktu dua tahun ini juga terbuka untuk prodi lainnya guna semakin mendukung kualitas akademik UPH. Untuk peluang karier, KPMG juga terbuka untuk diisi oleh mahasiswa atau lulusan UPH dari beragam latar belakang pendidikan yang sesuai dengan posisi tersedia,” tambah Dharamanita. Kerja sama dengan KPMG semakin menambah deretan perusahan yang resmi bekerja sama dengan CCCR UPH. Lebih dari 50 perusahaan dari beragam jenis industri di antaranya PricewaterhouseCoopers (PwC), Bank Central Asia (BCA), Tokopedia, Korn Ferry Indonesia, HSBC, Metrodata Electronics, Dentsu Aegis Network Indonesia, Kelly Services Indonesia, GoWork, HOPE Worldwide Indonesia, dan perusahaan lainnya. Departemen CCCR UPH berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh prodi di UPH guna memenuhi kebutuhan dari prodi melalui kerja sama yang sudah dan akan terus dilakukan. Hal ini untuk menjamin mahasiswa UPH agar dapat memiliki networking dengan beragam perusahaan ternama, para profesional industri, yang mampu memberikan wawasan praktis. Tentunya networking ini juga menjadi pintu bagi mahasiswa untuk terjun berkarier di perusahaan ternama. Mari bergabung bersama UPH, menjadi mahasiswa yang memiliki peluang luas mengejar karier impian. Manfaatkan Beasiswa 100 Miliar UPH Tahun Akademik (TA) 2021/2022 dengan mendaftar di sini atau informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH 0811-1709-901
Baca SelengkapnyaPJJ Ilkom UPH Tawarkan Pendidikan Berkualitas yang Fleksibel
Kualitas pendidikan terbaik, fleksibel, dan mampu mendukung karier menjadi alasan bagi Ruth Paulina dan Christina Nadya memilih Pendidikan Jarak Jauh Ilmu Komunikasi (PJJ Ilkom) Universitas Pelita Harapan (UPH). Keduanya melihat PJJ Ilkom UPH sebagai jawaban atas kebutuhan mereka dalam melanjutkan studi guna mendukung karier. “Saya berprofesi sebagai guru selama 20 tahun. Namun melihat perkembangan, ijazah D3 yang saya miliki tidak cukup sehingga saya harus meningkatkan kompetensi dengan studi lanjut. Di tahun 2016 saya menemukan informasi mengenai PJJ Ilkom dengan konsentrasi Integrated Marketing Communication (IMC) di website UPH dan sangat cocok dengan kondisi saya yang masih bekerja dan tinggal di luar Jakarta,” ungkap Ruth Paulina, alumni PJJ Ilkom UPH 2017. Menurut Ruth, cukup sulit mencari program PJJ dengan waktu kuliah fleksibel, biaya terjangkau yang dapat dicicil, dan berkualitas seperti yang ia dapatkan di UPH. Ditambah lagi Ruth melihat para dosen UPH sangat kompeten dan berdedikasi tinggi dalam mengajar, mampu menyiapkan video dan bahan ajar lainnya dengan sangat baik, dan siap sedia untuk dihubungi para mahasiswa untuk berdiskusi. Ruth menyatakan. “Kuliah di Ilkom UPH, semakin mendukung pekerjaan saya yang membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan menjadi tools penting untuk mengajar semakin efektif. Terlebih selain menjadi guru, saya juga terlibat sebagai tim pengembangan kurikulum dan misi di sekolah. Artinya saya harus berinteraksi untuk memberikan pelatihan pada kepala sekolah dan guru dari sekolah-sekolah lain, tentunya memerlukan keahlian komunikasi yang mumpuni.” Pengalaman senada juga diungkapkan Christina Nadya, Mahasiswi PJJ Ilkom UPH yang saat ini bekerja sebagai Pramugari di Maskapai Garuda Indonesia. Christina juga melihat bahwa belajar di Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi pada konsentrasi IMC, yang kini dinamakan Digital Marketing Communication (DMC), menjadi kunci keberhasilan untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan menjalin relasi yang dibutuhkan dalam karier. “Setelah tiga tahun bekerja, saya ingin kembali melanjutkan kuliah yang sempat terhenti di universitas lain, karena memutuskan berkarier lebih dahulu. Saya mencari universitas terbaik yang memiliki program PJJ Ilmu Komunikasi dan menemukan UPH. Saya mencoba mendaftar dan ingin melakukan transfer kredit untuk mata kuliah yang pernah saya ambil sebelumnya. Senang sekali karena saya bisa melanjutkan studi sambil bekerja dengan tenang sampai saat ini,” kata Christina. Dengan pengalaman yang dirasakan, baik Christina juga Ruth melihat PJJ Ilmu Komunikasi UPH sebagai pilihan tepat bagi individu yang ingin melanjutkan studi dengan waktu yang fleksibel dan biaya terjangkau. “Dengan seluruh pengalaman saya, saya sangat puas dapat menyelesaikan studi di UPH. Bagi saya, UPH memiliki sistem yang jauh lebih baik dari kebanyakan institusi pendidikan lainnya. Karena ini saya merekomendasikan PJJ Ilkom UPH kepada orang lain yang membutuhkan,” tambah Ruth. Melalui PJJ Ilkom UPH, kamu dapat berkuliah sekaligus tetap berkarier. PJJ Ilkom UPH memiliki kurikulum yang komprehensif dan pasti sesuai tren masa kini, pastinya kamu semakin dibekali baik dari sisi pengetahuan juga skills kamu. Jadi untuk kamu yang sudah bekerja kamu dan ingin membekali diri melalui pendidikan di UPH guna mendukung kariermu, kamu pasti bisa kuliah di UPH. Informasi lebih lanjut hubungi 0812-8603-3380
Baca SelengkapnyaUPH Resmi Bekerja Sama dengan Universitas Ternama dari Malaysia.
Dua universitas ternama Malaysia, Tunku Abdul Rahman University College (TAR UC) dan Asia Pacific University of Technology and Innovation (APU), telah resmi bermitra dengan Universitas Pelita Harapan (UPH). Perwakilan TAR UC mengunjungi UPH pada 2 Maret 2020, dengan dipimpin oleh Vice President for Administration & Internationalization and Associate Professor, Say Sok Kwan. Mereka disambut oleh Wakil Rektor Bidang Pemasaran UPH, Danny Lee. Kedua perwakilan tersebut membahas beragam kesempatan kerjasama seperti joint research serta pertukaran mahasiswa dan dosen. Kemitraan yang terjalin antara UPH dan APU ini menjadi salah satu contoh integrasi program “Kampus Merdeka” antara UPH dan universitas luar negeri yang selaras dengan kebijakan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang mengamanatkan perguruan tinggi untuk menawarkan peluang bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah lintas jurusan, atau mengambil mata kuliah dalam program studinya di universitas yang berbeda, baik dalam skala nasional maupun internasional. Kebijakan tersebut memungkinkan mahasiswa untuk mengambil dua semester (sekitar 40 kredit) di luar universitas asal mereka atau mereka dapat mengambil satu semester (sekitar 20 kredit) di jurusan yang berbeda di universitas asal mereka. Melalui kerjasama dengan APU, mahasiswa UPH dapat mengambil empat mata kuliah di program Data Science & Business Analytics Foundation dan tiga mata kuliah di program Artificial Intelligence Foundation. Semua kursus akan dilakukan sepenuhnya secara online. Program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa UPH karena mereka akan mendapatkan pengetahuan dasar di bidang Data Science and Business Analytics, dan Artificial Intelligence (AI) yang sangat dibutuhkan di pasar saat ini. Hal menarik lainnya adalah UPH dan APU sepakat bahwa lulusan UPH yang melanjutkan program magister di APU, baik program Master of Science in Data Science and Business Analytics; dan Master of Science in Artificial Intelligence, mendapatkan keistimewaan yakni mereka dapat menyelesaikannya hanya dalam kurun waktu satu (1) tahun saja serta akan mendapatkan program pembiayaan khusus. Saat ini, program-program tersebut ditawarkan ke School of Information Science and Technology (SisTech), dan kedepannya program ini direncanakan juga terbuka bagi para mahasiswa dari fakultas UPH yang lainnya, yang tertarik akan bidang tersebut. Kerjasama ini merupakan bentuk komitmen nyata UPH untuk menghasilkan para lulusan yang siap terjun di dunia internasional. Mari bergabung bersama UPH dan manfaatkan peluang Beasiswa 100 Miliar untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901 (Student Consultant) atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Interview Kerja? Simak 3 Tips dari UPH Career Festival 2020.
Career Center and Corporate Relations (CCCR) Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan rangkaian webinar dan pameran karier “UPH Career Festival 2020” pada 23 Oktober-20 November 2020. Salah satunya adalah webinar “Beat The Competition” yang menghadirkan Recruitment Specialist Tokopedia, Meitri Angelina. Sebagai seorang recruitment specialist, ia membagikan pengalaman serta tips and trick bagi pencari kerja agar lebih matang dalam menjalani proses interview. Meitri mengungkapkan ada 3 tahap yang harus diperhatikan dalam melakukan persiapan interview, di antaranya: Step 1: Find Your Vision Di tahap ini, penting untuk punya planning yang baik. Cari tahu apa yang menjadi visi dan bidang pekerjaan/karier yang ditargetkan. Selain itu, bisa juga menggunakan metode Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) agar semakin mengenal diri sendiri lebih dalam. Step 2: Understand Your Battlefield Buat daftar dream company, cari informasi terkait perusahaan tersebut agar semakin paham dan selalu update. Setelah itu, catat dan urutkan aspek-aspek yang menjadi preferensi dalam mencari pekerjaan. Step 3: Keep Practicing and Upgrade Yourself Persiapkan Curriculum Vitae (CV) yang menarik dan berkesan, minta bantuan teman dekat untuk berlatih interview, dan asah pengetahuan dengan berbagai informasi terbaru yang berkaitan dengan bidang karier yang akan dijalani. Melakukan persiapan dengan 3 tahap ini diharapkan dapat menjadi cara untuk para pencari kerja agar tampil percaya diri saat menjalani proses interview. Selain memberikan penjelasan dan pengetahuan tentang persiapan interview, rangkaian acara Career Festival 2020 ini akan dilanjutkan dengan marathon virtual hiring yang dapat diikuti oleh mahasiswa, alumni UPH serta masyarakat umum pada 30 November – 4 Desember 2020 mendatang, bersama 20 perusahaan yang telah bekerja sama dengan UPH. UPH terus berupaya memenuhi kebutuhan mahasiswanya dalam melakukan persiapan dan menunjang kepercayaan diri menghadapi dunia profesional. Bagi siswa kelas 12, mari manfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ dari UPH untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi 0811-1709-901 (Student Consultant) atau daftar di sini.
Baca SelengkapnyaManfaatkan 1,8 Miliar Dana Hibah Dikti, UPH Hasilkan 150 Lebih Penelitian di Tahun 2020.
Di tahun 2020, para dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) telah memanfaatkan 1,8 miliar rupiah dana hibah penelitian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Dengan dana ini, sudah lebih dari 150 penelitian yang dihasilkan dalam berbagai jurnal dan prosiding terindeks Scopus (pangkalan data pustaka yang mengandung abstrak dan sitiran artikel jurnal akademik) sebagai luaran dari berbagai penelitian di UPH. Untuk tahun 2021, Dikti membuka pendaftaran untuk hibah penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Pengajuan proposal penelitian untuk pendanaan hibah dari Dikti adalah proses yang kompetitif, yang memperhatikan track record peneliti, serta melalui proses review oleh reviewer bersertifikasi nasional. “Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyakarat (LPPM) UPH sendiri sudah mencapai LPPM klaster utama yang juga berhak mengajukan proposal hibah penelitian desentralisasi dengan fokus pada bidang unggulan yang meliputi Health/Life Science, Material Maju, Rekayasa, dan Teknologi Industri 4.0, Bisnis dan inovasi, Pendidikan & pengembangan karakter, Religiositas & Well-being, sampai kepada Sosial Budaya, Hukum, Desain, dan Kota Berkelanjutan,” jelas Dr. -Ing. Ihan Martoyo, ST., MSc., MTS., – Ketua LPPM UPH. Beberapa fokus yang dipilih ini diharapkan memberikan kesempatan kepada banyak peneliti untuk berkontribusi dengan aktif, sehingga dapat memberikan fokus yang lebih koheren terhadap seluruh kegiatan penelitian di UPH. Selain itu, dengan fokus penelitian unggulan ini UPH dapat mengambil peran lebih besar dalam meningkatkan daya saing masyarakat dan bangsa sehingga pada akhirnya dapat mengangkat kualitas hidup dan kesejahteraan bangsa. Selain pendanaan dari hibah Dikti, UPH sendiri juga memberikan dana penelitian, PKM, bantuan publikasi/seminar, dan insentif karya ilmiah. UPH terus mendorong peran aktif para dosen dan peneliti untuk menghasilkan berbagai penelitian yang lebih menarik kedepannya dan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan yang bermutu bagi mahasiswa. Mari bergabung bersama UPH, bagi siswa kelas 12 manfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ dari UPH untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Informasi lebih lanjut hubungi 08111709901 (Student Consultant) atau ke one.uph.edu.
Baca SelengkapnyaPeluang Magang di Amerika Disponsori Penuh bagi Mahasiswa Desain Produk UPH dari New Classic Furniture!
Program studi (prodi) Desain Produk Universitas Pelita Harapan (UPH) menjalin kerja sama dengan perusahaan furnitur di Amerika, New Classic Furniture (NCF). Kerja sama ini resmi ditandatangani pada 19 Oktober 2020. Dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa prodi Desain Produk UPH berpeluang untuk mengikuti program magang atau apprenticeship di kantor pusat NCF. Bagi mahasiswa terpilih, NCF akan memberikan kesempatan magang disertai program training, juga benefit lainnya yaitu tiket penerbangan pulang-pergi, biaya hidup, tunjangan bulanan, dan kebutuhan lainnya sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. “Kerja sama ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa kami. Adanya kesesuaian antara highlight Desain Produk yang fokus terhadap desain furnitur menjadikan kerja sama dengan NCF ini sinergis. Kami juga yakin bahwa rekam jejak Desain Produk UPH menjadi alasan lainnya bagi NCF untuk mau bekerja sama, yaitu banyaknya alumni Desain Produk yang bekerja di perusahaan furnitur dan kerja sama sebelumnya yang sudah terjalin dengan beragam industri furnitur,” jelas Susi Hartanto, S.Sn., M.M, Kordinator Program Magang Desain Produk UPH. NCF sendiri merupakan perusahan furnitur yang sudah bertransformasi dan kualitasnya sudah diakui di Amerika, dengan memiliki lokasi kantor pusat di California. Terkait program magang ini, tentunya mahasiswa yang terpilih perlu memenuhi kriteria yaitu memiliki nilai yang sesuai standar untuk beberapa mata kuliah terkait. Selain itu mahasiswa juga perlu menunjukan passion di bidang furnitur dan karakter yang baik. “Bagi mahasiswa terpilih, para dosen akan memberikan intensive training sebelum berangkat, terkait Design Furnitur Skills, 3D Design, standar-standar di bidang furnitur, juga pelatihan software. Ini dilakukan agar mahasiswa semakin siap ketika mereka bergabung sebagai seorang desainer di NCF. Nantinya selama magang, mahasiswa akan dilatih dan bekerja mulai dari proses dasar seperti drafting dan rendering, hingga mendesain suatu produk. Dengan magang ini mahasiswa juga akan mendapat pengalaman bekerja nyata, peluang, relasi, ilmu, pelatihan soft skills, dan tentunya paparan keragaman budaya,” tambah Susi. Meresponi hal ini, Devanny Gumulya, S.Sn., M.Sc., Ketua Prodi Desain Produk UPH melihat kerja sama ini menjadi bukti diakuinya kredibilitas dan kualitas dari prodi Desain Produk juga UPH secara institusi. “Kerja sama tersebut tentunya meningkatkan kredibilitas prodi kami. Mahasiswa kami semakin dipercaya sebagai mahasiswa yang siap kerja, bahkan di perusahaan internasional seperti NCF ini. Kami juga percaya kesempatan ini akan semakin melengkapi work skills dan work ethic mahasiswa. Secara institusi, hal ini juga akan semakin meningkatkan kualitas UPH sebagai universitas berskala internasional,” kata Devanny. Desain Produk UPH memperlengkapi mahasiswa untuk menjadi desainer yang inovatif, kreatif, dan fungsional melalui desain produk yang estetis dan mampu menjawab kebutuhan. Mahasiswa juga akan mendapatkan pendidikan berkualitas yang tentunya bersinergi dengan tren industri. Bagi siswa/i kelas 12 yang tertarik menjadi desainer produk, bekali diri kamu di UPH. Kamu bisa mendapatkan peluang untuk terpilih menjadi salah satu mahasiswa yang mengikuti program apprenticeship ini di tahun kedua atau ketiga kuliah. Manfaatkan peluang Beasiswa 100 Miliar untuk Tahun Akademik 2020/2021 dengan mendaftar di one.uph.edu. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultant UPH di 08111709901.
Baca SelengkapnyaGabungkan Budaya Lokal dan Sistem Belajar, School of Design UPH Jadi Otak Desain Gedung SLH Rote.
School of Design (SoD) Universitas Pelita Harapan (UPH) dipercaya menjadi desainer bangunan gedung Sekolah Lentera Harapan (SLH) Rote, yang telah diresmikan 7 November 2020. Keikutsertaan SoD UPH dalam pembangunan SLH Rote ini adalah bentuk komitmen SoD UPH untuk menjadi desainer yang membawa transformasi dan berdampak positif. Selain itu proyek ini juga merupakan implementasi Tugas Akhir Kolaboratif dari Desain Interior, yang mendorong mahasiswa dan dosen untuk berkolaborasi mengerjakan proyek nyata. “Pembangunan Gedung SLH Rote ini dimulai sejak November 2019, melibatkan tim dosen dari seluruh program studi (prodi) di SoD UPH yaitu Desain Interior, Arsitektur, Desain Produk, dan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan satu (1) tim mahasiswi Desain Interior yang kini sudah lulus. Desain gedung SLH Rote ini adalah hasil dari riset terhadap sistem dan cara belajar, serta kebudayaan lokal Rote. Penggabungan dua aspek ini melahirkan konsep bangunan ‘Transformational and Engaging Learning Experience’. Harapannya SLH Rote bisa menjadi tempat anak-anak bertransformasi baik rohani maupun jasmani. Terlebih menjadikan SLH Rote sebagai second home yang membentuk siswa menjadi masyarakat berdampak dan membawa terang,” jelas Dr. Martin L. Katoppo, S.T., M.T., Dekan SoD UPH. Setiap prodi tentu memiliki perannya masing-masing. Dari Desain Interior UPH selain melibatkan dosen, juga melibatkan mahasiswa Angkatan 2016 antara lain Filia Wijaya, Gloria Stefany, Ivanna Kho, Jessica Novia, Nadya Jacqueline. “Proses desain kami diawali dengan melakukan riset terhadap seluruh SLH di Jakarta dan Tangerang untuk mengobservasi penerapan visi misi SLH pada proses pembelajaran. Kami juga melakukan studi preseden ke sekolah lain, kemudian menerapkan teori Desain Interior yang sudah kami dapat di UPH, juga teori ergonomis untuk membuat desain tata ruang sesuai kebutuhan anak. Lalu mempelajari budaya Rote, sehingga desain kami mampu menonjolkan sisi kebudayaan,” jelas Filia. Dari risetnya, Filia dan tim berhasil menciptakan desain interior SLH Rote yang sesuai dengan kebutuhan dalam penerapan kurikulum SLH 2013 yaitu discovery learning, problem based-learning, project-based learning. Ciri khas Rote juga ia terapkan dalam mendesain langit-langit dengan mengadaptasi motif tenun rote yang juga berfungsi sebagai pencahayaan alami. Lalu penggunaan material lokal Rote yakni ‘bebak’ sebagai material sirkulasi udara dan dekoratif. Mendesain bangunan atap tinggi dan tembok rendah, yang terinspirasi dari prinisp arsitektural rumah adat Rote, sangat responsif dan adaptif terhadap iklim setempat. “Kemudian dari tim Arsitektur UPH membuat bentuk bangunan SLH Rote yang serupa dengan rumah tradisional Rote, membuat tapak (tata guna lahan) yang menyesuaikan dengan bentuk lahan dan membuat tata letak bangunan yang membuka dari depan lapangan hijau hingga ke arah belakang (konsep engaging) yaitu ruangan chapel sebagai pusat. Ini merupakan implementasi visi misi dari SLH. Lalu dari Desain Produk membuat desain furnitur yang tepat guna, nyaman, fleksibel, dan ramah lingkungan yang juga menyesuaikan aspek ergonomis siswa. Lalu dari DKV UPH berperan dalam menegaskan narasi khas Rote kepada bangunan, yaitu dengan membuat desain signage yang mengambil warna dan pola kain tradisional Rote,” tambah Martin. Meresponi pembangunan gedung SLH Rote ini, Paulina Haning-Bullu, S.E., Bupati Rote Ndao mengapresiasi hadirnya SLH Rote yang telah memberi warna tersendiri di Rote Ndao dan berharap hadirnya gedung baru ini mampu memberi semangat baru terhadap komunitas sekolah dalam memberikan karya terbaik untuk anak-anak dan memajukan Pendidikan di Rote Ndao. SoD UPH terus berkomitmen untuk menerapkan key values SoD yaitu ‘Design Strategy, Innovation Sustainability and Social Change, serta Redemptive Impact. Menghasilkan desainer yang mampu membawa transformasi dan menjadi terang. Bagi siswa kelas 12, mari menjadi bagian dari SoD UPH dan raih impian menjadi desainer yang membawa transformasi dan terang dengan memanfaatkan beasiswa 100 miliar untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Daftarkan diri kamu di one.uph.edu atau informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant UPH 08111709901.
Baca SelengkapnyaJadi Juara, Karya Mahasiswi DKV UPH Hiasi ‘Hidung’ Pesawat Garuda Indonesia.
Helena Calista, mahasiswi Desain Komunikasi Visual (DKV) 2019 Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil memenangkan kompetisi yang diadakan Garuda Indonesia “Fly Your Design with Garuda Airlines”. Sebagai pemenang, desain masker Helena bergambar batik parang menghiasi livery (desain eksterior sebagai identitas) pesawat Boeing B737-800NG dengan nomor registrasi PK-GFK yang akan digunakan pada rute domestik. Prestasi ini menjadi bukti bahwa kualitas mahasiswa DKV UPH diakui oleh industri penerbangan sekelas Garuda Indonesia. “Awalnya saya mengetahui kompetisi ini lewat media sosial Garuda Airlines, bahwa Garuda Airlines mengadakan kompetisi untuk menyerukan gerakan ‘Ayo Pakai Masker’. Berawal dari keinginan untuk berkarya sebagai anak bangsa, juga memberanikan diri untuk mencoba hal baru, saya bangga karena berhasil menjadi juara. Selain jadi pemenang, ikut serta di kompetisi ini juga begitu bermakna karena saya bisa ikut serta dalam kampanye “Ayo Pakai Masker”. Melalui desain ini pula, saya bisa berkontribusi positif bagi penerbangan kebanggaan bangsa Indonesia dan bagi masyarakat,” jelas Helena. Helena menjelaskan keunikan dari desainnya ini adalah dari sisi filosofi pemilihan batik parang dengan temanya yaitu “Terbang Tinggi dan Tetap Terlindungi”. “Saya memilih batik dengan alasan ingin melestarikan budaya Indonesia. Khususnya Batik Parang ini yang memiliki arti pantang menyerah. Sama seperti Garuda Indonesia yang akan terus terbang tinggi layaknya semangat yang terus berkobar meskipun dalam pandemi. Warna yang dipilih menyesuaikan dengan filosofi warna Garuda Indonesia yaitu warna biru yang memberikan kesan rasa aman dan percaya diri. Typeface (rancangan karakter atau desain huruf) yang digunakan ingin menunjukan sisi yang fun, kekinian, dan playful,” papar Helena. Menurut Helena, tantangan terbesar dari kompetisi ini yaitu ketika ia harus menyelaraskan konsep desainnya dengan tujuan dan komitmen dari Garuda Airlines. Kemudian bagaimana ia harus menyesuaikan desain maskernya di bagian ‘hidung’ pesawat dengan mempertimbangkan sisi estetika. Ditambah lagi, kompetisi yang terbuka untuk umum ini, membuat Helena harus bersaing dengan peserta dari seluruh Indonesia yang memiliki beragam latar belakang dan kreativitas yang sama-sama baik. Guna mewujudkan desain yang tepat dan sesuai dengan komitmen Garuda Indonesia, Helena menerapkan pengalaman dan ilmu yang sudah ia dapatkan di DKV UPH. Menurutnya selama ini DKV UPH selalu memberinya kesempatan juga dorongan untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan bereksplorasi dalam mendesain, yang berguna dalam kompetisi ini. Helena juga menerapkan konsep-konsep dasar desain serta form content dan context yang sudah ia pelajari di DKV UPH. Meresponi prestasi ini Dr. Lala Palupi Santyaputri, S.Sn., M.Si., Ketua Program Studi DKV UPH menyatakan rasa bangganya. Menurutnya, prestasi ini juga menjadi bukti implementasi semangat dari prodi DKV UPH. “Saya sangat bangga dengan Helena yang semangat dan kreatif untuk ikut berkompetisi dalam situasi apapun. Kami di DKV UPH selalu menantang mahasiswa untuk produktif dan menggunakan karyanya untuk menyampaikan hal-hal positif. Apalagi untuk prestasi ini, kami bangga karena kualitas mahasiswa kami diakui industri sekelas Garuda. Hal ini bisa jadi bukti buah kerja mahasiswa kami dan dosen-dosen yang memberi semangat, bimbingan, dan pengajaran,” kata Lala. Pencapaian ini diakui Lala selaras dengan semangat prodi DKV UPH yang ingin menyiapkan mahasiswa sebagai desainer dengan jiwa penatalayan dan karakter kepemimpinan, dengan landasan iman yang benar. DKV UPH berkomitmen untuk siap mendidik para mahasiswa menjadi desainer profesional yang mampu memberikan solusi melalui karyanya. Mari bergabung menjadi calon desainer handal dengan kualitas pendidikan UPH yang tidak diragukan. Bagi siswa/i kelas 12, program “Beasiswa 100 Miliar” dapat kamu manfaatkan untuk mendaftar di UPH. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi 08111709901 atau daftarkan diri langsung di one.uph.edu
Baca SelengkapnyaPeduli Sinabung, BEM Universitas Pelita Harapan Berikan Donasi.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ONE-Universitas Pelita Harapan (UPH) yang terdiri dari kampus Lippo Village, Surabaya, dan Medan melakukan kegiatan ONE-UPH Peduli Sinabung. Aksi ini merupakan bentuk kepedulian para mahasiswa UPH terhadap warga terdampak dari erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dalam pengumpulan dana donasi dari 16 September – 1 Oktober 2020, terkumpul sebanyak Rp26,469,918 yang disalurkan ke warga melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo. “BEM ONE-UPH bekerja sama dengan 42 organisasi kemahasiswaan internal UPH dalam melaksanakan kegiatan ini. Dana donasi yang telah berhasil kami kumpulkan dari sesama mahasiswa dan masyarakat luar ini disalurkan dalam bentuk paket sembako, pupuk dan bibit pertanian karena kami tahu akibat adanya erupsi ini mengakibatkan sebagian besar perekonomian warga yang berasal dari pertanian mengalami gagal panen,” jelas Evelyn Floretta – Ketua BEM UPH Lippo Village periode 2020/2021. Manager Student Life UPH, Maria Aryani merespon positif terhadap adanya kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan sosial ini sesuai dengan salah satu tujuan profil mahasiswa UPH yaitu compassion atau rasa kepedulian, dengan membentuk karakter mahasiswanya memiliki jiwa untuk melayani sesama. “Tentu kita mendukung setiap kegiatan positif dari mahasiswa dan sangat bangga terhadap pencapaian dari aksi sosial ini. Inilah yang harus ditonjolkan dari setiap karakter mahasiswa UPH yaitu punya rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Kami berharap akan lebih banyak lagi kedepannya kegiatan sosial yang dilakukan serta cepat tanggap dalam membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana,” ungkap Maria. UPH berharap donasi yang telah terkumpul dapat membantu meringankan beban warga terdampak di wilayah sekitar Gunung Sinabung. Dukungan BEM ONE UPH ini juga menjadi bukti bahwa sebagai representasi mahasiswa UPH, penting bagi mereka untuk memahami dan mengimplementasikan setiap elemen dari profil lulusan UPH. Melalui pendidikan holistis transformatif, UPH menyiapkan setiap lulusan SMA untuk studi lanjut di berbagai bidang keilmuan dan disiapkan menjadi pemimpin yang membawa perubahan, dan berkat bagi bangsa dan sesama. Ayo, jadi bagian dari UPH sekarang! Untuk siswa kelas 12, manfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi 08111709901 (Student Consultant) atau ke one.uph.edu.
Baca SelengkapnyaUPH Film Festival Berikan Hadiah Utama Berupa Beasiswa Kuliah Bagi Pemenang.
elamat kepada Hestika Sari dari SMKN 1 Kranggayam, Kabupaten Kebumen dan Zaid Alfarizi dan Muhammad Mikdad, SMAN 1 Tangerang selatan sebagai pemenang kategori ‘Fiksi Pelajar’ di ajang UPH Film Festival (UFF) 2020. Secara khusus dengan terbukanya kesempatan bagi pelajar SMA/Sederajat untuk berpartisipasi, menjadi bukti kepedulian Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH dalam mendorong semangat para pelajar untuk produktif. Ditambah dengan hadiah utama berupa beasiswa yang dapat digunakan pemenang untuk mendaftar kuliah di DKV UPH, menjadi bentuk dukungan UPH terhadap pendidikan lanjut pelajar SMA/Sederajat. “Menurut saya hadiah beasiswa ini sangat menarik terutama bagi peserta yang duduk di kelas 11 dan 12. Karena beasiswa ini memberikan kemudahan bagi kami dalam melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Kesempatan ini sangat berkesan dan bagi saya UPH Film Festival menjadi tempat film pendek kami bisa bertemu audiens secara profesional dan bergengsi,” ungkap Zaid Alfarizi dan Muhammad Mikdad, SMAN 1 Tangerang selatan, Runner-up Fiksi Pelajar. Selain pemenang dari kalangan pelajar, enam tim dari kalangan mahasiswa juga telah berhasil menjadi pemenang untuk kategori ‘Fiksi Mahasiswa’, ‘Dokumenter Mahasiswa’, dan ‘Animasi’. DKV UPH sebagai penyelenggara, berharap ajang UFF ini mampu menjadi tempat berekspresi sekaligus menjadi batu loncatan bagi peserta untuk terus berkarya. Apresiasi serupa diberikan oleh Bobby Zarkasih Juara Pertama Dokumenter Mahasiswa. Menurut Bobby ajang UFF dilaksanakan begitu profesional, dengan diikuti oleh peserta dari beragam daerah, dan sangat berkesan. “Bersyukur dan sangat berkesan dokumenter saya diapresiasi bahkan dinilai langsung oleh Riri Riza,” ungkap Bobby dari Universitas Negeri Sebelas Maret. Dari kategori mahasiswa, Jonathan Alexander, mahasiswa DKV UPH Juara di kategori Animasi turut merasa bangga dengan ajang UFF 2020. “Sebagai anak UPH saya bangga bahwa film festival ini dapat berjalan secara online dengan sangat baik, keren. Terlebih dengan partisipasi peserta yang beragam dan sangat kaya dari konten, artistik, dan lainnya. Saya yakin film-film kita baik kategori mahasiswa juga pelajar, dapat disandingkan dengan level luar negeri,” ungkap Jonathan antusias Kepada seluruh pemenang, Baptista Anton, S.Sn., M.Ikom, Ketua Peminatan Sinematografi sekaligus Ketua UFF 2020 turut bangga dan mengapresiasi prestasi yang diraih peserta. “Selamat kepada setiap pemenang, kalian telah bisa bersaing dengan 272 karya. Kalian berhasil menjadi juara artinya karya kalian adalah pilihan yang sudah melalui penjurian dan proses penyaringan ketat,” ungkap Anton. DKV UPH terus berkomitmen mendukung kreativitas dan semangat berkarya generasi muda. Bagi siswa/I kelas 12 mari terus kejar mimpi, asah potensi, terus produktif, dan bekali diri melalui pendidikan berkualitas melalui studi di DKV UPH. Manfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ dan daftar langsung di one.uph.edu atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi 08111-632-838. Berikut daftar para pemenang UFF 2020: Kategori Mahasiswa: Fiksi Mahasiswa 1. Rahim Puan, Muhammad Syahiddan Abdillah, Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta 2. Kala Wengi, Ferra Fergiani, UPH Dokumenter Mahasiswa 1. Gedoran Depok, Bobby Zarkasih, Universitas Negeri Sebelas Maret 2. Tatung, Sheyri Olivia, UPH Animasi 1. Connected, Jonathan Alexander, UPH 2. Immortal Theatre, Garnish Muhammad, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Kategori Pelajar: Fiksi Pelajar 1. The Land of Landlord, Hestika Sari (Komunits kedung), SMKN 1 Kranggayam, Kabupaten Kebumen 2. Kampung Ghibah, Zaid Alfarizi dan Muhammad Mikdad, SMAN 1 Tangerang selatan
Baca SelengkapnyaResmi Menjadi Doctor of Research in Management UPH, Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Kawal Transformasi BUMN.
Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A (Sandiaga Uno). resmi menyandang gelar Doctor of Research in Management (DRM) dari Universitas Pelita Harapan (UPH) setelah dinyatakan lulus pada sidang terbuka dengan predikat cum laude, Sabtu 3 Oktober 2020. Pada paparannya, Sandi menekankan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah bertransformasi, patut dikawal semua pihak. Sehingga melalui penelitian dan sidang terbuka, Sandi berharap dapat mendorong semua pihak untuk bersama-sama aktif memberi perhatian bagi kinerja BUMN. Sidang terbuka ini dilakukan online dan dihadiri oleh Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. selaku Rektor UPH dan Ketua Sidang, didampingi Prof. Dr. Hendrawan Supratikno, sebagai Promotor, dan Gracia Shinta S. Ugut, M.B.A., Ph.D., Dr. Innocentius Bernarto, serta Dr. dr. Ferdi Antonio sebagai Co-Promotor. “Penelitian ini dilatarbelakangi untuk menguji teori dasar Menteri BUMN Erick Thohir, bahwa dalam proses transformasi BUMN, diperlukan pemimpin yang memiliki akhlak, loyalitas, dan teamwork. Juga didasari karena melihat peran sentral BUMN sebagai benteng dan lokomotif perekonomian Indonesia; menciptakan lapangan kerja, memastikan pelayanan publik, dan ketersediaan bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Entrepreneurial Values (EV-nilai-nilai kewirausahaan) sangat penting dalam membentuk Entrepreneurial Orientation (EO-orientasi kewirausahaan) yaitu inovasi, proaktif, dan berani mengambil risiko. Hal ini akan mendorong adanya intensi berkolaborasi dan pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan kebutuhan bangsa ini, serta tentunya berpengaruh pada performa keuangan perusahaan. Sehingga dari penelitian ini, EV dan EO adalah aspek penting dalam transformasi BUMN,” papar Sandi. Dalam disertasinya yang berjudul “The Effect of Entrepreneurial Values (EV) and Entrepreneurial Orientation (EO) on the Financial Performance and Their Impacts on Future Intention: An Empirical Evidence from Indonesia State – Owned Enterprise”, Sandi mengambil 81 perusahaan induk BUMN sebagai sampel penelitian untuk menguji peranan EV terhadap EO dengan berlandaskan teori dari Schwartz. EV terdiri dari beberapa nilai yaitu self-direction, achievement, benevolence, universalism, dan security. Sedangkan EO terdiri dari tiga aspek yaitu inovasi yang dilandasi dengan self-direction dan achievement; berani mengambil risiko yang ditopang dengan sifat universalism dan security; serta proaktif yang didorong dengan nilai saling peduli. “Jika harus memilih, bagi saya nilai yang perlu dikejar terlebih dulu adalah achievement atau motivasi untuk mencapai prestasi dan memecahkan permasalahan; serta nilai self-direction artinya pemimpin sebagai nahkoda yang mampu menentukan masa depan dirinya dan perusahaan. Sedangkan untuk orientasi kewirausahaan yaitu inovasi dan proaktif,” tegas Sandi. Pengawalan transformasi BUMN ini menurut Sandi membutuhkan peran aktif seluruh pihak, mulai dari jajaran pemerintahan hingga masyarakat. Untuk masyarakat, perlu secara aktif memanfaatkan media sosial sebagai media pengawasan sekaligus evaluasi kinerja BUMN. Bagi industri, harus merapatkan barisan, galang kolaborasi dengan akselerasi melalui digitalisasi dan sinkronisasi. Bagi ranah akademis dalam hal ini universitas, secara aktif dapat melakukan penelitian guna menambah khasanah diskusi, bahkan berperan dalam proses pengambilan keputusan. “Khusus bagi ranah akademisi, selain melakukan penelitian, universitas juga tempat tepat dalam melahirkan generasi muda yang memiliki EV dan EO yang ideal sebagai seorang pemimpin. Sebagai contoh dengan menghadirkan program bisnis inkubasi, co-op (co-operative education), dan magang. Program ini mampu menjadi tempat pengembangan ide, mendapatkan akses pasar dan permodalan, penelitian, serta tempat mengaplikasikan ilmu secara nyata hingga dapat membangun perusahaan rintisan,” tandas Sandi. Bagi Sandi, lulus dari DRM UPH adalah awal baginya untuk memperluas kontribusi, baik melalui profesi juga di ranah akademis. “Studi di UPH adalah kesempatan emas, pengalaman learning from the best of the best, with the best of the best. Bagi saya ini adalah berkat yang harus saya salurkan dan gunakan untuk berkontribusi,” pungkas Sandi. Program Doctor of Research in Management UPH berkomitmen untuk menghadirkan program doktoral komprehensif dan terjangkau, untuk menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Didukung dengan para dosen kompeten dan praktisi profesional sebagai tenaga pengajar, metode belajar dan keilmuan yang relevan dengan tren yang ada, serta networking luas. Segera hubungi 0812-8250-9332 (pendaftaran program Executive Education Center UPH) dan mari bergabung di program Doktoral UPH!
Baca SelengkapnyaProdi Desain Produk UPH Berhasil Memenangkan Bantuan Dana dari DIKTI.
Program studi (prodi) Desain Produk Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil memenangkan bantuan dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait inovasi pembelajaran dan teknologi bantu (teknologi asistif) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus, pada Oktober 2020. UPH terpilih atas komitmennya dalam menciptakan sebuah website sebagai alat bantu bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dalam menjalani proses belajar dan mengajar. Pengajuan proposal ini diprakarsai oleh Devanny Gumulya, S. Sn., M. Sc., Ketua Program Studi Desain Produk, atas keprihatinan dan respon beliau terhadap semakin berkembangnya jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dimana menurut autismspeaks.org, prevalensi anak dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD) mengalami peningkatan pada tahun 2020, yakni menjadi 1 dari 54 anak, dibandingkan dengan data dari tahun 2016 yaitu 2 dari 178 anak. ABK yang termasuk dalam spektrum berkebutuhan khusus dengan diagnosa ringan, diharapkan dapat tetap menempuh pendidikan dengan jalur normal, salah satunya di UPH. Dengan demikian UPH harus mempersiapkan diri untuk bisa memberikan layanan yang terbaik bagi para mahasiswa berkebutuhan khusus agar mereka tetap mendapatkan pendidikan yang sama dengan mahasiswa lainnya. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi prodi Desain Produk untuk melakukan penelitian guna menjawab kebutuhan ABK dari sudut pandang desain. “Bantuan dana ini kami gunakan untuk membuat website sebagai alat komunikasi untuk anak ABK dengan sistem Picture Exchange Communication System (PECS) dan Comic Strip Conversation, jadi semacam flash card. Alat bantu komunikasi Autistic Spectrum Disorder (ASD) ini sebenarnya sudah banyak diaplikasikan di terapi, tapi belum pernah dikembangkan lebih lanjut sebagai media belajar di jenjang sekolah tinggi,” kata Devanny. Dalam tahap uji coba sistem, UPH akan melakukan kerja sama dengan komunitas atau pusat terapi yang khusus menangani ABK. Devanny tentunya merasa bersyukur terhadap adanya bantuan ini, ia berharap ke depannya sistem ini bisa dipakai secara umum, selain untuk mahasiswa UPH. Dekan School of Design (SoD), Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T melihat pencapaian ini merupakan bentuk implementasi dari key values prodi Desain Produk yaitu menciptakan pembelajaran yang memiliki rasa tangung jawab terhadap lingkungan dan situasi sosial. “Saya sangat bahagia mendengar kabar ini, karena pengajuan proposal ini benar-benar menunjukkan bagaimana prodi Desain Produk mengimplementasikan key values yang paling utama yaitu ecological and social responsibility: memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan situasi sosial dengan melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Harapannya, ini bisa terus berlanjut dan semoga masyarakat semakin tahu bahwa Desain Produk UPH memiliki ciri khas dan karakter seperti ini,” jelas Martin. SoD UPH berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa berkebutuhan khusus. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa SoD UPH hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi positif bagi masyarakat. Untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022, siswa kelas 12 yang ingin mendaftar, dapat memanfaatkan peluang ‘Beasiswa UPH 100 Miliar’, Cari tahu lebih lanjut dengan menghubungi 08111709901 (student consultant). Mari bergabung menjadi bagian dari SoD UPH!
Baca Selengkapnya5 Hal Penting Wajib Disimak Agar Siap Jadi Agen Perubahan ala Sandiaga Uno
Universitas Pelita Harapan (UPH) punya 5 hal penting yang wajib disimak bagi kamu yang bertekad jadi sukses dan mau jadi agen perubahan, lewat sharing seru bersama Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., (Sandiaga Uno) Founder Rumah Siap Kerja (RSK) dan OKE OCE Movement. “Generasi sekarang, para anak muda, kalian adalah agen pembawa perubahan,” seru Sandiaga Uno kepada kurang lebih 450 siswa sekolah menengah atas di Virtual Open House, 5 September 2020 melalui ZOOM. 1. Anak muda adalah tulang punggung bangsa “Di tahun 2030, kalian Gen-Z adalah jadi tulang punggung dari pembangunan Indonesia. Lokomotif pembangunan perekonomian bangsa guna mempersiapkan tahun 2045. Tahun 2045 adalah tahun Indonesia akan memasuki masa keemasan. Jadi harus siap berinovasi dan mampu beradaptasi,”jelas Sandi. 2. Bukan lagi kompetisi, tapi kolaborasi Menurut Sandi, zaman sekarang harus lebih difokuskan pada kolaborasi untuk membangun bangsa, ketimbang mencari kesuksesan pribadi. Memaksimalkan potensi dari setiap individu untuk tujuan tersebut. Untuk siap berkolaborasi, pastinya harus dipersiapkan sedini mungkin. Rajin belajar, miliki mental kuat, dan perluas networking. Apalagi menurut Sandi, sekarang era digital yang memudahkan kita untuk mendapat beragam wawasan dan bertemu beragam orang. Misal dengan memanfaatkan fasilitas digital di website RSK yang bermanfaat dan juga mengikuti kegiatan online, seperti UPH Virtual Open House sebagai cara tepat untuk menambah wawasan dan menginspirasi pastinya. 3. Learn Learn atau belajar adalah hal wajib bagi anak muda yang bersiap menjadi generasi sukses. Menurut Sandi ada empat hal yang harus selalu dipelajari. Pertama adalah learn to learn, belajar memperluas kapasitas dan selalu cari tahu perkembangan zaman. Baca buku, bekali diri dengan ilmu pengetahuan, dan kenali cara belajar kita. Kedua learn about yourself, belajar mengenai jati diri kita. Apa yang jadi kelebihan dan kekurangan kita untuk diasah lagi. Kemudian, learn about others or society, pelajari dan kenali perilaku, kebiasaan, dan kebutuhan sekitar kita. Keempat dan terpenting adalah learn about the environment, dalam melakukan apapun pastikan tetap jaga bumi dan lingkungan hidup kita. Berbisnis dalam sektor apapun harus memiliki prinsip sustainability (berkelanjutan) 4. No Hoax! Melek digital harus dibarengi dengan cerdas memilah informasi, sehingga hanya informasi yang penting dan berkualitas yang kita punya. Be aware, pastikan untuk selalu mencari informasi yang akurat. 5. Tomorrow is your future! Situasi apapun yang dihadapi Indonesia, Sandi mengajak anak muda harus tetap optimis, salah satunya dengan mengasah kemampuan untuk jeli melihat peluang. Dalam perubahan saat ini, ada sektor bisnis yang tergantikan, tapi artinya bermunculan juga lapangan kerja baru dari beragam sektor. Misal sektor kuliner, bisnis di bidang kesehatan, sektor apa saja yang berbasis digital, sektor energi baru dan terbarukan, sektor kebutuhan yang terakselerasi secara digital misalnya sektor pendidikan dengan online learning, bisnis gaya hidup sehat, dan lainnya. “Jadi persiapkan diri, karena tomorrow is your future!” pesan Sandi dengan penuh semangat. UPH memiliki tanggung jawab sebagai institusi pendidikan, pilihan terbaik dalam mendidik anak muda sebagai calon pemimpin bangsa. Untuk itu UPH berkomitmen memberikan pendidikan yang dapat dijangkau, salah satunya melalui peluang “Beasiswa 100 Miliar” bagi siswa/i yang mendaftar di Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Kamu bisa membekali diri kamu dengan kualitas pendidikan dan ragam kegiatan yang membekali baik secara akademis, soft skills, juga pendidikan karakter yang tepat. Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi UPH Student Consultants 08111709901.
Baca Selengkapnya‘Seberapa Nasionaliskah kamu?’ Bersama Daniel Mananta di UPH Virtual Open House.
Zaman sekarang banyak anak muda yang paham dengan budaya Korea Selatan lewat fashion dan musik K-pop atau budaya barat yang sejak lama masuk ke Indonesia. Lewat beragam media, terutama media sosial, pastinya anak muda semakin mudah copy-paste kebiasaan budaya asing yang dianggap keren. Menikmati ragam hiburan dan budaya asing adalah hak setia orang, tetapi jauh lebih penting bagi anak muda untuk tetap kenal dan cinta budaya Indonesia, bahkan kecintaan ini harus mendorong kita untuk mau berkontribusi bagi bangsa lewat potensi dan passion yang terus dikembangkan. Kepeduliaan ini mendorong Universitas Pelita Harapan (UPH) mengajak Daniel Mananta membahas ‘Nasional is Me’. Terlepas dari beragamnya budaya luar yang sudah masuk ke Indonesia, UPH ingin generasi muda tetap kokoh dengan kecintaannya pada Bangsa Indonesia. Tentunya dengan cara yang tepat, berkualitas, dan toleran. “Seberapa nasionaliskah kamu?” Tanya Daniel, public figure sekaligus Founder Damn! I Love Indonesia mengawali ngobrol seru yang disambut ramai oleh 600 siswa sekolah menengah, peserta UPH Virtual Open House 26 Juli 2020 di platform Zoom. Bergantian peserta yang terpilih memamerkan kecintaannya pada Indonesia; ada yang mengaku rajin membeli produk lokal, hobi mendengar musik Indonesia, suka kuliner otentik Indonesia, dan beragam jawaban dari yang serius hingga menghibur seluruh peserta. Daniel sendiri yakin bahwa generasi muda pasti tahu urgency untuk tetap memiliki semangat cinta Indonesia. Namun mungkin memakai media dan cara yang berbeda dengan generasi sebelumnya. “Perbedaan gaya dan cara ini membuat seakan-akan kita tidak nasionalis. Apalagi sekarang zamannya glocalization (globalization + local). Banyak anak muda mampu mengenalkan budaya lokal secara global dengan caranya masing-masing. Misalnya melalui musik, konten di media digital, atau seperti DAMN! I Love Indonesia yang memproklamirkan kecintaan pada Indonesia melalui fashion,” papar Daniel antusias. Daniel juga mengingatkan agar kita tidak ngotot budaya siapa yang lebih baik bahkan hingga menimbulkan kericuhan. Nasionalisme lebih dari sebatas membela simbol negara, baju tradisional, tarian daerah, atau hafal pancasila. Sebaliknya, aspek tradisional dan simbol negara ini, harus memotivasi anak muda dalam menunjukkan semangat kebangsaan dan menimbulkan sikap toleransi. “Nasionalisme bisa dipahami secara sederhana. Melebihi tentang perjuangan dan berani mati melawan penjajah. Esensinya adalah bagaimana kita mampu menemukan jati diri, membawa passion, menemukan purpose untuk membanggakan Indonesia. Contoh ketika kualitas kerja kita diakui lalu kita dikirim dan bekerja di negara lain, kita bisa menunjukkan kualitas kita sebagai anak Indonesia, ini sudah nasionalis. Lalu ketika kita bilang ‘aku orang Indonesia’ ke orang lain, itu juga udah nasionalis! Pakai passion dan purpose untuk berkontribusi bagi bangsa” tandas Daniel. Daniel juga menekankan agar semangat nasionalisme harus dibarengi dengan sikap toleransi, karena praktiknya akan selalu ditemukan permasalahan seputar intoleransi di bangsa ini. “Selalu toleransi. Walau orang lain intoleran, kita tetap toleran,” pesan Daniel tegas. Daniel Mananta berharap semangat nasionalisme para anak muda yang hadir tetap membara bahkan menjadi pendorong dalam berkontribusi bagi bangsa. Menggunakan ide-ide kreatif, passion dan purpose untuk menciptakan sesuatu yang membanggakan bangsa melalui Di UPH sendiri, pemahaman untuk menjunjung nasionalisme menjadi salah satu nilai yang selalu ditekankan kepada mahasiswa. Siswa sekolah menengah atas, pastinya akan dapat menikmati beragam kegiatan UPH baik di dalam dan luar kelas yang akan mendorong kamu untuk jadi generasi peduli sesama dan bangsa saat menjadi mahasiswa UPH. Jadi untuk siswa/i kelas 12, kamu bisa memanfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022 dan pilih program studi yang cocok dengan minat kamu. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi UPH Student Consultants 08111709901 atau langsung daftarkan diri kamu di One.uph.edu. Tunggu apa lagi? Mulai dari diri sendiri, bekali diri kamu jadi generasi muda yang cinta tanah air dan siap berkontribusi bagi bangsa!
Baca SelengkapnyaLulusan Magister Kenotariatan FH UPH Raih Nilai Terbaik PPKJN Tahun 2020.
David Kristianto, SH., M.Kn., lulusan Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (MKn FH UPH), berhasil mendapatkan predikat nilai terbaik pada program Pelatihan Peningkatan Kualitas Jabatan Notaris (PPKJN) gelombang pertama tahun 2020, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Prestasi ini sekaligus menunjukkan kualitas lulusan, serta mutu program Magister Kenotariatan yang diselenggarakan FH UPH. Hal ini diakui David yang memilih UPH untuk menempuh pendidikan Strata 1 (S1) di FH UPH dan Strata 2 (S2) di MKn FH UPH. “Pendidikan hukum yang saya dapatkan di UPH merupakan salah satu fondasi utama untuk bisa menjadi peserta terbaik pada pelaksanaan PPKJN 2020 ini,” ungkap David. Tentunya, menjadi peserta terbaik dari pelaksanaan PPKJN gelombang pertama tahun 2020 ini, membuat David sangat bersyukur, mengingat program ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dengan terobosan dari Kementerian Hukum dan HAM, dilakukan 100% secara online. Artinya, gerbang terakhir untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) Menkumham untuk diangkat menjadi Notaris telah berhasil dilewati, bersama 500 rekan-rekan lainnya. Untuk menjadi seorang Pejabat Umum tidak cukup hanya dengan mengantongi prestasi akademik, namun diperlukan integritas. Kualifikasi ini sudah dibentuk dalam pendidikan di FH UPH. Seperti diakui David, “Ilmu yang didapat khususnya selama mengikuti program MKn UPH, tentunya sangat berguna dalam praktek jabatan sehari-hari, mengingat prinsip-prinsipnya telah didapatkan saat kuliah.” Dengan bekal tersebut, David mampu menjalani komitmen profesi sebagai PPAT di Kota Cirebon. Begitu juga dalam pelaksanaan jabatan pada kondisi seperti sekarang ini, di tengah wabah Covid-19 menjadi tantangan tersendiri. Pengaturan kode etik profesi mensyaratkan pelaksanaan jabatan profesi, baik PPAT maupun Notaris, harus tetap memenuhi aturan kode etik profesi yang berlaku yaitu, tetap harus dilakukan secara tatap muka, guna menjaga harkat dan martabat profesi, serta menjaga otentisitas akta yang dibuat. “Dengan kondisi sekarang ini, walaupun ada risiko penularan virus covid-19, solusinya saya tetap mematuhi kode etik profesi, dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan pemerintah, dalam pelaksanaan pembuatan akta,” ungkap David. Menjadi pejabat publik yang berintegritas merupakan nilai yang ditanamkan dan menjadi tujuan dari pembelajaran program MKn UPH. Untuk Anda yang memiliki cita-cita yang sama seperti David, segera daftarkan diri melalui pesan Whatsapp di 0815.1108.6872 (Pendaftaran Program S2). Mari bergabung di program Magister Kenotariatan dan menjadi profesional di bidang kenotariatan yang jujur, amanah, professional dan berintegritas.
Baca SelengkapnyaMagister Kenotariatan FH UPH Berkomitmen Hasilkan Pejabat Publik Berintegritas.
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (M.Kn FH UPH) tahun ini memasuki Dies Natalis ke-7 dan kiprahnya dalam penyelenggaraan pendidikan kenotariatan patut dibanggakan. Diantaranya berperan aktif dalam Forum Kerjasama Program Studi Magister Kenotariatan Perguruan Tinggi Swasta (FK PS MKn PTS) Indonesia dan bersinergi dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI), serta Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT). Di usia yang memasuki tahun ketujuh ini, program MKn FH UPH terus berkomitmen untuk menghasilkan calon pejabat umum yang berintegritas. Hal ini dituangkan dalam capaian pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang menjalankan profesi sebagai Notaris dan PPAT yang amanah, jujur, professional dan berintegritas. Kebanggaan nampak jelas dari banyaknya para lulusan yang hingga saat ini mencapai lebih dari 700 alumni, yang sebagian besar sudah dilantik sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Menurut Dr. Susi Susantijo, S.H. LL.M., Ketua Program Studi MKn UPH, untuk menjadi Notaris harus melalui perjalanan panjang. “Setelah menyandang gelar Magister Kenotariatan, masih ada beberapa tahap yang harus dilalui. Diantaranya lulus ujian Anggota Luar Biasa Ikatan Notaris Indonesia (ALB INI), magang di kantor notaris selama dua tahun, mengikuti magang bersama, lulus Ujian Kode Etik Notaris (UKEN), serta persyaratan-persyaratan lainnya. Dan untuk menjadi Notaris, seseorang harus diangkat oleh Menteri Hukum dan HAM RI,” Jelas Dr. Susi. Magister Kenotariatan UPH menitikberatkan pada perjanjian atau akta-akta di bidang korporasi, investasi, dan pasar modal serta program dan pendidikan kenotariatan pada umumnya. Dengan program perkuliahan selama 4 (empat) semester, mahasiswa Magister Kenotariatan UPH dapat menyelesaikan masa studi dalam waktu 2 (dua) tahun. Perkuliahan akan dimulai setiap bulan Agustus dan Januari. Untuk memastikan kualitas pengajaran, program MKn FH UPH didukung tim pengajar dari para akademisi hukum dan praktisi hukum yang berdedikasi, serta bersinergi dengan asosiasi FK PS MKn PTS Indonesia, INI dan IPPAT, sehingga menghasilkan para pejabat umum yang berkualitas dan mampu bersaing di era 4.0. FH UPH adalah pilihan utama untuk Anda yang sedang mempertimbangkan studi di program magister ilmu hukum atau berminat mengambil program kenotariatan. Perkuliahan akan dimulai setiap bulan Agustus dan Januari. Informasi lengkap progam pascasarjana FH UPH dapat melalui pesan Whatsapp di 0815.1108.6872 (Pendaftaran Program S2)
Baca SelengkapnyaAcara Terbesar DKV UPH Menghadirkan Sineas Ternama Riri Riza dan Animator Kenamaan Chandra Endroputro.
Program peminatan Sinematografi dan Desain Animasi dari Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) menggelar UPH Film Festival 2020 ‘Diversity”. Karya-karya pilihan dari ratusan film pendek dan animasi yang sudah diterima panitia, telah diputarkan dan dinilai langsung oleh sineas ternama Indonesia Riri Riza dan animator kenamaan Chandra Endroputro di ‘Movie Screening’ UPH Film Festival pada 14-17 September 2020 melalui platform online. Selain menjadi juri, baik Riri Riza dan Chandra Endroputro juga akan berbagi ilmu dan wawasan mereka pada rangkaian talkshow yang diadakan. Hadir pula para sineas muda sekaligus alumni DKV UPH dalam talkshow yaitu Giovanni Rustanto, Gilbert March, Claresta Corinna Lemuela, Priscilla Agatha, dan Putu Widyayana Putra, dimana karya-karya mereka juga sudah memenuhi dunia perfilman Indonesia dan Internasional. Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara mahasiswa dan para akademisi DKV UPH, dengan harapan agar semangat berkarya dan pesan sosial ini dapat terus dipegang oleh generasi muda baik untuk peserta maupun publik yang menyaksikan acara ini. Secara khusus, dengan terbukanya kategori pendaftaran siswa sekolah menengah, membuktikan kepeduliaan DKV UPH dalam mendorong kreativitas anak muda jauh sebelum memasuki masa perkuliahan. Bahkan, bagi pemenang di tingkat sekolah menengah, berhak mendapatkan beasiswa kuliah di DKV UPH senilai ratusan juta rupiah selain hadiah lainnya. Lebih lanjut, melalui tema ‘Diversity’, DKV UPH juga memiliki misi sosial yaitu mengajak generasi muda untuk memandang perbedaan secara positif. Dengan kondisi sosial yang dialami saat ini seperti keragaman suku bangsa, ras, agama, budaya, ideologi, dan lainnya; generasi muda diharapkan mampu memunculkan kreativitas yang dituangkan ke dalam berbagai karya yang memiliki keragaman tema serta kecanggihan di bidang teknologi dan seni. Seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung selama empat hari mulai dari Movie Screening, Talkshow, hingga pengumuman pemenang terbuka untuk umum. DKV UPH berkomitmen untuk mendidik mahasiswa menjadi desainer handal yang mampu menggunakan bahasa visual sebagai sarana komunikasi dan solusi. Dengan beragam kegiatan baik di dalam maupun luar kelas yang terpadu, serta fasilitas yang semakin memaksimalkan proses studi, para mahasiswa akan dipastikan siap untuk menjadi desainer handal dan berkontribusi positif bagi sekitar. Bagi siswa/i sekolah menengah yang memiliki minat di bidang desain komunikasi visual, UPH adalah pilihan tepat untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang tentunya selalu update dan relevan dengan tren atau isu yang ada di tengah masyarakat. Untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022, siswa kelas 12 yang ingin mendaftar dapat memanfaatkan peluang beasiswa UPH 100 miliar. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui One.uph.edu atau informasi lebih lanjut terkait beasiswa dan pendaftaran dapat melalui whatsapp 08111709901.
Baca SelengkapnyaAktuaria UPH Mendapat Pengakuan Advanced Curriculum dari Society of Actuaries
Program studi (Prodi) Matematika Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil mendapatkan pengakuan internasional dengan diperolehnya sertifikasi Advanced Curriculum, sehingga UPH terdaftar dalam Universities and Colleges with Actuarial Programs (UCAP), sebagai salah satu universitas dan perguruan tinggi yang memiliki Departemen Aktuaria terbaik di seluruh dunia, yang dipublikasikan oleh Society of Actuaries (SOA) di https://www.soa.org/institutions/. Pengakuan ini menjadikan Prodi Matematika UPH sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang masuk dalam daftar UCAP SOA. Ini berarti, mahasiswa Matematika Aktuaria dan Terapan UPH dapat menggunakan nilai yang mereka peroleh sebagai transition credit untuk mendaftar ujian akreditasi Validation by Educational Experience (VEE) SOA. Selain itu, mahasiswa Aktuaria UPH berkesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang mereka peroleh dan mendalami aplikasi aktuaria yang paling mutakhir di lapangan; melalui kerja sama yang dijalin dengan organisasi terkemuka dalam dunia aktuaria lainnya seperti Institute and Faculty of Actuaries (IFOA). SOA didirikan pada tahun 1949, sebagai organisasi aktuaria profesional terbesar di dunia dan memiliki lebih dari 30.000 anggota di seluruh dunia. Sedangkan UCAP adalah recognition list yang memuat nama universitas dan perguruan tinggi yang memiliki program Aktuaria sesuai standar SOA. Untuk mendapatkan Recognition UCAP-Advanced Curriculum, UPH telah memenuhi serangkaian persyaratan yang ditetapkan SOA, diantaranya mempunyai beberapa mata kuliah yang setara dengan minimal 4 ujian profesional SOA dan beberapa mata kuliah yang memenuhi kualifikasi Validation by Educational Experience (VEE) dari SOA yaitu VEE Accounting & Finance, VEE Economics, dan VEE Mathematical Statistics. Kie Van Ivanky Saputra, S.Si., Ph.D., Ketua Prodi Matematika Aktuaria dan Terapan UPH mengatakan, “UPH sudah mampu memiliki mata kuliah yang mendukung dan mempersiapkan mahasiswanya untuk mengikuti ujian aktuaria SOA, antara lain: Exam Financial Mathematics (FM), Exam Investment & Financial Markets (IFM), Exam Long-Term Actuarial Mathematics (LTAM), Exam Probability (P), dan Exam Short-Term Actuarial Mathematics (STAM). Departemen Matematika Aktuaria dan Terapan UPH menargetkan bisa mendapatkan recognition tertinggi dari SOA kepada universitas yakni sebagai Centers of Actuarial Excellence (CAE) di masa mendatang,” jelas Ivanky. Melalui sertifikasi ini, UPH berkesempatan mendapatkan sumber daya dan pendanaan dari proyek SOA UCAP, serta menggunakan platform SOA untuk meningkatkan visibilitas internasional UPH. UPH juga direkomendasikan UCAP sebagai pilihan terbaik bagi calon mahasiswa yang berminat terhadap program aktuaria dengan kualitas kelas dunia. “Dengan kata lain UPH diakui sebagai universitas yang dapat memberikan pendidikan aktuaria sesuai dengan standar SOA. Kami berharap akan ada banyak peluang, kesempatan yang sangat baik untuk para mahasiswa yang sedang dan akan kuliah di Program Studi Matematika ini,” ungkap Ivanky. Prodi Matematika UPH didirikan pada tahun 2005 dengan komitmen penuh untuk memiliki pendidikan berkualitas dan didukung dengan visi untuk mengembangkan disiplin termutakhir yang terpandang secara nasional maupun internasional. Riset yang dilakukan oleh dosen di Matematika mencakup Matematika Keuangan, Ilmu Aktuaria, Matematika Terapan, serta Pendidikan Matematika dan Statistika. Dengan pencapaian ini, maka calon mahasiswa UPH tentunya dapat menikmati kualitas pendidikan yang bersaing serta memiliki network dengan level internasional, melalui pendidikan terbaik di bidang Aktuaria. Untuk siswa sekolah menengah kelas 12 yang bercita-cita menjadi aktuaris, lanjutkan studimu di prodi Matematika dengan memanfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi UPH Student Consultants di 088111709901.
Baca SelengkapnyaIni Kata Mahasiswa Baru tentang Keseruan UPH Festival 2020.
Seru dan interaktif! Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan membuktikan bahwa mereka bisa tetap menghadirkan acara penyambutan mahasiswa baru yang penuh kesan untuk Tahun Akademik (TA) 2020/2021. Dengan demikian, para mahasiswa baru tetap merasakan momen berharga memasuki dunia perkuliahan. Mahasiswa baru khususnya di UPH Kampus Medan, terkesan dengan beberapa pembicara yang hadir dalam UPH Festival 2020 ‘Grow and Go’. Salah satu program yang paling mendapat perhatian adalah Distinguished Guest Speakers yang tahun ini mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.BA. “Walaupun kegiatan UPH Festival tahun ini dilaksanakan secara online, tetapi saya percaya tahun ini tidak kalah serunya dengan UPH Festival yang dilaksanakan secara offline di tahun-tahun sebelumnya. Saya rasa, teman-teman mahasiswa baru sangat menikmati acara UPH Festival tahun ini. Terlebih karena beragam tokoh terkemuka hadir dan menjadi Distinguished Guest Speakers seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, Bapak Nadiem Makarim. UPH Festival tahun ini sangat berkesan karena juga adanya games yang sangat menarik yang membuat mahasiswa baru saling mengenal satu sama lain,” ungkap Wenny, mahasiswa baru Akuntansi, Business School 2020. Hal serupa juga disampaikan oleh Daniel Wiyarta Tenggara, mahasiswa baru Fakultas Hukum 2020. Ia mengatakan banyak mendapatkan inspirasi dari para pembicara dalam menjalani kuliahnya nanti. “UPH Festival mengundang banyak keynote speakers yang baik dan materi yang dibahas sangat konstruktif, jadi dapat belajar banyak serta terinspirasi dari mereka. Mahasiswa baru juga dilibatkan dalam games dan virtual dance, jadi peserta dapat aktif dan dapat refresh themselves dari kegiatan lain yang telah dilakukan. Overall, UPH Festival tahun ini berjalan sangat smooth dan efektif, pengalaman kita sebagai mahasiswa baru dalam mengenal kampus juga dijelaskan secara menyeluruh meskipun event berjalan online,” jelas Daniel. Tentunya, para mahasiswa baru yang siap menjalani masa perkuliahan berharap dengan menjadi mahasiswa di UPH Kampus Medan, mereka dapat semakin bertumbuh untuk pengetahuan yang baik dan membawa dampak positif bagi sesama. Hal ini sesuai dengan tema UPH Festival 2020 ‘Grow and Go’. “Saya berharap selama masa kuliah saya di sini, UPH dapat terus mendukung saya bertumbuh memiliki pengalaman dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan saya agar saya dapat berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, saya juga berharap UPH Kampus Medan lebih memperbanyak lagi kegiatan menarik lainnya, sehingga dapat menjadi universitas pilihan utama di mata masyarakat,” harap Joselyn Chandrigo, mahasiswa baru Manajemen Perhotelan 2020. Selamat bergabung di UPH para mahasiswa baru tahun 2020 dan selamat mengejar impianmu bersama UPH! Buat kamu siswa-siswi kelas 12 yang sedang bersiap masuk kuliah tapi masih bingung pilih kampus yang mana, kamu bisa manfaatkan kesempatan ‘Beasiswa 100 Miliar’ dari UPH untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022 dan pilih program studi yang sesuai dengan minat kamu. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi UPH Medan melalui 0822.7700.2279. Siap-siap ya, untuk disambut di UPH Festival tahun depan!
Baca SelengkapnyaUPH Festival Membuatku Tetap Berpikir Positif dan Bersyukur
Universitas Pelita Harapan (UPH) sangat antuasias menyambut mahasiswa baru tahun ini. Acara penyambutan mahasiswa baru yang dikenal dengan nama UPH Festival dikemas dengan beragam kegiatan menarik, interaktif, dan jauh dari kata membosankan, meski dilakukan secara virtual. Salah satu mahasiswa baru Manajemen, Business School 2020, Ester Adolfina Gabriela merasakan momen UPH Festival membuat ia memiliki pikiran positif dan semakin bersyukur ikut kegiatan yang seru di tengah pandemi. “Aku dapat banyak pelajaran berharga lewat UPH Festival tahun ini, ternyata masa pengenalan kampus itu gak harus datang, duduk, untuk bertemu. There’s so many people say this pandemic is bothersome tapi bagiku pandemi ini justru membuka pikiranku untuk stay positive dan bersyukur. UPH Festival tahun ini keren abis karena mampu menghadirkan event online yang tetap seru dan gak ngebosenin. Aku dapat apa yang namanya kekeluargaan dan keseruan di balik pandemi walaupun harus ospek online,” ungkap Ester. Hal senada, juga diungkapkan oleh Steven Lie Gunawan, mahasiswa Fakultas Hukum 2020. Menurutnya, UPH Festival tahun ini punya banyak program yang seru dan menyenangkan. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah virtual dance yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh mahasiswa baru UPH sebagai kegiatan penutup rangkaian UPH Festival. “UPH membuat saya kagum dengan suksesnya UPH Festival 2020 ini, meskipun dengan cara virtual. Banyak kegiatan yang dilaksanakan seperti campus life introduction, alumni sharing, dance performance, dan masih banyak lagi, yang membuat mahasiswa baru dari yang tidak tahu mengenai UPH menjadi tahu apa yang dilaksanakan di dalam UPH. Virtual dance di akhir kegiatan juga keren banget untuk diikuti! Jadi kita bisa nge-dance bareng tapi dari rumah masing-masing,” kata Steven. Salah satu mahasiswa dari Manajemen Business School 2020, Jonathan Ravi Kyle juga tak ketinggalan memberikan pujian terhadap UPH Festival, ditambah ia sangat bersyukur memilih UPH Kampus Surabaya sebagai tempat ia berkuliah. “UPH Festival tahun ini ternyata tetap seru walapun simple acaranya. Walaupun online, kampus mengenalkan kepada kita tentang apa saja yang ada di UPH secara lengkap. Saya bersyukur dari awal SMA sudah mantap memilih UPH karena mutu pendidikan kampus ini sangat bagus, berbeda dari kampus-kampus lain. Fasilitasnya juga sangat memadai buat kita belajar dan berprestasi. Dan ketika di UPH Festival berkenalan dengan para dosen ternyata sangat baik dan friendly semua terhadap mahasiswa baru,” jelasnya. UPH berharap seluruh rangkaian acara UPH Festival ini enjadi awal yang menggairahkan untuk memulai pembelajaran di UPH. Selamat bergabung mahasiswa UPH Angkatan 2020! Tetap semangat menjalani perkuliahan dalam situasi apapun. Dan untuk kamu siswa/i kelas 12, siap-siap disambut di UPH tahun depan, ya! Kamu bisa manfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022 dan pilih program studi yang sesuai dengan minat kamu. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi UPH Surabaya 0813.5823.7771. Yuk, gabung bersama UPH!
Baca Selengkapnya4 Soft Skills yang Penting untuk Fresh Graduates Hukum
Punya cita-cita bekerja di salah satu perusahaan Law Firm terkemuka? Bekerja di law firm adalah salah satu pilihan bagi lulusan Ilmu Hukum. Mahasiswa atau alumni fakultas hukum yang memiliki soft skill atau mempunyai bekal dalam berpraktik hukum lebih dibutuhkan saat ini, dibanding mahasiswa yang hanya mempelajari teori-teori hukum di kampus. Hal ini disampaikan dalam webinar bertajuk “Soft Skills: Why Are There Important for Entry Level?” oleh Ignatius Axel – Associate at Hadiputranto, Hadinoto & Partners Law Firm sekaligus alumni Fakultas Hukum (FH) UPH 2011 sebagai narasumber. Ia mengatakan bahwa masih banyak fresh graduates yang berpikir kalau IP (Indeks Prestasi) bagus sudah cukup menjamin untuk masuk law firm, kenyataannya pengetahuan hukum saja tidak cukup, soft skills juga sangat penting. Menurutnya, setidaknya ada empat soft skills yang harus dimiliki bila ingin bekerja di Law Firm. Kira-kira apa saja, ya? Pertama, Personal Skill. Menurut Axel, dalam tahap awal sebelum memasuki dunia kerja, perlu adanya peningkatan skills secara personal terlebih dahulu misalnya dalam kemampuan beradaptasi yang baik. Setiap pekerjaan mungkin saja berat untuk dilakukan pada awalnya, ketika belum terbiasa dan banyak hal harus dipelajari. “Dengan memiliki soft skills, membantu fresh graduates untuk cepat beradaptasi di lingkungan dan memudahkan melewati masa-masa awal kerja yang mungkin sulit. Soft skills juga dapat membantu menghadapi segala dinamika yang ada di dunia kerja,” jelas Axel. Kedua, Negotiation Skill. Kemampuan bernegosiasi dapat dikatakan sebagai skill yang harus dimiliki para lulusan Fakultas Hukum. Menurut Axel, kemampuan bernegosiasi termasuk kemampuan untuk berdiskusi serta kemampuan untuk mencapai kepuasan semua pihak. “Memperkaya kemampuan bernegosiasi artinya melatih diri untuk memahami teknik dan strategi bernegosiasi, kemampuan meyakinkan, menyelesaikan masalah, menyelesaikan sengketa, memberikan nasehat, menganalisis risiko hukum, dan memiliki body language yang tepat,” ujarnya. Ketiga, Legal Research Skill. Kemampuan ini bukan sekadar kemampuan browsing di internet. Namun bagaimana melakukan penelitian hukum yang tepat yaitu dengan membaca sejumlah besar materi hukum kompleks yang mencakup kasus, undang-undang, buku referensi, risalah, dan artikel tinjauan hukum. Tentu riset selalu membutuhkan waktu yang menuntut ketahanan diri dan ketelitian. Jangan tunggu untuk memiliki pengalaman puluhan tahun, tapi latih diri untuk bisa melakukan riset sebaik mungkin sejak berkuliah. Keempat, Business Development Skill. Berprofesi di bidang hukum tak menutup kemungkinan kita untuk mengidentifikasi peluang bisnis. Keterampilan untuk memahami dunia bisnis menjadi penting untuk dimiliki, guna membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan klien atau mitra bisnis. Dalam mengembangkan keterampilan ini, Axel mengaku bisa mendapatkannya dari mengikuti berbagai organisasi yang ada di kampus seperti Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UPH. Diakui Axel, ia banyak belajar ketika menjalankan sebuah acara di UPH dan harus berhubungan dengan mitra sponsor. Jadi, untuk kamu yang berminat menjadi calon mahasiswa Fakultas Hukum pastikan untuk tidak hanya membekali diri secara akademis, namun terus gali potensi diri. Di FH UPH sendiri mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti beragam kegiatan kemahasiswaan yang mengasah kemampuan soft skills, seperti DARE (Debate and Research Community), Law Moot Court (Simulasi peradilan), dan kegiatan lain yang melengkapi skill mahasiswa. FH UPH memiliki 3 peminatan yang dapat memfasilitasi minat mahasiswanya, antara lain Hukum Bisnis, Hukum Internasional, dan Kemahiran Praktik Hukum. Kulaitas akademik FH UPH tidak diragukan lagi, terbukti dengan akreditasi A dan prestasi para mahsiswa di kancah nasional dan internasional. Semakin tertarik terjun ke dunia hukum? FH UPH bisa menjadi pilihan tepat untuk mendapatkan pembelajaran yang menyeluruh dan persiapan menjadi praktisi hukum yang siap bersaing di era global.
Baca Selengkapnya3 Tips Agar Materi Ajar Daring Lebih Efektif untuk Guru dari PJJ Ilkom UPH
Dalam kondisi pandemi ini, anjuran untuk tetap berada di rumah menjadi cara yang dipandang sangat efektif dalam mengurangi penyebaran virus COVID-19. Beberapa institusi pendidikan dengan sangat cepat mengambil keputusan untuk “merumahkan” siswa maupun tenaga pendidik mereka. Sebagai salah satu pionir program studi (prodi) dengan pendekatan daring (distance learning) di Indonesia, Prodi PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) Ilmu Komunikasi UPH membagikan tips untuk para tenaga pendidik di Indonesia agar meningkatkan kemampuan dasar mereka dalam mengadopsi teknologi pembelajaran online. Tips ini disampaikan oleh Rambu Naha, S. I. Kom., M. I. Kom – Acting Ketua Prodi PJJ Ilmu Komunikasi UPH dengan 3 huruf F, D, I agar lebih mudah diingat oleh para guru. Berikut tips-nya: F – Format Kelas Hal pertama yang perlu disadari adalah guru harus menentukan format kelas yang akan dibawakan. Apakah itu asinkronus atau sinkronus? Bila ingin mengajar dalam format asinkronus, berarti para guru harus memberikan materi ajar dan aktivitas lainnya pada waktu yang berbeda dengan waktu mahasiswa mengaksesnya. Sedangkan sinkronus berarti anda secara termediasi dapat berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Namun, tentunya tidak efektif bila hanya dijalankan salah satu. “Di PJJ Ilmu Komunikasi UPH, format kelas yang digunakan adalah menggabungkan kedua format ini. Format asinkronus digunakan dengan mengirimkan materi sesi tersebut dalam video lecturing atau bahan referensi lainnya. Di akhir sesi, mahasiswa dapat diberikan tugas ringan hanya untuk menguji pemahaman mereka akan materi yang diberikan. Biarkan mahasiswa menghabiskan waktu belajar mandiri, dan para guru dapat mengevaluasi tugas mahasiswa. Setelahnya, guru dapat mengevaluasi tugas mahasiwa melalui sesi sinkronus untuk berdiskusi membahas hal-hal yang belum dimengerti,” Jelas Rambu. D – Design Desain pembelajaran sangat penting untuk direncanakan dalam menentukan strategi sistem belajar-mengajara. Rambu menyatakan bahwa ada 4 fase yang harus dipersiapkan dalam merancang desain pembelajaran, yaitu persiapan, delivery, assessment dan evaluasi. “Dalam tahap persiapan, tentunya dosen sudah merancang peraturan kelas seperti batas akhir pengumpulan tugas, aturan ketika pelaksanaan kelas sinkronus, dan peta konsep untuk membantu mahasiswa mengukur capaian mereka dalam belajar. Di tahap delivery dan assessment menunjukan beberapa kegiatan seperti membuat jurnal, meminta mahasiswa melakukan riset kecil-kecilan, membaca, mendengarkan atau menonton materi ajar, merangkum, mengadakan kuis, dan kegiatan lainnya. Selanjutnya dengan sistem daring pel Rambu juga mengingatkan dengan sitem daring ini maka mahasiswa akan berinteraksi dengan para dosen melalui LMS (Learning Management System). Untuk itu pastikan materi ajar seperti power point yang sudah disiapkan harus mudah dimengerti oleh mahasiswa. I – Interaction Terakhir adalah interaksi. Dalam kelas daring, interaksi antar pelajar dapat diciptakan melalui tugas diskusi kelompok atau jenis tugas kolaboratif lainnya. Interaksi antar dosen dan mahasiswa dapat diciptakan melalui forum diskusi tanya jawab atau tes lisan yang dapat menjadi opsi jika berada dalam kelas kecil. Pembelajaran daring juga sangat memungkinkan adanya kolaborasi antar dosen dalam bentuk team teaching. Strategi pembelajaran daring harus diperhatikan agar mahasiswa dapat memproses materi dengan efisien. Strategi ini harus membuat mahasiswa dapat memahami materi ajaran dan akhirnya dapat disimpan dalam working memory mereka, dan pada akhirnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka. Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir atau bahkan kita harus berdamai untuk hidup berdampingan dengan virus ini. Jadi sebagai tenaga pendidik, kita harus mempersiapkan langkah antisipatif untuk beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar di masa new normal ini. Tentunya proses belajar ini tidak akan pernah putus, harus terus berbenah, mengevaluasi dan memperbaiki. Hal ini juga menjadi komitmen PJJ UPH, untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca SelengkapnyaCerita Alumni: ‘Psikologi UPH Mengajar Saya Berfikir Kritis’
Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan (UPH) melakukan sesi penyambutan kepada mahasiswa baru dalam program Welcoming by Faculty di antaranya dengan menghadirkan alumni. Salah satu alumni yang hadir membagikan cerita pengalaman belajar dan dilatih kemampuannya untuk berpikir kritis dengan melakukan riset yang dapat berguna untuk menjadi seorang pengusaha atau konsultan psikologi yang profesional. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Ahwy Karuniyado atau Edo, salah satu alumni Psikologi 2014 yang sudah berkarier sebagai CEO PT Mencerdaskan Anak Bangsa & Researcher di PT Learning Resources Indonesia. Kepada mahasiswa baru, Edo menceritakan bahwa dengan belajar di Psikologi UPH, kemampuannya untuk dapat berpikir kritis semakin diasah sehingga menjadikannya seorang pengusaha saat ini. “Menjadi seorang pengusaha dan konsultan membutuhkan kemampuan untuk dapat berpikir secara terarah dan terstruktur. Dan kemampuan itu saya dapatkan dari belajar bagaimana melakukan riset, merangkai riset, dan mengkaji riset selama berada di Fakultas Psikologi UPH,” jelas Edo. Selain itu, Edo juga berpesan kepada mahasiswa baru untuk dapat mengelola waktu dengan baik selama menjalani kuliah. Ia membagikan pengalamannya ketika harus membagi waktu antara mengerjakan tugas dan kegiatan organisasi. Menurutnya, penting untuk dapat mendisiplinkan diri sendiri terlebih dahulu sehingga jika kita bisa membagi waktu dengan tepat, semua kegiatan tetap dapat dijalani. “Misalnya kita lagi banyak tugas, dan juga lagi banyak urusan kepanitiaan. Nah, dari awal dapat tugas dari dosen sudah harus tahu nih, ini mau dikerjakan kapan, butuh berapa lama kerjainnya, dan butuh bahan apa saja. Kalau dapat tugasnya berkelompok, usahakan masing-masing orang punya peran sendiri-sendiri jadi nanti tinggal di report hasil dari yang mereka kerjakan itu. Lebih baik kerjain jauh sebelum deadline nya jadi ketika tugasnya sudah beres, kita bisa ke urusan kepanitian atau boleh bersantai sedikit” ungkap Edo. Hal serupa juga disampaikan oleh Adriani Gunawan, M.M, Direktur Administrasi Fakultas Psikologi UPH. Dalam sambutannya, ia menekankan kepada mahasiswa baru untuk bisa menjadi mahasiswa yang pintar mengelola waktu terutama di masa online learning karena konsentrasi mungkin akan terbagi ke beberapa hal seperti kegiatan-kegiatan di rumah. “Selama kuliah online, tentu kalian harus bertanggung jawab atas materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Tapi pasti ada aja kegiatan yang menggangu pikiran seperti bantu orang tua di rumah, atau ada kegiatan di luar kampus. Nah, perlu banget kita saring mana saja kegiatan yang harus didahulukan dan sisanya bila tidak terlalu penting bisa dikerjakan nanti. Tapi, tetap harus ingat kewajiban sebagai mahasiswa, ya!” jelas Adriana. Menurutnya, mahasiswa baru bisa menggunakan beberapa cara agar bisa membagi waktu dengan mudah seperti membuat jadwal tetap di kalender handphone, membuat reminder di beberapa aplikasi pengingat, atau hal sederhana seperti menulis di buku catatan. Banyak hal yang bisa dilakukan dan disesuaikan dengan keinginan para mahasiswa baru agar dapat membagi waktu secara jelas dan teratur. Tetap semangat ya para mahasiswa baru! Tidak perlu khawatir kalau saat ini masih harus kuliah online, karena Psikologi UPH telah menyiapkan kurikulum khusus melalui M-Flex Learning yang mendukungmu tetap dapat pembelajaran secara menyeluruh. Selamat bergabung di UPH!
Baca SelengkapnyaUPH Ajak Mahasiswa ‘Finish What You Start’ Lewat Program 5K Fun Run di UPH Festival 2020
Program 5K Fun Run menjadi salah satu kegiatan menarik dalam setiap penyambutan mahasiswa baru Universitas Pelita Harapan (UPH). Bedanya, tahun ini panitia mewajibkan mahasiswa melakukan olahraga fun run sejauh 5 kilometer di lokasi masing-masing. Meskipun terlihat simple namun kegiatan ini mengusung pesan penting yang selalu ditanamkan kepada seluruh mahasiswa UPH yaitu ‘Finish What You Start’. “Makna dari motto tersebut melambangkan komitmen yang berusaha kita tekankan di setiap kehidupan mahasiswa UPH, yaitu menyelesaikan apa yang telah mereka mulai. Selesaikan target yang sudah kamu mulai, studi yang sudah kamu mulai, hubungan yang sudah kamu mulai. Hidup kita hanya bisa dianggap berhasil jika kita menyelesaikan segala hal yang sudah kita mulai,” jelas Stephen Metcalfe, MA, Direktur UPH Sports and Wellness Center. Selain itu, melalui program ini Metcalfe berharap dapat membangun semangat para mahasiswa untuk mulai hidup sehat dengan rajin berolahraga demi menjaga kesehatan imunitas tubuh di tengah pandemi Covid-19 saat ini. “Kami berharap para mahasiswa dapat menemukan nilai-nilai yang kami ajarkan kepada mereka di masa depan, bahwa olahraga adalah komponen berharga untuk membangun sistem kekebalan tubuh khususnya di masa pandemi Covid-19 ini. Kami berharap dapat berbagi cara pandang baru terhadap gaya hidup sehat kepada mahasiswa,” tambah Metcalfe. Di UPH, mahasiswa akan belajar prinsip-prinsip tentang mengapa harus berolahraga. Dengan berbagai fasilitas yang lengkap dan memadai, UPH berharap dapat mendorong para mahasiswa untuk memiliki gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan tubuh mereka. Tentunya upaya menanamkan nilai-nilai hidup sehat dilakukan secara konsisten oleh tim UPH Sports and Wellness Center, selain lewat fasilitas di kampus juga lewat konten-konten di akun Instagram @uphsports yang berisi panduan olahraga, tips, motivasi, informasi seputar kegiatan, informasi event dan prestasi, yang sangat berguna untuk mendukung menjalani hidup sehat. UPH juga memiliki program student athlete yang dipersiapkan untuk mewakili UPH dalam berbagai ajang kompetisi olahraga antar universitas. Dengan lingkungan dan atmosfer seperti ini, diharapkan segenap mahasiswa dapat melihat pentingnya merawat dan menggunakan tubuh mereka sebagaimana diciptakan Tuhan. Keep Grow and Go!
Baca SelengkapnyaSisTech UPH Tekankan Pentingnya Skill IT yang Unggul Kepada Mahasiswa Baru
Mahasiswa baru School of Information System and Technology (SisTech) Universitas Pelita harapan (UPH) dimantapkan untuk memiliki skill yang unggul di bidang Information Technology (IT) guna mampu memenuhi kebutuhan di industri teknologi yang sangat berkembang dalam program Welcoming by Faculty. Dalam program ini, mahasiswa baru dimantapkan untuk memiliki skill Information Technology (IT) yang unggul. Hal ini disampaikan oleh salah satu alumni Sistem Informasi UPH 2013, Amelinda Chandra yang sudah berkarier sebagai IT Risk Assurance di Ernst & Young. Kepada mahasiswa baru Amelia menceritakan awal kariernya yang dimulai dengan belajar ilmu computer science di UPH, sehingga ia bisa mendapatkan basic skill yang sangat diperlukan di banyak perusahaan saat ini. “Mempunyai keterampilan IT yang baik itu sangat diperlukan di banyak perusahaan terutama di era digital seperti sekarang ini. Belajar di Computer Science UPH merupakan pilihan yang tepat bagi saya karena di sini saya bisa mendapatkan basic skill yang mumpuni sehingga siap memasuki dunia pekerjaan” Tidak hanya itu, meski digelar secara online, melalui program ini, mahasiswa baru SisTech juga mendapatkan pembekalan seputar sistem kuliah online, informasi seputar kegiatan kemahasiswaan, dan pengenalan dengan jajaran dosen serta staf. Dr. Pujianto Yugopuspito, M.Sc., Dekan SISTech UPH menjelaskan kepada mahasiswa baru, langkah-langkah yang disiapkan fakultas, untuk meningkatkan efektivitas belajar-mengajar secara online sehingga kualitas pembelajaran tetap diutamakan. “SISTech menganjurkan seluruh dosen untuk menggunakan media yang disediakan UPH. Untuk pembelajaran, dilakukan secara asynchronous menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle, dan synchronous menggunakan Microsoft Teams. Kombinasi media ini telah terbukti berhasil,” Jelas Yugo. Ia juga menambahkan, meskipun pembelajaran dilakukan secara online, namun UPH tetap ketat dengan tata tertib dan regulasi untuk mahasiswa baru selama menjalani masa online learning. Seperti presensi mahasiswa yang tetap menjadi unsur penentu mahasiswa tersebut diperbolehkan mengikuti ujian akhir atau tidak. Karena itu, ia mengingatkan para mahasiswa wajib untuk menyalakan kamera saat sedang video conference untuk memastikan efektivitas perkuliahan. Yugo mengatakan pembelajaran online di tengah pandemi merupakan tantangan bagi dosen maupun mahasiswa. Sehingga, baik dosen dan mahasiswa harus bersama-sama berperan aktif dan saling komunikatif, dengan begitu maka pembelajaran akan dirasa menarik. Ia mengajak mahasiswa baru untuk berusaha menemukan motivasi belajar dan mau berkembang. Di sisi lain, Irene A. Lazarusli, S.Kom., M.T., Kaprodi Teknik Informatika menyampaikan pesan dan harapannya untuk mahasiswa baru agar terus berkarya dan berinovasi. "Selamat datang generasi yang istimewa, di masa yang istimewa. Di sinilah tempatnya kita dapat berkarya dan berinovasi untuk menjawab tantangan perubahan jaman. Tetap semangat dan pantang menyerah!" pesan Irene. Tak ketinggalan, Kaprodi Sistem Informasi, Arnold Ariwibowo, S.T., M.T., dalam sambutannya mendorong mahasiswa baru untuk aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan masukan, seraya memastikan mahasiswa akan mendapatkan pelayanan yang terbaik. “Selamat memasuki lingkungan yang baru. Teruslah belajar untuk mempersiapkan masa depan. Jangan ragu untuk menyampaikan masukan, pertanyaan, dan kesulitan yang dihadapi. Kami berusaha untuk terus mendukung anda,” pesan Arnold. Melalui program ini, SISTech UPH berharap agar mahasiswa dapat mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran yang akan dijalani di SISTech UPH dengan semangat. Menjadi mahasiswa yang unggul di bidang IT dan menjadi calon pemimpin masa depan untuk membawa perubahan dan menjawab kebutuhan.
Baca SelengkapnyaAmbassadors of UPH Dukung Lentera Bagi Bangsa, Bukti Kepedulian untuk Sesama
Siap dibentuk dan bertumbuh, itulah yang menjadi dasar Universitas Pelita Harapan (UPH) membentuk mahasiswanya memiliki karakter yang baik. Ambassador of UPH merupakan salah satu program kemahasiswaan yang diadakan Departemen Student Life UPH untuk mengembangkan potensi dan membentuk karakter. Melalui pendidikan holistis transformatif, UPH mempersiapkan mahasiswanya tidak hanya unggul dalam keilmuan tetapi juga dapat mengembangkan potensi dan talenta yang dimiliki dengan berlandaskan visi dan misi pengetahuan sejati, iman kepada Kristus dan karakter mulia. Melalui program Ambassador of UPH, mahasiswa yang berpotensi menjadi duta UPH akan diasah dalam program pengembangan diri untuk dapat menjalankan perannya sebagai representatif UPH. Para finalis Ambassadors of UPH memiliki tanggung jawab dan tugas penting sebagai representatif UPH dalam beragam acara termasuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat. “Menjadi Ambassadors of UPH itu bukan masalah harus pintar atau cantik dan ganteng, tapi yang penting pursue our calling untuk memberikan dampak bagi sekitar, bukan cuma sekedar memenuhi kepuasan kita sendiri dan yang tidak boleh ketinggalan juga yaitu hatinya mau melayani orang lain,” jelas Josephine Gerlanda, Top 12 Ambassadors of UPH 2019. Sebagai bagian dari Ambassadors of UPH yang ditempatkan untuk membantu program Lentera Bagi Bangsa (LBB), Josephine mengaku memiliki tantangan tersendiri yaitu harus bisa menjadi role model yang baik, serta harus memahami serta memiliki hati untuk mendukung kegiatan yang ia representasikan. LBB merupakan program untuk mendukung siswa-siswi di Sekolah Lentera Harapan (SLH) yang berasal dari keluarga dengan finansial terbatas agar dapat melanjutkan sekolah. “Lentera Bagi Bangsa ini adalah suatu wadah untuk kita semua membantu anak-anak di Indonesia yang butuh pendidikan berkualitas. Sebenarnya, banyak dari mereka yang kurang mampu tapi punya daya juang dan semangat yang besar untuk melanjutkan pendidikan mereka. Di LBB ini kita bisa bahu-membahu untuk bantu anak-anak yang saat ini bersekolah di SLH, yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia agar mereka bisa tetap lanjut sekolah dan bisa menggapai cita-citanya,” ungkap Josephine. Dalam mendukung LBB, Josephine banyak membantu menjadi speaker untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap LBB. Salah satunya, ia menjadi narasumber dalam talkshow BEMPER (Berita Pemersatu) di YouTube channel Seis Creatief, mensosialisasikan launching website LBB dalam UPH Festival 2020, dan menjadi narasumber dalam talkshow IG Live “Cantik, Apa Cukup?” yang membahas tentang kecantikan dari dalam dan kaitannya dengan kepedulian sesama. Dukungan Ambassadors of UPH untuk LBB juga menjadi bukti bahwa sebagai representasi UPH penting bagi mereka untuk memahami dan mengimplementasikan setiap elemen dari profil lulusan UPH. Tiga hal inilah yang menjadi tujuan pendidikan UPH, yaitu menghasilkan sarjana yang menguasai keilmuannya, pemimpin yang membawa perubahan, serta menjadi bagian dari masyarakat yang melayani Tuhan, negara dan sesamanya. Melalui pendidikan holistis transformatif yang berlandaskan iman Kristen, UPH menyiapkan setiap lulusan SMA untuk studi lanjut di berbagai bidang keilmuan dan disiapkan menjadi pemimpin yang membawa perubahan, dan berkat bagi bangsa dan sesama.
Baca SelengkapnyaSiapkan Pemimpin Bangsa Masa Depan Melalui Beasiswa Lentera Bagi Bangsa
Pendidikan adalah langkah awal masa depan generasi bangsa. Kenyataannya, tidak semua anak bisa melanjutkan sekolah. Lentera Bagi Bangsa (LBB) merupakan program untuk mendukung siswa-siswi dari keluarga dengan finansial terbatas di Sekolah Lentera harapan (SLH) agar dapat melanjutkan sekolah dengan pendidikan yang berkualitas. LBB dibentuk dengan keyakinan bahwa tiap anak berhak menikmati pendidikan dan dengan pendidikan yang tepat, siswa akan cenderung memutus lingkaran kemiskinan, menjalani kehidupan yang lebih sehat, matang secara sosial dan psikologis, berkontribusi pada ekonomi Indonesia dan menjadi pemimpin masa depan dalam masyarakat. Program ini melayani siswa kurang mampu dari 26 SLH di Indonesia yang berasal dari Nias sampai Papua. Dari 26 sekolah tersebut, 17 sekolah terletak di Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua) dan 8 di antaranya terletak di pedalaman Papua. Sejak tahun 2005, LBB yang sebelumnya bernama Orang Tua Asuh (OTA) sudah membantu sekitar ribuan siswa dari jenjang TK, SD, SMP, sampai SMA untuk dapat melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah Lentera Harapan yang tersebar di berbagai daerah. Tahun ini hampir 3.000 siswa membutuhkan bantuan agar tetap dapat melanjutkan sekolah. Jumlah ini adalah 25% dari total 11.000 siswa Sekolah Lentera Harapan. Salah satunya Albertus Ardianto, siswa kelas 11 SLH Jati Agung, Lampung. Ia merasa dengan adanya program LBB ini, sangat terbantu dalam meringankan beban keluarganya sehingga ia tetap bisa melanjutkan sekolah dan menggapai cita-citanya. “Saya senang, karena di SLH Jati Agung mendidik saya menjadi taat dan disiplin. Saya bersyukur LBB telah meringankan beban keluarga kami, dengan demikian saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberi untuk menempuh pendidikan. Saya akan bersungguh-sungguh dalam belajar dan meraih cita-cita saya menjadi dokter hewan,” kata Albertus. Hal yang sama dirasakan oleh Novijayanti, Ibu dari Mikha Mariana, siswi kelas 2 SD SLH Jati Agung, Lampung. Ia bersyukur bahwa anaknya Mikha bisa tetap melanjutkan sekolah dengan bantuan dari program LBB. “Modal nekat sebenarnya ingin Mikha sekolah di sini, saya bilang ke kepala sekolah agar Mikha bisa sekolah tapi saya tidak tahu kapan bisa bayar, pokoknya saya akan bayar. Tapi, ternyata Mikha bisa diusahai untuk mendapat bantuan. Gak pernah nyangka seumur-umur belum pernah dapat yang seperti ini. Saya juga senang mendengar Mikha punya cita-cita menjadi guru, terus terang saya merasa bangga dan menantikan kapan hari itu akan datang, cita-citanya bisa tercapai,” ungkap Novijayanti. Ir. Nursari D. Lugito, Direktur Lentera Bagi Bangsa (LBB) mengajak para masyarakat untuk mengambil bagian menjadi donatur bagi siswa yang membutuhkan pertolongan untuk melanjutkan sekolah. “Motto dari LBB adalah #BantuSatuBantuSemua. Begitu banyak siswa yang membutuhkan bantuan, dan jumlahnya bertambah di masa pandemi ini. Jika masing-masing kita tergerak untuk membantu satu anak saja, kita sudah menolong siswa yang sangat membutuhkan biaya pendidikan supaya tidak putus sekolah. Jadi, jangan ragu-ragu, dengan membantu satu anak saja, Anda sudah memberikan pertolongan bagi siswa yang sangat membutuhkan pertolongan, untuk melanjutkan sekolah. Dari satu nanti kami harapkan akan menjadi banyak,” jelas Nursari. Bagi masyarakat yang tergerak untuk menjadi donatur melalui program LBB, anda dapat memberikan beasiswa pendidikan untuk membayar uang sekolah siswa minimal satu tahun sebesar Rp 300.000 per bulan atau Rp 3.600.000 per tahun atau untuk anak-anak pedalaman di Papua sebesar Rp 500.000 per bulan atau Rp 6.000.000 per tahun. Donasi ini dapat diberikan sekaligus untuk satu tahun atau per bulannya melalui transfer bank, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), GoPay, atau kartu kredit. Memberikan donasi melalui LBB saat ini juga lebih mudah dengan mengakses website di www.lenterabagibangsa.org. Dalam website tersebut, donatur dapat memilih siswa yang ingin dibantu dengan melihat foto dan keterangan informasi lainnya mengenai siswa-siswi SLH yang membutuhkan bantuan beasiswa pendidikan dari berbagai area di Indonesia. Selain memberikan donasi beasiswa, terbuka juga kesempatan untuk berdonasi hanya satu kali, yaitu dengan menyumbang buku pelajaran dan perpustakaan sebesar Rp 300.000, seragam sekolah sebesar Rp 200.000, atau sekedar hanya ingin berdonasi dalam jumlah bebas mulai dari Rp 10.000 untuk masuk ke dalam kas LBB. Pilihan ini juga dapat dilakukan melalui website www.lenterabagibangsa.org Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Anita Purwanti 0811 894 1500, atau melalui e-mail di [email protected] dan mengikuti sosial media LBB di Instagram @lenterabagibangsa untuk mengetahui informasi dan kegiatan terkini. Mari berdonasi melalui Lentera Bagi Bangsa, dan jadilah lentera bagi masa depan mereka.
Baca SelengkapnyaUPH, First Media dan Berita Satu Berkolaborasi Buka Kesempatan Beasiswa Senilai Total Rp 100 Miliar
Karawaci, 14 Agustus 2020 – Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Universitas Pelita Harapan (UPH), berkolaborasi bersama PT Link Net Tbk dengan brand First Media dan Berita Satu Media Holdings, mengumumkan pembukaan jalur beasiswa dengan total nilai Rp 100 Miliar. Peluncuran beasiswa ini diumumkan melalui Berita Satu Media Grup dan platform komunikasi First Media pada 14 Agustus 2020. Beasiswa ini ditujukan untuk siswa SMA kelas 12 yang akan lulus tahun 2021. UPH memberikan dukungan penuh terhadap program yang dicanangkan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan tinggi berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke daerah terpencil di Indonesia. Setiap tahunnya Universitas Pelita Harapan membuka program beasiswa, dan khusus tahun ini bertepatan dengan Dies Natalis ke-26 UPH, beasiswa UPH disalurkan lebih besar untuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa berprestasi di berbagai daerah di Indonesia, agar mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas. ”Secara rutin setiap tahun selama sepuluh tahun lebih UPH memberikan beasiswa penuh kepada ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia yang dididik menjadi guru profesional, serta sudah mengajar di Papua, Ambon, Rote, Sangir, Toraja, Nias, dan daerah lainnya di Indonesia dalam rangka turut meningkatkan mutu pendidikan di daerah terluar. UPH juga memberikan beasiswa untuk program studi lainnya baik melalui jalur prestasi akademik, prestasi olahraga, maupun bagi siswa dengan keterbatasan ekonomi. Kini, melalui kolaborasi dengan Berita Satu Media Holdings dan First Media, UPH dapat lebih meningkatkan lagi jumlah penerima beasiswa dan jumlah program studi yang ditawarkan untuk beasiswa,” ungkap Rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc. Marlo Budiman, Presiden Direktur & CEO PT Link Net Tbk mengatakan, “Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) berkelanjutan di sektor pendidikan, kami senang dapat bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Berita Satu Media Holdings dalam program beasiswa ini. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membantu siswa-siswi berprestasi mewujudkan mimpinya untuk menempuh pendidikan Strata 1 (S1) dengan beragam program studi yang dapat mereka pilih sesuai passionnya, di universitas yang memiliki visi menghasilkan calon-calon pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, kompeten, dan profesional melalui pendidikan yang unggul, holistis, dan transformasional.” Program ini juga berlaku untuk seluruh pelanggan setia First Media sesuai syarat dan ketentuan; dengan kuota penerima beasiswa tersedia sebanyak 500 orang, dimana calon peserta merupakan anggota keluarga yang tercantum dalam satu Kartu Keluarga pelanggan First Media dan tetap aktif berlangganan selama beasiswa berlangsung. Beasiswa bisa didapatkan dengan cara redeem code di aplikasi My FirstMedia dan diinput pada saat registrasi beasiswa. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website www.firstmedia.com/beasiswa-uph. "Dengan misi kami untuk membangun negeri serta mencerdaskan bangsa, program beasiswa bersama Universitas Pelita Harapan (UPH) dan First Media ini menjadikan wujud nyata dari misi Berita Satu Media Holdings. Pemberitaan pada media TV, cetak, dan online kami mendukung penuh untuk membantu meningkatkan kesempatan bagi para calon peserta untuk menjadi pilar bangsa, dan mewujudkan mimpi masa depannya.” ungkap Nicky Hogan, CEO Berita Satu Media Holdings. Beasiswa UPH terbuka untuk 34 program studi, Strata 1 (S1). Pilihan program studi terbagi dalam 7 kluster, meliputi Integrasi Bisnis: Manajemen; Akuntansi; Hukum; Matematika Aktuaria & Terapan; Hubungan Internasional. Industri Pariwisata: Pengelolaan Hotel; Usaha Perjalanan Wisata. Pendidikan & Sosial: Ilmu Komunikasi; Psikologi; Pendidikan Ekonomi; Pendidikan Biologi; Pendidikan Kimia; Pendidikan Fisika; Pendidikan Matematika; Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; Pendidikan Agama Kristen; Pendidikan Guru Sekolah Dasar; Pendidikan Bahasa Indonesia; Pendidikan Bahasa Inggris. Bangunan & Lingkungan Fisik: Teknik Sipil; Arsitektur; Desain Interior. Teknologi Solusi: Bioteknologi; Teknologi Pangan; Teknik Industri; Teknik Elektro; Teknik Informatika; Sistem Informasi. Ilmu Kesehatan: Kedokteran; Keperawatan; Farmasi. Industri Kreatif: Desain Produk; Desain Komunikasi Visual; Musik. Siswa yang memenuhi kriteria dapat memilih program studi sesuai dengan minat. Persyaratan dan pendaftaran dapat diakses langsung ke UPH melalui: bit.ly/bea100M. Peluang besar tersedia selama periode Super Early Bird yang dimulai dari tanggal 14 Agustus hingga 23 November 2020. Tentang UPH Perjalanan 26 tahun UPH, telah membawa dampak terhadap bangsa dan negara melalui pendidikan tinggi yang unggul, holistis dan transformasional. UPH berkomitmen menghasilkan pemimpinpemimpin yang kompeten dan profesional, memiliki pengetahuan sejati, iman dalam Kristus dan karakter yang saleh. UPH terus melebarkan sayapnya melalui kerjasama dengan unversitas dari berbagai negara, agar dapat terus up-to-date dengan perkembangan terdepan di dunia pendidikan. Demikian pula kemitraan dengan dunia industri, baik di dalam maupun luar negeri, yang dapat menjadi pintu bagi lulusan memasuki dunia kerja. UPH telah menghasilkan lulusan lebih dari 30.000 yang mengabdi di berbagai bidang, serta menjadi agen perubahan bagi bangsa dan negara. Tentang Berita Satu Media Holdings Berita Satu Media Holdings adalah grup media terkemuka yang sudah lebih dari 15 tahun menyajikan berita terpercaya bagi rakyat Indonesia. Berita Satu Media mengusung misi membangun negeri melalui pemberitaan yang bernilai intelektual dan mencerdaskan, serta selalu mengedepankan jurnalisme yang kritis, tajam, berimbang, investigatif, dan terpercaya. Tim editorial terbaik kami selalu menyajikan informasi faktual dengan analisis komprehensif dan konteks pemberitaan berbasis data yang valid. Untuk informasi lebih lanjut dapat melalui [email protected]. Tentang Link Net – First Media PT Link Net Tbk ("Link Net"), didirikan pada tahun 2000, merupakan penyedia layanan via kabel terbesar di Indonesia, yang menyediakan layanan televisi berbayar dengan kualitas tinggi, koneksi broadband berkecepatan tinggi, dan komunikasi data di bawah brand “First Media”. Link Net memiliki dan mengoperasikan jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial ("HFC”) dan jaringan kabel Fiber-To-TheHome (“FTTH”) yang menyediakan layanan akses internet berkecepatan tinggi untuk pelangganpelanggan ritel dan korporasi. Link Net juga mengoperasikan layanan televisi berbayar berkolaborasi dengan PT First Media Television (“FMTV”). Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi www.linknet.co.id atau www.firstmedia.com. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Universitas Pelita Harapan: Rosse Hutepa, Media Relations ([email protected] - 0818731710) Berita Satu Media Holdings: Vinkan A. Wulandari, Marcom ([email protected] - (021) 295 7500) PT Link Net Tbk (First Media): Duma Grace, Public Relations ([email protected] - (021) 527 8811)
Baca SelengkapnyaMahasiswa Dual Degree UPH Raih Penghargaan Best Accounting Student di RMIT
Kabar gembira datang dari salah satu mahasiswa program Dual Degree, Akuntansi Business School Universitas Pelita Harapan (UPH) – Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), 2017, Bryan Jonathan Purnama, atas pencapaian sebagai Best Accounting Student yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi di tiga kelas. Pengumuman ini diterima Bryan pada 29 April 2020. Atas prestasi tersebut, Bryan berhak menerima Prize for Best Accounting Student yang diberikan oleh RMIT melalui virtual event pada 19 Mei 2020. Mendapatkan kesempatan untuk meraih penghargaan di kancah internasional ini merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan bergabung dalam program Dual Degree UPH - RMIT. Manfaat lainnya yang dapat kamu rasakan, yaitu memperoleh wawasan global melalui kombinasi studi selama 3,5 tahun di UPH Lippo Village, dilanjutkan dengan menempuh studi selama 1,5 tahun di RMIT Australia, memiliki peluang besar untuk berkarir di Australia, dan mendapatkan pengakuan sebagai lulusan internasional. Selain program Dual Degree Business School yang bekerja sama dengan RMIT, Business School UPH juga menawarkan program Dual Degree kerjasama dengan La Trobe University. Beberapa program studi lainnya di UPH juga bekerjasama dengan universitas terkemuka untuk program Dual Degree antara lain University of Newcastle, Swiss Education Group, dan International Management Institute. Selain Dual Degree, UPH juga telah meluncurkan program Combined Degree bersama La Trobe University, Australia. Melalui program ini cama berkesempatan melanjutkan studi untuk meraih gelar sarjana di UPH dan master’s degree dari La Trobe University, dalam waktu tempuh 5 tahun. Beberapa program studi UPH yang dapat dipilih para mahasiswa untuk program ini antara lain: Aktuaria Matematika Terapan, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Industri, dan Sistem Informasi. Untuk mahasiswa yang ingin mendapatkan wawasan internasional juga bisa mengikuti program Student Exchange untuk memberikan kesempatan mendapatkan pengalaman studi dan mengenal kebudayaan negara lain di universitas mitra di luar negeri selama satu semester dengan biaya studi sama dengan biaya kuliah di UPH. Nah, pilihannya banyak kan? Jadi, bisa disesuaikan dengan minat kamu! Khusus program Dual Degree ini bisa menjadi pilihan untuk mahasiswa yang ingin mendapatkan pengetahuan dan wawasan global dengan dua gelar sekaligus. Bahkan mendapatkan kesempatan untuk bersaing di kancah internasional. Segera daftarkan diri dengan download Application Form for Outbound Program. See you, Students!
Baca SelengkapnyaDGS UPH Festival 2020 Hadirkan Mendikbud Indonesia
Di hari kedua UPH Festival 2020 ‘Grow and Go’, mahasiswa baru UPH disapa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.BA dalam acara Distinguished Guest Speaker (DGS) pada 19 Agustus 2020 melalui aplikasi online. DGS kali ini dipandu Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp. Bs., Ph. D. – Dekan Fakultas Kedokteran UPH. Dalam sesinya, Nadiem menekankan bahwa cita-cita Indonesia untuk bisa menjadi negara maju adalah dengan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Hal tersebut dapat diwujudkan tentunya dengan didukung sistem pendidikan yang bermutu. “Saya dan Pak Presiden dulu sering berbincang tentang inovasi digital, ingin membawa negara kita ini bergerak menuju digital. Tapi, selalu ujung-ujungnya adalah masalah dengan SDM. Kemajuan ini justru kuncinya harus berdasarkan dari SDM yang berkualitas dan pemain utama dari SDM berkualitas itu sendiri adalah sistem pendidikan. Kemudian, harapan kita terhadap anak-anak muda itu banyak, karena kita yakin anak muda lebih berpotensi untuk mempelajari hal-hal baru,” jelas Nadiem. Namun selama pandemi, menurut Nadiem, sistem pendidikan Indonesia mengalami krisis pembelajaran. Belajar secara online saat ini dirasa belum optimal karena masyarakat tidak dapat beradaptasi dengan cepat selama waktu 6 bulan ini. “Pandemi betul-betul memukul kita secara dahsyat, kita tidak hanya mengalami krisis kesehatan dan ekonomi, tapi juga krisis pembelajaran. Orang-orang yang menjalankan pembelajaran online, selama ini belum optimal karena masih tidak bisa beradaptasi dengan sistem ini. Akan butuh bertahun-tahun untuk benar-benar menjalankan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Tapi tentu ada titik terang, kita melakukan penyederhanaan kurikulum, kita buat kurikulum darurat sehingga guru bisa fokus ke hal-hal yang esensial saja, selain itu masifnya adaptasi teknologi juga kini terjadi,” tambah Nadiem. Nadiem berharap, sistem pendidikan setelah pandemi ini berakhir, dapat memiliki kemajuan bahkan langsung melompat ke arah yang lebih baik. Ia juga berharap, mahasiswa saat ini harus lebih aktif lagi menambah pengalaman dan juga wawasan, sehingga menjadi profesional yang siap terjun ke lapangan karena itu yang dibutuhkan Indonesia saat ini. “Mahasiswa saat ini jangan cuma belajar di ‘kolam renang’ saja, harus sudah dilatih di ‘laut terbuka’ bahkan seharusnya langsung saja belajar di ‘laut terbuka’ itu. Saat ini Indonesia butuh lulusan yang sudah siap masuk ke dunia profesional sehingga kalau sudah dilatih belajar di ‘laut terbuka’ mereka gak kaget lagi. Ini selaras dengan salah satu gagasan kampus merdeka, 1 tahun dari 4 tahun masa studi itu bisa dipakai mahasiswa belajar di luar kampus, explore lagi pengetahuan dan dunia pekerjaan,” pesannya. DGS UPH Festival 2020 juga menghadirkan staf ahli dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan HAM, diantaranya, Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL (K), MARS. – Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan yang memaparkan bahwa kualitas SDM dokter di Indonesia harus ditingkatkan lagi sehingga kepercayaan antara dokter dan pasien terbentuk, dan masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri atau impor dokter lagi. Sedangkan dari Kementerian Hukum dan HAM, Dr. Mualimin Abdi, SH, MH – Direktur Jendral (Dirjen) Hak Asasi Manusia (HAM) menjelaskan bahwa di tengah kondisi pandemi banyak masyarakat yang menyuarakan bahwa kebijakan PSBB; memakai masker, dan jaga jarak, mengekang HAM. Padahal selain hak asasi, ada juga kewajiban asasi yang harus dipatuhi oleh masyarakat sebagaimana yang terkandung di Pasal 28C Ayat (2) UUD 1945: masyarakat sebenarnya juga wajib menghormati, melindungi hak asasi manusia yang lain untuk hidup sehat. Menyimpulkan paparan yang disampaikan narasumber dari Kemenkes dan Kemenkumham, Prof. Eka selaku moderator, mendorong mahasiswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan proaktif, meskipun sistem pembelajaran online masih menjadi tantangan bagi semua pihak, baik institusi, dosen, dan juga mahasiswa itu sendiri. Lebih lanjut, terkait peran mahasiswa dalam menyuarakan HAM, ia mengajak mahasiswa untuk menjadi ambassador masyarakat, bahwa yang harus dilakukan bukan hanya hak asasi semata tetapi sekali lagi harus melindungi kewajiban asasi. “Mari kita berbuat sesuatu dan jangan diam saja. Kita harus positive thinking agar dapat menghasilkan sesuatu yang unik, dalam arti apa yang bisa kita lakukan. Mungkin kita bisa memikirkan sesuatu yang belum kita pikirkan sebelumnya,” ungkapnya. Acara ini diikuti oleh 3.800 mahasiswa baru yang tersebar di lokasi Jakarta, Tangerang, Surabaya, dan Medan serta terbuka untuk publik. UPH Festival merupakan acara tahunan UPH untuk menyambut mahasiswa baru dan juga para siswa SMA serta publik.
Baca SelengkapnyaRektor Melantik 3.800 Mahasiswa Baru di UPH Festival 2020
Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., melantik 3.800 mahasiswa baru UPH secara simbolis, pada hari pertama UPH Festival 2020, tangal 18 Agustus 2020. Acara ini sekaligus menandakan dimulainya UPH Festival 2020 bertema ‘Grow and Go’ yang berlangsung selama dua hari, tanggal 18-19 Agustus 2020 secara online. Ke-3.800 mahasiswa UPH Tahun Akademik 2020/2021 ini tersebar dalam 13 fakultas dan 68 program studi (prodi) yang ada di seluruh kampus UPH, yaitu Lippo Village, Plaza Semanggi-Jakarta, Surabaya, dan Medan. Simbolisasi pelantikan dilakukan dengan pengalungan smart card oleh mahasiswa di tempat masing-masing, dilanjutkan dengan pengucapan janji mahasiswa. Dalam pesannya, Rektor menjelaskan pendidikan holistis transformatif yang akan dijalani mahasiswa baru selama masa studi di UPH, yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak saja kompeten dalam keilmuan tetapi juga karakter yang benar, berlandaskan visi dan misi UPH yaitu pengetahuan sejati, iman kepada Kristus, dan karakter mulia. “Saya juga mengajak setiap komponen yang ada di UPH dari dosen sampai ke staf, mari bersyukur dalam menyambut mahasiswa baru ini dan memberikan kinerja terbaik agar mereka kelak lulus dan dapat diutus. Kita doakan mahasiswa UPH diberkati Tuhan,” tambah Rektor. Sambutan dan motivasi untuk mahasiswa baru juga disampaikan Founder UPH Dr. (HC) James T. Riady, diawali dengan harapan agar para mahasiswa dapat bertumbuh dalam berbagai aspek, baik pendidikan, keahlian, karakter, dan dapat menemukan panggilan Tuhan, melalui proses pembelajaran selama 3.5 tahun di UPH, sehingga kelak menjadi pemimpin yang transformasional bagi Indonesia bahkan dunia. “Selama berada di UPH, kami berharap anda dapat bertumbuh melalui dukungan dari para dosen dan staf yang akan memberikan pengarahan, pengajaran, bahkan tantangan agar bisa menjadi pribadi yang mempunyai tujuan. While you at UPH, we hope that you learn to asses and passionately grab those opportunities,” pesan James. Mahasiswa juga disambut oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Curtis J. Taylor, Ph.D., dengan menjelaskan tema UPH Festival tahun ini yaitu ‘Grow and Go’. Tema tersebut bermakna kita ada di dunia ini dengan tujuan khusus untuk memuliakan Allah, karena itu kita perlu tumbuh (Grow) menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri sebelum kita terjun (Go) ke dunia dan menghasilkan dampak positif bagi orang lain dan masyarakat luas. Usai acara pelantikan mahasiswa baru, UPH Festival hari ini dilanjutkan dengan penyambutan oleh masing-masing fakultas. Di acara ini mahasiswa berkenalan dengan Dekan, Kepala Program Studi (Kaprodi) serta para dosen, dan staf pendukung di masing-masing fakultas, serta mendapatkan informasi terkait proses pembelajaran online, peraturan kampus dan berbagai informasi penting terkait fakultas. Meskipun acara penyambutan mahasiswa baru dilakukan secara online, namun UPH berharap mahasiswa baru tetap dapat merasakan momen berharga memasuki perkuliahan melalui UPH Festival ini. Di hari kedua UPH Festival, pada 19 Agustus 2020, mahasiswa akan mengikuti serangkaian acara yang penting dan menarik, diantaranya sesi Distinguished Guest Speakers bersama narasumber dari tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Acara menarik lainnya juga sudah disiapkan diantaranya jumpa alumni, 5K Fun Run, serta penutupan UPH Festival dengan performance ‘GrowxGo’ Virtual Dance yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Melalui seluruh rangkaian acara UPH Festival 2020 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mahasiswa baru menjalankan studi dengan penuh tanggung jawab dengan semangat ‘Grow and Go’.
Baca SelengkapnyaTeachers College Sosialisasikan 5 Point ‘New Normal Series’ untuk Mahasiswa Baru di UPH Festival 2020
Teachers College (TC) UPH menyambut kehadiran mahasiswa baru Tahun Akademik 2020/2021, dengan mensosialisasikan 5 poin ‘New Normal Series’ untuk memperlengkapi mahasiswa yang akan memulai kehidupan kampus. Sosialisasi ini disampaikan langsung oleh Oh Yen Nie, S.E., M.Ed., Dekan Teachers College UPH, dalam rangkaian New Student Orientation (NSO) pada tanggal 10-14 Agustus 2020, secara online. NSO TC UPH diawali dengan penjelasan visi dan misi fakultas serta perkenalan dengan para dosen, pembimbing akademik, dan seluruh staf fakultas. Pada kesempatan ini, para mahasiswa baru juga dijelaskan tentang sistem perkuliahan online yang akan dijalankan, serta keunikan program studi masing-masing. Berikut ini 5 poin ‘New Normal Series’ yang disampaikan kepada mahasiswa baru TC: Introduction to Online Learning Mahasiswa baru diperkenalkan natur dan tujuan dari online learning, regulasi, serta bagaimana mereka menjalankan dengan respons hati yang benar serta berintegritas. Hal terpenting dalam natur online learning adalah etika selama menjalani kuliah online. Biasanya mahasiswa TC wajib menggunakan seragam, namun selama pembelajaran online mahasiswa dapat menggunakan baju bebas, rapi, dan sopan selain itu mahasiswa juga ditekankan untuk memperhatikan etika ketika menghubungi dosen saat ingin bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas saat kuliah online. Introduction to Microsoft Teams dan Moodle Mahasiswa baru diperkenalkan dan diberikan tutorial bagaimana menggunakan platform yang digunakan dalam menjalankan online learning. Untuk mempersiapkan mahasiswa dapat melakukan pembelajaran online, mahasiswa baru TC diberi pelatihan penggunaan Microsoft Teams dan Moodle oleh tim Educational Technology (Edutech) pada 11 Agustus 2020. Mahasiswa baru TC juga langsung mempraktikan penggunaan aplikasi tersebut dengan dibantu oleh mentor. Pembekalan mengenai penggunaan aplikasi ini juga sudah terangkum dalam TC Student Handbook yang diberikan kepada masing-masing mahasiswa. Healthy Relationship & Good Communication Mengingat konteks mahasiswa TC yang beragam, berbeda suku, budaya, latar belakang keluarga, dan realitas mereka tidak dapat melakukan interaksi tatap muka, maka mereka perlu diperlengkapi untuk dapat menjalin komunikasi dan relasi yang sehat. Hal ini sangat penting untuk ditanamkan oleh mahasiswa baru, sehingga dalam berinteraksi, bekerja sama, dan memahami keinginan atau maksud tujuan antar mahasiswa semakin baik. Time and Money Management Sebagai mahasiswa baru, mereka akan beradaptasi dalam banyak hal. Diantaranya, pengelolaan waktu dan uang adalah yang terpenting. Bukan hanya di dalam konteks online learning, tetapi secara utama sebagai pertanggungjawaban mereka kepada Allah. Sebagai mahasiswa yang akan menjalani kehidupan di lingkungan asrama di kampus sangat penting untuk bertanggung jawab terhadap penggunaan waktu dan uang. Ethics and Social Media Skills. Sebagai calon guru Kristen mahasiswa baru perlu aware dalam menggunakan media sosial, sehingga melaluinya mereka dapat menjadi garam dan terang, baik dalam kehidupan sosial, terutama bagi para anak-anak didik mereka kelak. “Tentu pandemi Covid-19 ini membawa dampak dalam banyak aspek, salah satunya dalam sektor pendidikan sehingga kita harus menjalankan pembelajaran secara online. Tentunya, sebagai calon-calon guru Kristen yang disiapkan untuk mengajar di era yang baru nanti, kita berharap di TC kalian dapat berproses, dibentuk, dan bertumbuh (Grow) sebelum akhirnya kalian akan diutus (Go) menjadi berkat bagi pendidikan Kristen di Indonesia. Walaupun saat ini masih kuliah online, kami harap mahasiswa baru tetap semangat, tetap maksimal, dan selalu mengandalkan Tuhan,” Jelas Oh Yen Nie. Melalui pertemuan antara dekan, kaprodi, dan staff fakultas dengan seluruh mahasiswa baru, diharapkan para mahasiswa semakin mengenal fakultas dan dapat mengikuti ritme perkuliahan dengan baik di TC UPH.
Baca SelengkapnyaFH UPH Dorong Mahasiswa Baru untuk Proaktif dan Self Study di Masa Pembelajaran Online
Dorongan untuk menjadi mahasiswa yang proaktif menjadi salah satu pesan utama yang disampaikan Dekan Fakultas Hukum UPH Prof. Dr. Bintan R. Saragih, S.H., dalam acara Welcoming by Faculty dalam rangkaian UPH Festival 2020 ‘Grow and Go’ 18-19 Agustus 2020, yang disampaikan secara online. Acara ini menjadi ajang untuk memperkenalkan fakultas secara keseluruhan kepada mahasiswa baru, mulai dari perkenalan dengan dosen, sistem perkuliahan online, sampai ke regulasi dan peraturan yang harus ditaati mahasiswa selama masa studi. Dalam sambutannya, Dekan FH UPH menyemangati mahasiswa baru untuk proaktif dan self study di masa pembelajaran online yang masih berlangsung. “Meskipun pembelajaran akan dilakukan secara jarak jauh, jangan ragu untuk mengontak dosen atau Penasihat Akademik (PA) jika mengalami kebingungan. Harus lebih proaktif dalam melakukan self study seperti membaca buku-buku, artikel online, termasuk menonton video pembelajaran sebelum mengikuti kelas secara online. Selain itu, meskipun online, mahasiswa baru diharapkan tetap memperhatikan etika. Harus tertib, disiplin, dan sopan,” jelas Prof. Bintan. Mahasiswa baru juga diingatkan selama menjalani sistem pembelajaran online, agar tetap aktif membuka LMS sehingga dapat terkoneksi dengan dosen pengampu. Di samping itu, untuk tetap update dengan informasi mengenai pengumuman dan kegiatan terbaru dari Fakultas Hukum, mahasiswa baru dapat mengetahuinya lewat sosial media Instagram @uphlaw untuk informasi fakultas, dan @hmfh.uph untuk informasi seputar Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum (HMFH). Selain Instagram, mahasiswa baru juga dapat mengetahui informasi lewat LINE @KabarFHUPH yang dikelola oleh HMFH. “Semua informasi mengenai kegiatan dan pengumuman akan aktif diupload di situ. Mahasiwa bisa Direct Message (DM) ke akun-akun tersebut untuk dapat diteruskan ke fakultas, program studi (Prodi), atau dosen yang bersangkutan. Disamping platform media sosial, para mahasiswa dipersilahkan untuk menghubungi dosen Pembimbing Akademik (PA) melalui e-mail,” kata Dr. Velliana Tanaya, S.H., M.H., Direktur Administrasi Fakultas Hukum UPH. Melalui pertemuan ini, diharapkan mahasiswa baru tetap semangat belajar dalam menjalani masa perkuliahan online, bisa menjadi mahasiswa yang aktif, dan semakin mengenal ritme perkuliahan di FH UPH. Selamat bergabung para mahasiswa baru FH UPH!
Baca Selengkapnya‘New Normal’ Sebuah Tantangan dan Peluang bagi Hospitality Industry di Indonesia
Era new normal adalah sebuah situasi yang harus dihadapi bersama baik secara individu maupun industri. Seluruh industri haruslah berinovasi untuk bertahan dalam roda perekonomian, termasuk Industri Pariwisata. Menurut Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., MM. – Ketua Program Studi (prodi) Manajemen Perhotelan UPH, dampak new normal bagi Hospitality Industry justru telah menciptakan tantangan sekaligus peluang baru bagi Hospitality Industry, agar memiliki New Ways of Thinking dan berupaya kreatif dalam menerapkannya. Cara pikir baru ini harus memperhatikan beberapa faktor yaitu adaptasi, inovasi, kreativitas, dan cepat tanggap akan situasi yang disruptive. “Selain itu diperlukan juga kolaborasi, solidaritas, dan integritas dari semua pemangku kepentingan. Bersama-sama bertekad maju dan melakukan sharing knowledge, sharing resources, sharing marketplace. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengakselerasi bangkitnya kembali Industri ini dari masa sulit,” papar Amelda. Lebih lanjut Amelda menjelaskan ada 5 strategi yang dapat dilakukan di era new normal, guna memajukan geliat industri perhotelan Indonesia. Berikut kelima strategi era new normal: Optimalisasi Dan Fokus Terhadap Peluang Terus mengembangkan ide dan fokus pada potensi atau peluang yang disesuaikan dengan resource yang dimiliki. Contohnya menerapkan tren cloud kitchen, untuk mengubah konsep dapur hotel yang telah ada. Karena sepinya pengunjung, dapur hotel dapat dioptimalkan tetap produktif melalui strategi cloud kitchen, sehingga tidak perlu menerima dine-in tapi memanfaatkan layanan food delivery. Tidak hanya itu dengan beragamnya aplikasi marketplace, dapur hotel-hotel dapat bergabung dan menawarkan menu-menu yang menjadi keunggulan masing-masing hotel secara online. Adaptasi dengan penggunaan Teknologi, tidak dapat dielakan lagi Teknologi memegang peran kunci memasuki era digital, era virtual, era new normal. Di era new normal , Hospitality Industry harus memperhatikan aspek Hi-Tech (penggunaan teknologi canggih) dan Hi-Touch yakni keramah tamahan dan personal service yang tetap tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Hal ini menjadi poin krusial bagi kesuksesan Industr di era baru ini. Utamakan Aspek Clean, Health, Hygiene, Sanitation & Safety (CHS) Dampak dari pandemi ini menjadikan aspek kebersihan sebagai aspek utama yang sangat diperhatikan. Sehingga CHS ini adalah tuntutan dan jaminan yang harus dapat diberikan dalam layanan hospitality industry. Memiliki Pedoman atau Standard Operating Procedure terkait CHS – New Normal Hospitality Industry Dalam memastikan bahwa hotel dapat menjamin kualitas kebersihan dan keamanannya, manajemen membutuhkan panduan baru yang relevan dengan situasi saat ini yang harus dijadikan minimum standar dalam operasionalnya. Mempraktikan Sustainable Hospitality Operation Hal ini berbicara mengenai tata kelola operasional yang memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, budaya, masyarakat sosial dengan tujuan agar kegiatan dapat selaras memperhatikan upaya berkelanjutan. Contohnya perhitungan carrying capacity (kapasitas venue) dan visistors management dalam tata kelola restoran serta tingkat hunian kamar; yang sesuai dengan aturan physical distancing/crowd management. Selain itu juga memperhatikan penerapan konsep green hotel, Waste management/ tata kelola limbah cair, padat maupun food waste; untuk menciptakan balance atas hubungan alam dengan manusia. Kelima strategi ini juga diangkat dalam pembelajaran di Fakultas Pariwisata UPH. Untuk berkontribusi dalam menghasilkan para profesional di bidang pariwisata yang kompeten, UPH memastikan para mahasiswa dididik dengan wawasan yang senantiasa relevan dengan situasi yang ada, serta didorong untuk berpikir kreatif, inovatif, dan bisa melihat peluang industri pariwisata yanga ada. Kesiapan memasuki new normal juga sudah diaplikasikan dalam pendidikan pariwisata UPH. Diantaranya melalui kegiatan HOSPITOUR, acara tahunan Fakultas Pariwisata UPH yang berlangsung pada 15-17 Juni 2020. Acara ini menjadi praktik langsung bagaimana membuat sebuah acara besar di era new normal, dengan pemanfaatan beragam platform dan aplikasi teknologi. HOSPITOUR 2020 yang digelar secara online ini dapat memberikan learning experience yang nyata, aplikatif dan bermanfaat, sekaligus dapat menginspirasi publik untuk lebih mengenal dunia pariwisata dengan konsep new normal. Hal ini menjadi bukti komitmen UPH dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan industrinya dan menghasilkan lulusan yang kompeten bagi kemajuan industri pariwisata di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJangan Takut Donor Darah! BEM-UPH bersama PMI Edukasi Penting dan Amannya Donor Darah saat Pandemi
Sejak pandemi COVID-19, muncul sebuah stigma di masyarakat yang mengatakan bahwa mendonor darah selama pandemi bisa berbahaya. Pandangan ini membuat masyarakat menjadi takut untuk mendonor darah. Akibatnya, jumlah suplai kantong darah di Indonesia semakin menipis dan membuat beberapa penyakit seperti demam berdarah, thalasemia, dan penyakit lainnya yang membutuhkan transfusi darah secara rutin menjadi terhambat untuk diobati karena kesulitan mencari kantong darah. Peduli akan hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pelita Harapan (UPH) berkomitmen untuk mendukung Palang Merah Indonesia (PMI) dalam memberikan edukasi kepada publik mengenai kebutuhan donor darah dan meyakinkan publik bahwa mendonor darah bersama PMI itu aman, melalui kampanye sosial, External Blood Donation pada 30 Juni hinggga 23 Juli 2020. Dengan kampanye sosial ini BEM UPH berharap agar kesadaran masyarakat terhadap urgensi kebutuhan kantong darah, semakin meningkat. Terlebih penting yaitu untuk menghilangkan stigma yang berkembang bahwa donor darah di masa pandemi ini berbahaya. Pastinya dalam melakukan donor darah setiap petugas PMI menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, begitu juga pendonor yang wajib menggunakan APD minimal masker. Tidak hanya itu serangkaian protokol kesehatan untuk menjaga keamanan dan kebersihan juga diterapkan ketat dalam pelaksanaan donor darah di PMI. Dukungan BEM UPH terhadap PMI ini juga diviralkan melalui instagram @UPHBlooddonation melalui konten edukatif dan informatif mengenai fakta-fakta seputar darah, pentingnya donor darah keamanan mendonorkan darah, dan jadwal kegiatan donor darah yang dilaksanakan PMI. “BEM-UPH mengambil peran dengan turut mempublikasikan kegiatan donor darah yang dilakukan PMI DKI Jakarta, PMI Kota Tangerang Selatan, PMI Kota Tangerang, dan PMI Kabupaten Tangerang; melalui instagram @uphblooddonation. Tidak hanya itu, untuk mengapresiasi dan menambah semangat mereka yang telah mendonorkan darahnya, kami juga memberikan 200 paket masker dan hand sanitizer kepada 200 pendonor pertama yang memberikan darahnya di PMI tersebut,” tambah Jason Soegiarto, mahasiswa prodi Manajemen, angkatan 2017, Ketua External Blood Donation. Publikasi yang sederhana namun masif dilakukan melalui berbagai komunitas di media sosial fakultas, HMJ, whatsapp, dan beragam platform lainnya. Kampanye sosial ini juga dilakukan dalam bentuk challenge untuk menarik partisipasi publik terutama dari kalangan generasi muda. “Misalnya saja, yang terbaru kami mengajak publik lewat instagram untuk ikut ‘Heart Challenge’ – yaitu foto selfie dengan membentuk gambar hati menggunakan jari, lalu post di IG feed dengan caption kreatif bertemakan ‘Ajakan untuk Donor Darah saat COVID-19’. Menggunakan hashtag yang kami tetapkan seperti #ayodonordarah dan tag ke Instagram @uphblooddonation, mereka berkesempatan untuk mendapatkan sebuah hadiah. Challenge ini berlangsung pada 20-22 Juli 2020. Meski simple, tapi kami ingin publik terutama generasi muda yang suka ikut challenge di IG (Instagram), bisa ikut berpartisipasi dalam kampanye sosial donor darah, atau bahkan tergerak untuk mendonor darah juga,” jelas Jason. Selain itu BEM UPH juga membuat sebuah podcast bersama dr. Suhara Manullang, Kepala RSUD Kota Tangerang Selatan dengan judul ‘Donor Darah saat Pandemi COVID-19’ yang bertujuan untuk memberikan informasi terpercaya guna memecahkan stigma negatif ini. Tidak hanya itu, BEM UPH juga membuat sebuah video berisi pesan penyemangat untuk hidup sehat dan tidak takut donor darah secara rutin. Video ini akan dipublikasikan melalui media sosial BEM UPH juga diberikan kepada PMI agar dapat disebarluaskan melalui media sosial mereka untuk menjangkau publik lebih luas lagi. Dengan kampanye sosial yang sederhana ini BEM UPH berharap dapat mengedukasi masyarakat sekaligus menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkan donor darah. Kepedulian sosial ini merupakan komitmen BEM UPH untuk menggalang partisipasi aktif publik, melalui kegiatan donor darah yang sudah menjadi program rutin di kampus UPH. Haparannya bagi generasi muda segera lakukan tindakan nyata. Yuk, jadi pahlawan Indonesia dengan mendonor darah! Share love, be a hero!
Baca SelengkapnyaPahami Target Market, Kunci Perkuat Bisnis Ala UPH SPARKLABS dan Vidio.com
Paham target market adalah kunci dalam membangun sebuah startup juga untuk mengeksplorasi potensi-potensi atau peluang sebuah bisnis. Topik ini secara menarik dibahas UPH SPARKLABS Incubation bersama partner industri digital yaitu Vidio.com, startup di bidang platform digital OTT (Over The Top) yang tidak lagi asing di kalangan generasi milenial Indonesia. Webinar bertajuk “How to Develop Your Potential Customer and Seize The Opportunity” yang diselenggarakan melalui ZOOM pada 17 Juli 2020 menjadi upaya UPH untuk terus memotivasi dan memperkaya wawasan praktis bagi para mahasiswa yang memiliki minat untuk terjun membangun bisnis startups berbasis digital, salah satunya melalui webinar kali ini yang menghadirkan Rezki Yanuar – Vice President Brand Marketing Vidio.com. Webinar ini hadir untuk memberikan pandangan dari sisi praktis dan profesional seputar strategi memperluas target pasar dan memanfaatkan peluang dari situasi apapun. Dalam kapasitasnya, Rezki Yanuar membahas upaya-upaya yang dibutuhkan dalam memahami market berdasarkan apa yang telah dilakukannya bersama Vidio. Menurutnya memahami suara dari target pasar adalah keypoint untuk memperkuat posisi, yang pastinya perlu didukung dengan upaya-upaya lainnya. “Bicara startup di bidang digital, sangat penting untuk memahami segmentasi pasar. Contohnya segmentasi usia. Kami di Vidio.com melihat kelompok usia 18-34 tahun adalah segmen kunci sebagai influencer. Kelompok usia ini merupakan kelompok termudah untuk menyerap dan menggunakan inovasi teknologi sekaligus jadi kelompok yang dapat mengedukasi kelompok usia di bawah ataupun di atas mereka,” jelas Yanuar. Setelah segmentasi yang harus dilakukan yaitu selalu mengevalusi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) sebuah bisnis. Hal ini penting dilakukan untuk bisa menetapkan strategi yang tepat sasar. Lebih lanjut Yanuar juga mengingatkan bahwa kemampuan beradaptasi dalam situasi apapun adalah keharusan. Adaptasi yang dimaksudkan Yanuar tentunya harus sesuai dengan kebutuhan market. “Startups selalu bicara tentang trial and error serta inovasi. Inovasi produk bagi vidio.com selalu berkaitan dengan konten. Bagaimana ketika pandemi mulai di Indonesia, kita mau melakukan inovasi yang mampu menjawab kebutuhan target market kita selama di rumah saja. Mulai dari peningkatan kualitas dengan memperluas variasi konten, bahkan menggratiskan konten untuk menarik market baru,” papar Yanuar. Bicara kemampuan beradaptasi yang tepat sasar, dapat dicapai ketika sebuah bisnis mampu mendengarkan kebutuhan atau minat dari target pasarnya. Yanuar mengingatkan para pelaku bisnis harus meluangkan waktu untuk berkomunikasi, mendengarkan, dan memastikan audiens mendapat informasi terkini dari bisnis kita. Dalam hal ini misalnya dengan pemanfaatan beragam platform komunikasi seperti media sosial, fitur push notification, newsletter, dan house ads. “Tidak hanya sebatas menyebarkan informasi terbaru, lagi-lagi pastikan informasi yang kita bagikan adalah informasi yang sesuai dengan kebutuhan market. Lalu mengapa media sosial? Kini fungsi media sosial sudah sangat powerful. Media sosial bisa jadi tempat kita membagikan informasi terbaru dari produk kita, kegiatan campaign, layanan terbaru, peluang untuk berkomunikasi santai dan interaktif dengan market kita, dan efektif dalam meningkatkan kualitas relationship serta social traffic market kita,” tambah Yanuar. Melalui paparannya, UPH SPARKLABS Incubation bersama Vidio.com berharap mampu memberikan wawasan bermanfaat kepada peserta yang hadir. Tidak hanya itu, melalui webinar ini, Vidio.com juga membuka kesempatan luas bagi mahasiswa UPH untuk melakukan internship. Hal ini disampaikan Fathiyah Allisah – People Experience Lead Vidio.com yang antusias menyambut mahasiswa UPH untuk magang. Terlebih karena sebelumnya sudah banyak mahasiswa UPH yang magang dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan Vidio.com. Vidio.com sendiri merupakan platform digital OTT yang merajai market Indonesia dengan 60 Juta lebih pengguna aktif tiap bulannya dan berhasil menduduki peringkat pertama pada Top Chart App Store dan Google Playstore pada April 2020. UPH SPARKLABS Incubation, terus berkomitmen untuk menjadi wadah dalam memotivasi mahasiswa untuk terus produktif, inovatif, dan semangat dalam membangun bisnisnya. Memberikan inspirasi dan tentunya wawasan bermanfaat bagi mahasiswa UPH melalui beragam kegiatan. Cari tahu informasi lainnya seputar kegiatan UPH SPARKLABS Incubation melalui Instagram @uph.incubator.
Baca SelengkapnyaMasa Depan Industri Musik di Tengah Pandemi, UPH Ajak Musisi Indonesia untuk Terus Berinovasi
Pandemi Covid-19 turut berdampak pada industri musik. Dilansir dari Kontan.co.id, menurut Koalisi Seni Indonesia di bulan Maret 2020 saja terdapat sekitar 40 konser, tur, serta festival musik yang dibatalkan atau ditunda. Namun demikian, masalah ini tidak membuat pelaku industri musik Tanah Air patah semangat. Justru di tengah keadaan pandemi banyak inovasi dan peluang yang bisa dilakukan. Para pelaku industri musik semakin tertantang untuk lebih kreatif dan inovatif dalam beradaptasi di era new normal ini. Mengadakan konser virtual bisa menjadi salah satu cara agar musisi bisa menunjukan keeksistesiannya dalam berkarya. Namun, konser virtual dirasa belum bisa dilakukan secara maksimal di Indonesia karena berbagai faktor salah satunya kualitas suara. Selain itu, konser musik virtual juga masih belum bisa menggantikan euphoria antara penyanyi dan penonton berinteraksi. Gambaran industri musik di tengah pandemi tersebut dibahas dalam webinar “Performing Music Over The Internet”, yang diadakan Conservatory of Music Universitas Pelita Harapan (CoM-UPH), bersama School of Information System and Technology (SISTech) UPH, pada 28 Juli 2020. Webinar ini menghadirkan para pelaku industri musik profesional dan akademisi, diantaranya Sri Hanuraga, M. Mus – Koordinator Piano Jazz and Pop CoM UPH, Kusno Prasetya, Ph. D. – Dosen Program Studi (prodi) Sistems Infromasi SISTech UPH, serta Dr. Jack Simanjuntak, M. Des. Sc. – Koordinator Sound Design and Music production CoM UPH sebagai moderator. Menurut Sri Hanuraga, atau yang disapa Aga, upaya yang sudah dilakukan para musisi di masa pandemi ini semakin beragam. Karya-karya mereka dapat disaksikan lewat rekaman video yang diunggah di Instagram atau YouTube. Banyak juga musisi yang berkolaborasi lewat media sosial, namun kualitas audio menurun sehingga menimbulkan masalah bagi musisi itu sendiri. “Konser virtual atau kolaborasi musik dari rumah lewat video playback mungkin bisa jadi upaya buat musisi tetap berkarya, setidaknya bisa tetap kreatif. Tapi dari sisi broadcast, bisa jadi ada masalah buat musisi, seperti kualitasnya turun, atau delay. Sementara bagi penikmat, kondisi tersebut juga problem, karena tidak enak didengar,” Kata Aga. Hal ini dibenarkan oleh Kusno Prasetya, menurutnya salah satu faktor menurunnya kualitas audio dalam konser virtual adalah proses dari audio analog yang dikeluarkan dari alat musik menjadi audio digital itu panjang. Sehingga, akan terjadi beberapa penurunan kualitas, di mana tidak semua alat perekam bisa menerima seluruh komponen yang ada di audio analog. Faktor lainnya juga ada pada di masalah bandwith internet, karena setiap orang tidak punya kualitas internet yang sama. “Musisi mau secanggih dan semahal apapun perangkat yang digunakan, tetap saja ada penurunan kualitas audionya. Mungkin audience akan mendengar audio yang sedikit berbeda dari apa yang kita mainkan. Di sini musisi harus mempertimbangkan adanya degradasi, atau penurunan kualitas suara. Sebagus apapun musik yang kita mainkan tentu outputnya akan berbeda bila audience hanya mendengarkannya lewat speaker handphone, headset yang kualitasnya nggak bagus-bagus amat,” Ungkap Kusno. Untuk mengurangi reduksi audio, Kusno menambahkan ada beberapa cara yang mungkin bisa dipakai oleh musisi. Seperti perangkat yang digunakan harus punya kualitas terbaik, bandwith atau koneksi internet juga harus mumpuni. “Mungkin kalau mengadakan konser virtual secara real-time, saya nggak kebayang hasilnya akan seperti apa. Apalagi belum tentu kualitas internet para penikmat sama. Saran saya, lebih baik mengumpulkan video ke satu server, kemudian dari server ini di mix, dan karena prosesnya cepat, audience mungkin bisa melihat hampir real time. Selain itu, perangkat yang digunakan audience harus yang kualitasnya bagus baik, misalnya jangan pakai microphone handphone. Koneksi internet juga harus bagus, kalau nggak pasti akan kekompres dan nggak bisa keluarin suara yang sama seperti aslinya. Perlu diingat juga, musisi tetap tidak bisa mengontrol dari sisi audience,” tambah Kusno. Ya, musibah Covid-19 memang sudah berhasil membuat industri musik dunia lemah, namun itu nggak serta-merta menghalangi para musisi Indonesia untuk terus berkreasi dan berinovasi. Karena bagaimana pun juga, show must go on!
Baca SelengkapnyaUPH Serahkan Donasi Program ‘Featuring The Experts’ ke RSU Siloam Kelapa Dua
Universitas Pelita Harapan (UPH) menyerahkan donasi berupa Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas garda terdepan di Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Kelapa Dua, Tangerang, pada Kamis, 23 Juli 2020. Donasi yang diserahkan terdiri dari 500 face shield dan 3.150 masker, merupakan hasil dari penggalangan dana peserta program virtual ‘Featuring The Experts’ yang digelar oleh Departemen Marketing and Admission UPH, selama bulan Juni 2020. Donasi ini diberikan langsung oleh Silvy Santoso, Director of Marketing Communication and Admission UPH dan Elisa Laksana, Manager Event Department of Marketing Communication and Admission UPH, kepada representatif Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Kelapa Dua, Indriyani W.P., Head of Business Development. “Donasi ini terkumpul dari biaya pendaftaran peserta ‘Featuring The Experts’ dan komitmen para narasumber untuk menjadi berkat bagi sesama di masa pandemi. Lewat program ini para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu dari para profesional, mereka juga sekaligus berdonasi,” jelas Elisa, yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program ini. Sementara itu, Indriyani mewakili RSU Siloam Kelapa Dua menyambut baik donasi yang diberikan oleh UPH. Menurutnya, hingga saat ini APD masih menjadi kebutuhan utama para petugas dalam melayani pasien yang datang ke rumah sakit. “Karena sebagai garda terdepan, setiap petugas wajib pakai APD untuk menyambut pasien. Tentunya dengan adanya bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami. Semoga donasi ini bisa menjadi berkat juga untuk tim UPH,” ungkap Indriyani. Gerakan UPH peduli dalam situasi pandemi akan terus berlanjut dalam berbagai bentuk kontribusi sesuai dengan peran dan pelayanan yang dapat diberikan kepada masyarakat. Baik melalui dukungan berupa donasi, maupun melalui berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan wawasan dan produktivitas para generasi muda dan siswa sekolah menengah di masa pandemi. Diantaranya, UPH akan menggelar Virtual Open House Series pada tanggal 18,19,26, dan 27 Agustus 2020, dengan menghadirkan narasumber tokoh masyarakat inspiratif, untuk memotivasi para peserta semangat mengejar impian dalam situasi apapun.
Baca SelengkapnyaPebasket Handal Savira Alifa, Penerima Beasiswa Sport UPH
Savira, center andalan tim basket SMAN 70 Jakarta, yang juga peserta Development Basketball League (DBL) Camp 2020, akan bersiap memasuki dunia kampus. Berkat prestasinya dalam olahraga basket, Savira lolos seleksi penerima beasiswa sport dari Universitas Pelita Harapan (UPH) tahun akademik 2020/2021. Program beasiswa ini meliputi bebas biaya admission, uang semester, dan uang gedung selama 3 semester pertama. Beasiswa ini ditujukan khusus untuk siswa yang ingin melanjutkan studi tanpa harus meninggalkan kesempatan mengasah potensi di bidang olahraga. Savira mengaku bangga bisa mendapatkan beasiswa sport dari UPH dan terlebih lagi dapat mendukung bakatnya di basket. “Pastinya aku senang, bangga, dan sangat bersyukur karena dari prestasi basket aku bisa mendapatkan scholarship di universitas yang bagus seperti UPH. Aku pilih UPH karena di sini memiliki pendidikan yang bagus dan juga tim basket nya terkenal punya banyak prestasi. Yang bikin aku senang juga, Di UPH itu menerapkan student-athlete jadi aku yakin hal ini sangat baik dalam menyeimbangkan pengembangan dari sisi akademis pendidikan dan bakat minat, dan tentunya didukung fasilitas yang UPH miliki juga,” Ungkap Savira. Nantinya, Savira juga berkesempatan menjadi Student Athlete. Sebagai Student Athlete, Savira akan dilatih menjadi mahasiswa yang seimbang dalam berprestasi baik secara akademis maupun di olahraga, serta memiliki karakter yang benar. Tidak hanya itu, masih ada benefit yang disediakan untuk para Student Athlete. Di antaranya, mendapat fasilitas residensi (asrama), makan 3x sehari, dan tentunya privilege menggunakan seluruh fasilitas olahraga di UPH mulai dari soccer field, lapangan badminton, futsal, kolam renang berstandar olympic, gym/fitness center, hingga mendapatkan layanan fisioterapi. Bahkan belum resmi menyandang status mahasiswa UPH, Savira sudah mengaku rutin mengikuti sesi workout, pemanasan untuk bermain basket yang dipandu UPH Sports secara virtual selama ia di rumah. “Selama di rumah, aku masih main basket, masih workout. UPH memberi program workout setiap hari, jadi aku sering ikutin video exercise dari Instagram-nya UPH Sports,” kata Savira. Savira memilih program studi Manajemen dan saat ini juga sedang bersiap menyambut masa perkuliahannya yang akan di mulai di bulan Agustus 2020 nanti. Ia bertekad untuk tetap bisa berprestasi baik di akademik maupun non-akademik ketika resmi jadi mahasiswa. “Harapan aku, bisa masuk tim basketnya UPH dan bisa menambah lagi prestasinya. Selain itu, bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan nilai yang baik,” tutup Savira. Selamat bergabung di UPH, Savira! Terus berprestasi dan wujudkan mimpimu!
Baca SelengkapnyaSistem Informasi UPH Perkenalkan Pemanfaatan ICT di Era New Normal Kepada Siswa SMA
Kondisi pandemi seperti saat ini telah mempercepat perubahan ke era teknologi informasi. Salah satunya semakin tumbuh kesadaran akan manfaat dari ICT (Information and Communication Technology) yang memudahkan beragam kegiatan. Setiap lapisan masyarakat didorong untuk terus beradaptasi dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal termasuk di dunia pendidikan. Mulai untuk kegiatan belajar-mengajar, proses bimbingan skripsi, penerapan prinsip paperless, juga proses penerimaan mahasiswa baru secara online. Bisa dikatakan pemanfaatan ICT atau sistem informasi bukan lagi pilihan tapi sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan di era new normal ini. Maka dari itu, Universitas Pelita Harapan (UPH) merasa penting untuk memberikan sosialisasi khususnya kepada siswa SMA bagaimana memaksimalkan pemanfaatan ICT di era new normal melalui webinar “Information System in New Normal”, 10 Juli 2020. Webinar ini menghadirkan alumni Sistem Informasi UPH 2016, Joshua Natan Wijaya, yang saat ini bekerja sebagai Web Apps Developer di PricewaterhouseCoopers, PwC, dosen program studi (prodi) Sistem Informasi (SI) Dr. Andree E. Widjaja, Ph.D., serta Veren Valencia – mahasiswi Sistem Informasi 2017 sebagai moderator. Teknologi yang terus berkembang membuat pemerintah ataupun instansi lainnya harus lebih terbuka dalam melakukan inovasi. Ditandai dengan perubahan pola pelayanan, dari manual menjadi pelayanan virtual. Tentu hal ini harus didukung oleh kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal. Hal ini, menurut Dr. Andree, sudah diantisipasi dalam pembelajaran di prodi Sistem Informasi UPH, sehingga para lulusannya mampu memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan dalam penggunaan teknologi di berbagai bidang. “Profesional di bidang Sistem Informasi, semakin strategis. Sangat dibutuhkan untuk mengembangkan inovasi di bidang teknologi. Setiap harinya kini kita dituntut untuk menggunakan teknologi untuk beraktivitas. Di sini, lulusan SI dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal, sehingga memberi kemudahan, dan dapat mengatasi masalah yang ada,” jelas Dr. Andree. Untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang fasih dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi, Sistem Informasi UPH membekali mahasiswa dengan pemahaman seputar pengaplikasian atau penggunaan teknologi informasi yang selalu relevan dengan kebutuhan industri sesuai tren terkini. “DI SI UPH, kita menekankan prinsip bahwa teknologi harus mampu mengatasi masalah yang ada. Contoh di mata kuliah critical thinking membantu mahasiswa mengasah kemampuan menjadi seorang problem solver. Selain itu, kita akan belajar dari dua sisi yaitu teknologi dan manajemen, sehingga kita bisa menerapkan teknologi guna mendukung proses. Untuk itu mata kuliah manajemen juga dipelajari di sini” kata Dr. Andree. Kualitas lulusan SI UPH juga diakui di dunia profesional. Hal ini disampaikan Joshua Natan Wijaya, saat berbagi pengalaman kepada peserta webinar yang umumnya para siswa SMA dari berbagai kota. “Ilmu yang didapat saat kuliah di SI UPH selalu relevan dengan perkembangan teknologi. Dari awal sudah dikasih basic knowledge menjadi seorang Web Apps Developer seperti pekerjaan saya saat ini. Bahasa pemograman yang dipakai juga selalu mengikuti tren dan lebih update. Kita juga diajarkan untuk memanfaatkan teknologi dalam mengatasi perubahan yang terjadi di masyarakat seperti saat pandemi ini di mana semuanya serba online, kita dituntut untuk siap bekerja lebih inovatif dari sebelumnya,” cerita Joshua. Prodi SI UPH juga berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang menguasai keilmuannya serta mampu menjembatani kesenjangan antara pengguna dan teknologi untuk mendukung tujuan organisasi dan bisnis melalui pengembangan dan implementasi sistem informasi, sehingga siap menjawab kebutuhan pasar Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terus berkembang. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang prodi Sistem Informasi UPH, dapat diakses di website www.uph.edu atau konsultasi online di 08111632838.
Baca SelengkapnyaPerkuat Pemahaman Dunia Pajak, UPH Jalin Kerja sama dengan DJP Banten
Pengukuhan kerja sama antara Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah resmi dilakukan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 21 Juli 2020 secara online. Penandatanganan MoU langsung dilakukan oleh Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., dan KaKanwil (Kepala Kantor Wilayah) DJP Banten Drs. Jatnika, M.B.A. Kerja sama ini juga semakin memperkuat relasi antara UPH dengan DJP, yang ditandai dengan hadirnya Tax Center UPH. Acara yang berlangsung secara online ini dihadiri secara terpisah oleh Dekan UPH Business School Gracia Shinta S. Ugut, MBA., Ph.D., Ketua Program Studi (Kaprodi) Akuntansi Wijaya Triwacana Ningrum, S.E., M Si., Ak., CMA., CSRS., CSRA., dan seluruh dosen Program Studi Akuntansi UPH Business School, serta segenap pihak dari DJP Banten. Rektor UPH Jonathan L. Parapak mengatakan, kerja sama antara UPH dengan DJP merupakan hal yang sangat baik dan penting. Hal ini karena pemahaman mengenai perpajakan merupakan hal yang harus dipahami dan menjadi perhatian bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda demi keberlangsungan negara. Sehingga kerja sama ini menjadi cara tepat untuk meningkatkan wawasan bagi mahasiswa UPH. “Kami di UPH sangat menyambut baik kerja sama ini. Tax Center menjadi cara tepat untu mendalami seputar perpajakan di Indonesia, terutama bagi mahasiswa kami yang ingin menjadi wirausahawan yang harus mampu memahami sistem perpajakan Indonesia,” ungkap Rektor UPH. Kolaborasi UPH dengan DJP ini juga bertujuan menjadi landasan dalam hal edukasi perpajakan dan penyebarluasan informasi perpajakan. Selain itu, kerja sama ini juga menjadi bukti bagi pemerintah mempercayakan UPH dalam menggalang partisipasi aktif publik untuk mau memahami, patuh, sadar, dan peduli terhadap hak dan kewajiban perpajakan. Melalui kerja sama ini akan diselenggarakan beragam acara edukatif dan menarik, seperti pelaksanaan sosialisasi perpajakan kepada civitas akademika dan masyarakat, konsultasi perpajakan di lingkungan civitas akademika dan masyarakat, menghadirkan narasumber dalam kegiatan-kegiatan edukatif, penelitian bersama di bidang perpajakan, melakukan kajian akademis atas peraturan perpajakan, serta memberikan data dan informasi yang bermanfaat. Kaprodi Akuntansi Wijaya juga menekankan meskipun kerja sama ini secara resmi terbangun untuk 5 tahun kedepan, faktanya relasi UPH dengan DJP Banten sudah terbangun sejak dari tiga tahun lalu. “Relasi yang sudah terbangun sejak 3 tahun lalu kini kita resmikan dan ditandai dengan hadirnya fasilitas tempat khusus menyelenggarakan kegiatan acara, seminar, sosialisasi, dan kegiatan lainnya bersama DJP Banten. Tentu kegiatan ini baru dapat dilakukan ketika kita sudah bisa bertatap muka. Untuk saat ini tempat ini dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian dan penyelesaian skripsi dan membutuhkan informasi terkait perpajakan,”jelas Wijaya. Sementara itu, Jatnika mengaku antusias dapat menjalin kerja sama dengan UPH. Pasalnya UPH merupakan salah satu perguruan tinggi yang besar dan memliki banyak mahasiswa yang berprestasi. “Kita senang dapat berkerja sama dengan UPH karena kami tahu lulusan UPH terjamin kualitasnya dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan industri. Kami berharap kerja sama dengan insititusi pendidika, salah satunya UPH mampu membantu kami secara efektif dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya membayar pajak,” jelas Jatnika. Dengan kolaborasi strategis antara UPH dengan pemerintah dalam hal ini DJP, Gracia S. Ugut juga optimis bahwa UPH menjadi tempat tempat untuk mensosialisasikan seputar pajak kepada generasi muda sedini mungkin. “Kolaborasi ini akan menjadi cara tepat untuk memperkaya pengetahuan, tren dan isu terkini, dan tempat mahasiswa UPH dapat melakukan praktik langsung, sehingga semakin kritis bahkan mampu memikirkan beragam indovasi di bidang perpajakan ini yang bermanfaat bagi Indonesia,” tambah Gracia. Selain kerja sama dengan DJP, kedepannya UPH berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memajukan dan mencerdaskan bangsa melalui beragam kerja sama yang terbangun dengan beragam pihak, maupun melalui bentuk kontribusi lainnya.
Baca SelengkapnyaUPH Gandeng Alumni Berikan 5 Tips Kelola Keuangan Pribadi di Tengah Pandemi
Mengelola keuangan saat pandemi seperti sekarang menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan. Melakukan langkah-langkah kecil secara finansial seperti menabung dan melakukan investasi, menjadi segelintir cara yang dapat dilakukan untuk bisa mempersiapkan skenario keuangan pasca pandemi COVID-19. Universitas Pelita Harapan (UPH) peduli dengan situasi yang terjadi saat ini dan ingin berbagi kepada komunitas UPH maupun publik melalui program Alumni Insight Sharing Series atau yang biasa disingkat sebagai Alumni I-Share Series, sebuah program yang dirancang departemen Alumni Relations UPH sebagai sarana para alumni untuk berbagi, melalui keahlian di bidang mereka masing-masing. Kali ini Alumni I-Share series mengundang Ferry Irawan, seorang financial consultant di MRT Group Agency dan alumni Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) 2004 berbagi Tips Kelola Keuangan Pribadi di Tengah Pandemi. Sebagai Praktisi Perencana Keuangan, Ferry tidak hanya sudah menjadi seorang registered financial planner yang memiliki lebih dari 100 partner, tetapi juga seorang business mentor di industri asuransi. Menurut Ferry, di tengah situasi seperti saat ini sangat diperlukan kemampuan cepat beradaptasi sehingga bisa terus berkreasi dan berinovasi. Hal ini disampaikan Ferry dalam webinar I-Share series yang diselenggarakan UPH pada 18 Juli 2020 melalui Zoom meeting. Situasi sekarang ini memang penuh ketidakpastian, sehingga kita perlu memprioritaskan pengaturan keuangan. Lalu, bagaimana sih caranya mengelola keuangan di tengah situasi pandemi seperti saat ini? Yuk kita simak tips-nya! Adjust and Re-Calculate Karena kondisi keungan yang tidak stabil, kita harus bisa berhemat dengan membedakan antara kebutuhan atau sekedar keinginan. Pastikan kita juga mencatat pemasukan dan pengeluaran, atau meninjau kembali alokasi anggaran lalu melakukan penyesuaian. Untuk memudahkannya, kita bisa menggunakan pola “bertambah dan bekurang” “Selama pandemi, karena aktivitas di luar jadi jarang pengeluaran kita seperti untuk bensin, tol, atau nongkrong pasti akan berkurang. Tapi pasti pengeluaran di dalam rumah untuk sembako, tagihan listrik dan air, vitamin bahkan internet akan bertambah. Jangan sampai lengah dan usahakan untuk tetap mencatat. Bila ada kelebihan jangan dialokasikan ke pengeluaran baru,” Jelas Ferry. Emergency Fund Kondisi saat ini mengajarkan kita satu hal, yakni pentingnya memiliki dana darurat. Seperti diketahui, tidak sedikit karyawan yang mengalami unpaid leave hingga lay off, yang berdampak pada hilangnya pemasukan. Oleh sebab itu, dalam perencanaan keuangan penting untuk memiliki dana darurat yang bisa digunakan disaat kondisi terdesak. “Kita perlu punya emergency fund untuk saving yang kuat kira-kira 3-6 bulan ke depan kemudian diaplikasikan ke instrumen liquid berupa deposito berjangka bulanan atau emas yang pencairannya tidak butuh waktu lama. Jikalau mendesak, kita boleh menggunakan dana emergency fund tapi sekali lagi pastikan untuk kebutuhan bukan keinginan,” Kata Ferry. Consider Your Decision Ingat, dalam kondisi krisis seperti sekarang kita harus bisa mengatur keuangan dengan bijak. Simpan baik-baik uang yang dimiliki agar kita tetap punya pegangan kalau skenario terburuk terjadi. Termasuk hindari hutang konsumtif yang akan menjadikan kondisi keuangan semakin sulit. “Hindari yang namanya menambah hutang baru, menambah hal-hal besar terkait keuangan atau investasi nominal besar, dan kita bisa memulai bisnis bermodal tapi untuk di kondisi saat ini lebih baik mulai menjadi reseller terlebih dahulu. Pokoknya, setiap kali ada pengeluaran ingat ini cuma buat kesenangan belaka atau kebutuhan?” Ungkap Ferry. New Normal, New Zone Mulai berbisnis di tengah pandemi? Kenapa tidak? Salah satu solusi agar kondisi keuangan stabil, adalah dengan mencari uang tambahan lewat berbisnis. Kalau selama ini kita punya keahlian seperti memasak, membuat kue, dan lainnya yang masih dibutuhkan orang banyak, tidak akan sulit untuk membuat bisnis sampingan yang menghasilkan. Optimalkan pula penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk dan berkoneksi dengan orang banyak. Temukan Kesenangan Baru Gunakan kesempatan stay at home untuk mencari alternatif baru untuk hiburan. Tentunya selain pikirkan kegiatan atau aktifitas yang bisa menghibur, juga bermanfaat dan menghemat pengeluaran. “Usahakan kita cari alternatif baru untuk hiburan yang biasanya suka pergi atau nongkrong pasti akan keluarin duit, kan. Nah, bandingkan bila kita berada di rumah sambil mencari aktifitas baru yang bermanfaat seperti belajar masak, ikut kelas online, dan menghabiskan waktu di rumah bersama dengan keluarga. Ini dinilai efektif untuk tetap berhemat, loh!” Seru Ferry. Yuk kita tetap berusaha sama-sama melakukan yang terbaik dalam mengelola keuangan kita dan sama-sama berharap krisis ini segera usai. Tetap semangat!
Baca SelengkapnyaBisnis Anti Gagal Ikuti 4 Langkah dari UPH ini!
Perkembangan dinamis ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk memanfaatkan peluang dan terjun ke bisnis ini. Namun tentu kemudahan teknologi yang ada harus didukung dengan dasar pengetahuan guna menetapkan langkah tepat sejak awal. Untuk itu simak 4 langkah membangun bisnis kuliner dari Universitas Pelita Harapan (UPH) yang disampaikan oleh Dr. Martinus Tjhia Tjen Jong - Dosen Magister Manajamen UPH dan Dr. Theodosia C. Nathalia, S. ST., M. M. - Dosen Fakultas Pariwisata UPH. New Ideas Langkah awal dari sebuah proses pastinya adalah ide. Pastikan tahu keunikan apa yang akan ditawarkan melalui bisnis kuliner Anda. Misal dari segi rasa, harga, lokasi, waktu akses 24 jam, fitur layanan, dan lainnya. Selain itu, pada tahap ini penting juga untuk langsung membuat konsep desain, membuat survei yang ditujukan kepada target pasar, dan mengenali kompetitor sehingga mampu menentukan langkah yang tepat sasar. Terlebih penting, jangan berhenti pada sebatas ide saja, tapi harus dieksekusi. “Fase ini sangat cepat dan krusial. Banyak ide mati di tengah jalan karena tidak berhati-hati dan teliti, sehingga terhambat untuk eksekusinya,” ungkap Dr. Martinus. Growth Jika sudah yakin dengan ide dan sudah memulai bisnis; buatlah simulasi dan business plan untuk skenario mulai dari yang terbaik hingga terburuk. Hal ini guna mempersiapkan strategi apa yang diperlukan. Buat juga sebuah tim dan lakukan training serta penanaman nilai yang kamu miliki dalam membangun bisnis kepada seluruh anggota. Fase ini juga menuntut kamu agar punya strategi pemasaran tepat dalam meningkatkan growth bisnis. Mulai dari strategi komunikasi, pemanfaatan beragam channel komunikasi seperti media sosial, hingga memanfaatkan tren yang ada contohnya food endorsement. Menurut Dr. Theodosia, Instagram bisa jadi pilihan strategi marketing yang tepat. Sebagai pebisnis kita juga bisa belajar melalui para expert yang aktif memanfaatkan fitur media sosial dalam menjangkau pasar lebih luas Specialization Dalam proses specialization, Anda harus memastikan strategi-strategi marketing yang ada tetap berjalan sesuai rencana. Salah satu tanda bahwa bisnis Anda ada di jalur yang tepat, adanya repeat customer, yaitu customer yang sama dan sudah 2-3 kali membeli produk. Tapi jangan langsung terbuai dengan kesuksesan, ya. Di fase ini Anda harus tetap mengontrol konsistensi kualitas dari rasa, tampilan, harga produk, dan pelayanan. Institutionalization Bila struktur dan sistem operasional dirasa sudah berjalan dengan baik, maka ini waktunya untuk membakukan standar dengan membuat SOP (Standar Operating Procedure) yang mengatur konsistensi kualitas bahan dasar, kualitas produk jadi, financial model, alur kerja tim, layanan, dan beragam operasional lainnya. Bisnis kuliner yang sukses bisa menjadi bagian dari wisata kuliner yang merupakan daya Tarik sebuah destinasi. Oleh sebab itu, promosi melalui social media yang tepat akan menjadi kombinasi yang pas untuk memajukan destinasi pariwisata dengan wisata kuliner sebagai daya tarik utama. Semakin siap berkompetisi di bidang bisnis kuliner? Jangan lupa terapkan 4 langkah tersebut. Langkah-langkah ini diberikan oleh para dosen senior dari program Magister Manajemen UPH bersama Magister Pariwisata UPH kepada kurang lebih 300 peserta webinar bertema “Membangun Bisnis & Wisata Kuliner yang Sukses dengan Dukungan Sosial Media dalam Kerangka Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan”, pada 16 Juli 2020 melalui ZOOM. Program Magister Pariwisata UPH menawarkan pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk dapat menjadi pelaku perubahan pariwisata Indonesia ke arah yang positif di masa depan. Dengan menjadikan Sustainable Tourism (Pariwisata Berkelanjutan) sebagai konsep penting dalam kurikulum, maka program ini secara konsisten membentuk mahasiswa menjadi garda depan insan pariwisata Indonesia dalam menghadapi era baru.
Baca SelengkapnyaHenry Wirawan, Alumnus UPH yang Sukses Bangun Startup Fintech Topremit
Sentuhan teknologi pada setiap aspek kehidupan memang bertujuan untuk memudahkan manusia dari sisi efektivitas dan efisiensi. Tak terkecuali pada bidang keuangan yang menumbuhkan beragam inovasi, salah satunya munculnya produk keuangan berbasis teknologi atau fintech (financial technology). Salah satu produk startup fintech yang tengah banyak dibutuhkan yaitu jasa remitansi atau pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri. Salah satu aplikasi yang populer saat ini yaitu ‘Topremit’, startup berlisensi dan sudah mengantongi perizinan dari Bank Indonesia sebagai perusahaan “Penyelenggara Transfer Dana”. Lisensi ini memastikan keamanan dalam pengiriman uang baik melalui aplikasi di smartphone maupun melalui website. Siapa sangka ‘Topremit’ yang mampu menjadi solusi pengiriman uang antar negara ini, merupakan karya anak bangsa, Henry Wirawan – Alumni Sistem Informasi (SI) UPH Kampus Medan, 2015. Bersama kakak laki-lakinya, Hermanto Wiekeduanya berharap startup yang mereka bangun semakin mempermudah masyarakat untuk mengirim uang secara efisien, hemat waktu, dan biaya pengiriman, serta jaminan keamanan. Selain sebagai pendiri, Henry juga menjabat sebagai CMO (Chief Marketing Officer) di Topremit. Kerja kerasnya bersama tim diakui dan telah membuahkan hasil salah satunya melalui penghargaan yang diraih pada 2019 sebagai “Best Money Transfer Provider” dari Bank Indonesia. Diakui Henry, ‘Topremit’ awalnya didirikan sebagai perusahaan yang hanya memberikan jasa layanan offline. Namun Henry sebagai lulusan di bidang teknologi melihat peluang pemanfaatan teknologi digital, dan mengembangkan usahannya menjadi layanan berbasis online. Dengan sistem online, Henry menawarkan kemudahan tanpa dibatasi waktu dan fitur pelacakan real-time. Fitur ini semakin memberikan rasa aman para penggunanya karena mampu melacak status pengiriman yang up-to-date. Tidak hanya itu ‘Topremit’ juga dilengkapi dengan fitur lainnya yaitu prosedur beban biaya pengiriman ditanggung si pengirim, sehingga penerima akan menerima uang secara penuh tanpa potongan apapun. “Dengan ‘Topremit’ pengguna dapat menghemat hingga 87% biaya transfer, jika dibandingkan dengan transaksi secara konvensional. Fee dan rate dijamin transparan, tanpa ada biaya-biaya tersembunyi. Jika transaksi gagal, sepenuhnya uang dikembalikan kepada pengirim,” jelas Henry. Apa yang dilakukan Henry tidak terlepas dari bekal pendidikan di program studi (prodi) SI UPH. Ia mengakui di SI UPH tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membuka wawasan dunia teknologi yang sangat berguna untuk kariernya. “Di SI UPH, saya banyak belajar basic IT (Information Technology) yang sangat berguna buat karier saya sekarang. Dari basic knowledge itu, saya kembangkan lagi dengan belajar secara otodidak disesuaikan dengan perkembangan marketing tools yang ada,” Jelas Henry. Henry juga berpendapat bahwa kuliah di SI UPH membantu ia mempunyai banyak koneksi, selain itu materi kuliah yang disampaikan juga mencakup dasar-dasar pengetahuan berbisnis seperti technopreneurship dan business application programming. “Sebenarnya yang saya pelajari di UPH Kampus Medan itu banyak banget basic-basic IT nya, seperti belajar coding. Dari belajar coding itu membuat logika saya terus diasah sehingga bisa saya gunakan di marketing tools dan kemampuan analisa marketing,” tambah Henry Yang terpenting bagi Henry adalah kemauan untuk terus belajar dan terus berusaha karena hasil tidak akan pernah menghianati usaha yang sudah dilakukan. “Never give up. Keep learning. Because everyone’s dream is achievable by dedication” tutup Henry.
Baca SelengkapnyaDies Natalis ke-5, SISTech UPH Kampus Medan Berkomitmen Hadirkan Program Studi Unggul
Di Tahun 2020 ini School of Information Science and Technology (SISTech) UPH Kampus Medan tepat merayakan Dies Natalis ke-5. Meskipun masih tergolong muda, namun kehadiran SISTech UPH Kampus Medan mampu berkomitmen menghadirkan program studi unggul untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjawab kebutuhan di bidang kelimuannya. Hal tersebut didukung pembelajaran dengan kurikulum SISTech UPH dirancang untuk mendalami bagaimana cara mengelola informasi sebagai sumber daya. Mahasiswa akan belajar menjembatani kesenjangan antara pengguna dan teknologi untuk mendukung tujuan organisasi dan bisnis melalui pengembangan dan implementasi sistem informasi. Selain unggul dalam pembelajaran di bidang keilmuannya, SISTech UPH juga memiliki banyak keunggulan dalam berbagai aspek. Tak heran program studi ini menjadi pilihan para siswa yang bercita-cita terjun ke bidang bisnis teknologi mapun layanan digital. Sampai saat ini, sudah ada sekitar 400 lebih mahasiswa di SISTech UPH Kampus Medan. Yuk, kenal lebih dekat dengan SISTech UPH Kampus Medan! Melibatkan Industri Dalam Penyusunan Kurikulum SISTech UPH Kampus Medan memiliki dua program studi yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Keduanya mempunyai visi menjadi mitra dalam dunia perindustrian, sehingga dalam penyusunan kurikulum pembelajaran, tenaga pengajar, kegiatan kemahasiswaan, dan kegiatan kerja sama selalu berorientasi terhadap kebutuhan industri terkini. “Kurikulum disusun dengan melibatkan stakeholder tidak hanya dari kaum akademisi, melainkan juga berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan nasional juga internasional dalam mendesain silabus pembelajaran. Beberapa perusahaan ternama yang berkolaborasi mulai dari AWS Educate, Oracle Academy, Cisco, dan SAP. Selain itu, SISTech juga mengimplementasikan program sertifikasi internasional bekerja sama dengan Microsoft, sehingga ketika mahasiswa lulus juga mendapatkan sebuah sertifikasi internasional. Kita juga telah mengimplementasikan kebijakan kampus merdeka sejak 2015 ketika hadir di Medan. Kita bersinergi menerapkan kebijakan belajar tidak hanya di ruang kelas, tapi juga di luar kelas, sehingga kita sering melaksanakan sharing knowledge dari pihak luar setidaknya 2 bulan sekali dan juga mengimplementasikan wajib internship untuk setiap mahasiswa,” Jelas Okky Putra Barus, S. Kom., M. M., M. TI. - Chair of Informatics Study Program UPH Kampus Medan. Tenaga Pengajar Profesional Tenaga pengajar UPH memiliki latar belakang pengalaman tidak hanya dari sisi akademisi melainkan juga sebagai praktisi yang terlibat dalam proyek-proyek pengembangan dunia informatika dan sistem informasi. Tidak hanya itu para tenaga pengajar SISTech UPH juga memiliki sertifikasi-sertifikasi internasional di bidang project management, keamanan komputer, IT (Information Technology) Service Management, dan sebagainya. Segudang Prestasi di Bidang Akademik dan Non-akademik Selama 5 tahun, SISTech UPH Kampus Medan ini telah banyak menorehkan prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Diantaranya, juara 1 Startup Weekend Medan 2018 dari EV Hive Clapham oleh TechStars pada 29 Juni-1 Juli 2018, Juara 1 Mandarin Speech & Dubbing Competition di Student Life Cup 2020, Juara 1 Gerakan Nasional 1000 StartUp Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan KIBAR, dan masih banyak lagi. Prospek Karier Menjanjikan Di era 4.0 seluruh industri pastinya sudah mengutamakan pemanfaatan teknologi dalam mencapai keunggulan operasional, efektivitas, dan efisiensi maksimal. Sehingga para lulusannya di bidang teknologi, diharapkan dapat menjadi solution maker untuk institusi atau organisasi. Lulusan SISTech memiliki peluang karier yang sangat luas, seperti menjadi system analyst, UI/UX designer, data scientist, web and mobile developer, software engineer, game developer, penatalayanan teknologi, dan berbagai bidang teknologi lainnya. Saat ini SISTech UPH telah memiliki 1 angkatan alumni dari program studi Sistem Informasi, yang sudah berkarier sebagai profesional di perusahaan level nasional dan juga ada beberapa yang membangun perusahaan startup yang terkemuka. Sukses menggelar Acara-acara Besar SISTech UPH kampus Medan juga telah banyak melaksanakan beragam acara besar seperti konferensi internasional dan nasional, kompetisi nasional bekerja sama dengan universitas-universitas di tingkat nasional, menghadirkan pembicara internasional, study mission trip ke perusahaan teknologi dunia seperti kantor Google Singapore, dan Amazon Web services Singapore. Semangat memberikan yang terbaik menjadi motor dalam memperingati Dies Natalis ke-5 SISTech UPH Kampus Medan melalui rangkaian webinar bertemakan dunia teknologi dengan menghadirkan narasumber internasional dan nasional untuk berbagi pengetahuan baik kepada mahasiswa dan juga kepada umum, yang telah dilaksanakan pada 10-19 Juli 2020 Itulah sedikit perkenalan tentang SISTechUPH Kampus Medan, semakin tertarik untuk bergabung? Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa lihat di Instagramnya di @uphmedan!
Baca SelengkapnyaJadi yang Pertama, UPH Medan Luncurkan University Preparation Program Untuk Calon Mahasiswa
Terinspirasi oleh beberapa universitas luar negeri terkemuka yang mengadakan kelas persiapan sebelum kuliah, UPH Kampus Medan juga turut mengadopsi program ini dengan menyelenggarakan University Preparation Program (UPP) yang diadakan selama 12 kali pertemuan pada periode 6 Juli-14 Agustus 2020. Program ini merupakan program eksklusif bagi siswa SMA yang ingin bersiap memasuki jenjang universitas. Melalui program ini para calon mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baik dari sisi akademik, komunikasi, pengembangan minat bakat, bahkan seputar persiapan diri untuk memasuki kehidupan dan budaya baru di dunia universitas. Tentunya seluruh informasi yang disiapkan juga relevan dengan tren dan kebiasaan baru di era new normal. Menjadi kampus pertama di kota Medan yang menghadirkan program kelas persiapan, UPH memilih “Your Pathway Into University Study” sebagai tema untuk mengajak siswa SMA mempersiapkan diri sekaligus mengasah potensi bersama UPH. Wawasan bermanfaat juga diberikan oleh para fasilitator yang membawakan beragam topik menarik. “Program ini dirancang untuk orang-orang yang ingin melanjutkan kuliah, namun masih merasa bahwa mereka mungkin tidak memiliki keterampilan atau kepercayaan diri. Yang terbaik dari semuanya, tidak ada prasyarat untuk ikut serta dalam program UPP ini. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan calon mahasiswa baru untuk menjadi mahasiswa yang sukses sehingga mereka akan menyelesaikan program dengan keyakinan untuk melanjutkan studi,” Jelas Arifin Fu - Executive Director dan Associate Dean UPH Medan Para peserta UPP 2020 ini dibimbing oleh para dosen yang berpengalaman diantaranya, Arifin Fu, SE, MM, MBA, CBV, CMA, CSMA, Yenni Martok, BA (Hons.), SE, MM, MBA, Okky Putra Barus, S. Kom., M. M., M. TI, Daniel C. Augustinus, S. S., MM. Par, Yinnary Ingrid Kosakoy, SE, BBA, MM, Chef Suharyanto Djakaria, dan Chef Hendry Hutabarat. Materi yang akan dibawakan nantinya akan berkaitan dengan kondisi perkuliahan menuju era new normal. “Semua materi yang dibawakan akan berkaitan dengan bagaimana persiapan memasuki perkuliahan di tengah kondisi menuju new normal diantaranya Study Skills to Excel in the University, Business Entrepreneurship, Finance and Accounting, Hospitality and Culinary Arts, Digital and Technology dan English Communication Skills,” tambah Arifin Fu. Untuk mengikuti program ini, siswa SMA yang telah mendaftarkan dirinya di UPH Kampus Medan dapat melakukan registrasi di bit.ly/UPHMUPP2020. Program UPP ini gratis untuk calon mahasiswa UPH Kampus Medan yang telah terdaftar dalam periode 10-30 Juni 2020. Namun, bagi yang belum terdaftar juga tetap bisa mengikuti program UPP, dengan membayar sebesar 5 juta Rupiah. Peserta yang berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh sesi kelas UPP juga akan mendapatkan support internet allowance berupa OVO Cash senilai Rp 300.000,00 pada akhir program dan juga sertifikat. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera daftar di University Preparation Program!
Baca SelengkapnyaUPH Medan Ajak Siswa SMA Kenal Dunia Kampus Lewat ‘Virtual Trial Class 2020’
Sebagai siswa sekolah menengah pastinya ingin tahu seperti apa dunia kampus itu. Apa lagi mereka yang sudah di kelas 12 dan akan melanjutkan ke universitas, tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan, terlebih lagi dengan adanya tren new normal yang membawa beragam perubahan. Untuk itu tidak ada salahnya bagi mereka mencari tahu lebih banyak seputar kampus yang dipilih. Melihat kebutuhan ini, Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan menghadirkan Virtual Trial Class, sebuah program untuk memudahkan siswa SMA mengenal dunia kampus khususnya di UPH Medan. Program ini terbuka bagi siswa/i SMA kelas 10-12, yang berlangsung pada 22-30 Juni 2020 melalui aplikasi Zoom. Di Virtual Trial Class ini, siswa SMA bisa mendapat informasi sekaligus merasakan perkuliahan di UPH tanpa harus beranjak dari rumah. Trial Class UPH sendiri merupakan acara tahunan UPH Kampus Medan, yang biasanya dilakukan tatap muka, namun kali ini secara virtual. Berbagai informasi dikemas dalam beragam program seru untuk memberikan gambaran seputar perkuliahan di UPH, seperti Virtual Mock Lecture, Alumni Talk, Virtual Campus Tour, Info Session about UPH, Quiz dan Surprise of The Day. Tidak tanggung-tanggung, program Virtual Trial Class langsung dibimbing oleh para dosen yang berpengalaman diantaranya, Arifin Fu, SE, MM, MBA, CBV, CMA, CSMA, Yenni Martok, BA (Hons.), SE, MM, MBA, Chef Suharyanto Djakaria, Robin Huang, S. Kom., M. TI, Dr. Alum Simbolon, S.H., M. Hum Ferawaty, S. Kom., M. Kom dan Rambu Naha, M. I. Kom serta beberapa alumni. “Dalam sesi Virtual Mock Lecture, kami akan menunjukkan seperti apa rasanya belajar di era new normal di UPH. Alumni kami yang luar biasa juga akan berbagi tentang prospek masa depan setiap program studi setelah mereka telah lulus. Dengan bergabung dalam acara ini, para pelajar juga akan tahu lebih banyak tentang program studi pilihan, menjalin pertemanan baru dan memenangkan hadiah menarik,” Jelas Arifin Fu - Executive Director dan Associate Dean UPH Medan Salah satu yang menarik yaitu materi yang dibawakan oleh Arifin Fu, dengan topik “Starting and Running Your Business in the New Normal Era”. Tema ini bermanfaat bagi siswa yang memiliki minat untuk mencoba memulai sebuah bisnis di tengah pandemi saat ini. Antusiasme para peserta yang mengikuti program ini sangat tinggi. Salah satunya adalah Tiffany Widjaya siswi kelas 12 Prime One School. Menurutnya, program Virtual Trial Class ini sangat membantu lebih mengenal program studi yang akan dipilih di UPH. “VTC ini sungguh luar biasa, terima kasih telah membuat kelas virtual ini, saya banyak belajar dari sesi mock lecture dan juga mendapatkan motivasi dari para alumni,” kata Tiffany. UPH Kampus Medan berkomitmen untuk selalu memberikan pendidikan berkualitas dalam situasi apapun termasuk di era new normal. Selain Virtual Trial Class, beragam kegiatan virtual lainnya juga sudah dipersiapkan untuk memberi kemudahan bagi calon mahasiswa mendapat informasi seputar UPH. Bagi siswa kelas 10 dan 11 yang melewatkan kesempatan Virtual Trial Class ini, dapat menghubungi via direct message ke Instagram @uphmedan untuk mendapatkan informasi pendaftaran mahasiswa baru. Beragam cuplikan kegiatan dan informasi menarik lainnya juga dapat disaksikan melalui Instagram @uphmedan.
Baca SelengkapnyaPodcastfest 2020, Ramaikan Program Business Incubation untuk Siswa dari UPH Kampus Surabaya!
Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Surabaya punya cara unik untuk tetap terkoneksi dengan siswa/i SMA, kali ini dengan mengadakan Podcastfest 2020 – kompetisi Podcast yang berlangsung pada 2-30 Juni 2020. Kompetisi ini diadakan dalam program Business Incubation bagi siswa sekolah menengah kelas 12, yang diinisiasi oleh program studi (prodi) Manajemen UPH Kampus Surabaya. Tren dunia digital yang kian maju dan digemari, membuat podcast jadi salah satu produk digital yang semakin menarik perhatian para generasi milenial. Mirip radio, podcast sendiri merupakan konten digital berbentuk audio yang memiliki host untuk membahas beragam topik menarik mulai dari isu terkini, kesehatan, hiburan, daily life, dan lainnya. Yang berbeda adalah, podcast tidak berbasis live-streaming seperti radio. Hal inilah yang dilakukan para peserta, yaitu berkompetisi dan belajar untuk terjun di industri kreatif, dengan belajar membuat konten dan channel podcast. Peserta ditantang untuk menjadi host dan mencari bintang tamunya sendiri dari beragam profesi untuk membahas konten-konten menarik; mulai dari profesi di bidang olahraga, pendidikan, influencer, dokter, fotografer, pemain film dan bintang tamu lainnya yang menarik untuk disimak, kemudian peserta melakukan live melalui IGTV di Instagram @podcastfest2020. Setiap konten yang dipilih tentu disesuaikan dengan profesi dari bintang tamu dan relevan dengan kondisi yang ada saat ini di Indonesia. “Dari konten yang mereka buat, harapannya juga mampu mengedukasi dan memotivasi publik bahwa benar pandemi ini terjadi dan memberi dampak besar dalam dunia perekonomian. Namun bukan berarti kita menyerah, tapi sebaliknya kita harus beradaptasi dan lebih maju dengan menyesuaikan diri di era ‘new normal’,” tambah Dimas Pratama Student Consultant UPH Kampus Surabaya. Selain itu dengan bertemakan “Social Living in the Middle of Pandemic”, program ini juga mengajak generasi muda tetap kreatif dan menyadari potensi karier menjanjikan di industri kreatif, khususnya bidang digital ini. Sehingga mampu memotivasi mereka yang ingin melanjutkan studi dan bersiap jadi calon profesional, bahwa ke depannya peluang di Indonesia masih terbuka lebar meskipun tengah berada di situasi pandemi. Tidak hanya kompetisi, para peserta juga dibekali secara teori dan praktik yang relevan dari sudut pandang manajemen dan bisnis terkait kompetisi ini, mendorong agar mereka jeli melihat peluang, dan mengasah kemampuan beradaptasi dengan situasi yang mungkin terjadi ketika mereka memutuskan terjun di industri berbasis digital. Podcastfest 2020 sukses menuai antusias tinggi para peserta program Business Incubation. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar dan datang dari beragam wilayah di Indonesia, antara lain SMAK Kolose Santo Yusup Malang, SMA Suluh Jakarta, SMA Negeri 2 Palangkaraya, Charis National Academy Malang, dan beberapa sekolah lainnya. Christifani Celine Christeg, siswi kelas 11 SMAK Kolose Santo Yusup, Malang yang berhasil menjadi juara pertama mengaku bahwa Ia sangat senang mengikuti kegiatan dari UPH Kampus Surabaya dan merasa bangga karena ia bisa tetap berprestasi walau di tengah pandemi. “Aku senang sekali UPH Kampus Surabaya mengadakan kompetisi semenarik ini, dan pastinya bangga pertama kalinya aku ikut kompetisi podcast, dan bisa menangin kompetisi ini. Banyak manfaat yang aku dapet seperti nambah pengalaman, prestasi, dan belajar produktif dengan membuat podcast. Aku juga tertarik untuk masuk ke UPH dan ambil prodi Ilmu Komunikasi karena aku yakin talenta ku bisa semakin berkembang dengan masuk prodi tersebut,” ungkap Christifani. UPH Kampus Surabaya turut bangga dengan kreativitas para siswa peserta kompetisi ini. Tetap produktif dan kreatif ya di tengah situasi pandemi ini. Selamat untuk para pemenang!
Baca SelengkapnyaUPH Kampus Surabaya Siap Terapkan M-Flex Learning Menghadapi Ngampus di Era New Normal
Dalam konteks pendidikan, efek dari kebijakan “new normal” sudah mulai diterapkan ke dalam rencana kegiatan belajar mengajar. Kesiapan ini juga sudah diantisipasi seluruh kampus UPH termasuk kampus Surabaya. Metode pembelajaran online dengan menggunakan Multi-Fleksibel (M-Flex) yang terdiri dari metode pembelajaran aktif sinkron dan asinkron akan diterapkan untuk semester ganjil tahun akademik 2020/2021. Penggunaan M-Flex akan memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas serta untuk menjaga keamanan serta kesehatan dari komunitas UPH. Dalam prakteknya, UPH Surabaya telah mengantisipasi perubahan ke pembelajaran online sebelum pandemi Covid-19 diumumkan masuk di Indonesia. Sejak awal tahun 2020 UPH sudah menerapkan metode pembelajaran online yang disebut Hybrid Learning, yaitu sistem penggabungan antara kuliah tatap muka dengan online. Metode ini awalnya diterapkan pada sebagian mata kuliah dan biasanya dilakukan terutama dalam pelaksanaan kuliah yang menghadirkan dosen tamu dari luar negeri. Secara bertahap UPH Kampus Surabaya akan terus meningkatkan kualitas sistem perkuliahan online ini baik dari sisi tenaga pengajar atau dosen maupun mahasiswanya agar tetap menghasilkan kualitas yang sama dengan perkuliahan onsite di kampus. Untuk kelancaran proses pembelajaran online, khususnya untuk para mahasiswa baru, akan dilakukan pelatihan cara mengakses Moodle yaitu Learning Management System (LMS) berbasis open-source, sehingga dapat dimaksimalkan penggunaannya. Pelatihan mencakup cara untuk absen, mengerjakan tugas, mengerjakan ujian, melakukan diskusi di forum, hingga quiz. Tidak hanya itu UPH juga telah membuat buku panduan petunjuk penggunaan Moodle disertai video tutorial yang sangat membantu pengguna. Selain sudah siap dengan sistem pendidikan online, tentunya UPH Kampus Surabaya juga tidak lupa menjaga kebersihan dan keamanan kampus. Beragam protokol Kesehatan sudah siap diterapkan jika ke depannya ada kegiatan yang mengharuskan pertemuan tatap muka. Misalnya cek suhu, penyediaan sarana untuk cuci tangan di pintu-pintu masuk, physical distancing di dalam lift dan peralihan ke tangga, serta kapasitas kelas yang dibatasi hanya 40%. Jadi tidak perlu diragukan lagi. UPH Kampus Surabaya sudah siap menghadapi aktivitas perkuliahan di era new normal ini. Bagaimana dengan kamu? Pastikan kamu juga sudah siap dan tidak perlu takut lagi ngampus di tengah pandemi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, kalian bisa menghubingi tim student consultant UPH Kampus Surabaya di 081334549848 atau di www.surabaya.uph.edu.
Baca SelengkapnyaMonica Sussania, Mahasiswi UPH Surabaya yang Sukses Miliki Bisnis Mainan Anak
Menggeluti bisnis sejak muda bukanlah hal yang mustahil lagi. Apalagi, ekosistem pereknomian Indonesia sudah menyokong perkembangan usaha kecil maupun menengah (UMKM). Kota Surabaya terbukti menghasilkan banyak entrepreneur yang sukses di usia muda. Salah satunya adalah mahasiswi program studi (Prodi) Management Business Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Surabaya, Monica Sussania. Monica mempunyai bisnis mainan anak yaitu slime, sejak 2016. Slime adalah mainan bertekstur seperti gel yang elastis, dapat dibentuk menjadi apapun, dan menjadi tren yang digemari anak-anak. Dalam mengembangkan bisnis slime miliknya yang bermerek “Slime Diary”, Monica sangat memperhatikan standar dan bahan yang digunakan saat proses produksi. Ini merupakan kunci menghasilkan produk berkualitas dan konsisten. Selain itu Monica juga mengaku dalam proses menjalankan bisnisnya, ia selalu menerapkan pemahaman ilmu manajemen yang ia sudah peroleh sebagai mahasiswa UPH. Menurutnya teori yang ia dapat di kelas langsung dapat dipraktikan di lapangan dan tentunya ini menjadi pondasi dalam memulai bisnisnya. khususnya melalui mata kuliah Entrepreneurship yang memberikan dasar-dasar dalam merancang ide bisnis baru maupun mematangkan strategi dalam pengembangan bisnis yang sudah berjalan. “Di mata kuliah ini kita diajarkan basic start up business sampai dengan running the business. Dari pembelajaran yang saya terima, kita dituntut untuk kreatif dan terus berinovasi. Seluruh ilmu yang saya pelajari dapat saya implementasikan pada gerai offline yang saya kelola,” kata Monica. Hingga kini, ia berhasil membuka tujuh gerai di kota-kota di Indonesia seperti Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, Banjarbaru, Kediri, dan Sidoarjo. Bisnisnya pun eksis secara digital di Instagram dan online marketplace ternama. UPH Kampus Surabaya turut mendukung bisnis dan kreasi mahasiswanya. Diantaranya dengan memberi kesempatan untuk karya dan bisnis mahasiswa tampil di event-event seperti bazaar atau campus visit. Hal ini dirasakan oleh Monica ketika di awal mengembangkan bisnisnya. “UPH Sangat mendukung. Saya sering diajak untuk jadi pembicara dan sharing ke siswa-siswa SMA tentang brand saya dan pengalaman dalam membangun brand ini. Saya sendiri juga sering konsultasi dengan dosen-dosen di UPH, misalnya tentang pajak, pencatatan keuangan, dan diskusi untuk mencari solusi atas struggle yang saya alami,” jelas Monica. UPH semakin membuktikan bahwa pendidikan holistis yang ditekankan akan sangat berpengaruh dalam menjadikan mahasiswanya terampil tidak hanya dari sisi akademis namun juga soft skills. UPH mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi para profesional dan turut berkontribusi dalam roda perekonomian Indonesia. Tetap semangat dalam menjalankan bisnis dan teruslah berinovasi!
Baca SelengkapnyaAyo, Belajar Bisnis Sejak Dini Bersama Business Incubation dari UPH Surabaya!
Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Surabaya mengadakan Business Incubation Online Learning dalam rangka membantu para pelajar untuk memulai bisnis dan memasarkannya di dunia digital. Program yang diinisiasi oleh Fakultas Business School UPH Kampus Surabaya ini dilaksanakan melalui platform video conference satu kali setiap hari Rabu per minggunya. Business Incubation Online Learning UPH Kampus Surabaya mengangkat tema yaitu “Belajar Menciptakan Bisnis Sejak Dini”, sebagai wujud UPH memupuk sense of business sejak duduk di bangku sekolah menengah. Para pelajar diharapkan memahami bagaimana mulai mengelola bisnis dan siap menghadapi persaingan ekonomi digital di era normal baru. Program ini terbuka bagi siswa-siswi SMA mulai dari kelas 10 hingga kelas 12. Para peserta Business Incubation Online Learning akan dibimbing oleh para dosen diantaranya, Ronald Suryaputra, Amelia, Andreas Jodhinata, dan Ken Sugijatno, serta alumni, dan mahasiswa yang sudah berpengalaman dalam berbisnis. Materi-materi yang diajarkan mencakup perancangan dan analisis business plan, creative presentation, bagaimana memulai bisnis dan melakukan pemasaran secara digital melalui media sosial dan e-commerce. Pada akhir masa program, para siswa diharapkan sudah mampu memulai bisnisnya sendiri dan mempresentasikannya kepada para pembimbing. Yoshua Prawira, selaku Student Consultant UPH mengungkapkan meskipun dilakukan secara online, kegiatan tetap dikemas dengan kreatif dan mendorong mahasiswa secara aktif mengaplikasikan ilmunya dalam praktik bisnis nyata. “Para siswa di kelas Business Incubation ini tidak hanya diajarkan teori saja, namun juga kegiatan praktikum yang menyenangkan, contohnya membuat bisnisnya sendiri. Ada pula games-games menarik dan berhadiah di setiap pertemuannya,“Ujar Yoshua. Tidak hanya itu, peserta juga dilatih untuk menggarap acara-acara berbasis online. Seperti yang sedang dikerjakan mereka saat ini yaitu Podcastfest, sebuah rangkaian diskusi live streaming yang melibatkan pembicara-pembicara handal di bidangnya. Gelombang pertama Business Incubation Online Learning berlangsung dari Mei hingga Juli 2020. Walaupun gelombang pertama belum berakhir, antusiasme yang tinggi dari para siswa membuat kuota peserta gelombang kedua telah terisi penuh. Proses pembelajaran untuk gelombang dua akan segera dimulai pada pertengahan Juli hingga Agustus. Bagi yang melewatkan kesempatan ini, kamu dapat lihat di akun Instagram @uph_surabaya untuk mengetahui info lebih lanjut mengenai program Business Incubation Online Learning dan pendaftaran gelombang berikutnya.
Baca SelengkapnyaBermimpi Jadi CEO Startup? Asah Keterampilanmu di Teknik Industri UPH!
Kamu punya mimpi jadi seorang CEO atau Founder dari sebuah startup? Sebenarnya, apa sih startup itu? Keterampilan khusus apa ya yang harus dipunya untuk bisa membangun startup? Penjelasan berbagai pertanyaan tersebut dibagikan oleh para profesional startup yang sudah berhasil dan merupakan alumni program studi (prodi) Teknik Industri Universitas Pelita Harapan (TI UPH). Diantaranya Amos Gunawan - CEO and Co-Founder Klikdaily, Founding Partner of Eclat Story, alumni Teknik Industri 2007, Antonius Budianto - Vice President Gojek, alumni Teknik Industri 2007, serta Mellisa Handryani – Lead Data Analyst Klikdaily, alumni Teknik Industri 2010. Penjelasan ini disampaikan dalam webinar yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 7 Juli 2020 yang bertajuk “How Do Startups Make Money”, dan diikuti 113 siswa SMA dari berbagai daerah. Menurut Amos, startup adalah sebuah bentuk bisnis rintisan yang biasanya bergerak dibidang teknologi. Misalnya adalah startup e-commerce, startup fintech, atau startup game. Tidak hanya bergerak diranah website saja, namun dengan perkembangan teknologi sekarang, startup mulai merambah di aplikasi mobile yang tentu saja menjadi barang yang digunakan orang sehari-hari. Berkembangnya istilah startup sebenarnya bukan baru-baru saja, namun sudah sejak lama setelah domain dot com mulai dikenal masyarakat dan semakin menjamur sejak akhir tahun 90-an. Namun karena bersamaan datang dengan teknologi internet dan website kala itu, keduanya makin dikenal sebagai sebuah perpaduan. Membangun sebuah startup tentunya tidak mudah, banyak yang harus dipikirkan dan direncanakan matang-matang, dari eksekusi ide bisnis, cari sumber dana atau investor, negosiasi, menemukan sumber daya manusia yang bisa membantu, promosi, dan lainnya. Apa saja yang diperlukan untuk memulai sebuah startup? Antonius, profesional startup Gojek menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya strategi perencanaan keuangan, teknologi, marketing, networking, hiring skills, dan masih banyak lagi. Nah, bagaimana caranya untuk mendapatkan skills itu semua? Menurut Antonius, salah satunya melalui pendidikan yang mendukung. Dia menyebutkan prodi Teknik Industri di UPH adalah salah satu bidang ilmu yang tepat. Ini sudah dibuktikan para alumni Teknik Industri UPH yang sudah terjun langsung di bisnis startup. . “Bekal kuliah di TI UPH sangat penting untuk memulai startup. Di TI nggak cuma belajar teoritikial, justru hal-hal yang praktikal juga dipelajari. Ada juga mata kuliah entrepreneurship, ini bakal bantu banget buat yang mau bikin bisnis, kita jadi lebih paham apa saja yang harus diperlukan dari perencanaan sampai eksekusi. Ada program magang juga, supaya kita bisa kenal dunia kerja dan lebih siap terjun,” Jelas Amos, Klikdaily.com. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Mellisa, yang saat ini berprofesi sebagai Lead Data Analyst, menurutnya kuliah di TI UPH memberikan pengetahuan yang luas dan sangat terpakai dalam pekerjaanya. “Belajar di TI UPH itu memberikan aku gambaran besar, ketika aku sedang analisis data dan harus memberikan ide atau sugesti di bidang yang lain itu aku ada basic knowledge nya. Kalau belajar di Teknik Industri kalian akan punya the whole knowledge,” Kata Mellisa kepada peserta webinar yang umumnya para siswa SMA. Penjelasan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang apa saja yang dipelajari di prodi Teknik Industri UPH dan bagaimana bidang keilmuan Teknik Industri mendukung profesi startup. Sudah terbukti prodi TI UPH mampu menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara efektif dan efisien serta menjadi profesional yang siap beradaptasi dalam perubahan industi yang dinamis. Jadi buat para siswa SMA, ayo wujudkan cita-citam menjadi profesional di bidang startup dengan bergabung bersama program studi Teknik Industri di UPH! Untuk informasi lebih lanjut klik di www.uph.edu atau menghubungi Student Consultant UPH 08111632838.
Baca SelengkapnyaHukum dan Virus Corona Berkaitan? Fakultas Hukum UPH Beri Penjelasannya
Kondisi pandemi dan peralihan ke era new normal telah melahirkan kebingungan akibat beragamnya peraturan dan kebijakan. Tapi tidak dapat disangkal, merebaknya Covid-19 harus menjadi perhatian serius seluruh masyarakat. Pemerintah dan masyarakat harus aktif secara bersama-sama mencegah dan menanggulangi penyebaran virus tersebut. Dan sadar atau tidak, beragam peraturan yang ada sudah dibuat berlandaskan hukum yang berlaku di Indonesia. Peraturan dibuat guna mengatur ketertiban masyarakat selama Covid-19 dengan segala batasan yang diperlukan. Misalnya aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), #DiRumahAja, tindakan protokol kesehatan, atau pembatasan turis yang masuk ke Indonesia, seluruh peraturan ini dikeluarkan dengan mengacu pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28(h)(1) yang berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.” Penjelasan ini disampaikan dalam webinar Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH UPH) pada 9 Juli 2020 yang bertajuk “Ngobrol Hukum Yuk! Ada Apa Dengan Corona?”. Webinar ini menghadirkan para dosen hukum sebagai narasumber yaitu Grace Darmawan, S. H., M. H, dan Jessica Marpaung, S. H., LLM., serta Jerry Shalmont, S. H., M. H, sebagai moderator. Dalam webinar ini, Grace mulai dengan membahas konsep dasar manusia sebagai makhluk sosial, alasan kenapa hukum diperlukan, untuk siapa dan siapa yang membuat. Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai sistem hukum Indonesia, dimana Jessica Marpaung menyampaikan kebanyakan dari kita selama ini berpikir bahwa peraturan tersebut terlalu ribet, pada akhirnya mau memahami bahwa keberadaan hukum di suatu negara sangatlah penting. Menurutnya, dunia hukum itu sangat luas dan selalu ada di sekeliling kita guna mengatur hak dan kewajiban setiap orang contoh mudahnya mengenai pemeliharaan lingkungan, penegakan Hak Asasi Manusia dalam rangka pencapaian harmoni dalam kehidupan bermasyarakat, semua karena adanya hukum dan batasan-batasan yang mengatur dijalankannya hak dan kewajiban. Melalui webinar ‘Ngobrol Hukum Yuk’ ini peserta yang umumnya para siswa SMA diberikan pemahaman bidang hukum, termasuk apa saja yang menjadi area yang diatur oleh hukum dan ada di sekeliling kita. Seperti halnya Pasal 28 tadi, ternyata dari pasal itu menjadi alasan mengapa pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti PSBB dan lainnya. Tentunya peraturan yang dibuat pemerintah bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapat lingkungan hidup yang sehat dan terlindungi dari ancaman virus Corona. Tentunya untuk memahami seluk beluk seputar hukum dibutuhkan pendidikan hukum. Selain itu, banyak bidang yang dapat dimasuki para sarjana hukum untuk berkontribusi di masa pandemi, seperti menjadi pembuat kebijakan (anggota legislatif), pegawai negeri sipil, bagian legal yang membantu di rumah sakit atau perusahaan. Banyak kontribusi yang bisa dilakukan oleh sarjana hukum terutama terkait dengan kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi hak dan kewajiban setiap orang. Tidak hanya itu, masih banyak profesi lainnya di bidang hukum antara lain hakim, jaksa, pengacara, notaris, peneliti hukum, bahkan semua profesipun perlu disertai dengan pengetahuan akan hukum, misalnya pelaku bisnis harus sadar hukum sehingga usahanya dapat berjalan lancar dan taat hukum. Bagi kamu yang ingin berkontribusi dan berminat untuk terjun dalam profesi di bidang hukum, FH UPH bisa menjadi pilihan utama kamu. Dengan akreditasi A, FH UPH terbukti telah memberikan kualitas akademik yang unggul, networking yang luas dengan berbagai law firm serta institusi lainnya baik di dalam maupun luar negeri. FH UPH memiliki 3 konsentrasi untuk memfasilitasi minat kamu yaitu, Hukum Bisnis, Hukum Internasional dan Kemahiran Praktik Hukum. Selain akademis, kamu juga akan diperlengkapi melalui beragam kegiatan kemahasiswaan yang melatih soft skills dan meraih prestasi baik tingkat nasional maupun internasional yang membanggakan. Jadi tunggu apalagi, ayo bergabung di FH UPH! Untuk informasi lainnya kamu bisa langsung akses website uph.edu atau melalui Student Consultant UPH di 08111632838.
Baca SelengkapnyaJadi Content Creator di Podcast? UPH Bagikan Langkah-langkahnya Biar Kamu Nggak Salah Arah
Profesi content creator kini semakin naik daun terlebih di era yang serba digital dan tren media sosial yang terus digandrungi generasi milenial. Dengan segala kemudahan teknologi dan beragam jenis platform, generasi muda kini semakin termotivasi untuk mengkesplor dan berkreasi membuat konten. Karena itu sekarang content creator kreatif semakin mudah ditemukan baik di Youtube, Instagram, bahkan Podcast. Setelah Youtube dan Instagram, Podcast menjadi media digital berbasis audio yang kini semakin dilirik para content creator. Fokus pada konten audio, tidak menjadikan pembuatan konten podcast lebih mudah. Untuk itu Universitas Pelita Harapan (UPH) menghadirkan Duo Budjang yang pastinya tidak asing lagi di kalangan generasi milenial penyuka podcast untuk membagikan tips bertajuk “Think Outside The Box”, bagi yang tertarik membuat podcast channel, pada 2 Juli 2020. Duo Budjang terdiri dari Mario Pratama dan Narendra Pawaka. Narendra sendiri merupakan alumni Conservatory of Music UPH, 2007. Setelah melalui podcast, kini Duo Budjang semakin dikenal melalui Narasi TV – Channel TV milik Najwa Shihab. Jadi Ingin tahu tips-tipsnya? Ayo simak bahasan seru Duo Budjang. “Think Inside The Box” Before “Think Outside The Box” Pastikan kita mencari tahu apa yang sebenarnya menjadi passion kita. Dengan mengikuti passion, pasti karya kamu lebih maksimal dan menginspirasi banyak orang. Misalkan kamu orang yang suka bermain game, travelling, sport atau beauty, nah kamu bisa mulai bikin konten berangkat dari minat atau hobi kamu itu. “Bingung menentukan tema konten? Mulai aja dari yang kita suka. Jadi ketika kita membahas topik tersebut, pasti ide dan pembahasannya akan mengalir. Jangan mentingin followers suka apa, karena tidak selamanya itu bisa dipenuhi. Mulai dari dalam (think inside) dan jadi diri sendiri baru berpikir keluar secara kreatif (think outside),” jelas Mario. Konsisten, konsisten, dan konsisten Tantangan terberat bagi seorang content creator adalah konsistensi untuk berkarya. Untuk menjaganya, mulailah dengan mengatur postingan lebih teratur. Misalnya 1 video setiap minggu atau 4 kali posting foto di Instagram. Kiat ini juga dilakukan oleh Duo Budjang, mereka secara konsisten memperbarui episode podcast-nya setiap hari Rabu di Spotify. Duo Budjang juga mengungkapkan bahwa jumlah viewers bukan menjadi suatu standar dalam konsisten membuat konten. “Konsisten juga penting, guys! Mungkin banyak orang yang berpikiran gue udah konsisten bikin podcast seminggu sekali tapi yang denger sedikit. Ini bukan masalah dan jangan berhenti. Terpenting podcast kita memberi dampak positif bagi orang lain,” pesan Narendra. Perbanyak Referensi Konsisten tidak cukup. Perbanyak referensi. Konten adalah akumulasi apa yang kita nikmati. Dengan mendengar dan belajar dari beragam referensi karya orang lain, maka konten kita bisa semakin kaya dan up-to-date. Perbanyak melihat, membaca, dan mendengar, pesan Duo Budjang. Gimana? Sampai sini jadi semakin termotivasi untuk jadi content creator? Untuk para siswa sekolah menengah yang kini bersiap melanjutkan studi ke jenjang universitas, ilmu dan pengalaman selama kuliah pastinya akan semakin memaksimalkan kamu berkarya. Di UPH sendiri melalui kegiatan akademis dan non-akademisnya akan memperkaya pengalaman praktis. Apalagi dengan beragam organisasi kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti MC Community, Mentoring, UKM bahasa, dan lainnya; pastinya akan melatih soft skills yang bisa menambah percaya diri kamu berkreasi dengan konten di platform apapun. Bincang-bincang bersama Duo Budjang ini merupakan rangkaian dari kegiatan UPH Virtual Summer Program yang ditujukan untuk para siswa/i SMA. UPH berharap kegiatan interaktif ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi agar generasi muda terus prdoktif. Untuk informasi dan program promo, kamu bisa langsung menghubungi Student Consultants UPH di 0811-1632-838 atau melalui website uph.edu
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Platform Digital dalam Perindustrian di Era New Normal
Penggunaan e-commerce untuk belanja pada masyarakat Indonesia masih dibawah satu persen. Hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia terus mendorong perkembangan sektor digital agar perekonomian tetap berjalan. Hal ini menjadi semakin penting diupayakan khususnya terkait dampak pandemi yang cukup memukul sektor perekonomian tanah air. Bagaimana para lulusan univeristas berkontribusi dalam membantu mengatasi persoalan ini, menjadi latarbelakang acara webinar yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 29 Mei lalu bertajuk “Finding New Normal During COVID-19”. Webinar ini menghadirkan narasumber alumni Teknik Industri UPH 1999, Fanny Murhayati, selaku Marketing Director Kantar Indonesia, perusahaan terkemuka di bidang riset pasar dan konsultan. Sebagai profesional yang menguasai bidang business development and marketing strategy and planning, Fanny membagikan gambaran bagaimana bidang keilmuan yang diperoleh saat kuliah di Teknik Industri UPH menjadi modal dalam menjalani profesinya. Menurutnya, di era new normal untuk membangkitkan kegiatan perindustrian yang sempat melemah ini diperlukan langkah-langkah strategis. Diantaranya menerapkan standar operasional baru dalam upaya beradaptasi dengan kondisi saat ini, mulai beralih kepada pemanfaatan media sosial dan e-commerce sebagai platform untuk tetap terhubung dengan konsumennya, dan mengaktifkan promosi digital dalam berbagai format baik dalam bentuk iklan, meme, diskon khusus atau lomba berhadiah. “Perusahaan perlu menyadari bahwa mengajak konsumen untuk berpartisipasi dan berkreasi secara online adalah strategi pemasaran yang efektif di masa seperti ini, mengingat konsumen akan cenderung punya waktu luang lebih banyak,” jelas Fanny. Agar dapat memperoleh hasil analisis yang baik dan relevan dengan keadaan dibutuhkan kemampuan manajemen industri serta riset pasar yang baik. Fanny mengakui ilmu marketing juga saat kuliah di program studi (prodi) Teknik Industri UPH. Bahkan materi pembelajaran yang menyeluruh seputar pengelolaan sebuah industri dan juga bidang keilmuan lainnya yang terkait, diajarkan di prodi ini, sehingga para lulusan siap menjadi profesional di bidang perindustrian, yang mampu berinovasi dalam menghadapi situasi yang dinamis. “Multi-tasking is really important. Di perkuliahan mungkin kita sering diberikan banyak tugas. Di dunia pekerjaan juga sama, tugas juga pasti lebih dari satu. Pembelajaran manajemen industri dan dorongan untuk selalu melakukan inovasi produk selama kuliah Teknik Industri membekali saya di dunia profesional,” jelas Fanny. Di webinar yang sama, direktur administrasi FaST UPH, Laurence S.T, M.T., mengungkapkan bahwa ada pemahaman yang keliru di masyarakat mengenai lulusan Teknik industri hanya bisa bekerja di pabrik. Padahal, kesempatan bekerja di bidang-bidang lain juga tersedia. “Sebagian besar alumni Teknik Industri UPH justru banyak bekerja di service industry. Hal terpenting adalah alumni Teknik Industri dapat bekerja di perusahaan-erusahaan terkemuka dan di berbagai sektor industri,” kata Laurence. Teknik Industri UPH berkomitmen untuk menjadikan lulusannya mampu bekerja secara efektif dan efisien serta menjadi profesional yang siap beradaptasi dalam perubahan industri yang dinamis. Ayo pastikan langkah karirmu dari sekarangdengan bergabung bersama program studi Teknik Industri di UPH! Untuk informasi lebih lanjut klik di www.uph.edu atau menghubungi Student Consultant UPH 08111632838.
Baca SelengkapnyaPortal Belajar Aku Pintar undang Ilkom UPH Bahas Pendidikan Untuk Jadi Broadcaster Handal
Profesi broadcaster merupakan salah satu profesi idaman bahkan menjanjikan. Ada banyak jenis profesi di dunia broadcasting, seperti penyiar radio, presenter TV, wartawan, dan penyiar berita. Tak jarang dari profesi ini membuka peluang kepada aktivitas yang bisa menambah penghasilan atau membuka jalan ke karier yang lebih menjanjikan. Tentu menjadi seorang broadcaster profesional yang terpercaya tidaklah mudah dan membutuhkan proses. Selain itu diperlukan juga latar belakang pendidikan dari universitas yang berkualitas untuk menjamin bahwa individu tersebut memiliki kompetensi dan kualitas yang dibutuhkan oleh industri broadcasting. Untuk siswa sekolah menengah yang berminat di bidang ini, program studi (prodi) Ilmu komunikasi (IlKom) Universitas Pelita Harapan (UPH) bisa jadi pilihan kamu. Simak beberapa hal seputar pendidikan yang mendukung untuk jadi broadcaster handal di Ilkom UPH yang diulas Marsefio Luhukay, S. Sos., M. Si – Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilkom UPH dalam Webinar bertajuk “Yuk, Kepoin Profesi dan Jurusan Broadcasting”, yang diselenggarakan oleh aplikasi belajar ‘Aku Pintar’, pada 10 Juni 2020. Konsentrasi khusus Broadcast and Digital Journalism Prodi Ilmu Komunikasi UPH di tahun 2020 ini menawarkan kurikulum pembelajaran yang dapat membekali para mahasiswa dengan pengetahuan dan praktik nyata dalam penerapan bidang komunikasi. Saat ini Prodi IlKom UPH memiliki 3 konsentrasi utama yakni Broadcast and Digital Journalism, Corporate Communications dan Digital Integrated Marketing Communication. Nah, khusus bagi yang senang dan hobi di dunia broadcasting dan jurnalistik, bisa dong memilih konsentrasi Broadcast and Digital Journalism yang akan membekali mahasiswa baik secara teori maupun praktik untuk menjadi seorang penyiar televisi /host/anchor berita , presenter, jurnalis atau wartawan , produser acara / program di televisi dan radio atau bidang lainnya di industri media. Konsentrasi ini hadir untuk menjawab tantangan era revolusi industri4.0 yang mengubah dinamika ilmu komunikasi menjadi semakin mengemuka dan menjawab tantangan pasar global dan industri media massa dan sekaligus juga menjawab kebutuhan masyarakat akan berita dan informasi tepat, akurat, terpercaya dan yang bebas dari hoax. UPH Broadcasting Club Sarana Praktek ala profesional Selain didukung secara akademis, UPH juga memiliki UPH Broadcasting Club sebagai wadah bagi mahasiswa untuk praktik langsung ilmu yang sudah didapat di kelas sekaligus mengembangkan soft skills yang dibutuhkan di bidang ini. Dalam klub ini terdapat dua area yaitu UPH TV dan UPH Radio. Kedua bidang ini didukung dengan fasilitas yang lengkap dan dapat digunakan untuk melakukan praktik nyata, mulai dari praktik penyiar TV atau radio, video editing, maupun pengolahan konten lainnya, bahkan melatih keterampilan dalam manajemen media melalui media partnership dalam acara-acara kampus. Mahasiswa dilatih melakukan seluruh proses dan kegiatan sebagaimana di dunia profesional. Kerja sama dengan Industri Media Lab TV UPH merupakan hasil kerja sama antara UPH dengan industri media yaitu Berita Satu Media Holdings. Sehingga seluruh fasilitas peralatan di Lab TV UPH dipastikan memiliki kualitas yang mumpuni seperti yang ada di dunia profesional. Bahkan Berita Satu TV sendiri juga menggunakan Lab ini untuk melakukan siaran. Dengan adanya kerja sama nyata seperti ini mahasiswa IlKom UPH semakin mendapat pengalaman untuk melihat praktik langsung bagaimana running suatu program TV. Prestasi di bidang akademik maupun non-akademik UPH percaya bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi mempunyai banyak talenta. Karenanya, UPH selalu menyediakan wadah agar para mahasiswa dapat menyalurkan bakat dan minat lewat berbagai kompetisi. Baik itu kompetisi nasional maupun internasional. Prestasi yang berhasil diperoleh ini dalam ranah akademik maupun non akademik. Mahasiswa yang akan mengikuti kompetisi juga akan dibekali dengan bimbingan atau coaching oleh dosen-dosen pembimbing. Dengan mengikuti lomba-lomba, mahasiswa bisa menunjukkan seluruh kemampuannya sehingga punya banyak prestasi dan prestasinya diharapkan menjadi bekal untuk masa depan mereka dalam dunia kerja. Tentunya melalui beragam pengalaman mengikuti lomba yang menambah pengetahuan dan keterampilan yang unggul, sangat bermanfaat untuk mendukung karier di dunia broadcasting dan djurnalistik digital. Nah, ini adalah keunggulan-keunggulan prodi IlKom di UPH, yang selalu siap mendukung mahasiswa menjadi broadcaster profesional. Buat kamu yang suka dan ingin mendalami dunia penyiaran dan jurnalistik digital, tunggu apa lagi? Yuk, gabung bersama UPH!
Baca SelengkapnyaUPH Gandeng Partner Industri Profesional Bahas Pentingnya Desain untuk Efektivitas Brand
Bisnis di industri kreatif menjadi tren di kalangan anak muda. Salah satu aspek yang banyak menjadi perhatian dalam industri kreatif adalah yang berkaitan dengan ‘desain’. Seperti desain untuk branding, desain untuk usaha kecil, dan berbagai aspek pendukung bisnis. Tentunya menarik juga untuk tau lebih jauh seperti apa dunia desain dan profesinya, serta pendidikan yang cocok untuk terjun ke bidang desain. Nah, untuk siswa-siswi SMA yang sebentar lagi akan kuliah, Universitas Pelita Harapan (UPH) menghadirkan serial webinar “Featuring The Expert #dirumahajatetapseru”, bersama desainer muda yang sudah dikenal lewat karya-karyanya. Alexander Averil - Art Director Makna Creative, membagikan pengalamannya bersama Naldo Yanuar, S.Sn., M.T. – Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH, di webinar pada 17 Juni 2020 melalui Zoom. Apa itu desain? Menurut Alex, desain berbeda dengan art atau gambar. Ia menolak asumsi, ‘jago gambar berarti jago desain’. “Dalam hal ini ‘art’ adalah media berekspresi, tidak ada batasan benar salah. Sedangkan desain itu tentang problem solving, lebih functional,” jelas Alex. Pemahaman ini penting khususnya untuk seseorang yang akan terjun sebagai profesional desainer. Bagaimana jadi seorang profesional desainer? Dari pengalamannya di dunia profesional, Alex membagikan 3 prinsip penting; yaitu empati, berpikir kritis dan karakter. Empati, artinya mencoba berpikir apa yang target audiens butuhkan. Bukan sekadar membuat desain ‘yang beda’ tapi desain yang bisa memecahkan suatu masalah. Beripikir kritis, selalu lakukan riset (market + competition research). Hasil riset ini akan membawa seorang desainer untuk mendesain sesuai dengan unique insight dari target audiens. Kemudian dari penggabungan emphaty dan interrogation, menghasilkan sebuah desain yang relevan. Relevan artinya bagaimana desain kita mampu menunjukkan relevansi sebuah brand dengan kebutuhan yang ada. Ketiga, karakter yang benar, ini tidak hanya dibutuhkan untuk menjadi seorang desainer, tapi dibutuhkan dalam seluruh aspek, seperti tidak mudah menyerah dan berjuang mewujudkan mimpinya. Modal pendidikan apa yang mendukung jadi profesional desainer? Naldo menjelaskan pentingnya latar belakang pendidikan sebagai tahap awal sebelum jadi seorang profesional. Di DKV UPH mahasiswa diberikan pemahaman komprehensif dan mendalam baik secara teori maupun praktek, yang kemudian diterapkan dan dikembangkan dengan maksimal untuk keperluan industri. Diawali dengan pembekalan desain secara umum dan seni murni, kemudian kesempatan untuk memilih 1 dari 3 konsentrasi: Desain Grafis, Desain Animasi, dan Sinematografi. Naldo juga menekankan keunggulan dari DKV UPH selalu up to date dengan kemajuan teknologi dan tren yang ada, serta fokus menciptakan lulusan yang unggul dari sisi conceptual thinking. Melalui event virtual yang interaktif “Featuring The Expert (FTE)”, UPH ingin membagikan wawasan praktis yang bermanfaat sekaligus memberikan keyakinan bagi calon mahasiswa dalam memilih prodi yang cocok dengan minat mereka. Bagi para peserta juga yang ingin mencari tau lebih jauh seputar kuliah desain dan pengalaman dari mahasiswa DKV UPH dapat langsung mengunjungi website uph.edu, konsultasi dengan student consultant UPH di 08111632838 atau Live Chat di join.uph.edu.
Baca SelengkapnyaCareer Center UPH Bagikan Tips Persiapan Menghadapi ‘ Online Recruitment ‘
Kebijakan new normal akan segera diberlakukan seiring upaya pemulihan ekonomi. Tak dapat dipungkiri persiapan memasuki new normal dilakukan semua pihak, termasuk dalam perekrutan tenaga kerja di perusahaan yang berubah menjadi online. Pergerakan ini juga diikuti Career Center UPH untuk mempersiapkan calon fresh graduates dengan memberikan pemahaman dan keterampilan menghadapi perekrutan di masa new normal yang serba online. Berikut ini tips yang dibagikan Career Center UPH dalam webinar bertajuk “Online Recruitment Hack” yang diselenggarakan bersama PT Bank Central Asia, Tbk pada 11 Juni 2020. Tips ini disampaikan oleh Laura Andiny Sutrisna – Assistant Vice President Human Capital Management BCA kepada hampir 200 peserta webinar. Practice makes perfect! Untuk mengatasi grogi dan kekhawatiran, coba latihan memperkenalkan diri direkam video menggunakan handphone. Lihat dan evaluasi apa yang harus diperbaiki. Jangan ragu untuk meminta teman atau keluarga melihat video dan memberi masukan. Tentukan lokasi yang ideal dan perangkat pendukung yang memadai. Pada hari H interview pastikan sudah siap di lokasi yang ideal untuk interview dengan koneksi internet yang baik dan minim distraksi. Siapkan peralatan pendukung seperti earphone, sinyal, dan Laptop dengan kondisi terbaik. Pastikan hadir tepat waktu. Meskipun online, ketepatan waktu tetap jadi keharusan. Masuk ke platform meeting minimal 10-15 menit lebih awal. Sehingga jika ada kendala teknis, kandidat dapat memperbaiki terlebih dulu dan tentunya ini membuat diri lebih tenang. Penting juga memposisikan webcam sejajar dengan posisi interviewer, untuk memastikan pandangan mata kita terkontrol. Saat onine interview, kendalikan gesture sebagai komunikasi non-verbal kita. Eye contact, mata kita harus fokus, sesekali melihat ke webcam dan sesekali memperhatikan ekspresi dari interviewer di layar. Kemudian, ketika grogi pastikan kita tidak bergerak terlalu banyak, cukup gerakan tangan secukupnya. Posisikan diri tegak tapi tetap rileks, bahu terbuka lebar sebagai penanda kesiapan, kenakan pakaian rapih dan tampilan wajah yang fresh. Pastikan volume dan suara dapat didengar jelas, boleh dengan bertanya pada interviewer untuk memastikan. Strategi STAR (Situation, Task, Action, dan Result) untuk menjawab pertanyaan. Situation atau situasi, kandidat harus mendeskprisikan situasi yang ditanyakan interviewer dengan menjelaskan pengalaman yang ingin interviewer ketahui. Task, jelaskan peran atau tugas kita di situasi tersebut. Action, aksi yang kita ambil dalam mengatasi situasi itu, dan terakhir Result, hasil apa yang diperoleh dari aksi tersebut. Terakhir, Medical Check-up, tahapan ini terlihat sederhana. Namun harus disiapkan dengan baik karena tahapan ini bisa jadi celah kandidat ditolak. Jadi biasakan hidup sehat, minum air mineral, tidur, dan makan yang cukup. Medical check-up biasanya meliputi rontgen, blood and urine test, dan situasi saat ini memungkinkan perusahaan mengharuskan kandidat melakukan rapid test Covid-19. Selain mengadakan serial webinar, selama bulan Juni-Juli 2020 Career Center UPH juga bekerja sama dengan 95 pusat karir di perguruan tinggi seluruh Indonesia dalam ajang ‘National Virtual Career Expo’ untuk memfasilitasi para fresh graduate memasuki dunia kerja di masa pandemi. Upaya ini sebagai komitmen Career Center UPH mendukung mahasiswa dan alumni dalam proses pencarian karir dan penempatan kerja yang terbaik.
Baca SelengkapnyaHOSPITOUR UPH Tanamkan Konsep ‘Sustainable Tourism’ Lewat Ragam Kompetisiegiatan Online
HOSPITOUR merupakan acara besar tahunan mahasiswa Fakultas Pariwisata Universtias Pelita Harapan (UPH) yang bertujuan membangun hubungan dan kerjasama antar lembaga – lembaga pendidikan dan mahasiswa di bidang pariwisata. Acara ini digarap oleh mahasiswa sebagai wadah untuk menunjukkan kapabilitasnya dalam mengorganisasi sebuah program dari perencanaan sampai evaluasi. Meresponi era new normal, HOSPITOUR UPH tahun ini dilaksanakan secara online. Dari serangkaian acara yang digelar, seperti webinar nasional, exhibition, kompetisi, dan program lainnya, boleh dibilang kompetisi salah satu yang paling menarik. Karena program ini merupakan learning experience yang nyata, aplikatif, dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh peserta lomba. Kompetisi ini diadakan pada tanggal 15-17 Juni 2020, diikuti 111 peserta dari universitas dan SMA/SMK di Indonesia. Kompetisi HOSPITOUR UPH 2020 dengan tema “EARTH (Environment - Friendly and Responsible Tourism Through Hospitality), bertujuan untuk mengajak dan meningkatkan kesadaran seluruh mahasiswa dan siswa maupun publik, untuk berpartisipasi dalam inisiatif pariwisata berkelanjutan khususnya dalam hal melestarikan lingkungan dan budaya Indonesia. “Melalui kompetisi berskala nasional ini, kita bisa angkat potensi pariwisata lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti mengembangkan dunia kuliner yang menggunakan bahan lokal Indonesia, sebagai bagian dari pelestarian budaya dan menambah kreasi dalam sajian makanan dan minuman. Kompetisi di area perhotelan dan usaha wisata kami juga kaitkan dengan dengan situasi new normal saat ini. Contohnya di kompetisi speech and debate, topik yang kita angkat adalah bagaimana peluang industri pariwisata dalam memasuki era new normal,” jelas Cleo Jihan Pangesa – Ketua Panitia HOSPITOUR 2020. Program kompetisi dibagi dua kategori, tingkat universitas dan kategori umum atau sekolah. Jenis lomba untuk mahasiswa diantaranya scientific paper, towel art, tour package, front office, mixing drinks, pastry, table set-up, online coffee, food innovation, dan national guiding competition. Sedangkan untuk umum dan siswa/i SMA/SMK diadakan lomba food photography, food vlogging, modern dance, dan vocal group competition. Karena diadakan secara online, teknis pelaksanaan dan sistem penjurian kompetisi HOSPITOUR tahun ini pun berbeda. Peserta kompetisi hanya mengirimkan video, lalu juri akan menilai sesuai dengan kriteria dari tiap-tiap kompetisi. Tentunya ada beberapa indikator penilaian seperti rasa dan aroma, pada kompetisi culinary dan pastry, yang ditiadakan dan diganti dengan indikator penilaian hygiene and sanitizing dalam mengolah produk, kesesuaian teknik atau prosedur memasak, kreativitas tampilan penyajian, dan presentasi video yang menarik. Penilaian dibuat secara adil dan disesuaikan dengan keadaan new normal saat ini. Aspek penting yang ingin disosialisasikan melalui kompetisi HOSPITOUR secara online ini adalah adaptasi dengan penggunaan teknologi dalam industri pariwisata. Menurut Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., M.M – Ketua Program Studi (prodi) Manajemen Perhotelan UPH, di era new normal penggunaan teknologi tidak dapat dielakan lagi. “Di era new normal, Hospitality Industry harus memperhatikan aspek Hi-Tech (penggunaan teknologi canggih) dan Hi-Touch yakni keramah tamahan dan personal service yang tetap tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Hal ini menjadi poin krusial bagi kesuksesan Industri di era baru ini,” jelas Amelda. Melalui kompetisi HOSPITOUR ini Fakultas Pariwisata UPH berharap dapat berkontribusi bagi dunia pendidikan pariwisata, dengan pengetahuan dan wawasan yang senantiasa relevan dengan situasi yang ada, serta mendorong kreativitas, inovasi, dan sensitifitas dalam melihat peluang industri pariwisata yanga ada. Pendidikan pariwisata dengan pendekatan new normal bagi Hospitality Industry ini sudah siap diterapkan di Fakultas Pariwisata UPH di tahun akademik 2020/2021 ini. Hal ini menjadi bukti komitmen UPH dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan industri dan menghasilkan lulusan yang kompeten bagi kemajuan bidang pariwisata di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIlkom UPH dan Titan Tyra Bagikan Kiat Jadi Content Creator Handal
Generasi milenial pastinya sudah tidak asing dengan ragam profesi di dunia digital seperti content creator, influencer, youtuber, instragammer, dan lainnnya. Bahkan banyak dari anak muda mencoba untuk terjun ke bidang kekinian dan menjanjikan ini, baik karena hobi, ingin mencari popularitas maupun mencari profit besar. Namun sebelum terjun, penting untuk memahami apa dan bagaimana menjadi content creator yang berkualitas. Bidang ini juga menjadi perhatian program studi (prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (Ilkom UPH) untuk terus menyelaraskan bidang keilmuan dengan dunia praktis. Untuk itu UPH mengadakan webinar bertajuk “Building an Image as a Trusted Content Creator”, dengan menghadirkan influencer yang tidak asing bagi generasi milenial, Titan Tyra – Content creator, influencer, dan Owner ‘Secondate Beauty’ untuk berbagi pengalaman, pada 24 Juni 2020. Menarik untuk disimak pengalaman dari seorang content creator muda Titan Tyra, yang disampaikan dalam webinar ini. Konsisten membuat konten “Starting is not hard, the discipline in consistently creating content is, tidak ada mimpi yang terlalu kecil selama kamu konsisten” – Begitu kata Titan mengawali cerita prosesnya menjadi content creator. Jelas pekerjaan ini dimulai dengan aktivitas membuat konten secara teratur. Kepada peserta yang mayoritas siswa sekolah menengah, ia mendorong mereka agar tidak takut bermimpi jadi content creator atau influencer berkualitas. Mulai dulu dan tetap konsisten dalam membuat konten, jadi kunci Titan hingga mampu memiliki 560K followers Instagram dan 878K subscriber di Youtube-nya. Utilize platform media sosial Sudah tentu media sosial mempunya banyak fitur yang efektif dan powerful untuk menggerakan sesuatu. Gunakan berbagai platform media sosial untuk menyampaikan konten sesuai dengan target yang mau dituju. Ini sudah dibuktikan Titan, untuk memberi pengaruh positif bagi anak muda sekaligus mampu mensukseskan bisnisnya dalam membangun brand make-up miliknya, ‘Secondate Beauty’. Buat konten yang benar dan bermanfaat Believe in the product, dengan cara mempelajari dan mengenal dengan mendalam hingga yakin kualitas produk yang mau direkomendasikan. Jadi bukah hanya tentang hasil tapi proses ketika membuat konten itu juga penting untuk membangun kepercayaan. “Follower kita jadi bisa lihat bagaimna struggle, kerja keras kita, dan bisa memotivasi orang lain juga. Kemudian soft selling vs hard selling, tentukan mana yang mau kamu pakai. Kalau aku merasa lebih efektif menggunakan soft selling dalam promo produk, membangun cerita lewat foto atau video dan caption,” papar Titan. Bangun personal branding positif untuk jadi trusted content creator Membangun personal branding positif sangat diperlukan untuk menjadi trusted content creator. Bagaimana orang lain melihat kita dan menangkap pesan kita. Jadi kalau sudah mulai fokus di bidang ini, penting untuk perlahan menemukan brand image diri, dan pastinya harus sejalan dengan personality kita. Titan sendiri membangun brand image dirinya sebagai trustworthy, honest, share positivity, dan good influence. Tentukan Prodi yang Mendukung Profesi ‘Content Creator’ Tentunya ada banyak program studi yang bisa mendukung untuk menjadi seorang content creator yang berkualitas. Salah satunya Ilmu Komunikasi (Ilkom). Carly Stiana – Dosen Ilkom UPH menjelaskan bahwa bekal pendidikan yang tepat adalah langkah awal jadi content creator yang berkualitas dan terpercaya. Di Prodi Ilkom UPH, kamu dijamin mendapat beragam mata kuliah yang mendukung, seperti public speaking, consumer behavior, brand image, dan lainnya yang mendorong kamu sukses jadi content creator. Dengan praktik dan beragam tugas yang relevan, kamu didorong untuk mengeksplorasi diri tanpa takut gagal selama kuliah. Ilkom UPH memiliki 3 peminatan yaitu Broadcast Journalism, Public Relations, dan Integrated Marketing Communications, serta didukung dengan fasilitas yang canggih dan berstandar profesional. Mahasiswa akan diasah menjadi lulusan yang memiliki kualitas lengkap untuk berkarier di bidang masing-masing, termasuk di industri kreatif ini. Kegiatan ini merupakan rangkaian webinar Featuring The Expert (FTE) yang ditujukan untuk menambah wawasan para siswa SMA yang akan memasuki dunia kampus. Lebih dari 200 siswa sekolah menengah dari berbagai daerah mengikuti webinar ini. Diharapkan para peserta mendapatkan pengetahuan dan wawasan untuk menentukan program studi yang mendukung profesi yang diminati. Tidak hanya itu khusus siswa kelas 11 yang hadir, secara otomatis mendapatkan form pendaftaran gratis yang bisa digunakan tahun 2021. Untuk promo lainnya, seluruh peserta sekolah menangah bisa menghubungi Student Consultants UPH melaluin WA di 0811-1632-838.
Baca SelengkapnyaBahas Dampak dan Tantangan Covid-19 Dari Perspektif Hukum Internasional Bersama UPH CITI
Fakultas Hukum UPH dan UPH CITI (Center for International Trade and Investment) menggelar webinar bertajuk ‘Covid-19 Impacts and Challenges: International Law Perspectives”, pada 4 Juni 2020. Dengan menghadirkan narasumber para pakar hukum, diantaranya Associate Professor Michael Ewing-Chow dari Universitas Nasional Singapura (NUS), Aidonna Jan Ayub, Deputy Director of Research Khazanah Research Institute Malaysia, Junianto James Losari dari UMBRA, Indonesia, dan para dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH-UPH) yaitu Jessica Los Banos, Michelle Limenta dan Jerry Shalmont. Webinar ini diikuti lebih dari 100 peserta yang aktif berpartisipasi dan terlibat dalam diskusi secara visual. Dalam diskusi tersebut dibahas dampak dan tantangan Covid-19 secara global, diantaranya dari sisi perdagangan internasional adalah munculnya pembatasan ekspor atas produk-produk kesehatan seperti masker, Alat Pelindung Diri (APD), disinfectant, dan sebagainya. Hal ini, menurut Michelle Limenta, Direktur UPH CITI, bisa menjadi kebijakan yang merugikan karena dapat menggangu global supply chain. Hal ini juga ditekankan oleh Aidonna Jan Ayup, yang berbicara mengenai perkembangan global di masa pandemi yang harus di monitor, diantaranya perdagangan alat-alat kesehatan dan makanan, perubahan di global supply chain, dan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok. Tantangan lainnya, lanjut Michelle, apabila vaksin ditemukan dimasa mendatang, bagaimana memastikan vaksin tersebut bisa tersedia dan affordable secara global. Bagaimana pemerintah juga memastikan bahwa investor tidak akan menuntut mereka ke investor-state arbitration dikarenakan, sebagai contoh, pemerintah mencabut hak paten yang dimiliki oleh investor untuk memproduksi dan menjual vaksin tersebut secara eksklusif. Hal ini sebagaimana disampaikan James pembicara dari UMBRA, bahwa langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi di sisi lain justru berdampak buruk bagi investor asing yang berpotensi menyebabkan peningkatan klaim arbitrase negara investor terhadap pemerintah berdasarkan perjanjian investasi internasional. Selanjutnya dalam penanganan dampak dan tantangan yang dihadapi pemerintah terkait pandemi ini, Jessica Los Banos, salah satu pembicara yang juga merupakan dosen UPH, menekankan penanganan secara cepat atas Covid-19 dengan mengambil contoh Vietnam, yang sudah mulai meregulasi pada akhir Januari 2020, dan Philippines, pada Maret 2020. Menurutnya, upaya yang dilakukan kedua negara ini dapat membuktikan efektifitas penanganan atas Covid-19, dimana Vietnam berhasil mengendalikan dan menekan tingkat penyebaran dari Covid, sedangkan Philippines tidak. Ini bisa menjadi pelajaran dimasa mendatang dalam hal penanganan masalah pandemi yang sangat mungkin dapat terjadi lagi. Dari pembahasan di webinar ini, Associate Professor Michael Ewing-Chow menekankan sangat diperlukan kerja sama global dan regional (contoh tingkat ASEAN) untuk menanggulangi dampak dari Covid-19. Beberapa masukan yang dapat direkomendasikan oleh beliau dan para pembicara diantaranya, bentuk-bentuk cooperation atau kerja sama seperti sharing information, memastikan pasokan makanan, memfasilitasi pergerakan produk medis dan profesional, serta memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 dapat diakses dan terjangkau secara global. UPH CITI sebagai pusat kajian Perdagangan dan Investasi dari Fakultas Hukum UPH, secara berkala mengadakan kuliah umum dan diskusi terbatas untuk memberikan pandangan dan masukan tentang perkembangan kebijakan global dan dampaknya terhadap bisnis untuk akademisi, praktisi serta pemangku kepentingan publik, swasta dan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaLulusan Doktor Hukum Termuda Dari UPH
Yuni Priskila Ginting resmi menyandang gelar Doktor Hukum setelah dinyatakan lulus dalam sidang terbuka promosi doktor di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH UPH) melalui ujian online pada 13 Juni 2020. Di usianya yang masih muda, yaitu 26 tahun, Yuni tercatat sebagai Doktor Hukum UPH termuda. Uniknya, studi ilmu hukum yang dijalani Yuni dari jenjang S1, S2 hingga S3, semuanya diselesaikan di Fakuktas Hukum UPH. “Ini menjadi kebanggaan bagi FH UPH yang memungkinkan seorang alumni bisa sekaligus mendapatkan 3 ijasah untuk tiga strata sarjana. Ini jarang terjadi. Biasanya, ijasah-ijasah itu diperoleh dari institusi perguruan tinggi yang berbeda-beda,” ungkap Dr. Henry Soelistyo Budi, S.H., LL.M., selaku Ko-Promotor dan juga Ketua Program Doktor Hukum UPH. Yuni menyelesaikan pendidikan hukumnya di setiap strata dengan tepat waktu, termasuk studi program doktornya yang ditempuh sambil tetap bekerja. Tercatat sebagai lulusan Program Doktor Hukum UPH ke-71, disertasinya mengenai ”Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagai Tindak Pidana Lanjutan Dari Perdagangan Narkotika”, mencerminkan kepedulian Yuni terhadap masalah extra ordinary crime itu di Indonesia. Diakui Dr. Henry bahwa disertasi Yuni sangat menarik dan aktual. “Terutama pembuktian hipotesisnya bahwa tindak pidana pencucian uang adalah tindak pidana lanjutan atau turunan dari tindak pidana pokoknya, yaitu tindak pidana perdagangan narkotika. Tindak pidana pokok itu bisa pula kejahatan korupsi. Keduanya merupakan extraordinary crime,”. Dalam penelitian ini, Yuni dapat memotret keterkaitan antara tindak pidana pokok dan tindak pidana pencucian uang dengan jelas. Sebagai ius constituendum, disarankan agar interlink ini dikaji dan diakomodasi dalam pengaturan RUU KUHPid dan RUU KUHAP, terutama dari aspek pembuktiannya. “Sebagai Ko-Promotor saya sebenarnya lebih berperan sebagai mitra diskusi, terutama dalam pembulatan konsep pikir dan penyusunan alur penulisan yang baku, terkait dengan tiga research question yang menuntun kandidat doktor melakukan kajian yuridis normatif, yuridis empiris, dan konseptual thoughts untuk merumuskan pemikiran yang baru dan konstruktif untuk penyempurnaan peraturan perundang-undangan. Jadi kunci keberhasilan Yuni sebenarnya terletak pada ketekunan dan kesungguhannya untuk selesai studi tepat waktu dan tetap berkualitas, kata Dr. Henry. Yuni juga mengakui UPH mampu memenuhi kebutuhan mahasiswanya untuk studi diberbagai jenjang kesarjanaannya. Itu sebabnya ia konsisten memilih FH UPH. Bahkan program pendidikan profesi advokat juga ditempuh di FH UPH yang bekerjasama dengan PERADI. UPH memiliki program pascasarjana yang dirancang sangat baik, dengan pemilihan waktu belajar, lokasi yang tepat dan strategis, ditambah pengajar yang kompeten. Bukan hanya itu, ia juga mengakui banyak mendapatkan koneksi luas, yang sangat dibutuhkan dalam pekerjaannya, yang saat ini sebagai legal advisor di dua perusahaan besar PT. Wahana Kreator Nusantara dan di PT Meprofarm. Ia juga aktif sebagai dosen tamu dan narasumber di bidang hukum pidana dan HAKI. Berkarier di bidang hukum merupakan bentuk kontribusi alumni program Doktor Hukum FH UPH dalam mengimplementasikan keahlian dan ilmunya. Bentuk kontribusi lainnya diantaranya, mensosialisasikan substansi disertasinya, aktif menulis dalam jurnal, serta berkolaborasi dengan stasiun TV nasional Beritasatu untuk program talk show mengangkat topik-topik disertasi para alumni. Selebihnya, program Doktor Hukum UPH saat ini sedang menyiapkan penyusunan ringkasan disertasi para alumni untuk disampaikan kepada DPR, Pemerintah dan stakeholders terkait lainnya. Upaya ini membuktikan bahwa UPH sebagai institusi pendidikan terus berperan sebagai agent of change di tengah masyarakat guna memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaUPH Featuring The Expert bersama Dira Sugandi, Bahas “‘How to Sing Like a Superstar”
BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) menyatakan bahwa musik memiliki potensi industri yang besar dan menjanjikan, dapat menjadi jaminan untuk kamu yang ingin terjun di industri kreatif ini. Misalnya, bermimpi jadi penyanyi ‘superstar’ yang berprestasi. Kenapa harus ragu? Contohnya Dira Sugandi, jebolan Conservatory of Music Universitas Pelita Harapan (CoM UPH) 2000 - penyanyi Jazz Indonesia yang tidak perlu diragukan kualitasnya baik nasional maupun internasional. Beberapa musisi internasional kenamaan pun sudah pernah berduet dengan wanita kelahiran kota Bandung ini, sebut saja Jason Mraz, David Foster, dan musisi lainnya. Memiliki kualitas dan track record yang unggul, tidak menjadikan Dira enggan membagikan pengalaman dan tips ‘How to Sing Like a Superstar’ kepada peserta seminar yang umumnya siswa/i SMA dari berbagai daerah, di acara UPH Featuring The Expert #dirumahajatetapseru, 10 Juni 2020 melalui ZOOM Meeting. Menjadi seorang superstar menurut Dira artinya menjadi seorang yang profesional. Pengalamannya berduet dengan musisi internasional, membuat Dira semakin menyadari bagaimana seharusnya menjadi seorang profesional. Beberapa kriteria yang harus dimiliki diantaranya bersikap rendah hati, memiliki sikap yang baik, selalu lakukan persiapan maksimal, dan yang juga penting memiliki bekal pengetahuan praktis maupun teori di bidang musik. Untuk yang satu ini, Dira menyebutkan pengalaman pendidikan formal yang ia dapat dari Conservatory of Music UPH, sebagai faktor penting dalam kariernya. Hal ini terbukti ketika dirinya berhasil lolos dan terpilih berduet dengan Andrea Bocelli. “Saya yakin saya bisa dipilih karena saya punya gelar sarjana formal yang saya dapat dari CoM UPH. Jadi selain praktik yang saya bagikan hari ini dan kalian bisa dapat teori terpercaya dan beragam kesempatan yang bisa diperoleh di CoM UPH,” ungkap Dira. Dira juga memberi tips dasar menjadi seorang penyanyi profesional. Pertama, passion, membuat seseorang nyaman dengan diri sendiri ketika di panggung, kuasai teknik dasar menyanyi, adalah dasar untuk melangkah menjadi penyanyi profesional. Kedua, penguasaan materi, tentunya bukan sekadar hafal lirik dan melodi, tapi paham pesan apa yang ingin kita sampaikan. Penguasaan materi membuat kita memiliki penguasaan panggung yang baik, menyanyi dari hati, dan bisa menjadi story-teller yang dapat merebut perhatian penonton. “Jangan lupa sempatkan diri untuk eye contact dengan penonton dan just have fun!” Melalui Webinar ini, Dira mengajak peserta untuk terus berlatih dan mempraktikan kemampuannya. “Bisa dimulai dengan melakukan imitating penyanyi favorit,” pesan Dira. Selain Dira, hadir juga Revi Pongoh, s.Sn., M.A., dosen Conservatory of Music UPH, menjelaskan program-program yang dapat membentuk para mahasiswa menjadi profesional di bidang musik. CoM UPH mengedepankan keseimbangan kurikulum antara pengembangan skills, pengetahuan dan teori yang dibutuhkan, serta meiliki 7 konsentrasi yang dapat menjawab minat calon mahasiswa yang akan bergabung. Diantaranya, Classical Performance, Music Composition & Film Scoring, Music Education, Jazz & Pop Performance, Music Therapy, Performing Arts Production & Management, and Sound Design & Music Production. Tidak hanya dari sisi kurikulum, CoM UPH juga memperlengkapi mahasiswa dengan beragam pengalaman dan tambahan wawasan dari para profesional nasional dan internasional, melalui guest lecturer maupun masterclass. Beragam prestasi juga turut menjadi bukti nyata kualitas CoM UPH, salah satunya medali Emas di BICF 2017 dan 2018. Selain Dira Sugandi, sederet musisi kenamaan lulusan CoM UPH lainnya juga membuktikan keunggulannya, seperti Cantika Abigail, Echa Soemantri, Christian Bong Founder of @indomusikgram, dan lainnya. Jadi buat kalian yang ingin terjun di industri musik yang menjanjikan, tetapkan pilihan dan wujudkan mimpi bersama UPH. CoM UPH, siap membekali kamu menjadi pemusik dan artis handal serta profesional dengan kualitas yang unggul, karakter yang baik, dan mampu menjawab kebutuhan industri musik di Indonesia maupun dunia Internasional. (mt)
Baca SelengkapnyaTentukan Karier Impian Bersama Career Center UPH dan Nutrifood
Career Center Universitas Pelita Harapan (UPH) mempersiapkan serangkaian program untuk mengarahkan mahasiswa terutama yang ada di semester akhir untuk fokus terhadap rencana karier, diantaranya melalui program webinar bertajuk ‘Mapping your Post Grad Life’. Webinar ini digelar bersama PT Nutrifood Indonesia, dengan menghadirkan Dian Mariani – Manajer Human Resources PT Nutrifood Indonesia sebagai narasumber menyampaikan kiat praktis mencapai karier yang diimpikan. “Logikanya banyak mahasiswa yang berhasil lulus kuliah membuat perusahaan tidak sulit mencari Sumber Daya Manusia (SDM). Namun faktanya hanya 10% dari seluruh kandidat di ‘pasar’ mampu memenuhi kualifikasi perusahaan. Artinya ada kesenjangan antara kualifikasi perusahaan dengan kualitas lulusan. Hal ini penting dipahami mahasiswa, sehingga bisa membekali diri dari sekarang. Aspek-aspek tersebut antara lain kecocokan nilai, minat, latar belakang pendidikan, dan tentunya skill,”ungkap Dian. Dian mengingatkan skill bukan lagi bicara pencapaian nilai, tapi bagaimana kombinasi antara latar belakang alasan memilih suatu karier dengan kemampuan, pengetahuan, sikap diri, dan value seseorang merupakan faktor kesuksesan berkarier. Lebih lanjut, Dian juga turut mengingatkan bahwa soft skills merupakan hal penting. Sehingga ketika menjalani kuliah, mahasiswa juga harus mengejar aspek pengembangan diri untuk membentuk karakter serta kemampuan dasar seorang profesional. Kemampuan itu misalnya beradaptasi, ketahanan diri, sikap yang baik, punya inisiatif diri, cepat tanggap, terus eksplor dan sikap mau belajar, self-driven, memiliki pengetahuan beragam, berpikir kritis, dan kreatif. “Tidak hanya itu perusahaan juga memperhatikan hal lainnya sebagai nilai tambah. Mulai dari IP yang tetap penting bagi perusahaan, lama studi, pengalaman berorganisasi, pengalaman berkomunitas, kemampuan berbahasa inggris, dan hal lainnya yang bisa jadi nilai tambah kamu. Untuk itu penting juga melakukan personal branding yang tepat di media sosial yang kita miliki,” tambah Dian. Personal branding yang tepat artinya adanya keselarasan antara apa yang ditampilkan di media sosial dengan kualitas nyata diri seseorang. Singkatnya akun media sosial sebagai ‘public image’ harus menampilkan informasi real tentang kita. Satu kiat terakhir yang Dian bagikan kepada mahasiswa yang masih bingung dalam menentukan karier impiannya, yaitu dengan membuat daftar. “Mengingat selain background pendidikan, karier juga ditentukan beragam aspek lainnya, maka coba buat daftar aktivitas yang kamu suka dan tetapkan skala seberapa besar kita menguasai hal tersebut. Mulai dari hal tersebut dan mungkin daftar tersebut bisa menjadi gambaran awal karier yang kamu mau,” pesan Dian. Melalui pembahasan webinar yang diikuti kurang lebih 300 peserta ini. UPH tidak hanya mempersiapkan mahasiswa secara akademis dan non-akademis. Namun melalui beragam kegiatan dari Career Center UPH mahasiswa diperlengkapi agar siap menghadapi tantangan saat terjun ke dunia profesional.
Baca SelengkapnyaTanamkan Pancasila Kepada Generasi Muda Lewat Webinar FISIP UPH
Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara setiap 1 Juni. Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa, falsafah bernegara, dan landasan hidup tidak kaku, melainkan sangat dinamis. Hal ini disampaikan Dr. Edwin M. B. Tambunan, S.I.P., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan (FISIP UPH), dalam kesempatan webinar (web seminar) bertajuk “Menjadi Indonesia: Pancasila di Mata Anak Muda”, yang diselenggarakan UPH bekerja sama dengan Rumah Kebangsaan, pada 8 Juni 2020. Berdasarkan kajian sederhana yang dilakukannya, menurut Edwin, kebanyakan generasi muda masih memandang Pancasila sebagai norma dan simbol belaka. Pandangan semacam ini berkembang karena kaum muda melihat implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa masih sangat kurang dilakukan. Padahal, menurut kaum muda, apabila Pancasila dipraktikkan secara konsisten Indonesia akan lebih kuat bersatu dan mengalami kemajuan ekonomi pesat. Kaum muda masih meyakini bahwa Pancasila bisa menjadi solusi untuk memperkuat integrasi bangsa dan membantu Indonesia meraih kejayaan ekonomi, asalkan diterapkan sebagaimana layaknya ideologi modern. “Sederhananya, Pancasila jangan hanya jadi jargon tetapi harus menjadi lakon,” tutur Edwin. Edwin juga menjelaskan, cara yang harus dilakukan agar Pancasila melekat dan menjadi identitas diri generasi muda, adalah dengan mengubah gaya pendekatan. Edwin yakin, generasi muda tidak akan meninggalkan Pancasila asalkan diajarkan dengan pendekatan yang relevan dan dekat dengan kebutuhan mereka. “Melestarikan Pancasila tidak perlu dengan cara mengeramatkannya, akan tetapi dengan terus melakukan reinterpretasi sesuai dengan kebutuhan suatu generasi,” jelas Edwin. Salah satu pendekatan yang efektif untuk menarik kaum muda dekat kepada Pancasila adalah dengan menjangkau mereka melalui media yang informatif dan mengikuti gaya mereka. Selain itu, mengkomunikasikan Pancasila kepada generasi muda melalui ruang seni dan budaya sesuai dengan genre yang mereka inginkan dan tren yang sedang menjadi pusat perhatian. Meskipun nilai-nilai kebangsaan yang ada di dalam Pancasila harus terus sama dari masa ke masa, tapi untuk generasi muda, diperlukan cara penerapan yang berbeda-beda sesuai dengan generasinya. Praktik penanaman nilai-nilai Pancasila yang mengakomodasi generasi saat ini telah diterapkan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPH. Beberapa hal praktis yang dilakukan diantaranya melalui mata kuliah Capstone dan kegiatan pengabdian masyarakat. Capstone adalah mata kuliah proyek di mana mahasiswa merencanakan sebuah kegiatan yang berdampak langsung kepada komunitas. Dalam proyek ini, mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat dan mempraktikkan langsung nilai-nilai, seperti: gotong royong, kemanusiaan, penghargaan HAM, solidaritas, kepedulian sosial, toleransi, keberagaman, dan inisiatif melakukan perubahan. Bagi kamu yang ingin melanjutkan kuliah di bidang Ilmu Sosial dan ilmu Politik, FISIP UPH bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan pilihan program studi Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, dan Program Jarak Jauh Ilmu komunikasi kamu akan mampu menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari untuk dapat menghadapi tantangan di dunia global, dengan tetap memegang dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita bisa merawat dan mewarisi Pancasila di masa depan agar Pancasila tetap menjadi bagian utama dari identitas bangsa yang tidak terkalahkan, walaupun dalam prosesnya perlu mengikuti cara dan gaya yang sesuai dengan masa kini.
Baca SelengkapnyaUPH Sparklabs Incubation dan PT Hebat, Beri Ide Strategi UMKM Memasuki ‘New Normal’
Kondisi ekonomi yang menurun sebagai dampak pandemi Covid-19, menjadi alasan sejumlah negaraperlahan-lahan mulai menerapkan “new normal” guna mendorong kembali roda perekonomian. Dimulai dengan pencabutan pembatasan sosial demi menyelamatkan pekerjaan masyarakat dan memulai kembali aktivitas perekonomian tanpa meninggalkan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat. Di Indonesia, pemerintah mulai mengkampanyekan “new normal” dan mengizinkan industri mulai bergerak. “New normal” ditandai dengan pola produksi dan konsumsi yang baru, yang melibatkan digitalisasi dan otomatisasi yang semakin dipercepat. Hal ini disampaikan oleh Ansari Kadir – Chief Marketing Officer (CMO) PT Hebat (perusahaan di bidang pemberian pendampingan dalam membantu pertumbuhan UMKM), Co-Founder Sang Pisang dan Ternakopi, dalam webinar bertajuk “Digitalisasi UMKM saat New Normal”pada 17 Juni 2020. Webinar ini adalah hasil kerja sama antara UPH Sparklabs Incubation bersama PT Hebat. Menurut Ansari, baik bisnis digital maupun konvensional seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) harus mempersiapkan diri memasuki era “new normal” caranya dengan melakukan inovasi perubahan agar bisnis tetap bertahan. “UMKM sejak awal harus bisa mengikuti perubahan dan mempersiapkan strategi-strategi. Tujuannya agar terbiasa berada di situasi survival mode, dan percaya pasti akan bisa melewati ini dengan inovasi-inovasi yang kita bisa lakukan, misal dari sisi produk, pricing, promotion, atau lokasi berjualan,” kata Ansari. Saat ini, dengan kecanggihan teknologi yang ada, UMKM dapat terintegrasi dengan sistem komunikasi yang cepat kepada pelanggan, sekipun tidak dapat bertatap muka langsung dengan pelanggan. UMKM dapat menggunakan Whatsapp, LINE, dan sebagainya. “UMKM juga perlu mengintegrasikan sistem pembayaran mereka dengan sistem pembayaran digital seperti transfer bank, e-wallet (Dana, Ovo, dsb), dan juga cash on delivery (COD). Dan lebih mudah lagi apabila bergabung dengan marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, BukaLapak, dan lainnya. Pada marketplace tersebut, para UMKM dapat melakukan pengintegrasian. Seperti mencatat stock barang secara otomatis setiap kali terjadi penjualan dan mencatat secara otomatis jumlah penjualan atas tiap produk yang ditawarkan,” jelas Ansari. Informasi ini dibagikan dalam webinar yang diselenggarakan UPH Sparklabs Incubation. Sebagai institusi pendidikan yang ingin memberikan edukasi terbaik bagi para mahasiswa serta ingin turut menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. UPH Sparklabs Incubation menjadi sarana untuk menampung ide-ide bisnis dari mahasiswa UPH program sains, teknologi dan bisnis serta para Alumni berbagai bidang. Melalui networking dan mentoring bersama para profesional, ide tersebut terus dikembangkan untuk bisa direalisasikan menjadi bisnis nyata yang mampu bersaing secara berkelanjutan. Para mentor berpengalaman dan memiliki kredibilitas sebagai pemimpin di berbagai bidang bisnis, yang tergabung dalam program Executive in Residence di Inkubator Bisnis UPH, berkomitmen memberikan mentorship untuk mewujudkan ide-ide bisnis para mahasiswa. Tidak hanya pembekalan dari para profesional, para mahaiswa juga mendapatkan coaching dari para dosen di masing-masing fakultas dan membuat jaringan yang memungkinkan untuk berkolaborasi baik secara internal maupun eksternal. Melalui UPH Sparklabs Incubation, diharapkan banyak ide-ide bisnis berbasis teknologi yang sudah dimiliki para mahasiswa dapat terus dikembangkan secara kreatif dan inovatif, sehingga mampu memberi dampak sosial yang besar. Program UPH Sparklabs Incubation juga menjadi bukti komitmen UPH dalam menghasilkan lulusan yang mampu memimpin dan menciptakan banyak lapangan kerja untuk mendukung kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaManfaatkan Teknologi, Manajemen Usaha Wisata UPH Hadirkan Tamasya Era ‘New Normal’
Bagi kamu yang tidak suka hanya berdiam diri di rumah dan memiliki hobi jalan-jalan, tentu merasa kondisi saat ini membuat kamu sangat bosan. Kamu tidak lagi dapat menikmati berpergian, menjelajahi berbagai tempat, dan mempelajari hal-hal baru di dunia luar. Namun, dengan kecanggihan teknologi saat ini, ternyata kamu tetap bisa berpergian tanpa harus meninggalkan rumah. Gimana ya caranya? Layanan virtual tour sudah tidak asing digunakan untuk menghadirkan simulasi berupa kumpulan video atau foto yang terasa nyata. Kecanggihan teknologi ini juga dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan pengalaman melihat keindahan beragam destinasi wisata di depan mata. Ini dihadirkan program studi (prodi) Manajemen Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Universitas Pelita Harapan (UPH), dalam webinar bertajuk “Wonderful Indonesia Virtual Tour” pada tanggal 28 Mei 2020. Lewat virtual tour ini peserta diajak ‘jalan-jalan’ ke Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kepulauan Flores. Virtual tour dengan kecanggihan gambar yang dapat berputar 360o ini dapat memberikan pengalaman senyata mungkin, seakan dalam perjalanan liburan, pemandangan yang memuaskan mata menampilkan keindahan alam Kepulauan Flores dengan menjelajahi beberapa destinasi yaitu Pulau Padar, Pink Beach, Lingko Spider Web Rice Fields, dan desa adat penduduk setempat yaitu Wae Rebo. Perjalanan wisata virtual ini juga terasa lengkap dengan dipandu oleh salah satu mahasiswa UPW UPH yaitu Jo Phillbert sebagai virtual tour guide. Tentunya menjadi tour guide dalam virtual tour menjadi tantangan tersendiri bagi Jo Phillbert karena harus mampu membawa suasana seperti benar-benar melakukan perjalanan. Jo mengaku bahwa modal pengetahuan tentang seluk beluk sebuah tempat wisata seperti sejarah, keadaan kota, budaya, adat dan kebiasaan penduduk setempat, transportasi dan lainnya adalah kuncinya. Selain itu skill komunikasi yang baik juga diperlukan agar dapat memandu perjalanan wisata dengan baik. Modal dan skills inilah yang menjadi fokus dari peminatan UPW UPH. Melalui pembekalan teori dan praktik yang sangat lengkap, UPH siap menghasilkan lulusan profesional di industri ini. Pengalaman menjalani kuliah di peminatan UPW UPH juga disampaikan Suryadi Oentara, alumni UPW UPH Angkatan 2006, yang aktif sebagai direktur di 3 bisnis di bidang travel industry diantaranya PT Saung Bulian Tour & Travel, IndoTravelStore Wholesaler, dan Sales Touch for Trip Korea – Korea Land Operator. Menurut Suryadi studi di UPW UPH hampir 70% pelajaran adalah praktek sehingga kemampuan menjadi seorang pemandu perjalanan pastinya sudah sangat terasah. “Teori dan praktek memandu wisata yang didapat saat kuliah sangat berguna. Kita didorong untuk terus berlatih meningkatkan skills, terutama kemampuan berkomunikasi. Bahkan mahasiswa/i di UPH dari semester 2 atau 3 sudah banyak mendapat tawaran part-time job dari perusahaan-perusahaan travel menjadi tour guide, misalnya ada study tour atau corporate gathering dan kami dibayar secara profesional,” Jelas Suryadi. Punya impian menjadi tour guide dan bisa keliling dunia atau ingin punya bisnis yang bergerak di bidang tour and travel? Ayo belajar dan bergabung bersama UPH! Manfaatkan program promosi potongan biaya studi atau program #UPHBebas untuk mendaftar. Informasi lebih lanjut kamu bisa menghubungi tim student consultant UPH di 08111632838 atau Live Chat di Join.uph.edu.
Baca SelengkapnyaUPH Siap Hadirkan Pendidikan Pariwisata yang Relevan dengan Era ‘New Normal’
Memasuki era ‘New Normal’ di tengah pandemi Covid-19, Universitas Pelita Harapan (UPH) sudah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan program pendidikan yang relevan. Kesiapan ini akan diimplementasikan dalam kurikulum baru yang dimulai Tahun Akademik (TA) 2020/2021. “Kurikulum baru ini akan menyediakan ilmu-ilmu yang relevan dengan kondisi saat ini sehingga mahasiswa bisa semakin cepat beradaptasi dan kompetitif. UPH juga akan menerapkan hybrid learning, artinya kalian akan belajar secara online tetapi tetap dapat merasakan esensi belajar atraktif dan hands-on melalui kegiatan praktikum di lingkungan kampus dengan memprioritaskan protokol kesehatan,” jelas Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., M. M., Ketua Program Studi (prodi) Manajemen Perhotelan UPH. Dalam mempersiapkan mahasiswa memasuki new normal, Fakultas Pariwisata UPH juga sudah mengarahkan berbagai program pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan kepada ilmu yang relevan dengan perkembangan saat ini. Beberapa ilmu yang relevan ini juga disampaikan kepada mahasiswa dalam acara tahunan terbesar Fakultas Pariwisata UPH Hospitour 2020, melalui webinar bertajuk “Pastry Cloud Kitchen” dan “Coffee Wokshop”, pada 28 Mei 2020. Cloud kitchen merupakan sebuah konsep usaha kuliner tanpa dine-in yang fokus melayani pesanan secara take away atau melalui layanan pesan antar dan memiliki sisi positif dari aspek biaya dan waktu operasional yang lebih efisien serta memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan. Perubahan ini akan berdampak juga dalam strategi bisnis dan pemasaran, karena itu penting diketahui oleh setiap orang yang berminat terjun di bidang ini, tak terkecuali para siswa sekolah menengah yang ingin melanjutkan studi di bidang Food & Beverage. Berbeda dengan sebelumnya, di TA 2020/2021 Manajemen Perhotelan akan memiliki 3 konsentrasi yang bisa dipilih sesuai fokus minat mahasiswa. Tiga konsentrasi ini yaitu Pastry, Culinary, dan Food & Beverage dan diproyeksikan akan menjadi tren selama dan setelah pandemi. “Indonesia punya jajanan atau kudapan yang luar biasa. Kita ingin mahasiswa bisa mengembangkan kue tradisional. Membangun bisnis online pastry serta membuat cooking class juga menjadi hal menarik ke depannya,” jelas Amelda, mengenai konsentrasi Pastry. Tidak hanya itu, untuk memenuhi tren generasi milenial Indonesia yang suka minum kopi, Prodi Manajamen Perhotelan UPH menghadirkan mata kuliah khusus mengenai Coffee Service atau barista untuk konsentrasi Food & Beverage. Untuk memastikan kualitas pendidikan yang diberikan, Manajemen Perhotelan UPH juga menggandeng Maxx Coffee sebagai mitra industri. Yayat Nurdiansyah - Training Manager Maxx Coffee menjelaskan nantinya kelas barista akan diadakan selama satu semester dengan tujuh kali pertemuan. Mahasiswa diajarkan mulai dari mengenali jenis dan aroma kopi, bagaimana brewing, roasting hingga membuat resep kopi sendiri dari ahlinya. Dengan kurikulum baru, pilihan konsentrasi, serta mata kuliah yang relevan dengan tren saat ini, Manajemen Perhotelan siap menghasilkan lulusan yang kompeten di setiap bidangnya. Tidak hanya paham teori, tapi juga bekal praktis yang didukung dengan fasilitas lengkap dari UPH seperti hotel room lab, bar and restaurant lab, kitchen lab. Jadi usai lulus dari UPH, pastinya kamu sudah siap berkompetisi secara profesional yang mampu menaklukkan tantangan di era ‘New Normal’ Jangan ragu untuk cari tahu seputar prodi Manajemen Perhotelan “New Normal” melalui website uph.edu, atau kamu bisa langsung konsultasi dengan student consultant UPH di 08111632838 atau Live Chat di Join.uph.edu.
Baca SelengkapnyaSinematografi UPH Bekali Mahasiswa jadi Film Maker Handal
Film merupakan serangkaian video bergerak atau gambar hidup sehingga menciptakan hasil karya seni yang memiliki kelengkapan dari beberapa unsur seni lainnya untuk menyampaikan pesan tertentu kepada khalayak. Banyaknya jenis-jenis film seperti film cerita, dokumenter, video komersial, dan sebagainya perlu penanganan yang berbeda-beda. Seorang sinematografer diharuskan punya teknik dan keterampilan yang mumpuni agar karya yang dihasilkan bisa diapresiasi oleh orang lain. Namun, terlepas dari penanganan yang berbeda, dalam membuat sebuah film ada 3 tahapan wajib yang harus dilewati. Tahapan-tahapan tersebut ialah pre-production, production, dan post-production. Ketiga tahapan ini sangat penting untuk diperhatikan bagi seorang sinematografer. Tentu tahapan ini tidak mudah dilewati karena harus mempunyai konsep yang benar-benar matang. Hal ini disampaikan oleh Bona Soetirto, praktisi dari Bona Soetirto Photography sekaligus dosen Sinematografi Universitas Pelita Harapan (UPH). “Tahapan bikin film itu banyak sekali, dimulai dari pre-production kita harus punya perencanaan dan konsep yang benar-benar matang, lalu persiapan dari riset, naskah, casting, storyboard itu semua masuk dalam proses ini. Pre-production paling penting karena sebagai basic awal kita buat film. Kemudian tahap production, dari konsep yang sudah matang tersebut lalu kita eksekusi, dan pantau kondisi di lapangan nyata nya seperti apa. Yang terakhir post-production, termasuk semua tahap edit video, beri efek coloring, dan sebagainya sampai film benar-benar jadi,” Jelas Bona. Tentu untuk mampu menjalani itu semua, selain modal pengetahuan akademis juga dibutuhkan skill yang baik. Modal inilah yang menjadi fokus dari peminatan Sinematografi UPH untuk mendukung mahasiswa dengan berbagai teori dan praktik berkaitan dengan industri film yang tentunya menjadi bekal penting di industri ini. Pengalaman menjalani kuliah di prodi Sinematografi juga disampaikan Clarissa Ruth Natan, alumni Sinematografi UPH Angkatan 2015, yang aktif sebagai asisten dosen. Ia juga seorang profesional photographer dan videographer yang karya-karyanya pernah diputarkan dua kali di Jakarta Fashion Week 2018, Promotional Photos & Lyric Video for Ify Alyssa’s single “Dua Insan”, Promotional Photos & Video Teaser for Nadin Amizah’s single “Sorai”, promotional videos for Style Theory Indonesia, dan masih banyak lagi. Menurut Clarissa studi di Sinematografi memperkaya karya-karyanya. ”Dalam kuliah sangat ditanamkan 2 hal penting yaitu konseptual dan teknik. Dua hal ini harus seimbang supaya bisa wujudkan technical nya,” ungkap Clarissa. Selain itu, saat berkuliah di Sinematografi UPH, mahasiswa akan diberikan pembelajaran yang menyeluruh dan bakal mencicipi semua posisi seperti menjadi sutradara, produser, art director, DoP (Director of Photography), dan lainnya. Peminatan sinematografi UPH jelas tidak hanya sekedar mengajarkan teknis melaikan lebih menekankan kepada attitude, seperti disiplin dan rasa peduli dengan hal-hal detail dalam pekerjaannya, ditambah dengan penekanan konsep yang kuat kepada mahasiswa. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada kualitas produksi. Karenanya para mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk dapat memproduksi film-film yang berkualitas.
Baca SelengkapnyaUPH Beri Pengenalan Prinsip Desain Interior Dalam Menghadapi “New Normal”
Kondisi ‘New Normal’ mendorong terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat. Sebagian besar pola aktivitas masyarakat modern dilakukan di dalam ruang. Hal ini membuat seluruh ruang dan pola aktivitas didalamnya perlu ditelaah ulang menyesuaikan dengan tuntutan ‘New Normal’. Dalam hal ini ilmu desain sangat penting, khususnya Desain Interior. Desain Interior adalah ilmu yang bertanggung jawab mempertemukan aktivitas masyarakat modern apapun dengan ruang yang mewadahinya. Desain Interior harus dapat menjamin bukan hanya kenyamanan atau keindahan ruang, namun juga keamanan beraktivitas semua penggunanya. “Kondisi ‘New Normal’ yang memunculkan perubahan ini menuntut pendekatan yang sesuai, tidak terkecuali dalam ilmu Desain Interior. Untuk senantiasa sanggup mengakomodir kebutuhan atau kebiasaan baru di masyarakat ini, 3 prinsip utama ini perlu diterapkan agar ruang dan bangunan apapun mampu beradaptasi dengan tuntutan hidup ‘New Normal’. Tiga prinsip ini yaitu human centered design, historicity culture tradition, dan interdiscipline sustainability technology,” jelas Elya Ekurniawan – Dosen Desain Interior UPH pada webinar bertajuk ‘Interior Design in New Normal’ yang diadakan UPH pada 27 Mei 2020 via ZOOM Meeting. Human Centered Design, merupakan prinsip yang menekankan bahwa desain interior bukan hanya soal menata, tapi harus bertolak dan berpusat pada segala aspek kehidupan manusia pengguna utamanya. Prinsip pertama ini didukung oleh prinsip kedua, yaitu Historicity-Culture-Tradition - dalam prinsip ini, desain interior apapun selalu mempelajari sejarah dan pola budaya manusia sebelumnya, hanya dengan demikian seorang desainer dapat membuat sebuah desain yang sepenuhnya sesuai dengan pola khas masyarakat tertentu. Mempelajari secara spesifik nilai-nilai dan kebiasaan yang ada mutlak dibutuhkan agar solusi ruang dan antisipasi aktivitas yang diberikan cocok dengan keunikan penggunanya. Ketiga, yaitu prinsip Interdiscipline-Sustainability-Technology. Desain Interior harus dipelajari secara interdisiplin, dengan menekankan sustainability atau keberlanjutan, dan sanggup mengadopsi teknologi yang tersedia. Maksudnya adalah ketika mendesain selalu dimulai dan dipusatkan pada memahami kebutuhan manusianya, maka Desain Interior bebas mengambil segala keunggulan ilmu-ilmu lain untuk dipadukan menjadi solusi ruang yang dirancangnya. “Jika kita sepenuhnya memahami apa yang dibutuhkan individu atau kelompok manusia tertentu, kita bisa menyelesaikan masalah virus misalnya dengan menghadirkan teknologi. Kita bisa memilih teknologi tertentu, mengatur aliran udara atau cahaya yang masuk ke ruangan sedemikian rupa agar menghasilkan kondisi paling aman buat kelompok manusia yang akan menggunakannya,” Jelas Elya. Prinsip-prinsip dasar yang disampaikan dalam webinar ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan wawasan tentang desain interior di era new normal, tetapi juga memberikan pengenalan tentang studi Desain Interior di UPH kepada para peserta yang umumnya siswa SMA dari berbagai daerah. Program studi Desain Interior UPH mempunyai tiga fokus utama yaitu Human Centered Design, Design Sustainability, dan Redemptive Impact. Tiga nilai ini menjadi dasar kuat membangun keahlian interior yang sanggup menghasilkan solusi di tengah kondisi yang baru ini. Mahasiswa akan dibekali dengan berbagai workshop, praktik lapangan, dan kesempatan mengikuti beragam kompetisi sehingga lebih terampil dalam menghadapi kebutuhan nyata di masyarakat. Contohnya Greta Elsa Nurtjahja - alumni Desain Interior UPH 2014 yang hadir di webinar ini dan berbagi pengalamannya ketika meraih Gold Winner Asian Young Designer Award, juga pengalamannya selama berkuliah. Ia mengungkapkan di UPH, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya menggambar saja tetapi harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang ia buat. Jadi, kemampuan berpikir komprehensif dan kebiasaan yang terlatih selama kuliah sangat membantu dirinya menjalani profesi sebagai desainer. Melalui paparan ini, diharapkan dapat membantu para siswa/i dalam memahami studi desain dan lebih mengenal prodi Desain Interior UPH. Info ini diperkuat dengan prestasi mahasiswa dan para lulusan yang sukses berkarier di bidang desain serta industri kreatif. Bagi siswa/i yang tertarik di bidang desain interior, UPH bisa menjadi pilihan yang tepat! Yuk bergabung di School of Design UPH dan jadi desainer profesional yang mampu menjawab kebutuhan dan tantangan di era industri terkini dan masa depan.
Baca SelengkapnyaPentingnya Keterampilan Mengolah Big Data, UPH Adakan Webinar “Big Data Skill Set”
Istilah “Data is The New Oil” mungkin seringkali kita dengar saat ini. Pentingnya data yang valid sangat dibutuhkan untuk menyusun perencanaan, membuat keputusan yang tepat, sampai mengesekusi program sebuah perusahaan sehingga menjadi tepat sasaran. Berkaitan dengan hal tersebut, Big Data saat juga mempunyai peran yang besar dalam sebuah perencanaan perusahaan. Dilansir dari it-jurnal.com, Big Data merupakan kumpulan himpunan data dalam jumlah yang sangat besar dan kompleks sehingga perlu tenaga professional yang mempunyai keterampilan khusus dalam menangani Big Data ini. Penjelasan tersebut disampaikan lewat webinar yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan (UPH) via aplikasi Zoom yang bertajuk “Big Data Skill Set” pada 28 Mei lalu. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara webinar “Liburan Bareng Yuk!” yang bertujuan untuk mengisi liburan para pelajar SMA dengan hal yang bermanfaat serta membantu mereka menentukan minat saat masuk kuliah. Webinar “Big Data Skill Set” mengulas secara garis besar bagaimana peran seorang Data Scientist dalam mengolah Big Data dan apa saja latar belakang pendidikan yang diperlukan. Tiga narasumber yang hadir adalah Sety Ven (UPH Alumni Matematika, Head of Data Style Theory), Abe Vallerian (UPH Alumni Matematika, Data Scientist Tokopedia), dan Kie Van Ivanky (Ketua Program Studi Matematika Terapan dan Aktuaria UPH). Dalam webinar ini, para narasumber mengungkapkan bahwa kemampuan mengolah data telah menjadi tren di dunia kerja karena dibutuhkan oleh banyak perusahaan. “Kalau kita lihat industri sekarang, apabila kita punya data, kita bisa memenangkan kompetisi. Itu benar,” ujar Sety Ven. Mengambil jurusan atau arah pendidikan yang tepat juga harus dilakukan guna membekali pelajar untuk menjadi seorang Data Scientist. “Semakin kesini saya rasa jurusan matematika lebih powerful untuk mendukung pekerjaan sebagai Data Scientist karena intuisi ketika belajar matematika akan membantu,” ungkap Abe. Ivanky selaku ketua prodi Matematika UPH juga menjelaskan hal yang serupa. “Beberapa mata kuliah di Matematika akan relevan ketika menjadi Data Scientist. Seperti kalkulus, statistika, dan probabilitas.” Program Studi Matematika Aktuaria dan Terapan UPH memiliki tiga konsentrasi yakni matematika aktuaria, matematika bisnis, dan matematika komputasi. Konsentrasi matematika komputasi akan mengarahkan mahasiswa untuk mendalami data science dengan fokus pada penerapan ilmu matematika untuk pemrograman dan analisis teknologi informasi. Mahasiswa tentunya akan dibekali dengan dasar-dasar bahasa pemrograman dan basis data. Selain itu, mahasiswa UPH juga diajarkan mata kuliah yang membantu mahasiswanya menjadi seorang data scientist seperti Introduction to Machine Learning, Data Mining and Predictive Analytics, dan Artifficial Inteligence. Tak hanya itu, UPH juga mengajarkan perangkat lunak yang biasanya digunakan di dunia kerja seperti Pyhton, serta basic-basic software seperti C++. Nah, ternyata menjadi seorang data scientist nggak mudah, ya. Perlu ada keterampilan khusus yang harus dipelajari terlebih dahulu. UPH selalu menyiapkan para lulusannya dengan pembelajaran yang menyeluruh agar siap menjadi tenaga kerja yang profesional. Jadi, yuk gabung dengan UPH!
Baca SelengkapnyaUPH Ajak Anak Muda Sadar Resiko Oversharing Privacy di Sosial Media
Siapa yang saat ini tidak punya akun Instagram? Facebook? Twitter? Atau TikTok? Hampir semua anak muda zaman sekarang mengakses sosial media tersebut. Dengan sosial media, banyak keuntungan yang didapatkan, namun pengguna juga perlu jeli terhadap kemungkinan dampak negatifnya. Terlebih kebebasan di dunia maya memiliki aturan hukum yang membuat penggunanya perlu memahami resiko menggunakan sosial media. Hal ini diulas dalam Webinar bertajuk “Privacy on Social Media”, pada 26 Mei 2020. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara “Liburan Bareng Yuk!” #DirumahAjaTetapSeru, yang digelar UPH bersama Fakultas Hukum (FH) untuk menambah wawasan para siswa/i SMA, khususnya mereka yang akan memilih prodi hukum di universitas. Pentingnya sadar terhadap resiko oversharing di sosial media menjadi topik dalam webinar yang diadakan FH UPH. Mengawali sesi, Jerry Shalmont – Dosen Fakultas Hukum UPH, memastikan siapa diantara peserta yang memiliki sosial media sudah benar-benar memperhatikan syarat dan ketentuan aplikasi sosial media sebelum setuju dan daftar? Menurut Jerry masih banyak pengguna sosial media yang tidak memerhatikan syarat dan ketentuan pendaftaran akun sosial media. Nyatanya, di halaman tersebut ada kalimat bahwa kita setuju jika data-data pribadi kita dijual atau disebar ke pihak ketiga. Resiko lainnya, adanya potensi penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tindakan yang merugikan pemilik data maupun orang lain. Selain itu, tindakan oversharing di sosial media juga dapat menjadi peluang terhadap rencana tindakan kriminal. Adanya kemungkinan-kemungkinan ini, menjadi salah satu alasan pentingnya pemahaman aspek hukum dalam bersosial media secara bijak. Melalui webinar ini, FH UPH tidak hanya memberikan pengetahuan dan wawasan tentang aspek hukum bersosial media, tetapi juga memberikan pengenalan tentang studi ilmu hukum kepada para peserta yang umumnya siswa SMA dari berbagai daerah. Bagi siswa/i SMA yang ingin belajar di bidang hukum, FH UPH bisa menjadi pilihan yang tepat karena beberapa alasan, diantaranya keunggulan akademik, networking yang luas dengan berbagai asosiasi hukum, law firm, serta institusi di dalam dan luar negeri. Prestasi mahasiswanya juga sudah terbukti dalam berbagai kompetisi di tingkat nasional dan internasional. Salah satunya prestasi yang diraih komunitas DARE (Debate and Research Community), juara 1 debat hukum nasional kompetisi PLC 2019, dan sederet prestasi lainnya yang membanggakan. Hal ini didukung dengan para lulusannya yang banyak diminati law firm maupun perusahaan terkemuka. Salah satunya yang hadir pada webinar ini, Glenn Wijaya yang saat ini bekerja sebagai Associate di salah satu top national law firms yaitu Christian Teo & Partners. Kuliah hukum di UPH memberikan ilmu yang mendalam baik melalui materi perkuliahan dan juga berbagai kegiatan serta kesempatan untuk melatih dirinya agar semakin terampil menangani permasalahan hukum melalui sarana-sarana yang ada baik dari kampus ataupun dari luar kampus. “Kuliah di UPH membuat passion saya tersalurkan dengan banyaknya pembelajaran yang relevan dan kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi di bidang hukum. Dengan mengikuti kompetisi tersebut saya terlatih untuk lebih terampil dalam menangani kasus-kasus yang terjadi di dunia kerja,” Ungkap Glenn. FH UPH terbukti sebagai program studi yang unggul di bidang akademik dan melengkapi mahasiswa dengan berbagai keterampilan dipadukan dengan integritas pribadi yang kuat untuk meraih keberhasilan dalam berbagai profesi hukum, baik di lingkup nasional maupun global. FH UPH menawarkan 3 bidang peminatan yaitu Hukum Bisnis, Hukum Internasional, dan Kemahiran Praktik Hukum. Semakin tertarik terjun ke dunia hukum? Fakutas Hukum UPH bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan pembelajaran yang menyeluruh dan persiapan menjadi praktisi hukum yang siap bersaing di era global.
Baca SelengkapnyaJadi Desainer Grafis Handal Bersama UPH
Modal saja tidak cukup untuk dapat menjadi desainer grafis yang hebat. Pendidikan di bidang desain yang berkualitas juga penting sebagai fondasi dalam menghasilkan berbagai karya yang sesuai dengan tujuan, sekaligus menjadi langkah awal yang harus dilakukan siswa sekolah menengah untuk mengasah potensi mereka dalam bidang desain grafis. Bicara soal pendidikan desain, program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. Faktor keunggulannya didukung dengan fasilitas belajar yang lengkap dan canggih, serta dosen yang profesional dan kompeten. Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. – Wakil Ketua Program Studi DKV UPH menjelaskan bahwa di DKV UPH, mahasiswa akan mempelajari bagaimana menata gambar dan tulisan, menstruktur informasi, memilih elemen gambar dan huruf yang tepat, dan masih banyak lagi. Semua ini bertujuan agar mahasiswa dapat membuat desain yang merepresentasikan makna yang ingin disampaikan. DKV UPH memiliki pandangan bahwa desain itu universal, yang artinya desain itu terbuka untuk semua orang yang punya minat besar dan punya komitmen besar untuk belajar. “Untuk kalian yang merasa belum memiliki skills menggambar yang cukup, kita sangat terbuka buat teman-teman yang punya minat dan mau belajar. DKV UPH akan memperlengkapi dan memotivasi kamu untuk terus mengasah skills kamu,” ungkap Brian. Lebih lanjut, dari sisi profesional, Adam Mulyadi – Co Founder sekaligus Creatice Director EGGHEAD Branding Consultant juga setuju akan pentingnya latar belakang pendidikan untuk menunjang karier sebagai seorang desainer. “Dengan menjalani pendidikan yang berkualitas kita akan dibekali dengan ilmu-ilmu dasar seperti teori desain dan komunikasi visual, keahlian menggambar dan sejarah seni rupa. Kemudian kita juga dibekali dengan hal mendasar melalui prodi DKV antara lain seputar shape, color, typography, concept, photography, motion graphic, dan packaging,” jelas Adam. Tentu untuk mampu berkompetisi menjadi seorang desainer grafis, dibutuhkan tiga poin ini, pengetahuan akademis, pengembangan soft skill, serta karakter yang baik. Ketiga poin ini menjadi kekuatan prodi DKV UPH yang mengedepankan pendidikan holistis. Hal ini yang dirasakan Anastasia Callista sebagai founder Takita by Fusion Art Studio sekaligus alumni DKV UPH Angkatan 2006. “Dibandingkan universitas lain, UPH punya lingkungan yang nyaman dan fasilitas belajar yang sangat menunjang. Menurut saya, selain kualitas akademis, proses belajar dipengaruhi oleh lingkungan. Menariknya UPH juga mengedepankan pendidikan karakter yang diperlukan untuk kerja ataupun social life,” jelas Anastasia. Penjelasan profesional, alumni, dan dosen DKV ini disampaikan dalam Webinar (Web Seminar) bertajuk “Creating Impactful Brand Image with Graphic Design”, 27 Mei 2020. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara “Liburan Bareng Yuk!” #DirumahAjaTetapSeru, yang digelar UPH untuk menambah wawasan para siswa/i SMA, khususnya mereka yang akan masuk ke jenjang universitas.
Baca SelengkapnyaMakna Kamera dan Teknik Fotografi Mahasiswa UPH Lewat Kuliah Online
Fotografi tentunya bukan hal baru bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV). Fotogarfi yang biasanya dilakukan di luar rumah, kini harus berganti dengan metode lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Pengalaman ini mendorong mahasiswa DKV Universitas Pelita Harapan 2019 berbagi cerita dan pemahaman unik mereka dalam memaknai arti sebuah kamera. Tentu pemahaman yang diperoleh mahasiswa DKV UPH ini merupakan hasil dari pendekatan dan cara mengajar yang dilakukan oleh para dosen kepada mahasiswanya melalui pembelajaran online selama pandemi Covid-19, yang mengharuskan mahasiswa belajar dari rumah dan menjalani social distancing. Hal ini diakui para mahasiswa DKV UPH 2019, bahwa di tengah situasi sulit saat ini para dosen tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran namun mampu menjalin komunikasi untuk memberikan motivasi untuk tetap maju, kreatif, dan produktif. “Dosen DKV UPH selalu mengajar dengan cara seru dan sabar. Dari awalnya yang sama sekali belum paham, berkat para dosen saya akhirnya saya bisa menguasai teknik fotografi,” Danika Aurelia, mahasiswa kelas A DKV UPH 2019. Alhasil, kamera yang semula benda mati, mampu didefinisikan secara unik oleh mahasiswa DKV UPH 2019 yang sudah mendapatkan pemahaman melalui teori dan praktik dari mata kuliah Citra Visual 2. Berikut ini 4 makna unik tentang kamera dan teknik foto grafi menurut mahasiswa DKV UPH dari pembelajaran mata kuliah Citra Visual 2: Kamera adalah sahabat Analogi ini digunakan oleh mahasiswa DKV UPH untuk menggambarkan arti kamera bagi mereka. Kamera bukan lagi sebuat alat saja, melainkan seperti seorang sahabat, kamera mampu mendorong kita menjadi peka terhadap situasi dan kondisi, mengajarakan untuk gigih dan bersama-sama mencapai sesuatu tanpa putus asa. Kamera bicara ‘lensa, rasa, asa, dan cahaya’ Belajar Teknik fotografi di DKV UPH membuat mahasiswa semester 2 ini melihat bahwa ada 4 hal yang tidak bisa terpisah dari kamera, yaitu lensa, rasa, asa dan cahaya. Lensa untuk melihat keadaan secara menyeluruh, rasa utuk menilai sesuatu dengan bijaksana, dan asa itu harapan yang tidak boleh putus selama menjalani kehidupan. Satu lagi, kamera juga selalu membutuhkan cahaya. Tanpa cahaya kamera tidak dapat digunakan maksimal. Lewat mata kuliah Citra Visual 2 ini, mahasiswa dibekali pemahaman apa itu kamera, anatomi kamera, Teknik cahaya (lighting), penggunaan lensa, sensor, dan dunia digital juga cara kerjanya. Kamera cara tepat menyimpan kenangan Tidak peduli tua atau muda, pastinya sebuah memori indah selalu ingin dikenang dan disimpan. Memori dalam otak kita bisa saja terbatas dan melupakan sesuatu. Untuk itu bagi mahasiswa DKV UPH 2019 ini, kamera dan Teknik fotogorafi menjadi begitu spesial. Kamera mampu menghentikan waktu, menyimpan kenangan, dan menciptakan suasana dalam sebuah tangkapan gambar. Melalui mata kuliah Citra Visual 2 di DKV UPH, para mahasiswa juga dibekali penggunaan teknologi komputer untuk membuat sebuah gambar lebih hidup, lebih bercerita, membuat benda mati dapat menjadi hidup. Perubahan situasi tidak menghalangi kreativitas bersama kamera dan fotografi Kembali pada makna awalnya, kamera sebagai sahabat – sehingga situasi apapun tidak mengurangi upaya mahasiswa untuk mengeksplorasi kamera. Dalam situasi yang saat ini serba online, kegiatan praktik kuliah pun terbatas dan tetap di rumah. Namun nyatanya diakui situasi ini mendorong daya kreativitas mereka lebih lagi. Hal ini diungkapkan oleh para mahasiswa, yaitu Stefanny Kusuma yang menyatakan bahwa dengan situasi online saat ini mampu membukakan mata dan mendorong kreativitasnya dalam bereksperimen dengan Teknik fotografi menggunakan beragam metode. Tidak hanya itu, menurut Helena Calista, belajar Teknik Fotografi bersama DKV UPH mampu mengajarkannya menemukan keindahan dimana pun, kapan pun, dan sesederhana apapun itu. Pemahaman unik ini diperoleh mahasiswa DKV UPH dari hasil dari pendekatan dan cara mengajar yang dilakukan oleh para dosen kepada mahasiswanya. Terbukti, para dosen DKV UPH tidak hanya memberikan ilmu melainkan juga berbagi pengalaman melalui keterampilan yang dimiliki untuk memperkaya dan mengasah potensi mahasiswanya. Ini sejalan dengan komitmen DKV UPH untuk terus membekali para mahasiswa menjadi lulusan yang berpikir kreatif dan mampu menawarkan solusi dalam permasalahan desain apapun. Bahkan dalam situasi yang membatasi seperti saat ini, para dosen bersama-sama terus mendorong mahasiswa untuk tetap semangat menggali ilmu dan mampu melewati situasi ini tanpa kekurangan pengalaman.
Baca SelengkapnyaProgram Doctoral of Research in Management UPH Pilihan Para Senior Eksekutif Perusahaan Terkemuka
Memiliki gelar doktor merupakan impian bagi sejumlah orang, khususnya untuk orang-orang yang antusias dengan dunia akademik dan riset. Tidak hanya bagi para dosen perguruan tinggi dan orang-orang yang bekerja di bidang riset, para profesional dan eksekutif senior yang berminat transisi ke dunia akademik sebagai dosen atau konsultan, juga membutuhkan pendidikan doktoral. Kini sejumlah universitas swasta telah menawarkan program doktoral, salah satunya adalah program Doctoral of Research in Management dari Universitas Pelita Harapan (DRM UPH). Fleksibilitas merupakan hal utama yang ditawarkan program DRM UPH, sehingga mahasiswa dapat menempuh studi dengan tetap menjalankan pekerjaannya. DRM UPH merupakan program doktor profesional yang dirancang untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan terkait pengetahuan, teori, dan penerapannya. Program berdurasi tiga tahun ini memiliki total 50 kredit. Dengan bergabung dalam program DRM UPH, mahasiswa akan memiliki kelas artikulasi dengan School of Methods di London School of Economics, National University of Singapore (NUS), dan IAE, Université de Paris 1-Sorbonne Panthéon, dimana mahasiswa akan mendapatkan sertifikat untuk kursus metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dari tiga institusi tersebut. Eksistensi UPH sebagai institusi pendidikan swasta terkemuka dan berkualitas telah diakui secara nasional dan internasional. Tidak heran bila program DRM UPH menjadi pilihan para eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan terkemuka untuk meraih gelar doktor. Diantaranya Hadi Cahyadi yang merupakan Managing Partner dan Founder of Helios Capital. Sebelum bergabung dengan program DRM UPH, dia telah memegang gelar MBA dari University of Houston-Clear Lake dan gelar Master di bidang Hukum Perusahaan dari RMIT, Melbourne. Melalui perjalanan kariernya sebagai auditor di sebuah perusahaan akuntansi Big-5 dan beberapa perusahaan akuntan publik internasional selama 25 tahun, membuat dia berhasil memiliki pengalaman luas dalam merger dan akuisisi, peningkatan modal, pemulihan perusahaan, dan restrukturisasi hutang. Selain Hadi, CIO APP Sinarmas, yaitu Deny Rahardjo juga turut memilih program DRM UPH untuk memperoleh gelar doktor. Deny sudah memiliki pengalaman yang kuat sebagai pemimpin dalam berbagai aspek Manajemen Teknologi Informasi selama 28 tahun di perusahaan multinasional seperti Microsoft, Polycom, Nokia dan Telstra. Dia juga penulis beberapa buku tentang manajemen keuangan dan perdagangan derivatif. Di tengah kesibukan paraprofesional ini, mereka berhasil menempuh studi di program DRM UPH pada April 2020, melalui sidang secara online dan memperoleh hasil memuaskan. Hadi Cahyadi telah melewati sidang proposal dengan disertasi berjudul “Perpetuating Multi-Generational Family Business Grounded Theory: Study of Large Families Business in Indonesia”. Sementara Deny Rahardjo melewati sidang tertutup untuk mempertahankan disertasinya yang berjudul “Development of Investability Prospect Score in Early Stage Indonesia Digital Startup”.. Selain kedua mahasiswa ini, DRM UPH juga melaksanakan sidang tertutup dan terbuka secara online kepada beberapa mahasiswa program doktoral lainnya. Di tengah pandemi COVID-19 ini, program DRM UPH tetap berkomitmen untuk menghasilkan lulusan dengan melaksanakan aktivitas pembelajaran dan melakukan bimbingan disertasi secara online didukung Learning Management System UPH yang sangat user friendly melalui Moodle di learn.uph.edu dan Microsoft Teams. “Melalui kedua media ini, kelas tetap berlangsung secara interaktif. Proses bimbingan disertasi berjalan lancar menggunakan Mictosoft Teams, dimana setiap mahasiswa memiliki Teams account bersama dengan co-promotor dan promotor nya. Bimbingan is done every week. Sebelum sidang dilaksanakan, mahasiswa diwajibkan menyampaikan powerpoint dan materi proposal atau disertasinya satu minggu sebelum online defense,” jelas Gracia Shinta S. Ugut, MBA, Ph.D – Dekan Business School UPH. Proses pengumpulan data disertasi juga dilakukan secara online, dan pengumpulan referensi melalui situs jurnal internasional online. Proses sidang sendiri dilaksanakan melalui Microsoft Teams, melibatkan penguji ahli dari luar UPH dan promotor, serta co-promotor. Seluruh proses sidang dicatat, dan setiap penguji ahli dan tim promotor memberikan penilaian menggunakan Microsoft form setelah sesi tanya jawab berlangsung. “Secara singkat, tidak ada yang akan mencegah mahasiswa dan dosen kita untuk bertukar pikiran, berdebat dan bertemu meskipun di tengah situasi pandemi. Kualitas interaksi sama baiknya dengan interaksi tatap muka. Teknologi membantu kita mencapai hasil ini,” kata Dr. Gracia Ugut dengan bangga. Karenanya para eksekutif senior yang mengambil program ini akan mendapatkan banyak manfaat diantaranya, pemahaman mengelola organisasi dalam konteks yang luas, memiliki perspektif trans-disipliner, integratif, dan global, tentang isu-isu organisasi. Peserta berkesempatan mendefinisikan dan melakukan penelitian yang berorientasi masalah, sehingga dapat menyesuaikan penelitiannya berdasarkan konsentrasi yang dipilih. Selain menawarkan program Executive Doctoral of Research in Management yang fleksibel, program Pascasarjana Business School UPH juga memiliki program Doctoral of Research Management in Education Leadership, yaitu kelas regular untuk para guru dan kepala sekolah, maupun pemilik sekolah. Program DRM UPH menawarkan program doktoral yang komprehensif dan terjangkau melalui penelitian akademis, untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengevaluasi permasalahan manajemen dengan pendekatan yang mengintegrasikan teori dan praktek, untuk tujuan praktis maupun pengembangan keilmuan, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat. Pastikan Anda mendapatkan informasi lengkap program DRM UPH pada link http://edp.uph.edu/doctoral-program/.
Baca SelengkapnyaCareer Center UPH Beri Solusi Bagi Fresh Graduates Melalui Webinar “Step Up Your Job Hunting Game in Virtual Era”
Memasuki semester akhir tentunya menjadi sebuah momentum bagi para mahasiswa untuk saling berkompetisi agar masuk ke perusahaan impian. Para calon fresh graduate ini tentunya memiliki beragam pertanyaan dan membutuhkan arahan untuk mempersiapkan diri agar dapat dilihat oleh perusahaan impian. Webinar dari Career Center UPH bersama Korn Ferry yang bertajuk “Step Up Your Job Hunting Game in Virtual Era” ini, dapat menjadi jawaban bagi para calon fresh graduate yang sedang kebingungan dalam menentukan langkah untuk mengejar karier impian. Korn Ferry sendiri merupakan konsultan perusahaan management consultant yang bertujuan membantu kliennya dalam memaksimalkan potensi mereka. Bersama Career Center UPH, pada 5 Mei 2020, Korn Ferry, menghadirkan narasumber Nares Wiadnyana – Research Associate Korn Ferry dan Melisa Soentoro – Principal Korn Ferry memberikan tips untuk para fresh graduate dalam mencapai karier impian: Pertama, Networking. Prinsip networking selalu cocok diterapkan di beragam aspek, seberapa luas jejaring kita, akan membantu dalam menjalin relasi dan mendapatkan karier impian. Di eranya milenial ini, networking bukan lagi bicara pertemuan tatap muka, tapi juga secara online. Mulailah manfaatkan media sosial professional, seperti Linkedin, serta media sosial pribadi seperti Instagram, Facebook, twitter, dan lainnya. Jadi ingat ya, networking memiliki 2 area, online juga offline! Kedua, Personal Branding. Pastinya istilah ini tidak asing lagi. Bukan hanya produk saja yang membutuhkan branding. Pribadi kita juga membutuhkan strategi untuk branding. Dilansir dari Techinasia.com, secara sederhana personal branding artinya proses memasarkan diri dan karier melalui pembentukan citra untuk publik. Sehingga, menurut Nares Wiadnyana, fresh graduate sangat penting memiliki kemampuan dalam menunjukan diri. “Be visible, tingkatkan kemampuan dalam personal branding, misalnya dengan memberikan informasi lengkap dan menarik di Linkedin, seperti level pendidikan, pengalaman, foto profil yang profesional, dan lainnya. Selain Linkedin kita juga bisa menggunakan media lainnya sesuai kapasitas kita, misal melalui Youtube, Canva, atau media lainnya,” jelas Nares. Selain media profesional, peserta juga diingatkan untuk selalu memperhatikan private social media. Karena saat ini, sangat mungkin recruiters menggunakan media sosial sebagai media untuk mengintip seperti apa diri kita. Ketiga, Elevator Pitch. Bangun first impression yang menarik selama 30 detik! Menurut Nares, ada 3 komponen utama di elevator pitch yaitu deskripsi ‘who you are’ – penjelasan siapa diri kita , minat, dan lainnya. ‘What you do’ – apa yang dilakukan, pengalaman organisasi di kampus, hobi, cerita lain yang unik menggambarkan diri kita. Terakhir ‘what you are looking for’ – target apa yang ingin dicapai dari pekerjaan yang dicari. Keempat, resume atau Curicullum Vitae (CV). Semua orang pasti bisa membuat CV, namun belum semua memahami seperti apa CV yang baik. “Faktanya resume atau CV kita hanya dilihat 6 seconds. Sangat singkat. Jadi kita harus membuat CV kita menarik namun dengan cara yang tepat. 3 hal penting yang harus kita perhatikan yaitu, buat resume sesuai objektif dalam mencari kerja seperti bidang apa atau posisi apa yang ingin disasar. Kedua, lihat resume sebagai marketing tool. Resume is our brochure, kita harus meyakinkan perusahaan tertarik dengan apa yang kita miliki. Ketiga, coba dulu mengirimkan resume untuk mendapatkan panggilan interview,” jelas Melisa Soentoro. Kelima, pahami aspek remunerasi. Tentu poin utama mencari kerja yaitu mendapat pekerjaan dan mendapatkan penghasilan. Remunerasi artinya penghargaan perusahaan terhadap diri kita dan memiliki beragam elemen yaitu posisi, pekerjaan, skill, kapabilitas, dan kinerja kita nantinya. Perlu diketahui, ada 2 jenis remunerasi, yaitu Monetary based reward dan Non-monetary based reward “Monetary based reward artinya fixed annual cash dengan elemennya yaitu gaji pokok, tunjangan, short term dan long term variable pay, juga benefit lainnya. Kemudian Non-monetary based reward yaitu reward diluar uang yang diperoleh, beragam jenis tergantung kebijakan perusahaan. Contohnya flexible benefit, Workplace and personal development, dan Intrinsic Rewards atau reward berupa kebanggaan terhadap perusahaa dan budayanya,” kata Melisa Soentoro. Dengan kelima penjelasan sederhana ini, Career Center UPH berharap para mahasiswa tingkat akhir maupun alumni sudah siap memulai dunia profesionalnya. UPH juga akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan komprehensif dengan menjawab beragam kebutuhan komunitas, mulai dari kebutuhan calon mahasiswa, kebutuhan mahasiswa aktif selama studi di UPH, hingga para alumninya. Hal ini sesuai dengan komitmen UPH dalam menghasilkan lulusan yang siap menjadi future leader di dunia profesional.
Baca SelengkapnyaMTS UPH Ikut Kontribusi Dalam Mengkaji Konstruksi Indonesia Pada Masa Pandemi COVID-19
oleh: Prof. Dr. Manlian Ronald A. Simanjuntak, ST., MT., D.Min Guru Besar dalam bidang Manajemen Proyek Konstruksi Ketua Program Studi S2 Teknik Sipil UPH Sejak pemerintah Republik Indonesia mengumumkan pada awal bulan Maret tahun 2020, Indonesia resmi mengalami kondisi yang dialami secara global, yaitu Pandemi COVID-19, diikuti kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa wilayah di Indonesia, hingga Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan untuk kita hidup berdamai dengan COVID-19 dengan model New Normal pada 26 Mei 2020, saya justru berfikir secara mendalam apakah tahun 2021 Pandemi COVID-19 benar-benar hilang di bumi Indonesia, Pandemi COVID-19 belum hilang dalam waktu dekat, atau bahkan Pandemi COVID-19 tidak akan pernah hilang dari bumi Indonesia. Dari perspektif Leadership in Construction di Indonesia, Pandemi COVID-19 bukan sebagai hambatan, tetapi seharusnya sebagai “peluang yang berharga”. Pandemi COVID-19 sesungguhnya adalah bencana bukan risiko. Dalam perspektif Manajemen Risiko, bencana tidak bisa dicegah, sedangkan risiko dapat dicegah. Karenanya, mengacu pada filosofi proyek konstruksi yang berbasis perencanaan, kalaupun terdampak risiko bahkan bencana sekalipun, proyek konstruksi Indonesia seharusnya mampu merespon secara bijak dampak COVID-19. Mencermati berbagai proyek konstruksi di Indonesia baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta, saya melihat kita belum mampu merespon positif dampak Pandemi COVID-19 jika masih terus berlanjut di Indonesia sampai bulan September/Oktober 2020. Hal ini saya kaji secara langsung dalam diskusi Webinar Nasional pada tanggal 6 Mei 2020 yang lalu. Karenanya bagi proyek konstruksi yang diselenggarakan pihak swasta, memerlukan gentlemen agreement yang mantap oleh karena Pandemi COVID-19 ini belum akan berakhir. Sementara bagi proyek-proyek konstruksi yang diselenggarakan pemerintah hingga 26 Mei 2020, pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN telah berusaha memberikan donasi sejumlah dana untuk memastikan proses penyelenggaraan konstruksi tetap survive. Namun pertanyaannya, apakah dana itu cukup? Menurut saya, sudah saatnya pemerintah pusat tetap mengawal proyek konstruksi yang diselenggarakan, diikuti sinkronisasi yang harmonis antara pusat dan daerah. Kemandirian pemerintah daerah saat Pandemi COVID-19 juga dilatih, dengan mengupayakan fund raising untuk mengantisipasi dampak COVID-19 terhadap pembangunan proyek konstruksi. Keterhubungan seluruh proyek konstruksi antara pemerintah pusat, daerah dan pihak swasta menjadi keniscayaan. Mengacu dari kondisi tersebut, berikut beberapa respon penting yang hemat saya perlu dilakukan oleh para pihak terhadap penyelenggaraan konstruksi di Indonesia: Peran Pemerintah, sebagai Pembina Penyelenggaraan Konstruksi di Indonesia, perlu mengkaji ulang awal Program Pembangunan Konstruksi Nasional, merespon Pandemi COVID-19 dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Hal ini untuk menjamin kredibilitas pemerintah, serta kinerja pencapaian pembangunan untuk menyikapi pembangunan berikutnya. Memasuki kondisi New Normal yang disampaikan Presiden Joko Widodo, pemerintah pusat dan daerah perlu menetapkan protokol New Normal sebagai pedoman khusus bagi penyelenggaraan proyek konstruksi secara nasional dan di daerah. Pemerintah pusat mempersiapkan dana dukungan terhadap beberapa proyek yang diselenggarakan Negara, diikuti upaya pemerintah daerah dalam merespon cepat Pandemi COVID-19, dengan melakukan fund raising mendukung pembiayaan konstruksi di daerah secara mandiri. Koordinasi proyek konstruksi di tengah Pandemi COVID-19 dilakukan melalui sistem online, antara pemerintah pusat dan daerah, antar pemerintah daerah, antar Kementerian terkait, serta antarai Kementerian terkait dengan pemerintah daerah. Peran Pengguna Jasa, mencakup pihak pemilik proyek, pemberi tugas, developer, ataupun owner representative, harus memastikan benar perhitungan penjadwalan dan pembiayaan proyek selama Pandemi COVID-19 agar tetap optimal sesuai perencanaan di awal. Pengguna jasa harus memiliki dinamika yang andal untuk memastikan proyek konstruksi tetap berjalan baik. Pengguna Jasa dalam hal ini BUMN, memastikan kepada negara untuk mendukung keuangan yang memiliki kepastian agar pengguna jasa tetap dapat melaksanakan tugasnya sesuai kontrak. Dan yang terpenting harus bijak dalam mengimplementasikan kontrak selama pandemi COVID-19, mencermati protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri PUPR RI, serta memungkinkan kajian ulang kontrak yang tidak merugikan para pihak dalam proses penyelenggaraan proyek konstruksi. Peran Penerima Jasa dalam proses penyelenggaraan konstruksi di Indonesia yaitu pihak konsultan, kontraktor, supplier, QA, QS, dan pihak ahli/professional lainnya yang berkontribusi kepada proyek konstruksi di Indonesia, pada saat pandemi COVID-19 semakin terhubung dengan pihak lainnya melalui komunikasi online. Dalam hal ini tentunya bersama pihak pengguna jasa, fungsi pengendalian proyek (controlling) semakin optimal. Pihak penerima jasa dapat melakukan evaluasi proyek selama Pandemi COVID-19. Momentum Pandemi COVID-19 menjadi saat penting mengukur kembali kemampuan pribadi, kelompok dan perusahaan di dalam setiap tahap penyelenggaraan proyek konstruksi. Peran Masyarakat dalam proses penyelenggaraan proyek konstruksi di masa pandemi COVID-19 dapat berupa perorangan ataupun kelompok, mengawal proses penyelenggaraan konstruksi, secara khusus jika ada risiko maupun penghentian proyek. Masyarakat di sekitar proyek konstruksi berfungsi juga sebagai pengawas yang memastikan proyek konstruksi berjalan sesuai perencanaan awal proyek. Tidak ketinggalan peran akademisi, harus memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan proyek-proyek konstruksi di masa pandemi COVID-19. Kami di Prodi S2 Teknik Sipil UPH sudah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan mendukung dan mengawal proses penyelenggaraan konstruksi sejak sebelum pandemi COVID-19, saat pandemi COVID-19, bahkan pasca pandemi COVID-19. Beberapa kegiatan yang dilakukan Prodi S2 Teknik Sipil UPH diantaranya melakukan berbagai kajian terhadap potret pandemi COVID-19, baik di masa sebelum Pandemi, saat Pandemi hingga pasca Pandemi, dan disosialisasikan dalam WEBINAR Nasional, baik oleh MTS UPH maupun bersama universitas lainnya dan asosiasi dibidang industri konstruksi di Indonesia. MTS UPH juga bekerjasama dengan Kementerian PUPR RI mengadakan FGD untuk membahas Rantai Pasok Konstruksi di tengah Pandemi COVID-19. Kontribusi MTS UPH dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan bersama Prodi S1 Teknik Sipil UPH melalui kajian Aspek Hukum dan Kepemimpinan dalam Industri Konstruksi, yang juga merespon semangat menghadapi pandemi COVID-19, puncaknya dilakukan dalam bentuk WEBINAR Nasional pada 8 Juli 2020. Kontribusi dunia pendidikan sebagaimana yang dilakukan program studi Magister Teknik Sipil UPH tidak hanya menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan terampil di bidang manajemen konstruksi, tetapi juga ikut mengawal jalannya pembangunan yang dijalankan pemerintah baik di pusat dan daerah di Indonesia. Melalui berbagai kajian, riset, serta kolaborasi dengan berbagai institusi terkait, MTS UPH berkomitmen mendukung industri konstruksi di Indonesia yang kuat dan aman di masa sebelum pandemi, saat pandemi dan pasca pandemi COVID-19, bersama membangun bangsa.
Baca SelengkapnyaPsikolog UPH Berikan 7 Tips Jaga Kesehatan Mental Lewat Webinar Kepada Siswa SMA
Menjaga kesehatan mental bukan hanya penting untuk orang dewasa, melainkan juga buat remaja. Apalagi di saat ini, ketika pandemi Covid-19 melanda seluruh daerah, dan mengharuskan setiap orang melakukan karantina mandiri dan social distancing untuk mereduksi penyebaran virus Covid-19. Namun bisa saja, karantina mandiri dan social distancing memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental, karena kurangnya waktu bersosialisasi dengan teman-teman di sekolah, tidak dapat berkegiatan di luar rumah seperti, olahraga, bermain, atau belajar kelompok, seperti biasanya. Penjelasan di atas disampaikan dalam Webinar (Web Seminar) yang diadakan Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan tema “How to Manage Anxiety During a Pandemic” dengan mengundang siswa/I kelas 11 SMA Atisa Dipamkara, 6 Mei 2020 melalui Zoom Meeting. Webinar ini menghadirkan dua pembicara ahli yaitu Wiwit Puspitasari Dewi, M.Psi., Psi. dan Dicky Sugianto, M.Psi., Psi., keduanya dosen sekaligus psikolog klinis dewasa dari Fakultas Psikologi UPH. Di Webinar ini, Wiwit menjelaskan bahwa rasa cemas berbeda dengan takut. Tanda fisik saat rasa cemas timbul dalam benak manusia yang disertai dengan rasa deg-degan, pusing, tidak dapat berhenti berpikir, dan gejala lainnya. Wiwit juga menambahkan bahwa gejala fisik tersebut dapat dikurangi dengan mencoba tenang dan mengatur nafas perlahan agar tubuh rileks. Menambahkan Wiwit, Dicky turut membagikan 7 tips praktis dalam menjaga Kesehatan mental selama di rumah saja. Berikut 7 tips yang dapat diterapkan: Buat jadwal yang pasti Pastikan kamu punya jadwal teratur, sebisa mungkin lakukan hal yang sama seperti yang biasanya kita lakukan setiap hari. Mulai dari bangun pagi, sarapan, makan siang, belajar, hingga bermain. Berpakaian lah seperti kita sedang sekolah Pakai seragam selama online learning? Kenapa enggak, justru hal ini bagus, loh dan secara psikologis berpengaruh karena kita dibuat lebih siap dan lebih semangat dalam menjalani hari. Tetap terkoneksi dengan teman-teman Jangan lupa untuk tetap menanyakan kabar dari teman-teman tentang bagaimana keadaan mereka sekarang. Sempatkan untuk melakukan video conference, atau sekedar main games bareng. Merayakan ulang tahun lewat online, why not? Menghabiskan waktu dengan keluarga Dengan adanya karantina saat ini membuat kita bisa melakukan hobi kita yang selalu tertunda. Kamu bisa masak bareng Mama dan mencoba resep-resep baru, bisa juga mengerjakan hobi menggambar, atau membuat kerajinan tangan bersama dengan keluarga. Ini bisa menjadi aktivitas yang seru! Jangan malas, olahraga dan jaga makanan! Yuk, jangan mager alias males gerak! Selama karantina mungkin badan kita menjadi kaku dan cenderung lemas, tapi dengan berolahraga kita bisa merenggangkan tubuh supaya lebih fit. Selain itu, tidur yang cukup minimal 8 jam sangat membantu untuk kita lebih sehat. Saring lagi infomasi atau berita yang tidak akurat Jangan dibuat stress dengan adanya pemberitaan yang kurang akurat. Usahakan tetap mencari info-info dari sumber terpercaya untuk menghindari rasa cemas. Ingat ya, saring sebelum sharing. Segera hubungi tenaga ahli professional bila rasa cemas tak kunjung membaik HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) dan IPKI (Ikatan Psikologi Klinis Indonesia) menawarkan konseling online gratis untuk kamu bila kecemasan yang kamu alami tak kunjung membaik, baik dari segi fisik atau psikologis. Segara hubungi mereka ya! Dengan adanya tips-tips ini, Fakultas Psikologi UPH mengharapkan agar para siswa/i di sekolah dapat mengatasi rasa cemas yang mungkin timbul selama menjalani online learning. Dalam masa pandemi ini UPH juga aktif memberikan informasi yang berkaitan dengan perkembangan kondisi kesehatan dunia, melalui berbagai webinar yang diadakan Fakultas Kedokteran UPH, atau himbauan kesehatan dalam berbagai format digital dari mahasiswa untuk masyarakat melalui media sosial. Untuk para siswa yang akan mendaftar kuliah di UPH juga dapat melakukan online consulation untuk mendapatkan informasi langsung tentang program studi yang diinginkan maupun seputar info program beasiswa dan promo menarik lainnya dengan mengakses di https://www.uph.edu/id/admission/ . Jangan ragu untuk bertanya kepada kami, ya!
Baca SelengkapnyaUnggul di Ajang Internasional Mahasiswa Akuntasi UPH Raih Gelar CPA Australia Ambassador 2020
Menjadi ambassador tentunya bukan untuk ajang pamer diri, apalagi predikat ini diberikan oleh Certified Practising Accountant Australia (CPA Australi) sebuah badan akuntansi professional yang diakui secara global. Setiap tahunnya CPA Australia mengadakan seleksi kepada para mahasiswa berprestasi di bidang akuntansi, bisnis, dan keuangan untuk menjadi ambassador yang menjadi duta CPA Australia di berbagai Negara. Di Indonesia, tahun ini, ada 12 universitas terkemuka yang mengikuti ajang CPA Australia Ambassador 2020. Program studi (prodi) Akuntansi Business School UPH mengutus Sri Rembulan, mahasiswi Akuntansi 2017, melalui seleksi internal mencakup prestasi akademik dan non-akademik serta rekam jejak yang baik, sesuai kriteria dari CPA Australia. Selanjutnya proses seleksi oleh CPA Australia berjalan ketat, melalui beberapa tahapan, seperti wawancara yang meliputi wawasan kandidat tentang CPA Australia, kemampuan dibidang akuntansi, pengalaman berorganisasi, hingga prestasi yang pernah diraih. Setelah melalui seluruh tahapan, pada awal Mei 2020, Sri Rembulan, dinyatakan terpilih sebagai CPA Australia Ambassador untuk periode 2020-2021! Menyandang predikat Ambassador CPA, Sri Rembulan tentunya mendapat banyak keuntungan, khususnya untuk mempersiapkan karir ke depan, seperti bimbingan karir eksklusif dengan para mentor profesional, mendapatkan pelatihan tentang CPA Australia, membangun network dengan rekan mahasiswa maupun lulusan di bidang Akuntansi berskala global, serta akses ke jaringan lebih dari 163.000 anggota dan 400 mitra pemberi kerja yang diakui di seluruh dunia. Di samping itu, sebagai Ambassador CPA, Sri Rembulan juga bertanggung jawab untuk membantu mahasiswa lain yang membutuhkan panduan pendidikan dan karir di bidang ekonomi serta mengulas program CPA di berbagai event. Bukti Keunggulan Prodi Akuntasi UPH Pencapaian Sri Rembulan tidak terlepas dari dukungan para dosen dan metode pembelajaran di prodi Akuntasi UPH, yaitu berorientasi internasional, pendidikan berorientasi praktis dan menyeluruh. Mahasiswa tidak hanya mempelajari prinsip, praktik, dan etika standar akuntasi internasional, tetapi juga bidang-bidang terkait lainnya seperti pajak, investasi, manajemen, dan tata kelola perusahaan. Jelas, melalui budaya pembelajaran tersebut, prodi Akuntasi UPH memiliki keunggulan yang membuat mahasiswa lebih maju, diantaranya kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar berskala nasional dan multinasional, serta universitas terkemuka dunia untuk menyelenggarakan berbagai program kerja sama seperti dual degree, combine degree, students exchange, dosen tamu, dan sebagainya. Tersedia juga berbagai sarana untuk kegiatan praktis di bidang Akuntasi dan bisnis seperti Galeri Investasi, Inkubator Bisnis untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dari mahasiswa, serta klub-klub di bidang Akuntansi. Sedangkan untuk pembelajaran, menggunakan metode kasus sebagai metodologi mata kuliah utama. Tentunya prestasi ini menambah sederet prestasi lainnya yang ditoreh mahasiswa UPH, khususnya prodi Akuntasi Business School. UPH sangat bangga dengan pencapaian ini, serta terus memfasilitasi dan mendukung mahasiswa lainnya untuk aktif mengembangkan kemampuan akademik dan potensinya dalam berbagai bidang, secara khusus yang berkaitan dengan keilmuannya. Semangat inilah yang terus digelorakan UPH; kembangkan potensi, raih prestasi, dan gapai masa depan yang berdampak!
Baca SelengkapnyaSinematografi UPH Bekali Mahasiswa jadi Film Maker Handal
Film merupakan serangkaian video bergerak atau gambar hidup sehingga menciptakan hasil karya seni yang memiliki kelengkapan dari beberapa unsur seni lainnya untuk menyampaikan pesan tertentu kepada khalayak. Banyaknya jenis-jenis film seperti film cerita, dokumenter, video komersial, dan sebagainya perlu penanganan yang berbeda-beda. Seorang sinematografer diharuskan punya teknik dan keterampilan yang mumpuni agar karya yang dihasilkan bisa diapresiasi oleh orang lain. Namun, terlepas dari penanganan yang berbeda, dalam membuat sebuah film ada 3 tahapan wajib yang harus dilewati. Tahapan-tahapan tersebut ialah pre-production, production, dan post-production. Ketiga tahapan ini sangat penting untuk diperhatikan bagi seorang sinematografer. Tentu tahapan ini tidak mudah dilewati karena harus mempunyai konsep yang benar-benar matang. Hal ini disampaikan oleh Bona Soetirto, praktisi dari Bona Soetirto Photography sekaligus dosen Sinematografi Universitas Pelita Harapan (UPH). “Tahapan bikin film itu banyak sekali, dimulai dari pre-production kita harus punya perencanaan dan konsep yang benar-benar matang, lalu persiapan dari riset, naskah, casting, storyboard itu semua masuk dalam proses ini. Pre-production paling penting karena sebagai basic awal kita buat film. Kemudian tahap production, dari konsep yang sudah matang tersebut lalu kita eksekusi, dan pantau kondisi di lapangan nyata nya seperti apa. Yang terakhir post-production, termasuk semua tahap edit video, beri efek coloring, dan sebagainya sampai film benar-benar jadi,” Jelas Bona. Tentu untuk mampu menjalani itu semua, selain modal pengetahuan akademis juga dibutuhkan skill yang baik. Modal inilah yang menjadi fokus dari peminatan Sinematografi UPH untuk mendukung mahasiswa dengan berbagai teori dan praktik berkaitan dengan industri film yang tentunya menjadi bekal penting di industri ini. Pengalaman menjalani kuliah di prodi Sinematografi juga disampaikan Clarissa Ruth Natan, alumni Sinematografi UPH Angkatan 2015, yang aktif sebagai asisten dosen. Ia juga seorang profesional photographer dan videographer yang karya-karyanya pernah diputarkan dua kali di Jakarta Fashion Week 2018, Promotional Photos & Lyric Video for Ify Alyssa’s single “Dua Insan”, Promotional Photos & Video Teaser for Nadin Amizah’s single “Sorai”, promotional videos for Style Theory Indonesia, dan masih banyak lagi. Menurut Clarissa studi di Sinematografi memperkaya karya-karyanya. ”Dalam kuliah sangat ditanamkan 2 hal penting yaitu konseptual dan teknik. Dua hal ini harus seimbang supaya bisa wujudkan technical nya,” ungkap Clarissa. Selain itu, saat berkuliah di Sinematografi UPH, mahasiswa akan diberikan pembelajaran yang menyeluruh dan bakal mencicipi semua posisi seperti menjadi sutradara, produser, art director, DoP (Director of Photography), dan lainnya. Peminatan sinematografi UPH jelas tidak hanya sekedar mengajarkan teknis melaikan lebih menekankan kepada attitude, seperti disiplin dan rasa peduli dengan hal-hal detail dalam pekerjaannya, ditambah dengan penekanan konsep yang kuat kepada mahasiswa. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada kualitas produksi. Karenanya para mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk dapat memproduksi film-film yang berkualitas. Penjelasan seputar pendidikan Sinematografi ini disampaikan dalam Webinar (Web Seminar) bertajuk “The Truth About Film Making” pada 27 Mei 2020. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara “Liburan Bareng Yuk!” #DirumahAjaTetapSeru, yang digelar UPH untuk menambah wawasan para siswa/i SMA, khususnya mereka yang masuk ke jenjang universitas. Punya impian jadi sutradara atau produser nanti? Ayo belajar dan gabung bersama UPH saja!
Baca SelengkapnyaNumb3rs Hunt, Cara Seru UPH Kenalkan Prodi Matematika Aktuaria dan Terapan
Mungkin hingga saat ini masih banyak siswa-siswa SMA yang takut untuk memilih program studi (prodi) matematika. Takut banyak menghitung, bertemu dengan angka terus, atau bahkan prospek kerja yang membingungkan. Padahal, sebenarnya mengambil prodi matematika itu tidak sesusah yang dibayangkan kok! Malah, matematika bisa dipelajari dengan cara seru. Salah satu cara seru untuk memperkenalkan sekaligus menumbuhkan minat siswa SMA dalam bidang Matematika, sudah dilakukan oleh Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui kompetisi “UPH Math Game: Numb3rs Hunt” pada 15 Mei 2020 via Zoom. Kompetisi online ini diikuti sekitar 100 siswa SMA dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta diajak berkompetisi seputar angka, dibungkus menjadi permainan yang menyenangkan, yaitu konsep bermain sudoku. Dalam permainan ini, peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 2 orang dan dihadapkan dengan 15 soal yang harus dijawab dengan mengisi angka-angka ke dalam Sudoku, dalam waktu 45 menit dan tambahan waktu diskusi selama 10 menit. Peserta yang tercepat dan paling banyak menjawab dengan benar akan terpilih sebagai juara. Menariknya, pemenang mendapat hadiah uang tunai. Seru banget, ya! Keseruan ini memang menjadi karakteristik prodi Matematika UPH. Hal ini disampaikan oleh ketua Prodi Actuarial and Applied Mathematics UPH, Kie Van Ivanky Saputra, Ph.D. kepada para peserta kompetisi online ini. Prodi Matematika Aktuaria dan Terapan di UPH mempunyai kurikulum yang mengedepankan analisis dan problem solving. Ada tiga peminatan dari Matematika UPH yang bisa jadi pilihan, mulai dari Aktuaria, Matematika Bisnis, dan Matematika Komputasi. Kurikulumnya dirancang dengan cermat dan up to date untuk memperlengkapi mahasiswa dengan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis sesuai perkembangan di lapangan. Karenanya, lulusan Matematika UPH sangat mudah beradaptasi dengan karir profesional di berbagai bidang, baik yang berkaitan dengan keuangan, perbankan, asuransi, dan teknologi. Kuliah di prodi Matematika UPH juga memberikan berbagai keuntungan yang tidak ada di kampus lainnya. Diantaranya, bisa mengikuti program Co-operatif (Co-op) yaitu kesempatan menjalani magang profesional di 3 perusahaan yang berbeda selama masa studi. Kemudian bagi mahasiswa yang ingin menambah wawasan ilmu dan budaya global, bisa mengikuti program student exchange di universitas mitra UPH di luar negeri. Nah, buat yang mau lanjut ke program Master, ada juga fast track program selama satu tahun untuk bisa meraih gelar master science di Australia. Wah, bisa jadi poin plus nih buat kamu yang mau masuk prodi Matematika UPH ditambah dengan ikut program-program keren ini! Untuk prospek karier dari lulusan prodi Matematika Aktuaria dan Terapan UPH ini pastinya tidak perlu diragukan lagi! Saat ini, alumni UPH banyak yang bekerja di berbagai industri dalam bidang Matematika. Tergantung dari profesi yang diminati dan peminatan yang diambil. Misalnya peminatan Aktuaria dapat bekerja di perusahaan finance dan asuransi, sedangkan komputasi biasanya paling banyak dicari di perusahaan marketplace, dan peminatan bisnis juga bisa bekerja di perusahaan consulting and tax service atau bank. Jadi tunggu apa lagi? Tidak perlu takut atau ragu lagi untuk mengambil prodi ini bila kamu senang dengan Matematika! Selain ternyata menyenangkan, prospek karier yang ditawarkan pun juga banyak. UPH masih membuka kesempatan buat kamu yang mau ambil prodi ini dengan mengikuti program “UPH Bebas”. Program ini memberikan keringanan dan kemudahan biaya masuk kuliah. Untuk informasi lebih lanjut silahkan akses link berikut ini: bit.ly/UPHbebas20. Yuk! Gabung aja ke UPH!
Baca SelengkapnyaTetap Berprestasi di Tengah Pandemi, Tim Mahasiswa UPH Raih Juara 1 Lomba Akuntansi Internasional
Prestasi gemilang kembali diraih oleh tim mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) dari Program Studi (prodi) Akuntansi. Tim perwakilan dari UPH yang diberi nama “Sederhana” ini terdiri dari Fernando Tan (Akuntansi 2017), Thalia Kohar (Akuntansi 2017), Ronald Widono (Akuntansi 2017) berhasil meraih juara 1 kategori Accounting Competition dalam kompetisi 21st IAF FEB UI 2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia pada tanggal 19, 20, dan 22 April 2020. 21st IAF FEB UI (Indonesia Accounting Fair) merupakan acara akuntansi tahunan berskala internasional terbesar dan tertua di Indonesia yang diadakan oleh mahasiswa akuntansi Universitas Indonesia. Setiap tahunnya, IAF selalu secara konsisten membuat inovasi baru dalam rangkaian acara dan tahun ini 21st IAF FEB UI membawa tema “A New Beginning: Developing Towards A Sustainable 2030”. Dengan adanya pandemik Covid-19, tahun ini seluruh rangkaian lomba diselenggarakan secara online. Tentu tidaklah mudah bagi tim Sederhana untuk mencapai prestasi tersebut. Pada tahap pertama, tim Sederhana harus melewati preliminary round untuk memilih 20 tim terbaik yang akan maju ke babak berikutnya. Tim Sederhana berhasil lulus dan lanjut ke tahap berikutnya yaitu main round sebagai penentuan menuju babak final. Main round terdiri dari 2 babak, tes berbentuk pilihan ganda dan short-essay. Babak inilah yang membawa Tim Sederhana berhasil menempati posisi 5 besar (2nd rank) dengan perolehan skor 67.74, sehingga otomatis berhak masuk ke babak final bersama Tim dari Universitas Indonesia, Politeknik Keuangan Negara STAN dan Universitas Bina Nusantara. Pada babak final, Tim Sederhana berhasil meyakinkan tim juri yang terdiri dari Ika Merdekawati, S.E., M.Sc., CSRS, CSRA (Manager of Climate Change and Sustainability Services at Ernst & Young Indonesia), Hani Karunia, M.B.A., M.Sc. (Head of ACCA Indonesia), Manish Gidwani, M.Sc., ACCA - (CEO of London School of Accountancy and Finance), Elvia R Shauki, Ph.D (Member of Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia) melalui short-essay and presentation deck terkait analisa kasus dengan topik Integrated Reporting. Dengan berhasil meraih total skor 87.58, Tim Sederhana dari UPH dinobatkan sebagai Champion (1st rank), diikuti oleh tim dari Universitas Indonesia yang menempati posisi 2 dan 3. Prestasi ini sebagai bukti bahwa prodi Akuntansi UPH telah menerapkan prinsip-prinsip, praktik, dan etika standar akuntansi internasional. Selain itu, prodi Akuntansi di UPH juga mempelajari bidang-bidang lainnya seperti pajak, investasi, manajemen, dan tata kelola perusahaan. Mahasiswanya juga dapat pembelajaran yang lebih rinci karena terdapat tiga peminatan yang disediakan yaitu Akuntasi Manajemen, Audit, dan Perpajakan. Kami ucapkan selamat untuk Fernando Tan, Ronald Widono, Thalia Kohar - Mahasiswa/i jurusan Akuntansi angkatan 2017. Tetap terus membanggakan UPH, ya!
Baca SelengkapnyaUPH Kenalkan Aplikasi Ilmu Bioteknologi Untuk COVID-19 Pada Siswa SMA
Selama masa pandemi Covid-19 para ahli di bidang kesehatan terus melakukan riset untuk menemukan vaksin. Sementara menunggu penemuan vaksin, sebagai langkah cepat mencegah penularan dilakukan dengan tes massal yang dikenal dengan Rapid Test untuk mendeteksi reaktif virus Covid-19. Dalam upaya ini, peran dari ilmu Bioteknologi juga turut berkontribusi. Alumni dan dosen Bioteknologi UPH berkontribusi di bidang riset melalui kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran UPH, lembaga riset MRIN (Mochtar Riady Institute for Nanotechnology) dan Rumah Sakit Siloam. Program studi Biologi UPH sudah mendapat pengakuan akreditasi A. Hal ini menunjukan keungulannya yang membanggakan. Mahasiswa Bioteknologi UPH dibekali dengan teori ilmiah yang kuat dan penerapan teknologi praktis, sehingga lulusannya dapat menghasilkan berbagai ide dan produk inovatif dalam berbagai sektor, termasuk kesehatan dan industri. Para lulusan Bioteknologi UPH juga sudah diperlengkapi dengan kemampuan untuk terlibat dalam kerja praktek dan penelitian di bidang bioteknologi, baik di universitas, lembaga penelitian maupun industri. Kemampuan ini, sebagai contohnya, dapat berkontribusi untuk membantu menjalankan tes Covid-19 yang akurat dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini. Peran lulusan bioteknologi sangat diperlukan di masa sekarang dan mendatang, apalagi jumlahnya yang masih sangat sedikit. Karena itu bidang ini sangat penting diperkenalkan kepada para siswa/i sekolah menengah yang menyukai ilmu biologi maupun bidang riset terkait. Untuk itu UPH telah menggelar sesi pengenalan ilmu bioteknologi kepada siswa/i SMA melalui webinar bertemakan “How to Run COVID-19 Test”, yang diselenggarakan pada 29 Mei 2020. Dr. Reinhard Pinotoan selaku kaprodi Bioteknologi UPH, mengungkapkan fokus prodi Bioteknologi UPH adalah bioteknologi kesehatan dan industri. Selain dibekali ilmu teori, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar langsung dengan bemacam-macam metode yang menarik seperti praktikum, diskusi, tutorial, kerja praktek, proyek penelitian mandiri dan studi lapangan atau excursion. “Bisnis bioteknologi di seluruh dunia sangat berkembang. Terlebih jumlah tenaga ahlinya masih sangat terbatas sehingga penting untuk dipelajari, apalagi jika kita ingin melakukan penelitian yang berdampak besar pada masyarakat,” ungkapnya. Bioteknologi UPH telah melahirkan banyak lulusan dan diantaranya berhasil mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut dan bekerja di institusi terkemuka luar negeri. Ada pula yang bekerja di industri besar di bidang kesehatan dan makanan-minuman. Pengakuan keunggulan prodi Bioteknologi UPH juga disampaikan alumni Bioteknologi UPH, Astia Sanjaya dan Ellen, melalui testimoninya. Menurut mereka ilmu Bioteknologi di UPH sangat aplikatif dalam bidang pekerjaan mereka. “Pekerjaan saya sangat depend dengan apa yang dipelajari di UPH. Tidak hanya belajar teori, tetapi juga ditekankan pada hands-on experience dimana praktikum ataupun projek mandiri mendorong mahasiswa harus terjun langsung (melaksanakan sendiri),” kata Astia Sanjaya., M. S., yang kini menjadi pengajar di UPH dan terlibat dalam tim deteksi Covid-19 di MRIN. Pendapat yang serupa juga diberikan oleh Ellen yang merupakan peneliti di Tohoku University di Jepang. Menurutnya, selama belajar di Bioteknologi UPH, ia diajarkan mencari informasi-informasi dari sumber yang bisa diandalkan, serta skill untuk mempresentasikan hasil penelitian dan terlibat membantu proyek-proyek dosen di luar jam kuliah. Ini semua tentu memperkaya pengetahuan dan pengalaman. Ingin terjun ke dalam dunia penelitian Bioteknologi yang punya dampak besar bagi umat manusia dan makluk hidup lainnya di bumi yang kita cintai ini? Ayo raih impianmu bersama program studi Bioteknologi UPH! Untuk konsultasi dan info lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultant UPH di 08111632838.
Baca SelengkapnyaUPH Resmikan ProActive Zone Co-op Education
Keterampilan kerja sejak di bangku kuliah menjadi bagian dari kurikulum perkuliahan di UPH. Metode pembelajaran ini didukung dengan kehadiran fasilitas ProActive Zone Co-op Education yang diresmikan pada, Rabu, 28 Agustus 2019. Peresmian secara simbolis dengan pengguntingan pita oleh Stephanie Riady, Vice President for Marketing dan External Cooperation & Business Development UPH, disaksikan pimpinan fakultas dan perwakilan perusahaan mitra UPH, diantaranya PT Asuransi Adira Dinamika, PT Nutrifood dan PT CIMB Niaga tbk. Sebelum peresmian, diadakan acara sosialisasi program Co-Operative (Co-Op) education, oleh Ketua Program Studi Matematika UPH, Kie Ivanky Saputra, Ph.D. dan READI Field Project Director, William Duggan. Dilanjutkan Signing MOU kerja sama Career Center UPH dengan perusahaan-perusahaan yang mendukung program Co-Op Education UPH. Fasilitas ProActive Zone Co-Op Education berlokasi di lantai 4 gedung C kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Ruang ini menyediakan fasilitas ruang private untuk interview bagi perusahaan yang ingin melakuklan on campus recruitment, ruang meeting untuk perusahaan melakukan group recruitment atau memberikan presentasi company profile, co working space bagi perusahaan yang sedang berkunjung ke UPH, serta perangkat software yang menyediakan platform digital untuk mempertemukan mahasiswa peserta program Co-Op education dengan perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra UPH. Sesuai namanya, ProActive Zone, Professional and Academic Cooperation to build an innovative and valueable learning experience, dirancang sebagai jembatan antara dunia kampus dengan industri untuk memfasilitasi mahasiswa mendapat eksposure yang matang tentang dunia kerja selagi kuliah. Melalui program ini, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk memperluas relasi dan networking dengan para profesional dan pimpinan perusahaan. “ProActive Zone ini merupakan miniature gedung Co-Op education yang ada di Waterloo University Canada, yang menjadi acuan dalam perancangan system co-op UPH. Ide program ini lahir dari kunjungan tahun 2017 dan 2018 team UPH dan beberapa perusahaan serta pemerintah Indonesia, ke Waterloo University dan beberapa perusahaan besar di Toronto untuk melihat system co-op yang sudah berjalan di Canada,” Jelas Dr. Helena Margaretha, koordinator Peminatan Aktuaria dan Matematika Bisnis, Prodi Matematika UPH. Menyambut hal ini William James Duggan mewakili READI sebagai partner UPH dalam program tersebut, mengapresiasi keberanian UPH dalam mengadopsi program ini. “UPH merupakan salah satu universitas yang siap untuk ambil resiko, karena ini pendekatan yang baru di Indonesia dan memerlukan penerapan sistem semester yang berbeda dari umumnnya. Saya melihat UPH telah memiliki reputasi yang sangat baik untuk seluruh prodi, dan untuk Fakultas Sains dan Teknologi khususnya prodi Matematika sudah kuat serta memiliki lulusan yang unggul. Ini diakui oleh partner industri yang puas dengan kinerja mereka. UPH universitas yang progresif, praktis, dan mampu mengembangkan soft skills mahasiswa yang dibutuhkan industri,” ungkap William.
Baca SelengkapnyaLKBH FH UPH Beri Bantuan Hukum Gratis Untuk Masyarakat Tangerang di Festival Cisadane
Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (LKBH FH UPH) memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat secara gratis pada Festival Cisadane 2019, pada tanggal 27 Juli dan 3 Agustus 2019. Kegiatan ini sekaligus untuk memperkenalkan kepada masyarakat Tangerang dan sekitarnya sekaligus dapat merasakan langsung layanan yang diberikan LKBH FH UPH sebagai lebaga bantuan hukum bagi masyarakat secara gratis atau probono. Keikusertaan ini adalah bentuk partisipasi LKBH FH UPH atas undangan dari ‘Bagian Hukum Pemerintahan Kota Tangerang’ sebagai salah satu Organisasi Bantuan Hukum di Kota Tangerang. Festival Cisadane sendiri merupakan ajang tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Tangerang guna mengapresiasi akulturasi budaya di kota Tangerang serta merawat keanekaragaman masyarakatnya. Pada Festival ini, LKBH FH UPH melayani masyarakat secara cuma-cuma melalui layanan Bantuan Hukum Keliling. Masyarakat yang datang ke booth ‘bantuan hukum’ disambut oleh staf, pimpinan LKBH FH UPH, beserta dosen senior FH UPH dan Organisasi Bantuan Hukum lainnya yang juga menjaga booth pada tanggal tersebut, yang siap menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait berbagai permasalahan hukum, misalnya permasalahan tanah, pembagian harta waris, serta hal-hal keperdataan lainnya. LKBH FH UPH kemudian bergandeng tangan dengan klien untuk menyelesaikan masalah, pada umumnya saran hukum yang diberikan ialah permasalaan diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi terlebih dahulu, dan bila gagal, klien juga akan dibantu dalam proses gugatan perdata di pengadilan ataupun melaporkan ke polisi jika terjadi dugaan tindak pidana dan menjadi korban. “Bagi warga Tangerang dan sekitarnya yang ingin berkonsultasi mengenai persoalan-persoalan hukum, pintu LKBH FH UPH selalu terbuka. Calon klien cukup memberikan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau surat sejenisnya yang menyatakan bahwa klien adalah masyarakat dari kalangan kurang mampu,” jelas Rizky Karo Karo, Sekretaris Pelaksana Harian LKBH FH UPH. LKBH FH UPH menawarkan bantuan hukum dalam bidang litigasi dan non litigasi. Pada bidang litigasi, bantuan hukum yang diberikan meliputi bidang Perkara Perdata dan Pidana, Perkara di Pengadilan Niaga, Perkara Hubungan Industrial, Perkara HAM, Perkara Perlindungan Anak, Perkara Perpajakkan, Perkara Tata Usaha Negara, Pengajuan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi, serta Perkara di Pengadilan Agama. Di bidang non litigasi, LKBH FH UPH menawarkan bantuan dalam bidang Hukum Perusahaan, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Perjanjian (Kontrak), Hukum Pasar Modal, Hukum Argraria, Hukum Keluarga / Perkawinan, Hukum Kewarganegaraan, serta Hukum Teknologi Informasi. Calon klien cukup mempersiapkan berkas keterangan tidak mampu dan dapat langsung datang ke kantor LKBH FH UPH di Heartline Office (Lantai 2), Jl. Permatasari No. 1000, Villa Permata Lippo Village Tangerang, Banten, Kode Pos 15810, atau menghubungi kantor LKBH di nomor telepon 021-5494700, Fax: 021-59497938, atau mengirim email ke [email protected].
Baca SelengkapnyaRiset Bersama Teknik Elektro UPH – Viar Temukan Solusi Manfaatkan Limbah Baterai Bekas
Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH) dipercaya Viar Motor Indonesia untuk melakukan riset bersama untuk proyek pemanfaatan baterai bekas kendaraan listrik. Pada riset ini Teknik Elektro UPH berperan melakukan penelitian manfaat lain apa yang bisa diambil dari baterai yang sudah tidak maksimal, sedangkan dari sisi Viar menyediakan baterai Lithium-Ion bekas yang telah digunakan di skuter listri Viar Q1. Seperti dilansir dari Kompas.com dan Tempo.co pada artikel 10 September 2019 Dr. Henri P. Uranus, Ketua Program Studi (prodi) Teknik Elektro UPH menyatakan bahwa di era berkembangnya kendaraan listrik, baterai akan menjadi satu masalah yang harus diperhatikan. “Sangat perlu adanya riset dan pengembangan mengenai daur ulang baterai ataupun pemanfaatan ulang setelah tidak cocok lagi digunakan sebagai sumber daya pada kendaraan listrik," kata Henri Henri juga menambahkan bahwa baterai yang telah digunakan pada motor listrik sebelumnya, masih sangat mampu digunakan untuk lampu PJU (Penerangan Jalan Umum). Tentunya menurut Henri, hal ini dikatakannya setelah melakukan uji coba di lab UPH. “Baterai yang kapasitas jelajah motor listriknya tinggal 50% bahkan dapat digunakan untuk lampu jalan 10W selama 1 minggu; dan 4 hari untuk lampu 20W dari terisi penuh hingga dimatikan sistem proteksi BMS (Battery Management System) internal baterainya. Lebih lanjut Henri menjelaskan bahwa baterai di motor tersebut menggunakan baterai jenis Li-ion yang kualitasnya di atas baterai lead acid jenis VRLA (Valve Regulated Lead Acid) yang biasa digunakan di lampu PJU solar umumnya. Ia menjelaskan bahwa dengan pemanfaatn PJU bertenaga surya, daur hidup baterai akan diperpanjang sehingga menrurangi beban lingkungan. Menurutnya, prototype hasil penelitian dengan baterai bekas motor akan diaplikasikan di lingkungan kampus sebagai percontohan. Meresponi riset bersama UPH – Viar ini, Direktur Marketing Viar Motor Indonesia, Sutjipto mengatakan bahwa riset ini menjadi komitemen Viar Motor untuk menjawab isu limbah baterai motor listrik yang sudah tidak dapat digunakan. Selain itu baginya, ini juga bukti bagi mereka untuk siap terjun di pasar kendaraan listrilk. Melalui kolaborasi dengan industri, UPH telah menunjukkan komitmennya untuk mencari berperan dalam mencari solusi terhadap permasalahan beban lingkungan, salah satunya pemanfaatan limbah baterai seperti ini.
Baca SelengkapnyaMenteri PPPA Yohana Yembise Ajak Perempuan Gunakan Kapasitas Maksimal dalam Seminar BEM UPH ‘Perempuan dan Kapabilitasnya’
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini menjadi prioritas pembangunan pemerintah Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Pembentukan SDM unggul harus dimulai sejak dini dan membutuhkan keterlibatan seluruh rakyat Indonesia. Namun persoalan yang dihadapi Indonesia dalam pengembangan SDM diantaranya masih adanya praktek diskriminasi terhadap kaum perempuan, dalam berbagai aspek baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sipil. Bentuknya pun bermacam-macam, antara lain kekerasan fisik maupun psikis, stigma negatif, domestikasi, dan marginalisasi. Isu ini tidak hanya terjadi pada pedalaman namun juga di daerah perkotaan yang lebih berkembang. Perempuan masa kini, terutama yang termasuk wanita modern, harus mengambil peran untuk membalikkan kondisi ini. Merespon kebutuhan tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (BEM-UPH) bekerja sama dengan Yayasan Mandiri Kreatif Indonesia (YAMAKINDO) menggelar seminar yang bertema “Perempuan dan Kapabilitasnya”, pada tanggal 7 September 2019, di D 501 UPH Kampus Lippo Karawaci, Tangerang. Seminar ini dihadiri kurang lebih 120 peserta yang terdiri dari mahasiswa UPH dan mahasiswa dari kampus-kampus sekitar Jabodetabek. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana S. Yembise, yang hadir dalam acara ini secara khusus mengingatkan mahasiswi UPH untuk menggunakan kesempatan belajar di perguruan tinggi sebagai batu loncatan guna mematahkan mata rantai domestikasi wanita di Indonesia. “Mahasiswa di Indonesia ada 6,7 juta, dan 60%-nya adalah perempuan. Tapi, dari angka ini, 70% dari mahasiswa perempuan yang balik lagi ke pekerjaan-pekerjaan domestik setelah lulus,” katanya. “Pemerintah maupun instansi-instansi swasta menggelontorkan banyak dana untuk beasiswa belajar, eh masa dipakai untuk balik ke dapur lagi?” tantangnya. Dalam kehidupan pribadinya, Yohana sendiri juga berjuang untuk membuktikan kemampuannya. Dia mengejar gelar hingga S3 di universitas-universitas baik di dalam maupun luar negeri. Semangatnya untuk maju? “I have quality. I have the capability. Saya percaya saya bisa, dan saya tabrak terus. Ini semangat yang harus kalian miliki sebagai perempuan yang diberi kesempatan belajar di perguruan tinggi,” ujarnya kepada hadirin. Selain Yohana, hadir pula Budi Wahyuni, Wakil Ketua Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Beliau menambahkan pernyataan menteri, dan menekankan bahwa angka perempuan yang tinggi di perguruan tinggi tidak menjamin berhentinya tren domestikasi di Indonesia. “Proses lulus S1, bahkan S2, tidak akan menambah keberdayaan wanita. Pada dasarnya, perempuan memang tidak memiliki kesempatan untuk mengambil keputusan. Pada dasarnya, yang harus diubah adalah sistem pendidikan – pertama di rumah, kemudian di sekolah. Dunia pendidikan harus berubah. Kalau di dunia pendidikan masih ada kekerasan terhadap perempuan, kita tidak akan maju,” katanya. Dari sisi politik, Okky Asokawati, Direktur Rekatara Human Capital Development dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Komisi IX 2009-2018, turut mendorong kaum wanita untuk berani masuk ke ranah politik. “Kita belum memiliki banyak anggota perempuan di parlemen, meski memang ada kenaikan jumlah, dari 101 anggota DPR RI sekarang menjadi 115 anggota DPR RI pada periode 2019. Perempuan jangan alergi berpolitik. Menurut saya, natur perempuan itu lebih caring, jadi anggota DPR wanita biasanya akan lebih fokus pada pengaturan KB, BPJS, dan masalah-masalah kemanusiaan lainnya. Bila kita punya banyak anggota DPR wanita, isu-isu ini akan mendapat jauh lebih banyak perhatian. Sebagai perempuan, jangan segan mengedukasi diri kita dan masuk ke dunia politik,” katanya. Selain Yohana, Budi, dan Okky, hadir pula Managing Editor The Jakarta Post Evi Mariani dan Runner Up Puteri Indonesia 2019, Agatha Aurelia. Masing-masing narasumber membagikan pengalaman serta insight mereka dalam menjalani kehidupan sebagai wanita yang mendobrak stereotype wanita sebagai masyarakat kelas dua. Melalui seminar yang diadakan UPH bersama Yamakindo ini, Yohana mewakili pemerintahan mengapresiasi inisiatif UPH yang sadar akan pentingnya isu kesetaraan gender saat ini, dan bagaimana UPH menggaet mahasiswa untuk secara aktif menyadari peran mereka guna masa depan yang lebih maju dan adil. “Acara seperti ini adalah salah satu gebrakan yang dibuat oleh UPH untuk jeli melihat bahwa isu kesetaraan wanita termasuk isu yang menarik saat ini. Juga, dengan melibatkan mahasiswi-mahasiswi di tempat ini, hal ini sangat penting untuk mempersiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan. Dengan pembekalan yang diberikan kepada mahasiswa UPH mengenai isu-isu saat ini, kaum wanita ke depannya diharapkan akan disiapkan dan diberi kesempatan yang lebih baik di masa-masa mendatang,” ujarnya. Diharapkan melalui seminar ini, kaum perempuan, terutama mereka yang mendapat kesempatan belajar di perguruan tinggi, dapat didorong untuk berani mendobrak stereotype yang selama ini membendung kaum wanita, demi masa depan negara yang lebih baik. (ha)
Baca SelengkapnyaMeet and Greet Creative Industries Ajak Calon Mahasiswa Intip Pengalaman Kuliah di UPH
Di abad ke-21 ini, prekembangan zaman bergerak semakin cepat dengan inovasi-inovasi dan tren yang terus berubah. Sebagai institusi pendidikan tempat tumbuh dan transformasi generasi muda, Universitas Pelita Harapan (UPH) menyadari kebutuhan pendidikan yang mampu menghasilkan pemimpin dalam sektor industri kreatif, yang tidak sekedar menciptakan tren-tren viral, melainkan juga menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat tempat mereka tinggal. Melihat kebutuhan ini, UPH menyediakan program-program studi yang mumpuni dalam bidang industri kreatif, seperti program studi Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, serta Musik. Untuk memperkenalkan program-program studi ini, UPH mengadakan acara Meet and Greet pada tanggal 21 September 2019, yang dihadiri calon mahasiswa beserta orang tua. Di acara ini, calon mahasiswa dapat berinteraksi dan konsultasi langsung dengan para dosen, alumni, dan mahasiswa dari tiap prodi. Dr. Martin Lukman Katoppo, S.T., M.T., dekan UPH School of Design (SoD), yang membawahi program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) serta Desain Produk (DP), kepada calon mahasiswa SoD menjelaskan tiga key values penting dalam setiap proses pembelajaran di DKV maupun DP: Design Thinking, Social Innovation, dan Redemptive Impact. Dengan value ini diharapkan para lulusan yang dicetak SoD UPH akan mampu menyelesaikan masalah-masalah nyata di masyarakat melalui desain yang membawa dampak yang menjadi kebaikan bagi masyarakat sekitar. “Aplikasi ojek online, misalnya, dibuat karena ada orang-orang yang ingin menaikkan reputasi ojek. Karena ada permasalahan ini lah kemudian dibuat sistem serta aplikasi. Dalam aplikasi tersebut, desain sangat diperlukan. Misalnya, interface aplikasinya harus mudah dimengerti, agar pengguna tidak kesulitan memakainya. Nah, ini gunanya desain di masyarakat,” jelas Martin. Sementara di program studi Musik, atau Conservatory of Music (CoM), menggunakan pendekatan relasi dan kolaborasi dalam proses pembelajaran musik, yang mana interaksi langsung ini menjadikan proses transfer ilmu lebih efektif. Para mahasiswa pun mengaku sering bekerja bersama dosen, pentas bersama, dan dapat bekerja selayaknya rekan kerja. Tidak sedikit mahasiswa CoM UPH yang mendapatkan peluang karir bahkan sebelum lulus, berkat networking dari kampus. Karya-karya mahasiswa juga dapat dirilis dan menjadi awal karier bagi mereka. Hal ini berarti UPH memberi sarana bagi mahasiswa agar suara mereka bisa terdengar, dan mereka dapat berdampak di bidangnya bahkan sejak masih duduk di bangku kuliah. Dalam Conservatory of Music sendiri, peminatan yang ditawarkan sangatlah beragam, mulai dari Classical Performance, Jazz & Pop Performance, Music Therapy, Music Education, hingga konsentrasi-konsentrasi yang berfokus pada pekerjaan di balik layar seperti Sound Design dan Performing Arts & Production Management (PAPM). Setiap konsentrasi memiliki tujuan yang berbeda. Tidak semua musikus harus menjadi performer yang tampil di depan. Pekerjaan di balik layar pun sama pentingnya dalam industri bermusik. Melalui pemaparan ini, para calon mahasiswa yang hadir di Meet and Greet, berkesempatan bertanya langsung kepada dosen dan mahasiswa yang sudah bergabung di UPH, untuk mendapat informasi lengkap. Mereka juga berkesempatan memperoleh penawaran khusus, seperti potongan formulir sebesar 50%, serta potongan admission fee sampai 20 juta rupiah. Selain itu, bagi calon mahasiswa yang memiliki prestasi tingkat nasional ataupun internasional, UPH juga mmemberikan diskon admission fee tambahan, yakni 25% untuk penghargaan nasional dan 35% untuk penghargaan internasional. UPH juga memberikan beasiswa bagi mereka yang berprestasi secara akademik, olahraga, atau memiliki kebutuhan finansial. Ditambah lagi, calon mahasiswa Conservatory of Music tidak perlu mengirimkan video audisi mereka, melainkan dapat langsung melakukan live audition di UPH. Semua kemudahan ini hanya dapat diperoleh selama Meet and Greet berlangsung. Sesi Meet and Greet berikutnya akan digelar pada tanggal 27 September 2019 untuk cluster Health Sciences (program studi Medicine dan Pharmacy), dan pada tanggal 28 September 2019 Meet and Greet untuk cluster Solution Technology (program studi Informatics, Information System, Food Technology, Biotechnology, Electrical Engineering). Diharapkan dengan program Meet and Greet ini, calon mahasiswa beserta orang tua dapat memperoleh informasi yang tepat guna menentukan pilihan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Baca SelengkapnyaKarya Mahasiswa DKV Hadir di Pameran Poster Tipografi Internasional
Desain Komunikasi Visual (DKV) UPH berkomitmen untuk terus menekankan kualitasnya dan memperluas eksposure hingga pada skala global. Beragam upaya dilakukan DKV UPH untuk mempersiapkan lulusannya mampu memiliki kualitas berdaya saing internasional. Salah satunya melalui pameran yang baru saja diadakan Type Unite ‘Language Relations', 23-27 September 2019 di UPH Kampus Lippo Village. Pameran berskala internasional ini menampilkan 80 karya mahasiswa dari 8 negara. Setiap negara menampilkan 10 karya untuk dipamerkan, dan dari Indonesia sendiri terpilih 6 karya mahasiswa DKV UPH, 2 mahasiswa ITB, dan 2 dari mahasiswa Trisakti. “Tahun ini menjadi pertama kalinya kami ada dalam pameran Type Unite. Kenapa? Karena kami merasa karya-karya yang dipamerkan harus merupakan hasil keluaran dari mata kuliah di UPH. Sementara mata kuliah Tipografi Eksperimental ini baru ada 2018, sehingga tahun ini kami baru ikut serta. Dan output pertama dari mata kuliah ini ternyata mampu dipamerkan dalam pameran berskala internasional seperti ini. Dengan mengikuti pameran ini, merupakan bukti DKV UPH yang ingin mendorong para mahasiswa untuk memiliki daya saing internasional, bukan terbatas di dalam kampus,” jelas Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. – Ketua Program Studi DKV UPH. Menurut Alfian, dengan pameran seperti Type Unite ini audiens bisa melihat langsung karya mahasiswa DKV UPH yang disandingkan dengan karya mahasiswa yang berasal dari beragam negara. Sehingga karya mereka dapat diakui kualitas, kekuatan, dan ciri khasnya secara global. Irwan Harnoko, S.Sn., M.Ds. - Founder Worldwide Graphic Designer and Founder Type Unite menjelaskan bahwa Type Unite ini merupakan suatu pameran karya mahasiswa dari beragam negara yang fokus pada Teknik tipografi dan telah berlangsung sejak 2016. “Saat ini ada 8 negara yang tergabung di Type Unite ini yaitu Turkey, Indonesia, Ecuador, Poland, United Arab Emirates, South Korea, Hungary, and the United States. Tahun ini Type Unite hadir dengan tema ‘Languange Relations’ yang memiliki pesan untuk menghubungkan budaya antar negara khususnya dalam hal ini yaitu Bahasa asing dalam satu ruang seni, poster. Melalui desain kita bisa berbagi kekayaan budaya, walaupun ada keterbatasan seperti perbedaan bahasa, tapi tidak menghalangi. Karena kita bisa memahami melalui bahassa visual yang menjelaskan dari aspek seni,” jelas Irwan yang saat ini juga menjadi salah satu dosen pengampu mata kuliah Tipografi Eksperimental di DKV UPH. Selain menampilkan karya-karya poster, dalam pembukaan acara ini juga dihadirkan Kuliah Tamu oleh David Bieloh, M.F.A dari Central Washington University (CWU), US yang memberikan paparan melalui skype secara langsung. Dalam paparannya, secara umum David menjelaskan poster sebagai bahasa untuk menyampaikan pesan "Bahasa itu sangat beragam bentuknya namun memiliki satu tujuan yaitu mengkomunikasikan pesan. Misalnya Poster, poster memiliki Bahasa visual yang digunakan desainer mengkomunikasikan pesan secara fleksibel dalam satu gambar yang sederhana dan mudah dilihat,” jelas Bieloh. Bieloh menekankan juga bahwa desain poster harus sangat diperhatikan karena desain pada dasarnya bentuk bahasa yang digunakan desainer untuk berkomunikasi dengan audiens. Sehingga suatu desain akan menentukan respon audiens. Lebih lanjut Bieloh menjelaskan bahwa media visual memiliki expressive messaging, artinya proses dari sebuah pemikiran yang dituangkan ke dalam bentuk gambar atau visual. Hal ini menjadikan media visual sering digunakan sebagai alat penyampaian pesan dalam membahas isu sosial dengan tujuan untuk meningkatkan social awareness, contohnya pada pembuatan poster-poster sosial. Usai paparan dari David Bieloh, seluruh peserta melakukan tur bersama untuk melihat seluruh karya poster yang dipamerkan. Dengan pameran ini, DKV UPH bersama seluruh pihak yang terlibat dalam Type Unite berharap bahwa mampu memperlihatkan hubungan antara budaya, bangsa, dan sistem Bahasa. Bahwa walaupun berbeda tapi kita semua bisa mengapresiasi karya-karya ini melalui Bahasa visual. (mt)
Baca SelengkapnyaKarya Mahasiswi Desain Produk UPH Yang Tembus Pasar Internasional Hadir di Pameran INDDEX
Beberapa hasil karya mahasiswi Program Studi Desain Produk School of Design Universitas Pelita Harapan (SoD UPH) yang sudah berhasil menembus pasar internasional, hadir di pameran ajang kreativitas International Degree Design Exchange (INDDEX) yang digelar pada 1 Agustus 2019 lalu, di Bintaro Jaya X-change. Agnesia Cahaya, salah satu mahasiswi dari UPH memamerkan koleksi tas perempuan dengan menggunakan material ramah lingkungan dan organik. Koleksi tas perempuan ini telah berhasil menembus pasar Internasional karena telah dijual di Bali hingga Amerika Serikat. Hasil karya yang dipamerkan ini juga karya merupakan tugas akhir para mahasiswa,. Nilai bisnis dari karya ini juga menjadi poin terpenting dalam penilaian tugas akhir para mahasiswa. Saat ditemui di ajang INDDEX, Agnesia mengatakan bahwa koleksi tas ini terbuat dari kain yang diwarnai dengan tanaman indigo dan tanaman nila yang dikenal untuk dicampur dengan material rotan dan menjadi salah satu material yang dibanggakan Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa koleksi tas yang ia miliki merupakan tas berbentuk bulat yang telah menjadi tren dari tahun kemarin hingga saat ini. “Tas saya ini mempunyai tipe yang medium, yang microbag ukuran 15x20 cm, bucket bag yang sedang trend banget dengan ukuran 18x25 cm. Ini memang koleksi handbag. Tas ini punya unsur etnik dan moderen yang jadi satu,” ungkap Agnesia sambil menunjukkan salah satu karyanya. Berbeda dari koleksi tas pada umumnya, koleksi tas Agnesia sangat unik karena mengkombinasikan bahan denim dengan rotan. Bahan denim yang digunakan pun bukan berasal dari pabrik, melainkan berasal dari white denim yang diwarnai dengan tanaman indigo sehingga warna denim dapat ditentukan sesuai dengan keinginan. Ajang INDDEX ini digelar oleh Universitas Pembangunan Jaya dan UPH, yang juga berkolaborasi dengan Universitas Teknolgi Mara dari cabang Malaka Malaysia, Universitas Teknolgi Mara dari cabang Shah Alam Malaysia, dan Universitas Teknolgi Mara dari cabang Sri Iskandar Perak Malaysia. Agnesia pun mengakui bahwa ajang Inddex ini sangat berguna baginya karena menambah wawasan tentang proses belajar dari perguruan tinggi Malaysia. Selain itu, dengan mengikutin ajang ini ia menjadi tahu tentang tugas-tugas akhir dari Negara lain dan dapat mempelajari produk yang dihasilkan oleh mereka.
Baca SelengkapnyaYPPH dan YPHP Terima Bantuan Beasiswa Pendidikan dari Lippo Malls Indonesia
Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) dan Yayasan Pendidikan Harapan Papua (YPHP) sebagai institusi yang berfokus di dunia pendidikan berkualitas untuk Indonesia menerima bantuan beasiswa pendidikan dari Lippo Malls Indonesia yang ditujukan untuk membantu pendidikan 1.000 anak di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Danny Crayton, Chief Marketing Officer Lippo Malls Indonesia, kepada Ir. Nursari Dewi Lugito, M.Pd., Outreach Director YPHP, serta disaksikan oleh Stephanie Riady, B.A., M.Ed. selaku Executive Committee YPPH pada tanggal 6 Agustus 2019 di Lippo Mall Kemang, Jakarta. Total bantuan dana yang hampir mencapai 4 milyar rupiah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil secara signifikan, serta memberikan kesempatan kepada sejumlah anak didik untuk mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas tanpa memberatkan para siswa secara finansial. Hal ini sejalan dengan program Indonesia Pintar (PIP) yang dicanangkan Pemerintah guna mewujudkan pemerataan pendidikan dan menyediakan bantuan pendidikan bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu di daerah terpencil di Indonesia. Danny Crayton selaku Chief Marketing Officer Lippo Malls Indonesia menjelaskan, “Lippo Malls mengharapkan kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk CSR perusahaan, namun juga sebagai program jangka Panjang yang berkelanjutan dan memiliki dampak kepada masyarakat Indonesia khurusnya kepada anak-anak usia sekolah yang kurang beruntung dan yang berada di daerah terpencil untuk tetap dapat mendapatkan pendidikan yang baik.” Jajaran sekolah di bawah naungan YPPH saat ini meliputi Sekolah Pelita Harapan (SPH), Sekolah Dian Harapan (SDH), Sekolah Lentera Harapan (SLH), UPH College, Hope Academy, Universitas Pelita Harapan (UPH). Sekolah-sekolah ini melayani pendidikan dari Pre-TK sampai tingkat universitas dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Visi YPPH adalah menyediakan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, dan dengan bantuan beasiswa pendidikan dari Lippo Malls Indonesia ini, tentunya YPPH dapat memberi dampak yang semakin besar terhadap masyarakat Indonesia, terutama bagi siswa di pelosok yang belajar di SLH. Begitu juga melalui YPHP, yang berfokus pada pendidikan bagi anak-anak di daerah Papua. “Atas nama YPPH, kami sangat berterima kasih kepada Lippo Malls untuk dukungannya bagi 1.000 siswa Sekolah Lentera Harapan, agar mereka dapat terus belajar di SLH. Kami akan menyalurkan biaya kepada sekolah-sekolah di Sumatera, Sulawesi, dan NTT. Di daerah-daerah itu ada tempat-tempat yang belum memiliki pendidikan yang berkualitas. Misalnya, di daerah Rote di NTT, yang adalah salah satu daerah termiskin di Indonesia. Kita menghadirkan pendidikan yang berkualitas di kota-kota seperti itu,” jelas Stephanie Riady pada acara penyerahan bantuan beasiswa. Saat ini, target YPPH adalah untuk membangun 10 SPH, 100 SDH, dan 1000 SLH di seluruh Indonesia, guna memastikan bahwa peserta didik di bagian yang terpelosok di Indonesia pun dapat memperoleh pendidikan dengan standar yang telah ditentukan oleh YPPH, yang tidak kalah berkualitas dengan layanan pendidikan yang tersedia di perkotaan. YPPH dan YPHP terus mengupayakan untuk mewujudkan pendidikan di Indonesia yang semakin unggul.
Baca Selengkapnya‘UPH SPARKLABS’ Incubation Siap Fasilitasi Mahasiswa Menjadi StartUp Handal
Perkembangan minat generasi milenial dalam dunia bisnis menjadi perhatian dalam strategi UPH untuk mempersiapkan para lulusannya menjadi wirausahawan baru melalui program bisnis incubator dan fasilitas UPH SPARKLABS. Melalui program ini ide-ide bisnis dari mahasiswa maupun alumni dapat direalisasikan menjadi bisnis yang benar-benar mapan hingga menjadi startup handal. Menurut Gracia Shinta S. Ugut, M.B.A., Ph.D., Dekan Business School UPH, fasilitas ini bukan hanya untuk mahasiswa Business School, melainkan terbuka bagi mahasiswa dari prodi lainnya yang memiliki ide-ide business kreatif dan berpotensi untuk didanai oleh para investor. "Idenya kami membawa the best practice of the industry ke dalam campus. Jadi kami mendorong mahasiswa untuk membentuk perusahaan-perusahaan baru. dengan banyaknya perusahaan yang diciptakan akan memberikan dampak positif untuk ekonomi Indonesia," jelas Gracia Ugud. Gracia mengungkapkan UPH menawarkan pendidikan holistis. Fokusnya bukan saja untuk menghasilkan uang, tetapi bagaimana memberi dampak. "Karena itu kami melibatkan dosen dan stakeholder yang lain untuk berkontribusi dalam program ini," tambahnya. Kehadiran UPH SPARKLABS sebagai respon atas tingginya minat mahasiswa UPH untuk membuat dan mengembangkan bisnis setelah lulus, khususnya mahasiswa tingkat akhir. UPH SPARKLABS juga bekerja sama dengan berbagai institusi yang dapat membantu pendanaan seperti seed capital, angel investor maupun venture capital untuk merealisasikan ide-ide bisnis para mahasiswa, diantaranya PT Navanti Indonesia Investama, dan Ikatan Keluarga Alumni UPH yang beranggotakan para pengusaha sukses. Indra Pramana – CEO PT Navanti Indonesia Investama sangat mendukung program bisnis incubator UPH sebagai terobosan yang dapat memberikan dampak yang besar terutama untuk kalangan muda di Indonesia. “Entrepreneurship adalah pilihan hidup dengan 2 karakter, yaitu pantang menyerah dan mampu melihat peluang. Apapun pilihan yang ingin diambil, kerja keras, semangat tinggi, komitmen, dan dedikasi adalah modal yang harus dimiliki”, kata Indra. Dari sisi alumni, Ryan Maneka, alumni Manajemen UPH 2007, wirausahawan sukses sekaligus Vice Chairman Ikatan Alumni UPH, juga turut mengapresiasi UPH SPARKLABS yang dapat dijadikan sarana bagi anak muda untuk mengembangkan ide, sekaligus mendapatkan guide untuk mengembangkan idenya. “Kami para alumni ingin berkontribusi aktif di UPH Sparklabs ini untuk mendorong mahasiswa UPH yang kaya akan ide untuk dapat mempersiapkan diri dalam pengembangan ide tersebut. Pesan saya bagi mereka yaitu jangan menyerah dalam prosesnya”, ujar Ryan. UPH sebagai institusi pendidikan yang telah melayani selama 25 tahun kini telah menghasilkan lebih dari 30 ribu lulusan yang mengabdi dalam berbagai bidang di dalam dan luar negeri. UPH terus mengikuti perkembangan untuk memperlengkapi para lulusannya sehingga dapat berkontribusi bagi bangsa.
Baca SelengkapnyaAktivitas Social Media Jadi Pilihan UPH Untuk Kenalkan Kampus Pada 500 Siswa SMA
Universitas Pelita Harapan (UPH) memilih Social Media Activity untuk memperkenalkan kampus kepada para siswa SMA sekaligus membangun relasi. Aktivitas ini berlangsung dalam acara Open House bagi 500 siswa sekolah menengah yang berkunjung ke kampus UPH Karawaci, Tangerang, pada 19 Juli 2019. Para siswa yang hadir merupakan siswa kelas 11-12 dari beberapa sekolah seperti SMAK 4 Penabur, SMAK 6 Penabur, SMAK Kota Wista, SMAK Summarecon, dan SMA Tirtamana. Kegiatan open house di kampus UPH selalu menghadirkan berbagai aktivitas kreatif untuk membangun relasi dengan para siswa. Diantaranya para siswa dilibatkan dalam kegiatan workshop, dan juga semakin seru dengan menghadirkan booth khusus Social Media. Adanya booth khusus ini didasari karena berkembangnya tren media sosial yang pesat di kalangan millennial juga maraknya tempat yang menawarkan ‘Instagramable Photo Spots’. Kedua tren ini dihadirkan di special booth ini, dimana para siswa dapat berfoto di di Instagramable Photo spots yang telah disiapkan dan membagikan lewat Instagram dengan mention ke @UPHImpactslives. Selain instagram, di special booth ini para siswa juga diajak bermain menggunak sosial media LINE. Para siswa diarahkan untuk follow LINE Official UPH, kemudian memilih pertanyaan lewat ‘Questions Wheel’, dan mencari jawaban di timeline LINE UPH. Melalui Special Booth ini, para siswa tidak hanya menikmati keseruan game yang membuat mereka semakin mengenal UPH tetapi juga para siswa tertarik memposting foto-foto selama acara open house UPH di akun sosial media mereka. Tidak hanya itu para siswa yang memfollow sosial media UPH juga bisa mendapatkan informasi up-to-date dari UPH dengan mudah dan cepat. Selain mengunjungi special booth, para siswa juga diajak campus tour sekaligus workshop. Ada 8 workshop yang dihadirkan yang mewakili beberapa program studi (Prodi). Tujuannya tidak hanya sekedar melihat UPH tapi melalui workshop para siswa langsung melihat keseruan beberapa prodi di UPH. Workshop tersebut antara lain Escape Room dari Teknik Elektro, Biotkenologi, Eksplorasi Pangan oleh prodi Teknologi Pangan, Sound Design Workshop dari Conservatory of Music (CoM), Travel Industry Workshop dari Manajemen Usaha Wisata, Teknik Industri, dan Mixology Workshop dari Manajemen Perhotelan. Seluruh keseruan ini dirasakan oleh para siswa yang hadir. Berikut testimoni keseruan para siswa: Kevin - Kelas 12 dari SMA Tirtamarta. “Workshop yang menarik salah satunya dari Prodi Food Technology karena para fasilitator memberikan materi dengan sangat jelas dan fun. Workshop ini juga diselingi dengan beberapa games yang relevan dengan pembelajaran menurut saya, sehingga membuat kami lebih memahami materi workshop dengan cara seru.” ungkap Kevin. Fredy – Kelas 11 SMAK 6 Penabur “Menurut aku, workshop yang paling menarik adalah dari program studi Food Technology karena seru dan baru tahu bahwa banyak bahan makanan yang bisa dicampur hingga menghasilkan makanan yang enak. Setelah selesai workshop, kami juga diberikan ice cream gratis.” Eunice – Kelas 11 SMAK 6 Penabur “Saya sangat tertarik dengan workshop yang diberikan oleh prodi Manajemen Perhotelan karena dijelaskan tentang teknik mixology, yaitu teknik yang digunakan untuk membuat minuman dengan cara mencampur berbagai macam bahan. Aku senang dan fun banget di Social Media booth. Karena bisa foto-foto kekinian yang biasanya ada di tempat-tempat mahal dan bisa post di sosial media saya.”
Baca SelengkapnyaILKOM UPH Deklarasikan Gerakan #IndonesiaBerkebaya Bersama KPB Indonesia
Mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UPH bersama KPB mendeklarasikan gerakan #Indonesiaberkebaya dalam bentuk ruang diskusi di Museum Nasional Jakarta, 16 Juli 2019. Kebaya sebagai identitas perempuan Indonesia saat ini menjadi perhatian untuk terus dilestarikan. Salah satunya melalui Komunitas Perempuan Berkebaya (KPB) Indonesia yang memiliki fokus menjadikan kebaya Indonesia sebagai salah satu ‘warisan tak benda’ ke UNESCO. Ruang Diskusi menghadirkan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI – Hilmar Farid Setiadi, Ph.D. yang meresponi positif gerakan ini. Hilmar melihat bahwa visi dari gerakan ini sangat baik dan nasionalis yaitu persatuan Indonesia. Hilmar juga mengusulkan agar kegiatan ini menjadi acara tahunan. Menambahkan Hilmar, Perancang Busana Kebaya – Musa Widyatmodjo juga melihat bahwa acara tahunan penting untuk sering diadakan agar masyarakat semakin memberi perhatian terhadap kebaya bahkan sering mengenakan kebaya. Menurut Ribka Malise, Reinhard Santoso, Reina Sidharta, Joshua Putra, Tiffany Geraldine – Ilkom 2016; Gerakan #IndonesiaBerkebaya ini dideklarasikan untuk menjadikan kebaya sebagai identitas bangsa Indonesia dan mendukung rencana KPB Indonesia. Selain itu, bersama KPB Indonesia, mahasiswa Ilkom UPH usai acara ini juga melakukan kajian untuk mendorong pemerintah agar menetapkan salah satu tanggal sebagai Hari Kebaya Nasional. “Awal kami bertemu KPB Indonesia, mereka menyatakan bahwa membutuhkan tim media sosial untuk terus menggaungkan gerakan kebaya ini. Kami mengusulkan selain pengembangan media sosial perlu satu acara yang mampu memberi impact meluas terlebih dulu kepada masyarakat,” jelas Ribka. Reinhard juga mengatakan bahwa gerakan KPB Indonesia dalam memperjuangkan kebaya sudah menyebar ke beberapa kota di Indonesia, seperti Yogyakarta dan Bogor. Namun, dampak dari gerakan ini belum dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena itu, Reihard merasa acara ruang diskusi ini bisa menjadi sarana untuk menyatukan seluruh komunitas juga untuk mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia. “Ide #IndonesiaBerkebaya ini muncul dengan dasar pemikirian bahwa kebaya dapat mewakili Indonesia. Kebaya sendiri tidak hanya pakaian adat di Jawa, namun lebih luas kami juga menemukan kebaya digunakan di daerah Bali, Sumatera, Sulawesi, hingga NTT dengan corak khas daerah masing-masing. Namun sayang belum banyak orang yang mengetahui terlebih menggunakan kebaya. Sehingga kami ingin gerakan ini memiliki impact hingga meluas dan mampu mengajak masyarakat kembali peduli dengan kebaya Indonesia,” tambah Reinhard Selain adanya diskusi tentang kebaya, dalam acara ini juga terdapat fashion show yang diikuti kurang lebih 20 partisipan yang terdiri dari mahasiswa Ilkom UPH juga anggota dari beberapa komunitas kebaya. Untuk melengkapi informasi, hadir juga pameran yang berisikan jenis dan informasi terkait kebaya di Indonesia. Beberapa komunitas juga turut berpartisipasi mendukung acara ini antara lain, yaitu Rampak Sarinah, GK (Galang Kemajuan) Ladies, Perempuan Indonesia Anti Korupsi, Citra Kartini Indonesia, dan lainnya. Kedepannya kelima mahasiswa Ilkom UPH ini secara volunteer ingin terus berpartisipasi dalam gerakan kebaya ini bersama KPB. “Melalui ilmu yang kami miliki seperti Branding, Social Media Strategy, Event Management, Campaign Strategy, dan ilmu komunikasi lainnya; kami berharap dapat berperan serta. Terutama dari segi sosial media, kami membuat konten dan mengelola instagram KPB serta ingin memberi pelatihan strategi sosial media kepada ibu-ibu KPB,” ungkap Ribka. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas semester 9 mahasiswa Ilkom UPH melalui mata kuliah CAPSTONE yang bertujuan mendorong mahasiswa UPH mampu menerapkan ilmu-ilmu Komunikasi yang telah dimiliki untuk dapat bermanfaat bagi komunitas. (an)
Baca SelengkapnyaBusiness School UPH Undang Pengusaha Startup Motivasi Mahasiswa Ciptakan Bisnis Sejak Dini
Dalam rangka mendorong struktur ekonomi Indonesia, jumlah pengusaha menjadi salah satu indikator yang penting. Hingga akhir tahun 2017, jumlah pengusaha di Indonesia telah mencapai 3,1% dari total penduduk, angka tersebut telah melampaui standar internasional, yaitu 2%. Meskipun begitu, jumlah pengusaha di Indonesia masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang sudah mencapai 5 hingga 7 persen. Situasi ini dapat dijadikan peluang bagi kalangan muda untuk mencipatakan bisnis sejak dini. Dalam kondisi seperti itu, Founder Tiket.com sekaligus alumni Business School Universitas Pelita Harapan (UPH), Dimas Surya Yaputra memotivasi mahasiswa tingkat akhir Business School UPH untuk berani memulai bisnis sejak dini. Hal ini disampaikan dalam Talk Show bertajuk “Dare to Take A Risk” yang digelar pada 23 Agustus 2019, di Kampus UPH Lippo Village. Dalam Talk Show ini juga turut hadir pengusaha muda Peter Shearer yang merupakan Founder Wahyoo. Sebelum sukses dengan Tiket.com, Dimas, begitu kerap dia dipanggil, sudah menjalankan 3 bisnis lainnya, namun tidak sesuai harapannya. Bahkan, pada 5 tahun pertama Tiket.com berdiri, dia mengaku sama sekali tidak mendapatkan penghasilan. Namun, berkat kegigihan dan kerja kerasnya, akhirnya setelah Djarum mengakuisisi Tiket.com, barulah usahanya berkembang hingga seperti saat ini. Ide menciptakan Tiket.com pun tidak lepas dari adanya peluang yang besar di industri travel, “Dulu Jokowi pernah berencana untuk mendirikan 20 airport baru. Dari situ saya melihat akan banyak orang yang berpotensi melakukan perjalanan. Maka terlintas dalam benak saya untuk menciptakan Tiket.com”, ungkap Dimas. Tidak lupa, Dimas juga memberikan pesan kepada mahasiswa Business School UPH untuk selalu jeli dan pintar dalam mencari kesempatan dan potensi pasar. Hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk mengawali sebuah bisnis. “Entrepreneurship bukan suatu hal yang bisa dipaksakan. Jika melihat peluang maupun potensi, langsung segera lakukan! Jangan mudah menyerah karena kamu tidak akan tahu kapan kesempatan itu akan bersamamu”, tambah Dimas. Hingga saat ini, Tiket.com telah mencapai 500 rute perjalanan dan telah bekerjasama dengan beragam partner seperti maskapai penerbangan, kereta api, hotel, mobil, dan entertainment. Pelanggan juga menjadi prioritas Tiket.com dengan memberikan kemudahan untuk rencana perjalanan dan pelayanan terbaik selama 24 jam. Lain halnya dengan Peter Shearer yang saat ini sedang menekuni social entrepreneurship. Melalui Wahyoo, dia memberikan kesempatan bagi warung-warung makanan kecil di Indonesia untuk berkembang. Caranya adalah dengan memberikan edukasi kepada pemilik warung makanan melalui Wahyoo Academy hingga memberikan tambahan modal. Talk Show kali ini merupakan salah satu bagian dari mata kuliah CAPSTONE yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi dengan praktisi yang sudah mumpuni di bidangnya, dengan mendiskusikan topik penting yang belum terjangkau oleh kurikulum standar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UPH Miliki Kesempatan Jadi Profesional Sejak Dini Lewat Program Co-Op
Kini mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk merasakan dunia profesional sekaligus menjalakan kewajibannya sebagai mahasiswa. Bahkan, mahasiswa tidak hanya sekedar mencari pengalaman, tetapi juga mendapatkan apresiasi layaknya seorang profesional. Dengan tujuan memperkaya wawasan dan pengalaman mahasiswa, program Co-Operative Education (Co-Op) hadir untuk membantu mahasiswa agar siap beradaptasi dan menghadapi dunia profesional sejak dini. Hal tersebut disampaikan oleh Kie Van Ivanky Saputra, Ph.D dalam seminar yang digelar Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan READI Project (Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia) pada 28 Agustus, di kampus UPH Lippo Village. Seminar ini dibuka dengan sambutan dari Readi Field Project Director – William Duggan. Dalam sambutannya, dia menyampaikan bahwa program Co-Op ini memiliki banyak manfaat tidak hanya bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) Matematika saja, tetapi juga terbuka untuk Prodi lainnya, khususnya Prodi Bioteknologi dan Teknik Industri. Kemudian, diikuti dengan seminar yang dibawakan oleh para pembicara antara lain; Kie Van Ivanky Saputra Ph.D, Ronald Sajuti AAI-K, FSAI, Felix Lo, ST, AAAIK, ANZIIF (Assoc) CIP, dan Tagor Uktolseja, ST, AAIK, CRGP, FSAI. Program Co-Op sendiri sudah memiliki kurikulum khusus, antara lain mahasiswa akan mengikuti leadership training dan character building terlebih dahulu agar mahasiswa dapat mengetahui cara membuat resume yang baik dan beretika saat melakukan interview kerja, serta cara menghadapi orang-orang di dunia profesional. Kie Van Ivanky Saputra juga menambahkan, “Pada program Co-Op ini, mahasiswa akan menjalani 3 term magang agar mahasiswa dapat mencoba profesi yang berbeda, sehingga ketika lulus nanti mahasiswa sudah tahu profesi yang sesuai untuk dirinya”. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan program Co-Op adalah Adira Insurance. Tagor Uktolseja – Actuary and Planning Division Head Adira Insurance menjelaskan bahwa program Co-Op ini merupakan program yang timbal balik antara perusahaan dengan mahasiswa. “Dengan adanya program Co-Op ini, Adira ingin memberikan nilai dan kontribusi kepada mahasiswa yang mengikuti program ini. Begitu juga dengan mahasiswa yang memberikan kontribusi bagi Adira”, tutur Tagor Uktolseja. Peluang karir aktuaria di perusahaan asuransi umum juga menjadi topik utama yang dibahas pada seminar ini. Menurut data statistik yang disampaikan oleh Ronald Sajuti, penetrasi asuransi umum di Indonesia masih sangat kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. “Pada tahun 2017, penetrasi asuransi di Indonesia menduduki urutan ketiga, yaitu sebesar 2.85%. Angka ini masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya, seperti Singapura dan Thailand. Dengan kecilnya angka penetrasi tersebut, membuat peluang karir di perusahaan asuransi umum masih besar. Asuransi umum juga tidak akan pernah punah karena didalam kehidupan pasti ada risiko, dimana risiko tersebut larinya ke perusahaan asuransi”, ungkap Ronald Sajuti. Salah satu isu faktual dari sudut pandang asuransi umum proyek MRT DKI Jakarta juga turut dibahas oleh Felix Loc – Underwriting Reinsurance and Property Engineering Department Head PT Asuransi Wahana Tata dalam seminar ini. Dia menjelaskan bahwa proyek asuransi umum MRT ini diawali dengan menganalisis kemungkinan risiko yang dapat terjadi dan menetukan tarif premi dengan menggunakan data 5 tahun terakhir. Harapannya dengan adanya penjelasan ini, mahasiswa memiliki gambaran dan pemahaman mengenai studi kasus konkrit yang terjadi pada MRT. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari Prodi Matematika, Teknik Industri, dan Bioteknologi serta para orang tua. Dengan adanya seminar ini, diharapkan juga para mahasiswa tertarik dengan industri asuransi umum, khususnya sebagai aktuaris melalui program Co-Op.
Baca SelengkapnyaUPH Dorong Mahasiswa Matematika Jadi Lulusan Aktuaria Profesional
Jumlah aktuaris di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Pada akhir 2018, riset membuktikan bahwa hanya terdapat 500 aktuaris di Indonesia yang terdiri dari 300 aktuaris penuh dan 200 aktuaris muda. Jumlah ini sangat tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 250 juta orang. Padahal menurut Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), Indonesia membutuhkan setidaknya 3.000 aktuaris untuk melayani 250 juta penduduk Indonesia. Aktuaris juga merupakan profesi yang penting untuk perkembangan sebuah industri, khususnya industri keuangan. Universitas Pelita Harapan (UPH) sebagai salah satu Universitas di Indonesia yang memiliki konsentrasi Aktuaria pada Program Studi (Prodi) Matematika sadar akan kondisi itu. Maka dari itu, pada 28 Agustus 2019, di Kampus UPH Lippo Village, Prodi Matematika UPH mengadakan Talk Show bertajuk “Facing The Future By Innovative Academic Professional Experience”. Talk Show ini menghadirkan Dr. Helena Margaretha sebagai moderator dari beberapa pembicara yang hadir, antara lain Felix Lo, S. T, AAAIK, ANZIIF (Assoc) CIP, Tagor Uktolseja, S. T., AAIK, CRGP, FSAI, Grady M. Oktavian, Kie Van Ivanky Saputra, Ph. D, dan Ronald Sajuti, AAI-K, FSAI. Tujuan dari Talk Show ini agar mahasiswa Prodi Matematika tertarik dengan profesi Aktuaria sejak dini dan memahami program Co–Operative Education (Co-Op) yang dapat menjembatani mahasiswa dengan dunia profesional. Pengalaman dari Grady M. Oktavian sebagai salah satu mahasiswa Prodi Matematika yang telah menjalani program Co-Op membuka Talk Show ini. Melalui Co-Op, Grady mengambil kesempatan magang di Adira Insurance. Grady mengakui bahwa banyak manfaat dan nilai yang bisa dia ambil melalui magang ini. “Sebenarnya terdapat 2 pilihan yang harus saya pilih saat itu, antara melakukan kerja magang atau mengerjakan tugas akhir. Akhirnya, saya memilih untuk kerja magang di Adira Insurance karena saya penasaran dunia profesional itu seperti apa. Dengan kerja magang ini saya juga dapat mempertanggungjawabkan sertifikasi serta teori yang sudah saya peroleh dari kampus”, aku Grady. Tagor Uktolseja, Actuary and Planning Division Head sekaligus supervisi Grady di Adira Insurance menambahkan bahwa dengan adanya program Co-Op ini mahasiswa tidak hanya padat secara teori, tetapi juga memperoleh hal-hal baru yang tidak dapat diperoleh di kampus. “Nyatanya dalam dunia profesional, aktuaris tidak hanya bergelut dengan pekerjaan aktuaria, tetapi juga harus bertemu dan berinteraksi dengan orang lain, mencari data sendiri, dan melakukan cleansing data yang tidak mungkin diajarkan di kampus”, ujar Tagor Uktolseja. Setuju dengan perkataan Tagor Uktolseja, Felix Lo mengungkapkan, “Saya senang dengan program Co-Op ini, karena dengan adanya program ini mahasiswa dapat beradaptasi dari dunia kuliah menuju dunia profesional”. Dengan pesatnya perkembangan industri dan adanya program Co-Op ini, sekarang generasi muda juga dituntut untuk berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan generasi pendahulunya. Sama halnya dengan lulusan Aktuaria yang harus lebih unggul dibandingkan dengan lulusan-lulusan dulu. “Lulusan Aktuaria saat ini harus lebih maju dan unggul dari lulusan zaman dulu. Harapannya tidak hanya memiliki modal teori, nilai, dan IPK yang baik, tetapi juga sudah memiliki pengalaman kerja selayaknya profesional”, tutur Kie Van Ivanky Saputra. Di akhir acara, para mahasiswa juga dibekali dengan tips untuk magang di perusahaan yang tepat dan menjadi Head Actuaria seperti dirinya. “Mahasiswa harus pintar untuk memilih perusahaan magang yang dituju. Pastikan perusahaan tersebut memiliki departemen Aktuaria. Lalu, peluang karir di Aktuaria masih besar sehingga perambatan karirnya cepat, hanya dalam waktu beberapa tahun sudah bisa menjadi Head Actuaria”, tegas Ronald Sajuti.
Baca SelengkapnyaUPH Raih Peringkat 23 Nasional di Ranking UI GreenMetric 2018
Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil menempati posisi ke-23 dari 66 universitas nasional serta posisi ke-451 dari 719 universitas dunia dalam ranking UI GreenMetric 2018, sistem ranking universitas yang diakui secara internasional yang berbasis kriteria-kriteria sustainability lingkungan. Kriteria penilaiannya mencakup Setting & Infrastructure (rasio dan jumlah lahan hijau di wilayah universitas), Energy & Climate Change (penggunaan energi secara efisien dan penggunaan energi terbarukan), Waste (pengolahan sampah), Water (pengolahan air), Transportation (penyediaan transportasi massal di kampus serta upaya lain untuk mengurangi polusi dari kendaraan), serta Education & Research (rasio dan jumlah mata kuliah dan organisasi mahasiswa yang berfokus pada pemeliharaan lingkungan). Dari aspek Setting & Infrastructure, serta pengelolaan sampah dan air, kampus UPH sudah dipersiapkan sejak awal berdirinya dan didukung infrastruktur di lingkungan Lippo Village, Karawaci, Tangerang. UPH mendesain kampus dengan konsep green campus, dimana area kampus didominasi oleh taman hijau dan rindang, menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, serta kondusif untuk belajar begitu juga untuk beraktivitas. Perencanaan penanaman pohon dan tanaman ini pun ditindaklanjuti dengan pemeliharaan rutin oleh tenaga outsource yang secara khusus merawat dan menjaga kebersihan taman setiap harinya. Pengelolaan sampah di lingkungan kampus UPH diolah khusus menjadi kompos. Juga disediakan lahan untuk pembudidayaan tanaman, guna menghasilkan tanaman-tanaman baru yang nantinya ditambahkan di lingkungan UPH, agar dapat semakin mewujudkan suasana kampus yang asri. Selain perwujudan taman hijau, UPH juga secara rutin mengkampanyekan kampus yang bebas rokok. Setiap tahunnya, organisasi-organisasi mahasiswa bergabung untuk menyuarakan gerakan bebas rokok, yang selain menjaga lingkungan juga mewujudkan gaya hidup generasi muda yang lebih sehat. Mahasiswa di UPH juga diajak untuk secara aktif peduli lingkungan melalui kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan semangat cinta lingkungan. Seperti project pengabdian masyarakat yang dikoordinasi departemen kemahasiswaan, diantaranya yang sudah dilakukan menanam 3.000 bibit pohon bakau di Pantai Marunda, Jakarta Utara. Mengadakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala (mahasiswa pencinta alam) yang rutin mengadakan kegiatan jelajah alam. Bahkan dari segi transportasi, UPH mengatur infrastrukturnya sedemikian rupa sehingga tempat parkir, drop off, dan pick up di area luar kampus dan terintegrasi dengan akses menuju kampus, sehingga mahasiswa dapat menikmati kampus yang bebas polusi tanpa harus berjalan jauh setiap hari. Para dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi juga aktif melakukan riset terkait lingkungan, seperti prodi Arsitektur, Bioteknologi, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Industri dan Biologi. Beberapa riset yang sudah dilakukan diantaranya manajemen pengelolahan sampah, teknologi ramah lingkungan, pemanfaatan solar cell, dan beberapa topik lainnya. UPH terus meningkatkan aspek-aspek green campus, sebagai tanggung jawab kepada lingkungan sekaligus kepada masyarakat. Dengan demikian UPH layak menjadi pilihan unggul bagi siswa yang mencari kampus yang kondusif untuk belajar, serta pilihan terbaik bagi orang tua untuk mengirim anak-anak mereka belajar di kampus aman dan sehat. UI GreenMetric 2018 menyadari inisiatif UPH serta universitas-universitas lainnya untuk mendorong generasi muda lebih menyadari kepentingan menjaga kondisi bumi yang semakin lama semakin berbahaya. Posisi ke-23 nasional dan 451 sedunia ini mendorong UPH untuk terus berkembang dan lebih lagi fokus pada penyediaan ruang hijau, serta melakukan riset secara lebih mendalam di bidang pelestarian lingkungan, guna mewujudkan kampus yang sehat bagi seluruh mahasiswa dan publik.
Baca SelengkapnyaFH UPH BERI PENYULUHAN DAN KONSELING HUKUM DI STT GKS LEWA, SUMBA TIMUR
“Presumption iures de iure” (semua orang dianggap tahu hukum) adalah salah satu adagium hukum yang mulia. Namun faktanya, tidak semua orang mengetahui hukum sehingga orang dapat menjadi korban hukum. Permasalahan ketidatahuan dan kurang memiliki akses untuk mendapatkan layanan hukum juga terjadi di Masyarakat Sumba Timur pada umumnya dan mahasiswa/mahasiswi pada khususnya. Beberapa permasalahan hukum yang terjadi dalam Masyarakat Sumba Timur ialah kasus perjudian, menjadi korban human trafficking dan masalah hukum dalam keluarga dan ekonomi yang disebabkan oleh jerat utang atau bad habit melakukan judi. Sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan terkait hukum baik dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat di desa Sumba Timur, Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH UPH) melalui beberapa dosen, mengadakan pengabidan kepada masyarakat (PkM) di Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sumba (STT GKS) di Lewa, Sumba Timur dari tanggal 26 Agustus– 29 Agustus 2019. Tim dosen FH UPH yang terlibat terdiri dari Dr. Agus Budianto, Dr. Dian Parluhutan, Dwi Putra Nugraha, S.H., M.H., dan Rizky Karo Karo, S.H., M.H., telah mengadakan serangkaian kegiatan penyuluhan dan pendampingan hukum yang difokuskan pada tiga aspek. Pertama, aspek preventif berupa langkah-langkah untuk menghindari dan berani melapor jika menjadi korban atau mengetahui dugaan human trafficking dan perkosaan; kedua, aspek keluarga dan permasalahan ekonomi dari sudut pandang hukum; ketiga, aspek sosialisasi terhadap pemberantasan judi baik melalui adat ataupun hukum Negara. Dalam PkM ini FH UPH memberdayakan mahasiswa dan dosen STT GKS Lewa, dengan memberikan penyuluhan hukum dan konseling hukum kepada mahasiswa/mahasiswi STT GKS Lewa dan memberikan pembekalan bagi para Dosen STT GKS Lewa terhadap pengembangan karier dan pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini diikuti sekitar 200 mahasiwa/mahasisiwi baik dari program studi Teologi maupun Pendidikan Agama Kristen dan dihadiri oleh 13 Dosen STT GKS Lewa yang juga sebagai Pendeta ataupun Calon Pendeta (Vikaris). Peserta sangat antusias mengikuti pembekalan ini dan berlangsung interaktif. Beberapa pertanyaan yang diajukan peserta diantaranya terkait kasus dalam kehidupan sehari-hari mereka, salah satu pertanyaan yang acapkali ditanyakan ialah: bagaimana cara memberantas perjudian di lingkungan mereka? Dan bagaimana cara agar tidak menjadi korban human trafficking? Program PkM ini adalah sebagai tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Dekan FH UPH, Prof. Bintan Saragih, SH dengan Direktur Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sumba (STT GKS) Ibu Pdt. Fransina Ranggalodu, M.Th, pada 01 Februari 2019, yang disaksikan juga oleh Rektor UPH. Diharapkan PkM ini dapat berkelanjutan untuk membekali mahasiswa dan dosen STT GKS Lewa dengan pengetahuan hukum sehingga dapat membantu masyarakat kelak setelah mereka lulus dan terjun ke masyarakat, baik sebagai Pendeta di Gereja Kristen Sumba ataupun Guru Pendidikan Agama Kristen yang akan banyak menjadi ‘penengah’, ‘mediator’ bagi permasalahan hukum di jemaat mereka nantinya.
Baca SelengkapnyaSeminar IRX UPH 2019: Peluang Asia dalam Kancah Internasional dan Masa Depan Indo-Pasific
Di era globalisasi ini Asia memiliki peluang yang besar dalam kancah internasional. Hal ini bisa terjadi karena dunia telah melihat Asia sebagai kawasan yang memiliki potensi. Mulai dari perekonomian, jalur perdagangan, hingga pembangunan sudah mulai berpusat di Asia. Maka dari itu, Indonesia sebagai salah satu Negara yang berada di kawasan Asia juga memiliki kesempatan besar dalam kancah internasional. Hal itu disampaikan oleh Mr. Jose Antonio Tavares – Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri melalui paparannya tentang kondisi Asia saat ini, dalam seminar bertajuk “Asia, Indonesia and the Future of Indo-Pasific” yang berlangsung di Kampus UPH Lippo Village, pada 6 September 2019. “Asia adalah pusat perekenomian dunia karena memiliki beberapa Negara dengan perekonomian yang unggul, seperti China, Jepang, ASEAN, dan India. Hal itu menjadi kekuatan Asia saat ini dalam dunia internasional. Tidak lupa, Asia memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapinya. Tantangan tersebut adalah historical animosity, territorial disputes, East China Sea, South China Sea, Korean Peninsula, dan Allegiances and Military Alliance”, tambah Mr. Jose Antonio Tavares dalam seminar yang diadakan oleh International Relations Exhibition (IRX) 2019. Seminar yang dimoderator oleh Prof. Aleksisus Jemadu, Ph.D., dosen HI UPH ini juga menghadirkan pembicara yang handal dan berpengalaman dalam dunia internasional, antara lain; Matthew Locastro – Researcher of Sandiya Institute Indonesia, dan Andrew W. Mantong, S. Sos – Researcher at Centre for Strategic and International Studies. “Masa depan Indo-Pasific bukan tentang peraturan maupun kemajuan perekonomian, tetapi bagaimana Asia melakukan inovasi dan tidak terpengaruh oleh Amerika Serikat,” Ungkap Matthew Locastro saat presentasi seminarnya. Adapun berbagai hal yang dibutuhkan oleh kawasan Asia saat ini yang dijelaskan oleh Andrew W. Mantong, S. Sos. Negara-negara Asia yang demokratis maupun otoriter sekarang ini butuh untuk meningkatkan Leviathan mereka. Maksud dari Leviathan merupakan negara yang harus tegas dan menjelma menjadi negara yang dihormati oleh rakyatnya. Dia juga menambahkan, “Beberapa Negara di Asia, misalnya saja Indonesia sebagai pusat maritim global butuh untuk menciptakan pasar nasional terintegrasi”. Seminar “Asia, Indonesia and the Future of Indo-Pasific” ini sekaligus menutup rangkaian acara IRX 2019 yang merupakan acara tahunan terbesar yang diadakan mahasiswa HI UPH dengan tema “Towards a Brighter Asia”. Selain seminar, terdapat beberapa rangkaian acara menarik lainnya seperti exhibition yang menampilkan hasil karya mahasiswa HI UPH, kompetisi Model United Nation (MUN) yang diikuti oleh 7 universitas termasuk UPH, dan gala dinner.
Baca SelengkapnyaTim Basket Putri UPH Eagles Juara 1 LIMA Nasional 2019
Tim basket putri UPH Eagles berhasil menjadi juara di ajang bergengsi LIMA (Liga Mahasiswa) Nasional pada 12 Agustus 2019 di GOR Jakarta Timur setelah meruntuhkan pertahanan Universitas Esa Unggul (UEU) dengan skor 52-43 di babak final. Kemenangan ini merupakan gelar pertama yang diperoleh Tim Basket Putri UPH Eagles di skala nasional. Seperti yang dilansir dari Kompas.com dalam artikel yang tayang pada 13 Agustus 2019, sepanjang pertandingan, tim Basket Putri UPH mencoba bermain lebih taktis dan mencoba memegang irama permainan. Hingga akhirnya mencapai permainan terbaik dalam kuarter kedua hingga kuarter terakhir, permainan menjadi milik UPH dan membuat UEU tidak dapat menyusul UPH. “Kami senang mampu meraih kemenangan ini. Semangat ingin juara para pemain mungkin membuat kami bisa meraih pencapaian ini mengingat UPH putri belum pernah menjadi juara di National. Tahun lalu sudah diberikan kesempatan di final, tapi mereka belum bisa mendapatkan gelar. Para pemain belajar dari kekalahan tahun lalu, dan tidak menyerah hingga menit akhir. Kami juga sering mengingatkan kembali bahwa mereka harus belajar dari pertandingan sebelumnya, baik dari musim lalu, maupun regional tahun ini. Lawan kami kuat, jadi kalau kami lemah, tidak mungkin bisa merebut juara,” kata Fajar Kusumasari, pelatih UPH. Selain tim basket putri, tim Basket Putra UPH Eagles juga turut meraih prestasi dengan menempati juara kedua dalam LIMA Nasional ini. Dalam babak final UPH Eagles melawan tim basket putra Institut Teknologi Harapan (ITHB) Bandung, dengan skor hasil 72-69 untuk ITHB. Melalui prestasi yang telah diraih ini, Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., mengapresiasi seluruh kerja keras tim UPH Sports UPH baik para student athlete yang merupakan mahasiswa dari beragam fakultas, para pelatih, hingga seluruh tim Departemen UPH Sports. Rektor menyatakan bahwa kemenangan ini merupakan kasih karunia dan untuk kemuliaan bagi Tuhan. To God be the glory!
Baca SelengkapnyaOn Campus Recruitment UPH Mudahkan Lulusan Melamar Ke Perusahaan Terkemuka
Lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) tidak perlu bingung untuk menggapai perusahaan impiannya. Selain sebagai sarana yang menghubungkan lulusan UPH dengan berbagai perusahaan mitra, Career Center UPH juga selalu meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para lulusan UPH. Salah satunya melalui program On Campus Recruitment (OCR) yang diadakan minimal delapan kali setiap tahun akademik. Program ini bertujuan untuk memangkas proses rekrutmen dari perusahaan mitra untuk lulusan UPH yang melamar. OCR kali ini menghadirkan PT Ultra Prima Abadi (Orang Tua Group) dan PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia yang diadakan pada 11 dan 18 September 2019, di Kampus UPH Lippo Village, Tangerang. Saat ditemui, Marchella Gracia Ina Putri – Human Resourch Recruitment Supervisor Orang Tua (OT) Group mengatakan sangat berminat dengan lulusan UPH. “Lulusan UPH yang bekerja di OT sebagian besar berasal dari Teknik Industri ataupun Teknologi Pangan. Kelebihan dari lulusan UPH, umumnya mereka tidak kaku seperti kebanyakan lulusan Teknik lainnya, jadi sangat membantu OT. Ditambah mereka juga kreatif, bisa negosiasi, dan komunikasi dengan baik, serta analisa data. Kami berharap melalui program ini bisa menyasar ke prodi lainnya diluar prodi Teknik,” ungkap Marchella. Kinerja lulusan UPH yang baik juga diakui oleh PwC Indonesia. Dalam kesempatan OCR ini mereka berharap dapat merekrut lebih banyak lulusan UPH bekerja di PwC Indonesia. “Lulusan UPH yang bekerja di PwC cukup kompeten, terutama dari segi Bahasa Inggrisnya. Selain itu, mereka juga memiliki tanggung jawab dan integritas yang tinggi. Kami juga berharap dapat merekrut lulusan UPH sebanyak mungkin melalui program OCR ini,” tutur Hanatasha Septiani dan Nurkamila – Human Capital Staff PwC Indonesia. Program OCR sendiri merupakan salah satu program Career Center UPH yang dirancang untuk memudahkan mahasiswa dan lulusan UPH untuk dapat bekerja di perusahaan mitra. Dengan mengundang perusahaan mitra ke kampus UPH, mahasiswa tidak perlu lagi melalui tahapan seleksi yang panjang. Hanya dengan melakukan pendaftaran secara online, mahasiswa ataupun lulusan UPH dapat langsung mengikuti walk in interview dengan membawa CV dan dokumen pendukung lainnya. Bahkan pada OCR kali ini, PwC Indonesia juga mengadakan sesi sharing yang dihadiri oleh sejumlah staf yang bekerja di PwC Indonesia. Tujuannya agar lulusan UPH mendapatkan wawasan yang lebih tentang PwC Indonesia melalui pengalaman yang dibagikan oleh para pembicara. Selain program OCR, Dharamanita Kusumaningrum – Manager of Corporate Relations UPH menyampaikan bahwa Career Center UPH juga sering menjalin kerja sama dengan beberapa prodi UPH untuk mengadakan pelatihan persiapan karir bagi mahasiswa UPH. “Kami juga menjalin kerja sama dengan BEM untuk mengadakan career workshop dan career expo. Kami juga terus mengembangkan kerja sama kami dengan perusahaan-perusahaan yang berkualitas baik nasional maupun multinasional,” lanjutnya.
Baca SelengkapnyaYouth Camp UPH 2019 “Sola Gratia, Saved by Grace”
“From this beginning, prepared yourself to be touched by God, to be chosen by God, and to be prepared by God. Maybe you don’t know and plan what will you get from Youth Camp, but I believe God will touch your life, and God will prepared you for great things”, seru Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc dalam Opening Youth Camp 2019, pada 20 September, di Kampus UPH Lippo Village. Berbeda dengan Retret biasa, dengan mengangkat tema “Sola Gratia: Saved by Grace” , Youth Camp 2019 berfokus pada anak muda, khususnya mahasiswa UPH agar dapat bertumbuh dan bersatu, serta mengalami perjumpaan dengan Kristus sebagai Juru Selamat. “Melalui Youth Camp ini, kami ingin mengingatkan kembali kepada mahasiswa UPH untuk mengajak mereka semakin dekat dan mengenal Yesus sebagai Juru Selamat mereka, serta menyadari bahwa apa yang mereka miliki sebenarnya berasal dari Tuhan, bukan atas dasar kekuatan mereka”, tutur Olivia Kusuma Wardhani – Ketua Youth Camp Bidang 2 – Akuntasi UPH – 2017. Selain memperkaya pengalaman spiritual, tahun ini Youth Camp menghadirkan 2 sesi Kapita Selekta agar para peserta memperoleh hal-hal praktikal yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada berbagai macam pilihan tema yang dapat dipilih oleh sesuai dengan keinginan peserta antara lain, Hedonisme, Relationship, No Drugs, dan Games Online. Sebelum menuju Wisma Kinasih – Bogor pada 21-22 September 2019, Youth Camp diawali dengan Words of God dengan Tema “In The Beginning” yang dibawakan oleh Johan Nugroho M. Div, mengajak para peserta untuk learning to love God, self, dan neighbor. Melalui Youth Camp 2019 ini, Olivia juga berharap agar para peserta dapat merasakan hadirat Tuhan, merasakan betapa besar kasih Tuhan dalam hidup mereka, dan dapat memakai diri mereka untuk terjun dalam pelayanan agar nama Tuhan semakin dimuliakan.
Baca SelengkapnyaMOKA dan Qwords Berbagi Inspirasi Bisnis Teknologi Digital di Acara Falcon Project Sistech UPH
Digitalisasi memberikan kemudahan bagi para penggunanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hingga kini, melalui inovasi teknologi informasi, digitalisasi telah merambah ke berbagai sektor, salah satunya yang paling berkembang pesat adalah sektor bisnis. Bagaimana implementasi teknologi digital dalam dunia bisnis dibagikan oleh dua perusahaan startup IT yang berhasil di Indonesia, MOKA dan Qwords, dalam talk show bertajuk “Maximize Business Value Through Digital Inovation”, pada 24 September 2019, di UPH Kampus Lippo Village. Talkshow yang digelar mahasiswa School of Information System and Technology (SISTECH) Universitas Pelita Harapan (UPH) ini diselenggarakan dalam rangkaian acara Falcon Project 9, menghadirkan Emeraldo Faris Alifar – Growth Marketing Manager at Moka, dan Andi Triadi – Product Manager at Qwords Cloud Web Hosting Indonesia untuk membagikan pengalaman dan memotivasi sejumlah siswa SMA, serta mahasiswa UPH yang memiliki minat pada dunia digital. Emeraldo Faris Alifar memaparkan bahwa inovasi digital merupakan fase yang paling penting dalam melakukan kegiatan bisnis, terutama start up, karena diperlukan suatu terobosan terbaru yang dapat memudahkan dan menyelesaikan masalah masyarakat. “Sebelum adanya teknologi POS, toko-toko biasanya menggunakan cash register yang mengharuskan business owner untuk datang setiap hari agar mengetahui jumlah sales, atau produk apa yang paling laku. Berangkat dari permasalahan itu, Moka berinovasi dengan menggunakan teknologi POS untuk menciptakan cash register yang dapat memudahkan business owner, “ tutur Emeraldo. Selain melakukan inovasi, Andi Triadi menambahkan bahwa pelaku bisnis juga harus senantiasa mempertahankan bahkan memaksimalkan business value melalui teknologi digital. “Sebagai pelaku bisnis, kita harus terus belajar karena teknologi selalu berubah dengan cepat, jangan ragu untuk menerapkan teknologi baru, dan harus bisa mandiri. Seperti Qwords yang berani melakukan eksperimen dalam berinovasi, walaupun mengalami kegagalan, tetapi pasti ada saja yang dapat kita jadikan pembelajaran,” tegas Andi. Tidak lupa, Emeraldo juga memberikan semangat kepada para peserta untuk terus menumbuhkan rasa keingintahuan (curiosity) terhadap suatu hal yang baru, “Terus lah selalu merasa ingin tahu akan segala hal, dan jangan cepat puas agar dapat terus belajar. Apalagi kalian masih sekolah dan kuliah, jadi sering-sering lah untuk melakukan eksperimen, serta jangan takut gagal”, seru Emeraldo. Hal serupa juga dilontarkan oleh Andi terhadap para peserta. Melengkapi Emeraldo, Andi menyampaikan bahwa para peserta, khususnya mahasiswa dianjurkan untuk terlibat aktif dalam berbagai komunitas yang bergerak di bidang teknologi informasi. Selain mendapatkan inspirasi dari para profesional bisnis digital, para siswa dan mahasiswa UPH yang berminat pada IT dapat mengikuti acara lainnya seperti, kompetisi, exhibition dan awarding night yang berlangsung pada 27 September 2019. (na)
Baca SelengkapnyaICS Cultural Week UPH 2019 Kenalkan Keunikan Festival Budaya dari Empat Negara
Sebagai kampus yang memiliki komunitasi internasional, Universitas Pelita Harapan (UPH) menyediakan wadah untuk mempersatukan beragam budaya dari berbagai negara yang ada, melalui komunitas mahasiswa internasional atau International of Community Students (ICS). Saat ini mahasiswa asing UPH ada dari 20 negara diantaranya Korea, Myanmar, Brazil, Jepang, Filipina, Mongol, dan lainnya. Setiap tahunnya komunitas ini menggelar Cultural Week untuk memperkenalkan budaya dari negara asal mahasiswa internasional UPH. Tahun ini memasuki tahun ke-5, ICS Cultural Week mengangkat tema ‘Celebration Wonders’, pada 23-28 September 2019, di Kampus UPH Lippo Village. Phoebe Hartono, mahasiswa Hubungan Internasional UPH 2017 yang menjadi ketua acara Cultural Week 2019, menjelaskan acara Cultural Week tahun ini menampilkan festival budaya dari 4 negara, antara lain Holi Festival dari India, Rio Festival dari Brazil, The Carnival Of Venice dari Italia, dan So-ngkran Water Festival dari Thailand. Keempat festival itu merupakan event besar yang banyak menarik minat wisatawan dari berbagai dunia. Konsep Cultural Week dengan tema ‘Celebration Wonders’ menampilkan serangkaian kegiatan yang melibatkan mahasiswa internasional dan mahasiswa lokal. Tujuannya tidak lain untuk mengakrabkan para mahasiswa dan membangun rasa saling menghargai keunikan dari setiap negara. “Bebagai kegiatan yang digelar diantaranya, Cultural Parade, yang belum pernah diadakan di tahun-tahun sebelumnya. Cultural parade sendiri adalah acara fashion show bersamaan dengan flag parade di taman UPH dimana para model akan menggunakan kostum yang sesuai dengan festival yang kami angkat bersamaan dengan parade bendera-bendera dari beragam negara. Walaupun konsep acara Cultural Week kali ini adalah perayaan, kami tetap memberikan acara yang informatif seperti Exhibition Booth. Dalam Exhibition booth ini diharapakan mahasiswa mendapatkan beragam informasi dan kekayaan budaya dari festival yang diangkat. Exhibition ini juga dilengkapi dengan games interaktif,” tutur Phoebe. Phobe menjelaskan perayaan Cultural Week 2019 ini juga ditutup dengan meriah di Summarecon Mall Serpong (SMS) pada 28, September 2019. Beragam penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPH hadir meramaikan suasana, seperti penampilan Hana Union, penampilan tarian dari mahasiswa ITC, juga performance dari Abraham Ewaldo, mahasiswa Conservatory of Music UPH yang juga Finalis The Voice Indonesia season 3. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membuat mahasiswa dari Indonesia dan internasional dapat saling berinteraksi satu sama lain sehingga dapat berbagi kekayaan budaya antar negara dan memperluas wawasan para mahasiswa. (na)
Baca SelengkapnyaMeet and Greet Health Science Ajak Calon Mahasiswa Kenali Uniknya FK UPH
Kesantunan, Kesejawatan, dan Kebersamaan, atau yang biasa disebut sebagai 3K merupakan karakter yang harus dimiliki oleh dokter. 3K ini diwujudkan berdasarkan UU nomor 20 tahun 2013 yang bertujuan menghasilkan dokter berbudi luhur, bermartabat, bermutu dan berkompeten. Hal ini selaras dengan profesi dokter yang sangat krusial karena berhubungan langsung dengan kesehatan, bahkan nyawa seseorang. Demi melahirkan dokter yang berkarakter dan berkualitas, maka dibutuhkan sarana pendidikan yang mumpuni bagi calon dokter. Salah satu yang dapat dijadikan pilihan adalah Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) yang menawarkan keunikan serta keunggulan di dalamnya. Untuk memperkenalkan keunikan dan berbagai informasi tersebut, Departemen Marketing and Admission UPH menghadirkan Meet and Greet Health Science, pada 27 September 2019, di New Building FK UPH, Lippo Village. Acara ini dihadiri oleh siswa sekolah menengah beserta dengan orangtuanya untuk mendapatkan informasi seputar FK UPH melalui sesi konsultasi dengan para dosen dan alumni. Dr. dr Allen Widysanto, Sp.P – Wakil Dekan Bidang Akademik memaparkan keunikan yang tidak dimiliki oleh FK dari universitas lainnya. Beliau menjelaskan bahwa FK UPH tidak berdiri sendiri, melainkan didukung dan dikelilingi oleh yang lainnya sebagai suatu kesatuan. “FK UPH tidak berdiri sendiri, tetapi masuk ke dalam suatu lembaga bernama Medical Science Group yang terdiri dari, nursing, MRIN, Siloam Hospitals, dan FK itu sendiri. Hal ini dapat memudahkan mahasiswa FK UPH dalam menjalani studinya, karena semua yang dibutuhkan sudah tersedia di satu lingkungan yang sama”, ujar dr. Allen. Dr. Allen juga menambahkan bahwa FK UPH dilengkapi dengan berbagai teknologi serta fasilitas yang selalu mengikuti perkembangan dunia medis. Terdapat kelas besar dan kecil, perpustakaan, teaching hospital, histology laboratory, anatomy laboratory, kadafer, plastinasi, dan clinical skill anatomy. Fasilitas ini bertujuan untuk mendukung setiap aktivitas yang dilakukan mahasiswa FK UPH selama menjalani studinya. Selain membekali para mahasiswanya secara akademis, FK UPH menyadari bahwa kegiatan diluar akademis juga tidak kalah pentingnya agar hal yang diperoleh oleh mahasiswa seimbang. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh dr. Andree Kurniawan, Sp. PD. – Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan FK UPH. “Disamping kegiatan pembelajaran, mahasiswa di FK UPH juga sangat aktif dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Mereka bahkan pernah menampilkan sebuah teater. Tidak hanya itu beragam kegiatan dan acara juga sering diselenggarakan oleh mahasiswa FK UPH. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain di sisi akademik, para mahasiswa juga aktif dalam keorganisasian. Hal ini penting untuk mengasah soft skills mereka, ” jelas dr. Andree Para alumni juga turut hadir untuk membagikan pengalamannya selama menjalani studi di FK UPH. dr. Olivia dan dr. Wilson (2013) mengatakan kuliah di FK buka suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, asal memiliki niat dan disiplin, pasti bisa melewatinya. Tidak lupa mereka pun membagikan kesan mereka selama menjalani perkuliahan. “Dosen-dosen disini sangat membimbing kami dengan baik dan membantu kami selama kami berkuliah di FH UPH. Kami dapat melewati ini semua juga tidak lepas dari dukungan para dosen, serta teman, dan keluarga”, ungkap Dr. Olivia dan Dr. Wilson. Tidak kalah menariknya, hingga 15 Oktober 2019 ini tersedia direct admission khusus untuk FK UPH. Pada direct admission ini, calon mahasiswa tidak perlu mengikuti ujian saringan masuk dan hanya perlu melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Selain direct admission, terdapat juga jalur beasiswa dengan penawaran potongan diskon 10-50%. Berikut testimoni dari calon mahasiswa dan orangtua pada acara Meet and Greet Healthy Science: Kicuk P – Orangtua Calon Mahasiswa “Anak saya memang sangat tertarik untuk masuk FK. Nah, kebetulan ada UPH karena jaraknya dekat dari rumah sehingga saya juga bisa mengontrol. Informasi yang telah diberikan selama acara pun sudah cukup bagi saya untuk mengetahui lebih dalam tentang FK UPH, pelayanan dan fasilitasnya juga mumpuni”, tutur Kicuk P. Jerika – kelas 12 SMA Bina Bangsa School “Pertanyaan-pertanyaan saya tentang FK UPH selama ini akhirnya bisa terjawab melalui acara ini. Saya juga sempat mengikuti campus tour untuk melihat berbagai fasilitas FK UPH dan fasilitasnya keren”, kata Jerika. Yuni – Orangtua Calon Mahasiswa “Walaupun anak saya masih kelas 11, saya tertarik untuk mengikuti acara ini agar ada persiapan dan mengetahui informasi tentang FK. Menurut saya FK UPH ini cukup unik, karena mahasiswanya tidak perlu keluar dari lingkungan kampus dengan didukung berbagai fasilitas yang ada”, jelas Yuni.
Baca SelengkapnyaUPH Perkenalkan UPH Eagles kepada publik melalui Internasional Basketball Exhibition
International Basketball Exhibition yang melibatkan tim Eagles UPH dan tim Tigers universitas St.Thomas Filipina turut memeriahkan penutupan festival UPH 2019 pada 17 Agustus 2019, pukul 12.00-14.30, di lapangan basket UPH Lippo Village Karawaci. Sebagai global campus, event ini juga memperlihatkan relasi UPH dengan negara sekitar Asia Tenggara. Selain itu, Andromeda Manuputty, External Sport Program Coordinator UPH Sports menjelaskan acara ini juga bertujuan memperkenalkan tim basket UPH Eagles kepada publik terlebih mahasiswa baru UPH 2019 dan kepada dunia internasional. “Event ini juga diharapkan mewakili semangat tim Eagles UPH yang sebentar lagi akan mewakili Indonesia dalam pertandingan basket di Taiwan.” Ungkap Andro. Harapan UPH untuk membakar semangat tim Eagles ini juga turut dirasakan oleh anggotanya seperti yang disampaikan Muhammad Arighi, anggota tim Eagles UPH, mahasiswa Food Technology UPH 2017. “Melalui internasional exhibition ini, kami semakin bersemangat karena UPH Eagles dapat diperkenalkan sebagai tim yang bisa bersaing di dunia internasional,” ungkapnya. Selain itu, acara ini memperlihatkan semangat para anggota dalam mempersiapkan diri mewakili Indonesia dalam pertandingan yang sebentar lagi digelar di Taiwan. “Kami senang juga karena di event ini kami bisa memperlihatkan persiapan kami yang saat ini sedang berlatih untuk mewakili Indonesia di Taiwan nantinya,” tambah Arighi. Semangat yang sama tidak hanya dirasakan oleh tim Eagles UPH. Tim Tigers juga turut senang dapat disambut sebagai tamu special di acara ini. “Saya pribadi sangat senang karena ini pertama kali Universitas St.Thomas mendapat kesempatan bertanding dengan tim Eagles UPH.” Ungkap Ferdinand Asuncion Jr. anggota tim Tigers St.Thomas Filipina. Selain itu, Albert Bordeos dan Alvin Garing, anggota tim Tigers St.Thomas Filipina mengaku ini adalah pertandingan yang sangat baik bagi tim Tigers di mana mereka dapat belajar banyak hal di tempat ini. “Ini adalah pengalaman yang menyenangkan bagi kami karena UPH membuka kesempatan untuk memperlihatkan talenta kami di negara ini.” Lanjut Alvin. Selain membawa kebanggaan baik bagi tim Eagles sendiri maupun tim Tigers, acara ini juga berhasil menghibur para penonton. “Pertandingan kali ini seru dan terasa spesial karena selain dengan tim lokal, akhirnya sekarang bisa menyaksikan UPH bertanding dengan tim dari luar negeri.” Ujar Pameyla Cika, salah seorang penonton mahasiswa Teacher College UPH 2018. Tidak hanya itu, kedatangan tim Tigers St.Thomas Filipina juga berhasil menghibur mahasiswa International Teachers College UPH dari berbagai negara. “Senang bisa lihat UPH bertanding dengan tim dari Filipina. Teman-teman saya di kelas internasional yang juga dari Filipina juga mengaku senang banget karena bisa melihat tim dari negara mereka diundang untuk bersaing dengan tim Eagles UPH,” Ungkap Lidya Agatha, mahasiswa International Teachers College UPH 2018. International Basketball exhibition yang menjadi salah satu acara dalam penutupan festival UPH 2019 ini juga memperlihatkan visi UPH kepada mahasiswa baru UPH 2019 melalui kerjasama tim yang berfokus melayani Tuhan melalui talenta. “Dalam event manapun UPH Eagles berupaya mewakili visi UPH yaitu true knowledge, faith in Christ dan Godly Character serta terus membawanya sampai ke lapangan nantinya.” Tutur Andro.
Baca SelengkapnyaHuman Configuration UPH Festival 2019 Libatkan Ribuan Mahasiswa dalam Kebinekaan Nusantara
Tangerang, 17 Agustus 2019 - UPH Festival merupakan ajang tahunan terbesar yang dilaksanakan oleh Universitas Pelita Harapan (UPH) menyambut mahasiswa baru sekaligus memperkenalkan UPH kepada publik. Rangkaian kegiatan selama empat hari, tanggal 14-17 Agustus 2019, ditutup bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia, dengan pertunjukan special dan meriah. Human configuration menjadi pertunjukan pamungkas dalam seluruh rangkaian UPH Festival 2019. Mengangkat tema ‘kebinekaan nusantara’ pertunjukkan ini ditujukan untuk mendorong semangat nasionalisme para mahasiswa baru serta seluruh civitas akademika. Sebanyak 2700 mahasiswa baru ikut dalam pertunjukkan ini, berkolaborasi dengan lima Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), antara lain Spirit Dance Company (SDC), Nusantara Dance Company (NDC) UPH, UKM Production Troops, UKM Lighthouse Singers & UKM Art Band, sementara dancer yang terlibat merupakan mahasiswa Teachers College (TC) dan Faculty of Nursing (FoN). Seluruhnya dibawah pengarahan Staff Departemen Student Life dan dosen Conservatory of Music (CoM) UPH. Yang menarik dari pertunjukkan tahun ini adalah tingkat kesulitannya yang tinggi. Dinilai dari banyaknya formasi yang dibentuk dalam waktu yang cukup cepat, hanya 30 menit, dan membentuk 13 formasi. “Ini merupakan tantangan tersendiri, karena ketepatan dan kecepatan menjadi syarat utama. Apalagi mahasiswa baru hanya berlatih satu kali bersama para penari, dalam waktu satu setengah jam, pada tanggal 15 Agustus 2019, di sela-sela UPH Festival berlangsung,” ungkap Fransiskus Asisi Handoyo, Student Activity Specialist UPH. Human configuration ini diramaikan pula dengan musik yang dirancang dan ditampilkan oleh Conservatory of Music (CoM) UPH. Musik yang dimainkan menggambarkan semangat nasionalisme anak-anak muda Indonesia: lagu-lagu yang dimainkan merupakan lagu-lagu tradisional, di antaranya Manuk Dadali dan Yamko Rambe Yamko, yang sudah diaransemen dengan penambahan unsur-unsur musik kontemporer, seperti Electronic Dance Music (EDM) dan aransemen lagu pop. Delicia Mandy, S.Sn, M.Mus., ketua program studi CoM, menyatakan bahwa dia beserta timnya mulai merancang setlist dan aransemen lagu pada bulan Mei, sedangkan latihan rutin dimulai pada bulan Agustus 2019. Performance ini melibatkan 58 personil yang terdiri dari mahasiswa tingkat atas hingga tingkat awal, dosen, bahkan alumni CoM UPH. “Ajang ini sekaligus untuk menyatukan keluarga CoM UPH, melalui tampil bareng di UPH Festival seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Mandy. “CoM UPH sudah berdiri selama 20 tahun, dan lulusan kita sudah cukup banyak jumlahnya, dan mereka tersebar dan di berbagai bidang di berbagai tempat. Ajang seperti ini merupakan tempat dimana kita bisa berkumpul kembali dan mengeratkan hubungan dalam keluarga CoM UPH,” tambahnya. Performance serta human configuration ini disambut dengan meriah oleh mahasiswa baru. Alunan lagu dari CoM UPH juga mengiringi pertunjukan kembang api yang menghiasi langit pada akhir acara pada pukul 19.00 malam hari, yang menandakan selesainya rangkaian acara UPH Festival 2019. Rangkaian UPH Festival 2019 telah usai. Kini saatnya mahasiswa baru memulai perjalanan perkuliahan di kampus UPH. Melalui event UPH Festival ini, UPH berharap dapat mewujudkan semangat mahasiswa untuk memberikan hasil terbaik selama di dunia kampus dan perkuliahan, baik secara spiritual maupun emotional. ________________________________ Informasi lebih lanjut Rosse Hutapea - Head of Media Relations Kontak 0818731710/ [email protected]
Baca SelengkapnyaFounders’ 5K Fun Run UPH Festival 2019: Finish What You Started
Founders’ 5K Fun Run, menjadi salah satu program yang dinanti mahasiswa baru Universitas Pelita Harapan (UPH). Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini diadakan pada sore hari pukul 16.00, di hari ke-3 UPH Festival 2019, 16 Agustus 2019. Tidak hanya mahasiswa baru yang antusias mengikuti Fun Run ini, para pimpinan universitas, fakultas, staff dan mahasiswa senior juga ikut dalam keramaian. Lebih dari 3000 peserta mengikuti Fun Run sejauh 5 kilometer, mengitari kompleks Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Kegiatan lari bersama ini tidak sekedar untuk memperkuat kebersamaan antar mahasiswa baru dengan civitas akademika. Ada makna dari motto ajang Fun Run yang selalu dikumandangkan setiap tahunnya: Finish What You Started. Stephen Metcalfe, MA, Direktur UPH Sports and Wellness Center, ketika ditemui di lapangan seusai mengelilingi seluruh trek Fun Run, menjelaskan filosofi di balik kegiatan ini. “Menurut saya, hal ini melambangkan komitmen yang berusaha kita tekankan di setiap kehidupan mahasiswa disini – yaitu menyelesaikan apa yang telah mereka mulai. Selesaikan target yang sudah kamu mulai, studi yang sudah kamu mulai, hubungan yang sudah kamu mulai. Hidup kita hanya bisa dianggap berhasil jika kita menyelesaikan segala hal yang sudah kita mulai,” jelasnya. Untuk mahasiswa baru UPH sendiri, hal ini bukan berarti mereka harus takut memulai perkuliahan dan takut apabila jurusan yang diambil ternyata tidak sesuai dengan minat. “Menyelesaikan apa yang kalian mulai bukan berarti kalian harus melanjutkan jalan yang salah. Kalian harus memiliki target pribadi atau visi pribadi, dan inilah yang harus kalian capai dalam hidup, dan ini yang berusaha kita ajarkan di universitas ini” lanjutnya. “Kegiatan Fun Run ini merupakan simbol dari visi yang diharapkan dimiliki oleh setiap mahasiswa yang menjadi bagian dari UPH,” tambah Metcalfe. Selain itu, kegiatan olahraga ini juga menekankan bagaimana pembelajaran di UPH tidak hanya sebatas belajar dalam ruang kelas, tetapi juga belajar untuk mengembangkan diri secara holistis. “Mahasiswa UPH tidak akan hanya belajar di ruang kelas, melainkan juga diajak untuk bertumbuh secara fisik – seluruh bagian dari diri kita dilatih disini,” jelas Rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., disela-sela keramaian Fun Run. Sang Rektor pun menekankan bahwa ajang ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa baru dan civitas akademika untuk saling berkenalan dan menjalin hubungan yang lebih erat, guna mewujudkan rasa kekeluargaan dan kedekatan dalam institusi UPH. Hal tersebut ia serukan pada seluruh mahasiswa baru saat membuka kegiatan 5K Fun Run ini. “Saya juga ikut memeriahkan acara ini, biasanya ada mahasiswa-mahasiswa yang ingin berfoto dan saya pun akan sangat senang berfoto dengan mereka,” ujar Rektor. Metcalfe juga menimpali penekanan Rektor tentang pendidikan holistis yang ditawarkan UPH. “Disini, mahasiswa akan mengikuti pelajaran olahraga, dimana mereka akan belajar prinsip-prinsip tentang mengapa kita harus berolahraga. Kita juga memiliki fasilitas yang sangat berkualitas, yang akan mendorong para mahasiswa untuk hidup sehat dan menjaga tubuh mereka lebih lagi. Juga, disini kita memiliki student athletes yang berlatih tanpa pamrih setiap harinya. Dengan atmosfir sepert ini, diharapkan segenap mahasiswa dapat melihat pentingnya merawat dan menggunakan tubuh mereka sebagaimana diciptakan Tuhan,” Tutupnya.
Baca SelengkapnyaMentorship Time, Momen Kebersaman Mentor-Mentee Menjadi Berkat
Mentorship Time UPH Festival selalu menjadi spesial bagi para mahasiswa baru, karena di momen ini mereka dapat mengenal satu sama lain, terutama dengan mentornya. Membangun kehangatan antara mentor dengan mentee, juga antara sesama mentee atau para mahasiswa yang terkumpul dalam satu kelompok. Mentorship Time berlangsung pada hari pertama UPH Festival 2019, 14 Agustus 2019. Momen kebersamaan ini diharapakan mampu jadi berkat dan kasih karunia yang dapat dirasakan baik para mentee juga mentor. Tentunya Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat relasi mentor dan mentee di mana para mentee dapat bertanya seputar perkuliahan kepada mentor. Dan tentunya program mentorship ini tidak berhenti di UPH Festival tapi akan terbangun terus relasi mentor-mentee hingga ke depannya, dan berdampak bagi kehidupan mereka. Salah satu dampak yang telah dirasakan mentor, diungkapkan Calvin Jonathan, mentor dari program studi manajemen UPH. “Mentorship ini berguna dalam menumbuhkan orang lain dan diri sendiri di mana setiap kita bisa menjadi saluran berkat Tuhan. Sejauh ini banyak tantangan yang dihadapi, seperti mencari cara untuk bisa menyempatkan diri berkumpul bersama para mentee. Di awali dari tidak mengenal satu sama lain hingg akhirnya senang bisa menjalin kebersamaap dan membangun relasi yang baik.” Ungkap Calvin. Calvin sendiri berharap bisa menjadi role model buat mereka melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Tidak hanya Calvin sebagai mentor, para menteenya juga bisa merasakan manfaat dan terbantu melalui program mentorship ini, terutama di waktu-waktu awal berkuliah seperti saat ini. Seperti yang dirasa Fatur Tebe dari program studi Manajemen, “Dari program ini kita mendapat banyak teman-teman baru, bisa menjalin kerja sama dan terbantu dalam explore kampus ini bersama,” ungkap Fatur. Fatur menambahkan, bahwa melalui program ini ia dapat dilatih menjadi pribadi yang lebih baik, bertanggung jawab, dan membawa dampak baik bagi Indonesia. Hal ini merupakan pesan yang ia dapat juga dari mentornya, Calvin. Selain relasi, program mentorship juga diharapkan menjadi sarana pendewasaan diri mahasiswa baik mentor maupun menteenya. Bagaimana satu sama lain dapat membantu dan bertumbuh bersama. Charista Lidya, mentor dari Fakultas Kedokteran UPH. Charista menyatakan bahwa melalui pelatihan mentor, ia berlatih untuk terlebih dulu mendisiplinkan diri sendiri, sebelum mendisiplinkan orang lain, dan belajar untuk tetap bisa menyatakan kasih di dalamnya. “Saya berusaha membantu mereka tidak hanya berhenti sampai UPH Festival berakhir, namun saya akan membantu mereka selama satu tahun ke depan dan seterusnya. Untuk itu, saya harus bisa menjadi teman sekaligus pembimbing. Ini membutuhkan kasih, tanggung jawab, dan komitmen. Saya sendiri berkomitmen tidak hanya rajin dan semangat di awal saja, tapi sampai ke depannya bisa tetap seperti itu.” Lanjut Charista. Selain itu, Jessica Victoria, mahasiswa baru Fakultas kedokteran UPH juga turut mengungkap bahwa ia terlatih untuk lebih terbuka terhadap orang lain dan ini membantunya dalam proses pertemanan. Secara keseluruhan, mentor dan mentee dalam kegiatan ini merasakan manfaat yang berbeda-beda bagi diri mereka dalam berelasi. Sesuai dengan tema festival UPH 2019 “grace upon grace” UPH menyediakan program ini dengan harapan mahasiswa bisa melihat kebersamaan sebagai sebuah kasih karunia bagi setiap mereka. (nt)
Baca SelengkapnyaUPH Ajak Guru Kenali Fenomena Cyberbullying pada Remaja melalui Teacher Seminar
Di era milenial ini, UPH menyadari fenomena cyberbullying rentan terjadi di kalangan remaja. Bahkan dengan kemajuan pesat teknologi, remaja tidak lepas dari ponsel pintar mereka; yang menjadikan bullying tidak lagi hanya terjadi secara langsung melalui verbal atau fisik, namun melalui media digital seperti media sosial. Melihat fenomena ini, UPH merasa perlu mengajak para guru untuk memahami fenomena Cyberbullying melalui Teacher Seminar bertemakan “Bagaimana Mengenal Cyberbullying?” yang berlangsung pada 14 Agustus 2019 di B326 UPH kampus Lippo Village. Sebanyak 71 guru dari beragam sekolah mendapat paparan yang dibawakan oleh Irmawan Hadiraharja, Direktur Eksekutif di Family First Indonesia. “Sebuah penelitian di Indonesia menyatakan bahwa 58% responden tidak paham akan masalah cyberbullying dan 39% tidak memahami kemanan berinternet. Berbeda dengan jaman kita yang mendapat teman dari lingkungan sekitar, remaja saat ini lebih mudah menjalin pertemanan lewat dunia maya. Ini mengakibatkan remaja rentan menjadi korban dan atau pelaku cyberbullying,” ungkap Irmawan. Selain itu, Irmawan juga menambahkan bahwa usia remaja merupakan usia yang berada pada tahap pencarian jati diri yang sering didasarkan pada pengakuan layak dari orang lain terhadap dirinya. Mereka mendefinisikan diri mereka berdasarkan lingkungan pergaulannya dan bahkan menjadikannya sebagai standar hidup mereka. Akibatnya, saat mendapat komentar buruk, mereka terintimidasi dan terpuruk. Dan banyak korban bullying hanya diam dan takut melaporkan apa yang terjadi. “Cyberbullying sendiri terdiri dari berbagai macam, yang biasanya kurang dipahami orang awam. Antara lain frapping, outing, dan trolling. Frapping yaitu ketika seseorang menggunakan nama orang lain untuk akun media sosialnya dan memposting hal tidak senonoh atas nama orang tersebut. Outing – tindakan menyebar data orang lain yang bersifat personal. Sedangkan trolling adalah memposting komentar negatife di forum public,” tambah Irmawan. Melalui paparannya, tentu Irmawan berharap para guru yang hadir semakin aware dengan keadaan siswa mereka. Sangat penting untuk menanamkan pemahaman kepada para siswa, bahwa harga diri mereka tidak dibangun apa kata orang, namun bagaimana mereka mampu mengenal pribadi mereka masing-masing. Tidak hanya itu, Irmawan juga mengingatkan ada banyak tindakan yang dapat dilakukan setiap individu untuk mencegah cyberbullying diantaranya perlindungan data pribadi, lebih menghargai pertemanan di dunia nyata dibanding dunia maya, dan selektif dalam memilih teman dekat. Sedangkan bagi para guru, Irmawan berpesan agar sebagai pendamping di sekolah, guru harus mendorong remaja dalam mengembangkan bakat dan potensi mereka, mengajarkan mereka untuk update postingan yang sehat dan bertanggung jawab, dan selalu mebuka jalur komunikasi yang hangat dan responsive atas segala bentuk perilaku remaja. Teacher Seminar yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan UPH Festival 2019 ‘Grace Upon Grace’ dirasakan manfaatnya oleh para guru yang hadir. Seperti yang diungkapakan Ambros guru dari SMA Marsudirini Bekasi. “Seminar ini membuka hal-hal baru untuk guru mengenai cara mengenal dan mengatasi cyberbullying. Banyak anak yang pindah ke sekolah kami dengan keluhan menjadi korban cyberbullying di sekolah lama mereka. Maka, kami juga harus tahu cara mencegahnya tidak terulang di sekolah kami.” Ujar Ambros. Usai seminar, para guru juga diajak untuk mengikuti workshop pembuatan dompet berbahan dasar kulit yang difasilitasi oleh Richwan Hartono - Alumni Desain Produk, School of Design UPH 2009, di gedung B314. Dengan kegiatan ini, selain diperlengkapi wawasan seputar Cyberbullying harapannya para guru juga dapat merasakan kegiatan seru dan kreatif bersama UPH. (nt)
Baca SelengkapnyaOpen House UPH Festival 2019: Kenalkan Serunya Kehidupan Kampus Pada 1500 Siswa SMA
Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali menggelar event tahunan terbesarnya, yaitu UPH Festival 2019 yang berlangsung pada 14-17 Agustus 2019 di Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Selain sebagai ajang untuk menyambut mahasiswa baru, UPH Festival 2019 juga menjadi sarana bagi 1.500 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk mengenal kehidupan kampus melalui acara Open House. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini Open House UPH hadir dengan konsep baru yang sangat melekat dengan minat milenial dan interaktif. “Dalam Open House kali ini, siswa-siswi tidak hanya mendengarkan presentasi tentang kampus UPH, tetapi juga diajak untuk merasakan pengalaman secara langsung dan interaktif melalui sosial media, dan demo aneka kegiatan mahasiswa di Academic Showcase dari setiap Program Studi,” ungkap Phoa Denny Oswaldo Yuwono – Manager of Student Consultant UPH. Tampak para siswa ramai mengunjungi special booth untuk bermain menggunak sosial media LINE. Para siswa diarahkan untuk follow LINE Official UPH, kemudian memilih pertanyaan lewat ‘Questions Wheel’, dan mencari jawaban di timeline LINE UPH. Melalui Special Booth ini, para siswa tidak hanya menikmati keseruan game yang membuat mereka semakin mengenal UPH. Di acara ini para siswa mendapat paparan mengenai cara online registration. Informasi ini penting karena pendaftaran UPH hanya dapat dilakukan secara online. Para siswa juga dikenalkan kepada berbagai macam program yang ada di UPH seperti scholarship, student exchange, international program, dan combine degree yang memungkinkan mahasiswa UPH untuk mendapatkan gelar Sarjana di UPH (Indonesia) sekaligus gelar Magister di Universitas luar negeri yang bekerja sama dengan UPH. Selanjutnya, para siswa diarahkan untuk memasuki ruangan konsultasi, disini para siswa dapat berkonsultasi dengan para finalis Ambassadors of UPH yang menjelaskan berbagai kegiatan non-akademik. Usai mendengarkan presentasi dan melakukan konsultasi, para siswa juga diajak untuk melakukan direct admission dilanjutkan Campus Tour sekaligus mengujungi Academic Showcase untuk memperkenalkan Program Studi yang ada di UPH secara langsung. Para siswa yang mengikuti sekaligus mendaftar dirinya pada Open House kali ini, akan mendapatkan keuntungan melalui program Early Bird. Program ini khusus diberikan selama UPH Festival berlangsung. Selain itu selama UPH Festival berlangsung terdapat penawaran khusus seperti potongan harga formulir sebesar 50% dan untuk tahun ini terdapat juga spesial program untuk 100 pendaftar pertama yang menyelesaikan proses admission memiliki kesempatan untuk mengikuti International Youth Leadership Camp. Keseruan Open House ini dirasakan oleh para siswa yang hadir. Berikut testimoni keseruan para siswa: Nicolas – Kelas 10 dari SMA Tiara Kasih “Kesan pertama aku mengunjungi UPH adalah fasilitasnya sangat lengkap dan dengan aku ikut Open House ini aku baru tahu bahwa ada Program Studi Komunikasi di UPH yang terlihat seru dan menarik”, tutur Nicolas. Esther – Kelas 12 dari SMA Marsudini Bekasi “Aku baru pertama kali ke UPH, menurutku UPH sangat keren dan luas, beda dari kampus lain yang pernah aku kunjungi sebelumnya. Dari seluruh Academic Showcase yang aku kunjungi, Academic Showcase dari Fakultas Hukum yang paling menarik karena ada simulasinya dan aku bisa lihat secara langsung bagaimana prosesnya”, jelas Esther.
Baca SelengkapnyaTunjukan Serunya Kuliah di UPH pada 4.145 Mahasiswa Baru Melalui ‘Discover’ UPH Festival 2019
Universitas Pelita Harapan (UPH) menyambut 4.145 mahasiswa baru dalam acara tahunan terbesarnya, UPH Festival 2019 ‘Grace Upon Grace’. Dengan mengangkat tema “DISCOVER” di hari pertama yang berlangsung pada 14 Agustus 2019, UPH memperkenalkan mahasiswa baru terhadap kehidupan kampus yang baru dipijaki mereka dalam sesi Campus Life Introduction di Basketball Court UPH kampus Lippo Village. Tujuan dari sesi ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui serunya berkuliah di kampus UPH dan gambaran apa yang dapat mereka jalani selama masa perkuliahan. Beragam informasi penting disampaikan antara lain; video profile kampus UPH, organisasi kemahasiswaan yang ada di UPH, berbagai fasilitas yang mendukung aktivitas mahasiswa di kampus UPH, support systems yang hadir untuk membantu mahasiswa UPH selama perkuliahan, dan berbagai macam UKM sebagai sarana mahasiswa dalam mengembangkan minat dan talentanya. Sesi ini diawali dengan diputarnya video sambutan dari Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., yang diikuti oleh video sambutan dari pimpinan rektorat lainnya. Dalam sambutannya, terlihat Rektor UPH sangat antusias dalam menyambut mahasiswa baru dan beliau menyampaikan pesan tentang visi UPH sebagai kampus yang holistis dan transformatif. Selanjutnya, mahasiswa baru mendapatkan penjelasan singkat mengenai organisasi kemahasiswaan yang ada di UPH. Organisasi kemahasiswaan ini dapat digunakan sebagai sarana mahasiswa dalam mengasah dan mengembangkan soft skills, juga leadership mereka. Beberapa organisasi yang dijelaskan antara lain; Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), MPM, Mentoring, Service Learning Community (SLC), dan Ambassadors of UPH. Para mahasiswa baru juga dikenalkan terhadap sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) melalui pemutaran video. Video tersebut memperlihatkan secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh UKM-UKM yang ada di UPH. Selain itu, berbagai fasilitas yang ada di UPH seperti Gym, Johannes Oentoro Library, fasilitas sports, klinik UPH, e-sports dan penjelasan sistem pembayaran di UPH juga tidak lupa diberitahukan kepada mahasiswa baru. Diakhir sesi ini, terdapat pemutaran video testimonial dari beberapa mahasiswa UPH. Salah satu diantara mereka memberikan testimoni tentang Faculty of Liberal Arts (FLA) yang tidak ada di kampus lainnya. FLA ini wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa UPH dengan tujuan agar mahasiswa UPH tidak hanya dibekali secara intelektual, tetapi sekaligus dapat berpikir kritis, bijaksana, dan memiliki problem solving yang baik. FLA juga diakui dapat melengkapi mahasiswa UPH dalam menjalani mata kuliah sesuai program studinya dan berguna bagi pekerjaan di masa depan. Selain mengikuti Campus Life Introduction, para mahasiswa baru akan terus mengikuti rangkaian acara UPH Festival 2019 yang akan ditutup dengan Closing Ceremony dan Fireworks pada 17 Agustus 2019. Melalui pengenalan ini, para mahasiswa baru terlihat antusias untuk memasuki kehidupan perkuliahan di UPH. Berikut testimoni para mahasiswa baru: Rahel – Mahasiswi Baru Faculty of Nursing (FoN) “Setelah mendengar penjelasan tentang UKM tadi, aku sangat tertarik untuk mengikuti UKM Choir UPH. Aku juga tertarik untuk ikut organisasi kemahasiswaan seperti BEM atau Mentoring untuk mengembangkan soft skill aku dan sekaligus membangun relasi”, ungkap Rahel. Berkati – Mahasiswa Baru Teacher College “Secara pribadi, aku tertarik dengan UKM musik khususnya band. Aku juga tertarik untuk ikut BEM UPH nanti pada saat kuliah”, tutur Berkati. Riyo – Mahasiswa Baru Teacher College “Kalau aku tertarik dengan UKM olahraga, seperti futsal. Aku juga ingin ikut Mentoring karena terinspirasi juga dari kakak mentor aku saat ini”, kata Riyo.
Baca SelengkapnyaRektor Melantik Mahasiswa Baru di Acara UPH Festival 2019
Pagi ini, 14 Agustus 2019, Rektor UPH secara simbolis melantik mahasiswa baru UPH dalam acara UPH Festival. Tahun ini UPH menyambut 4.145 mahasiswa yang akan mulai belajar di seluruh kampus UPH : Lippo Village, Plaza Semanggi-Jakarta, Surabaya, dan Medan. Mahasiswa-mahasiswa baru ini tersebar dalam 13 fakultas dan 68 program studi. Tahun ini mahasiswa datang dari 34 provinsi di Indonesia Dan terdapat 195 mahasiswa berasal dari 30 negara, antara lain Australia, Belanda, Italia, Jerman, Cina, Filipina, Thailand, dan masih banyak negara lainnya. UPH menawarkan pendidikan holistis transformatif untuk mempersiapkan lulusan yang tidak saja kompeten dalam keilmuan tetapi juga memiliki karakter yang baik, berlandaskan visi dan misi pengetahuan sejati, iman kepada Kristus dan karakter mulia. Hal tersebut ditanamkan kepada seluruh mahasiswa baru UPH sejak pertama memasuki dunia kampus. Refleksi rohani menjadi awal persiapan mahasiswa untuk siap menjalani proses belajar di kampus UPH. Hal tersebut secara lugas disampaikan oleh Stephen Metcalfe, Direktur Sport Department UPH, yang sudah lebih dari 20 tahun terlibat dalam pembinaan mahasiswa khususnya di departemen sport. Ia mendorong para masiswa untuk mau dibentuk dalam proses belajar. Untuk itu ada tiga hal penting yang harus dimiliki para mahasiswa, yaitu courage, integrity dan character. Pertama courage yaitu keberanian untuk mengambil resiko, dan berani menghadapi tantangan. Kedua, integrity yaitu mau melakukan hal yang benar. Caranya dengan meminta nasehat dari orang-orang yang berpengalaman, menganalisa ulang semua pemahaman yang dimiliki sebelum memasuki dunia kampus, dan terakhir mensinkronisasikan antara pikiran dan perasaan. Ketiga, character yaitu moral value yang anda miliki. Ini merupakan produk akhir dari integrity dan courage. Dengan ketiga hal ini mahasiswa diharapkan dapat menjadi lulusan yang sesuai dengan tujuan pendidikan di UPH. "Di kampus ini kalian akan menemui tantangan-tantangan berat. Memang harus begitu, karena saya ingin ketika kalian lulus dari sini, kalian menjadi pribadi yang berbeda dan mengalami transformasi," tegasnya. Sementara Rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., menyuarakan visi yang seupa - beliau berpesan bagi mahasiswa baru untuk dapat menggunakan waktu belajar di UPH sebagai sarana pertumbuhan yang signifikan. "Menjadi warga UPH berarti mengerti visi UPH. Disini, kita belajar ilmu yang sejati, bertumbuh dalam iman, serta memiliki karakter yang mulia. Anda akan dibentuk menjadi pemimpin profesional yang handal untuk membangun bangsa dan negara," pesannya. Bertumbuh dan bertransformasi - pesan ini memang selalu dikumandangkan kepada segenap mahasiswa UPH. Terutama pada tahun ini, bertepatan dengan Dies Natalis UPH yang ke-25, UPH juga memperbaharui komitmen untuk semakin menjadi pemain signifikan dalam perkembangan dan arah pertumbuhan Indonesia ke depannya. Hal ini diwujudkan dengan adanya pembelajaran yang holistis, yang berfokus pada pengalaman bekerja langsung di lapangan. Setelah disambut melalui Convocation, mahasiswa baru akan melanjutkan rangkaian kegiatan UPH Festival melalui sesi Distinguished Guest Speaker, pengenalan fakultas dan program studi, Founders’ 5K Fun Run, serta penutupan UPH Festival pada tanggal 17 Agustus 2019 dengan performance Human Configuration yang meriah. Diharapkan UPH Festival ini dapat menjadi langkah awal yang dapat menggandeng mahasiswa baru menuju kehidupan kampus yang transformatif dan mencetak pemimpin-pemimpin pembentuk masa depan negara.
Baca SelengkapnyaMenko Maritim Luhut B. Panjaitan dan Ketua PSI Grace Natalie Ajak Generasi Muda Berkontribusi Bagi Indonesia di Acara UPH Festival 2019
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A. dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, menghadiri dan memberi wejangan kepada 2.710 mahasiswa baru Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Lippo Village, pada 14 Agustus 2019, dalam acara Distinguished Guest Speaker (DGS) UPH Festival 2019. Dalam sesinya, Jenderal Luhut dan Grace berpesan bagi generasi muda agar peduli dengan perkembangan yang terjadi di sekitar dan terlibat dalam memajukan negara Indonesia. “15 atau 20 tahun ke depan, kalian akan memaminkan peranan yang penting di negara ini. Karena kalian adalah bagian dari pembangunan negara ini,” tegas Jenderal Luhut, kepada ribuan mahasiswa di lapangan basket kampus UPH Karawaci, Tangerang. Dalam pidatonya yang bertajuk “Nasionalisme Menuju Indonesia Unggul”, Jenderal Luhut menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya yang kita miliki, dan tidak bergantung pada impor dari negara lain. Hal ini memerlukan transformasi mindset, dan ini bisa diwujudkan oleh generasi muda. “Di kantor saya, ada 17 anak muda yang bekerja dengan saya,” katanya sumringah. “Sekarang, kita tidak bisa menghadapi ekonomi dengan cara konvensional. Karena anak-anak muda yang bekerja dengan saya inilah kita dapat berubah mengikuti zaman. Kita berhasil menghemat biaya pembangunan Light Rapid Transit (LRT) sebanyak 13 triliun. Ini yang terjadi ketika mindset generasi muda berkontribusi pada pemerintahan negara,” tambahnya. Pesan yang senada disampaikan Grace Natalie. Ketua Umum Partai Politik termuda di Indonesia ini memberi sejumlah alasan mengapa anak-anak muda harus berani berkecimpung di public sector. “Semua kebijakan yang diambil pemerintah adalah hasil diskusi DPR. Kebijakan-kebijakan yang kalian setujui maupun tidak, semua adalah keputusan DPR. Sekarang, jika kalian generasi muda tidak mau terjun dan melakukan sesuatu di pemerintahan, apa yang akan terjadi dengan negara kita?” katanya, menantang mahasiswa baru yang hadir dan mendengarkan dengan saksama. “Jangan hanya berpikir, ‘ah itu urusan pemerintah’. Kalian harus juga mengikuti perkembangan isu-isu sosial. Sejahterakanlah Indonesia dan berdoalah untuk Indonesia, karena kesejahteraan Indonesia adalah kesejahteraanmu. Berdampaklah bagi Indonesia, karena yang akan merasakan dampak tersebut adalah kalian juga,” ajak Grace kepada para mahasiswa. Grace Natalie juga mengapresiasi UPH yang menunjukkan kepedulian terhadap mindset nasionalisme mahasiswa. “Tidak banyak kampus yang saat masa orientasi sudah punya kepedulian untuk memberikan frame yang benar, yang mendukung mereka untuk give back. Ini fondasi yang bagus sekali, dan tidak banyak universitas yang melaksanakan kegiatan seperti ini. Saya salut dengan UPH. Semoga dari sini, akan lahir banyak mahasiswa yang kreatif dan inovatif, dengan kesadaran bahwa semua yang mereka lakukan adalah untuk Indonesia,” tutupnya. UPH Festival 2019 Ceramah ini menjadi awal UPH Festival 2019 untuk menyambut 4.145 mahasiswa UPH yang ada di 4 kampus UPH : Lippo Village, Plaza Semanggi-Jakarta, Surabaya, dan Medan. Mahasiswa-mahasiswa baru ini tersebar dalam 13 fakultas dan 68 program studi. Mereka datang dari 34 provinsi di Indonesia, dan terdapat 195 mahasiswa internasional dari 30 negara, antara lain Australia, Belanda, Italia, Jerman, Cina, Filipina, Thailand, dan masih banyak negara lainnya. UPH tahun ini memasuki Dies Natalis 25th dan kembali menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 dalam event tahunan terbesarnya UPH Festival 2019, yang berlangsung pada 14-17 Agustus 2019, di kampus UPH Lippo Village, kampus Medan dan kampus Surabaya. Tahun ini UPH Festival 2019 mengangkat tema ‘GRACE UPON GRACE’ yang bermaknakan, walaupun manusia ‘tidak layak’ mendapatkan sebuah anugerah, namun karena kasih karunia Tuhan, maka manusia dilayakkan dan dibenarkan oleh iman. UPH percaya bahwa setiap orang berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi, apapun Agamanya. UPH menawarkan pendidikan holistis transformatif untuk mempersiapkan lulusan yang tidak saja kompeten dalam keilmuan tetapi juga memiliki karakter yang baik, berlandaskan visi dan misi pengetahuan sejati, iman kepada Kristus dan karakter mulia. Hal tersebut ditanamkan kepada seluruh mahasiswa baru UPH sejak pertama memasuki dunia kampus.
Baca SelengkapnyaKreativitas dan Dukungan Akademik Antar Mahasiswa Kedokteran UPH Raih Juara RMO 2018
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karakter kreatif dan mandiri ditunjukkan oleh Hubert Subekti dan Irene, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2015, peraih medali emas cabang Urogenital ajang tahunan Regional Medical Olympiad (RMO) 2018. Namun kreativitas saja tidak cukup. Di FK UPH mahasiswa yang mengikuti kompetisi juga didukung secara akademik oleh dosen pembimbing sekaligus Urologist RS Siloam Karawaci, Dr dr Edwin Tobing, SpU dan dr Christiano Tansol, SpU. Prestasi di bidang ini bukan yang pertama, karena sebelumnya dua tahun berturut-turut FK UPH selalu menempati juara 1. “Dengan kesibukan sebagai dokter spesialis, dosen kami masih mau meluangkan waktu membimbing kami dalam menghadapi kompetisi RMO,” ujar Hubert. Hal tersebut diungkapkan Irene karena persiapan mengikuti lomba ini tidaklah mudah. Mereka harus berlatih sambil tetap mempersiapkan bahan perkuliahan mereka di semester berikutnya. Penyocokan jadwal bimbingan pun sempat menjadi kendala. Namun berkat komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing, hal tersebut bisa diatasi. “Saya salut dengan mereka karena dengan keterbatasan waktu dan jadwal yang padat, mereka tetap mau mempersiapkan kompetisi ini sampai bisa juara,” ungkap dr Edwin. Sumber: http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/09/10/kreativitas-dan-dukungan-akademik-antar-mahasiswa-kedokteran-uph-raih-juara-rmo-2018
Baca SelengkapnyaUPH Banjir Penghargaan di Tingkat Internasional
Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah kebanggan bagi perguruan tinggi ketika program studi maupun fakultas mereka mendapatkan pengakuan berskala internasional. Tidak terkecuali bagi Universitas Pelita Harapan (UPH). Dalam Dillard and Baxter Competitions di Washington DC, USA, belum lama ini, tim dari Fakultas Hukum (FH) UPH mampu berada di urutan puncak dan mengungguli universitas top dunia seperti Yale University. Pada ajang tersebut, Alona E. Evans Award meraih jawara pertama pada Combined Memorials mengalahkan 116 tim yang berasal dari 80 negara lebih. Tim UPH Jessup juga mencatatkan prestasi dengan berada pada urutan tujuh besar. Tak cukup dengan dua penghargaan itu, tim Moot Court Fakultas Hukum UPH keluar sebagai juara pertama pada Asia-Pacific Regional Round of the Foreign Direct Investment (FDI) Moot di Korea, Agustus silam. Mereka juga meraih prestasi kategori individu, di antaranya Best Respondent Brief Award dan Best Orator of the Final Round Award. Perjalanan tim tersebut akan berlanjut ke tingkat Global Final Round di King’s College London, UK pada 29 Oktober-1 November 2015. Beralih ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPH. Jurusan Hubungan Internasional (HI) mendapatkan predikat Best Delegation Award di Indonesia Model United Nations 2015 (MUN) dan sejumlah prestasi individu yang diraih para mahasiswa. Atas kemenangan tersebut, HI UPH siap melenggang ke MUN internasional tahun depan di Roma, Italia, dan Amerika. Dalam ajang kompetisi berskala internasional, Business School UPH turut menyumbangkan prestasi. Jurusan Akuntasi UPH keluar sebagai juara dua dalam ajang besutan lembaga profesi akuntansi berskala global, yakni 2015 CPA Australia Accounting Competition. Tak mau kalah dengan para mahasiswa, dosen-dosen di UPH juga ikut mencetak prestasi. Di antaranya, beberapa dosen bidang sains dan teknologi UPH masuk dalam ranking Indonesia Top 750 Scientists berdasarkan Google Scholar Citations yang diumumkan Webometric pada Mei 2015. UPH juga aktif menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional seperti Scopus. Berdasarkan catatan Scopus, per 29 Agustus 2015, UPH mempunyai 103 karya ilmiah yang terindeks dan 43 di antaranya disumbangkan program studi (prodi) Teknik Elektro. Makalah tersebut bahkan telah mendapatkan 84 sitasi dari komunitas bidang ilmu mancanegara. Anda juga bisa menjadi bagian dari mereka. Bahkan tanpa perlu mengeluarkan biaya, yakni dengan mengikuti Online Scholarship Competition (OSC) 2015 dari Metrotvnews.com. Melalui program tersebut, tersedia 10 beasiswa untuk jurusan Online Learning Ilmu Komunikasi–Integrated Marketing Communication, Ilmu Politik, Manajemen, Hukum, Teknik Komputer, dan Teknik Elektro. Informasi lengkap tentang UPH bisa diakses melalui www.uph.edu. (www.news.metrotvnews.com)
Baca Selengkapnyafooter_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved