Keuntungan Sekolah Kedinasan: Ga Perlu Tunggu Lulus!
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels
Kelebihan Sekolah Kedinasan dibandingkan perguruan tinggi lain pada umumnya yang paling utama adalah kesempatan untuk menjadi ASN. Akan tetapi, keuntungan Sekolah Kedinasan ini sebenarnya tidak ditujukan untuk semua orang, Sobat Pintar. Mengapa begitu? Yuk, baca ulasan di bawah ini sampai selesai!
Â
Image source: ipdn.ac.id
Perguruan Tinggi atau Sekolah Kedinasan adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh instansi pemerintah, baik kementerian maupun lembaga negara. Instansi-instansi pemerintah tersebut mengelola pendidikan tinggi dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai.
Oleh sebab itu, seleksi calon mahasiswa dan kurikulum perkuliahan disesuaikan agar lulusannya memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk bekerja di instansi terkait. Misalnya, Institut Pemerintahan Dalam Negeri adalah Sekolah Kedinasan yang dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri.
Mahasiswa IPDN disebut Praja. Persyaratan dan proses seleksi calon Praja ditentukan oleh Kemendagri. Pendidikan kepamongprajaan di IPDN pun dirancang agar para purna Praja memiliki integritas untuk mengabdi sesuai penugasan dinasnya masing-masing. Ketentuan tersebut berlaku juga untuk Sekolah-Sekolah Kedinasan lainnya, seperti Politeknik Keuangan Negara STAN, Sekolah Tinggi Intelijen Negara, dan seterusnya.
Ketentuan penugasan dinas setelah lulus kuliah di Perguruan Tinggi atau Sekolah Kedinasan disebut Ikatan Dinas. Dalam PMK No. 226/PMK.01/2020, misalnya, lulusan PKN STAN dari Program D1, D3, atau D4 Bidang Keuangan harus menandatangani surat Perjanjian Ikatan Dinas dan akan diangkat menjadi PNS untuk bekerja di lingkungan Kementerian Keuangan.
Ikatan Dinas seperti ini menarik ga sih, buat kamu, Sobat? Bagi sebagian orang Ikatan Dinas akan terasa membatasi. Namun masih banyak loh, orang yang berpendapat bahwa Ikatan Dinas merupakan salah satu keuntungan masuk Sekolah Kedinasan!
Image source: tribratanews.jambi.polri.go.id
Siapa sih, yang kepengin menganggur setelah lulus kuliah? Enggak ada, kan? Makanya, Ikatan Dinas dianggap sebagai jaminan kerja bagi lulusan Sekolah Kedinasan. Berikut kelebihan atau manfaat Sekolah Kedinasan yang tak dimiliki oleh perguruan tinggi lain pada umumnya.
Saat masih banyak fresh graduates di luar sana yang harus berjuang mendapatkan pekerjaan setelah kuliah, lulusan Sekolah Kedinasan sudah "disodori" surat Perjanjian Ikatan Dinas. Status Ikatan Dinas bersifat mengikat, yang berarti bahwa lulusan Sekolah Kedinasan wajib bekerja sebagai ASN selama periode yang telah ditentukan.
Ketentuan Ikatan Dinas berbeda-beda. Ikatan Dinas Polri, misalnya, terdiri dari Ikatan Dinas Pertama, Lanjutan, dan Khusus. Ikatan Dinas Lanjutan sendiri terdiri dari Ikatan Dinas Lanjutan Pertama dan Kedua. Ikatan Dinas Pertama berlaku selama 10 tahun sejak diangkat menjadi Anggota Polri.
Beda lagi di Polstat STIS, Sobat. Ikatan Dinas Polstat STIS berlangsung selama tujuh tahun. Lokasi penempatan Ikatan Dinas sesuai dengan pilihan formasi penempatan saat mendaftar. Saat menjalani Ikatan Dinas, ASN BPS harus bersedia untuk tidak mengajukan pindah dengan alasan apapun.
Berbeda dengan Kemendagri yang menetapkan periode lima tahun Ikatan Dinas bagi lulusan IPDN. Bila mengajukan mutasi, berhenti atas permintaan sendiri, atau melakukan pelanggaran disiplin berat sebelum masa Ikatan Dinas berakhir, maka yang bersangkutan wajib membayar ganti rugi sebesar biaya selama masa pendidikan.
Saat UKT bikin calon mahasiswa gamang, Sekolah Kedinasan menawarkan pilihan kuliah gratis. Ketentuan ini memang tidak berlaku di semua Sekolah Kedinasan, tetapi faktor biaya kuliah tetap menjadi kelebihan Sekolah Kedinasan dibandingkan perguruan tinggi lain pada umumnya. Bahkan Praja IPDN mendapatkan uang saku selama menjalani pendidikan, beserta fasilitas asrama dan konsumsi.
Ketentuan biaya kuliah dan uang saku bisa berubah seiring waktu. Namun untuk saat ini, lima Sekolah Kedinasan berikut masih tercatat membebaskan biaya kuliah:
Biaya kuliah di Sekolah Kedinasan lainnya memang tidak gratis, tetapi terbilang masih terjangkau. Di bawah ini, contohnya, adalah beberapa macam biaya yang dikenakan di Polteknik Transportasi Darat Indonesia STTD:
Hardskill adalah kemampuan atau pengetahuan yang didapatkan melalui pendidikan, pelatihan, atau pengalaman kerja. Di mana pun menuntut ilmu, mahasiswa mempelajari dan mengembangkan hardskill-nya. Berbeda halnya dengan softskill. Sekolah Kedinasan secara khusus memasukkan softskill ke dalam program pendidikannya.
Akpol dan Akmil, misalnya, sangat menekankan kedisiplinan melalui tata tertib dan aturan yang ketat dalam rutinitas harian Taruna. Latihan fisik dan kedisiplinan yang diterapkan di Akpol maupun Akmil ditujukan agar para Taruna siap menjadi aparat negara setelah menyelesaikan pendidikan.
Di samping kedisiplinan, nilai-nilai lainnya juga diajarkan di Sekolah Kedinasan. Kemandirian, cara bersikap, cara bertutur kata, ketangkasan, dan lain-lain merupakan softskills penting dalam pembentukan karakter calon lulusan Sekolah Kedinasan yang siap bertugas di lingkungan dinasnya masing-masing.
Enggak ada ceritanya salah jurusan di Sekolah Kedinasan, Sobat! Apa yang dipelajari selama kuliah, itulah yang akan didalami selama berdinas. Lulusan Manajemen Transportasi Perkeretaapian tidak akan bekerja di Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, misalnya.
Image source: bcbogor.beacukai.go.id
Nah, apakah sederet kelebihan Sekolah Kedinasan di atas cukup menarik, Sobat Pintar? Kalau begitu, apa yang harus dipersiapkan untuk masuk Sekolah Kedinasan?
Jawabannya kembali kepada Sekolah Kedinasan yang dituju, Sobat. Tiap-tiap Sekolah Kedinasan biasanya menetapkan persyaratan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Tinggi badan minimal, misalnya, menjadi syarat penting untuk masuk Sekolah Kedinasan berikut:
Sekolah Kedinasan
TB Laki-Laki
TB Perempuan
Poltekim
170 cm
160 cm
Poltekip
STMKG
155 cm
IPDN
Poltek SSN
150 cm
di bawah Kemenhub
PKN STAN dan STIS adalah dua Sekolah Kedinasan yang tidak mencantumkan tinggi badan minimal sebagai bagian dari syarat pendaftaran. Contoh perbedaan persyaratan yang lain adalah kesehatan mata. Polstat STIS, misalnya, mensyaratkan calon mahasiswa tidak buta warna total maupun parsial. Penggunaan kaca mata diperbolehkan selama masih di bawah enam dioptri. Ketentuan seperti ini bisa berbeda di Sekolah Kedinasan yang lain. Oleh sebab itu, kamu harus mencermati betul setiap persyaratan yang ditentukan oleh Sekolah Kedinasan yang kamu tuju, Sobat.
Bagaimana dengan anak SMK? Mungkin kamu bertanya-tanya juga, lulusan SMK bisa masuk Sekolah Kedinasan apa saja?
Eitts, jangan mengira Sekolah Kedinasan menerima lulusan SMA saja, ya! Banyak kok, alternatif Sekolah Kedinasan buat lulusan SMK, antara lain:
Program Keahlian SMK
STIN
semua
Polstat STIS
Teknik Komputer dan Informatika
Teknik Elektronika
sesuai program masing-masing
PKN STAN
Photo by Gabriel Porras on Unsplash
Gimana, Sobat Pintar? Makin mantap pengin mengikuti seleksi masuk Sekolah Kedinasan? Sudah tahu belum, tes apa saja untuk masuk Sekolah Kedinasan? Setelah mendaftar, secara umum kamu akan melalui tahapan-tahapan di bawah ini:
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dilakukan dengan menggunakan sistem CAT (Computer Assement Test). SKD diselenggarakan oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara) dan berkoordinasi dengan Sekolah Kedinasan terkait. SKD terdiri dari:
Setelah lolos SKD, kamu bisa mengikuti seleksi lanjutan di Sekolah Kedinasan masing-masing. Pada tahap ini, seleksinya bisa berbeda antar satu Sekolah Kedinasan dengan Sekolah Kedinasan lainnya. Seleksi lanjutan di Polstat STIS, misalnya, terdiri dari:
Perlu digarisbawahi, seleksi masuk Sekolah Kedinasan menerapkan sistem gugur. Artinya bila gagal di satu tahapan seleksi, kamu tidak bisa mengikuti tahap berikutnya.
Proses seleksi masuk Sekolah Kedinasan memang cukup panjang. Persyaratan pendaftarannya pun bisa dibilang menjelimet. Setelah masa pendidikan selesai, kamu wajib bekerja di instansi yang telah ditentukan selama kurun waktu tertentu. Maka dari itu, jangan sampai salah pilih jurusan dan Sekolah Kedinasan, Sobat Pintar!
Image source: Aku Pintar
Pahami minat dan potensi diri sebaik-baiknya sebelum menentukan jurusan. Kamu bisa menggunakan Tiket Silver atau Tiket VIP untuk meluncur menuju Sekolah Kedinasan impianmu! Dengan perencanaan yang matang, keuntungan masuk Sekolah Kedinasan benar-benar bisa menjadi keuntungan tanpa berbuntut buntung. Ikatan Dinas akan menjadi berkah alih-alih musibah.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog