Percayakah Sobat, mahir menggambar itu bukan syarat masuk Jurusan Arsitektur? Kuliah Jurusan Arsitektur itu seperti memadukan antara ilmu teknik dan seni (terutama menggambar, memang). Tapi mahir menggambar bukan satu-satunya kecakapan yang harus dikuasai mahasiswa Arsitektur.

Is it a good news for you? Kalau Sobat Pintar bercita-cita menjadi seorang arsitek tapi kurang pandai menggambar, jangan patah harapan. Pasalnya, ada hal-hal lain yang lebih dibutuhkan oleh mahasiswa Arsitektur agar kuliahnya tuntas, lancar sampai wisuda.

Lantas, apa saja syarat masuk Jurusan Arsitektur? Dengan kata lain, apa yang harus dipersiapkan untuk masuk Jurusan Arsitektur?

Syarat Masuk Jurusan Arsitektur #1: Memiliki Selera Seni dan Estetika

Di awal-awal masa kuliah Jurusan Arsitektur, Sobat Pintar akan berkenalan dengan seni – estetika, lebih tepatnya. Again, tak harus berbakat dan mahir menggambar untuk menjadi mahasiswa Arsitektur. Tapi, rasa dan nilai keindahan itu perlu ditumbuhkan karena akan digunakan dalam setiap rancangan yang dibuat.

Untuk itu, ada beberapa mata kuliah Jurusan Arsitektur yang wajib dipelajari seperti Estetika Bentuk, Seni Rupa, hingga Sejarah dan Teori Arsitektur. Dengan begitu, rancangan yang akan dihasilkan pun memiliki nilai keindahan – bukan sekedar kuat dan berfungsi.

Syarat Masuk Jurusan Arsitektur #2: Suka Matematika, Logika Kuat, and Generally Knowledgable

Bukan menggambar, tapi yang lebih dibutuhkan saat kuliah Arsitektur adalah kecakapanmu dalam ber-Matematika. Dalam hal ini, memang ada kemiripan antara kuliah Jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil. Tapi keduanya tetap berbeda ya, Sobat!

Mata kuliah Jurusan Arsitektur yang melatih logika dan Matematika cukup banyak. Sebutlah, misalnya, Matematika Arsitektur, Kalkulus, hingga Komputasi Keruangan. Mata kuliah Jurusan Arsitektur yang lebih spesifik berkaitan dengan bangunan antara Fisika Bangunan, Perancangan Arsitektur, Prinsip Struktur, Tektonik Arsitektural, Sistem Lingkungan dan Konstruksi, Struktur Konstruksi Bangunan Gedung, Metode Perancangan Arsitektur, dan Arsitektur Kota.

Apakah cukup itu saja yang dipelajari saat kuliah Jurusan Arsitektur? Enggak, Sobat. Masih ada mata kuliah Jurusan Arsitektur lain yang mepet-mepet bidang hukum, yaitu Hukum dan Pranata Pembangunan. Eitts, ada pula mata kuliah Manajemen Konstruksi hingga Etika dan Praktik Profesi Arsitektur. Lengkap! Semua ada di jurusan ini.

Syarat Masuk Jurusan Arsitektur #3: Kreatif, Penuh Imajinasi dan Ide

Bagi seorang Arsitektur, kreativitas lebih penting ketimbang pandai menggambar. Boleh dibilang, pemikiran yang kritis dan kreatif sebenarnya merupakan syarat masuk Jurusan Arsitektur yang lebih penting.

Menggambar masih bisa dipelajari, demikian pula dengan Matematika. Tapi karya desain arsitektur yang memiliki nilai seni dan estetika, karakter individu sang arsiteklah yang berperan. Bahkan arsitek-arsitek yang lulus dari Jurusan Arsitektur terbaik sekalipun takkan memiliki karya yang sama. It all depends heavily on your creativity and imagination.

Syarat Masuk Jurusan Arsitektur #4: Tekun, Sabar, Perhatian pada Detail

Gambar Teknik adalah salah satu mata kuliah Jurusan Arsitektur yang membutuhkan tingkat ketelitian sangat tinggi. Ketelitian yang sama juga dibutuhkan di kelas Studio Desain Arsitektur. Apakah kecermatan dan ketelitian ini selesai saat kuliah saja?

You know the answer, Sobat. Seorang arsitek harus memiliki perhatian yang cermat pada detail pekerjaannya, sabar dan tekun dalam merancang desain agar dihasilkan karya terbaik. Dan sebenarnya kualitas ini tak hanya dibutuhkan oleh arsitek, tapi juga profesi-profesi lain dari jurusan ini.

Did you know, Sobat? Alumni Jurusan Arsitektur tak hanya berpeluang kerja sebagai arsitek. Jadi, Sobat Pintar tak perlu bertanya-tanya alumni Jurusan Arsitektur kerja apa setelah selesai kuliah – karenanya jawabannya cukup beragam!

Syarat Masuk Jurusan Arsitektur #5: Disiplin, Mau Bekerja Keras

Begadang sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari bagi mahasiswa yang kuliah Jurusan Arsitektur. Setelah memasuki dunia kerja sekalipun, etos dan semangat kerja yang sama masih tetap dibutuhkan. Bekerja dengan deadline bukan hal yang baru lagi, sehingga dibutuhkan disiplin diri yang baik agar setiap tugas selesai tepat pada waktunya.

For you, personally, Sobat. Apakah ini menjadi syarat masuk Jurusan Arsitektur? Yang pasti, pertimbangkan sebaik-baiknya sebelum memutuskan untuk kuliah Jurusan Arsitektur. Bagaimanapun juga, biaya kuliah Jurusan Arsitektur membutuhkan persiapan yang tak ala kadarnya.

Dan bila keputusanmu sudah mantap, langkah berikutnya adalah memilih universitas yang ada Jurusan Arsitektur. Lima universitas yang ada Jurusan Arsitektur di bawah ini terkenal sebagai yang terbaik.

1. Universitas Brawijaya

Sebelum berdiri sebagai satu jurusan dibawah Fakultas Teknik, Arsitektur UB pernah menjadi bagian dari Jurusan Teknik Sipil. Pada SBMPTN 2020, Arsitektur UB akan menerima 68 saja calon mahasiswa baru.

2. Universitas Sebelas Maret

Arsitektur UNS merupakan bagian dari Fakultas Teknik. Pada jalur SBMPTN 2020, daya tampung Arsitektur UNS mencapai 60 kursi.

3. Universitas Gadjah Mada

Arsitektur merupakan salah satu jurusan unggulan di UGM. Akan tetapi, UGM hanya meluangkan 28 kursi bagi calon mahasiswa baru pada SBMPTN 2020.

4. Universitas Sriwijaya

Sumatera juga punya Jurusan Arsitektur yang patut dipertimbangkan, Sobat. Adalah Arsitektur Unsri, sebuah jurusan di Fakultas Teknik yang baru dibuka pada tahun 2001. Daya tampung pada SBMPTN 2020 sebanyak 45 kursi.

5. Universitas Diponegoro

Arsitektur Diponegoro adalah salah satu jurusan dengan prestasi interasional. Architectural Summerschool merupakan kegiatan kerja sama yang pernah dilakoni Arsitektur Undip dengan organisasi luar negeri, Uzo Nishiyama Memorial Library. Pada SBMPTN 2020, Arsitektur Undip menenrima 74 calon mahasiswa baru.

Dengerin Podcast Kepoin Profesi dan Jurusan tentang Arsitektur

Selain kampus negeri, kampus swasta pun sekarang sudah mampu menyelenggarakan perkuliahan Jurusan Arsitektur terbaik. And the choice is... all yours, Sobat!