Materi Ekonomi - Keseimbangan Pasar dan Struktur Pasar Kelas 10 IIS - Belajar Pintar
BelajarPintarV3
Peta Belajar Bersama
Pengertian, Faktor, Jenis, Hukum dan Fungsi dan Kurva Permintaan
Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar. Biasanya, tinggi permintaan akan mempengaruhi harga. Sebaliknya, rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah.
Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang meningkat, ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), jumlah permintaan barang tersebut akan menurun (berbanding terbalik/negatif). Permintaan yang terjadi di pasar ini dipengaruhi beberapa faktor lho, antara lain:
1. Harga barang itu sendiri
Apabila harga suatu barang semakin murah, kecenderungan permintaan terhadap barang itu akan bertambah dan hal ini berlaku juga sebaliknya.
2. Harga barang lain yang terkait
-
Apabila harga barang substitusinya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan berkurang. Namun apabila harga barang substitusinya naik, maka permintaan barang tersebut akan meningkat. (hubungannya positif/berbanding lurus)
-
Apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan menurun pula. Sebaliknya, jika harga barang komplementernya naik, maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat pula. (hubungannya negatif/berbanding terbalik)
3. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut. Contohnya, di suatu pasar malam terdapat bazar baju murah, Caca memutuskan hanya membeli satu baju seharga Rp80.000 karena Caca hanya memiliki penghasilan Rp500.000/bulan. Berbeda dengan Amed yang berpenghasilan Rp1.000.000/bulan, ia membeli 2 baju di bazar tersebut.
4. Selera Masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan meningkat. Contoh, celana panjang sedang menjadi tren sekarang, akibatnya jumlah permintaan model celana panjang cenderung meningkat.
5. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi permintaan suatu barang untuk harga tertentu.
6. Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang.
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.
Jenis-Jenis Permintaan
Permintaan primer
Permintaan primer (primary demand) diarahkan untuk kategori atau jenis produk tertentu. Itu tidak mengarah pada merek tertentu. Sehingga, itu fokus pada pada manfaat yang lebih luas tanpa menyoroti manfaat menggunakan barang dari satu merek tertentu. Sehingga, ketika perusahaan mempromosikan, mereka bertujuan untuk mendorong minat pada kategori produk atau jenis produk tertentu, tanpa mengarahkan pemirsa ke merek tertentu. Misalnya, sebuah produsen mobil listrik meluncurkan kampanye iklan untuk mendorong konsumen beralih dari mobil berbahan bakar karbon. Perusahaan mengajak konsumen berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dengan mengurangi jejak karbon.
Permintaan sekunder
Permintaan sekunder (secondary demand) berarti diarahkan untuk merek atau produk tertentu dalam kategori produk yang lebih luas. Misalnya, permintaan untuk kategori produk minuman ringan adalah permintaan primer. Sedangkan, permintaan untuk minuman ringan merek Coca-Cola adalah permintaan sekunder. Promosi untuk menciptakan permintaan sekunder mengarah pada persaingan merek. Perusahaan saling bersaing untuk menonjolkan merek masing-masing dan berusa menciptakan preferensi. Sehingga, konsumen memilih merek mereka daripada merek pesaing.
Permintaan laten
Permintaan laten (latent demand) berarti belum tidak aktif, tidak dapat diamati, atau belum terealisasi. Itu muncul karena beberapa alasan. Pertama, konsumen menginginkan suatu produk, tapi mereka tidak memiliki uang untuk membeli. Sehingga, keinginan mereka tidak terealisasi. Atau, mereka memiliki hasrat tersembunyi dan tidak diungkapkan. Itu membutuhkan pemasar untuk menggali lebih dalam melalui riset pemasaran.
Permintaan langsung
Permintaan langsung (direct demand) mengacu pada permintaan untuk tujuan konsumsi langsung. Mereka tidak tergantung pada permintaan produk lain. Contohnya adalah permintaan terhadap produk pakaian, makan kaleng dan smartphone.
Permintaan turunan
Permintaan turunan (derived demand) mengacu pada permintaan terhadap suatu produk, yang mana itu muncul dan tergantung pada permintaan produk lainnya. Contohnya adalah permintaan bensin. Itu tergantung pada permintaan mobil. Ketika permintaan mobil meningkat, itu juga akan meningkatkan permintaan terhadap bensin. Contoh lainnya adalah permintaan kayu. Itu tergantung pada permintaan furniture.
Permintaan negatif
Permintaan negatif (negative demand) adalah ketika produk cenderung dihindari atau tidak disukai oleh konsumen. Misalnya, perawatan medis cenderung memiliki permintaan negatif. Konsumen cenderung mengambil tindakan pencegahan penyakit daripada harus membeli layanan medis. Begitu juga, polis asuransi juga mirip. Orang cenderung berhati-hati daripada harus mengeluarkan uang rutin untuk membayar polis.
Permintaan historis
Permintaan historis (historical demand) berasal dari pelanggan yang telah membeli produk atau layanan di masa lalu. Pemasar biasanya menggunakan datanya sebagai panduan untuk memperkirakan permintaan di masa depan. Selain itu, data tersebut juga digunakan untuk memeriksa pola permintaan, karakteristik pembeli, dan volume pembelian.
Permintaan saat ini
Permintaan saat ini (current demand) merujuk pada kuantitas yang bersedia dan mampu beli pada tingkat harga saat ini. Kita bisa menghitungnya dengan mengalikan jumlah total pembeli dengan rata-rata kuantitas atau nilai yang dibeli oleh setiap konsumen. Misalnya, di harga $10 saat ini, konsumen bersedia membeli 10 unit barang. Jika di pasar ada 3.000 konsumen, maka volume permintaan saat ini adalah 30.000 unit. Jika harga berubah, volume juga akan berubah.
Permintaan potensial
Permintaan potensial (potential demand) adalah permintaan yang diperkirakan berdasarkan pada pelanggan yang mungkin membeli produk dan layanan jika kriteria tertentu dipenuhi. Misalnya, konsumen memiliki kemampuan membeli tetapi belum melaksanakan pembelian. Mereka mungkin masih menunggu saat yang tepat. Misalnya, mereka menunggu harga turun sedikit dari yang sekarang.
Permintaan efektif
Permintaan efektif (effective demand) merujuk pada keinginan terhadap suatu barang yang disertai dengan kemampuan untuk membayar untuk harga yang diberikan. Jadi, konsumen menginginkan dan memiliki uang untuk membeli barang tersebut.
Permintaan yang menurun
Permintaan yang menurun (declining demand) adalah ketika permintaan menunjukkan tren yang lebih rendah dari waktu ke waktu. Itu biasanya merupakan bagian akhir dari siklus hidup produk. Konsumen mungkin tidak lagi menyukai produk karena mereka menemukan alternatif yang lebih baik.
Permintaan tidak reguler
Permintaan tidak reguler (irregular demand) terjadi ketika itu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Itu mungkin musiman seperti peningkatan produk pariwisata selama masa liburan. Atau, peningkatan permintaan coklat saat Valentine. Dalam kasus ini, permintaan meningkat selama musim puncak dan menurun selama musim normal.
Permintaan bersama
Permintaan bersama (joint demand) adalah ketika permintaan dua atau lebih barang saling tergantung. Mereka biasanya saling melengkapi. Misalnya permintaan bensin dengan mobil atau permintaan printer dengan tinta. Satu barang mungkin aksesori untuk barang yang lain seperti ban dengan mobil.
Permintaan komposit
Permintaan komposit (composite demand) adalah ketika sebuah produk bisa kita gunakan untuk memenuhi dua atau lebih tujuan atau penggunaan. Misalnya, kita bisa menggunakan jagung sebagai pakan ternak, memakannya langsung, atau sebagai bahan baku etanol.
Permintaan jangka pendek
Permintaan jangka pendek (short-run demand) mengacu pada permintaan ketika konsumen mengambil reaksi relatif lambat terhadap perubahan harga. Itu mungkin karena mereka tidak memiliki alternatif lain. Atau, alternatif lain mungkin belum tersedia.
Permintaan jangka panjang
Permintaan jangka panjang (long-run demand) adalah permintaan ketika konsumen sepenuhnya fleksibel dalam menanggapi perubahan harga. Itu relatif elastis. Misalnya, dalam kasus diet di atas, konsumen telah sepenuhnya beradaptasi dengan menu diet. Selera mereka telah berubah total dan tidak lagi melakukan kebiasaan lama. Selain itu, dalam jangka panjang, berbagai variasi menu diet mungkin telah tersedia di pasar. Atau, mereka telah sepenuhnya menyesuaikan anggaran belanja.
Permintaan kompetitif
Permintaan kompetitif (competitive demand) muncul ketika kita memiliki beberapa alternatif produk untuk di pilih. Dan, ketika kita memilih yang satu, kita meninggalkan yang lain. Dengan kata lain, produk-produk tersebut saling mensubstitusi dan memenuhi kebutuhan kita yang sama.
Permintaan pasar
Permintaan pasar (market demand) mewakili jumlah dari permintaan individu di sebuah pasar suatu barang. Konsumen tersebut tidak hanya menginginkan barang tapi juga memiliki kemampuan untuk membeli pada tingkat harga yang diberikan.
Permintaan individu
Permintaan individu (individual demand) adalah kuantitas yang diminta oleh seseorang pada tingkat harga tertentu, di mana mereka tidak hanya memiliki keinginan untuk membeli tapi juga memiliki uang untuk melakukannya. Secara singkat, itu datang dari satu orang.
Hukum Permintaan
Dalam konteks ekonomi, permintaan merupakan sejumlah barang atau jasa yang dibeli atau diminta pada suatu tingkat harga dan waktu tertentu. Permintaan merepresentasikan kebutuhan atau keinginan konsumen akan barang dan jasa yang ingin dipenuhi.
Lantas, apa yang dimaksudkan dengan hukum permintaan? Hukum permintaan adalah suatu kaidah yang menjelaskan tentang hubungan negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Jika harga naik, maka jumlah barang atau jasa yang diminta akan turun. Demikian pula sebaliknya, jika harga turun, maka permintaan terhadap jumlah barang atau jasa akan meningkat. Itulah bunyi dari hukum permintaan yang berlaku asumsi cateris paribus, yang artinya hukum tersebut berlaku apabila faktor-faktor selain harga tidak mengalami perubahan atau dalam keadaan tetap. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ceteris paribus, yaitu:
-
Jumlah produsen atau penjual tetap.
-
Penjual tidak memerlukan harga tunai.
-
Penjual tidak khawatir jika suatu saat harga mengalami kenaikan
-
Teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa tetap.
Sebagaimana telah menjadi ketetapan dalam hukum permintaan, tingkat harga suatu barang atau jasa akan mempengaruhi tingkat permintaan konsumen terhadap barang atau jasa tersebut. Ketika harga naik, maka konsumen enggan untuk melakukan pembelian, sehingga permintaan terhadap barang atau jasa turun. Konsumen cenderung lebih memilih untuk mencari barang atau jasa substitusi atau pengganti yang harganya lebih murah.
Hukum permintaan tidak akan berlaku apabila faktor selain harga mengalami perubahan. Sebagai contoh ketika menjelang hari raya keagamaan, harga barang-barang komoditas dan harga baju cenderung meningkat. Meski demikian, permintaan akan barang-barang komoditas dan baju tetap saja tinggi. Hal ini memang barang-barang tersebut dibutuhkan oleh konsumen. Demikian pula untuk paket data internet, meski harganya cenderung naik, tetapi permintaannya tetap tinggi sebab dibutuhkan oleh konsumen.
Fungsi Permintaan
Karena seperti diketahui, permintaan adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen dalam berbagai tingkatan harga. Fungsi permintaan punya hubungan erat dengan hukum permintaan.
Rumus mencari fungsi permintaan
Dimana :
P = Harga
P1 = Harga diketahui (1)
P2 = Harga diketahui (2)
Q = Permintaan
Q1 = Permintaan diketahui (1)
Q2 = Permintaan diketahui (2)
Contoh 1:
Suatu fungsi permintaan jika diketahui a = 4, b = 2, dan P = Rp10,00. Berapakah jumlah barang yang diminta?
Fungsi permintaan:
Qd = a - bP
= 4 - 2P
= 4 - 2.10
= 16
Jadi, jumlah barang yang diminta adalah 16, dari suatu tingkat harga Rp10,00.
Qd = 4 - 2P
P = 0 maka Q = 4 Jika, Q = 0 maka P = 2
Jika digambarkan, hasil grafiknya adalah seperti berikut ini:
Contoh 2:
Jika, diketahui tingkat P1 = 1, P2 = 2 , dan Q1 = 13, Q2 = 11. Tentukan fungsi permintaan!
2P + 2 = Q - 13
15 = Q - 2P
Q = 15 - 2P
Sehingga fungsi permintaan adalah Q = 15 - 2P
Kurva Permintaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, permintaan akan meningkat jika harga turun. Nah, kurva permintaan adalah penggambaran dari pernyataan tersebut yang nantinya berupa gambar agar lebih mudah memahaminya. Pada kurva ini mempunyai kemiringan negatif, artinya kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan menunjukkan harga barang dengan permintaan berbanding terbalik.
Penggambaran kurva permintaan dapat terjadi akibat 2 hal yaitu : Pertama, semakin banyak permintaan maka penjualan semakin banyak. Namun, tidak perlu memperhatikan kualitas produk yang dibuat sehingga harga menjadi turun dikarenakan kompetitor dapat masuk ke pasar yang sama dengan produk yang sama pula. Misalnya: Kamu menjual pakaian wanita berwarna lilac, disitu banyak produsen yang membuat jenis dan warna pakaian yang sama. Dari situ terlihat bahwa seiring permintaan konsumen meningkat maka semakin banyak pula kompetitor dengan produk yang sama. Nah, persaingan harga tidak dapat disaingi. Karena disini yang terpenting adalah konsumen mencari harga mana yang lebih murah, maka dari itu produsen bersaing siapa yang bisa memberikan harga termurah. Kedua, banyaknya permintaan membuat penjualan meningkat. Ini dikarenakan pengaruh kualitas produk sehingga harga produk meningkat juga. Disini kompetitor tidak mempengaruhi harga dan loyalitas konsumen.
Pengertian, Faktor, Jenis, Hukum dan Fungsi dan Kurva Permintaan
Penawaran
Penawaran adalah satu dari dua indikator penentu pasar bersama dengan permintaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penawaran. Secara umum, penawaran adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang tersedia di pasar untuk ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu. Penawaran adalah satu dari dua indikator penentu pasar bersama dengan permintaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penawaran. Secara umum, penawaran adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang tersedia di pasar untuk ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Penawaran meliputi tiga hal utama, yaitu:
- Jumlah komoditas yang ditawarkan oleh penjual.
- Harga komoditas yang diberikan.
-
Jangka waktu penjual bersedia menjalankan jumlah komoditas atau produk barang dan jasa.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran
Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi penawaran, yaitu:
- Harga produk
Harga barang adalah faktor utama yang memengaruhi penawaran. Peningkatan dan penurunan harga barang akan berpengaruh pada keuntungan yang didapat dari penjualan barang atau jasa. Spekulasi tentang harga produk di masa depan dapat memengaruhi penawaran suatu produk. Jika harga produk naik di masa depan, maka pasokan produk tersebut akan berkurang di pasar saat ini karena keuntungan yang diharapkan oleh penjual di masa depan, begitupun sebaliknya.
-
Kemajuan teknologi
Peningkatan teknologi berarti bahwa jumlah input yang dibutuhkan lebih sedikit, atau biaya input yang diperlukan berkurang. Jika biaya produksi lebih rendah, produsen terdorong untuk meningkatkan output. Biaya produksi Dinamika biaya produksi juga memiliki peran penting dalam memengaruhi penawaran barang dan jasa dari produsen. Jika peningkatan biaya sangat tinggi, produsen cenderung mengurangi produksi, sehingga menurunkan penawaran.
-
Persediaan sarana produksi
Produksi akan terganggu jika persediaan sarana produksi kurang. Penawaran beras pada daerah tertentu cenderung menurun karena banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi daerah industri.
-
Peningkatan jumlah produsen
Jika penjualan suatu produk mendatangkan keuntungan, maka kemungkinan besar pemodal-pemodal baru akan berdatangan dan berkecimpung di usaha tersebut. Dengan bertambahnya produsen baru ini, penawaran akan suatu barang atau jasa pun ikut meningkat.
-
Peristiwa alam
Jika terjadi banjir atau musim kemarau yang berkepanjangan, hasil panen padi akan berkurang drastis. Kejadian seperti ini akan mengurangi penawaran barang.
-
Ekspektasi atau harapan produsen
Jika produsen berekspektasi akan situasi perekonomian yang membaik pada satu tahun mendatang, maka pada saat ini mereka akan menjual barang atau jasa lebih banyak. Begitupun sebaliknya.
-
Harga barang dan jasa lain
Beberapa barang dan jasa ada yang bersifat komplementer, dan ada pula yang bersifat substitusi. Contohnya, jika harga laptop meningkat, penawaran laptop pun meningkat. hal ini mendorong produsen untuk meningkatkan pula penawaran printer hingga flashdisk.
-
Pajak
Pajak yang ditetap pemerintah terhadap suatu produk dapat memengaruhi kuantitas produk di pasaran. Hal ini dapat terjadi sebab biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk akan bertambah dengan adanya pajak. Pajak akan memengaruhi penawaran karena kuantitas produk yang tinggi tentunya berbanding lurus dengan pajak yang harus dibayarkan perusahaan.
Jenis-jenis Penawaran
Berikut adalah beberapa jenis penawaran, yaitu :
a. Penawaran Individu
Pengertian penawaran individu adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen atau penjual di waktu, tempat atau dengan harga tertentu.
b. Penawaran Pasar
Pengertian penawaran pasar adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh sekelompok produsen atau penjual didalam waktu, tempat dan harga tertentu.
Hukum Penawaran
Selain faktor harga, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, serta harapan atau perkiraan. Layaknya permintaan, kita tidak dapat memahami pengaruh semua variabel tersebut sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Untuk memudahkannya, para ekonom biasanya memisahkan faktor-faktor tersebut dan menganalisisnya secara terpisah. Di antara semua faktor, harga dianggap memainkan peran yang sangat penting dan menjadi acuan dalam melakukan analisis penawaran. Hukum penawaran adalah apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, kuantitas yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, kuantitas yang ditawarkan juga akan menurun, ceteris paribus.
Fungsi Penawaran
Kalau pada fungsi permintaan menggunakan sudut pandang pembeli, maka pada fungsi penawaran kita gunakan sudut pandang penjual. Bayangkan kalian sedang berjualan masker, jika harga masker di pasaran sedang naik maka sebagai penjual pasti kalian akan berusaha menjual masker sebanyak-banyaknya. Sedangkan jika harga masker di pasaran sedang jatuh, kalian pasti akan malas menjualnya karena untungnya tidak begitu besar. Jadi, dari contoh tersebut kita bisa tahu nih kalau ternyata hubungan antara harga dengan fungsi penawaran itu berbanding lurus loh! Karena hubungannya yang berbanding lurus tersebut, bentuk rumus fungsi penawaran bisa kita tuliskan seperti berikut !
P = a + bQ
atau
Q = a + bP
Dengan
Q : jumlah barang yang diminta
P : harga barang per unit
a : angka konstanta
b : koefisien kecenderungan (positif karena hubungan penawaran bersifat berbanding lurus)
Contoh Soal
Dean sedang merintis usaha thrift shop. Pada saat pasar ramai, ia menjual kaosnya dengan harga Rp60.000 untuk penjualan 20 unit. Jika, Dean menjual 30 unit dengan harga Rp80.000. Maka tentukan fungsi penawarannya
Step 1 Kita gunakan kembali rumus persamaan garis lurus
20.000Q – 400.000 = 10P – 600.000
20.000Q = 10P – 200.000
Q = 0,0005P – 10
Jadi, fungsi penawaran Dean adalah sebesar Q = 0,0005P – 10
Kurva Penawaran
Pada kurva penawaran kebalikannya dari kurva permintaan, apabila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan juga naik. Kurva ini mempunyai kemiringan positif artinya kurvanya naik dari pojok kiri bawah ke kanan atas seperti gambar dibawah ini.
Tidak hanya kurva permintaan yang mengalami pergeseran tetapi kurva penawaran juga, faktornya bisa disebabkan perubahan harga barang dan lainnya. Fungsi dari kurva ini adalah sebagai pembanding harga dengan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan.
Keseimbangan Pasar
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan berarti harga yang terbentuk titik perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara sederhana, harga kesimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli. Karena harga keseimbangan terjadi akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar, maka harga keseimbangan bisa juga disebut harga pasar. Biasanya, harga keseimbangan yang sudah terbentuk akan bertahan lama dan menjadi patokan antara penjual dan pembeli. Harga keseimbangan disebut juga equilibrium price, sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan hukum penawaran.
Proses dan Faktor Terbentuknya Harga Keseimbangan Harga keseimbangan terjadi karena adanya interaksi antara penjual yang melakukan penawaran dan pembeli yang melakukan permintaan. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa proses interaksi ini harus dilakukan secara wajar. Maksudnya, interaksi tawar menawar dilakukan tanpa adanya tekanan hingga merugikan salah satu pihak. Berdasarkan proses terbentuknya harga keseimbangan tersebut, maka bisa diketahui pula faktor apa saja yang memengaruhi harga keseimbangan.
Faktor yang memengaruhinya harga keseimbangan pasar.
- Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi jumlah barang atau jasa terbatas.
- Tinggi rendahnya biaya produksi.
- Pandangan akan masa depan dari produsen atau konsumen.
- Produsen mengetahui selera konsumen.
- Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi daya beli konsumen tetap atau berkurang.
Dalam perekonomian yang lebih luas maka peran dan fungsi dari terbentuknya harga keseimbangan adalah sebagai berikut.
- Menunjukkan bagaimana perubahan kebutuhan masyarakat.
- Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi akan perubahan permintaan.
- Membantu penjual menentukan penawaran.
- Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
- Menentukan pembagian hasil produksi diantara konsumen.
- Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi.
Anda dapat menghitung jumlah keseimbangan dalam pasar menggunakan rumus berikut:
QD = QS = QE
PD = PS = PE
Keterangan:
D = Demand (permintaan)
S = Supply (penawaran)
P = Price (harga)
Q = Quantity (jumlah/stok)
E = Equilibrium (keseimbangan)
Bila dideskripsikan dengan sebuah grafik, keseimbangan pada pasar muncul pada titik potong di antara kurva permintaan dan kurva penawaran.
Proses
Adapun proses dari keseimbangan pasar diuraikan dalam ulasan berikut.:
1. Produsen menyediakan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen
Sudah menjadi salah satu strategi pemasaran utama bahwa kewajiban seorang penjual ialah menyediakan produk yang sesuai dengan permintaan para konsumen. Namun, jika barang disediakan dalam jumlah terlalu banyak di saat minat pembelian menurun atau sebaliknya, muncullah ketidakseimbangan harga pasar. Oleh karena itu, penting untuk memastikan adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
2. Pengendalian harga di pasar
Jika harga di pasar tak seimbang, keseimbangan pasar dapat diprediksi akan sulit terjadi. Saat suatu harga menjadi terlalu tinggi, para konsumen pun akan dirugikan. Sementara itu, jika harga terlalu rendah, akan menyebabkan kerugian bagi pihak penjual. Jadi, kita perlu menentukan sebuah kebijakan ekonomi sebagai intervensi guna menjaga kestabilan setiap harga. Ketika menjalankan kebijakan ekonomi tersebut, Anda dapat mencoba cara mengendalikan harga terendah atau tertinggi. Setelah kedua harga itu ditetapkan, keseimbangan dalam pasar pun akan tetap stabil. Proses tawar-menawar harga di dunia pasar memang berfungsi untuk meraih kesepakatan harga.
Monopoli, Oligopoli, Persaingan Monopolistik, Persaingan Sempurna
Macam-macam pasar dapat dibedakan berdasarkan struktur pembentuknya. Dalam hal ini, macam-macam pasar berdasarkan strukturnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pada pasar persaingan tidak sempurna masih dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistis, dan pasar oligopoli. Macam-macam pasar berdasarkan strukturnya ini mempunyai karakteristik dan ciri khas tersendiri yang menjadi budayanya. Berikut kami telah merangkum ulasannya untuk Anda.
Pasar Persaingan Sempurna
Macam-macam pasar berdasarkan strukturnya yang pertama adalah pasar persaingan sempurna. Jenis pasar ini biasanya mempunyai banyak penjual dan pembeli. Meskipun terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang diperjualbelikan hanya satu jenis atau bersifat homogen. Dalam hal ini, harga barang ditentukan oleh pasar dan semua faktor produksi yang masuk dan keluar. Sehingga dalam pasar ini, tidak ada campur tangan pemerintah dalam penentuan harga barangnya. Berdasarkan alasan tersebut, persaingan dalam pasar ini dikatakan sebagai persaingan sempurna. Contoh dari pasar ini dapat ditemukan pada pasar yang menjual hasil-hasil pertanian.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Macam-macam pasar berdasarkan strukturnya yang kedua adalah pasar persaingan tidak sempurna. Sesuai dengan namanya, jenis pasar ini bertolak belakang dengan jenis pasar persaingan sempurna. Di mana dalam pasar ini biasanya hanya terdapat sedikit penjual dengan pembeli yang banyak. Pada pasar persaingan tidak sempurna, penjual dapat menentukan harga barang yang diperdagangkan. Selain itu, produk barang yang diperdagangkan pun sangat beragam atau bersifat heterogen. Dalam pasar persaingan tidak sempurna ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistis, dan pasar oligopoli.
Pasar Monopoli
Macam-macam pasar persaingan tidak sempurna yang pertama adalah pasar monopoli. Berdasarkan namanya, pasar monopoli terjadi ketika seluruh penawaran jenis barang dikuasai oleh satu orang penjual atau beberapa penjual dalam jumlah tertentu. Namun umumnya, pasar ini hanya terdapat satu penjual yang bertindak sebagai pengambil keputusan. Di mana satu pihak penjual dapat menentukan harga barang, sedangkan penjual lain tidak dapat menyaingi dagangannya.
Pasar Persaingan Monopolistis
Macam-macam pasar persaingan tidak sempurna berikutnya berupa pasar monopolistis. Pasar ini biasanya terdiri dari banyak penjual yang menawarkan barang sejenis namun memiliki corak atau macam yang berbeda.
Pasar Oligopoli
Macam-macam pasar persaingan tidak sempurna yang terakhir adalah pasar oligopoli. Pasar ini terdiri dari beberapa penjual yang menjual suatu barang tertentu. Pada pasar jenis ini, antara penjual satu dengan penjual yang lain bisa mempengaruhi harga barang yang diperjualbelikan. Biasanya keputusan yang diambil oleh salah satu penjual akan mempengaruhi penjual lainnya.
Latihan 1
Kerjakan soal dibawah ini dengan tepat!
Diketahui fungsi permintaan Q=100 – 2P Jika P = 25, maka sifat permintaanya adalah....
A. E < 1
B. E = 0
C. E = 1
D. E = 00
E. E = 71
Materi Ekonomi SMA - 10 IIS Lainnya
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
6 Sub Bab Materi
Masalah dan Sistem Ekonomi
7 Sub Bab Materi
Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi
6 Sub Bab Materi
Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian
5 Sub Bab Materi
Bank Sentral, Sistem Pembayaran, dan Alat Pembayaran dalam Perekonomian Indonesia
4 Sub Bab Materi
Konsep Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia
4 Sub Bab Materi
Koperasi
5 Sub Bab Materi
Manajemen
4 Sub Bab Materi
footer_v3
Bersama Aku Pintar temukan jurusan kuliah yang tepat
sesuai minat dan bakatmu.
Aku Pintar memiliki visi membuat pendidikan merata, mudah dijangkau, dan terjangkau dengan Program Journey Pintar yang merupakan sebuah program persiapan lengkap bagi siswa SMA/SMK/sederajat yang ingin masuk ke perguruan tinggi impiannya.
Kontak Kami
Grand Slipi Tower Lt. 42
Jl. S. Parman Kav 22-24
Jakarta Barat
© 2024 Aku Pintar. All Rights Reserved