Materi Fisika - Gejala Pemanasan Global Kelas 11 MIA - Belajar Pintar
redesain-navbar Portlet
BelajarPintarV3

Gejala Pemanasan Global
Akses Lebih Lengkap

Hallloo sobat pintar .... sebelum kita belajar tentang materi Pemanasan Global yuk kita simak dulu peta konsep berikut..
Pengantar Pemanasan Global
Sobat pintar, pernahkah kalian merasa bahwa saat ini bumi sudah mulai panas? Lha ini disebabkan oleh pemanasan global, loh.
Pemanasan global atau global warming merupakan suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
1. Efek Rumah Kaca
Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisa nya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke luar angkasa. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuk jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap glombang radiasi ini gas gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi glombang yang di pancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi dan mengakibatkan suhu rata rata tahunan bumi terus meningkat.
Efek rumah kaca secara alami terjadi dan memungkinkan kelangsungan hidup semua makhluk hidup di bumi,tanpa adanya gas rumah kaca,seperti (CO2), metana (CH4) atau di nitro oksida (N2O) suhu di permukaan bumi akan 33o C.
Sumber sumber dari emisi karbondioksida yang merupakan komposisi terbesar dari gas rumah kaca, secara global dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara ) dengan perincian sebagai berikut:
-
36% dari industri (pembakit energi listrik / kilang minyak )
-
27% dari sektor transportasi
-
21% dari sektor industri
-
15% dari sektor rumah tangga dan jasa
-
1% dari sektor lain lain
2. Emisi karbon
Aktifitas yang menyebabkan emisi karbon:
Perternakan
Berikut garis besar menurut FAO tentang sektor peternakan yang menjadi menyumbang emisi gas rumah kaca
-
Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak
-
Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 ton CO2 setiap tahunnya
-
Penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per tahun
-
Alih funsi lahan yang di gunakan untuk perternakan menyumbeng 2,4 miliar ton CO2 per tahun, termasuk lahan yang diubah untuk merumput ternak, lahan yang diubah untuk menanam kacang kedelai sebagai pakan ternak atau pembukaan hutan untuk lahan peternakan
-
Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya
-
Karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang 100 juta ton CO2 per tahun
-
Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan
-
Metana yang dilepaskan dalam proses pencernaan hewan dapat mencapai 86 juta pertahunya
-
Metna yang terlepas dari pupuk kotoran hewan dapat mencapai 18 juta ton per tahunnya
-
Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen
-
Emisi CO2 dan pengolahan daging dapat mencapai puluhan juta ton pertahunnya
Pembangkit energi
Sumbangan sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 25,9%
Industri
Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%. Sektor industri ini banyak menyumbangkan gas emisi ya dari proses pembakaran fosil untuk menghasilkan listrik atau produksi lainnya
Pertanian
Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,5%. Sumber yang paling utama nya yaitu pada pembukaan lahan dan pengerjaan tanah
Transportasi
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%, sumbangan paling besar adalah dari transportasi darat 79,5% disusul transportasi udara 13% transportasi laut 7% dan kerata api 0,5 %
Alih fungsi dan pembabatan hutan
Umbangan sektor ini mencapai 17,4%
Bangunan komersial
Sektor ini menyumbang 7,9%
Sampah
Limbah sampah menyumbang 3,6%
Dampak Pemanasan Global

Dengan menggunakan citra satelit pada 28 februari 2008, David Vaughan, seorang ilmuwan survey antartika inggris (BAS) memastikan sebuah bongkahan ES seluas tujuh kali kota manhattan AS lepas ke laut lepas . pecahan ES ini akan meleleh di perairan yang lebih hangat .
Para ilmuwan menjelaskan kejadian tersebut sebagai efek dari pemanasan global. Terlepasnya bongkahan ES besar ini akan memicu keretakan yang lebih besar lagi dan menyumbang terhadap kenaikan permukaan air laut .
Nasa juga mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005, jumlah gletser gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8000 m2
Dr.igor belkin, seorang ahli kelautan, universitas pulau rohde AS, menyimpulkan bahwa sebagai akibat dari pencairan greenland,permukaan air laut naik . pencairan greenland dianggap penyebab tertinggi kedua dari kenaikan permukaan laut setelah antartika, dengan potensi gabungan kenaikan permukaan laut global hingga 7 meter jika semuanya mencair ke lautan. Hal tersebut mampu menenggelamkan seluruh pantai, [pelabuhan, dari dataran rendah di seluruh dunia.

Alternatif Solusi

Sobat Pintar, pemanasan global merupakan salah satu penyebab tidak nyamannya lingkungan yang ada saat ini untuk di tinggali. Oleh karena itu, mengurangi pemanasan global adalah salah satu hal yang wajib dilakukan. Berikut ini beberapa cara untuk mengurangi pemanasan global
-
Efisiensi penggunaan energi merupakan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan energi secara efisien antara lain sebagai berikut
-
Menggunakan lampu hemat energi
-
Tidak membiarkan peralatan elektronik dalam keadaan stand by.
-
Menggunakan pemanas air dengan tenaga surya
-
Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar Energi nuklir sebagai energi alternatif
-
Energi nuklir telah menjadi salah satu alternatif
Energi yang cukup diminati dan banyak digunakan. Indonesia memiliki sumber energi nuklir yang lumayan besar namun belum digunakan. Indonesia memiliki sumberdaya uranium (dalam hal ini sebagai bahan bakar nuklir) sebanyak 24.112 ton yang setara dengan 33,0 GW yang sumbernya berasal dari gunung kalan, kalimantan barat.
Energi nuklir sebagai sumber energi yang sedikit mengeluarkan gas rumah kaca menjadi salah satu pilihan guna mendukung upaya pelestarian lingkungan. Namun berkaca dari pengalaman terkini pemanfaatan energi nuklir, upaya peningkatan standar keselamatan operasional pembangkit listrik tenaga nuklir tetap menjadi prioritas utama guna menjaga keselamatan lingkungan dan manusia, sekaligus menjawab tantangan pemanasan global
Latihan 1
Radiasi panas matahari yang terkurung dalam atmosfer bumi, serta meningkatnya panas oleh pengikatan CO2 dikenal sebagai …
A. pemanasan global
B. gas rumah kaca
C. efek rumah kaca
D. polusi suara
E. daya lenting lingkungan
Latihan 2
Berikut ini yang bukan termasuk akibat dari “efek rumah kaca” adalah …..
A. berkurangnya areal hutan
B. meningkatnya kematian manusia karena penyakit
C. naiknya suhu bumi
D. turunnya permukaan air laut
E. mencairnya es di daerah kutub
Latihan 3
Gas CO2 pada proses terjadinya efek rumah kaca mengakibatkan ....
A. bertambahnya gas O2
B. berkurangnya gas O2
C. menurunnya suhu permukaan bumi
D. naiknya suhu permukaan bumi
E. berkurangnya tumbuh-tumbuhan
Latihan 4
Pada lapisan ozon di stratosfer dapat rusak karena bereaksi dengan ....
A. karbon dioksida
B. hidrokarbon
C. belerang dioksida
D. kloro fluoro carbon
E. fluorin
Latihan 5
Manfaat penghijauan di kota-kota besar antara lain karena ....
A. mengikat gas N2 di udara
B. menyerap limbah-limbah industri
C. mengubah CO2 dari udara menjadi O2
D. mengikat CO2 di udara dan dan membebaskan O2
E. menjaga keseimbangan banyaknya gas O2, CO2 dan N2
Pengendalian Pemanasan Global

-
Jangan menebang pohon sembarangan
Pepohonan merupakan penyerap gas CO2 dan penghasil gas O2 terbesar di dunia. Setiap hari kita bernafas membutuhkan oksigen dan pepohonanlah yang setiap harinya menyediakan oksigen untuk kita. Semakin sedikit pepohonan semakin banyak gas CO2 di atmosfer bumi dan akibatnya membuat bumi semakin panas.
-
Melakukan reboisasi
Banyak aktivitas manusia dengan merusak hutan hanya untuk mencari keuntungan sesaat. Tanpa disadari hutan yang fungsinya sangat vital bagi kehidupan di bumi dirusak oleh sebagian manusia yang tidak bertanggung jawab. Dengan reboisasi terhadap hutan yang sudah gundul kita mencegah pemanasan global dan juga terjadinya banjir dan tanah longsor.
-
Menanam pohon di pekarangan rumah
Memanfaatkan tanah di pekarangan kosong dengan tanaman hias dan tanaman lain yang memiliki daun hijau memiliki potensi menyerap gas CO2 dan CO dan dapat menghasilkan gas oksigen serta lingkungan pekarangan menjadi sejuk dan segar.
-
Menggunakan lampu hemat energi dan mematikan lampu di siang hari
Lampu hemat energy membantu penghematan energi listrik. Matikan lampu penerangan ruangan rumah di siang hari berpengaruh pada penggunaan energy listrik. Penggunaan energy listrik yang berlebihan berdampak pada pembakaran batubara atau BBM untuk mengoperasikan pembangkit listrik. Pembakaran batubara atau BBM menghasilkan gas CO2 yang berpotensi meningkatkan pemanasan global.
-
Kurangi penggunaan kendaraan pribadi
Kendaraan berbahan bakar minyak mengeluarkan gas pembuangan berupa CO2 dan CO dalam jumlah besar gas-gas itu dapat menimbulkan efek rumah kaca yang akhirnya membuat pemanasan global semakin parah.
Persetujuan Internasional
Sobat Pintar, kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Tahun 1988 oleh dua organisasi PBB, World meteorological Organization (WMO) dan United Nation Programme (UNEP) didirikan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) atau Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim untuk mengevaluasi risiko perubahan iklim akibat aktivitas manusia.
Pada tahun 1992 pada Earth Summit di Rio de Janeiro Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi gas rumah kaca dan setuju untuk menindaklanjutinya dalam perjanjian yang mengikat , bentuk kerjasamanya adalah diadakannya United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Menurut UNFCCC Negara-negara peserta sepakat untuk mengumpulkan data berbagai informasi tentang emisi gas rumah kaca. Meskipun perjanjian ini tidak mengikat secara hukum , tetapi banyak Negara melihat kesepakatan ini merupakan lanngkah penting sehingga berkomitmen menjalankannya.
Pada tahun 1997 di jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto. Protokol Kyoto merupakan perjanjian internasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh industri dunia dan juga untuk mengatasi berbagai masalah akibat aktivitas manusia terhadap perubahan iklim. Protokol Kyoto mengikat secara hukum bagi Negara-negara peserta untuk mengurangi emisi karbon dioksida , metana, nitrogen dioksida, sulfur hexafluorida, senyawa hidroklorida (HFC) dan perfluorokarbon (PFC).
Latihan 1
Berikut ini yang bukan termasuk akibat dari “efek rumah kaca” adalah …..
A. berkurangnya areal hutan
B. meningkatnya kematian manusia karena penyakit
C. naiknya suhu bumi
D. turunnya permukaan air laut
E. mencairnya es di daerah kutub
Latihan 2
Lapisan atmosfer yang melindungi bumi dari tembusnya sinar ultraviolet dari matahari ialah …..
A. stratosfer
B. litosfer
C. ozon
D. Ionosfer
E. troposfer
Latihan 3
Lapisan ozon di stafosfer berkurang karena terkontaminasi oleh CFC yang lebih dikenal dengan nama…..
A. methanol
B. aerosol
C. benzene
D. eter
E. freon
Latihan 4
Berikut ini merupakan dampak pemanasan global teradap ekosistem, kecuali ....
A. terganggunya keseimbangan ekosistem
B. terjadinya keseimbangan ekosistem
C. terganggunya pola interaksi antar makhluk hidup
D. hilangnya habitat untuk spesies
E. terputusnya rantai makanan
Latihan 5
Banjir rob adalah salah satu dampak dari pemanasan global yang disebabkan oleh……
A. naiknya curah hujan
B. naiknya permukaan air sungai
C. naiknya permukaan air danau
D. naiknya permukaan air sumur
E. naiknya permukaan air laut
Materi Fisika SMA - 11 MIA Lainnya

Suhu dan Kalor
3 Sub Bab Materi

Teori Kinetik Gas
4 Sub Bab Materi

Gelombang Berjalan dan Stasioner
3 Sub Bab Materi

Gelombang Bunyi
4 Sub Bab Materi

Gelombang Cahaya
7 Sub Bab Materi

Elastisitas dan Hukum Hooke
5 Sub Bab Materi

Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
6 Sub Bab Materi

Fluida Statis
3 Sub Bab Materi

Fluida Dinamis
3 Sub Bab Materi

Karakteristik Gelombang Mekanik
4 Sub Bab Materi

Termodinamika
5 Sub Bab Materi

Alat-alat Optik
3 Sub Bab Materi
footer_v3

Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar adalah perusahaan teknologi informasi yang bergerak dibidang pendidikan, nama perusahaan kami adalah PT. Aku Pintar Indonesia
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2022 Aku Pintar. All Rights Reserved
redesain-navbar Portlet