Langkah Praktis 6 Model Pembelajaran Awal Semester dalam Kurikulum Merdeka
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Christina Morillo on Pexels
Model pembelajaran 2023/2024 tidak terlepas dari Kurikulum Merdeka. Sebagian guru dan sekolah tinggal melakukan penyesuaian-penyesuaian dari penerapan Kurikulum Merdeka di tahun ajaran sebelumnya, sebagian lagi masih baru memulai.
Di sisi lain, sebagai guru, kita sudah tak asing lagi dengan model-model belajar. Terlepas dari kurikulum yang diterapkan, kita telah menggunakan berbagai strategi, pendekatan, atau metode pengajaran di kelas.
Namun bagaimana dengan kegiatan belajar mengajar awal semester depan, Guru Pintar? Kira-kira apa saja model pembelajaran yang cocok untuk Kurikulum Merdeka? Berikut enam model pembelajaran yang bisa diterapkan mulai tahun ajaran baru nanti.
Â
Photo by Austrian National Library on Unsplash
Model pembelajaran ini mengharuskan keterlibatan, kerja sama, dan kolaborasi untuk memecahkan masalah, menyusun proyek, atau menjalankan tugas tertentu. Tujuan utama model pembelajaran kooperatif adalah untuk membangun keterampilan sosial, kerja sama, dan saling mendukung dalam belajar sehingga dapat mendorong tingkat capaian peserta didik. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk meneraplan model pembelajaran ini antara lain sebagai berikut.
- Bentuk kelompok kecil
- Tentukan tujuan (dapat diukur) yang ingin dicapai kelompok terkait dengan topik pembelajaran
- Diskusi, berbagi ide, bertukar pendapat, memecahkan masalah bersama
- Berikan peran dan tanggung jawab yang jelas kepada setiap anggota kelompok dalam tugas atau proyek yang dikerjakan
- Berikan umpan balik yang konstruktif kepada kelompok secara keseluruhan maupun setiap anggota individu
- Bantu mengelola konflik, seperti perbedaan pendapat, dengan cara yang konstruktif
- Setelah selesai melakukan tugas atau proyek, beri kesempatan untuk merefleksikan proses pembelajaran dan hasil yang telah dicapai, seperti apa yang telah dipelajari, maupun kesulitan yang dihadapi
- Manfaatkan teknologi, seperti platform online atau alat kolaborasi digital.
Photo by Jeswin Thomas on Unsplash
Sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka, model pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan belajar melalui proyek-proyek nyata yang relevan dengan konteks belajar. Proyek-proyek tersebut dapat berupa penelitian, eksplorasi, penerapan konsep-konsep yang dipelajari, maupun pemecahan masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran ini mendorong keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan pemahaman tentang topik yang dipelajari. Guru Pintar dapat menerapkan pembelajaran berbasis proyek sebagai model belajar semester baru 2023 dengan langkah-langkah berikut.
- Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui proyek tersebut, pastikan dengan RPP untuk awal semester
- Pilih topik proyek yang menarik dan relevan dengan minat, kebutuhan, konteks
- Bantu rencanakan proyek dengan membuat jadwal, menetapkan langkah-langkah, dan mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan
- Bantu peserta didik dalam melakukan penelitian yang diperlukan
- Fasilitasi diskusi dan refleksi kelompok untuk berbagi ide, pemikiran, atau tantangan yang dihadapi
- Berikan ruang untuk berkreasi dan mencoba pendekatan yang inovatif
- Bantu penyusunan hasil proyek, seperti laporan, presentasi, model, atau produk lain
- Berikan evaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan umpan balik yang konstruktif.
Photo by RDNE Stock project on Pexels
Salah satu model pembelajaran terkini adalah model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini mendorong pemikiran kritis, analitis, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam Kurikulum Merdeka, model pembelajaran ini menghadapkan peserta didik pada masalah nyata yang relevan dengan konteks belajar. Kemudian, mereka berpartisipasi dalam mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan menerapkan pemahaman konsep untuk memecahkan masalah tersebut. Lebih rinci, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Identifikasi masalah nyata yang relevan dengan konteks, materi, atau konsep yang dipelajari dalam kurikulum
- Kenalkan masalah, jelaskan latar belakang, tujuan, dan kendala yang terkait dengan masalah tersebut
- Bantu dan berikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan penelitian dan eksplorasi
- Dorong proses berpikir kritis dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi masalah, dan merumuskan kemungkinan solusi
- Fasilitasi diskusi dan kolaborasi dalam mencari solusi masalah, merancang dan menerapkan solusi yang ditemukan, serta mengevaluasi efektivitas solusi tersebut
- Berikan kesempatan untuk menyajikan hasil penemuan dan solusi.
Photo by Kenny Eliason on Unsplash
Keterlibatan aktif peserta didik merupakan salah satu poin penting dalam Kurikulum Merdeka. Oleh sebab itu, model pembelajaran berbasis diskusi tepat sekali untuk digunakan sebagai model belajar awal semester. Ajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi, berbagi ide, mengajukan pertanyaan, dan membangun pemahaman bersama.
Dalam model pembelajaran ini, diskusi digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi pemahaman, refleksi, dan kolaborasi. Penerapan model pembelajaran terbaru ini dapat meningkatkan kemampuan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan keterampilan komunikasi. Bagaimana langkah-langkah penerapannya? Berikut uraiannya, Guru Pintar.
- Tentukan topik diskusi atau pertanyaan terkait dengan konsep atau materi yang sedang dipelajari dalam kurikulum
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan terbuka untuk diskusi
- Berikan arahan, ajukan pertanyaan yang menantang, dorong partisipasi aktif, berikan waktu yang cukup untuk berbicara
- Ajak peserta didik untuk berpikir kritis dengan mempertanyakan argumen, mengidentifikasi asumsi yang mendasarinya, mencari bukti atau justifikasi yang mendukung, bimbing untuk menuju arah tertentu
- Dorong peserta didik untuk membangun pemahaman bersama, saling melengkapi ide, dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam melalui interaksi satu sama lain
- Jaga fokus dan arah diskusi agar tetap relevan
- Dorong peserta didik untuk menyampaikan pendapat dengan jelas, mendengarkan dengan seksama, dan merespon argumen atau pendapat orang lain dengan efektif
- Setelah diskusi selesai, lakukan evaluasi dan refleksi pengalaman dan pemahaman peserta didik serta identifikasi pelajaran yang didapatkan.
Photo by Annie Spratt on Unsplash
Inkuiri, menurut KBBI, adalah penelaahan sesuatu yang bersifat mencari informasi secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan langkah tertentu menuju kesimpulan. Dalam model pembelajaran berbasis inkuiri, peserta didik memiliki tanggung jawab pribadi yang lebih kentara, dengan mengajukan pertanyaan, merencanakan dan menjalankan eksperimen, serta menyimpulkan temuan mereka. Guru Pintar dapat menyesuaikan pengajaran sesuai tingkat kemampuan tiap-tiap peserta didik, sambil mendorong keterampilan berpikir ilmiah, pengamatan, penalaran, serta proses penemuan pengetahuan. Secara umum berikut pendekatan yang dapat diterapkan.
- Bangkitkan minat melalui pengantar, pertanyaan, atau cerita yang menarik terkait dengan topik pembelajaran dan dorong rasa ingin tahu sampai peserta didik mengajukan pertanyaan
- Bantu rencanakan penelitian, mulai dari merumuskan pertanyaan yang spesifik, menentukan metode yang sesuai, serta membuat rencana tindakan yang jelas
- Berikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan eksplorasi
- Dukung peserta didik dalam menganalisis data yang dikumpulkan, seperti membandingkan data, mengidentifikasi pola atau hubungan, sampai membuat kesimpulan
- Fasilitasi presentasi, diskusi kelompok, atau sesi berbagi temuan, pemahaman, dan refleksi dari proses inkuiri tersebut
- Berikan kesempatan untuk berbagi temuan dengan pemangku kepentingan yang relevan agar dapat memberikan dampak yang lebih luas dan meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap hasil penelitiannya.
Photo by charlesdeluvio on Unsplash
Model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi, seperti perangkat lunak, aplikasi, atau sumber daya digital, sebagai alat untuk pengajaran dan pembelajaran. Teknologi digunakan untuk menyajikan informasi, memfasilitasi interaksi, meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan memperluas ruang belajar di luar kelas. Sayangnya, keterbatasan fasilitas menjadi kendala penerapan model pembelajaran berbasis teknologi di banyak sekolah di Indonesia. Padahal peserta didik sangat membutuhkan model pembalajaran 4C (Critical thinking, Communication, Collaboration, Creativity) ini di era informasi dan teknologi seperti sekarang.
Bagi guru dan sekolah yang tidak mengalami kendala dalam menerapkan model pembelajaran berbasis teknologi, ada baiknya bila menerapkan model pembelajaran ini sebagai model pembelajaran 2023. Berikut langkah-langkahnya.
- Penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti perangkat keras (komputer, laptop, tablet, atau smartphone), akses internet, dan perangkat lunak atau aplikasi yang relevan
- Sertakan penggunaan teknologi dalam RPP untuk awal semester dan identifikasi bagaimana penggunaannya untuk mendukung tujuan pembelajaran, memperkaya materi pelajaran, memfasilitasi interaksi dan kolaborasi
- Manfaatkan platform pembelajaran daring untuk menyediakan materi pembelajaran, tugas, dan sumber daya online agar materi pelajaran dapat diakses secara mandiri, tugas diselesaikan secara online, dan digunakan sebagai wahana komunikasi dengan guru atau sesama peserta didik
- Manfaatkan sumber daya digital, seperti e-book, video pembelajaran, simulasi interaktif, atau situs web pendidikan, untuk memperkaya materi pembelajaran (teknologi memberikan akses informasi yang lebih luas dan memperkaya pengalaman belajar melalui konten yang menarik dan interaktif)
- Gunakan alat komunikasi dan kolaborasi online, seperti forum diskusi, grup diskusi, atau platform kolaboratif, untuk mendorong kolaborasi, pertukaran ide, dan kerja sama dalam tugas-tugas atau proyek pembelajaran
- Manfaatkan media audio, video, atau multimedia untuk menggambarkan konsep yang kompleks atau memvisualisasikan konten pembelajaran (peserta didik dapat mengakses materi melalui video, podcast, atau animasi)
- Gunakan alat atau aplikasi untuk memberikan umpan balik yang cepat secara digital, yang juga dapat memudahkan proses evaluasi nantinya.
Dari model-model belajar di atas, Guru Pintar sudah pernah menerapkan model pembelajaran yang mana? Mari terus belajar dan mengembangkan pengajaran yang lebih baik lagi. Jangan ragu untuk menerapkan model pembelajaran yang baru dan relevan, sesuai dengan tingkat capaian peserta didik masing-masing.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog