APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Memahami Struktur Fisik dan Batin Puisi beserta Contohnya

Struktur puisi perlu dipahami dengan baik demi penulisan puisi yang indah.

Photo by Wallace Chuck on Pexels

Struktur dalam puisi sebenarnya cukup spesifik. Puisi merupakan salah satu bentuk karya tulis yang paling banyak diminati karena keindahannya. Misalnya saja puisi 'Senja di Pelabuhan Kecil' karya Chairil Anwar dan puisi 'Aku Ingin' karya Sapardi Djoko Damono. Keduanya berhasil menarik minat banyak pembaca karena keindahan kata dan kedalaman makna yang dikandungnya.

Kamu ingin membuat puisi yang indah seperti puisi-puisi tersebut, Sobat Pintar? Nah, kita perlu mengenal puisi lebih dalam lagi, mulai dari pengertian puisi, ciri-ciri puisi, jenis-jenis puisi, serta struktur pembentuk puisi yang mencakup struktur fisik dan struktur batinnya.

Kalau begitu, kali ini kita akan mengulas tentang puisi secara jelas dan lengkap. Yuk, baca sampai tuntas ya, Sobat!

 

Pengertian Puisi

struktur fisik puisi
Photo by Álvaro Serrano on Unsplash

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan penyairnya dengan menggunakan diksi atau pilihan kata yang indah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, ritme, rima serta penyusunan larik dan baitnya. 

Dari pengertian di atas, dapat diketahui tujuan penulisan puisi yaitu untuk mengungkapkan ide, gagasan, kritik, kemarahan, hingga nasihat akan berbagai aspek kehidupan seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, hingga politik. Menulis puisi juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas kepenulisan, terutama dalam merangkai kata hingga menghasilkan rima yang indah. 

 

Ciri-Ciri Puisi

struktur batin puisi
Photo by Thought Catalog on Unsplash

Puisi memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya. Adapun ciri-ciri puisi adalah sebagai berikut.

-Berbentuk Bait

Rangkaian kata dalam puisi tidak disusun menjadi paragraf. Akan tetapi, rangkaian kata dalam puisi tersusun menjadi bait yang terdiri atas beberapa baris atau larik.

-Menggunakan Diksi 

Dalam penulisan puisi, kata yang digunakan bukan kata yang sering kita baca dalam teks berita, misalnya. Kata yang digunakan dalam puisi benar-benar dipilih oleh penyair dengan baik agar menghasilkan rima yang indah. 

-Menggunakan Majas

Majas, atau yang sering dikenal dengan gaya bahasa, akan membuat puisi yang kita tulis menjadi lebih berkesan. Maka tak heran jika dalam sebuah puisi akan dijumpai beragam jenis majas.

 

Jenis-Jenis Puisi

struktur puisi rakyat
Photo by Ksenia Makagonova on Unsplash

Puisi juga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru (modern). Jenis puisi lama dan puisi baru dapat kita kenali melalui ciri-cirinya.

Ciri-Ciri Puisi Lama 

  1. Tidak diketahui nama penyairnya (anonim).
  2. Terikat oleh aturan: jumlah baris, rima, irama, diksi, intonasi, dan sebagainya.
  3. Gaya bahasa yang digunakan statis dan klise.
  4. Termasuk sastra lisan karena karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.

 Ciri-Ciri Puisi Baru

  1. Dapat diketahui nama pengarang atau penyairnya.
  2. Bebas aturan, artinya tidak ditentukan jumlah baris, rima, dan iramanya.
  3. Gaya bahasa dinamis atau berubah-ubah.
  4. Memiliki bentuk tipografi yang rapi.
  5. Kebanyakan berbentuk empat seuntai, empat baris per bait.
  6. Mengangkat berbagai tema, seperti kehidupan dan percintaan.

 

Struktur Puisi 

struktur teks puisi
Photo by Lisa Fotios on Pexels

Sebelum membuat puisi, kita perlu memahami struktur pembangunnya. Struktur pembangun puisi ada dua, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Keberadaan dua struktur puisi tersebut penting agar pembaca dapat memahami maksud atau pesan yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisinya.

Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi adalah unsur-unsur pembangun puisi yang dapat dilihat secara langsung melalui bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi terdiri atas diksi, imaji, gaya bahasa, tipografi, kata konkret, dan rima.

Diksi

Diksi adalah pemilihan kata yang digunakan penyair dalam menyusun puisinya. Diksi dalam puisi berkaitan dengan penafsiran makna dan keselarasan bunyi.

Imaji 

Imaji merupakan kata atau rangkaian kata yang dapat mengungkapkan pengalaman pancaindra, seperti pendengaran, penglihatan, dan perabaan. Keberadaan imaji dalam puisi bertujuan agar pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa, atau yang disebut juga dengan majas, adalah penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu dalam puisi. Macam-macam majas antara lain hiperbola, metafora, simile, dan personifikasi.

Tipografi 

Tipografi atau perwajahan puisi merupakan bentuk puisi. Tipografi tampak pada, misalnya, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Tipografi dapat berkaitan dengan penyampaian makna puisi.

Kata Konkret

Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan indra, yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya, kata konkret 'batu' dalam puisi melambangkan kekerasan pikiran atau hati.

Rima

Rima atau irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, maupun akhir baris puisi. Rima dalam puisi dapat menentukan bagaiamana irama puisi dan penekanan makna yang terdapat di dalamnya.

Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi adalah struktur pembangun puisi dari dalam. Berbeda dengan struktur fisik puisi yang dapat kita lihat secara langsung, struktur batin puisi dapat diketahui dengan pembacaan dan pemaknaan yang dalam terhadap puisi. Struktur batin puisi terdiri atas rasa, tema, nada, dan amanat.

Rasa 

Rasa atau feeling adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang diangkat dalam puisinya. Rasa dalam puisi berhubungan erat dengan latar belakang penyair yang mencakup keadaan sosial dan psikologinya, seperti pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, serta pengetahuan penyair akan permasalahan atau topik yang diangkat dalam puisi. 

Tema 

Tema adalah pokok persoalan yang disampaikan penyair dalam puisinya. Tema puisi dapat diketahui saat pembaca telah merampungkan bacaannya dan menafsirkan makna yang berada di dalamnya. 

Nada

Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca dalam puisi. Nada penyair terhadap pembaca dapat berupa menggurui, memengaruhi, mendikte, atau bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, dan lain sebagainya.

Amanat

Struktur teks puisi yang terakhir adalah amanat. Yang dimaksud dengan amanat adalah pesan atau tujuan penyair yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui puisi.

 

Contoh Puisi 

Setelah belajar tentang struktur dalam puisi, selanjutnya kita melihat contoh puisi. Di bawah ini adalah contoh puisi pendek yang berjudul 'Hujan Bulan Juni' karya Sapardi Djoko Damono.

 

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

Diserap akar pohon bunga itu

-

Ulasan kita mengenai struktur teks puisi selesai sampai di sini. Namun kamu bisa belajar sendiri tentang struktur puisi melalui aplikasi Aku Pintar, Sobat!

Kamu mau belajar tentang struktur puisi rakyat? Aku Pintar sudah menyediakan materi Puisi Rakyat untuk kelas 7 SMP, serta materi Puisi untuk kelas 8 SMP dan kelas 10 SMA. Masih tunggu apa lagi? Segera download aplikasi Aku Pintar biar kamu bisa belajar dengan nyaman!

Kamu juga bisa menyimak penjelasan Kak Tyas tentang bagaimana Cara Penyair Menghidupkan Suasana dalam Puisi. Simak video di atas biar kamu bisa langsung menjadi penyair yang jempolan, Sobat Pintar!

 

 

 

Penulis:  Kak Nia

Penyunting: Deni Purbowati

10

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog